Anda di halaman 1dari 23

SKENARIO 1 (PBL)

Baru-baru ini, rumah sakit gigi dan mulut kami menerima kasus
rujukan atas seorang pria berusia 27 tahun yang menunjukan tanda dan
gejala klinis pada rahang yang tampak bengkak tanpa adanya rasa sakit di
pipi kirinya. Pemeriksaan lebih lanjut pasca dilakukannya terapi bedah
pada kasus ini menunjukan adanya peningkatan ekspresi Ki67 yang lebih
tinggi daripada jaringan sekitarnya dengan metode pemeriksaan IHC. Ahli
patologi molekuler menyarankan dokter gigi yang merawatnya untuk
memeriksakan juga tingkat ekspresi P16, p53, dan Gankyrin baik pada
tingkat gen maupun ekspresi protein
A. Istilah yang tidak diketahui

1. IHC : Imunohistochemistry
metode untuk mengiditifikasi suat jaringan dengan ciri tertentu.
Immunohistochemistry (IHC) merujuk pada proses menentukan
lokasi dari protein didalam sel-sel pada seksi jaringan. Dasar
dari proses ini adalah pengikatan antibodi spesifik pada antigen
didalam jaringan biologi. Ikatan antibody-antigen ini dapat
dilihat dengan beberapa cara. IHC digunakan secara luas untuk
mendiagnosa sel-sel abnormal misalnya sel-sel kanker.

2. Ki67
Antigen KI-67 juga dikenal sebagai Ki 67 atau MKI67 (Marker
Of Proliferation Ki-67 adalah Protein marker/protein
penanda .protein yang pada manusia dikodekan
oleh gen MKI67 (antigen diidentifikasi oleh antibodi monoklonal
Ki-67). Antigen KI-67 adalah protein nuklir yang berhubungan
dengan proliferasi sel(Proliferasi adalah fase sel saat
mengalami pengulangan siklus sel tanpa hambatan). 
3. P16
adalah protein yang memperlambat pembelahan sel dengan
memperlambat perkembangan siklus sel dari fase G1 ke fase
S. , dengan demikian bertindak sebagai penekan tumor 
4. P53
adalah protein tersebut dalam
menjaga sel dari mutasi genetik akibat kerusakan DNA. p53
memiliki ekspresi yang beragam seperti berbagai fungsi seluler,
regulasi, apoptosis, replikasi DNA, proliferasi, dll. Dalam kondisi
normal, jumlah konsentrasi p53 dalam sitoplasma sangat
sedikit dan hanya teraktivasi saat sel mengalami stress
5. Gankyrin
26S proteasome non-ATPase regulator subunit
10 atau gankyrin adalah enzim yang pada manusia dikodekan
oleh gen PSMD10 . [5] Gankyrin adalah onkoprotein yang
merupakan komponen dari batas pengaturan 19S
dari proteasom.

ARTIKEL :

1. Apa yang dimaksud dengan IHC ? (benar)

Imunohistokimia ( IHC ) adalah aplikasi imunostaining yang paling


umum. Ini melibatkan proses mengidentifikasi antigen (protein) secara
selektif dalam sel dari bagian jaringan dengan memanfaatkan
prinsip antibodi yang mengikat secara khusus ke antigen dalam jaringan
biologis . [1] IHC mengambil namanya dari akar "immuno", mengacu
pada antibodi yang digunakan dalam prosedur tersebut, dan "histo",
yang berarti jaringan (bandingkan dengan imunositokimia ).

IHC (Imunhistochemistry) adalah metode untuk mengiditifikasi suatu


jaringan dengan ciri tertentu serta metode kombinasi anatomi, imunologi,
biokimia untuk menandakan suatu tumor. Untuk mengidentifikasi,
karakterisasi serta untuk diagnosis dan terapi pada tumor dan kanker.
Untuk mengukur derajat imunitas pada jaringan

·           Ki67 bisa memperkirakan perkembangan jaringan. Ki67 terdapat pada


proses pembentukan sel pada g1,S,g2 dan pada proses mitosis namun
tidak terdapat pada tahap interfase.

2.        Cara kerja IHC? (benar)


Penelitian dimulai dengan pembuatan sediaan
mikroskopis;blok parafin dipotong setebal 4 mili mikron dengan
menggunakan mikrotom untuk tiga sediaan, satu sediaan untuk
pewarnaan HE, dua sediaan lagi untuk pewarnaan
imunohistokimiawi (IHC). Penilaian pewarnaan imunohistokimia
menggunakan skoring terhadap lima lapang pandang yang kuat,
pada setiap pewarnaan.
 Preparasi sampel ; persiapan buat preparat dari jaringan yg masih
segar. Fikasi jaringan,pemotongan jaringan dengan mikrotom,
blocking dr protein yg tdk spesifik lainnya.
 Labeling : Pemberian bahan2 untuk mewarnai preparat. Ada
imunodeteksi, pemberian substrat dan counterstaining.

