Anda di halaman 1dari 17

PENGARUH PERSEPSI DAN MINAT MAHASISWA AKUNTANSI

UNIVERSITAS BINA DARMA PALEMBANG TERHADAP PROFESI AKUNTAN


PUBLIK

Oleh:
MUHAMMADINAH, SE., M.Si
RAHMAD EFFENDI, SE., M.M

Abstract: This study aims to determine the influence of perceptions and


interests of students at the University of Bina Darma Palembang with the
public accounting profession. Variables used in this study is the perception
of students and attract students in the profession as a public accountant.
analytical techniques used are simple linear regression analysis. Based on
survey results revealed a significant value of 0.000 t perception variable is
smaller than the 0.05 level. This means that students perceptions have an
influence on students' interests as a public accountant by profession.
Subsequently acquired value of correlation coefficient (R) 0.866 indicates
that there is a strong relationship between perceptions of students as the
public accounting profession. Furthermore, regression coefficient (R2) of
0.750 indicates that student perceptions affect students' interest in the
profession as a public accountant for 75% and 25%, rest influenced by other
factors.

Keywords: Interests, Perceptions and Public Accounting Profession

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh


persepsi dan minat mahasiswa di Universitas Bina Darma Palembang
terhadap profesi akuntan publik. Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah persepsi dan minat mahasiswa berprofesi
sebagai akuntan publik. Teknik analisis yang digunakan adalah
analisis regresi linier sederhana. Berdasarkan hasil survei
menunjukkan nilai yang signifikan dari variabel persepsi 0,000 t lebih
kecil daripada tingkat 0,05. Ini berarti bahwa persepsi siswa memiliki
pengaruh pada minat mahasiswa sebagai akuntan publik. Selanjutnya
diperoleh nilai koefisien korelasi (R) 0.866 menunjukkan bahwa
terdapat hubungan yang kuat antara persepsi mahasiswa terhadap
profesi akuntan publik. Selain itu, koefisien regresi (R2) sebesar
0,750 menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa mempengaruhi
mahaminat siswa berprofesi sebagai akuntan publik sebesar 75% dan
25% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.

Kata kunci: Minat, Persepsi dan Profesi Akuntan Publik

1
PENDAHULUAN Profesional Akuntan Publik juga tidak
terlepas pada tanggung jawab profesi dan
Berkembangnya profesi akuntan hukum, yaitu bahwa dalam melakukan
publik telah banyak diakui oleh berbagai audit mematuhi perundangan peraturan
kalangan. Kebutuhan dunia usaha, yang berlaku dan kode etik profesi yang
pemerintah dan masyarakat luas akan dijunjung tinggi. Hal ini menyangkut
jasa akuntan inilah yang menjadi pemicu juga antara lain, kultural kejujuran,
perkembangan tersebut. Namun independensi dan obyektivitas
demikian, masyarakat belum sepenuhnya (Ponemon, 1988; Wood, 1995; dalam
menaruh kepercayaan terhadap profesi Hadibroto, 2002).
akuntan publik. Krisis atau menurunnya
kepercayaan dari masyarakat terhadap Pada perusahaan besar,
mutu jasa yang diberikan oleh akuntan khususnya perusahaan go public,
publik di Indonesia semakin terlihat jelas terdapat pemisahan antara pemilik
seiring dengan terjadinya krisis ekonomi dengan manajemen. Manajemen adalah
di Indonesia serta fenomena pihak yang mengelola serta
kebangkrutan perusahaan, seperti kasus mengendalikan perusahaan. Manajemen
mega skandal enron dan worldcom di dipercaya dan diberi wewenang untuk
USA, yang melibatkan salah satu big mengelola sumber daya yang
four, yaitu Arthur Andersen CPA. diinvestasikan ke dalam perusahaan oleh
pemilik.
Pada tahun 1998, ikatan akuntan
Indonesia (IAI) merumuskan Kode Etik Manajemen bertugas
IAI sebagai pedoman etika profesional. menjalankan kegiatan bisnis perusahaan.
Etika profesi ini dirumuskan agar dalam Konsekuensi dari hal ini adalah pihak
memberikan jasa profesional, akuntan manajemen harus mempertanggung-
selalu bertindak tegas dan jujur. jawabkan pelaksanaan wewenang
Mematuhi rambu-rambu standar tersebut secara periodik kepada pemilik.
profesional dan teknis yang relevan. Pertanggungjawaban periodik ini
Namun saat menghadapi penugasan, umumnya menggunakan media laporan
keahlian dan ketelitiannya berjalan dalam keuangan. Untuk itu manajemen harus
ritme yang tinggi sesuai dengan syarat merancang dan mengimplementasikan
integritas, obyektivitas, serta syarat suatu sistem akuntansi yang digunakan
independensi yang berlaku (Farhan, untuk menyusun laporan keuangan
2004) secara periodik yang akurat dan dapat
diandalkan. Selain pemilik, masih
Kenyataannya tidak hanya terdapat pihak lain yang memerlukan
pemahaman terhadap etika profesi dan informasi yang berasal dari laporan
dilema etika saja. Tetapi pendidikan dan keuangan. Pihak lain tersebut antara lain
pengalaman, baik pengetahuan dan adalah pemberi pinjaman, calon kreditor
keahlian dari seorang auditor, dan atau investor, pemerintah, analis
elemen dalam management letter (fee, keuangan dan sebagainya.
scedula, and Team) juga memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap Dari uraian di atas terlihat
perilaku profesionalisme akuntan adanya sebuah kepentingan yang berbeda
(Colbert, 1989; Bonner & Lewis, 1990; antara manajemen dengan pemakai
Wards et «1., 1999; Tan & Hao, 1999; laporan keuangan. Manajemen
dalam Farhan, 2004). Akuntabilitas berkepentingan untuk melaporkan

