0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
138 tayangan4 halaman
1. Anomali gigi adalah penyimpangan dari kondisi normal yang disebabkan oleh gangguan perkembangan embrionik dan dapat menyebabkan ketidakhadiran, kelebihan, atau deformitas bagian tubuh. Anomali gigi paling sering disebabkan oleh faktor herediter atau gangguan perkembangan.
2. Mengenal anomali gigi penting bagi dokter gigi dan hygienis gigi untuk diagnosis dan komunikasi dengan pasien. Pemahaman etiologi anom
1. Anomali gigi adalah penyimpangan dari kondisi normal yang disebabkan oleh gangguan perkembangan embrionik dan dapat menyebabkan ketidakhadiran, kelebihan, atau deformitas bagian tubuh. Anomali gigi paling sering disebabkan oleh faktor herediter atau gangguan perkembangan.
2. Mengenal anomali gigi penting bagi dokter gigi dan hygienis gigi untuk diagnosis dan komunikasi dengan pasien. Pemahaman etiologi anom
1. Anomali gigi adalah penyimpangan dari kondisi normal yang disebabkan oleh gangguan perkembangan embrionik dan dapat menyebabkan ketidakhadiran, kelebihan, atau deformitas bagian tubuh. Anomali gigi paling sering disebabkan oleh faktor herediter atau gangguan perkembangan.
2. Mengenal anomali gigi penting bagi dokter gigi dan hygienis gigi untuk diagnosis dan komunikasi dengan pasien. Pemahaman etiologi anom
Anomali adalah suatu penyimpangan dari normal, biasanya terkait
dengan perkembangan embrionik yang mungkin mengakibatkan absensi,
kelebihan, atau deformitas dari bagian-bagian tubuh. Anomali gigi paling sering disebabkan oleh faktor heredite (terkait gen) atau gangguan perkembangan atau metabolik. Sementara anomali gigi lebih banyak terjadi pada gigi permanen dibanding gigi sulung dan di maksila melebihi mandibula. Mengenal anomali gigi sangat penting untuk dokter gigi dan dental hygienist. Pengenalan dan identifikasi yang benar dari anomali gigi sangatlah penting ketika berkomunikasi dengan sejawat, khususnya dalam kasus rujukan ke sejawat atau dari sejawat. Selain itu, komunikasi profesional dental dengan pasien (atau dalam hal anak-anak, orang tuanya) harus mencerminkan pengetahuan tentang kondisi oral abnormal. Akhirnya, pemahaman tentang etiologi anomali spesifik adalah penting untuk menentukan rencana perawatan, apabila ada. 1. Displasia Email Displasia email adalah istilah yang digunakan untuk menyebut gangguan sel pembentuk email (ameloblas) selama awal pembentukan email. Displasis email dapat herediter (seperti amelogenesis imperfekta) atau merupakan akibat dari kondisi sistemik selama awal pembentukan gigi (seperti demam tingi, kekurangan nutrisi, atau penggunaan fluoride yang berlebihan) atau gangguan lokal (seperti trauma atau infeksi periapeks). Umumnya, variasi warna (dari putih ke kuning dan coklat) atau variasi morfologi (seperti celah atau email kasar) dapat terjadi. a. Hipoplasia Email Hipoplasia email adalah pembentukan matriks email organik yang tidak sempurna atau cacat pada gigi susu atau permanen akibat faktor-faktor yang berpengaruh pada fungsi ameloblas. Ada dua jenis : satu yang disebabkan oleh faktor lingkungan, yang lainnya disebabkan oleh faktor herediter disebut amelogenesis imperfekta. b. Amelogenesis Imperfekta Amelogenesis imperfekta adalah kelainan herediter yang memengaruhi pembentukan email baik dari gigi-geligi sulung maupun permanen dan ditandai oleh cacat pada satu dari tiga tahap pembentukan email (pembentukan matriks, mineralisasi dan pematangan). Amelo merujuk pada ameloblas atau sel pembentuk email, dan genesis merujuk pada permulaan terbentuknya sel-sel ini, kata imperfekta berari tidak sempurna). Kondisi ini dibagi menjadi 4 tipe utama yaitu hipoplastik, hipomaturasi, hipokalsifikasi, dan