Disusun oleh:
1965050001
Pembimbing:
JAKARTA
2019
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
BAB I - PENDAHULUAN......................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
Deficiency (APCD) adalah bentuk lanjut dari VKDB dan disebut sebagai kompleks protrombin
sekunder. Etiologi penyakit ini adalah defisiensi vitamin K yang dialami oleh bayi karena: (1)
Rendahnya kadar vitamin K dalam plasma dan cadangan di hati. (2) Rendahnya kadar vitamin K
dalam ASI. (3) Tidak mendapat injeksi vitamin K1 pada saat baru lahir. Vitamin K ini berperan
Semua neonatus dalam 48-72 jam setelah kelahiran secara fisiologis memiliki kadar
koagulasi yang bergantung vitamin K (faktor II, VII, IX, dan X) yang rendah, yang akan
berangsur normal pada usia 7-10 hari. Keadaan ini disebabkan oleh kurangnya vitamin K pada
ibu dan tidak adanya flora normal usus yang mensintesis vitamin K. Defisiensi faktor koagulasi
menyebabkan mortalitas (10-25%) dan kecacatann yang cukup tinggi (40-65%). APCD terjadi
mulai usia 8 hari – 6 bulan, dengan insiden tertinggi usia 3-8 minggu.1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 DEFINISI
Complex Deficiency (APCD) adalah bentuk lanjut dari VKDB dan disebut sebagai
kompleks protrombin sekunder. Etiologi penyakit ini adalah defisiensi vitamin K yang
dialami oleh bayi karena: (1) Rendahnya kadar vitamin K dalam plasma dan cadangan di
hati. (2) Rendahnya kadar vitamin K dalam ASI. (3) Tidak mendapat injeksi vitamin K1
pada saat baru lahir. Vitamin K ini berperan dalam kaskade pembekuan darah.1
2.1.2 KLASIFIKASI
Complex Deficiency (APCD) dibagi menjadi 4 stadium yaitu early HDN, classic HDN,
Stadium Karakteristik
Early HDN Muncul dalam 2 hari dan tidak lebih dari 5
2.1.3 ETIOLOGI
3. Tidak mendapatkan injeksi Vitamin K1 pada saat baru lahir di mana Vitamin K1
2.1.4 PATOFISIOLOGI
adalah bentuk yang digunakan untuk memperkaya kandungan makanan sebagai medikasi
di USA. Sedangkan Vitamin K2, disebut sebagai menaquinones, diproduksi oleh bakteri
intestinal. Menaquinone terdapat dalam makanan seperti hati dan keju. Menaquinone
yang mengandung protein (faktor II yang disebut sebagai protrombin, VII, IX, dan X)
terlibat dalam koagulasi darah dan jumlahnya menurun pada keadaan defisiensi vitamin
K.
Karena sifat dari Vitamin K ialah larut dalam lemak, vitamin K membutuhkan
kehadiran garam empedu untuk absorbsinya. Tidak seperti vitamin lainnya, vitamin K
punya batasan untuk disimpan sebagai cadangan dalam tubuh. Di sisi lain, vitamin K juga
mempunyai waktu paruh yang pendek. Sehingga manifestasi dari keadaan defisiensi
vitamin k dapat muncul dalam hitungan minggu yang disebabkan oleh suplai yang tidak
2.1.5 DIAGNOSIS 1
1. Anamnesis
- Bayi kecil (usia 1-6 bulan) yang sebelumnya sehat, tiba-tiba tampak pucat, malas
- Kejang fokal.
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Penunjang
Pada bayi bila dijumpai gejala: kejang fokal, pucat disertai ubun-ubun besar yang
membonjol, perlu dipikirkan pertama kali adalah APCD. Berikan tatalaksana pasien
2.1.6 PENATALAKSANAAN 1
1. Tatalaksana perdarahan:
perdarahan yang terjadi dan defisit neurologis yang timbul. Kriteria PDVK yang
memerlukan tindakan operatif yaitu volume perdarahan yang lias, menekan struktur
penting otak (batang otak), dan adanya sumbatan aliran liquor serebrospinalis akibat
perdarahan.
3. Pemantauan:
- Evaluasi Skala Koma Glasgow, refleks okulosefalik (Doll’s eye movement), pola
4. Pencegahan:
KESIMPULAN
Vitamin K Deficiency Bleeding disebabkan oleh katar rendahnya vitamin K dalam plasam
dan cadangan di hati atau rendahnya kadar vitamin k dalam ASI atau ketika lahir tidak
yang paling sering terjadi pada kasus VKDB dan menyebabkan mortalitas, untuk itu
perlu perhatian lebih pada kasus-kasus VKDB. Diagnosis dapat ditegakan melalui
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Pada bayi dengan gejala
kejang fokal, pucat, disertai ubun-ubun besar menonjol perlu dipikirkan pertama kali
Pedoman Pelayanan Medis IDAI tahun 2011 mengenai VKDB. Pencegahan yang paling
utama pada setiap bayi baru lahir adalah melakukan injeksi Vitamin K1 dosis 1 mg Intra
Muskular.
DAFTAR PUSTAKA
1. Pudjadi AH, Hegar B, Handryastuti S, et al. Pedoman Pelayanan Medis. Badan Ikatan
2003;43:82-4