Penyusun :
Febby Rahmadhani
P1337425319003
MODUL PENGENDALIAN RISIKO PENYAKIT AKIBAT KERJA
TERAPIS GIGI DAN MULUT TERHADAP BEBAN KERJA
DI KLINIK PRATAMA POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
Penyusun :
Febby Rahmadhani
Dr.drg.Lanny Sunarjo, MDSc
Tri Wiyatini, S.KM, M.Kes (epid)
drg. Endah Aryati Eko Ningtyas, MDSc
Penerbit Buku :
Program Pasca Sarjana Magister Terapan Kesehatan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
Penyusun :
Febby Rahmadhani
Dr.drg.Lanny Sunarjo, MDSc
Tri Wiyatini, S.KM, M.Kes (epid)
drg. Endah Aryati Eko Ningtyas, MDSc
Editor:
ISBN:
Penerbit:
Program Pascasarjana Magister Terapan Kesehatan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
Jalan Tirto Agung, Pedalangan, Banyumanik, Semarang,
50239 Telp. (024) 7460274
E-mail :divisipenerbitanmst@yahoo.com
Website :http://mst.poltekkes–smg.ac.id
Hak cipta dilindungi Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak
Cipta Pasal 72.Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentukdalam bentuk dan
dengan cara apapun tanpa ijin penulis dari pen erbit.
KATA PENGANTAR
Segala puji atas kehadirat Allah SWT yangtelah memberikan rahmat dan karunia-
Nya sehingga “Modul Pengendalian Risiko Penyakit Akibat Kerja Terhadap Beban Kerja
Terapis Gigi dan Mulut di Klinik Pratama Poltekkes Kemenkes Semarang dapat diselesaikan
dengan baik.Penyusunan Modul ini ditujukan untuk syarat menyelesaikan tugas Praktik Kerja
Lapangan, Prodi Terapis Gigi dan Mulut Magister Terapan Kesehatan, Poltekkes Kemenkes
Semarang
Dalam penyusunan Modul ini tentu tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu
1. Tri Wiyatini, S.KM, M.Kes (epid) selaku Ketua Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes
3. Dr. Bedjo Santoso, S.SiT, M.Kes selaku ketua program studi Terapis Gigi dan Mulut.
4. Dr. drg. Lanny Sunarjo, MDSc, selaku Dosen Pembimbing Tesis, yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dengan penuh kesabaran untuk membimbing,
memberikan saran dan motivasi kepada penulis, sehingga dapat segera menyelesaikan
5. drg. Endah Aryati Eko Ningtyas, MDSc sebagai pembimbing lahan dari yang dengan
senang hati membimbing kami dan memberikan kesempatan bagi kami untuk menimba
Penulis menyadari bahwa Modul ini masih belum sempurna dan masih terdapat
kekurangan.Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.
Semoga Laporan ini bermanfaat bagi penulis sendiri maupun pihak lain untuk
Penulis
Febby Rahmadhani
DAFTAR ISI
HALAMAN
Halaman Judul
Kata Pengantar……………………………………………………………………………………
Daftar isi…………………………………………………………………………………………...