3.        Apakah jumlah ekspresi Ki67 menandakan suatu penyakit ?

 Benar, antigen sebagai marker proliferasi(kemampuan sel


memperbanyak diri) yang menandakan adanya tumor dan sel
kanker.
 Cara  kerja menggunakan monoclonal antibody liquid mouse
akan menunjukan ekspresi pada inti sel tumor dan jika ada sel tumor
warnanya coklat.
          Tingkatan :
Rendah : 20-50 %
 Sedang : 50-80 %
Tinggi : Diatas 80 %

 Pertumbuhan dimana sel sel yg blm matang tetapi sudah ada sel lain
yang tumbuh yang akhirnya menyebabkan penumpukan sel.
 Sel mendesak jaringan sehat sekitarnya. Sel tumor berkembang cepat
dan berlipat ganda. Pertumbuhan secara berkala dan terus menerus jika
dibiarkan akan terus tumbuh dan terjadi secara singkat

4.        Apa etiologi lesi jinak di skenario tsb ? (1)

Lesi jinak dari tumor jinak. Disebabkan iritasi, lalu terjadi


penumpukan sel-sel normal tanpa mutasi. Neuplasia tidak terasa sakit dan
akan menjadi tumor ganas. Neuplasia menekan jaringan sekitar,
membentuk kapsul dari inti tumor tersebut.

 Dibagi 2 yaitu internal eksternal. Internal berhubungan herediter dan


perumbuhan.
Eksternal factor dari luar berupa trauma, konsumsi obat-obatan
 Kalau penyebabnya dihentikan, perkembangannya berhenti karena
neuplasma tidak berkembang . Bisa juga karena infeksi virus polyoma.
 Disebabkan oleh oral hygiene yang kurang.

5.        Pathogenesis dari kasus tsb ? (2)

6.        Apakah ada cara lain untuk mendeteksi lesi jinak tsb selain IHC ?
(5)

 Aplikasi instrumen medis yang menggunakan radiasi,


khususnya sinar-X telah mengalami perkembangan yang pesat
dalam bidang kedokteran, baik untuk penegakan diagnosis,
maupun untuk keperluan terapi. Dalam bidang kedokteran gigi,
instrumentasi medis menggunakan sumber radiasi sinar-X telah
banyak digunakan. Dokter gigi kerap memerlukan teknik
pencitraan radiografi untuk mendukung pemeriksaan klinis
pada penyakit gigi dan kondisi patologis rahang, seperti abses,
tumor, dsb. Radiograf panoramik telah dilakukan untuk
mendeteksi adanya lesi jinak pada rahang bawah (mandibula).
Pemilihan data radiograf dilakukan dengan bantuan dokter gigi
yang ahli di bidang radiografi.

7.        Mengapa lesi pada kasus ini lebih progresif daripada lesi lainnya ?
(benar)
·           Karena kandungan Ki67 lebih tinggi menandakan bahwa lesi tersebut
lebih agresif.
·Karena deteksi lesi di rahang dideteksinya lama dan tidak terlihat
gejalanya kecuali dilakukan pengecekan radiologis.
·           Dibutuhkan rekonstruksi ulang tulang rahang.
Tingkat agresifitas dan daya invasif sel ameloblastoma, pada tingkat
molekular dipengaruhi oleh, a) Protein-protein yang mempengaruhi
degradasi matrik ekstraselular diantaranya; Matrix
melloproteinases/MMPs,5
Extracellularmatrixmetalloproteinase/EMMPRIN,6 Heparanase,7
b) Protein-protein yang terlibat dalam adhesi dan migrasi sel
diantaranya; Syndecan-1,8 Integrins,9 Cadherins, dll),
c) Protein yang mempengaruhi remodeling tulang; Interleukin-1alfa,
Interleukin-6, Tumor necrosis factor alpha, Osteopontin10, dll.,
d) Protein yang mempengaruhi angiogenesis;Fibroblast growth
factor-1/FGF-1, FGF-211, e) Prot ein yang mempengaruhi prolif erasi; p53,
p27, Cyclin E, dll.

8. Diagnosis dan Pengobatan Tumor Rahang


Karena bisa disebabkan oleh banyak jenis tumor, benjolan pada rahang
perlu diperiksakan ke dokter. Untuk mendiagnosis tumor rahang, dokter
akan melakukan serangkaian pemeriksaan pada pasien, yaitu:

 Pemeriksaan fisik
 Pemeriksaan penunjang, seperti tes darah untuk memeriksa tumor
marker, foto Rontgen, CT scan, dan MRI
 Biopsi

Melalui pemeriksaan tersebut, dokter dapat mengetahui jenis tumor serta


tingkat pertumbuhan dan penyebaran tumor (stadium tumor). Hasil
pemeriksaan ini juga akan memandu dokter dalam menentukan metode
pengobatan yang efektif untuk menangani tumor rahang yang diderita
pasien.
Pengobatan tumor rahang bertujuan untuk menghilangkan tumor dan
mencegah penyebaran tumor. Metode pengobatannya meliputi kemoterapi,
terapi radiasi, operasi pengangkatan tumor, atau kombinasi dari ketiganya.
Prosedur operasi dilakukan dengan mengangkat tumor dan sejumlah
jaringan sehat di sekitarnya termasuk gigi. Oleh karena itu, dokter mungkin
juga akan menyarankan:

 Operasi rekonstruksi rahang, untuk memperbaiki bentuk rahang


 Fisioterapi, untuk melatih pasien menggunakan rahang secara
normal kembali
 Pemeriksaan kesehatan secara berkala, untuk memastikan apakah
tumor kembali tumbuh atau tidak.

