Anda di halaman 1dari 9

PBL 1 (BLOK 2)

Baru-baru ini, rumah sakit gigi dan mulut kami menerima kasus rujukan atas seorang pria berusia 27
tahun yang menunjukan tanda dan gejala klinis pada rahang yang tampak bengkak tanpa adanya
rasa sakit di pipi kirinya. Pemeriksaan lebih lanjut pasca dilakukannya terapi bedah pada kasus ini
menunjukan adanya peningkatan ekspresi Ki67 yang lebih tinggi daripada jaringan sekitarnya dengan
metode pemeriksaan IHC. Ahli patologi molekuler menyarankan dokter gigi yang merawatnya untuk
memeriksakan juga tingkat ekspresi P16, p53, dan Gankyrin baik pada tingkat gen maupun ekspresi
protein.

1. Klasifikasi istilah atau konsep


 Apa itu ki67? : antibodi monoklonal yang bereaksi dengan sel yang sedang
melakukan sintesis DNA
 Apa itu p16 dan p53?
P16 : protein yang memperlambat pembelahan sel
P53: faktor transkipsi yang berperan dalam menjaga sel dari mutasi genetik
akibat kerusakan DNA
 Apa itu IHC?: salah satu pemeriksaan spesifik yang dilakukan dalam
pemeriksaaan patologi anatomi
 Ekpresi protein?: suatu proses yang memiliki tujuan untuk mensistesi
protein(ekspresi gen)
 Apa itu gankyrin?: biasa dikenal dg psmd10 yang berperan penting dalam
proses biologis termasuk pertumbuhan sel poliferasi dan invasi
2. Menetapkan permasalahan
1. Bagaimana fase dalam siklus sel? (2)
2. Bagaimana fungsi ki67 dan p16?(3)
3. Penjelasan lebih lanjut tentang ki67?(4)
4. Bagaimana mekanisme pembelahan meiosis?(6)
5. Apa itu siklus sel? (1)
6. Mengapa perlu adanya pemeriksaan gen atau eskpresi protein?(9)
7. Bagaimana mekanisme pembelahan mitosis?(5)
8. Bagaimana perbedaan dan persamaan pemebelahan mitosis dan meiosis?(7)
9. Apakah yang dimaksud dengan peningkatan ekspresi ki67 pada kasus
tersebut?(8)
3. Menganalis masalah
1. Apa itu siklus sel?
Urutan peristiwa yang terjadi ketika sel dirangsang untuk tumbuh dan melakukan
pembelahan
2. Bagaimana fase dalam siklus sel?
Dibagi jadi 2 tahap yaitu tahap interfase dan tahap mitosis
Tahap interfase (Fase G1, S dan G2)
 Fase G1: dikenal dengan fase gep pertama dimana sel tumbuh membesar
organel disalin dan terbentuk dinding monokuler
 S : sel mensintesis salinan DNA dalam nukleusnya dan sel juga
menduplikan struktur pengorganisasian mikrotubulus yang dinamai
sentrosom, kemudian sentrosom membantu memisahkan DNA selama fase
M nantinya
 G2 : ditandai dengan semakin besarnya sel, dan pada fase ini terbentuk
protein serta organel.
Tahap mitosis( profase, metafase,anafase.telofase dan sitokinesis)
 Profase: membran inti mulai rusak menjadi bagian bagian kecil, benang-
benang kromatin memadat menjadi kromosom
 Metafase: kromosom berjejer pada bidang pembelahan
 Anafase : kromatin saudara dari setiap pasangan memisah menuju kutub
yang berlawanan pada akhir anafase kedua kutub sel memiliki kutub yang
berlawanan
 Telofase : membran inti mulai kembali bergabung dan kromosom mulai
meregang

3. Bagaimana fungsi ki67 dan p16?


Ki67 : untuk menilai tingginya proliferasi tumor, penilaian ini dilakukan
dengan menilai presentase inti sel tumor yang positif
P16 : merupakan gen penekan tumor yang berfungsi untuk menghambat sel
proliferasi berlebih lalu sel ini juga menghasilkan protein yang mengikat cdk4
atau cdk6 sehingga mampu menghambat siklus sel

4. Bagaimana pembelahan sel pada ki67? (Penjelasan lebih lanjut tentang ki67)
5. Bagaimana mekanisme pembelahan mitosis?
Ada 2 tahapan : kariosinesis dan sitokinesis
Kariosinesis: pembentukan membran inti, nukleus dan nukleous
Sitokinesis: pembelahan sitoplasma menjadi 2

