KELOMPOK A-9
KETUA
: ILHAM SYAHPUTRA
(1102015095)
SEKRETARIS
(1102015099)
ANGGOTA
(1102015093)
ILHAM AGUSTIO
(1102015094)
IMAM SAMIAJI
(1102015096)
INDAH PRATIWI
(1102015097)
INDIRA MAYCELLA
(1102015098)
(1102015101)
CAKRA
(1102014)
HIPOTESIS
Kelainan Genetik terjadi akibat nondisjunction atau gagal berpisah pada
gangguan dalam pelepasan sepasang kromosom (pembelahan sel) entah terjadi pada
sebagian atau seluruhnya. Pada kasus ini terjadi kelainan yaitu kromosom X hilang
sebagaian yang disebut juga sindrom turner. Sindrom turner mengakibatkan tidak
berkembangnya sistem reproduksi wanita dengan baik yang dapat menyebabkan
kemandulan. Faktor lain penyebab sindrom turner adalah keturunan, pola makan, dan usia.
Terapi penggantian esterogen dapat mencegah ataupun mengurangi akibat dari Sindrom
Turner.
Oleh karena itu penderita sindrom turner harus tetap berprasangka baik, sabar, tabah,
dan optimis dalam mengahadapi penyakit yang ia derita.
Profase
1.
2.
3.
4.
5.
Metafase
1. Kromosom terletak tersebar pada bidang pembelahan ( ekuator )
2. Kromatid berhadapan satu dengan yang lain
3. Sentromer belum membelah
Anafase
1.
2.
Sentromer membelah
Kedua kromatid berpisah dan bergerak menuju kutub yang berlawanan
Telofase
1. Kromatid mencapai kutub masing-masing
2. Kromatid lenyap membentuk benang kromatin
3. Membran inti dan nukleolus terbentuk
4. Di tengah bidang pembelahan terbentuk sekat baru
1.
2.
3.
4.
https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQ179CyLEbD-QawcK7LM0GEC0orcQOrhBHO5_YyI8OB2ob7X5Ds
Pembelahan meiosis terdiri dari dua kali pembelahan yaitu Meiosis I dan Meiosis II.
Dimana antara Meiosis I dan Meiosis II tidak terjadi interfase. Baik pada Meiosis I
maupun Meiosis II terdiri dari masing-masing empat tahap yaitu: Profase, Metafase,
Anafase dan Telofase. Proses Meiosis menghasilkan empat sel anak yang masingmasing haploid (n).
MEIOSIS 1: Memisahkan Kromosom Homolog
http://le
gacy.owensboro.kctcs.edu/gcaplan/anat2/notes/meiosis1.gif
Profase 1
1
2
3
Sinapsis terjadi saaat kromosom belum menebal, yaitu kedua kromatid dari setiap
kromosom masih mencari kedua kromatid pasangan homolognya dan kemudian
mengambil tempat yang bersisian di sepanjang kromosom.
Kromosom induk atau kedua kromatid pada setiap kromosom yang diwariskan dari ibu,
bergabung dengan kromosom ayah. Semua gen korespondennya juga bergabung.
Gabungan empat kromatid disebut tetrad.
Selama sinapsis, keempat benang kromosom homolog saling melilit atau bersilangan.
Leptonema: Benang-benang kromatin memendek dan menebal ,serta mudah menyerap zat
warna dan membentuk kromosom mengalami kondensasi.
Zigonema: Sentromer membelah menjadi dua dan bergerak kearah kutub yang
berlawanan,sementara itu kromosom homolog saling berpasangan ( Sinapsis).
Pakinema: Terjadi duplikasi kromosom.
Diplonema: Kromosom homolog saling menjauhi, terjadi pelekatan berbentuk X yang
disebut Kiasma dan merupakan tempat terjadinya 'Crossing Over'.