9.        Ciri-ciri gambar histologi pada lesi jinak? (benar)

·           Rahang membengkak karena ada cairan , karena ada lesi rahang jadi
berlubang . Pada anak dan remaja biasanya dikerok kalau pada orang
dewasa biasanya cacat permanen dan dilakukan rekonstruksi. Seperti
bakso keras dan kenyal.

Kesimpulan

Teknik ihc untuk mengetahui proliferasi sel dengan Ki67 warnanya akan
menjadi coklat jika ada sel tumor. Penyebabnya internal dan eksternal dan
bisa juga diidentifikasi dengan rontgen, melihat kondisi fisiologis dari
pasien. Pertumbuhan agresif yaitu bertumbuhan secara cepat terjadi dan
terus menerus.

LO

1.        Bagaimana histopatologi dari IHC ?


 Mengambil sampel dari tumor kemudian dipotong dengan
ketebalan 4 mikrometer dengan pewarnaan. Pewarnaan
digunakan  untuk menilai karakteristik tumor.
 Helimaktosilin diwarnai didalam nucleus kalo eosin di
sitoplasma, karena murah , tahan lama dan tidak
merusak lingkungan.
 Ki67 ada di semua sel tapi jika terjadi di sel tumor akan
meningkatkan terjadinya proliferasi(pembelahan sel). Jika
ekspresi Ki67 tinggi berarti tumor semakin ganas dan
sebaliknya.
 Detekesi dengan Ki67, antibody = sel kanker. Antibody
dan antigen berikatan, selalu bereaksi secara spesifik.
Jaringan diambil lalu ditetesi antibody, jika bereaksi lalu
berubah warna berarti ada KI67. Pengumpulan indeks
positif indek prsentase. 10 persen = lemah, 10-50 persen
= sedang, diatas 50 persen = kuat.
 Protein KI67 dideteksi saat fase aktif siklus sel yaitu g1 s
g2 mitosis. Lebih aktif di fase G1 akhir. Saat fase G0
kekurangan KI67 jadinya KI67 digunakan sebagai marker
prognostic tumor. Dinyatakan di jaringan saat Ki67
berwarna coklat tua. Puncak keaktifan Ki67 pada saat
fase M. KI Tidak bisa dideteksi saat fase istirahat. Di
setiap tahap siklus sel ada checkpoint, di checkpoint tsb
ada pengontrol. Dari G1 ke S ada sebuah pematangan
seperti pada proses sintesis . Pengontrol sel tumor tidak
bisa membaca keabnormalan tersebut. Sel normal ada
perputaran dan penghambatan dan akan diagntikan sel
baru. Pada sel tumor, pada saat sel tsb belum bisa
digantikan sdh terjadi penumpukan.
 Imunohistokimia untuk diagnosis untuk mendeteksi lesi
ganas. Menganalisis hormone antidiuretic. Ki67 bagus
untuk mendeteksi kanker tapi kurang bagus untuk deteksi
prognostik.
 Ki67 lebih baik dari PNCA. MCM 2 lebih baik dari Ki67,
Ki67 aktif pd masa akhir fase G1 sedangkan pada MCM
aktif pada awal G1, sudah mulai bisa mendeteksi sampai
mitosis 2. Ki67 berpengaruh pada kecepatan mitosis sel.
Ki67 lebih bisa mendeteksi tingkat keganasan tumor tsb.
 Keganasan tumor berdasarkan hasil pewarnaannya.
 Metode KI67 lebih efektif untuk mewarnai jenis
ameloblastoma fleksiform. Pengggunaan Ki67 untuk
mendeteksi di jaringan yg mengandung P53(protein yang
berperan untuk menjaga sel dr kerusakan genetik) atau
p21.
 Tumor ganas = ada beberapa jaringan yg tdk beraturan
 Lesi jinak = Bentuknya masih beraturan, masih ada warna
merah muda
 HIER selama 20 menit dengan suhu tertentu untuk
seluruh bahan2 untuk bahan IHC.Diinkubasi di ruangan
untuk hasil optimal.