2
pengelolaan bisnis perusahaan yang Dalam auditnya, akuntan publik
dipercayakan kepadanya. Sedangkan menilai apakah penyusunan laporan
pemakai laporan keuangan, khususnya keuangan yang dilakukan manajemen
pemilik berkepentingan untuk melihat sudah sesuai dengan ketentuan prinsip
hasil kinerja manajemen di dalam akuntansi yang berlaku umum. Sebagai
mengelola perusahaan. Perbedaan ini hasil auditnya, akuntan publik
menimbulkan konflik kepentingan antara memberikan pendapat akuntan atas
manajemen dengan pemakai laporan kewajaran laporan keuangan. Pendapat
keuangan. Karena adanya konflik akuntan publik ini disajikan dalam
kepentingan antara manajemen dengan “Laporan Auditor Independen”.
pemakai laporan keuangan maka laporan
keuangan harus diaudit oleh pihak ketiga Berdasarkan uraian tersebut di
yang independen. Selain masalah konflik atas, maka akuntan publik akhirnya
kepentingan antara manajemen dengan memiliki posisi yang strategis baik
pemilik, terdapat hal lain yang dimata manajemen maupun dimata
menyebabkan laporan keuangan perlu pemakai laporan keuangan. Manajemen
diaudit. Hal tersebut adalah: (1) atau klien akan puas jika audit yang
informasi dalam laporan keuangan dilakukan oleh akuntan publik memiliki
memiliki konsekuensi ekonomis yang kualitas yang baik.
substansial dalam pengambilan
keputusan, (2) sebuah keahlian sering Berdasarkan uraian latar
diperlukan dalam penyusunan dan belakang di atas, maka pokok
verifikasi informasi dalam laporan permasalahan yang akan dibahas dalam
keuangan, (3) pemakai laporan keuangan penelitian ini adalah apakah persepsi
tidak bisa secara langsung melakukan mahasiswa Universitas Bina Darma
verifikasi terhadap kualitas informasi berpengaruh terhadap minat berprofesi
dalam laporan keuangan (Taylor 1997). sebagai akuntan publik?
Pihak yang bisa melakukan audit
atas laporan keuangan adalah akuntan Perumusan Masalah
publik. Akuntan publik akan Berdasarkan uraian latar
melaksanakan audit menurut ketentuan belakang di atas, maka pokok
yang ada pada standar auditing yang permasalahan yang akan dibahas dalam
ditetapkan oleh Ikatan Profesi Akuntan penelitian ini adalah apakah persepsi
Publik. Standar auditing yang ada mahasiswa Universitas Bina Darma
meliputi (1) standar umum, (2) standar berpengaruh terhadap minat berprofesi
pekerjaan lapangan dan (3) standar sebagai akuntan publik?
pelaporan. Standar umum bersifat pribadi
dan berkaitan dengan persyaratan auditor Batasan Masalah
dan mutu pekerjaannya. Standar
pekerjaan lapangan berkaitan dengan Penelitian ini hanya di batasi pada
kriteria dan ukuran mutu kinerja akuntan pengaruh persepsi mahasiswa
publik dalam melakukan pekerjaan Universitas Bina Darma terhadap minat
lapangan. Standar pelaporan berkaitan berprofesi sebagai akuntan publik.
dengan kriteria dan ukuran mutu kinerja
akuntan publik dalam melakukan Tujuan Penelitian
pelaporan. (IAI 2001). Adapun tujuan dilakukannya
penelitian ini adalah untuk menganalisis
pengaruh persepsi mahasiswa

3
Universitas Bina Darma terhadap minat kejadian obyektif dengan bantuan indera
berprofesi menjadi akuntan publik. (Chaplin, 1989: 358).

Manfaat Penelitian Sebagai cara pandang, persepsi


1. Diharapkan dapat menambah timbul karena adanya respon terhadap
pengetahuan peneliti dan mahasiswa stimulus. Stimulus yang diterima
mengenai teori – teori yang seseorang sangat komplek, stimulus
berhubungan dengan persepsi, minat masuk ke dalam otak, kernudian
dan profesi akuntan publik. diartikan, ditafsirkan serta diberi makna
2. Diharapkan dapat menjadi bahan melalui proses yang rumit baru kemudian
referensi untuk penelitian selanjutnya dihasilkan persepsi (Atkinson dan
yang berhubungan dengan persepsi, Hilgard, 1991 : 209).
minat dan profesi akuntan publik. Dalam hal ini, persepsi mencakup
penerimaan stimulus (inputs),
Persepsi pengorganisasian stimulus dan
Persepsi, menurut Rakhmat penerjemahan atau penafsiran stimulus
Jalaludin (1998: 51), adalah pengalaman yang telah diorganisasi dengan cara yang
tentang objek, peristiwa, atau hubungan- dapat mempengaruhi perilaku dan
hubungan yang diperoleh dengan membentuk sikap, sehingga orang dapat
menyimpulkan informasi dan cenderung menafsirkan perilaku orang
menafslrkan pesan. lain sesuai dengan keadaannya sendiri
(Gibson, 1986: 54).
Menurut Ruch (1967: 300),
persepsi adalah suatu proses tentang Proses pembentukan persepsi
petunjuk-petunjuk inderawi (sensory) dijelaskan oleh Feigi (dalam Yusuf,
dan pengalaman masa lampau yang 1991: 108) sebagai pemaknaan hasil
relevan diorganisasikan untuk pengamatan yang diawali dengan adanya
memberikan kepada kita gambaran yang stimuli. Setelah mendapat stimuli, pada
terstruktur dan bermakna pada suatu tahap selanjutnya terjadi seleksi yang
situasi tertentu. berinteraksi dengan "interpretation",
begitu juga berinteraksi dengan
Senada dengan hal tersebut "closure". Proses seleksi terjadi pada saat
Atkinson dan Hilgard (1991: 201) seseorang memperoleh informasi, maka
mengemukakan bahwa persepsi adalah akan berlangsung proses penyeleksian
proses dimana kita menafsirkan dan pesan tentang mana pesan yang dianggap
mengorganisasikan pola stimulus dalam penting dan tidak penting. Proses closure
lingkungan. Gibson dan Donely (1994: terjadi ketika hasil seleksi tersebut akan
53) menjelaskan bahwa persepsi adalah disusun menjadi satu kesatuan yang
proses pemberian arti terhadap berurutan dan bermakna, sedangkan
lingkungan oleh seorang individu. interpretasi berlangsung ketika yang
bersangkutan memberi tafsiran atau
Dikarenakan persepsi bertautan makna terhadap informasi tersebut secara
dengan cara mendapatkan pengetahuan menyeluruh.
khusus tentang kejadian pada saat
tertentu, maka persepsi terjadi kapan saja Menurut Asngari (1984: 12-13)
stimulus menggerakkan indera. Dalam pada fase interpretasi ini, pengalaman
hal ini persepsi diartikan sebagai proses masa silam atau dahulu. memegang
mengetahui atau mengenali obyek dan peranan yang penting. Faktor-faktor

