Disusun Oleh:
Abiyyu Widya Pratama, S.KG
G4B020046
Disusun Oleh:
Abiyyu Widya Pratama, S.KG
G4B020046
Puji syukur penulis panjatkan kepada allah swt karena atas rahmat dan
hidayah- nya penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan dengan judul
“Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Kesehatan Gigi Dan Mulut Terhadap
Keadaan Rongga Mulut Lansia Desa Kebocoran”, kegiatan ini di laksanakan pada
tanggal 29 September 2022 di PKD Lansia Desa Kebocoran Kecamatan
Kedungbanteng pembuatan laporan kegiatan bertujuan untuk mengetahui tingkat
pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pasien lanjut usia untuk memenuhi salah
satu requirement dalam stase ilmu kedokteran gigi masyarakat, profesi kedokteran
gigi jurusan kedokteran gigi Universitas Jenderal Soedirman. penyusunan laporan
ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak dan maka dari itu, pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Dr. drg. A. Haris Budi W., M. Kes., A.P., S.IP., S.E., S.H selaku ketua
Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Jenderal Soedirman yang telah
memberikan izin sehingga memperlancar tugas dalam menempuh pendidikan
profesi dokter gigi ini.
2. drg. Fitri Diah Oktadewi, M.DSc selaku koordinator bidang Ilmu Kedokteran
Gigi Masyarakat yang telah memberikan arahan, bimbingan dan dukungan
dalam melaksanakan kegiatan kedokteran gigi masyarakat.
3. drg. Mutia Rochmawati, Sp.Perio selaku pembimbing yang selalu sedia
meluangkan waktunya untuk memberikan masukan dan arahan dalam
melaksanakan kegiatan kedokteran gigi masyarakat serta penyusunan laporan
kegiatan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas Kedungbanteng, Kecamatan
Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas.
4. drg. Maya Widiasesanti, selaku Kepala Puskesmas Kedungbanteng,
Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas yang telah memberikan
izin, arahan, dan bimbingan untuk melaksanakan observasi di wilayah kerja
Puskesmas Kedungbanteng.
5. drg. Ratna Irawati selaku pembimbing lapangan dan dokter gigi Puskesmas
Kedungbanteng, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas yang
telah
berkenan meluangkan waktu untuk memberikan nasehat, bimbingan,
perhatian dan bantuan yang sangat berarti bagi penulis.
Penulis menyadari bahwa laporan kegiatan ini masih jauh dari sempurna oleh
sebab itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima dengan senang
hati. Akhir kata, penulis berharap agar laporan kegiatan ini dapat bermanfaat bagi
perkembangan pelayanan puskesmas dan dapat menambah wawasan bagi
pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................viii
DAFTAR TABEL....................................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................4
C. Tujuan.............................................................................................................................4
D. Manfaat...........................................................................................................................5
C. Metode Penyuluhan.......................................................................................................10
D. Pengetahuan..................................................................................................................13
E. Sikap..............................................................................................................................15
A. Jenis Penelitian..............................................................................................................17
D. Variabel Penelitian........................................................................................................18
E. Definisi Operasional......................................................................................................18
A. Hasil..............................................................................................................................20
B. Pembahasan...................................................................................................................30
BAB V KESIMPULAN..........................................................................................................31
A. Kesimpulan......................................................................................................................31
B. Saran................................................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................32
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Halaman
A. Latar Belakang
Semua individu akan mengalami fase usia lanjut dan pada fase tersebut mereka
diharapkan memiliki kondisi yang sehat, sejahtera, berguna, produktif, berkualitas, dan
bermartabat. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 1998 lanjut
usia merupakan seseorang yang telah mencapai usia enam puluh tahun ke atas.
