Metodelogi riset
Oleh
ST.NUR ENI
NIM. P1337425319027
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 4
E. Orisinalitas Skripsi.......................................................................................... 5
BAB II TinjauanPustaka
A. Keju................................................................................................................. 7
a. Kandungan gizi .................................................................................. 7
b. Jenis keju............................................................................................. 8
c. Varian keju.......................................................................................... 10
d. Manfaat keju ..................................................................................... 10
B. Saliva............................................................................................................... 11
a. Komposisi saliva....................................................................................... 12
b. Laju aliran saliva ...................................................................................... 14
c. Mekanisme sekresi saliva.......................................................................... 15
d. Metode pengumpulan saliva .................................................................... 20
C. Pengaruh konsumsi keju ................................................................................. 22
D. Kerangka Teori ............................................................................................... 23
E. Daftar Pustaka ................................................................................................ 25
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak jaman sekarang banyak yang suka memakan keju , karena keju
merupakan salah satu olahan susu yang disukai oleh banyak orang. Bukan
hanya itu, keju memiliki cita rasa yang enak serta memiliki kandungan gizi
bagi tubuh (Pikiran rakyat, 2014) dalam Kurniawan, dkk (2007). Menurut
Setyawardani (2017) keju telah dikenal oleh kalangan masyarakat sejak 5.500
produk keju sudah dijadikan bahan pangan kaya gizi yang cukup tahan lama,
keju tergolong rendah lemak. Menyatakan bahwa keju rendak lemak selain
Kandungan gizi yang terdapat dalam keju bagi kesehatan yaitu keju
kaya akan protein, kandungan kalsium yang tinggi, keju mengandung asam
amino triptofan yang dapat membantu mengurangi stress pada tubuuh, Keju
mengandung vitamin A, D,B1, B2, B6, serta B12 pada keju dengan
(Setyawardani 2017).
1
Pada penelitian ini saya ingin menunggunkan keju cheddar karena
harganya terjaukau dan mudah di dapat. Keju juga terbagi atas 4 yaitu keju
mozzarella (lunak).
cheddar, yang merupakan salah satu produk susu yang kaya akan kalsium.
Keju cheddar merupakan keju yang bersifat keras. (Olivia & Noverina 2012).
pembersih dan anti bakteri. Saliva adalah suatu cairan oral kompleks yang
terdiri dari campuran dari ekskresi kelenjar mayor dan minor. Volume saliva
2
yang diekskresikan selama 24 jam diperkirakan 500-600 ml (Haryani dkk,
2016).
angka 7 dan bila nilai pH saliva jatuh ≤ 5,5 berarti keadaannya sudah sangat
kritis. Pertumbuhan bakteri terjadi pada pH saliva yang optimum berkisar 6,5-
7,5 dan bila rongga mulut pH saliva nya rendah (4,5-5,5) akan memudahkan
3
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
2. Tujuan khusus
Makassar.
D. Manfaat Penelitian
1. Intitusi
4
2. Bagi Peneliti
3. Bagi Mahaiswa
E. Keaslian Skripsi
keju terhadap pH saliva pada anak usia 10-12 tahun di SDN 57 Banda
5
menunjukkan bahwa dari 19 subjek terdapat pengaruh konsumsi keju
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Keju
Keju merupakan produk olahan asal susu, rasa dan aromanya khas
mengguga selera. Produk ini cocok disajikan dengan berbagai hidangan dan
disukai oleh semua kalangan. Kandungan gizinya pun tinggi, terutama protein
Keju adalah bahan pangan yang sudah tidak asing bagi masyarakat.
Diperkirakan ada lebih dari 3000 jenis keju di seluruh dunia, berasal dari
hanya konsumsi keju saat sarapan sebagai isi roti atau sebagai pembuatan kue
1. Kandungan Gizi
Beberapa zat gizi yang terdapat dalam keju adalah protein, kalsium, dan
vitamin.
a. Keju kaya akan protein yang dibentuk oleh asam amino. Kandungan
7
c. Keju mengandung asam amino triptofan yang dapat membantu
L.platarum
2. Jenis Keju
Masing- masing jenis keju memiliki tekstur, rasa, dan aroma yang khas
a. Keju Cheddar
Termasuk dalam golongan keju keras dengan kadar air 35- 40%. Keju ini
8
b. Keju Swiss
mutu susu sapi yang digunakan sebagai bahan baku, semakin banyak
shermani.
c. Keju cottage
susu tanpa lemak (nonfat). Kandungan air dalam keju ini lebih dari 50%.
d. Keju mozzarella
Keju mozzarella yang berasal dari italia ini termasuk jenis keju lunak.
