m=1
https://riscaeye.wordpress.com/gigi-mulut-epulis/
https://achmadfiqar.wordpress.com/2008/06/19/epulis/
EPULIS
Epulis adalah suatu tumor yang bersifat jinak dan pertumbuhannya berada di atas gingival dan
berasal dari periodontal dan jaringan periosteum. Epulis ini bersifat fibrous, hiperplastik atau
granulatif. Dalam pertumbuhannya epulis ini bisa tidak bertangkai atau biasa disebut sensile dan
bisa pula bertangkai (peduncullated). Epulis ini berasal dari iritasi kronis yang berlanjut menjadi
epulis fissuratum / denture hyperplasia akibat rangsangan tepi protesa tidak baik dan berlangsung
lama dalam rongga mulut .
PERAWATAN
Secara umum, epulis disebabkan oleh iritasi kronis dan gangguan hormonal . maka perawatan
dapat berupa kuretase, eksisi , hingga menghilangkan factor irittan .
Gejala-gejala epulis
JENIS ERUPSI
1. EPULIS GRANULOMATOSA
Epulis sebenarnya bukan suatu tumor sejati, tetapi merupakan suatu pertumbuhan jaringan
gusi yang menyerupai tumor . faktor predisposisi epulis adalah iritasi kronis lokal ,misalnya :
kalkulus karies servikal , sisa akar gigi . sediaan berasal dari hasil operasi pertumbuhan
jaringan pada gusi .
Mikroskopik
Terlihat jaringan gusi dibatasi oleh epitel gepeng berlapis yang mengalami proliferasi
dengan rete peg (papil epitel yang masuk ke dalam stroma jaringan ikat di bawah epitel)
yang tidak beraturan . stroma terdiri dari jaringan granulasi yang disusun oleh jaringan
ikat , pembuluh darah ,sebukan sel radang akut dan kronis . bila ada ulserasi ,biasanya sel
radang yang banyak dijumpai adalah pmn sehinggah gambarnya mempunyai granuloma
piogenikum .
Perhatikan :
Jaringan gusi dilapisi epitel gepeng berlapis yang mengalami proliferasi
dengan rete peg tidak beraturan .
Jaringan granulasi pada stroma .
Pemeriksaan : lesi tampak sebagai pembesaran gusi yang muncul diantara dua
gigi ,kaya vaskularisasi sehinggah mudah berdarah dengan sentuhan dan
umumnya berwarna merah keunguan .
Penyebab : pemakean protesa (gigi palsu) yg kurang baik
Tanda dan gejala : epulis ini terjadi pada interdental gingival , benjolan ,warna
kemerahan/kebiruan ,bertangkai ,lunak,dan mudah berdarah.
Riwayat penyakit : umumnya pasien tidak mengeluhkan rasa sakit ,namun lesi ini
sangat mudah berdarah saat pengunyahan atau pada saat menyikat gigi .pada
umumnya lesi ini berukuran tidak lebih dari 2cm ,namun pada pada beberapa
kasus dilaporkan ukuran lesi yang jauh lebih besar sehingga membuat bibir pasien
sulit tertutup .
Diagnosa : dengan tanda klinis yang mirip dengan tanda klinis yang mirip dengan
granuloma pyogenik.
Perawatan : perawatan giant cell epulis melibatkan bedah eksisi dan kuretase
tukang yang terlibat . gigi yang berdekatan dengan epulis juga perlu dicabut bila
sudah tidak dapat dipertahankan , tau dilakukan pembersihan karang gigi
(scalling) dan penghalusan akar (root planing) .
2. EPULIS FIBROMATOSA
Epulis jenis ini lebih sering dijumpai dibanding jenis lainnya dan sering mengalami rekuren
(kambuh) bila operasi pengangkatannya tidak sempurna .
MIKROSKOPIK
Terlihat jaringan gusi dibatasi oleh epitel gepeng berlapis yang mengalami proliferasi dengan
ditandai oleh adanya rete peg tidak beraturan . stroma terdiri jaringan ikat fibrosa padat dan
kolagen yang tersusun dalam berkas yang tidak beraturan . jika ada sel radang kronis dalam
stroma .
PERHATIKAN :
Jaringan gusi dilapisi epitel gepeng berlapis yang mengalami proliferasi dengan
rete peg tidak beraturan .
Stroma terdiri dari jaringan ikat fibrosa dan kolagen .
3. EPULIS FISURATUM
Epulis fisuratum atau fibrosa karena gigi tiruan , merupakan hiperplasia yang relatif umum
ditemukan pada jaringan ikat fibrosa . gigi tiruan sebagian atau penuh yang kurang pas .
Gambar klnis
lesi ini berupa pemanjangan lipatan papila tunggal atau multipel , biasanya terjadi pada
lipatan mukolabial atau mukobukal .lesi ini mudah bergerak dan biasannya terjadi ulserasi di
dasar lipatan . diagnosis biasanya dibuat berdasarkan pemeriksaan klinis .
4. EPULIS CONGENITALIS
Epulis ini biasa terdapat pada mukosa bayi yang baru lahir. Etiologinya secara jelas
belum diketahui namun diduga berasal dari sel epitel bakal benih gigi (odontogenik).
Epulis ini terlihat seperti benjolan yang muncul pada alveolar ridge dalam rongga mulut.
Hal ini menghambat pernafasan dan asupan makanan bayi. Secara klinis massa
peduncullated kadang multiobuler dan berwarna merah muda lunak.
Penyebab : dari terjadinya epulis kongenital belum pasti namun para ilmuwan meyakini
bahwa epulis ini berasal dari sel-sel mesenkim primitif yang asalnya dari neural crest.