4
fungsional yang menentukan persepsi
seseorang berasal dari kebutuhan, Mar’at (1981) mengatakan
pengalaman masa lalu dan hal-hal lain bahwa persepsi adalah suatu proses
termasuk yang kita sebut sebagai faktor- pengamatan seseorang yang berasal dari
faktor personal (Rakhmat 1998: 55). suatu kognisi secara terus menerus dan
Selanjutnya Rakhmat menjelaskan yang dipengaruhi oleh informasi baru dari
menentukan persepsl bukan jenis atau lingkungannya. Riggio (1990) juga
bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang mendefinisikan persepsi sebagai proses
yang memberi respon terhadap stimuli. kognitif baik lewat penginderaan,
pandangan, penciuman dan perasaan
Persepsi meliputi juga kognisi yang kemudian ditafsirkan.
(pengetahuan), yang mencakup
penafsiran objek, tanda dan orang dari Mar'at (Aryanti, 1995)
sudut pengalaman yang bersangkutan mengemukakan bahwa persepsi di
(Gibson, 1986 : 54). Selaras dengan pengaruhi oleh faktor pengalaman,
pernyataan tersebut Krech, dkk. (dalam proses belajar, cakrawala, dan
Sri Tjahjorini Sugiharto 2001: 19) pengetahuan terhadap objek psikologis.
mengemukakan bahwa persepsi Rahmat (dalam Aryanti, 1995)
seseorang ditentukan oleh dua faktor mengemukakan bahwa persepsi juga
utama, yakni pengalaman masa lalu dan ditentukan juga oleh faktor fungsional
faktor pribadi. Dalam penelitian ini yang dan struktural. Beberapa faktor
dimaksud dengan faktor pribadi adalah fungsional atau faktor yang bersifat
faktor internal mahasiswa. personal antara kebutuhan individu,
pengalaman, usia, masa lalu,
Persepsi adalah suatu proses kepribadian, jenis kelamin, dan lain-lain
pengenalan atau identifikasi sesuatu yang bersifat subyektif. Faktor struktural
dengan menggunakan panca indera atau faktor dari luar individu antara lain:
(Drever dalam Sasanti, 2003). Kesan lingkungan keluarga, hukum-hukum
yang diterima individu sangat tergantung yang berlaku, dan nilai-nilai dalam
pada seluruh pengalaman yang telah masyarakat. Jadi, faktor-faktor yang
diperoleh melalui proses berpikir dan mempengaruhi persepsi terdiri dari faktor
belajar, serta dipengaruhi oleh faktor personal dan struktural. Faktor-faktor
yang berasal dari dalam diri individu. personal antara lain pengalaman, proses
belajar, kebutuhan, motif dan
Sabri (1993) mendefinisikan pengetahuan terhadap obyek psikologis.
persepsi sebagai aktivitas yang Faktor-faktor struktural meliputi
memungkinkan manusia mengendalikan lingkungan keadaan sosial, hukum yang
rangsangan-rangsangan yang sampai berlaku, nilai-nilai dalam masyarakat.
kepadanya melalui alat inderanya,
menjadikannya kemampuan itulah Pelaku orang lain dan menarik
dimungkinkan individu mengenali milleu kesimpulan tentang penyebab perilaku
(lingkungan pergaulan) hidupnya. Proses tersebut atribusi dapat terjadi bila:1).
persepsi terdiri dari tiga tahap yaitu Suatu kejadian yang tidak biasa menarik
tahapan pertama terjadi pada pengideraan perhatian seseorang, 2). Suatu kejadian
diorganisir berdasarkan prinsip-prinsip memiliki konsekuensi yang bersifat
tertentu, tahapan ketiga yaitu stimulasi personal, 3). Seseorang ingin mengetahui
pada penginderaan diinterprestasikan dan motif yang melatarbelakangi orang lain
dievaluasi. (Shaver, 1981; Lestari, 1999).

5
Minat adalah suatu pemusatan
Brems & Kassin (dalam Lestari, perhatian yang tidak disengaja yang
1999) mengatakan bahwa persepsi sosial terlahir dengan penuh kemauannya dan
memiliki beberapa elemen, yaitu: yang tergantung dari bakat dan
a. Person, yaitu orang yang lingkungan (Sujanto, 1981,23). Dalam
menilai orang lain. belajar diperlukan suatu pemusatan
b. Situasional, urutan kejadian perhatian agar apa yang dipelajari dapat
yang terbentuk berdasarkan dipahami, sehingga mahasiswa dapat
pengalaman orang untuk meniiai melakukan sesuatu yang sebelumnya
sesuatu. tidak dapat dilakukan. Terjadilah suatu
c. Behavior, yaitu sesuatu yang perubahan kelakuan. Perubahan kelakuan
di lakukan oleh orang lain. Ada dua ini meliputi seluruh pribadi siswa, baik
pandangan mengenai proses kognitif, psikomotor maupun afektif.
persepsi, yaitu:
1.) Persepsi Hilgard memberi rumusan
sosial, berlangsung cepat dan tentang minat adalah sebagai berikut :
otomatis tanpa banyak “Insterest is versisting tendeny to pay
pertimbangan orang membuat attention to an enjoy some activities of
kesimpulan tentang orang lain content” minat adalah kecenderungan
dengan cepat berdasarkan yang tetap untuk memperhatikan dan
penampilan fisik dan perhatian mengenang beberapa kegiatan  yang
sekilas. diminati  seseorang  di perhatikan  terus
2.) Persepsi menerus yang diserta dengan rasa senang
sosial, adalah sebuah proses (Slameto, 2003,72). minat besar 
yang kompleks, orang pengaruhnya terhadap belajar karena bila
mengamati perilaku orang lain bahan yang dipelajari  tidak sesuai
dengan teliti hingga di peroleh dengan  minat mahasiswa, mahasiswa
analisis secara lengkap terhadap tidak akan belajar dengan sebaik-
person, situasional, dan baiknya.
behaviour.
Minat diartikan sebagai
Berdasarkan uraian diatas, maka kehendak, keinginan atau kesukaan
dapat diambil kesimpulan bahwa (Kamisa, 1997 : 370). Minat adalah
persepsi suatu proses aktif timbulnya sesuatu yang pribadi dan berhubungan
kesadaran dengan segera terhadap suatu erat dengan sikap. Minat dan sikap
obyek yang merupakan faktor internal merupakan dasar bagi prasangka, dan
serta eksternal individu meliputi minat juga penting dalam mengambil
keberadaan objek, kejadian dan orang keputusan. Minat dapat menyebabkan
lain melalui pemberian nilai terhadap seseorang giat melakukan menuju ke
objek tersebut. Sejumlah informasi dari sesuatu yang telah menarik minatnya.
luar mungkin tidak disadari, dihilangkan (Gunarso, 1995 : 68).
atau disalahartikan. Mekanisme
penginderaan manusia yang kurang Minat merupakan sumber
sempurna merupakan salah satu sumber motivasi yang mendorong orang untuk
kesalahan persepsi (Bartol & Bartol, melakukan apa yang mereka inginkan
1994) bila mereka bebas memilih (Hurlock,
1995 : 144). Minat terbagi menjadi 3
Minat aspek, yaitu: (Hurlock, 1995 : 117)

