Oleh
Fuad Adi Prasetyo (13201110101059)
Faizah Giftari Fitriana (13201110101089)
Pembimbing:
dr. Alfi Yudisianto
dr. Angga Mardro Rahardjo, Sp.P
Tim Pembimbing:
Kepala SMF
Ilmu Kesehatan Masyarakat
ii
RINGKASAN
iii
PRAKATA
Penyusunan mini research ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. dr. Alfi Yudisianto selaku Kepala Puskesmas Jelbuk sekaligus pembimbing
lapangan;
2. dr. Angga Mardro Rahardjo, Sp.P selaku pembimbing fakultas;
3. dr, Sendy Dwi Pertiwi selaku dokter pelayanan dan seluruh staf Puskesmas
Jelbuk yang turut membantu dalam menyelesaikan mini research ini.
Penulis menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan
mini research ini. Akhirnya penulis berharap, semoga mini research ini dapat
bermanfaat.
DAFTAR ISI
iv Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ii
RINGKASAN........................................................................................................iii
PRAKATA............................................................................................................. iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
DAFTAR TABEL................................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... ix
BAB 1. PENDAHULUAN..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah...................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................. 2
1.3 Tujuan.................................................................................................2
1.4 Manfaat...............................................................................................2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................3
2.1 Kader..................................................................................................3
2.1.1 Tujuan Pembentukan Kader......................................................4
2.2 Posyandu............................................................................................4
2.2.1 Tujuan Pelaksanaan Posyandu..................................................7
2.2.2 Manfaat Posyandu.................................................................... 7
2.2.3 Sistem Posyandu.......................................................................8
2.3 Imunisasi......................................................................8
2.3.1 Tujuan dan Manfaat..............................................9
2.3.2 Jenis Imunisasi....................................................11
2.3.3 Jadwal Imunisasi.................................................12
2.4 Bayi...................................................................................................13
2.4.1 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kelengkapan
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Indikator Peringkat Tiap Posyandu..........................................................6
Tabel 2.2 Jenis Imunisasi.......................................................................................13
Tabel 3.1 Definisi Operasional...............................................................................20
Tabel 4.1 Karakteristik Demografi Responden......................................................23
Tabel 4.2 Komponen Pertanyaan tentang Peran Kader Posyandu.........................24
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Peran Kader Posyandu..........................................25
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Kelengkapan Imunisasi Dasar............................26
Tabel 4.5 Hubungan Peran Kader terhadap Kelengkapan Imunisasi Dasar.........27
DAFTAR LAMPIRAN
viii
Halaman
ix
ix
BAB 1. PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, tujuan mini
research ini adalah untuk mengetahui hubungan peran serta kader posyandu
dengan kelengkapan imunisasi dasar di wilayah kerja Puskesmas Jelbuk.
1.4 Manfaat
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan di atas, manfaat
mini research ini adalah sebagai berikut.
1) Manfaat Praktis
a. Memberikan gambaran kepada kader posyandu tentang peran sertanya dalam
kelengkapan imunisasi dasar
b. Sebagai pertimbangan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
2) Manfaat Teoritis
a. Penulis dapat mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari sehingga dapat
mengembangkan wawasan keilmuan khususnya di bidang kesehatan
masyarakat.
2.3 Imunisasi
Menurut Mansjoer (2005) jenis imunisasi yang diuraikan mencakup 9
BacillusCalmetteGuerin (BCG), Diphteria Pertusis Tetanus(DPT), polio, campak
dan hepatitis B yang sesuai dengan sasaran agar setiap anak mendapatkan
imunisasi dasar terhadap 7 penyakit utama yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Demikian juga Yusmi (2011) menjelaskan bahwa program imunisasi merupakan
suatu program yang digunakan untuk menurunkan angka kesakitan, kematian dan
kecacatan bayi serta anak balita, program ini dilaksanakan untuk penyakit-
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi seperti penyakit TBC, Difteri,
Pertusis, Tetatus, Hepatitis B, Polio dan Campak. Idealnya bayi harus mendapat
imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari BCG 1 kali, DPT 3 kali, Polio 4 kali, HB
3 kali dan Campak 1 kali.