Proporsi jumlah lansia terus berkembang di seluruh dunia, terutama di negara
berkembang. Pertumbuhan jumlah lansia cenderung lebih cepat dibandingkan dengan
kelompok usia lainnya. Secara global, jumlah penduduk berusia 60 tahun ke atas
mencapai 727 juta pada tahun 2020 dan jumlah tersebut diproyeksikan akan mencapai
1.5 miliar pada tahun 2050
Populasi lansia di Indonesia menurut Badan Pusat Statistik tahun 2020 mencapai
28 juta jiwa dari perkiraan total penduduk 273,8 juta jiwa total populasi (10,7%). Jumlah
penduduk lanjut usia di Indonesia pada tahun 2025 diperkirakan dapat mencapai
32.000.000 jiwa, jumlah tersebut termasuk jumlah yang cukup besar untuk negara
berkembang seperti Indonesia. Meningkatnya usia harapan hidup dapat dipengaruhi oleh
majunya pelayanan kesehatan, menurunnya angka kematian bayi dan anak, adanya
perbaikan gizi dan sanitasi, serta peningkatan pengawasan terhadap penyakit menular.6
Peningkatan usia harapan hidup dan bertambah jumlah lanjut usia di satu sisi merupakan
salah satu keberhasilan dalam pembangunan sosial dan ekonomi, namun keberhasilan
tersebut mempunyai konsekuensi dan tanggung jawab, baik pemerintah maupun
masyarakat, untuk memberikan perhatian lebih serius. Hal ini disebabkan bertambahnya
usia, kondisi dan kemampuan lanjut usia untuk beraktivitas semakin menurun.
Pada lansia, terjadi penurunan kemampuan akal dan fisik yang salah satunya
karena proses menua. Proses menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan
fungsi normalnya. Kerusakan gigi, kegoyangan gigi, karies, halitosis, gingivitis, resesi
gingiva, hilangnya perlekatan periodontal, dan tulang alveolar merupakan perubahan
jaringan periodontal yang umum ditemukan pada lansia. Hal tersebut jika tidak dirawat
dapat mengakibatkan kegoyangan dan lepasnya gigi-gigi yang nantinya akan
mengganggu fungsi dan aktivitas rongga mulut sehingga akan mempunyai dampak pada
kualitas hidupnya.
Gangguan kesehatan gigi dan mulut menjadi salah satu masalah yang berdampak
negatif terhadap kesehatan lansia secara menyeluruh sehingga mempengaruhi kualitas
hidup pada lansia. Kesehatan gigi dan mulut pada lansia dinilai dengan menggunakan
Geriatric Oral Health Assesment Index (GOHAI) untuk menilai tingkat pengetahuan,
perilaku dan aspek psikososial.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada laporan ini yaitu apakah terdapat hubungan antara
pengetahuan Kesehatan gigi dan mulut pasien lansia terhadap keadaan rongga
mulutnya ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Kedungbanteng.
2. Tujuan Khusus
1. Manfaat Teoritis
Kedungbanteng.
2. Manfaat Praktis
satunya teori kognitif, teori psikosial, teori moral, teori perkembangan fisik
usia SD umumnya
pada tahap operasional konkret untuk anak rentang usia 8- 11 tahun. Pada
untuk hal-hal yang bersifat konkret, tetapi hal abstrak masih belum
melibatkan objek konkret dan situasi yang tidak asing lagi bagi dirinya
(Trianingsih, 2016).
manusia sehingga matang secara fisik dan psikologis, anak usia SD pada
dan pengaruh sosial yang lebih kompleks. Sampai dengan masa ini, anak
pada dasarnya egosentris (berpusat pada diri sendiri) dan dunia mereka
dapat meluangkan lebih banyak waktu untuk tugas tugas pilihan mereka,
dan bertindak menurut cara cara yang dapat diterima lingkungan mereka.