6
a) Aspek Kognitif Jika seseorang sangat menginginkan
Berdasarkan atas pengalaman pribadi obyek minat dalam waktu segera.
dan apa yang pernah dipelajari baik Beberapa kondisi yang
di rumah, sekolah dan masyarakat mempengaruhi minat
serta dan berbagai jenis media a) Status ekonomi
massa. Apabila status ekonomi membaik,
b) Aspek Afektif orang cenderung memperluas minat
Konsep yang membangun aspek mereka untuk mencakup hal yang
kognitif, minat dinyatakan dalam semula belum mampu mereka
sikap terhadap kegiatan yang laksanakan. Sebaliknya kalau status
ditimbulkan minat. Berkembang dari ekonomi mengalami kemunduran
pengalaman pribadi dari sikap orang karena tanggung jawab keluarga atau
yang penting yaitu orang tua, guru usaha yang kurang maju, maka orang
dan teman sebaya terhadap kegiatan cenderung untuk mempersempit
yang berkaitan dengan minat tersebut minat mereka.
dan dari sikap yang dinyatakan atau b) Pendidikan
tersirat dalam berbagai bentuk media Semakin tinggi dan semakin formal
massa terhadap kegiatan itu. tingkat pendidikan yang dimiliki
c) Aspek Psikomotor seseorang maka semakin besar pula
Berjalan dengan lancar tanpa perlu kegiatan yang bersifat intelek yang
pemikiran lagi, urutannya tepat. dilakukan.
Namun kemajuan tetap Seperti yang dikutip Notoatmojo,
memungkinkan sehingga keluwesan 1997 dari L.W. Green mengatakan
dan keunggulan meningkat meskipun bahwa “Jika ada seseorang yang
ini semua berjalan lambat. mempunyai pengetahuan yang baik,
maka ia mencari pelayanan yang
Minat dibedakan menjadi 2 lebih kompeten atau lebih aman
yaitu: (Witherington, 1999 : 26) baginya”. Kurangnya pengetahuan
a) Minat primitif masyarakat mengenai pelayanan
Disebut pula minat biologis, yaitu kesehatan akan mempengaruhi
minat yang berkisar soal makanan pemanfaatan fasilitas pelayanan yang
dan kebebasan aktifitas. ada sehingga berpengaruh pada
b) Minat kultural kondisi kesehatan mereka.
Disebut juga minat sosial yaitu minat c) Tempat tinggal
yang berasal dari perbuatan yang Dimana orang tinggal banyak
lebih tinggi tarafnya. dipengaruhi oleh keinginan yang
biasa mereka penuhi pada kehidupan
Kriteria Minat Menurut sebelumnya masih dapat dilakukan
Nursalam (2003), minat seseorang dapat atau tidak.
digolongkan menjadi:
a) Rendah Profesi Akuntan Publik
Jika seseorang tidak menginginkan Weygant et al. (1996) dalam
obyek minat Astami (2001) menyatakan bahwa pada
b) Sedang umumnya profesi akuntansi diperlukan
Jika seseorang menginginkan obyek pada empat bidang, yaitu public
minat, tetapi tidak dalam waktu accounting, private accounting, non-for-
segera. profit accounting, dan pendidik.
c) Tinggi Menurut Sumarna ( 2002), bidang-

7
bidang yang dapat digeluti oleh para nantinya karena dianggap menguasai
lulusan Sarjana Akuntansi, adalah Staf akuntansi sesuai dengan standar yang
Akunting (SA), Staf Auditor, Akuntansi berlaku. Kekurangannya mungkin karena
Perpajakan, dan Jurnalis. beban pekerjaan melebihi perusahaan
David M. Walker (2002) dalam biasa yang mengharuskan sering lembur.
Prakarsa (2004) menyatakan bahwa
Akuntan memiliki tiga jenis aktivitas, Pendidikan Profesi Akuntan di
yaitu (1) oversight, (2) insight, (3) Indonesia
foresight. Sebaliknya, AICPA (2004) Peran pendidikan akuntansi
menyatakan bahwa karier yang bisa sebagaimana dinyatakan dalam Seminar
ditempuh oleh seorang akuntan adalah Nasional Akuntansi oleh Prakarsa (2004)
Public Accounting, Corporate adalah (1) menciptakan knowledge
Accounting, dan Financial Management. workers yang dapat bekerja sama secara
Titik tolak perkembangan Kantor sinergis dengan blue-collar workers serta
Akuntan Publik (KAP) di Indonesia knowledge workers yang lain dalam
adalah dengan dikeluarkannya Inpres No. proses penciptaan nilai tambah, (2)
6, Th 1979 yang dikenal dengan nama tanggap terhadap peran akuntansi yang
paket 27 Maret 1979 serta KMK No. cenderung makin multidimensional dan
108/KMK/077/79. Inti peraturan ini vital pada masa depan, (3) mampu
adalah bahwa wajib pajak diberikan memberi bekal kepada para akuntan agar
keringanan di dalam penetapan pajak dapat melaksanakan oversight, insight,
apabila menggunakan jasa akuntan dan foresight roles yang akan menjadi
publik dalam menyusun laporan makin rumit pada masa depan.
pemeriksaan akuntan publik. Untuk Visi pendidikan akuntansi hádala
menjadi akuntan publik harus memiliki mendidik tenaga akuntan yang cerdas
kualifikasi pendidikan sarjana ekonomi dan ‘utuh’ sebagai insan profesional dan
jurusan akuntansi ditambah pendidikan meneliti, mengembangkan, serta
profesi. Akuntan publik di Indonesia memasyarakatkan disiplin akuntansi
memiliki Kode Etik Akuntan Indonesia yang sangat vital untuk merealisasikan
dan Etika Profesional Akuntan Publik, terbentuknya good corporate and public
dan pemerintah telah mengatur syarat- governance dalam global civil society.
syarat suatu KAP, tempat para akuntan Sebaliknya, misi pendidikan akuntansi
publik berkiprah. Auditor yang ditugasi adalah menghasilkan lulusan yang
untuk mengaudit tindakan ekonomi atau diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
kejadian untuk entitas individual atau kontemporer dunia usaha dan dunia
entitas hukum pada umumnya pendidikan akan tenaga staf, tenaga
diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok, manajer, serta tenaga pendidik
yaitu Auditor Internal, Auditor profesional.
Pemerintah, Auditor Independen Pendidikan profesi akuntan di Indonesia
(Akuntan Publik). diatur melalui Kepmendikbud No:
Secara umum kualifikasi yang 056/U/1999 tentang Penyelenggaraan
dibutuhkan adalah intelectual, Profesi Akuntansi, yang mulai berlaku 30
interpersonal skill, dan communication Maret 1999 (SY, 1999). Pendidikan
skill. Kelebihan bekerja di KAP adalah Profesi Akuntan (PPA) merupakan
mengetahui berbagai perusahaan, pendidikan tambahan yang bertujuan
terutama perlakuan auditnya dan menghasilkan lulusan yang menguasai
pengalaman di KAP membuat seseorang keahlian bidang profesi akuntansi dan
sangat banyak dicari oleh perusahaan memberikan kompensasi keprofesian