9
3. Varian Keju
(gumpalan susu).
c. Komposisi nutrisi kadar lemak dalam susu, keju yang dihasilkan akan
bahan susu mentah akan dihasilkan keju keras dan berwarna pucat.
a. Rendah Lemak
b. Rendah Kalori
10
c. Rendah Laktosa
d. Rendah Sadium
Kadar sadium dalam keju susu kambing hanya setengah dari keju
e. Kaya Vitamin
Keju susu kambing kaya akan vitamin D,K, dan A. kandungan vitamin
tubuh anda.
5. Kaya Kalsium
Kandungan kalsium dalam keju susu kambing lebih tinggi daripada keju
B. Saliva
sekresi kelenjar saliva mayor dan minor yang ada dalam rongga mulut.
Saliva sebagian besar sekitar 90% dihasilkan saat makan yang merupakan
11
Fungsi saliva antara lain, saliva sebagai pelicin, buffer, pembersih, dan
anti bakteri. Jika saliva tidak ada atau jumlahnya menurun drastis dan
berhenti melindungi gigi maka akan terjadi hal yang buruk antara lain
1. Komposisi saliva
Saliva terdiri dari 90% air dan 1% bahan padat yang didominasi oleh
12
Adapun menurut Whelton yang dikutip oleh (Sundoro, 2007) fungsi
saliva umumnya adalah fungsi protektif, yaitu menjaga kesehatan gigi dan
terjadi jika pH saliva kembali normal dan terdapat ion kalsium (Ca2+)
13
6) Aglutinasi : merupakan pengumpulan bakteri dan mempercepat
bertambah.
tinggi, rendah, atau sangat rendahnya aliran saliva yang dinyatakan dalam
suatu ml/menit. Pada individu dewasa yang sehat, laju aliran normal saliva
yang distimulasi adalah 1-3 ml/menit, laju aliran yang lambat adalah 0,7 –
1 ml/menit, dan hiposalivasi yang apabila laju aliran saliva kurang dari 0,7
14
ml/menit. Laju aliran normal saliva non stimulasi adalah 0,25 – 0,35
ml/menit. Laju aliran yang rendah 0,1 – 0,25 ml/menit, dan hiposalivasi
apabila laju aliran saliva adalah kurang dari 0,1 ml/menit , Almeida et al
bulat tersusun atas sel acinar atau sel tubuler tersusun memanjang. Ujung
1) Hidrasi
15
2) Posisi tubuh
pada saat berbaring, laju aliran saliva menjadi lebih rendah dari pada
saat duduk.
3) Pencahayaan
4) Jenis kelamin
sekresi saliva.
5) Usia
16
sampai 83 tahun dibandingkan dengan indivvidu yang berusia 18
sampai 35 tahun.
6) Merokok
salivarius.
pada saat tidur. Komposisi protein total mencapai level tertinggi pada
terjadi pada awal pagi hari Ekstrom. Menurut Edgar, irama sirkanual
17
kelenjar parotis lebih rendah, sedangkan pada musim dingin, volume
8) Latihan fisik
terjadi kenaikan yang jelas terlihat pada level salivasi dari α-amilase
saliva.
9) Medikasi
Almeida.
18
11) Karakteristik kelenjar saliva
Semakin besar ukuran kelenjar saliva semakin cepat laju aliran saliva
yang terstimulasi.
secara signifikan.
13) Diabetes
19
1) Irama siang dan malam
bangun pagi (keadaan istirahat), tetapi akan cepat turun. Pada saat
akan turun lagi. Selain itu, sampai malam hari akan naik, lalu
2) Diet
saliva adalah campuran sekresi saliva dari kelenjar saliva serta tidak
spitting, suction dan swab. Stimulus didapat dari mengunyah paraffin wax
20
Metode :
1. Draining Method
menimbang.