 Profase : mulai menghilangnya membran inti, terbentuknya benang benang


kromatin yang menjadi kromosom, lalu terbentuk benang spindel( terbentuk
dari sentrosom).
 Metafase: kromosom yang berderet dibidang equator, lebih mudah mengamati
kromosom
 Anafase: kromosom mulai bergerak ke arah kutub yang berlawanan yang
ditarik oleh benang benang spindel ( membran inti mulai menghilang)
 Telofase: nukleus membentuk kembali lalu benang spindel hilang, dalam fase
ini sel dibagi jadi 2 anakan yang dinamakan sitokinesis

6. Bagaimana mekanisme pembelahan meiosis?

Pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anakan, yang memiliki separuh


kromosom sel induk
Ada 2 fase :

Meiosis 1

Profase 1 :

Ada 5 tahapan :
Liptoten:benang- benang kromatin menjadi satu kromosom
Zigoten: kromosom homolog berdekatan dan bergandengan dan setiap
asalnya disebut bifolen
Pakiten: tiap kromosom homolog mengganda, tetapi masih pada ikatan
sentromer dan terbentuk tetrat
Diploten: pasangan kromosom homolog melekat pada beberapa
bagian, lalu terjadi pindah silang dan terbentuk kombinasi gen
Diakinesis : nukleus dan membran inti mulai menghilang

Metafase 1 : kromosom homolog berpasangan di equator


Anafase 1 : kromosom homolog berpisah menuju kutub berlawanan
Telofase 1 : terbentuk 2 sel anak yang bersifat haploid

Meiosis 2

Profase 2 : sentrosom membentuk 2 sentriol yg letaknya pad kutub yang


berlawanaan dan dihubungkan oleh benang- benang spindel
Metafase 2 : belum terjadi pembelahan, kromosom berada di bidang
equator, kromatid berkelompok dua dua
Anafase2 : kromosom menempel pada benang spindel atau gelondong
lalu ditarik oleh benang spindel ke arah kutub yang berlawanan,
yang menyebabkan sentromer terbelah
Telofase 2 : kromatid berkumpul pada kutub pembelahan lalu berubah jadi
kromatin bersamaan dengan membran inti dan anak inti
terbentuk kembali dan sekat pemisah semakin jelas sehingga
terjadi sel 2 anakan

7. Bagaimana perbedaan dan persamaan pembelahan mitosis dan meiosis?


Perbedaan :
mitosis
Kromosom homolog tidak bersinapsis, tidak terjadi pertukaran genetik antara
kromosom” yang homolog lalu dihasilkan 2 sel anakan persiklus, jumlah
kromosom sel anakan sama dengan jumlah sel induk, kandungan genetik sel
anakan identik dg sel induk saja. Pembelahan sel terjadi pada sel tubuh atau
somatik dan sel kelamin. Berlangsung secara bertahap : profase,metafase,anafase
telofase,interfase
Meiosis:
Kromosom homolog bersinapsis, terjadi pertukaran genetik antara kromosom
yang homolog, dihasilkan 4 sel anakan persiklus, jumlah kromosom sel anakan ½
jumlah sel induk, kandungan genetik sel anakan berbeda satu sama lain dan
berbeda dengan sel induk. Pembelahan hanya terjadi pada sel kelamin saja( sel
ovum dan sel spermatozoa). Pembelahan reduksi terjadi mulai anafase 1 pada
meiosis 1 . 2 tahap interfase : meiosis 1 dan meiosis 2.

Persamaan :
Sama sama menggunakan sel induk sebagai acuan untuk membuat DNA dan
RNA, menggunakan serat gelendong untuk memisahkan kromosom

8. Apakah yang dimaksud dengan peningkatan ekspresi ki67 pada kasus


tersebut?
Makin tinggi ekpresi ki67 berhubungan dengan prognosis yang buruk dan
cenderung bersifat radiosensistif ( kerentanan relatif sel jaringan ,organ, atau
organisme terhadap efek berbahaya dari radiasi penion ) pengukuran eskpresi ki67
dengan teknik imunohistokimia sangat mungkin untuk mengevaluasi aktifitas
fraksi pertumbuhan proliferasi sel tumor.
Protein ki67 merupakan kelompok nonhiston( jenis protein lain yang terkait
dengan DNA dalam struktur kromatin, yang di produksi(pada akhir fase G1,S,G2
dan M dalam siklus sel ) ki67 merupakan penanda atau berhubungan dengan
penurunan ketahanan hidup pasien.

