Anda di halaman 1dari 45

Oleh :

DR. Rahayu Yekti, M.Biomed


Pendahuluan
 Sel adalah unsur terkecil yang menyusun
suatu organisme
 Mempertahankan hidupnya sel tidak
statis tetapi melakukan pertumbuhan →
memperbanyak diri →pembelahan sel
 Urutan proses pertumbuhan dan
pembelahan sel yg biasanya berulang
dalam interval yang sama dan dg urutan
yg sama →disebut siklus sel
 Secara umum setiap sel mempunyai
periode dalam siklus sel yaitu
periode interfase dan periode
pembelahan (mitosis/meiosis)
 Siklus ini diulang pada setiap
generasi sel, tetapi lamanya siklus
sangat bervariasi pada sel yg
berbeda
Interfase :
❖ fase G1
❖ fase S
❖ fase G2
Pembelahan dibagi menjadi 4 fase
(kariokinesis/ pembelahan inti) :
1. Profase : awal dan akhir
2. Metaphase
3. Anaphase
4. Telofase.
Sitokinesis : pembelahan sitoplasma
INTERFASE
Merupakan fase persipan pembelahan
1. Fase G1

 Terjadi pertumbuhan secara umum


(meyeluruh) berupa peningkatan semua
unsur sel diperlukan utk pembelahan
kecuali DNA dan histon
 Belum replikasi DNA, diploid (2n) 

 (1, 2n)
2. Fase S (sintesis)
 Merupakan masa aktif mensintesis
DNA (replikasi) sehingga terbentuk
bahan genetik baru (kromosom)  2
salinan dan diploid (2n)
3. Fase G2
 Merupakan fase akhir dari masa
persiapan pembelahan sel
 Replikasi Dna selesai

 Nukleus masih nyata di bungkus


membran nukleus
 Bag sel lengkap
 DNA replikasi
 Benang kromatin,
belum berkondensasi
 kromatin kondensasi
menjadi kromosom.
 Terlihat sister kromatid
 Membran nukleus dan
Nukleolus menghilang
 Mikrotubulus pada
kinetokor dinamakan
mkrotubul-kinetokor.
kromosom bergerak
 sepasang sentriol
posisi nya di kutub sel
 mkrotubulus
terbentuk sempurna
antara kutub
 kromosom
menggantung pada
mkrotubulus spindel
melalu sentromer
 kromosom terletak
bidang tengah inti
 (bidang ekuator)
 Sister kromatid
bergerak ke kutub
berseberangan
 Kromatid menuju ke
kutub sel
berseberangan
karena mikrotubule-
kinetokor tertambat
pada sentromer
 kromosom mulai
dekondensasi
 Nukleus & membran
nukleus mulai
terbentuk
 Terbentuk dua sel
anak
 Pembelahan sel
lengkap bila diikuti
pembelahan
sitoplasma proses nya
disebut sitokinesis
 dua sel anak krom
persis sama dg krom
parent, diploid (2n)
1. Meiosis I
 Interfase

 Profase 1

 Metafase 1

 Anafase 1

 Telofase 1

2. Meiosis II
 Profase 2

 Metafase 2

 Anafase 2

 Telofase 2
 Pembelahan pada organ reproduksi,
terjadi pembelahan reduksi (46  23)
 Sel Induk Diploid (2n) Menghasilkan 4
Sel Anak Haploid (N). Pengurangan
Jumlah Kromosom (Pembelahan
Reduksi)
 Menghasilkan gamet/sel kelamin
(Sperma dan ovum)
 Meiosis I dan meiosis II
Interfase
 Merupakan masa aktif Penggandaan DNA
(replikasi) sehingga terbentuk bahan genetik
baru (kromosom)  2 salinan dan diploid (2n)
 Massa sel mengganda
Profase I
 Benang kromatin kondensasi mejadi
kromosom
 Setiap kromosom membentuk sister
kromatid (replikasi di interfase)
 Krom homolog bergandeng : yang satu
dari ibu (krom matroklin) dan yang satu
dari krom ayah (krom patroklin),
dibeberapa tempat terjadi persilangan
(khiasma)
 Terdapat 2 pasang kromosom homolog
Leptoten
 benang kromatin mulai kondensi
 Sister kromatid dari masing kromosom berdekatan
Zygoten
 Kromosom homolog berpasangan saling berdekatan
 Proses berpasangan (disebut synapsis) sejajar dengan tepat
Pakiten
 Pasangan homolog melekat erat disebut tetrad (tdr dari empat
kromatid)
Diploten
 Terjadi crossing over/pindah silang pasangan homolog. Hasil
crossing over adalah terjadi rekombinasi gen-gen
 Lokasi/tempat crossing over pada kiasmata
Diakinesis
 Kromosom mencapai kondensasi maksimal
Metafase I
 Selaput inti menghilang

 Mikrotubulus spindel terbentuk


diantara sentriol
 Kromosom homolog berpasangan
bergerak ke bidang tengah (bidang
ekuator)
Anafase I
 Kromosom homolog berpisah

 Masing-masing ke kutub berseberangan

 Random combination

 Variation genetic material transmitted

 Pathogenic process : nondisjuction


Telofase I
 Selaput inti terbentuk kembali

 Terjadi sitokinesis, terbentuk 2 gametosit


pada akhir meiosis I
Meiosis II
Profase II
 Waktunya pendek sekali, selaput inti
hilang
 Sentriol mengganda dan menuju ke
kutub berseberangan
Metafase II
 Mikrotubulus terbentuk diantara
pasangan sentriol
 Kromosom (sepasang kromatid) yg
menggantung pada serat lewat
sentromer berada di bidang tengah
(bidang ekuator)
Anafase II
 Kromatid berpisah dan bergerak ke kutub
berseberangan
Telofase II
 Kromatid terbuka lagi pilinannya
(dekondensasi) menjadi benang kromatin
 Selaput inti terbentuk kembali
 Nukleolus muncul
 Terjadi sitokinesis
 Selaput inti terbentuk kembali
 Terbentuk 4 gametid → 4 gamet (sel
gamet matang), kromosom 1N
Perbedaan mitosis dan meiosis
Mitosis Meiosis
sel somatik tubuh sel gamet
Sel anak sama Sel anak tidak sama
Kromosom dari 2N(46)→2N(46) Kromosom dari 2N→1N(23)
1x pembelahan 2x pembelahan
Jumlah sel anak 2 Jumlah sel anak 4
 Jika terjadi pembuahan, gamet yang
mempunyai 23 kromosom bertemu
dengan gamet yang mempunyai 24
kromosom atau 22 kromosom
hasilnya adalah :
 47 kromosom : sindroma klinefelter
(47, XXY)
 45 kromosom : sindroma turner (45,
X0)
 Nussbaum, Mcinnes, Willard., Thompson &
Thompson Genetics in Medicine., Sixth Ed,
2001, WB Saunder Company, Philadelphia,
USA
 Miko I. Mitosis, meiosis, and inheritance.
2008 . Nature Education 1(1):206

Anda mungkin juga menyukai