 Penelitian pada kasus karsionma skuamosa oral, P16 di


lesi dysplasia, Ki67 adalah prognosis utama karsioma
invansif. KI67 dibuktikan bisa menilai keagresifan sel
tumor.
 Umur udah tua siklus sel menjadi lebih lama.  Fase
G0(fase dorman), mungkin lebih banyak sel yang masuk
ke fase dorman daripada ke G1.
 Dalam siklus sel orang nomal terjadi apoptis, sedangkan
dalam kanker tdk mengenal apoptosis jadi sel selalu
hidup dan menjadi semakin ganas. Sel kanker bersifat
asocial(tidak terkendali) dan tidak bergantung pada
sinyal2 dari luar. Sel kanker dapat menyerang ke jaringan
lain disebut tahap invasi.
 Pembelahan sel yaitu mitosis dan amitosis. Amitosis tidak
ada pembelahan sel. Pada tumor pembelahan selnya
secara amitosis. Sedangkan pada sel normal secara
mitosis.
 Ki67 bisa mendeteksi kekambuhan dan penanganan dan
angka harapan hidup untuk.

2. IHC dapat dilakukan dengan 2 cara :


 Membuat preparat
 Labelling = pemberian bahan2 untuk pewarnaan preparat. Ada
imunodeteksi, pemberian subsrat dan counterstaining

3. Tipe ameloblastoma berdasarakan histologi.

 Folikuler = Ada saraf folikular dari sel tumor


 Fleksiform = Ada kehadiran sel tumor seperti pita yang tidak
teratur dan berhubungan satu sama lain
 Ancathomatous
 Sel granular
 Sel basal
4. Amelobalastoma dikategorikan jadi 3 :
 Sistik
 Solid
 Peripheral
FIX !!!

Ameloblastoma merupakan tumor jinak yang berasal dari odontogenik ektoderm


yang secara lokal bersifat agresif invasif. Insiden ameloblastoma sekitar 1% dari
seluruh tumor oral. Mandibula lebih sering terkena amelobalstoma empat kali lipat jika
dibandingkan dengan maksila. Tidak ada perbedaan jenis kelamin untuk terkena
ameloblastoma.1
Walaupun tumor dapat mengenai berbagai usia, dalam literatur dikatakan bahwa
usia termuda yang penderita ameloblastoma usia 21 bulan, rata-rata penderita pada
dekade ketiga  dan keempat.1,2 Lokasi yang paling sering pada mandibula  bagian
posterior, yaitu pada regio molar. Tumor relatif jarang dijumpai pada regio anterior

A. Pengertian Ki 67
Antigen KI-67 juga dikenal sebagai Ki
67 atau MKI67 (Marker Of Proliferation Ki-67) adalah Protein
marker/protein penanda proliferasi .protein yang pada
manusia dikodekan oleh gen MKI67 (antigen diidentifikasi
oleh antibodi monoklonal Ki-67). Antigen KI-67 adalah
protein nuklir yang berhubungan dengan proliferasi
sel(Proliferasi adalah fase sel saat mengalami
pengulangan siklus sel tanpa hambatan). 
 Proliferasi (Proliferasi adalah fase sel saat mengalami
pengulangan siklus sel tanpa hambatan. Proliferasi
berbeda dengan mitosis. Istilah proliferasi sering
digunakan pada hepatosit dalam konteks
penggantian massa parenkima hati yang hilang akibat
proses detoksifikasi, radang atau imunitas,)
B. Pengertian p16 dan P53
1. P16
Adalah protein yang memperlambat pembelahan
sel dengan memperlambat perkembangan siklus sel
dari fase G1 ke fase S. , dengan demikian bertindak
sebagai penekan tumor . Aktivitas p16 diperlukan oleh sel
pada fase G1 menuju fase S. (Masuda-Robens, 2001).
Mutasi yang terjadi pada gen p16 menghasilkan protein
P16 yang tidak mampu mengikat CDK4/CDK6, sehingga
mengakibatkan dan menyebabkan tidak terkontrolnya
siklus sel sehingga, timbullah proses keganasan
 Mauk ke siklus sel
2. P53
adalah protein dalam
menjaga sel dari mutasi genetik akibat kerusakan DNA.
p53 memiliki ekspresi yang beragam seperti berbagai
fungsi seluler, regulasi, apoptosis, replikasi
DNA, proliferasi.