9. Mengapa perlu adanya pemeriksaan gen atau eskpresi protein?

4. Menarik kesimpulan

 Mengetahui tentang siklus sel ada 2 macam= mitosis dan meiosis

Mitosis : terjadi di sel tubuh dan sel kelamin, fase ada interfase,
profase,metafase,anafase dan telofase. Anakan seperti induknya 2n jadi 2n

Meiosis : sel kelamin. Fase meiosis 1 , lesipadidi(pada profase 1), metafase


1,anafase 1, dan telofase 1 dan meiosis 2, profase 2. Metafase 2,anafase 2 dan
telofase 2 . anakan tidak seperti induknya, tidak identik, 2n jadi n

 Ki67 digunakan sebagai diagnosi penyakit yang berhubungan dengan


prognosis yang buruk.
 Ekspresi gen : ki67 dan p16 samasama untuk menghambat proliferasi sel
yang berlebihan.
 Persamaan mitosis dan meiosis: menggunakan sel induk menjadi acuan sel
untuk membuat DNA dan RNA dan menggunkan serat gelondong untuk
memisahkan kromosom
5. Menentukan tujuan belajar
1. Mengapa perlu adanya pemeriksaan gen atau eskpresi protein?
(dimas arya_063)
Pemerikasaan gen bertujuan untuk mengetahui apakah seseorang
mewarisi gen kanker atau tidak, kemudian pemeriksaan gen juga bertujuan
untuk mengetahui gen yang menyebabkan peningkatan gen yang
menghambat apaptosis yang berakibat sel resisten terhadap radioterapi,
kemudia ekspresi protein berkaitan dengan fungsi seluler seperti
pertumbuhan sel, proliferasi sel, diferensiasi dan kelangsungan hidup.
Berbagai sistem normal di dalam tubuh dan patologisnya diatur oleh
protein pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah mutasi pada
protein ini akan mengaktivasi sistem penekan tumornya yang terkait
dengan progesi tumor.

2. Penjelasan lebih lanjut tentang ki67?

( ailsa_001)

Ki67 merupakan protein non histon yang berlokasi pada inti dan memiliki
masa hidup yang pendek, masa hidup diperkirakan 60-90 menit dan
diketahui berhubungan dengan proliferasi sel. Ekspresi ki67 berhubungan
erat dengan proliferasi antigen inti terekspresi pada seluruh siklus sel yaitu
khususnya pada fase G1,S,G2 dan M kecuali pada fase G0. Terdapat pada
lengan panjang kromosom 10 manusia yang dapat dideteksi pada sel yang
mengalami proliferasi pada jaringan beku atau pada jaringan blok parafin.
Kemudian indeks proliferasi ki67 juga dapat digunakan untuk
memprediksi rekurensi dan prognosis tumor ganas serta untuk menentukan
keberhasilan kemoradioterapi agar pilihan terapi yang dipilih tepat.

(syifa_031) ki67 merupakan suatu protein di nukleus yang terikat kuat dan
diekspresikan pada siklus sel saat sel membelah. Protein ini dapat
ditemukan pada semua sel proliferasi baik sel normal maupun sel tumor.
Protein ini juga dapat digunakan sebagai penanda dari kecepatan
proliferasi sel pada pertumbuhan sel. Ki67 berpengaruh juga pada
kecepatan mitosis sel dan mempengaruhi prognosis dari tumor tumor
ganas, termasuk kanker payudara
3. Metode pemeriksaan IHC
(anisa_058)
1. Fiksasi dan prosesing jaringan, untuk cairan fiksasi menggunakan buffer
permalin 10% dengan suasana netral dengan waktu 24 sampai 72 jam.
Untuk prosesing jaringan diatas fiksasi dehidrasi dan embedding.
2. antigen retrifal tujuannya untuk mengembalikan struktur protein atau
antigen yang merusak pada saat fiksasi dilakukan dengan cara enzimatik,
hit induced epitop retrifal atau keduannya
3. endogenus bloking yaitu untuk menghindari terjadinya false posive atau
positif palsu, larutan yang biasa digunakan H2O2.
4. protein blokin untuk mendeteksi antigen spesifik dalam jaringan pada
pengecatan IHC

