Anda di halaman 1dari 7

1.

Jelaskan proses sintesis protein di dalam sel Sintesis protein adalah proses pembentukan protein dari asam amino dalam sel mahluk hidup tepatnya di ribosom. Tahap tahapannya adalah transkripsi dan trnaslasi. 1. Transkripsi Proses transkripsi ini terjadi di DNA. enzim polimerase akan masuk diantara rantai double heliks dan menempel pada sisi DNA sense. Enzim polimerase akan mencetak kode genetik DNA seperti yang ada pada DNA non sense dengan jalan DNA sense sebagai cetakan. 2. Translasi Proses ini secara garis besar merupaka proses membaca atau menerjemahkan basa nitrogen pada kodon sehingga terbentuk protein yang terjadi di RNA. Tahapan-tahapannya adalah : Intitiation Subunit kecil ribosom mengikat ke situs "hulu" (di sisi 5 ') dari awal rantai, sehingga terbentuk kodon start (AUG) kemudian bergabung dengan subunit besar dan tRNA. Elongation Aminoacyl-tRNA dapat berpasangan dengan kodon berikutnya pada mRna yang tersambung. Asam amino yang sebelumnya secara kovalen terikat dengan asam amino yang datang dengan ikatan peptida. Langkah terakhirnya dibantu protein lain oleh faktor elongasi (EF disebut-G pada bakteri, EF-2 pada eukariota) dan energi molekul lain GTP. Termination Akhir ari translasi terjadi jika ribosom mencapai satu atau lebih kodon stop (UAA, UAG, UGA). Tidak ada molekul tRNA dengan anticodons untuk kodon STOP. Ribosom terbagi menjadi sub-unit, yang nantinya bisa dipasang kembali siklis sintesis protein lainnya.

2. Jelaskan proses pembelahan sel (mitosis dan meiosis)

Jawab : A. Mitosis Sel yang dihasilkan Sifat Fungsi Jumlah kromosom Jumlah sel anak Fase : sel tubuh (somatis) : sama dengan induknya : pertumbuhan, regenerasi sel yang rusak : 2n : 2 sel anak : profase awal. Profase akhir, metafase, anafase, telofase

Profase Awal Membran inti sel menipis, kromatin menebal (kondensasi), sentriol mulai mengganda Profase Akhir Membran inti hilang, kromatin masih mengalami kondensasi, sentriol berubah menjadi aster Metafase Kromatin mencapai kerapatan maksimum sehingga dinamakan kromosom, kromosom menuju tengah tengah bidang equator Anafase Kromosom homolog berpisah, tertarik ke dua kutub yang berlawanan Telofase Terdapat cekungan yang membagi sel menjadi dua, membran inti kembali terbentuk, terbentuk organel sel yang lain, kromosom menipis kembali majadi kromatin. B. Meiosis Sel yang dihasilkan Sifat Fungsi Jumlah kromosom Jumlah sel anak Fase

: Sel kelamin (gamet) : tidak sama persis dengan induknya : reproduksi :n : 4 sel anak : Meiosis I, Meiosis II

Meiosis I Tahap meiosis I terdiri dari interfase, profase I, metafase I, anafase I, telofase I, dan sitokinesis I.

Profase I

Pada tahap profase I, kromatin mengalami 5 proses sebelum membentuk kromatid Leptoten : kromatin mengalami kondensasi dan berubah menjadi kromosom Zigoten : sentrosom membelah menjadi dua, kemudian bergerak menuju kutub yang berlawanan. Kromosom homolog yang berasal dari gamet kedua orang tua saling berdekatan dan berpasangan. Pakiten : tiap kromosom melakukan penggandaan atau replikasi menjadi dua kromatid dengan sentromer yang masih tetap menyatu dan belum membelah. Tiap kromosom yang berpasangan mengandung empat kromatid (tetrad) Diploten : kromosom homolog terlihat saling menjauhi, terjadi peristiwa cross over pada kromosom. Peristiwa pindah silang merupakan salah satu penyumbang keanekaragaman individu makhluk hidup. Oleh karena itu sel anakan yang nantinya aakna terbentuk tidak sama indentik dengan iduknya Diakinesis : terbentuk benang-benang spindel dari pergerakan dua sentriol ke arah kutub yang berlawanan dan diakhiri dengan menghilangnya nukleolus dan membran nukleus serta tetrad mulai bergerak ke bidang ekuator.

Metafase I

Tetrad kromosom berjejer pada bidang ekuator. Mulai terbentuk bendang spindel dari sentromer masing masing kutub.

Anafase I

Kromosom homolog masing-masing mulai ditarik oleh benang spindel nenuju ke kutub pembelahan yang berlawanan arah. Agar diperoleh kromosom haploid

Telofase I

Tiap kromosom homolog kini telah mencapai kutub pembelahan.