Diakenesis: Ditandai dengan adanya pindah silang (crossing over) dari bagian kromosom
yang telah mengalami duplikasi. Hal ini hanya terjadi pada meiosis saja yang dapat
mengakibatkan terjadinya rekombinasi gen. Nukleolus dan dinding inti menghilang.
Sentriol berpisah menuju kutub yang berawanan, terbentuk serat gelendong diantara dua
kutub.
Metafase 1
1
2
3
4
Kesimpulan:
Pada tahap ini, tetrad menempatkan dirinya pada bidang ekuator. Membran inti sudah
tidak tampak lagi dan sentromer terikat oleh spindel pembelahan.
Anafase 1
1
2
Kesimpulan:
Kromosom homolog berpisah dan bergerak ke kutub yang berlawanan. Benang
spindel dan seluruh isi sel memanjang kearah kutub.
Telofase 1
1
2
Seperti dalam pembelahan sel mitosis, telofase membalik peristiwa yang terjadi dalam
profase. Kromosom melebur, membran nuklear kembali terbentuk, nukleolus kembali
muncul dan spindel terurai.
Sitokinesis terjadi dan kedua sel terpisah.
Kesimpulan:
Pada tahap ini, membrane sel membentuk sekat sehingga terbentuk dua sel anak yang
bersifat haploid, tetapi setiap kromosom masih mengandung dua kromatid (sister
cromatid) yang terhubung melalui sentromer.
MEIOSIS 2 : Memisahkan Kromatid Saudara (Proses sama seperti Mitosis)
Profase II
a. Benang benang kromatin berubah kembali menjadi kromosom.
b. Kromosom yang terdiri dari 2 kromatida tidak mengalami duplikasi lagi.
c. Nukleolus dan dinding inti menghilang.
d. Sentriol berpisah menuju kutub yang berlawanan.
e. Serat serat gelendong terbentuk diantara 2 kutub pembelahan.
Metafase II
Kromosom kebidang ekuator menggantung pada serat gelendong melalui
sentromernya.
Anafase II
Kromatida berpisah dari homolognya, dan bergerak menuju ke kutub yang
berlawanan.
Telofase II
a. Kromosom berubah menjadi benang benang kromatin kembali.
b. Nukleolus dan dinding inti terbentuk kembali.
c. Serat serat gelendong menghilang dan terbentuk sentrosom kembali
Aneuploid
Aneuploid adalah kondisi ketika salah satu gamet yang cacat menyatu dengan gamet
normal saat fertilisasi, zigot juga akan mempunyai kromosom abnormal. Aneuploid juga
bisa disebut penambahan atau pengurangan satu atau beberapa kromosom pada ploidi
(genom) sehingga kandungan kromosom didalam nukleus bukan merupakan kelipatan
dari jumlah kromosom haploid.
Berdasarkan jumlah kromosom yang berubah, maka aneuploid dapat dibedakan sebagai
berikut:
a Monosomi (2n-1)
c
d
Terjadi pada saat fertilisasi yang melibatkan gamet tanpa salinan kromosom tertentu
akan menyebabkan zigot kekurangan satu kromosom . Gamet yang dihasilkan gamet
(n) dan gamet ( n-1).
Nulisomi (2n-2)
Terjadi jika suatu individu kehilangan dua kromosom pada salah satu pasangan
kromosom pada nomor tertentu atau dapat juga terjadi pada dua pasang kromosom yang
kehilangan masing-masing satu kromosom. Gamet yang dihasilkan ( n-1) atau (n) dan
(n-1).