5. Inkubasi dengan antibodi

(ersa_098)
pengecatan IHC mempunyai tujuan untuk pelekatan antigen dan antibodi,
yang akan dilihat pada pewarnaan
1. ikatan fist antibodi dan antigen , dilihat dari perubahan warnanya yaitu
coklat memaki reaksi diamino benzidin atau biasa disebut DAB. Merah,
menggunakan reaksi alkalifosfatase. Coklat mengasilkan enzim
peraksidase.
2. secondary antibodi menghubungkan fist antibodi dengan peroksidase
dan harus mengaktifkan DAB sehingga harus terikat oleh HRP atau horse
radish peroksidase.

Pada pengecatan yang harus diperhatikan ada 3


1. Blokking pada peroksidase endogen
2. Antigen retrifal
3. Bloking pada antigen an spesifik

Prinsipnya larutan protein atau bloking agen yang ditambahkan akan


mengikat protein non spesifik yang terdapat dalam jaringan sehingga
membatasinya untuk berikatan dengan antibodi

(sephia_116) ada metode langsung, prinsipnya menggunakan antibodi


primer yang sudah berlabel yang akan berikatan langsung dengan antigen
target. Metode ini merupakan metode pengecatan satu langkah karena
hanya melibatkan satu jenis antibodi. Pada metode langsung antibodi
spesifik yang mengenali antigen jaringan akan di modifikasi dengan
mengkonjungsikan molekuln indikator pada indikator tersebut. Molekul
indikator tersebut dapat berupa molekul yang berpendar seperti biotin atau
enzim perioksida, sehingga apabila diberikan substrat akan memberikan
warna pada jaringan tersebut

(Tasya_ 033) metode tidak langsung yang menggunakan antibodinya yang


tidak berlabel. Metode ini lebih rumit dan pengerjaannya lebih lama
daripada metode langsung tetapi memiliki tingkat sensifitas yang lebih
tinggi sehingga metode tidak langsung lebih sering digunakan. Ada 4
macam pada metode tidak langsung.
1. Metode immunogold silver staining,
2. Metode threestep
3. Metode pelabelan hapten
4. Metode enzim anti enzim
4. Kenapa dilakukan pemeriksaan IHC
(intan_103) pemeriksaan IHC adalah pemeriksaan antibodi atau antigen
dari tubuh manusia terhadap sel karsinomal atau abnormal untuk cek
respon imun terhadap suatu penyakit. Pemeriksaan ihc dilakukan karena
untuk mendiagnosis sel tumor ganas atau jinak. Untuk menentukan
stadium dan kelasnya dan untuk mengidentifikasi jenis sel dan asal
metastasis untuk menentukan lokasi tumor primer karena adanya manifes
edema pada rahang yang abnormal dan adanya peningkatan ki67.

(farikha_068) karena ihc adalah teknik deteksi yang sangat baik dan
memiliki keuntugan luar biasa karena dapat menunjukkan dengan tepat
dimana protein tertentu berada pada jaringan yang diperiksa. Ihc
merupakan cara yang efektif untuk memeriksa jaringan.

(ersa_098) karena untuk deteksi berbagai protein didalam sel tumor ganas
atau engganya untuk menentukan respon terapi dan patogenesis . untuk
prediksi prognosis pada karsinoma sel, skuamosa, rongga mulut, sehingga
dapat menentukan terapi yang tepat.

5. Proses proliferasi dan mitosis


( andra_112) pada pasien proliferasi keratinosit berproliferasi dan
bermigrasi dari tepi lokal untuk melakukan epitelalisasi menutup
permukaan luka. Proliferasi sel menjadi akibat 2 proses yakni proses
pertumbuhan sel dan yang kedua adalah pembelahan sel. Pada proses
pertumbuhan sel, sel akan mensistensis DNA serta protein baru yang
dibutuhkan selama masa pembelahan sel yang mna sel induk akan mulai
melakukan pembelahan.