Sitokinesis I

Pada sitokinesis I tiap kromosom homolog dipisahkan oleh sekat sehingga sitokinesis menghasilkan dua sel, masing-masing berisi kromosom dengan kromatid kembarnya.

Interkinesis Interkinesis adalah tahap diantara dua pembelahan meiosis. Pada tahapan ini tidak terjadi perbanyakan (replikasi) DNA. Hasil pembelahan meiosis I menghasilkan dua sel anakan yang

haploid (karena kini sel anakan mengandung setengah pasang kromosom homolog). Meskipun demikian, perlu diingat bahwa kromosom tersebut masih berisi sepasang kromatid, yang berarti kandungan DNA-nya masih rangkap (2c). Tujuan meiosis II adalah membagi kedua salinan tersebut pada sel anakan yang baru. Pada meiosis II terjadi tahap-tahap yang serupa pada meiosis II.

Meiosis II Tahap meiosis II terdiri dari profase II, metafase II, anafase II, telofase II, dan sitokinesis II.

Profase II

Kromatid kembaran masih melekat pada tiap sentromer kromosom.

Metafase II

Kromosom merentang pada bidang ekuator. Terbentuk benang-benang spindel, satu ujung melekat pada sentromer, dan ujung lain.

Anafase II

Benang spindel mulai menarik kromatid menuju ke kutub pembelahan yang berlawanan tersebut. Akibatnya, kromosom memisahkan kedua kromatidnya dan bergerak menuju kutub yang berbeda. Kromatid yang terpisah kini dinamakan kromosom.

Telofase II

Kromatid (atau kini disebut kromosom) telah mencapai kutub pembelahan. Hasil total dari tahap ini adalah terbentuk empat inti. Tiap inti mengandung setengah pasang kromosom (haploid) dan satu salinan DNA (1n,1c).

Sitokinesis II

Sitokinesis II tiap inti mulai dipisahkan oleh sekat sel dan akhirnya menghasilkan empat sel kembar haploid.

3. Jelaskan spermatogenensis dan oogenesis

Jawab : Spermatogenesis Merupakan proses pembentukan dan pematangan spermatozoa di tubulus seminuferus dan bertujuan untung membentuk sperma fungsional. Spermatogonia mengalami mitosis berkali-kali untuk mengahsilkan banyak spermatogonium dan berdifrensiasi menjadi spermatocytes. Meiosis dai tiap-tiap spermatosit mengasilkan 4 spermatid haploid of. Proses ini memakan waktu kurang lebih 3 minggu. Kemudian spermatid kehilangan sebgian besar sitoplasma berdifrensiasi menjadi sperma. Satu spermatoonium (2n) menghasilkan 4 sperma fungsional (n)

Sumber gambar : http://users.rcn.com/jkimball.ma.ultranet/BiologyPages/S/spermatogenesis.gif Oogenesis

Sel-sel diploid yang disebut oogonia terbentuk mellui metosis untuk mengahsilkan oogonia lain dan oosit primer. Ketika fetus berumur 20 minggu, proses ini mencapai puncak dan semua oosit telah terbentuk. Ketika lahir, hanya kurang lebih satu juta sisanya (yang lain tereliminasi oleh apoptosis. Tidak ada perkembangan lebih lanjut sampai ketika seorang wanita itu dewasa secara seksual. Selanjutnya oosit primer memulai lagi berkembang , biasnya sekali sebulan (menstruasi) Oosit primer tumbuh jauh lebih besar dan melewati tahap meiosis satu sehingga membentuk oosit sekunder dan badan polar menerima lebih seikit dari satu set kromosom. Pada manusia dan sebagian besar vertebrata , badan polar pertama tidak berlajut ke meiosis II tetapi oosit sekunder berlajut hingga metafase dari meiosis II kemudian berhenti. Meiosis II hanya akan selesai jika terjadi fertilisasi. Masuknya sperma me-restat siklus sell, Only if fertilization occurs will meiosis II ever be completed. Entry of the sperm restarts the cell cycle

Sumber gambar : http://users.rcn.com/jkimball.ma.ultranet/BiologyPages/O/oogenesis.gif 4. Mengapa gamet bersifat haploid ? Jawab : Sel gamet bersifat haploid (n) karena sel gamet telah mengalami proses meiosis yang telah meredukksi kromosom dari diploid (2n) menjadi haploid (n). Sel gamet memiliki kromosom

setengah dari sel induknya agar ketika terjadi fertilisasi dan terjadi peleburan antara sel gamet kedua parental akan terbentuk filial yang diploid.

Daftar pustaka http://users.rcn.com/jkimball.ma.ultranet/BiologyPages/T/Translation.html#Top http://users.rcn.com/jkimball.ma.ultranet/BiologyPages/T/Transcription.html http://users.rcn.com/jkimball.ma.ultranet/BiologyPages/S/Sexual_Reproduction.html

Anda mungkin juga menyukai