HIPOKALEMIA
Linda Armelia
Bag. Ilmu Penyakit Dalam
FK Univ. YARSI
• Masing-masing kompartemen
dipisahkan oleh membrane
semipermiabel
Gangguan Keseimbangan Elektrolit tubuh
Gejala Penyebab:
- Mual/muntah - Kehilangan garam ginjal (def. aldosterone, pykt ginjal, diuretik)
- Kelemahan - Kelebihan sekresi ADH (SIADH)
- Ggn kessadaran - Kelebihan caiaran (CHF, SH, RF)
- Sakit kepala
- Lesu
- Bila sangat rendah koma HYPONATREMIA IS IMPORTANT BECAUSE IT
CAN INDICATE A LOW PLASMA OSMOLALITY
Epidemiologi
volume ECF
- Kejang
- Anorexia
- Sakit kepala
- Disfungsi saraf
HIPONATREMIA (NA < 135 mEq/L)
Na urin Na urin
Na urin Na urin Na urin
> 20 mEq/L < 10 mEq/L
> 20 mEq/L < 10 mEq/L > 20 mEq/L
Evaluasi hiponatremia
Step 1. Repeat the sodium concentration
• Kadar Kalium serum < 3,5 mmol/L Nilai rujukan kalium serum pada:
• Peranan: regulasi kontraksi jantung dan ritme - serum bayi : 3,6-5,8 mmol/L
kontraksi otot - serum anak : 3,5-5,5 mmo/L
• Regulasi: - serum dewasa : 3,5-5,3 mmol/L
• Ginjal - urine anak : 17-57 mmol/24 jam
• Pompa Na+/K+ -ATPase - urine dewasa : 40-80 mmol/24 jam
• Keseimbangan asam basa - cairan lambung : 10 mmol/L
• Aldosterone K+ diekskresikan dan berpindah dari
EC ke IC
• Gejala:
• Hipokalemia
• Hiperkalemia
Ekresi K meningkat:
- Aldosteron
- Peningkatan hantaran Na ke duktus
koledokus
- Aliran urin (diuresis osmotik)
- Kadar K darar tinggi
- Ion-ion negatif dalam duktus koledokus
Eksresi K turun::
- Ketiadaan relatif atau absolut aldosteron
- Hantaran Na ke duktus koledokus
- Aliran urin
- Kadar K darah rendah
- Gagal ginjal
Hipokalemia Kadar Kalium serum < 3.5 mmol/L
Gejala Penyebab
- Lesu - Extra intracellular shifts (alkalosis, diuretics)
- Lelah - Extrarenal losses (excessive diarrhea, vomiting)
- Anorexia - Renal losses (renal disease, polyuria)
- Mual - Hiperaldosteronism
- Arrhythmia
- Cardiac arrest
HIPOKALEMIA: Penyebab
Indikasi sedang
Tidak perlu segera
Indikasi kuat Hipokalemia ringan (K 3-
Diberikan dalam waktu tidak
3.5 mEq/L)
terlalu lama, pada:
Indikasi mutlak - Insufisiensi coroner /iskemia
Segera diberikan pada keadaan: otot jantung
- M’dpt digitalis - Ensefalopati hepatik
- KAD - Obat yg memindahkan K dari
- Kelemahan otot pernafasan EC ke IC
- Hipokalemia berat (K<2 mEq/L)
Tatalaksana
• Pemberian oral lebih mudah
• Pemberian 40-60 mEq meningkatkan kadar K sebesar 1 - 1,5 mEq/L
• Pemberian 135-160 mEq/L meningkatkan kadar K 2.5 – 3.5 mEq/L
• Pemberian K iv dlm btk larutan KCL disarankan mell vena besar dg kecepatan 10-
20 mEq/jam
• Aritmia berat dan kelumpuhan otot pernafasan pemberian KCL dg kecepatan
40-100 mEq/jam
• KCL 20 mEq dilarutkan dalam 100 ml NaCl isotonik
• Bila melalui vena perifer KCL maksimal 60 mEq dilarutkan dalam NaCl isotonik
1000 ml
Hypokalaemia Treatment Comment
SEVERE IV replacement 40 mmol KCl in 1L* 0.9% NaCl BD or TDS – monitor K+ level after each 40mmol and adjust treatment
<2.5mmol/l (glucose 5% may be used but see notes above) accordingly
or symptomatic Standard infusion rate 10 mmol/hr – In exceptional circumstances (e.g. patient fluid overloaded, severe
Maximum infusion rate 20 mmol/hr heart failure etc.) it may be appropriate to give a higher
Check Mg2+ level (reported automatically if K <2.8mmol/l) concentration of potassium (e.g. 40mmol KCl in 500ml).
If patient hypomagnesaemic: initially give 4ml MgSO4 50% Concentrations greater than 40 mmol/L are painful and may cause
(8mmol) diluted to 10ml with NaCl 0.9% over 20min, then severe phlebitis; give via the largest suitable peripheral vein using an
start first 40mmol KCl infusion, followed by magnesium infusion pump and monitor the infusion site very closely - seek senior
replacement as per hypomagnesaemia policy guidance first. Alternatively, considered giving via a central line.
Monitor patient’s fluid status.
UNSTABLE Resuscitation team
ARRHYTHMIAS