Pembimbing:
dr.Usman Rangkuti Sp.S
Oleh:
Lutfiyani
Fahmi Adhi .P
KESADARAN
Intrakranial
Penyebab
Ekstrakranial
KOMA Klasifikasi
dengan defisit neurologik fokal
Patofisiologi Supratentorial
Struktural
Mekanisme Infratentorial
Metabolik
Penekanan batang otak
Perdarahan intrakranial
Trauma kepala
Destruksi diensefalik
Pergeseran masif subfalk horisontal
Trauma kepala
Perdarahan
MEKANISME KOMA
PADA TUMOR OTAK
Hidrosefalus akut
Serangan epileptik
“Remote effect”
MEKANISME KOMA PADA INFEKSI SSP :
Edema serebri
Hidrosefalus
Kejang
MEKANISME KOMA PADA EPILEPSI
(STATUS EPILEPTIKUS)
Hipoglikemi intraserebral
Hipertermi
ISKEMIK : Penurunan aliran darah otak < 12-15 ml/100 gr otak/menit iskemik fungsi
metabolik dan sinapsis neuron
Penurunan sintesis dan fungsi neurotransimiter
HIPOGLIKEMI
Pengurangan respon terhadap stimulus auditori pada formasio
retikularis
HEPATIKUM : Gangguan hepar klirens hepar terhadap amonia << amonia otak
merusak otak
Gangguan fungsi ginjal uremia Asam-asam organik darah di SSP
PENYAKIT permeabilitas sawar darah otak Akumulasi toksin
GINJAL
Hipervolemia relatif otak terhadap darah
MEKANISME intoksikasi air
KOMA Dialisis terlalu cepat
Pergerakan lambat bikarbonat dari darah ke
METABOLIK
otak asidosis otak
PENYAKIT PARU : Insufisiensi paru hiperkapnea narkosis CO2
1. Pemeriksaan kesadaran
- Dengan menggunakan
- Tiga hal : Mata, Pembicaraan, Motorik
2. Pemeriksaan untuk menetapkan letak proses di batang
otak
- Pola pernafasan
- Kelainan pupil
- Refleks sefalik
- Reaksi terhadap rangsang nyeri
- Fungsi traktus piramidalis
PERNAFASAN
Perubahan pola pernafasanmekanisme proteksi akibat
gg balans asam-basa kemoreseptor korpus karotis,
batang otak
HIPERVENTILASI:
Kompensasi asidosis metabolik (uremia, ketoasidosis
DM,asidosis laktik, toksik asam organik)
Jawaban terhadap rangsangan pernafasan primer
(alkalosis resp : koma hepatik, toksis asam salisilat)
HIPOVENTILASI:
Asidosis respiratorikdepresi pernafasan
Kompensasi pernafasan akibat alkalosis metabolik
POLA PERNAFASAN
CHEYNE STOKES: hiperventilasi
bertahapapneakembali. Disfungsi hemisfer,
ganglia basalis pada gg metabolik
HIPERVENTILASI NEUROGENIK: cepat, dalam, regular
(kec :ketoasidosis DM,asidosis laktik,hipoksemia
APNEUSTIK( The inspiratory cramp): pernafasan
kluster diikuti apnea gg di pons
ATAKSIK (Biot): gaspingpernafasan diikuti apnea dg
variasi durasi. Agonal sblm henti nafas gg di
medula
DEPRESI: pernafasan dangkal,pelan tak efektif
depresi medula
KELAINAN PUPIL
Lesi di HEMISFER kedua mata melihat ke samping ke arah
hemisfer yang terganggu. Besar dan bentuk pupil normal.
Reflek cahaya positif normal.
CT SCAN
EEG
MRI
PENGOBATAN
UMUM
KHUSUS
UMUM:
Breath: bebaskan dan bersihkan jalan nafas, posisi lateral dekubitus,
trendelenberg, k/p intubasi et dan nafas buatan
Blood: infus ns, k/p dopamin 3 μg/kg iv atau drip dopamin 50-200
μg/500 cc
Brain:
a. bila hipoglikemi: d40% 50cc iv atau tiamin 100mg iv
b. bila keracunan antidotum, diuretik
c. bila kejang: diazepam 10mg iv atau phenitoin 10-18mg/kgbb iv pelan-pelan
minimal 50 mg/menit
d. bila herniasi otak: deksametason 10mg iv furosemid 0,5-1mg/kgiv, manitol
20% 1g/kgbb perdrip
e. bila kontusio serebri: deksmetason, piracetam
f. bila suhu tinggi: piramidon 2cc im dan kompres
g. bila gelisah: diazepam 10mgiv atau chlorpromazin 25mg im
Bladder: pasang DC
Bowel:pasang NGT
KHUSUS
Selamatkan SSP: O2, tiamin, glukosa
Perbaikan homeostasis ekstrakranial:
1. Kendalikan MAP tekanan arterial (rata-rata) & normalkan volume
darah dgn vasopressor/vasodilator & cairan:
a. U/ mengembalikan sirkulasi spontan:
- buat sedikit HT ringan (MAP 120-140 mmHg) selama 15 mnt
- Pertahankan normotensi dgn tek. sistolik 120-130 mmHg
b. Pada trauma kapitis buatlah sedikit hipotensi (MAP 60-90
mmHg)
c. Beri dopamin iv dgn dosis awal 3 ug/kg/menit
d. Lakukan katerisasi, pemasangan CVP, & infus
e. Posisi kepala dinaikkan 10-30 derajat & posisi badan dibolak-
balik tiap 2 jam
2.Pertahankan pernapasan yg terkontrol selama 2 jam sesudah
arrest bila perlu lebih lama
3.Bila penderita gelisah diberikan:
a. Thiopental atau phenobarbital 5mg/kg/jam (kadar plasma
2-4 mg/dl, total 30 mg/kg). Masih banyak pertentangan.
b. Diphenilhydantion 7-10 mg/kg iv bolus ditambah 7
mg/kg/hari untuk maintenance
c. Diazepam 5 mg/70 kg iv titrasi bila dibutuhkan
4. Pertahankan pCO2 arterial 25-35 mmHg dibawah pernafasan
yang terkontrol
5. Pertahankan pH arterial 7,3-7,6
6. Pertahankan pO2 arterial di atas 100 mmHg dgn Fl 02 90-
100% , sesudah 1-6 jam Fl O2 50%
7. Pemberian kortikosteroid bila penyebabnya adalah lesi
massa, bukan gangguan pembuluh darah otak
a. Methyl prednisone 1 mg/kg iv dilanjutkan dgn 0,5 mg/kg/6
jam iv, atau;
b. Dexamethasone 0,2 mg/kg iv disusul dgn 0,1 mg/kg/6 jam
iv
c. Taperring off kortikosteroid dalam 48-72 jam
8. Awasi variabel dalam darah:
a. Hematokrit 30-35% elektrolit normal
b. Plasma COP di atas 15 mmHg, serum albumin di atas 3g/dl
c. Osmolitas serum 280-330 mOsm/l
d. Glukosa 100-300 mg/dl
9. Pertahankan normotermia
10. Berikan infus:
a. Dextrose 5-10% dlm 0,25-0,5% NaCl 30-50 ml/kg/hr
Bayi 100 ml/kg/hr, tambahkan Kalium bila diperlukan
b. Berikan alimentasi dextrose 20%, asam amino, vitamin