Epulis tipe ini adalah kondisi kongenital yang sangat jarang ditemui, dan terjadi pada
bayi saat kelahiran. Dari penelitian didapati bahwa epulis kongenital lebih banyak
dijumpai pada bayi perempuan daripada laki-laki dengan rasio 8:1, dan paling banyak
terjadi pada maksila (rahang atas) dibandingkan mandibula (rahang bawah).
Gejala
Pada bayi yang baru lahir dijumpai massa tonjolan pada mulutnya, biasanya pada tulang
rahang atas bagian anterior (depan). Dari 10% kasus yang dilaporkan, lesi yang terjadi
adalah lesi multipel namun dapat juga berupa lesi tunggal. Ukuran lesi bervariasi, dari 0.5
cm hingga 2 cm namun ada kasus di mana ukuran epulis mencapai 9 cm. lesi ini lunak,
bertangkai dan terkadang berupa lobus-lobus dari mukosa alveolar. Bila epulis terlalu
besar, dapat mengganggu saluran pernafasan dan menyulitkan bayi saat menyusu.
Secara histologis, epulis kongenital mirip dengan granular cell tumor yang terjadi pada
orang dewasa. Perbedaannya adalah pada epulis kongenital tidak rekuren dan tampaknya
tidak berpotensi ke arah keganasan.
Kelainan ini dapat ditemui secara dini saat sang ibu memeriksakan kandungan melalui
alat sonography namun diagnosa yang pasti belum dapat ditegakkan.
Perawatan
Pada sebagian besar kasus, epulis cenderung mengecil dengan sendirinya dan menghilang
saat bayi mencapai usia sekitar 8 bulan. Dengan demikian lesi yang berukuran kecil tidak
membutuhkan perawatan.
Lesi yang lebih besar dapat mengganggu pernafasan dan/atau menyusui sehingga perlu
dilakukan pembedahan dengan anestesi total. Dilaporkan keberhasilan penggunaan laser
karbondioksida untuk mengoperasi lesi epulis yang besar. Dari kasus-kasus yang ada,
kejadian ini tampaknya tidak mengganggu proses pertumbuhan gigi
Epulis ini terjadi akibat gangguan keseimbangan hormonal atau iritasi kronis. Tampak
klinis bertangkai dapat pula tidak, permukaan halus (lobulated) dan mudah berdarah dan
merupakan lanjutan inflamasi gingiva. Epulis ini biasa terjadi pada wanita hamil mulai
tampak pada trimester II dan terutama region posterior.
Gejala
Tumor kehamilan ini tampak sebagai tonjolan pada gusi dengan warna yang
bervariasi mulai dari merah muda, merah tua hingga papula yang berwarna
keunguan, paling sering dijumpai pada rahang atas. Umumnya pasien tidak
mengeluhkan rasa sakit, namun lesi ini sangat mudah berdarah saat pengunyahan
atau penyikatan gigi. Pada umumnya lesi ini berukuran diameter tidak lebih dari 2
cm, namun pada beberapa kasus
Riwayat penyakit : umumnya pasien tidak mengeluhkan rasa sakit ,namun lesi ini
sangat mudah berdarah saat pengunyahan atau pada saat menyikat gigi .pada
umumnya lesi ini berukuran tidak lebih dari 2cm ,namun pada pada beberapa
kasus dilaporkan ukuran lesi yang jauh lebih besar sehingga membuat bibir pasien
sulit tertutup .
Pemeriksaan : gejala tumor kehamilan ini tampak sebagai tonjolan pada gusi
dengan warna merah mudah , merah tua hingga pulpa yang berwarna keunguan
,paling sering ditemukan pada rahang atas .
6. EPULIS ANGIOMATOSA
Merupakan respon granulasi yang berlebihan dan etiologi belum diketahui. Dikatakan
respon berlebihan karena pertumbuhan cepat , konsistensi lunak seperti sponge ,merah
cerah dan mudah berdarah.
Definisi
Epulis jenis ini juga sering disebut sebagai peripheral giant cell granuloma, giant cell
reparative granuloma, osteoclastoma and myeloid epulis. Penyebab pastinya tidak diketahui,
namun diperkirakan giant cell epulis terjadi sebagai respon terhadap suatu cedera. Selain itu,
banyak kasus yang pasiennya mengekspresikan reseptor permukaan untuk hormon estrogen,
sehingga timbul spekulasi bahwa pengaruh hormonal dapat memainkan peranan terhadap
perkembangan lesi ini.
Giant cell epulis dapat terjadi pada semua umur namun kasus ini paling banyak didiagnosa
pada pasien dalam golongan umur 40-60 tahun, dan terutama terjadi pada wanita.
Gejala
Lesi tampak sebagai pembesaran gusi yang muncul di antara dua gigi, kaya vaskularisasi
sehingga mudah berdarah dengan sentuhan dan umumnya berwarna merah keunguan.
Ukurannya bervariasi, sebagian besar kasus biasanya berukuran kurang dari 2 cm namun ada
kasus yang ukurannya diameter melebihi 4 cm. Lesi ini dapat tumbuh menjadi massa yang
bentuknya tidak beraturan yang dapat menjadi ulserasi dan mudah berdarah. Pada beberapa
kasus giant cell epulis dapat menginvasi tulang di bawahnya sehingga pada gambaran radiografis
akan terlihat erosi tulang.
Perawatan
Perawatan giant cell epulis melibatkan bedah eksisi dan kuretase tulang yang terlibat. Gigi yang
berdekatan dengan epulis juga perlu dicabut bila sudah tidak dapat dipertahankan, atau dilakukan
pembersihan karang gigi (scaling) dan penghalusan akar (root planing). Dilaporkan angka
rekurensi sebesar 10 % sehingga diperlukan tindakan eksisi kembali.