8
akuntansi dengan sebutan gelar profesi Untuk memperjelas maksud dari
“Akuntan” (Harry dkk., 1999). penelitian ini maka penulis
menggambarlkannya dalam suatu
Kerangka Berpikir kerangka pikir yang dapat dilihat pada
gambar di bawah ini:

PERSEPSI MAHASISWA MINAT MAHASISWA


TENTANG BERPROFESI SEBAGAI
PROFESI AKUNTAN AKUNTAN PUBLIK
PUBLIK
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
Hipotesis Penelitian mahasiswa jurusan akuntansi tahun
ajaran 2008 / 2009 yang mengikuti mata
Ho : Diduga tidak terdapat pengaruh kuliah Praktek Kerja Lapangan dimana
antara persepsi mahasiswa mahasiswa tersebut semuanya telah
tentang profesi akuntan publik mengambil mata kuliah pemeriksaan
terhadap minat mahasiswa akuntansi.
berprofesi sebagai akuntan Sampel adalah kumpulan dari
publik. unit sampling yang diambil dari sebuah
Ha : Diduga terdapat pengaruh antara populasi (Nazir, 2003; 273).
persepsi mahasiswa tentang Pengambilan tersebut dilakukan dengan
profesi akuntan publik sampling jenuh. Menurut Sugiyono
terhadap minat mahasiswa dalam bukunya Metode Penelitian Bisnis
berprofesi sebagai akuntan (1999, h. 78) sampling jenuh adalah
publik. teknik penentuan sampel bila semua
anggota populasi digunakan sebagai
sampel.
3. METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian Desain Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Dalam penelitian ini desain penelitian
Universitas Bina Darma Palembang, yang digunakan adalah kombinasi antara
dimana waktu penelitiannya dilakukan desain deskriptif dan desain kausal.
kurang lebih selama selama 5 bulan yaitu Dimana desain deskriptif
dari bulan Januari sampai dengan Mei mendeskripsikan hasil pengolahan dan
2009. anlisis dari tiap-tiap variabel penelitian
dilengkapi paparan secara kualitatif
Populasi dan Sampel Penelitian terutama terhadap hasil pengolahan data
Populasi adalah wilayah sedangkan desain kausal digunakan
generalisasi yang terdiri atas; untuk mengukur kuat hubungan dan
obyek/subyek yang mempuyai kuantitas pangaruh antar variabel dalam penelitian.
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan Desain Proses Analisis
kemudian ditarik kesimpulannya
(Siswoyo, 2004, h. 131). Secara garis besar penulisan proses
Jumlah anggota populasi yang penelitian ini diuraikan sebagai berikut:
dijadikan penelitian adalah semua

9
1. Mengide memberikan kepada kita gambaran yang
ntifikasikan masalah-masalah yang terstruktur dan bermakna pada suatu
ada kemudian merumuskannya dalam situasi tertentu. (Ruch, 1967: 300),
suatu perumusan masalah sesuai Cara penilaiannya masing – masing
dengan variabel yang digunakan. pertanyaan diberi bobot sebagai berikut:
2. Melakuk 1 = Sangat tidak setuju, 2 = Tidak setuju,
an kajian pustaka untuk menggali 3 = Netral, 4 = Setuju, 5 = Sangat setuju.
landasan teori yang relevan yang
digunakan dalam penetapan dimensi- 2. Minat
dimensi dan indikator-indikator dari (Y)
variabel-variabel penelitian yang Minat adalah suatu pemusatan
digunakan. perhatian yang tidak disengaja yang
3. Berdasar terlahir dengan penuh kemauannya dan
kan indikator-indikator variabel yang tergantung dari bakat dan
penelitian, selanjutnya dilakukan lingkungan (Sujanto, 1981,23).
penyusunan kuisioner, disebarkan Cara penilaiannya masing – masing
kepada responden yang terpilih. pertanyaan diberi bobot sebagai berikut:
4. Data 1 = Sangat tidak setuju, 2 = Tidak setuju,
dari responden selanjutnya diproses 3 = Netral, 4 = Setuju, 5 = Sangat setuju.
dan diolah lebih lanjut agar dapat
dipakai dalam tahap analisis data. Sumber Pengumpulan Data
5. Analisis Jenis data yang digunakan adalah
pertama yaitu mendeskripsikan hasil sebagai berikut :
jawaban responden sehingga a. Data Primer
diketahui gambaran secara umum Yaitu data yang dikumpulkan
jawaban responden untuk setiap secara langsung dari objek yang diteliti.
variabel. Sekaligus menetapkan Data yang digunakan dalam penulisan
kekuatan dan kelemahan yang ada penelitian ini adalah terdiri dari jawaban-
yang selanjutnya digali lebih lanjut. jawaban atas pertanyaan yang diberikan
6. Analisis kepada responden. Data primer ini
kedua yaitu menggunakan software didapat dari hasil penyebaran kuesioner
SPSS untuk mengetahui pengaruh mengenai persepsi mahasiswa terhadap
masing-masing variabel bebas minat berprofesi sebagai akuntan publik.
terhadap variabel terikat. Data primer diperoleh dari
7. Menetap Observasi, wawancara dan penyebaran
kan beberapa kesimpulan dan saran kuisioner.
dari hasil penelitian yang diharapkan b. Data sekunder
dapat berguna bagi pihak-pihak yang Penelitian ini juga menggunakan
berkepentingan. data sekunder, yaitu data-data yang
diperoleh dan digali melalui hasil
Operasional Variabel pengolahan pihak kedua (penelitian
terdahulu) dan hasil penelitian lapangan
1. Persepsi antara lain diperoleh dari studi pustaka.
(X1)
Persepsi adalah suatu proses Analisis Regresi
tentang petunjuk-petunjuk inderawi Setelah data ditabulasi langkah
(sensory) dan pengalaman masa lampau berikutnya adalah melakukan analisis
yang relevan diorganisasikan untuk data. Pengolahan data sesuai dengan