(erna_053) proses pembelahan sel menghasilkan sel-sel baru yang disebut


sel anakan lalu epitel tepi luka yang terdiri atas sel basal terlepas dari
dasarnya dan berpindah mengisi permukaan luka. Tempatnya diisi oleh sel
baru yang terbentuk dari proses mitosis, selain itu sel baru juga bisa
mengganti sel yang sudah mati didalam jaringan tubuh proses ini baru
terhenti ketika sel epitel saling menyentuk dan menutup seluruh
permukaan luka. Proliferasi sel juga diimbangi dengan kematian sel
apoptosis dan juga diferensiasi sel.

6. Apoptosis ?
(salsa_074) merupakan proses eliminasi cepat sel rusak atau berlebihan
dengan cara yang tidak menimbulkan peradangan lokal dalam jaringan.
Penyebab apoptosis dibagi menjadi 2
a. Fisiologis
Contoh:

- perkembangan embrionik saat pembentukan jaringan

- Involusi fisiologis ( saat peluruhan endometrium)


- kehancuran sel epitel normal yang diiringi pergantian
proliferasi sel kulit baru
- involusi kelenjar timus
b. Patologis
Contoh: obat antikanker, graft versus host disiase, kematian cd4
dalam aids, radiasi, hipoksia,

Ada 3 ciri utama peribhan biokimia apoptosis


1. Aktivasi caspase
2. Pecahnya DNA dan protein
3. Perubahan pada membran sehingga dapat dikenali oleh sel-sel
fagosit

Apoptosis meliputi casecade peristiwa yang dikendalikan oleh famili


protein bcl2 yang mengatur pelepasan faktor pemicu kematian dari
mitrokondia

Sitokrom c dari mitokondria mengaktifkan protiase sitoplasma


( caspase)-> yang menguraikan protein sitosol, sitoskeleton dan
membran sel

Endonuklease di aktifkan  menguraikan semua DNA inti

Volume sel dan inti menyusut dengan cepat dan perubahan membran
sel mengakibatkan “ blebbing’’ yang luas pada permukaan sel

Pada akhir apoptosis sel pecah menjadi banyak badan apoptik menjadi
banyak badan apoptik kecil yang mengalami fogositosis oleh sel-sel
sekitarnya

7. Diferensiasi sel
(regita _083)Diferensiasi sel merupakan proses pembentukan berbagai
jenis sel yang memiliki fungsi spesifik, pada proses ini mengubah satu
jenis sel menjadi jenis sel lain dan disebabkan oleh ekspresi gen.

(ayu cantika_078)Tempat terjadi di intaseluler pada organel-organel


terjadi di ektraseluler terjadi di jaringan ektraseluler
Populasi sel terjadi pada bahan interseluler dan pertautan sel populasi dan
terjadi di jaringan dan alat.
Faktor dibagi jadi 2 yaitu ektrinsik dan intrinsik
- Ekstrinsik dikarenakan supali bahan metabolis dan elektrolit ,gas
pernapasan, gravitasi, sinar matahari, suhu,ph ,letak sel , serta kadar zat
induktor dan endoderm
- Intrinsik dalam inti sel pada kromatin dan dalam sitoplasma pada
enzim, kadar metabolik dan elektrolit serta komposisi suatu organel

(intan_103)
Faktor diferensiasi sel
1. kontrol gen, perbedaan sel disebabkan sel mengekspresikan gen yang
berbeda. Gen diaktifkan untuk mengatur sintesis
2. asam retinoat, berasal dari vitamin A berfungsi untuk mendorong
diferensiasi sel epitel

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan teori yang kami bahas, ekspresi gen ini mengalami keabnormalan
dalam siklusnya.Pada keadaan normalnya itu seimbang, tidak mengalami pembengkakan atau
ada benjolan. Untuk mengetahui adanya pembengkakan suatu neoplasma atau tidak, di cek
menggunakan metode IHC. Jika pemeriksaan hasilnya positif maka ada aktivitas sel. Metode
IHC untuk mendiagnosis jaringan selnya.siklus yang dilewati oleh sel adalah fase interfase
( G1,S dan G2) dan mitosis (profase,metafase,anafase, dan telofase). Pada kasus ini,ekspresi
gen tidak melewati masa apoptosis . Hal ini diperkuat dengan pemeriksaan metode IHC
yang menunjukkan adanya peningkatan ekspresi Ki67 yang lebih tinggi daripada jaringan
sekitarnya. Masa apoptosis yaitu proses eliminasi cepat sel rusak atau berlebihan dengan cara
yang tidak menimbulkan peradangan lokal dalam jaringan

Anda mungkin juga menyukai