C. Apa yang akan terjadi jika meningkatkan ki67 ?


Protein ini merupakan kelompok nonhiston yang
diproduksi pada akhir fase G1, S, G2 dan M dalam siklus
sel. Penilaian ekspresi Ki67 berhubungan dengan risiko
terjadinya penurunan ketahanan hidup pasien (Protein
nonhiston adalah jenis protein lain yang terkait
dengan DNA dalam struktur kromatin. Mereka
menyediakan struktur perancah pada DNA. Mereka
berfungsi bersama dengan protein histon untuk
mengatur kromosom di dalam nukleus. Ketika histon
dikeluarkan dari kromatin, protein yang tersisa
disebut protein nonhiston) sehingga merupakan
penanda prognostik terjadinya proliferasi sel sebagai
kunci utama progresi tumor. Ki 67 merupakan
protein yang diekspresikan di dalam inti sel,
kemudian jika semakin tinggi ki 67 maka, makin
tinggi pula sel yang berproliferasi. Berproliferasi ini
merupakan pembelahan diri sel menjadi banyak
ketika tubuh tidak dapat melakukan
apaptasis( mematikan sel yang rusak secara
individu) apabila tubuh tidak dapat melakukan
apaptasis, maka sel abnormal tersebut mengalami
pembelahan secara terus menerus, didukung oleh
terjadinya diferensiasi yaitu perubahan sel menjadi
sel yang lebih ganas (malignant). Oleh karena itu,
akan terjadinya kanker atau tumor, yang misalnya
terjadi pada scenario tersebut.
Penelitian berkaitan dengan agresifitas
ameloblastoma yang telah diteliti sebelumnya yaitu
pada protein tingkat proliferasi sel. Protein Ki67
terekspresi pada sel perifer ameloblastoma dan lebih
banyak pada tipe folikular

D. Fungsi ki 67, P16 dan P53


1. Ki 67
 Protein Ki-67 (juga dikenal sebagai MKI67 ) adalah
penanda seluler untuk proliferas
 Jika dikaitkan dengan transkripsi RNA
ribosom . [7] Inaktivasi antigen KI-67 menyebabkan
penghambatan sintesis RNA ribosom
 tidak secara signifikan mempengaruhi proliferasi sel in
vivo (mengacu pada percobaan yang dilakukan di
dalam sel atau organisme hidup. Dalam bahasa Latin
in vivo berarti "di dalam hidup". Jadi dalam percobaan
in vivo, kondisinya tidak dimanipulasi atau
dikendalikan. )

2. P16
 protein yang memperlambat pembelahan sel dengan
memperlambat perkembangan siklus sel.
 bertindak sebagai penekan tumor .
 p16 adalah penghambat cyclin-dependent kinase
(CDK). Ini memperlambat siklus sel dengan melarang
perkembangan dari fase G1 ke fase S.

3. P53
 p53 memiliki ekspresi yang beragam seperti berbagai
fungsi seluler, regulasi, apoptosis, replikasi
DNA, proliferasi, dll

E. Apa yang terjadi jika terjadi penurunan p16?


P16 adalah protein yang menekan terjadinya tumor, dia
dapat memperlambat pembelahan sel, sehingga jika terjadi
penurunan p16, maka pada saat tubuh diserang oleh virus
protein p16 yang dibutuhkan tidak mampu untuk menekan
tumor yang dating.
P16 adalah gen penekan tumor yang menghasilkan protein
p16 yang berfungsi sebagai pengikat CDK4/CDK6 sehingga mampu
menghambat siklus sel. Aktivitas p16 diperlukan oleh sel pada
fase G1 menuju fase S. Mutasi yang terjadi pada gen p16
menghasilkan protein P16 yang tidak mampu mengikat
CDK4/CDK6, sehingga mengakibatkan dan menyebabkan tidak
terkontrolnya siklus sel sehingga, timbullah proses keganasan.
Gen p16 bekerja menghambat cyclin dependent kinase 4 (CDK4)
yang berinteraksi dengan cyclin D dan menstimulasi jalan masuk
melalui fase G1. Formasi dari gen p16 memblok fosforilasi
kompleks protein PRB dan hal ini merupakan, langkah penting
yang dibutuhkan sel untuk bergerak dari fase G1 ke fase S. Gen
p16 diketahui sebagai salah satu regulator negatif pa-da siklus sel,
yang menghambat dan memblok fosforilasi cyclin D-CDK4/CDK6
pada pRb serta mencegahnya keluar dari fase G1.

F. Apa yang terjadi jika terjadinya penurunan P53?


Apabila P53 mengalami penurunan, maka akan dengan mudah
terjadinya/menyebarnya kerusakan DNA kaibat mutasi gen.
kerusakan DNA akan menyebabkan ketidaklancaran siklus sel,
karena banyak DNA yang rusak. kemudian, jika P53 turun sesuai
fungsinya juga sebagai apoptosis, maka tidak mampu
menjalankan programnya, sehingga akan semakin berdampak
buruk pada siklus sel.
Protein p53 yang terbukti meningkat pada ameloblastoma
terutama tipe pleksiform.12 Protein AgNORs (silver stained
nucleolar organizer regions) digunakan untuk menganalisis
proliferasi pada ameloblastoma, didapatkan lebih banyak pada
tipe folikular dari pada tipe pleksiform.

G. Siklus pembelahan sel

Tahap interfase terbagi menjadi tiga, yaitu fase G1 (gap


pertama), fase S (sintesis), dan fase G2 (gap kedua).  

 Fase G1 disebut juga dengan fase pertumbuhan dan


perkembangan sel. Hal ini ditandai dengan berkembangnya
sitoplasma (cairan sel), organel sel, serta sintesis bahan-bahan yang
akan digunakan untuk fase berikutnya, yaitu fase S. 
 Pada fase S, terjadi replikasi atau duplikasi DNA sebagai materi
genetik yang akan diturunkan kepada sel anak, sehingga nantinya
akan dihasilkan dua salinan DNA.    
 Fase terakhir, yaitu fase G2, replikasi DNA telah selesai.
Terjadi peningkatan sintesis protein sebagai tahap akhir persiapan
sel untuk melakukan pembelahan.  