2. Spitting Method
3. Suction Method
Saliva diaspirasi dari dasar mulut ke graduated test tube melalui saliva
ejector/aspirasi
21
4. Absorbent Method
2015).
sekresi kelenjar saliva mayor dan minor didalam rongga mulut. Salah satu
faktor yang dapat menaikkan pH saliva adalah keju cheddar dan produk susu
salah satu produk susu yang kaya akan kalsium, keju ini bermanfaat untuk
saliva. Keju juga mengandung kasien fosfopeptida yang penting untuk proses
penyebab karies gigi, dengan cara menjaga keseimbangan asam basa rongga
mulut. Selain itu keju juga dapat menjaga keutuhan email gigi, bahkan
22
memproduksi lebih banyak saliva, yang dapat melisiskan bakteri penyebab
gigi karies
D. Kerangka Teori
Keju
Saliva
23
DAFTAR PUSTAKA
Aliza, 2011. 25 resep kreasi masakan dengan citra rasa keju. Gramedia pustaka
utama. Jakarta.
Hapsari, Nadia fitri, dkk. 2014. pengaruh konsumsi keju cheddar 10 gram terhadap
ph saliva.(online).
Haryani, Wiworo, dkk. 2016. Buah mentimun dan tomat meningkatkan derajat
keasaman (ph) saliva dalam rongga mulut. jurnal riset kesehatan.
https://media.neliti.com/media/publications/132564-ID-buah-mentimun-dan-
tomat-meningkatkan-der.pdf , Diakses tanggal : 11 februari 2019.
Hasibuan, Ruth Greace Shella. 2016. Perbedaan pH laju alir saliva sebelumdan
sedudah mengunyah coklat dan nkeju cheddar. Skripsi. Fakultas kedokteran
gigi universitas Sumatra utara.
Juniawati, dkk. 2015. Karakter/sifat fisik kimia keju rendah lemak dari berbagai
bahanbaku.(online),https://media.neliti.com/media/publications/139248-none-
f49f6941.pdf , Diakses tanggal : 18 maret 2019.
Kurniawan, Ronny, dkk. 2007. Pembuatan keju dari kedelai (soycheese) secara bacth
menggunakan bioreactor tangki berpengaduk.
https://www.academia.edu/31401854/pembuatan_keju_dari_kedelai_soychees
e_secara_batch_menggunakan_bioreaktor_tangki_berpengaduk
Kusuma,nila. 2015. Fisiologi dan patologi saliva. Andalas universitas press. Padang.
Merinda, windi. 2013. Hubungan pH dan kapasitas buffer saliva terhadap indeks
karies siswa SLB-A bintoro jember.
24
https://pdfs.semanticscholar.org/c534/16e0c259237470319c4b72b126fda769c
2d4.pdf diakses tanggal : 28 maret 2019
Nurlaila, Haning Safrida. 2014. Enzim pencernaan 1: daya cerna air liur.
https://docplayer.info/68368323-Enzim-pencernaan-1-daya-cerna-air-liur.html
Olivia, Femi dan A.noverina. 2012. Makanan super untuk melejitkan konsentrasi dan
kreativitas. Gramedia. Jakarta.
Suratri, Made Ayu Lely,dkk 2017. Pengaruh(pH) Saliva terhadap Terjadinya Karies
Gigi pada Anak Usia Prasekolah. Jakarta: Buletin Penelitian Kesehatan, Vol.
45, No. 4. https://media.neliti.com/media/publications/222762-pengaruh-ph-
saliva-terhadap-terjadinya-k.pdf diakses tanggal : 26 maret 2019
Setyawardani, Triana. 2017. Membuat keju, yoghurt, dan kenfir dari susu kambing.
Purwekerto, penerbit penebar swadaya.
Sundoro, Edi Hartini. 2007. Serba-Serbi Ilmu Konservasi Gigi. Jakarta: UI Press
Zein, Ismi Zahra. 2007. Pengaruh konsumsi keju terhadap ph saliva pada anak usia
10-12 tahun di SDN 57 Banda Aceh.
25