10
pendekatan penelitian. Pada bagian ini perubahan pendiri Yayasan Bina Darma
data diolah dengan menggunakan berdasarkan akte notaris Thamrin
program SPSS untuk menghitung rata – nomor : 6. Maksud dan tujuan
rata. Dalam menjelaskan pengaruh antara didirikannya Yayasan ini antara lain
variabel independen dengan dependen, untuk turut serta secara aktif membantu
model yang digunakan adalah model pemerintah dalam melaksanakan
regresi linier berganda, yang dapat program pembangunan nasional dalam
dinyatakan sebagai berikut. rangka mewujudkan cita-cita nasional
Y = a + b1X1 + e dan turut serta membantu pemerintah
Dimana: dalam upaya mencerdaskan kehidupan
Y = Minat berprofesi bangsa.
sebagai akuntan publik
α = konstanta
b1,b2 = koefisien regresi
X1 = Persepsi mahasiswa Mengingat sarana dan prasarana yang
terhadap profesi akuntan publik disediakan oleh Yayasan sudah cukup
e1,2 = error term memadai untuk menyelenggarakan suatu
program pendidikan tinggi di Sumatera
Selatan, maka didirikanlah 2 (dua)
Pengujian Hipotesis Sekolah Tinggi yaitu Sekolah Tinggi
Manajemen Informatika dan Komputer
Uji t (STMIK) Bina Darma dan Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bina
Uji t dilakukan untuk Darma.
mengetahui pengaruh masing-masing
variabel bebas terhadap variabel terikat. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika
Adapun prasyarat yang digunakan dan Komputer (STMIK) Bina Darma
adalah: yang diasuh dan dibina oleh Yayasan
a. t Bina Darma berdasarkan Surat
hitung < t table Keputusan Mendikbud RI Nomor :
Artinya tidak ada pengaruh antara 027/D/O/1994, tanggal 18 Mei 1994,
variabel bebas terhadap variabel STMIK Bina Darma mendapat status
terikat. TERDAFTAR. Namun pada saat ini,
b. t STMIK Bina Darma telah mendapat
hitung > t table status TERAKREDITASI untuk kedua
Artinya ada pengaruh antara variabel program studi yang diselenggarakan,
bebas terhadap variabel terikat. yaitu program studi Sistem Informasi
(SI) dan program studi Teknik
PEMBAHASAN Informatika (TI) jenjang program strata
satu (S1). Berdasarkan keputusan Badan
Sejaran Universitas Bina Darma Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
Departemen Pendidikan Nasional
Atas prakarsa Prof. Ir. H. Bochari Republik Indonesia Nomor : 038/BAN-
Rachman, M.Sc. dan kawan-kawan pada PT/Ak-IV/I/2001 tanggal 25 Januari
tanggal 28 Desember 1993 didirikan 2001.
Yayasan Bina Darma dengan Akte
Notaris Alia Ghani, S.H. Nomor : 95. Kemudian pada tahun 1995, berdasarkan
Kemudian tanggal 10 Maret 2001 terjadi Surat Keputusan Dirjen Dikti Depdikbud

11
Nomor : 488/DIKTI/Kep/1995, tanggal Kemudian sejalan dengan berjalannya
29 Nopember 1995, STMIK Bina Darma waktu, maka pada tanggal 30 April 2001
mendapat status TERDAFTAR untuk berdasarkan Akte Notaris Thamrin
program studi Manajemen Informatika nomor : 36, Yayasan Bina Darma
dan Komputerisasi Akuntansi jenjang mengambil alih pengelolaan Sekolah
program Diploma I (D1). Pada tahun Tinggi Bahasa Asing (STBA) Graha
1998, STMIK Bina Darma menambah Darma. Untuk itu Yayasan Bina Darma
lagi beberapa program studi berdasarkan mengubah nama Sekolah Tinggi Bahasa
Surat Keputusan Dirjen Dikti Nomor : Asing (STBA) Graha Darma menjadi
083/D/O/1998 tanggal 4 Maret 1998 Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA)
STMIK Bina Darma mendapat status Bina Darma berdasarkan Surat
TERDAFTAR untuk program studi Keputusan Menteri Pendidikan Nasional
Manajemen Informatika, Komputerisasi Republik Indonesia nomor :
Akuntansi dan Teknik Komputer jenjang 143/D/0/2001 tanggal 27 Agustus 2001.
program Diploma Tiga (D.III). Pada saat
ini, ketiga program studi tersebut sudah Pada perkembangan selanjutnya atas
mendapat status TERAKREDITASI segala usaha dan prestasi semua unsur
berdasarkan Surat Keputusan nomor : yang ada di ketiga Sekolah Tinggi yang
001/BAN-PT/Ak-I/Dpl/III/2002 tanggal berada dalam naungan Yayasan Bina
8 Maret 2002. Darma yaitu Sekolah Tinggi Manajemen
Informatika dan Komputer (STMIK)
Selain STMIK Bina Darma juga Bina Darma, Sekolah Tinggi Ilmu
menyelenggarakan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bina Darma dan
Ekonomi (STIE) Bina Darma Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA)
berdasarkan SK. Mendikbud RI Nomor : Bina Darma digabung menjadi
046/D/O/1994, tanggal 7 Juli 1994. Pada Universitas berdasarkan Surat Keputusan
saat ini STIE Bina Darma telah mendapat Menteri Pendidikan Nasional Republik
status TERAKREDITASI untuk kedua Indonesia Nomor : 112/D/0/2002 tanggal
program studi yang diselenggarakan, 7 Juni 2002 tentang Penggabungan 3
yaitu program studi Manajemen dan (tiga) Sekolah Tinggi menjadi
program studi Akuntansi jenjang Universitas dan Penambahan Izin
program strata satu (S1) berdasarkan Penyelenggaraan Program Studi Baru
Surat Keputusan Badan Akreditasi yang diselenggarakan oleh Yayasan Bina
Nasional Dirjen Dikti Nomor : Darma di Palembang. Berhubungan
021/BAN-PT/Ak-IV/VIII/2000. Pada dengan itu maka untuk Sekolah Tinggi
tahun 1998 berdasarkan surat keputusan Manajemen Informatika dan Komputer
Dirjen Dikti nomor : (STMIK) Bina Darma berubah menjadi
127/DIKTI/Kep/1998 tahun 1998 dibuka Fakultas Ilmu Komputer, Sekolah Tinggi
program studi Manajemen Perusahaan Ilmu Ekonomi (STIE) Bina Darma
dan Administrasi Bisnis jenjang program berubah menjadi Fakultas Ekonomi, dan
Diploma Tiga (D III) dengan status Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA)
TERDAFTAR. Pada saat ini kedua berubah menjadi Fakultas Bahasa dan
program studi tersebut sudah mendapat Sastra, dan ditambah dua Fakultas lagi
status TERAKREDITASI berdasarkan yaitu Fakultas Teknik dengan program
Surat Keputusan Badan Akreditasi studi Teknik Sipil, Teknik Elektro,
Nasional Dirjen Dikti nomor : 001/BAN- Teknologi Industri dan Teknik Hasil
PT/AK-I/Dpl/III/2002. Pertanian jenjang studi strata satu (S1),
dan Fakultas Psikologi dengan program