1. Mitosis
Mitosis adalah peristiwa pembelahan sel yang
menghasilkan dua sel anak dengan
jumlah kromosom yang sama seperti sel induknya.
Pembelahan mitosis hanya terjadi pada sel eukariotik,
tidak terjadi pada sel prokariotik krena karena sel
prokariotik tidak memiliki nukleus (inti sel), membran inti
sel, dan mitokondria, sedangkan mitosis memerlukan
organel-organel tersebut.

 PROFASE

Pada awal profase, sentrosom mengalami replikasi,


sehingga menghasilkan dua sentrosom.
Kemudian, setiap sentrosom akan bergerak ke
kutub-kutub inti sel yang letaknya berlawanan. 

Di saat yang bersamaan, mikrotubulus mulai terlihat


di antara dua sentrosom. Mikrotubulus ini merupakan
serat protein panjang yang memanjang dari sentriol ke
segala arah. Lama-kelamaan, mikrotubulus akan
membentuk seperti gulungan benang yang bisa kita
sebut dengan benang-benang spindel.  

Di tahap ini juga, benang-benang kromatin mulai


mengalami penebalan yang kemudian
membentuk kromosom. Nah, kromosom ini terdiri dari
dua kromatid identik yang terikat pada sentromer
(kepala kromosom). Setiap sentromer memiliki dua
kinetokor yang merupakan formasi protein dan menjadi
tempat melekatnya benang-benang spindel nantinya.  

nukleus dan membran inti sel mulai menghilang.


Selain itu, sentrosom telah sampai di kutubnya
masing-masing. Benang-benang spindel pun akan
membentang dari kutub satu ke kutub yang lain.
Benang spindel ini nantinya akan berperan untuk
menarik kromosom ke bagian tengah inti sel di tahap
selanjutnya

 METAFASE
Nukleus dan membran inti sel sudah tidak terlihat.
Masing-masing kinetokor pada sentromer dihubungkan
ke satu sentrosom oleh benang-benang spindel.
Kemudian, pasangan kromatid bergerak ke bagian
tengah inti sel (bidang ekuator) dan membentuk
lempeng metaphase.

 Anafase

Tahap anafase ditandai dengan pemisahan kromatid


dari bagian sentromer yang kemudian membentuk
kromosom baru. Masing-masing kromosom ditarik
oleh benang-benang spindel menuju kutub yang
berlawanan. Jumlah kromosom yang menuju ke kutub
yang satu akan sama dengan jumlah kromosom yang
menuju ke kutub lainnya.

Nah, pada tahap akhir anafase, kromosom hampir


sampai ke kutubnya masing-masing. Selain
itu, sitokinesis juga mulai terjadi. Apa itu
sitokinesis? Sitokinesis merupakan fase pembelahan
atau pemisahan sitoplasma, organel, dan membran
selular. Pembelahan ini dimulai dari pinggir sel (membran
sel) menuju ke bagian tengah sel, sehingga akan
menghasilkan dua sel yang disebut sel anak

 Telofase

Pada tahap ini, kromosom telah sampai di kutubnya


masing-masing. Benang-benang spindel mulai
menghilang dan membran inti sel juga mulai
terbentuk di antara dua kelompok kromosom yang
terpisah. Kromosom semakin lama akan menipis dan
berubah menjadi benang-benang kromatin kembali.

2. Meiosis
Meiosis disebut juga sebagai pembelahan reduksi,
karena menghasilkan keturunan dengan jumlah
kromosom separuh dari kromosom induk
 Profase 1

Fase yang pertama disebut dengan leptoten.


Pada fase leptoten, kromatin berubah menjadi
kromosom. Kromosom tersebut terdiri dari 2 kromatid.
Setelah fase leptoten ini selesai, fase selanjutnya, yait
fase zigoten, dimulai. Pada fase zigoten, kromosom
tersebut kemudian saling berpasangan dengan
homolognya. Homolog tersebut disebut sinapsis.

Fase selanjutnya disebut dengan pakiten. Di fase


pakiten, ada duplikasi kromosom. Fase pakiten juga
membentuk kromosom tetrad.  Setelah fase pakiten, ada
yang namanya fase diploten. Di fase diploten ini terjadi
pindah silang pada kiasma. Setelah proses pindah silang
ini terjadi, fase selanjutnya, yaitu fase diakinesis, terjadi.
Pada fase diakinesis ini membran inti menghilang.
Dengan berakhirnya fase diakinesis, maka profase 1
selesai.

 Metafase 1

kromosom homolog mulai tersusun rapi di bagian


ekuator. Di dalam metafase 1, kromosom tersusun di atas
lempeng metafase. Selain itu, serat spindle menempel
pada dua sentromer di masing-masing kromosom
homolog. 