Mereka juga mulai peduli pada permainan yang jujur. Selama masa ini
perubahan struktur fisik dan kognitif mereka, anak pada kelas besar di
atau buruk sangat erat kaitannya dengan norma dan nilai yang ada di
lingkungan sosialnya.
fisik lain yang tampak. Anak SD umumnya berada pada fase tenang, di
B. Metode penyuluhan
agar mereka tahu, mau dan mampu melakukan perubahan demi tercapainya
menekankan pada suatu objek tertentu dan hasil yang diharapkan adalah suatu
sadar dan mau melaksanakan ide-ide baru. Dari rumusan tersebut dapat
diambil tiga hal yang terpenting, yaitu: pendidikan, mengajak orang sadar,
dan ide-ide baru. Ketiga hal itu memang senantiasa melekat dalam setiap
langkah dalam usaha mengubah masyarakat menuju keadaan yang lebih baik
pengetahuan,
informasi-informasi, dan kemampuan-kemampuan baru, agar mereka dapat
mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada
menginginkan hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang
yang optimal.
masyarakat yang sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental dan
untuk memelihara kesehatan gigi dan mulutnya secara benar baik dalam
sasaran yang dicapai dan indera penerima dari sasaran promosi (Depkes,
serta
mengemukakan pendapatnya atau mengajukan pertanyaan-
arah (one way method). Contoh metode ini adalah metode ceramah.
(Adisasmoto, 2008).
(Adisasmoto, 2008).
a) Pendekatan perorangan.
b) Pendekatan kelompok.
c) Pendekatan massal
1) Metode melihat/memperhatikan.
2) Metode pendengaran.
Dalam hal ini pesan diterima oleh sasaran melalui indera pendengar,
lain.
3) Metode kombinasi.
C. Pengetahuan
seseorang terhadap
objek mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-beda. Secara garis
1. Tahu (know)
Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada
mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain:
sebagainya.
2. Memahami (comprehension)
Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak
3. Aplikasi (application)
4. Analisis (analysis)
terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Indikasi bahwa
6. Evaluasi (evaluation)
D. Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat langsung
terlihat tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang
1. Menerima (receiving)
2. Merespon (responding)
Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan
3. Menghargai (valuing)
Seseorang pada tingkatan ini harus berani mengambil resiko apabila ada
Budiharto, 2013).
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif eksperimental.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap
pengetahuan dan sikap kesehatan gigi mulut siswa SD Negeri 1
Kedungbanteng, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas.
B. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah one group pretest posttest
design, dimana penelitian dilakukan pada satu kelompok subyek penelitian
dan dilakukan pengukuran sebelum dan sesudah perlakuan pada subyek
penelitian.
D. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
Variabel bebas pada penelitian ini adalah penyuluhan mengenai kesehatan
gigi dan mulut dengan metode ceramah.
2. Variabel terikat
Variabel terikat pada penelitian ini adalah tingkat pengetahuan dan sikap
siswa SD Negeri 1 Kedungbanteng tentang kesehatan gigi dan mulut.
3. Variabel terkendali
Variabel terkendali pada penelitian ini adalah usia siswa kelas 6 di SD
Negeri 1 Kedungbanteng, Kecamatan Kedungbanteng.
4. Variabel tidak terkendali
Variabel tidak terkendali pada penelitian ini adalah tingkat pemahaman
responden.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1 Definisi Operasional
No. Variabel Definisi Cara Pengukuran Skala Data
1. Penyuluhan Kegiatan yang dilakukan Nominal
untuk merubah perilaku baik
pengetahuan maupun sikap
pada individu atau
masyarakat
2. Pengetahuan Tingkat pengetahuan siswa Skor pengetahuan Rasio
siswi mengenai kesehatan siswa siswi
gigi dan mulut diperoleh
berdasarkan hasil
kuesioner yang
diisi oleh siswa
siswi. Soal
pengetahuan
terdiri atas 20 soal
pilihan ganda
dengan nilai benar
adalah 1 dan nilai
salah adalah 0.
3. Sikap Skor sikap siswa Rasio
siswi diperoleh
berdasarkan hasil
kuesioner yang
diisi oleh siswa
siswi. Soal sikap
terdiri atas 10 soal.