BAB I Pendahuluan........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................................1
1.2 Tujuan.......................................................................................................................................3
1.3 Ruang Lingkup.........................................................................................................................3
1.4 Manfaat.....................................................................................................................................4
1.5 Sasaran…..................................................................................................................................4
BAB II Materi Dasar I…................................................................................................................5
Kajian Program Keselamat dan Kesehatan Pekerja...............................................................5
BAB II Materi Dasar II..........................................................................................................7
Kajian Keterkaitan Program Dengan Masalah Kesehatan Gigi Dan Mulut..........................7
BAB II Materi Dasar III.........................................................................................................12
Penyakit Akibat Kerja............................................................................................................12
BAB II Materi Dasar IV........................................................................................................15
Beban Kerja...........................................................................................................................15
BAB II Materi Dasar V..........................................................................................................17
A. Terapis Gigi dan Mulut...................................................................................................17
B. Risiko Penyakit Akibat Kerja Terapis Gigi dan Mulut...................................................17
Standar Operasional Prosedur Pengendalian Risiko Akibat Kerja........................................18
Poster......................................................................................................................................20
BAB III Penutup…................................................................................................................21
A. Kesimpulan….................................................................................................................21
B. Saran…...........................................................................................................................21
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
dapat memenuhi kebutuhan hidup, dan juga yang dapat menghasilkan barang atau
jasa yang akhirnya berguna untuk memenuhi kepuasan hidupnya. Setiap pekerjaan
mempunyai resiko baik ringan, sedang maupun tinggi , tidak terkecuali seorang
mempunyai hak atas perlindungan kesehatan dan kesematan kerja dan juga pasal
dalam sehari yaitu 8 jam karena jika lebih dari itu dapat berakibat buruk bagi
pekerja. Melakukan aktifitas kerja yang berlebihan dapat berpengaruh fatal pada
Dinegara maju terdapat data bahwa setidaknya hampir setiap tahun terdapat
dua juta pekerja meninggal dunia yang di sebabkan karena faktor kelelahan hal
tersebut merupakan salah satu pennyebab adanya beban kerja yang berlebih.
Terapis Gigi dan Mulut merupakan salah satu tenaga kesehatan yang ikut rentan
dalam terjadinya kecelakan kerja atau penyakit akibat kerja, hal tersebut dapat
dilihat dari tugas pokok seorang terapis gigi dan mulut yang terdiri dari menjadi
pendamping dokter gigi dalam bekerja, terapis gigi dan mulut juga mengisi rekam
medis, juga melakukan tidakan prefentif dan kuratif sederhana. Hal tersebut dapat
saja menyebabkan penyakit akibat kerja, jika tidak di lakukan penanganan sejak
dini.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Zeid Al-Hourani hasilnya yaitu dari
81 sampel yang usianya < 30 tahun melaporkan bahwa semua peserta mengalami
nyeri dalam satu bagian tubuh, area nyeri yang paling umum dilaporkan adalah di
leher (70,4%) dan bahu (71,6%). Penyebab terjadinya hal tersebut di karenakan
beberapa faktor internal maupun eksternal misalnya umur, jenis kelaman, indek
massa tubuh, kebiasaan olahraga, dan masih banyak lagi faktor yang ikut berperan.
Beban kerja yang diterima oleh pekerja harus seimbang dengan kemampuan
tubuh pekerja agar tercapainya produktifitas dan kualitas kerja yang dapat
ergonomi dalam suatu pekerjaan oleh pekerja karena pekerjaan yang tidak
salah satunya terapis gigi dan mulut yang bertanggung jawab terhadap beberapa
pekerjaan. Berdasarkan data wawancara yang didapatkan terapis gigi dan mulut di
klinik pratama mempunyai tugas bukan hanya sebagai terapis gigi dan mulut saja
jawab dalam sarana dan prasarana, dan koordinator APD klinik. Dalam melakukan
tugas tersebut Terapis Gigi dan Mulut mengalami beberapa keluhan nyeri pada
akibat kerja yang diakibatkan beban kerja yang berlebih terjadinya beban kerja di
karenakan kurangnya sumber daya manusia karena klinik pratama sendiri belum
lama berdiri. Sehingga berdasarkan latar belakang diatas saya tertarik untuk
membuat model pengendalian resiko penyakit akibat kerja terhadap beban kerja
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
beban kerja terapis Gigi dan Mulut di Klinik Pratama Poltekkes Kemenkes
Semarang.
2. Tujuan Khusus
1.4 Manfaat
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
3. Manfaat Teoritis
Model Posisi Kerja ini di tujukan kepada para Terapis Gigi dan Mulut
perlindungan tenaga kerja dan keluarganya. Dalam hal ini dapat diketahui
bahwa karyawan juga ikut bertanggung jawab dan berperan aktif agar
Jaminan Sosial Tenaga Kerja hanya kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja yang akan mendapatkan jaminan pengobatan, upah sementara, dan ganti
rugi Hal ini dapat menyebabkan kerugian terhadap suatu klinik atau
perusahaan bahkan 1-3 kali lipat kerugian. Ditambah lagi jika terjadi
kesecalakaan kerja
dilingkungan kerja
kecelakaan kerja.