 Anafase 1

Pada anafase 1, kromosom homolog akan bergerak


menuju kutub yang berlawanan akibat tarikan dari benang
gelendong. Selain itu, juga akan terjadi reduksi
kromosom. 

 Telofase 1

Pada telofase 1, membran inti mulai terbentuk kembali


dan terjadi yang disebut dengan sitokinesis. Sitokinesis
merupakan kondisi ketika sitoplasma dari satu eukariotik
sel membelah menjadi dua sel anak. pada telofase 1,
selnya membelah 2 dengan kromosom haploid

setiap fase ini ada tahap pertama dan tahap kedua spt
telofase 1 dan telofase 2. Hal itu dikarenakan ada yang
namanya interkinesis, yang menandai batas akhir tahap
pertama dan batas awal tahap kedua.
 Profase 2

Pada tahap profase 2 ini, sentrosom membelah


menjadi 2 sentriol yang akan bergerak ke kutub sel yang
berlawanan. Kemudian, kromosom akan mulai
memendek dan menebal serta membran inti sel mulai
menghilang. Akan tetapi, pada tahap ini pula mulai
terbentuk benang-benang spindel. Benang-benang
spindel ini adalah bagian kromosom yang berfungsi
menggerakan kromosom pada saat sel mulai membelah. 

 Metafase 2

Di fase metafase 2 ini, kromosom mulai tersusun rapi


pada bidang ekuator. Mulai tersusun benang-benang
spindel yang salah satu ujungnya melekat pada
sentromer, sedangkan ujung lainnya melekat pada
kutub pembelahan yang arahnya berlawanan. 

 Anafase 2

Pada fase anafase 2, terjadi pemisahan kromatid


dengan cara ditarik menuju kutub yang berlawanan.
Kemudian, kromatid yang sudah dipisah ini resmi
disebut sebagai kromosom.

 Telofase 2

. Pada telofase 2, benang-benang spindel


menghilang dan membran inti mulai terlihat. Pada fase
ini juga terjadi proses yang namanya sitokinesis atau
pembelahan sitoplasma. Hasilnya adalah 4 sel anak
LO

1. Apa itu onkogen ?


Onkogen adalah gen yang termodifikasi sehingga meningkatkan
keganasan sel tumor. Onkogen umumnya berperan pada tahap
awal pembentukan tumor. Onkogen meningkatkan kemungkinan
sel normal menjadi sel tumor, yang pada akhirnya dapat
menyebabkan kanker. Proto-onkogen adalah gen normal yang
dapat menjadi onkogen bila mengalami mutasi, atau bila
ekspresinya meningkat.

Proto-onkogen mengkode protein yang diperlukan sel untuk regulasi


perkembangbiakan dan diferensiasi. Jika terjadinya peningkatkan ekspresi
protein akibat kesalahan regulasi, meningkatnya stabilitas protein, yang
membuat keberadaan dan aktivitasnya dalam sel menjadi lebih lama , dan
duplikasi/ pembelahan gen yang berakibat meningkatnya jumlah protein
dalam sel, maka proto-onkogen akan menjadi penginduksi tumor yang
disebut onkogen
Proto-onkogen dapat menjadi onkogen dengan sedikit modifikasi pada
fungsi aslinya. Ada dua tipe pengaktifan:

a. Terjadi mutasi pada satu onkogen yang berakibat perubahan pada


struktur protein, yang disebabkan oleh:

 kenaikan aktivitas protein (enzim)


 hilangnya regulasi
 terjadinya hibrid antar protein melalui kerusakan kromosom pada
pembelahan sel. Telah diketahui bahwa kerusakan kromosom yang terjadi
saat pembelahan sel pada sumum tulang belakang dapat menimbulkan
leukemia.

b. Meningkatnya konsentrasi protein, yang disebabkan oleh:

 meningkatkan ekspresi protein akibat kesalahan regulasi


 meningkatnya stabilitas protein, yang membuat keberadaan dan aktivitasnya
dalam sel menjadi lebih lama
 duplikasi gen, yang berakinat meningkatnya jumlah protein dalam sel

2. Apakah tujuan pemeriksaan jaringan menggunakan metode yang


dilakukan pada scenario ?
Imunohistokimia digunakan untuk diagnosis penyakit,
penelitian biologi, pengembangan obat-obatan, dan terapi sensitif
sesuai dengan jenis kankernya. Sebagai contohnya, pada scenario
yang sedang kita bahas bahwa terdapat keluhan yang merupakan
tumor, kemudian dokter menggunakan metode ini untuk
mendiagnosis tumor tersebut termasuk ke dalam jenis tumor jinak
atau ganas, kemudian tujuannya untuk menentukan stadium dan
kelasnya, dan untuk mengidentifikasi jenis sel dan asal metastasis
(disebut kanker stadium IV penyebaran sel kanker yang telah
melepaskan diri dari tumor asli kemudian berpindah pada bagian
organ atau jaringan tubuh lainnya melalui aliran darah atau
pembuluh getah bening. Sel kanker kemudian akan membentuk
tumor di area baru yang ditempatinya dan tumbuh menjadi kanker
metastasis) untuk menemukan lokasi tumor primer.