Kuesioner tertutup
dengan 5 pilihan
jawaban yang
disediakan.
Penelitian dengan
skala Likert.
4. Siswa siswi SD Anak kelas 6 yang Nominal
Negeri 1 bersekolah di SD Negeri
Kedungbanteng 1
Kedungbanteng
G. Sumber Data
Sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer dan sekunder.
Sumber data primer diperoleh secara langsung melalui pengisian kuesioner.
Sedangkan sumber data sekunder berupa data hasil pemeriksaan UKGS tahun
2020 dan jumlah siswa SD Negeri 1 Kedungbanteng, Kecamatan
Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas.
H. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang diguanakan pada penelitian ini adalah
1. Kuesioner
2. Alat tulis
3. Model gigi
4. Sikat gigi
J. Analisis Data
Data hasil kegiatan pretest maupun posttest yang merupakan data
berskala rasio dianalisis dmenggunakan Software Statistical Package for the
Social Sciences (SPSS). Uji normalitas baik pretest maupun posttest
dianalisis menggunakan uji Saphiro-Wilk, uji homogenitas dilakukan dengan
uji Levene dan dilanjutkan dengan uji parametrik pair t test atau non
parametrik Wilcoxon.
K. Alur Penelitian
Alur penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1 sebagai berikut:
Permohonan
Pretest
Penyuluhan metode ceramah
Posttest
Analisis data
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
kesehatan gigi dan mulut. Data hasil kuesioner yang didapatkan adalah
sebagai berikut.
orang (63%).
2. Identifikasi masalah
Puskesmas Kedungbanteng merupakan salah satu Puskesmas yang
yaitu kesehatan gigi dan mulut. UKGS merupakan salah satu program di
Tabel 4.2 Masalah kesehatan gigi dan mulut pada Bulan Februari Tahun 2020
No. Diagnosis Jumlah Kasus Presentase (%)
1. Karies 18 37,5
2. Sisa akar 10 20, 84
3. Kalkulus 7 14,58
4. Abses 1 2,08
5. Persisten 7 14,58
6. Tidak ada kelainan 5 10,42
Total 48 100
Sumber: Data Sekunder, 2022
dialami, telah ditentukan suatu masalah kesehatan gigi dan mulut yaitu
tersebut.
berikut:
kesehatan gigi
Kabupaten Banyumas.
4. Pemecahan masalah
baik dan tidak baik untuk kesehatan gigi. Masalah tersebut dapat diatasi
secara langsung
berdampak terhadap peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut
Siswa SD.
responden.
menggunakan uji Shapiro wilk (sampel < 50), dapat dilihat pada
tabel 4.5.
antara
hasil uji pre-test dan uji post-test Siswa kelas 6 SDN 1
menggunakan uji Shapiro wilk (sampel < 50), dapat dilihat pada
tabel 4.8.
antara hasil uji pre-test dan uji post-test Siswa kelas 6 SDN 1
a. Usia
(37,8 %). Menurut teori Kohlberg mengatakan bahwa anak usia 10-
b. Jenis Kelamin
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
29,73%.
oleh Eliza (2002) bahwa tujuan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
24,63%.
kesehatan gigi
perawatan gigi dan mulut dan masalah lain yang menjadi prioritas kecil.
metode ceramah. Pada metode ceramah bersifat satu arah (one way
Kedungbanteng.
kesehatan gigi dan mulut sebelum dan setelah perlakuan dengan nilai
hasil kuesioner sikap kesehatan gigi dan mulut sebelum dan setelah
A. Simpulan
Banyumas.