hipomaturasi/hipoplasia dengan taurodontisme dan 15 subtipe sesuai dengan ciri klinis, histologi, radiografi, dan genetik. Bentuk autosomal dikaitkan dengan cacat pada enamelin dan gen pada kromosom 4. Beberapa bentuk X-linked resesif menunjukkan mutasi pada gene encoding amelogenin. Amelogenesis Imperfekta Hipoplastik (Tipe I) Merupakan bentuk yang paling umum, terjadi akibat cacat pada matriks email tahap pertama pada perkembangan email. Email yang terbentuk tipis tetapi mineralisasi yang terbentuk baik dan tidak gumpil. Ada 7 subtipe yang diberi nama secara alfabetis berurutan dari 1A sampai G. Empat adalah autosomal dominan, dua autosomal resesif dan satu X-linked dominan. Secara klinis, email tampak mempunyai ceruk seujung jarum yang menyebar atau lokal, yang paling mencolok terjadi di permukaan bukal, hingga perubahan yang halus dan kasar dengan gigi-geligi meruncing bewarna putih sampai coklat kekuningan. Amelogenesis Imperfekta Hipomaturasi (Tipe II) Mempunyai email dalam jumlah normal tetapi matriksnya tidak matang sehingga emailnya lunak, berubah warna, dan mineralisasi terjadi dengan buruk. Jadi, eksplorer gigi jika digunakan dengan sedikit tekanan akan bisa membuat permukaan email berceruk. Pada tipe ini, email tampak seperti kapur, kasar, beralur dan berubah warna. Fraktur email umum terjadi. Pada bentuk yang lebih ringan, tampak gigi-geligi seperti berlapiskan salju. Pada kasus yang lebih hebat, gigi-geligi mirirp preparasi mahkota dengan celah interdental yang besar. Ada empat subtipe II, A sampai D. Diturunkan secara autosomal dan X-linked resesif. Amelogenesis Imperfekta Hipokalsifikasi (Tipe III) Mempunyai matriks email yang normal tetapi mengalami mineralisasi yang tidak signifikan sehingga terjadi cacat yang hebat pada kalsifikasi. Ada dua subtipenya, A (autosomal dominan) dan B (autosomal resesif). Gigi yang berkembang dan erupsi mempunyai bentuk normal dengan ketebalan email normal tetapi bewarna coklat madu yang abormal. Segera setelah erupsi, email yang bewarna coklat akan merekah dengan hebat, meninggalkan permukaan dentin yang coklat dan kasar dengan beberapa sisa email, terutama di tepi gingiva. Gigitan terbuka anterior sering timbul akibat hilangnya dimensi vertikal posterior. Amelogenesis Imperfekta Hipomaturasi/Hipoplastik (Tipe IV) Mempunyai subtipe A dan B dengan hipomaturasi dominan atau hipoplastik dominan. Pada gigi-geligi tampak bercak kuning atau opak, mempunyai ceruk bukal, atrisi dan taurodontisme. Kedua subtipe ini terlihat pada Sindrom Trichodento-osseous (kuku rapuh dan tulang sklerotik). PATOGENESIS Pembentukan enamel membutuhkan ekspresi dari beberapa gen yang mentranskrip matriks protein dan proteinase yang dibutuhkan untuk mengontrol proses kompleks dari pertumbuhan kristal dan mineralisasi. Mutasi pada gen amelogenin, enamelin dan kallikrein telah didemonstrasikan dalam menghasilkan tipe berbeda dari amelogenesis imperfekta. Di mana amelogenin berhubungan dengan ketebalan dan struktur email normal sedangkan enamelin merupakan matriks protein ekstraseluler terbesar dalam email. 2. Displasia dentin Displasia dentin terjadi dua kali lebih sering daripada displasia email. a. Dentinogenesis Imperfekta Dentinogenesis imperfekta adalah kelainan herediter yang memengaruhi pembentukan dentin pada gigi-geligi sulung dan permanen. Secara klinis, semua gigi mempunyai penampilan abu- abu-biru muda sampai kuning, agak opalesen.pada radiograf, kemungkinan kamar pulpa dan saluran akar tidak ada seluruhnya atau sebagian karena kamar pulpa dan saluran akar terkalsifikasi. Gigi ini lemah karena kurangnya dukungan dentin sehingga rentan terhadap atrisi yang hebat.