13
2.4 Bayi
Bayi baru lahir adalah bayi yang dilahirkan baik dalam kondisi cukup bulan
atau hampir cukup bulan (Saifuddin AB, 2002). Bayi adalah anak usia 0–12 bulan.
Tahapan–tahapan bayi ada 2, yaitu :
1. Masa bayi dini (umur 1–12 bulan), Pertumbuhan yang pesat dan proses
pematangan berlangsung secara kontinue terutama meningkatkan fungsi
sistem syaraf.
2. Masa bayi akhir (umur 1–2 tahun) Kecepatan pertumbuhan mulai menurun
dan terdapat kinerja dalam perkembangan motorik dan fungsi ekskresi.
2.4.1 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kelengkapan Imunisasi pada
Bayi
Perilaku individu tidak timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat
adanya rangsangan (stimulus) baik dari dalam dirinya sendiri (internal) maupun
dari luar individu (eksternal). Pada hakekatnya perilaku individu mencakup
perilaku yang tampak (overt behaviour) dan perilaku yang tidak tampak (inert
behavior atau covert behavior). Perilaku yang tampak adalah perilaku yang dapat
14
diketahui oleh orang lain tanpa menggunakan alat bantu, sedangkan perilaku yang
tidak tampak adalah perilaku yang hanya dapat dimengerti dengan menggunakan
alat atau metode tertentu, misalnya berpikir, sedih, berkhayal, bermimpi, takut
(Purwanto dalam Sunaryo, 2004).
Menurut Laurence Green (1980) dalam Notoatmodjo (2007), perilaku
dipengaruhi oleh 3 faktor utama yaitu, faktor predisposisi (predisposing factor),
faktor pemungkin (enabling factor), dan faktor penguat (reinforcing factor).
1. Faktor-faktor predisposisi (predisposing factor) terwujud dalam:
Faktor-faktorPredisposing (predisposing factor) adalah faktor-faktor yang
mempermudah atau mempredisposisikan terjadinya perilaku seseorang. Faktor-
faktor ini mencakup pengetahuan, sikap, tindakan, jenis kelamin, pekerjaan,
persepsi, umur, tradisi dan kepercayaan masyarakat, sistem nilai yang dianut
masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, dan sebagainya.
a. Pengetahuan, adalah hasil dari tahu yang terjadi melalui proses sensori
khususnya mata dan telinga terhadap objek tertentu. Pengetahuan
merupakan domain yang sangat penting untuk terbetuknya perilaku terbuka
(overt behavior). Perilaku yang didasari pengetahuan umumnya bersifat
langgeng (Notoatmodjo, 2007).
b. Sikap, adalah respon tertutup seseorang terhadap suatu stimulusatau objek,
baik yang bersifat internal maupun eksternalsehingga manifestasinya tidak
dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari
perilaku yang tertutup tersebut. Sikap secara realitas menunjukkan adanya
kesesuaian respon terhadap stimulus tertentu. Tingkatan respon adalah
menerima (receiving), merespon (responding), menghargai (valuing), dan
bertanggung jawab (responsible) (Purwanto, dalam Sunaryo, 2004).
c. Tindakan, suatu sikap belum optimis terwujud dalam suatu tindakan untuk
terwujudnya sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlakukan faktor
pendukung/suatu kondisi yang memungkinkan (Notoatmodjo, 2003)
d. Jenis kelamin adalah perbedaan bentuk, sifat, dan fungsi biologi laki-laki
15
dan perempuan yang menentukan perbedaan peran mereka dalam
menyelenggarakan upaya meneruskan garis keturunan (Notoatmodjo, 2012)
e. Pekerjaan yaitu sebuah aktifitas antar manusia untuk saling memenuhi
kebutuhan dengan tujuan tertentu, dalam hal ini pendapatan atau
penghasilan.