2. Hasil pre-test dan post-test pengetahuan menunjukkan rerata nilai pre test
adalah 57,55 dan rerata nilai post test adalah 81,9 sehingga menunjukkan
3. Hasil pre-test dan post-test sikap menunjukkan rerata nilai pre test adalah
49,4 dan rerata nilai post test adalah 65,54 sehingga menunjukkan bahwa
Kabupaten Banyumas
B. Saran
Andini, N., Indriati, G., Sabtrian, F., 2018, Hubungan Pengetahuan Anak Usia
Sekolah tentang Pencegahan Karies Gigi dengan Terjadinya Karies Gigi,
JOM FKP, 5 (2)
Budi dan Riyanto, 2013, Kapita selekta kuesioner : Pengetahuan dan sikap dalam
kebersihan mulut dengan status kebersihan gigi dan mulut pada siswa SMA
Hardika, B, D., 2018, Hubungan Pengetahuan dan Sikap Anak Kelas V terhadap
Kawuryan, U., 2008, Hubungan Pengetahuan tentang Kebersihan Gigi dan Mulut
Laweyan
Surakarta,Tesis, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Surakarta
Karies Gigi pada Anak Usia Sekolah Dasar Wilayah Kerja Puskesmas
Notoatmodjo, S., 2007, Kesehatan Masyarakat : Ilmu dan Seni, Jakarta, Rineka
Cipta.
Notoatmodjo, S., 2014, Promosi kesehatan dan ilmu perilaku ed revisi II, Jakarta,
Rineka Cipta.
Pradita, I., 2013, Perbedaan Tingkat Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada
Siswa Sekolah Dasar Di Kota (SDN Purwanto 1 Malang) dan di Desa (SDN
Purjani, H., 2012, Penelitian Kesehatan Gigi pada Anak Sekolah Dasar Kelas 4-6
Rahayu TU. 2013. Pengaruh edukasi menggunakan Kartu Indikator Karies Anak
Warni, L., 2009, Hubungan Perilaku Murid Sd Kelas V Dan VI Pada Kesehatan
Sumatera Utara.
gigi serta pola makan dan minum pada anak Sekolah Dasar di desa kiawa
B. Kuisioner Pengetahuan
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih salah satu jawaban yang
dianggap paling benar dengan menyilang (x) pada jawaban yang tersedia.
1. Menggosok gigi yang benar adalah sebanyak…
a. 1 kali sehari c. 2 hari sekali
b. 2 kali sehari d. 3 kali sehari
2. Menyikat gigi dilakukan saat…
a. Setelah makan c. Setelah makan pagi dan
sebelum tidur
b. Sebelum makan d. Saat mandi
3. Salah satu cara mencegah gigi berlubang, kecuali…
a. Menggunakan pasta gigi oles c. Pemberian Fluoride
Varnish
b. Menggunakan obat kumur secara rutin d. Menggunakan kawat gigi
4. Pasta gigi yang dipakai anak-anak ketika sedang menyikat gigi yakni…
a. Sebesar biji jagung c. Seruas jari
b. Sepanjang bulu sikat gigi d. Sebanyak-banyaknya
5. Air liur berfungsi untuk…
a. Mengatur cairan dalam tubuh
b. Membantu menjaga kebersihan mulut
c. Mencegah kekurangan cairan dalam tubuh
d. Membasahi bibir ketika terasa kering
6. Kebiasaan menghisap ibu jari dapat menyebabkan…
a. Bau mulut c. Gigi berlubang
b. Mengeluarkan air liur berlebihan d. Gigi menjadi lebih maju
(tonggos)