13 tahun 2003 pada pasal 86 ayat 1 yang isinya setiap pekerja berhak
memperoleh :
2. Moral
pekerjaannya yang terdiri dari Promotif, Preventif dan Kuratif ditambah lagi
banyak nya Beban Kerja pada seorang Terapis Gigi dan Mulut ditambah lagi
dalam melakukan pekerjaanya Terapis Gigi dan Mulut tidak menerapkan system
terapis gigi dan mulut sebagai pedoman oleh terapis gigi dan mulut dalam
menghindari penyakit akibat kerja yang dapat saja di dapatkan diklinik pada saat
melakukan pekerjaanya.
a. Pengertian
Ergonomi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri atas dua suku kata
yaitu ergos artinya “Kerja” dan nomos yang artinya peraturan atau hukum,
melakukan kerja, yang terdiri dari sikap kerja. Sehingga kesehatan kerja yang
terapan Biologi dan Manusia mempunyai hubungan yang erat dengan tehnik
pekerjaan contohnya dapat menjadi tolak ukur penentuan jumlah jam istrahat,
pemilihan waktu untuk pergantian waktu kerja (shift kerja). Salah satu factor
yang mempengaruhinya adalah postur dan sikap tubuh pada saat nmelakukan
aktifitas kerja. Bila postur kerja yang dilakukan tidak ergonomis para pekerja
menurunkan kualitas dan kuantitas kerja. Desain Ergonomi adalah hal yang
dapat berkembang dari waktu ke waktu dan dapat berakibat kecacatan jangka
panjang.
b. Tujuan Ergonomi
Tujuan dari adanya ergonomic yaitu untuk merancang suatu sistem yang
terdiri dari, lokasi kerja, metode kerja, peralatan, dan lingkungan kerja seperti
dan efisensi dengan nama pekerjaan dan aktivitas lain dilakukan misalnya
terintrgraso oleh elmen fisiologi, psokologi, anatoimi, dan ilmu lain yang
tujuan :
kategori :
dan proses.
a. Faktor manusia
Manusia merupakan pelaku atau pengguna yang menjadi titik sentral. Pada
yang sebagai tiik sentral yang dapat menjadi patokan dalam penataan suatu
Factor pembatas agar dapat bekerja dengan aman dan nyaman yaitu: faktor
dari dalam yatiu berasal dari manusia seperti umur, jenis kelamin, kekuatan
otot, bentuk dan ukuran tubuh. Kemudian faktor dari luar yang dapat
mempengaruhi kerja berasal dari manusia itu sendiri seperti, penyakit, gizi,
b. Faktor antropometri
ukuran dan bentuk tubuh manusia. Antropometri adalah ukuran tubuh yang
diperlukan untuk menjamin sistem kerja yang baik. Jika alat tersebut tidak
sesuai maka tenaga kerja akna merasa tidak nyaman dan lebih lama dalam
bekerja shingga menimbulkan kelelahan kerja atau gejala penyakit otot yang
lembur dan lainnya dapat menejadi penentu tingkat kesehatan dan efisiensi
pekerja. Pengaturan waktu kerja dan waktu isterahat yang baik tidak boleh
lebih dari 8 jam per hari apabila hal tersebut tidak bisa dihindari perlu
keselamatan misalnya, faktor fisik yaitu kebisingan dan getaran, faktor kimia
seperti bahan kimia, faktor fisiologis seperti cara kerja, penentuan jam kerja,
jam isterahat dan jam lembut, kemudian faktor psikologis seperti suasana
tempat kerja dan hubungan antar pekerja, faktor biologi seperti infeksi bakteri
dan jamur.