f. Persepsi, Persepsi merupakan proses yang menyatu dalam diri individu
terhadap stimulus yang diterimanya. Persepsi merupakan proses
pengorganisasian, penginterpretasian terhadap rangsang yang diterima oleh
organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan
merupakan respon yang menyeluruh dalam diri individu. Oleh karena itu
dalam penginderaan orang akan mengaitkan dengan stimulus, sedangkan
dalam persepsi orang akan mengaitkan dengan objek. Persepsi pada
individu akan menyadari tentang keadaan sekitarnya dan juga keadaan
dirinya. Orang yang mempunyai persepsi yang baik tentang sesuatu
cenderung akan berperilaku sesuai dengan persepsi yang dimilikinya
(Notoatmodjo, 2003).
g. Umur adalah usia seseorang yang dihitung dari tahun lahir hingga tahun ia
mash hidup.
h. Sosial ekonomi adalah kedudukan atau posisi seseorang dalam masyarakat,
sosial ekonomi adalah gambaran tentang keadaan seseorang atau suatu
masyarakat yang ditinjau dari segi sosial ekonomi, gambaran itu seperti
tingkat pendidikan, pendapatan dan sebagainya
2. Faktor-faktor pendukung(enabling faktor)
Faktor pendukung merupakan faktor pemungkin. Faktor ini bisa
sekaligus menjadi penghambat atau mempermudah niat suatu perubahan perilaku
dan perubahan lingkungan yang baik (Green, 2000dalam Notoatmodjo (2007),).
Faktor pendukung (enabling factor) mencakup ketersediaan sarana dan prasarana
atau fasilitas. Sarana dan fasilitas ini pada hakekatnya mendukung atau
memungkinkan terwujudnya suatu perilaku, sehingga disebut sebagai faktor
pendukung atau faktor pemungkin. 16
3. Faktor-faktor pendorong (reinforcing factor)
a. Keluarga
Keluarga adalah salah satu kelompok atau kumpulan manusia yang hidup
bersama sebagai satu kesatuan atau unit masyarakat terkecil dan biasanya
selalu ada hubungan darah, ikatan perkawinan atau ikatan lainnya, tinggal
bersama dalam satu rumah yang dipimpin oleh seorang kepala keluarga.
b. Lingkungan
Sesuatu yang berada di luar atau disekitar makhluk hidup. Lingkungan
adalah suatu sistem yang kompleks dimana berbagai faktor berpengaruh
timbal balik satu sama lain dan dengan masyarakat.
c. Sosial budaya
Segala sesuatu yag berkitan dengan tata nilai yang ada pada masyakat,
yang mana di dalamnya terdapat pernyataan mengenai poin intelektual dan
juga nilai artistik yang dapat di jadikan sebagai ciri khas yang ada pada
masyarakat itu sendiri.
N = [DEFF*Np(1-p)]/ [(d2/Z21-α/2*(N-1)+p*(1-p)]
Keterangan:
N: populasi
Z: nilai Z pada derajat kepercayaan 1-α/2
P: proporsi
d: simpangan mutlak
Tidak dilakukan :0
Untuk menentukan tingkat keaktifan kader, peneliti menentukan
standar sebagai berikut.