Trisomi (2n+1)
Terjadi pada saat kromosom terdapat sebagai triplikat (salinan rangkap tiga) dalam
zigot (sehingga sel memiliki kromosom (2n+1). Gamet yang dihasilkan gamet (n) dan
gamet (n+1)
Trisomi ganda ( 2n+1+1)
Jika suatu individu mempunyai dua pasang kromosom yang masing-masingnya
memperoleh tambahan 1 kromosom. Gamet yang dihasilkan adalah (n) dan gamet (n+2)
Tetrasomi (2n+2)
Jika suatu individu memperoleh tambahan dua kromosom pada salah satu pasangan
kromosom nomor tertentu. Gamet yang dihasilkan adalah (n) dan (n+2)
Euploidi
Euploid adalah perubahan jumlah kromosom pada seluruh pasangan kromosom, jumlah
kromosom makhluk hidup euploid adalah kelipatan jumlah haploidnya.
Berdasakan jumlah kromosomnya dapat dibedakan menjadi monoploid, diploid dan
poliploid.
Monoploid adalah makhluk hidup yang mempunyai satu set kromosom (n). Diploid
adalah adalah makhluk hidup yang mempunyai dua set kromosom (2n). Poliploid adalah
adalah makhluk hidup yang mempunyai lebih dari dua set kromosom. Poliploid dapat
berupa triploid (3n), tetraploid (4n) dan pentaploid (5n). Poliploid yang terjadi karena
adanya kesalahan selama proses pembelahan sel di sebut autopoliploid. Poliploid yang
terjadi akibat peleburan sel kelamin yang yang masing-masing mempunyai jumlah
kromosom yang tidak normal disebut alopoliploid. Kasus ini dapat terjadi dengan dua
cara yaitu digini adalah peristiwa dibuahi nya sel telur yang masih bersatu dengan
polositnya oleh satu sel sperma dan diandri yaitu adalah peristiwa dibuahinya sel telur
oleh dua sperma.
2.3.3
Retardasi mental, IQ : 25 50
Jarak mata lebar (hipertelorisme)
Hidung datar dengan pangkal pipi
Tangan/jari pendek, terdapat simian crease
Ada kelainan jantung
Bibir sumbing/bercelah
Malformasi sistem saraf pusat (retardasi mental berat)
Retardasi pertumbuhan
Low set ears
Memiliki garis simian
Kelainan jantung bawaan
Retardasi mental
Malformasi kongenital multi organ
Dagu kecil dan mulut segitiga
Low set ears
Daya hidup rendah, maksimal 2 bulan (90% < 6 bulan).
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Kelainan
Tidak ada / Normal
Tidak ada / Normal
Sindrom Klinefelter
Sindrom Super Male
Sindrom Turner
Sindrom Super Female
1) Sindrom Klinefelter
Kariotip umumnya 47, XXY
Kromatin X dan Y Positif (+)
Insiden 1:600 bayi laki-laki lahir hidup
Fenotip:
Postur tubuh tinggi kurus (>170 cm), tungkai kaki panjang
Gynecomastia
Testis kecil, dengan biopsi: Hialinisasi tubulus seminiferus, tidak ada
spermatogenesis, azoospermia, sel Leydig sedikit
Libido menurun (hypogonadism)
Steril/infertil (Ciri seks sekunder tidak berkembang)
IQ biasanya rendah (Retardasi mental).
Beberapa pasien dijumpai gangguan kesulitan belajar.
2) Sindrom Turner
Kariotip umumnya 45,X0.
Kromatin seks (X dan Y) negatif (-)
Insiden 1 : 2500 kelompok perempuan
Fenotip:
4)
Sindrom X Ganda
Kariotip umumnya 47,XXX.
Fenotip:
5)
Fenotip:
Microcephaly
Moonlike face
Mulut kecil (mandibula) dan melebar
Hidung lebar berbentuk lempeng
Low set ear
Retardasi mental berat, IQ < 35
Dapat hidup mencapai dewasa
c.
2) Feminisasi Testis
syndrome).
(Testicular
feminization;
androgen insensitivity
Cara : dokter menyisipkan selang kecil melalui leher rahim ke dalam rahim dan menyedot
sedikit sampel jaringan dari plasenta.
USG
Digunakan untuk menghasilkan citra janin melalui prosedur non-invansif sederhana.