Jinak, adalah tipe tumor yang paling tidak agresif. Tumor


otak jinak berasal dari sel-sel di dalam atau sekitar otak, tidak
mengandung sel kanker, tumbuh perlahan, dan memiliki batas
yang jelas yang tidak menyebar ke jaringan lain.

Ganas, adalah tipe tumor yang mengandung sel kanker,


tumbuh cepat, dapat menyerang jaringan otak di sekitarnya, dan
tidak memiliki batas yang jelas.

Primer, adalah tipe tumor yang dimulai di sel otak dan bisa
menyebar ke bagian otak lain atau ke tulang belakang. Tumor otak
primer biasanya jarang menyebar ke organ lain.

Metastasis, adalah tipe tumor yang dimulai di bagian lain


tubuh dan kemudian menyebar ke otak

  Ki67 dalam beberapa tahun terakhir muncul sebagai penanda


imunohistokimia penting. Ki67 ditemukan secara universal di antara
sel-sel kanker yang berproliferasi, tetapi tidak ada dalam sel-sel
normal. Dengan demikian, Ki67 telah muncul sebagai penanda
untuk proliferasi kanker.

3. Apa arti dari peningkatan ki67 ?


 Penilaian ekspresi Ki67 berhubungan dengan risiko terjadinya penurunan
ketahanan hidup pasien sehingga merupakan penanda prognostik terjadinya
proliferasi sel sebagai kunci utama progresi tumor. Ki 67 merupakan protein
yang diekspresikan di dalam inti sel, kemudian jika semakin meningkatnya ki67
maka, makin tinggi pula sel yang berproliferasi. Proliferasi Siklus sel yang
berlangsung kontinu dan berulang, Dalam fase perkembangan tumor, nantinya
Berproliferasi ini krena terus berlangsung maka terjadi pembelahan diri sel
seamakin menjadi banyak ketika tubuh tidak dapat melakukan yang namanya
apoptasis, apoptosis adalah tahap yang dimana membuat dampak yang positif,
krena membunuh sel2 rusak ( mematikan sel yang rusak secara individu/
terprogram akibat dari radiasi, zat2 beracun atau lainnya penyebab terjadinya
rusaknya sel ) apabila tubuh tidak dapat melakukan apoptasis, maka sel
abnormal tersebut mengalami pembelahan secara terus menerus, didukung oleh
terjadinya diferensiasi yaitu perubahan sel menjadi sel yang lebih ganas
(malignant). Oleh karena itu, akan terjadinya kanker atau tumor, yang seperti
pada scenario tersebut.

3. Apa yang dimaksud dengan siklus sel ?


Sederhananya, siklus sel adalah siklus kehidupan sebuah sel.
Siklus ini bertujuan untuk perkembangan dan pertumbuhan dari sel
itu sendiri. Siklus sel diawali dengan pembelahan sebuah sel induk
(mother cell) dan diakhiri dengan terbentuknya sel anak (daughter
cells) atau kematian sel. Siklus sel merupakan fungsi sel yang
paling mendasar berupa duplikasi akurat sejumlah besar DNA di
dalam kromosom, dan kemudian memisahkan hasil duplikasi
tersebut hingga terjadi dua sel baru yang identik

4. Bagaimanakah regulasi siklus sel yang seharusnya ?


Tahapan siklus sel dibagi menjadi dua fase utama yakni interfase
dan mitosis. Pada fase interfase, terjadi pertumbuhan sel dan
penyalinan DNA. Sedangkan pada fase mitosis terjadilah
pembagian sel jadi dua dan dibagilah sitoplasmanya lalu
terbentuklah dua buah sel hasil pembelahan tadi

5. Apa yang dimaksud dengan proliferasi dan apoptosis?


Proliferasi adalah fase sel saat mengalami
pengulangan siklus sel tanpa hambatan. Proliferasi berbeda
dengan mitosis.
Proliferasi sel adalah proses di mana sel mereproduksi dirinya
sendiri dengan tumbuh dan kemudian membelah menjadi dua
salinan yang sama.

Apoptosis adalah mekanisme biologi yang merupakan


salah satu jenis kematian sel terprogram. Apoptosis digunakan
oleh organisme multisel untuk membuang sel yang sudah tidak
diperlukan oleh tubuh. Apoptosis berbeda
dengan nekrosis dan piroptosis. Apoptosis pada umumnya
berlangsung seumur hidup dan bersifat menguntungkan bagi
tubuh, sedangkan nekrosis adalah kematian sel yang disebabkan
oleh kerusakan sel secara akut.  proptosis adalah kematian sel
terprogram yang terjadi pada infeksi patogen intraseluler dan
menimbulkan inflamasi

Anda mungkin juga menyukai