Aktif : menjawab pertanyaan dengan benar 76-100%
Cukup : menjawab pertanyaan dengan benar 56-75%
Tidak aktif : menjawab pertanyaan dengan benar <55%
Ibu yang memiliki anak berusia 10 bulan – 5 tahun dan memenuhi kriteria
inklusi
Imunisasi dasar
Kurang aktif 0 0
Cukup aktif 2 5,26
Aktif 36 94,7
Total 38 100
Tidak tercapai 0 0
Tercapai 38 100
Total 38 100
dasar
27
dasar
Kelengkapan imunisasi dasar
Peran kader
Tidak tercapai Tercapai Total
Posyandu
F % f %
Total 0 0 38 100 38
4.2 Pembahasan
mempunyai anak usia 10 bulan hingga 5 tahun, kader Posyandu baik yang
memiliki peran aktif maupun cukup aktif berperan dalam tercapainya kelengkapan
posyandu dipengaruhi oleh banyak faktor, meliputi faktor dari luar kader
posyandu maupun faktor dari dalam kader posyandu. Hal ini sesuai dengan
partisipasi kader dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor masyarakat,
faktor tokoh masyarakat dan faktor petugas puskesmas. Ketiga faktor tersebut
memiliki hubungan yang erat dalam memotivasi kader agar dapat terus
Faktor dari luar yang mempengaruhi kader yaitu pekerjaan dari kader,
karena tugas kader bukan hanya satu kali dalam satu bulan tapi diluar jam jadwal
yang mempengaruhi peran serta kader posyandu dari dalam adalah tingkat
pengetahuan yang diperoleh melalui pendidikan formal dan informal yang pernah
secara umum memiliki motivasi dalam dirinya yaitu kepedulian akan kesehatan di
tugasnya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Prang (2012), 78,8%
kader Posyandu yang aktif dengan kategori motivasi yang baik dan 63,6% kader
posyandu yang kurang aktif dengan kategori motivasi yang kurang baik sebagai
pendidikan memiliki peran dalam keaktifan kader Posyandu. 83,3% kader yang
terlepas dari peran serta kader terutama program kesehatan yang mencakup
sebagai sarana pelayanan kesehatan yang paling dekat dengan lingkungan tempat
posyandu.
Keberhasilan posyandu tidak lepas dari kerja keras kader yang dengan
pelaksanaan kegiatan posyandu, kehadiran anak balita ke posyandu. Hal ini juga
tercapai. Penelitian ini sesuai dengan pendapat penelitian Khotimah (2008) peran
< 0,05 maka terdapat hubungan yang signifikan antara peran kader posyandu
dengan kelengkapan imunisasi dasar. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Susanti (2011) yang menyebutkan bahwa adanya hubungan antara
peran kader posyandu terhadap kelengkapan imunisasi dasar dengan hasil uji
Dengan peran serta kader kesehatan, pelayanan kesehatan yang selama ini
dikerjakan oleh petugas kesehatan saja dapat dibantu oleh masyarakat. Dengan
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kader
Posyandu memiliki peran dalam kelengkapan imunisasi dasar di Desa
Panduman, Kecamatan Jelbuk.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan oleh peneliti dari penelitian ini adalah sebagai
berikut.
DAFTAR PUSTAKA
Soekanto, S., (2009). Sosialogi Suatu Pengantar. Jakarta : Rajawali pers jakarta
Wahyuningsih, H.P., M.S., Irsham, Indriyani, A., santi, M.Y., (2008). Dasar-Dasar
Ilmu Kesehatan Masyarakat Dalam Kebidanan. Yogyakarta : Fitramaya
Yulifah, R.,Yuswanto, A,. Johan T., (2009). Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta
:Salemba Medika.
LAMPIRAN
1. 18 SD 20. 25 SD
2. SMP 21. 26 SD
3. 19 SD 22. 26 SD
5. 19 SD 24. 24 SD
Sd 24
6. 25 SD 25 23 SMP
7. 24 SD 26 22 SD
8. 27 SMP 27 29 SD
9 18 SD 28 30 SMP
10. 28 SD 29 21 SMP
11. 30 SMP 30 22 SD
12. 32 SD 31 23 SMP
13. 22 SD 32 37 SMA
14. 25 SD 33 36 SMA
15. 27 SD 34 22 SD
17. 24 SMP 36 26 SD
18. 28 SD 37 36 SMP
35
19. 36 SD 38 27 SD
Statistics
usia pendidikan
Valid 38 38
N
Missing 0 0
Frequency Table
usia
36
pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Frequencies
[DataSet0]
Statistics
peran_kader kelengkapan_im
unisasi
Valid 38 38
N
Missing 0 0
Frequency Table
peran_kader
Crosstabs
[DataSet0]
Warnings
Cases
kelengkapan_im Total
unisasi
Tercapai
Aktif 37 37
peran_kader
Cukup Aktif 1 1
Total 38 38
Count
kelengkapan_im Total
unisasi
Tercapai
Aktif 37 37
peran_kader
Cukup Aktif 1 1
Total 38 38
39
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square .a
N of Valid Cases 38
/ORDER=ANALYSIS.