LI. 4. Memahami dan Menjelaskan Sifat Tabah dan Berprasangka Baik dalam
Pandangan Islam
LO 4.1 Memahami dan Menjelaskan Sifat Tabah dalam Pandangan Islam
Disebut juga tawakal. Kita harus selalu tabah dalam menghadapi cobaan dan
meyakini bahwa Allah SWT sebagai Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang tidak akan memberikan cobaan yang lebih berat daripada apa yang bias
ditanggung oleh hamba-Nya.
Surat Al-Hujurat:51
Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah
ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orangorang yang beriman harus bertawakal"
LO 4.2 Memahami dan Menjelaskan Sifat Berprasangka Baik dalam Pandangan
Islam
Disebut juga husnudzon. Manusia harus berprasangka baik kepada Allah SWT.
Apapun yang Allah tentukan dan kehendaki, baik itu nasib baik maupun nasib buruk
pastilah memiliki sebuah tujuan.
Husnuzan meliputi tiga hal, yaitu:
1
Surat Ibrahim:34
Artinya : Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu
mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu
menghinggakannya.Sesungguhnya manusia itu, sangat lalim dan sangat mengingkari (nikmat
Allah).
Surat Al-Hujurat:12
Surah An Nahl:127
Artinya : Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan
pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan
janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan.
Jika kita di diagnosis bahwa bayi yang sedang kita kandung memiliki kelainan. Sikap pertama
yang harus dijalankan ialah bersyukur, dimana kita diberi keturunan disertai dengan sikap
sabar karena otomatis kita harus ekstra sabar pada saat merawatnya.
Surat Al baqorah:155-157
Artinya :
155. Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orangorang yang sabar
156. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: Inna lillaahi
wa innaa ilaihi raajiuun.
157. Mereka Itulah yang mendapat keberkatan yang Sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka
dan mereka Itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.
Surat Az-zumar:10
cobaan ini dengan penuh kesabaran, maka Allah S.W.T akan menghapus dosa-dosanya dan
pahala mereka diibaratkan tanpa batas.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34096/2/Chapter%20II.pdf
diakses
pada tanggal 3 November 2014, pukul 15.17
http://eprints.undip.ac.id/24322/1/Preodita.pdf diakses pada tanggal 4 November
2014, pukul 12.35
Crowder, L. V. 1997. Genetika Tumbuhan. UGM Press : Yogyakarta
Soetjiningsih. 1995. Tumbuh kembang anak . Penerbit buku kedokteran EGC : Jakarta
Audesirk, T.& G. Audesirk.2005.Biologi Life on Earth.Edisi 7.New Jersey:Prentice
Hall, Inc.
Campbell.2010. Biologi. Edisi8:jilid1.Jakarta:Erlangga.
Corwin, J Elizabeth. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Edisi3. Jakarta:EGC.
Dorland,W.A. 2012. Kamus Saku Kedokteran Dorland. Edisi28.Jakarta: EGC.
Sadler, TW. 2006. Embriologi Kedokteran Langman.Edisi 10. Jakarta: EGC.
Sloane, E. 2003. Anatomy and Physiology an Easy Learner. Buston:Jones and Barlett
Publisher.
http://www.quran.com diakses pada tanggal 3 November 2014, pukul 15.21
Priadi, Arif. 2010. Biologi. Jakarta:Yudisthira.
Purnama jati, Dektur.2012.Penyebab Terjadinya Kelainan Kongenital.Muslim
Dzulqadah.2009.Mukjizat Sabar.Bandung:Mizania
Aryulina, Dias & Chairul M, Syakfinaf M, Endang W.W. 2007. Biologi Esis : Jakarta
Camphell, Neil. A & Reece, Jane.B. 2008. Biologi. Edisi *. Jilid 1. Erlangga : Jakarta
Newman, W.A. 2014. Kamus saku kedokteran Dorland. Edisi 28. ECG : Jakarta