12
studi Psikologi jenjang studi strata satu terdapat hubungan yang kuat antara
(S1). persepsi (X) terhadap minat
mahasiswa (Y)
Universitas Bina Darma adalah PTS b. Nilai koefisien determinasi (R2)
yang mengasuh dan mengembangkan sebesar 0,750 menunjukkan bahwa
ilmu dan keahlian profesional pada 5 persepsi (X) mempengaruhi minat
(lima) Fakultas dengan program studi mahasiswa (Y) sebesar 75% dan
unggulan tiap Fakultas yang berada di sisanya sebesar 25% dipengaruhi
Sumatera Selatan. Universitas Bina oleh faktor lain.
Darma yang saat ini mengelola 5 (lima)
Fakultas dengan 18 program studi,
mempunyai komitmen untuk b. Coefficient
menciptakan lulusan yang siap kerja Berdasarkan hasil perhitungan
dan dapat diterima di masyarakat diketahui nilai konstanta sebesar 10,430
dan nilai persepsi sebesar 0,770. Dari sini
diperoleh persamaan regresi yaitu Y =
Hasil Penelitian
10,430 + 0,770X1. Hal ini berarti bahwa
konstanta (a) = 10,430 artinya tanpa
Penelitian ini dilakukan di
adanya persepsi mahasiswa, maka minat
Universitas Bina Darma Palembang
mahasiswa terhadap profesi akuntan
dimana yang dijadikan objek
publik hanya sebesar 10,430. Koefisien
penelitiannya adalah mahasiswa jurusan
regresi (X) = 0,770 artinya apabila
akuntansi yang telah mengikuti mata
persepsi mahasiswa meningkat sebesar 1
kuliah auditing dimana mahasiswa
skor maka minat mahasiswa terhadap
tersebut difokuskan kepada mahasiswa
profesi akuntan akan meningkat sebesar
yang sedang mengambil mata kuliah
0,770 dengan asumsi variabel lainnya
Praktek Kerja Lapangan. Akan tetapi
dianggap konstan.
ketika penelitian ini sedang berjalan
Berdasarkan hasil perhitungan
diperoleh bahwa mahasiswa yang
seperti yang tertera di tabel coeficient
mendaftar untuk mengikuti mata kuliah
diketahui nilai signifikan t untuk variabel
PKL masih sedikit oleh sebab itu peneliti
persepsi sebesar 0,000 lebih kecil dari
berinisiatif menambah jumlah responden
level signifikansi 0,05. hal ini berarti
dengan mengambil responden yang
bahwa variabel persepsi mahasiswa
sedang mengikuti yudisium.
secara mempunyai pengaruh terhadap
variabel minat mahasiswa berprofesi
Pengaruh Persepsi (X) Terhadap
sebagai akuntan publik. Hal ini berati
Minat Mahasiswa (Y)
bahwa Ho ditolak, artinya persepsi
mahasiswa berpengaruh terhadap minat
Setelah dilakukan perhitungan
mahasiswa berprofesi sebagai akuntan
statistik dengan menggunakan aplikasi
publik.
SPSS, maka diperoleh hasil perhitungan
sebagai berikut:
Persepsi di pengaruhi oleh faktor
pengalaman, proses belajar, cakrawala,
a. Model Summary
dan pengetahuan terhadap objek
psikologis. Persepsi juga ditentukan juga
Berdassarkan hasil perhitungan
oleh faktor fungsional dan struktural.
dapat dijelaskan bahwa:
Beberapa faktor fungsional atau faktor
a. Nilai koefisien korelasi (R)
yang bersifat personal antara kebutuhan
sebesar 0,866 menunjukkan bahwa

13
individu, pengalaman, usia, masa lalu, sikap terhadap kegiatan yang
kepribadian, jenis kelamin, dan lain-lain ditimbulkan minat. Berkembang dari
yang bersifat subyektif. Faktor struktural pengalaman pribadi dari sikap orang
atau faktor dari luar individu antara lain: yang penting yaitu orang tua, guru
lingkungan keluarga, hukum-hukum dan teman sebaya terhadap kegiatan
yang berlaku, dan nilai-nilai dalam yang berkaitan dengan minat tersebut
masyarakat. Jadi, faktor-faktor yang dan dari sikap yang dinyatakan atau
mempengaruhi persepsi terdiri dari faktor tersirat dalam berbagai bentuk media
personal dan struktural. Faktor-faktor massa terhadap kegiatan itu.
personal antara lain pengalaman, proses c) Aspek Psikomotor
belajar, kebutuhan, motif dan Berjalan dengan lancar tanpa
pengetahuan terhadap obyek psikologis. perlu pemikiran lagi, urutannya tepat.
Faktor-faktor struktural meliputi Namun kemajuan tetap memungkinkan
lingkungan keadaan sosial, hukum yang sehingga keluwesan dan keunggulan
berlaku, nilai-nilai dalam masyarakat. meningkat meskipun ini semua berjalan
Minat diartikan sebagai lambat.
kehendak, keinginan atau kesukaan. Berdasarkan hal tersebut maka
Minat adalah sesuatu yang pribadi dan dapat dijelaskan semakin baik tingkat
berhubungan erat dengan sikap. Minat persepsi mahasiswa atas profesi akuntan
dan sikap merupakan dasar bagi publik maka semakin tinggi minat
prasangka, dan minat juga penting dalam mahasiswa untuk menjadi seorang
mengambil keputusan. Minat dapat akuntan publik.
menyebabkan seseorang giat melakukan 4. KESIMPULAN DAN SARAN
menuju ke sesuatu yang telah menarik
minatnya. Kesimpulan
Jika mahasiswa memiliki Berdasarkan hasil analisis dan
persepsi yang baik mengenai profesi interpretasi pada bab IV maka dapat
akuntan publik, maka hal ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
membentuk suatu minat mahasiswa 1. Persepsi mahasiswa terhadap
untuk menjadi seorang akuntan publik. profesi akuntan publik mempunyai
Dimana para mahasiswa tersebut akan pengaruh terhadap minat mahasiswa
berupaya dengan giat untuk menempuh untuk berprofesi sebagai akuntan
semua persyaratan yang diperlukan untuk publik.
menjadi seorang akuntan publik. 2. Persepsi mahasiswa terhadap
Minat merupakan sumber profesi akuntan publik
motivasi yang mendorong orang untuk mempengaruhi minat mahasiswa
melakukan apa yang mereka inginkan untuk berprofesi sebagai akuntan
bila mereka bebas memilih. publik sebesar 75% sisanya
Minat terbagi menjadi 3 aspek, yaitu: dipengaruhi oleh faktor lain.
a) Aspek Kognitif
Berdasarkan atas pengalaman pribadi Saran
dan apa yang pernah dipelajari baik 1. Diharapkan kepada para tenaga
di rumah, sekolah dan masyarakat pengajar (dosen) khususnya mata
serta dan berbagai jenis media kuliah auditing untuk lebih
massa. memperhatikan sistem pembelajaran
b) Aspek Afektif dikelas, sehingga mahasiswa
Konsep yang membangun aspek mempunyai ketertarikan dalam
kognitif, minat dinyatakan dalam memperlajari auditing yang