40
1. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 14 Aktif Terc
2. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Aktif Terc
3. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Aktif Terc
4. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Aktif Terc
5. 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Aktif Terc
6. 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 13 Aktif Terc
7. 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 Aktif Terc
8. 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 12 Aktif Terc
Cukup
1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1
9 11 aktif Terc
10 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 Aktif Terc
11 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 13 Aktif Terc
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Aktif Terc
13 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Aktif Terc
Cukup
1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1
14 11 Aktif Terc
15 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Aktif Terc
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Aktif Terc
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Aktif Terc
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Aktif Terc
19 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Aktif Terc
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Aktif Terc
21 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Aktif Terc
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Aktif Terc
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Aktif Terc
24 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Aktif Terc
25 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Aktif Terc
26 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Aktif Terc
27 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Aktif Terc
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Aktif Terc
29 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 14 Aktif Terc
30 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Aktif Terc
31 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Aktif Terc
32 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 13 Aktif Terc
33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Aktif Terc
34 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Aktif Terc
35 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 12 Aktif Terc
36 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 12 Aktif Terc
41
37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Aktif Terc
38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Aktif Terc
42
Imunisasi Dasar
KUESIONER
HUBUNGAN PERAN KADER POSYANDU DENGAN KELENGKAPAN
IMUNISASI DI DESA PANDUMAN, KECAMATAN JELBUK
4. Jika ada yang hal yang tidak jelas silahkan bertanya pada peneliti
A. Data Demografi
No responden :
1. Umur responden :
2. Pendidikan :
3. Pekerjaan :
4. Umur bayi :
B. Pertanyaan Kuesioner
b. Tidak ada
2. Pada hari posyandu dibuka, tidak ada kader yang datang terlambat ke
posyandu ?
a. Ya
b. Tidak
3. Pada hari posyandu apakah tempat posyandu dalam keadaan rapi dan
bersih?
a. Ya
b. Tidak
4. Apakah kader bersikap ramah dengan menegur salam saat ibu datang ke
posyandu ?
a. Tidak
b. Ya
a. Ya
b. Tidak
a. Tidak ada
b. Ya ada 44
7. Pada saat jadwal posyandu dan ada bayi/balita yang tidak hadir ke
posyandu,
a. Ya ada
b. Tidak ada
8. Kalau seandainya ada ibu yang tidak mau anaknya di imunisasi karena
takut
a. Ya ada
b. Tidak ada
9. Jika ada bayi yang tidak hadir tetapi bertepatan jadwalnya imunisasi
nya, apakah ada kader menjemput bayi itu kerumah ibu untuk
a. Ya ada
b. Tidak ada
10. Jika ada bayi yang harus di imunisasi tetapi tidak hadir dan ingin
mengganti
terdekat ?
45
a. Ya ada
b. Tidak ada
11. Jika umur bayi ibu belum genap 9 bulan, adakah kader mengingatkan
ibu
untuk tidak mengimunisasaikan karena belum cukup 9 bulan ?
a. Tidak ada
b. Ada
a. Tidak pernah
b. Pernah
a. Tidak pernah
b. Pernah
14. Apakah kader pernah memberitahukan bagian tubuh mana saja yang
boleh disuntikkan imunisasi?
a. Pernah
b. Tidak pernah
a. Pernah
b. Tidak pernah
46