1. Pre-Secretory Stage
Morphogenetic Phase, Inner Enamel Epithelium mengalami pembelahan mitotik
Differentiation Phase, Inner Enamel Epithelium (IEE) mengalami differensiasi menjadi
ameloblast (mengalami elongasi dimana bagian proximal menuju ke stratum
intermedium dan bagian distal menuju ke dental papilla, nukleus menjadi oval, badan
golgi lebih kedistal, mitokondria lebih tersusun) dan siap untuk mensekresi material
organic matrix.
2. Secretory Stage
Ameloblast mengalami elongasi dibagian distal yang disebut Tombs Process (memiliki 2
bagian proximal dan distal). Enamel protein didalam badan golgi akan dikirimkan ke
secretory granulse yang nanti di sekresi sehingga menjadi lapisan enamel pertama.
Ameloblast akan terus mensekresi protein tersebut dan terjadi perpanjangan Tombs
Process, setelah sekresi cukup maka Tombs process memendek dan membentuk shealth
(space di enamel yang nantinya diisi oleh bahan organik). Enamel memiliki 3 lapis:
enamel with rods, enamel without rods, inter-rods.
3. Maturation Stage
Transisional, ameloblast mengalami apoptosis dikarenakan sekresi enamel sudah cukup
Maturasi, sekresi materi organic yang nantinya mengisi shealth, yang disebut
modulation. Ameloblast ada yang mengalami ruffle (thight distal junction) dan smooth
(leaky distal junction). REA berfungsi menghasilkan lisosom, serineproteinase,
metalioprotenase untuk degradasi matrix enamel kemudian protein menjadi lebih
sederhana dan kemudian keluar melalui SEA. Kemudian ada mineralisasi protein oleh
Calcium Binding Protein dan Calcium ATPase.
Amelogenesis Imperfecta (AI) adalah kondisi yang disebabkan oleh cacat pada gen yang
mengkode protein matriks enamel. Keadaan ini terjadi pada tahap Bell Stage/ Histodiferensiasi
terjadi kekurangan sel, nutrisi, dll. Keturunan dapat bersifat autosom dominan, resesif, atau
Xlink. Namun, tipe yang paling umum memiliki pewarisan autosomal dan diduga disebabkan
oleh mutasi pada gen AMEL X, yang mengkode ameloblastin (C4), enamelin (C4) atau tuftelin
(Cl). Dalam kasus tipe dominan amelogenesis imperfecta autosomal, lokus gen yang rusak ada
pada kromosom 4q21 yang dipetakan oleh enamelin.
Cacat atau defect pada enamel sangat bervariasi dan diklasifikasikan menjadi hipoplastik,
hipomaturasi, dan hipokalsifikasi, tergantung pada tahap pembentukan enamel yang dipengaruhi
oleh cacat genetik.
DGI-I (gangguan kolagen) adalah gambaran umum pada osteogenesis imperfecta (OI).
Tergantung pada jenis OI, prevalensi DGI-I yang dilaporkan pada pasien dengan OI berkisar
antara 8 hingga 100%. Anak-anak dengan tipe OI yang lebih parah sering mengalami fenotip
gigi yang lebih parah.
DGI-II (gangguan non-kolagen) adalah gangguan dominan autosom. Mutasi pada gen
sialophosphoprotein (DSPP) dentin yang terletak pada kromosom 4 (4q22.1) adalah sumber
kondisi tersebut. Temuan klinis, radiografi, dan histologis pada DGI tipe I dan II terlihat sama.
Sumber:
Smith, Claire E. L. et al. 2017. Amelogenesis Imperfecta: Genes, Proteins, and Pathways. Vol 8.
Hal 1-5
Nanci, Antonio. 2015. Ten Cate’s Oral Histology. Edisi 8