14
berdampak pada penigkatan Expectation Gab, Accounting
pengetahuan mahasiswa terhadap Horizon Vol. 15 No. 4.
profesi akuntan publik.
2. Diharapkan kepada para tenaga Chaplin. 1989. Abridgement of
pengajar (dosen) khususnya mata Elementary Law. Michigan:
pelajaran akuntansi untuk lebih Cornel University.
memperhatikan lagi mahasiswanya
dalam belajar, sehingga mereka Farhan. 2004. Etika, Dilema Etika dan
benar-benar memahami bagaimana Akuntabilitas Profesional
proses pembuatan laporan keuangan. Akuntan Publik. Manajemen dan
Sehingga diharapkan dengan adanya Usahawan. Edisi Feb – Maret.
kemampuan menyusun laporan Hal 30 – 54.
keuangan dapat menambah
keinginan mahasiswa untuk bekerja Gibson. 1986. The Ecological Approach
sebagai akuntan publik. to Visual Perception. New
Jersey: Prentice Hall
International, Inc.
DAFTAR PUSTAKA
Gibson and Donely. 1994. The Official
Publication of the Association of
AICPA. 2004. Norma Pemeriksaan Physical Plants Administrator of
Akuntan. Jakarta: Rineka Cipta. Universitas and Colleges. USA:
Association
Aryanti. 1995. Persepsi Mahasiswa S1
Akuntansi Fakultas Ekonomi Gunarso. 1995. Meningkatkan Minat
Universitas Jenderal Sudirman Belajar Anak. Jakarta: LPTK dan
Tentang Penyelenggaraan ISPI
Pendidikan Profesi Akuntansi di
Indoensia, Skripsi pada Fakultas Hadibroto. 2002. CPA Accountibility
Ekonomi Universitas Jenderal Media Akuntansi Edisi 11/
Sudirman. Purwokerto. Juli/VII/ hal. 16

Asngari. 1984. Perceptions of District Harry. 1999. Survey Atas Faktor-Faktor


Extension Directors. East Texas: yang Mempengaruhi Sikap dan
State University. Perilaku Etis Akuntan. Jurnal
Ekonomi. Malang: Unibraw.
Astami. 2001. Kredibilitas Profesi
Sedang Dipertaruhkan. Media Hurlock. 1995. Psychology Applied to
Akuntansi. Edisi Des-Jan. hal. 3 Modern Life: Adjustment at the
– 7. Turn of the Century. USA:
Wadsworth/Thomson Learning.
Atkinson dan Hilgard. 1991. From
Learning Theory Connectionist IAI. 2001. Standar Profesional Akuntan
Theory. California: Brooke Publik. Jakarta: Salemba Empat
Publising.
Lestari. 1999. Persepsi Mahasiswa
Bartol and Bartol. 1994. Auditor’s and Akuntansi Terhadap Rekayasa
Investor’s Perceptions of the

15
Kurikulum Akuntansi. Makalah Persepsi. Jakarta : Pustaka
Akuntansi, Malang. Binaman Pressindo.

Mar’at. 1981. Persepsi Mahasiswa Slameto.2003, Educational Psychology


Akuntansi Terhadap Profesi for Effective Teaching. Boston:
Akuntansi Terhadap Profesi Wadsworth Publishing
Akuntan Publik. Sebuah Studi Company.
Empiris. Journal Media Riset
Akuntansi. Jakarta. Siswoyo. 2004. Metodologi Penelitian.
Jakarta: Salemba Empat.
Nazir. 2003. Statistik Induktif. Edisi
Keempat. Cetakan Kelima. Sri Tjahjorini Sugiharto. 2001. Persepsi
Yogyakarta. Masyarakat Tentang
Kebudayaan. Jakarta: Bumi
Notoatmojo. 1997. Komunikasi dan Aksara.
Pengaruhnya Terhadap Minat
Belajar. Jurnal Ilmu Pendidikan. Sugiyono. 1999. Metode Penelitian
Th.27 No.2 Malang : UNM. Bisnis. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
Nursalam. 2003. Teori-Teori Belajar dan
Model-Model Pembelajaran Sujanto.1981, “Tiga Alternatif
Untuk Peningkatan Minat Siswa. Pendekatan Pembelajaran:
Jakarta: Ditjen DIKTI. Tinjauan dari Sudut Pandang
Psikologi,” Jurnal Teknologi
Prakarsa. 2004. Menyoal Tanggung Pembelajaran: Teori dan
Jawab Profesi Akuntan Publik. Penelitian, No. 1-2 Oktober, h.
Dalam Prosding KNA VIII. 11.
Jakarta.
Sumarna. 2002. Etika Bisnis dan Etika
Rahmad Jalaludin. 1998. Belajar Cerdas. Profesi dalam Globalisasi.
Bandung: MLC Ujung Berung. Media Akuntansi Edisi 31. Feb-
Mar. Hal 3 – 4.
Riggio. 1990. Kamus Istilah Akuntansi.
Jakarta: PT. Elex Media SY. 1999. Pendidikan Profesi Akuntan
Komputindo. Publik. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Ruch. 1967. Physiology and Biophysics.
Singapore: Mac Graw Hill Book Taylor. 1997. Prinsip-Prinsip Dasar
Co. Penyusunan Laporan Keuangan.
Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Sabri. 1993. Persepsi Ulama Terhadap
Pembaharuan Hukum Islam. Weygant, et al. 1996. Auditor Liability in
Surabaya : Airlangga The UK: The Case for Reform.
University Press. Critical Perspectives on
Accounting And Auditing. Vol
Sasanti. 2003. Faktor-Faktor Yang 10 No. 3.
Mempengaruhi Pembentukan

16
Witherington. 1999. Practical Aspects
Of Authentic Assessment:
Putting The Pieces Togather.
Washington: MCGraw-Hill.

Yusuf. 1991. Konsepsi dan Strategi.


Jakarta: Rineka Cipta.

17

Anda mungkin juga menyukai