7. Dibawah ini kebiasaan yang dapat menyebabkan kelainan pada gigi adalah
a. Rajin berkumur-kumur c. Menggunakan pasta gigi
berfluoride
b. Bernafas lewat mulut d. Menyikat gigi secara
pelan-pelan
8. Gigi berlubang dapat terjadi karena…
a. Kuman dan makanan manis
b. Makanan kaya akan kalsium dan kuman
c. Ulat yang menggerogoti gigi
d. Penggunaan pasta gigi yang berlebihan
9. Waktu berkunjung yang baik ke dokter gigi adalah..
a. Jika sakit gigi c. Setiap 6 bulan sekali
b. Setahun sekali d. Jika gigi goyang
10. Apabila sakit gigi kita sebaiknya pergi ke..
a. Tukang gigi c. Dokter gigi
b. Bidan d. Perawat
11. Salah satu kegiatan yang dilakukan di dokter gigi adalah…
a. Pembersihan karang gigi c. Cek gula darah
b. Imunisasi d. Pemeriksaan penyakit
tuberkulosi
12. Ketika berkunjung ke dokter gigi, pasien akan diperiksa di..
a. Kursi roda c. Tempat tidur
b. Kursi gigi d. Kursi biasa
13. Salah satu kegiatan puskesmas dalam bidang Kesehatan gigi dan
mulut adalah…
a. Melaksanakan Posyandu balita
b. Melaksanakan imunisasi MR
c. Melaksanakan penyuluhan penyakit tidak menular
d. Melaksanakan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
14. Setelah makan coklat kita harus langsung…
a. Berkumur c. Membersihkan dengan
tusuk gigi
b. Makan buah d. Dibiarkan saja sampai
hilang sendiri
15. Minuman dibawah ini yang dapat merusak lapisan gigi adalah..
a. Susu c. Air putih
b. Soda d. Jus
16. Minuman dibawah ini yang dapat menyebabkan perubahan warna pada
gigi adalah..
a. Air putih c. Teh
b. Susu d. Soda
17. Makanan yang dapat memperkuat gigi adalah makanan yang
mengandung zat…
a. Kalsium dan fosfor c. Lemak
b. Karbohidrat d. Tembaga dan seng
18. Berikut adalah makan yang menyebabkan gigi berlubang adalah…
a. Sayuran c. Coklat
b. Buah d. Daging
19. Selain sikat gigi, alat yang dapat digunakan untuk membersihkan
gigi adalah…
a. Cermin c. Gelas
b. Benang gigi d. Tusuk gigi
20. Pernyataan yang benar untuk menjaga Kesehatan gigi dan mulut adalah…
a. Mengunyah makanan dengan 1 rahang
b. Sikat gigi setiap hari dengan cara yang benar
c. Rutin periksa ke dokter gigi setiap bulan
d. Cabut gigi apabila ada yang berlubang
C. Kuesioner Sikap
Jawablah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan hal di alami di kehidupan sehari-
hari dengan memberi tanda centang (√) pada salah satu kotak!
Sangat
Sangat Ragu- Tidak
No Pernyataan Setuju tidak
setuju ragu setuju
setuju
1 Saya suka mengabaikan sakit gigi
karena hilang sendiri
2 Saya membiarkan gigi goyang untuk
lepas sendiri.
3 Apabila saya menyikat gigi dengan
keras, hal tersebut dapat melukai gusi.
4 Saya tidak ingin ke dokter gigi karena
takut.
5 Saya ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali
untuk mengecek kesehatan gigi dan
mulut secara rutin.
6 Jika saya sakit gigi, saya akan pergi ke
tukang gigi.
7 Saya malas ke dokter gigi karena
harganya mahal.
8 Saya suka makan coklat, namun
setelah makan coklat saya malas untuk
berkumur dan menggosok gigi.
9 Saya selalu makan sayur-sayuran dan
buah-buahan untuk gigi saya agar
menjadi sehat dan kuat.
10 Saya menyikat gigi setelah sarapan
pagi dan sebelum tidur malam agar gigi
saya terbebas dari kuman.
Lampiran 3. Hasil Pretest Posttest
Jenis_Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statisti
Statistic df Sig. c df Sig.
Pretest_Pengetahuan .121 37 .186 .964 37 .263
Posttest_Pengetahuan .136 37 .082 .943 37 .057
a. Lilliefors Significance Correction
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pretest_Sikap .141 37 .062 .954 37 .134
Posttest_Sikap .122 37 .179 .959 37 .188
a. Lilliefors Significance Correction