BAB II
MATERI DASAR III
kerja.maupun APD yang dikenakan pekerja. Penyakit kerja itu sendiri sudah
diatur dalam peraturan Mentri Tenaga Kerja dan Transmigrasi nomor Per
sebab utamanya terdiiri dari beberapa faktor. Jika dilihat dari angka
tersebut di karena :
a. Faktor fisik
1. Kebisingan
2. Radiasi
b.Faktor Kimia
1. Debu
2. Uap
3. Gas
4. Larutas
5. Insketisida
1) HIV/AIDS
2) Hepatitis
d. Faktor Fisisologis
lakukan yaitu :
4. Pemeriksaan laboratorium
a. Asma yaitu sangat berisiko oleh pekerja yang terpapar asap, gas,
debu
dilingkungan tambang.
e. Low Back Pain atau nyeri pada daerah punggung bawah yaitu
kerja :
A. Beban Kerja
Beban kerja adalah kegiatan yang di berikan dalam suatu dalam suatu unit
atau pun instansi secara sistematis dengan tehnik majemen dalam jangka
waktu tertentu. Beban kerja sangat erat kaitannya dengan kinerja pekerja yang
juga berkaitan pula dengan kualitas kerja. Semakin banyak beban kerja yang
di berikan maka semakin besar pula beban kerja seorang pekerja. Beban kerja
Dari sudut pandang ergonomi beban kerja yang diterima seseorang harus
harus sesuai dengan keterbatasan fisik maupun kognitifnya. Beban kerja
seseorang harus di sesuaikan dengan keterampilan, kesegaran jasmani, usia,
dan ukuran tubuh seorang pekerja.
a. Tugas
b. Organisasi Kerja
c. Lingkungan Kerja
2. Beban Kerja karena Faktor Internal :
kesehatan gigi dan mulut dalam hal ini memelihara dan berperilaku hidup
sehat dibidang kesehatan gigi dan mulut untuk mencegah terjadinya penyakit
gigi dan mulut selain itu mampu menguasai kelainan pada gigi dan mulut.
dalam mesujudkan derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal dalam
bekesinambungan.
rumah sakit selain sebagai dental assisten juga memiliki beberapa tugas
a. Musculoskeletal Disorder
Low back pain adalah Nyeri punggung bawah adalah nyeri pada daerah
spinalis, dan saraf otot punggung bawah, organ internal pada pelvis dan
Hernia Nucelus Pulposus (HNP) adalah suatu nyeri yang disebabkan oleh
(diskogenik).
c. Ruang Lingkup : SOP ini sebagai petunjuk praktis terapis gigi dan
d. Tata Laksana :
yaitu :
area lumbar.
intervertebralis (diskogenik).
a. Umur
b. Jenis Kelamin
c. Kebiasaan merokok
d. Kesegaran jasmani
e. Indeks Masa Tubuh
waktu kerja
Lakukan :
FEBBY RAHMADHANI
NIM P1337425319003
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan
kerja dan beban kerja adalah kegiatan yang di berikan dalam suatu dalam suatu
unit atau pun instansi secara sistematis dengan tehnik majemen dalam jangka
waktu tertentu.
2. Penyakit akibat kerja oleh terapis gigi dan mulut adalah : Musculoskeletal
Disorder, Low Back Pain, Hernia Nucleus Pulposus (HNP), Sindrom Carpal
Tunner.
3. Hal yang perlu dilakukan untuk menghindari penyakit akibat kerja : Melakukan
akibat kerja kepada terapis gigi dan mulut sehingga memunculkan kesadaran
pada terapis gigi dan mulut akan pentingnya pemeliharaan keselamatan dan
kesehatan kerja
DAFTAR PUSTAKA
Husaini, dkk. 2017. Faktor Penyebab Penyakit Akibat Kerja Pada Pekerja Las.
Jurnal MKMI Vol 13 No 1
Nur Vita RR, dkk. 2016. Profil Potensi Penyakit Akibat Kerja Tahap Pembatikan.
Journal of Public Health. Vol 5 No 4
Mar`atus Siti, dkk. 2017. Analisis Beban Kerja Mental dan Tingkat Burnout pada
Perawat Menggunakan Metode NASA - Task Load Index dan Maslach
Burnout Inventory - Human Service Survey (Studi Kasus: Bangsal Bedah
Kanthil 1 RSUD Kabupaten Karanganyar). SEMINAR NASIONAL TEKNIK
INDUSTRI UNIVERSITAS GADJAH MADA