Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL PENELITIAN

ANALISIS KESIAPAN SDM, ADMINISTRASI DAN


MANAJEMEN KLINIK PRATAMA MENJADI RUMAH
SAKIT UMUM D PRATAMA
(STUDI KASUS KLINIK XXX)

TIM PENGUSUL

Ketua Tim Pengusul : Dr.dr.Daniel Ginting,MMR/0111116001


Anggota Tim Pengusul : Nina Fentiana,S.Pi., MKM/0121118702

DIREKTORAT PASCASARJANA
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
2023
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL PENELITIAN

1. Judul Penelitian : Analisis Kesiapan SDM, Administrasi dan


Manajemen Klinik Pratama
Menjadi Rumah Sakit Umum D Pratama
(Studi Kasus Klinik XXX)
2. Ketua Pelaksana :
1) Nama : Dr.dr.Daniel Ginting,MMR
2) NIDN : 0111116002
3) Jabatan Fungsional/Gol : Lektor 200/IIIc
4) Program Studi : Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat
1) Anggota Pelaksana I :
2) Nama : Nina Fentiana,S.Pi.,MKM
3) NIDN : 0121118702
4) Jabatan Fungsional/Gol : Lektor 200/ IIIc
5) Program Studi : Ilmu Kesehatan Masyarakat
3. Mahasiswa yang Terlibat :
1) Nama Mahasiswa I : Kaleb Kedamaian Waruwu
NIM : 190203013
2) Nama Mahasiswa II : Widya Ningrum
NIM : 190203032
4. Lokasi Kegiatan : Klinik Pratama XXX
5. Sumber Dana : Universitas Sari Mutiara Indonesia
6. Jangka Waktu Pelaksanaan : November-Desember 2022
7. Biaya Total : Rp. 5.000.000,00

Mengetahui, Medan, 7 Oktober 2022


Direktur, Ketua Pelaksana,

Prof. Dr. dr. Myrnawati Crie Handini., MS. PKK Dr.dr.Daniel Ginting,MMR
NIDN.0111116001

Menyetujui,
Ketua LPPM

Adiansyah,S.Si.,M.Si.
NIDN. 0109108802

ii
RINGKASAN

Rumah Sakit Kelas D Pratama mempunyai kapasitas minimal 10 tempat tidur


sesuai dengan kebutuhan pelayanan atau dapat mengacu pada standar WHO 1 TT/ 1000
Penduduk. Penelitian bertujuan mengidentifikasi kesiapan pengembangan klinik
pratama XXX menjadi Rumah Sakit Umum (RSU) D Pratama. Penelitian ini akan
dilaksanakan di Klinik Pratama XXX (Milik Swasta) dengan melakukan
wawancara mendalam (in depth interview) dan telaah dokumen dilakukan secara
mendalam terhadap laporan kesehatan daerah, laporan daerah dalam angka, data
kepegawaian dan data internal lainnya.

Kata kunci : Klinik Pratama, RSU D Pratama, Kelayakan

iii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan YME atas bantuan dan tuntunan-Nya penulis dapat
menyelesaikan proposal penelitian dengan judul “Kesiapan Pengembangan
Klinik Pratama Menjadi Rumah Sakit Umum D Pratama (Studi Kasus Klinik
XXX)”.
Pelaksanaan penelitian ini merupakan salah satu tugas dari tridharma perguruan
tinggi. Dengan penuh kerendahan hati, penyusun menyampaikan terima kasih
yang tidak terhingga kepada semua pihak yang langsung maupun tidak langsung,
membantu dan memotivasi penyelesaian penelitian ini, terutama kepada :

1. Dr.Ivan Elisabeth Purba, M.Kes selaku Rektor Universitas Sari Mutiara


Indonesia.
2. Prof. Dr. dr. Myrnawati Crie Handini., MS. PKK direktur direktorat
pascasarjana, USM Indonesia.
3. Adiansyah, S.Si.,M.Si selaku Ketua LPPM USM Indonesia.
4. Seluruh dosen dan staff LPPM USM Indonesia.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan ilmu dan pengalaman penulis. Oleh karena itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membanguan dari semua
pihak demi penyempurnaan proposal penelitian ini. Semoga proposal ini dapat
bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan semua pihak yang
memerlukannya.

Medan, Desember 2022


Ketua Pelaksana

Tim Penyusun

iv
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL .............................................................................. i


HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... ii
RINGKASAN............................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iv
DAFTAR ISI .............................................................................................. v
DAFTAR TABEL...................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1


1.1. Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2. Fokus Penelitian ...................................................................... 2
1.3. Tujuan Penelitian ..................................................................... 3
1.5. Manfaat Penelitian ................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Rumah Sakit Umum (RSU) D Pratama ................................... 4
2.2.1. Defisini RSU D Pratama ............................................... 4
2.2.2. Penyelenggaraan RSU D Pratama ................................ 4
2.2. Perencanaan Pengembangan Klinik Pratama Menjadi
RSU D Pratama ........................................................................ 7
2.2.1 Kebutuhan Pelayanan .................................................... 7
2.2.2 Kebutuhan Lahan ........................................................... 7
2.2.3 Kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) .................... 9
2.3. Kerangka Konsep ..................................................................... 10

BAB III METODE PENELITIAN


3.1. Disain Penelitian ....................................................................... 11
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 11
3.2.1. Lokasi Penelitian ........................................................... 11
3.2.2. Waktu Penelitian ........................................................... 11
3.3. Informan Penelitian .................................................................. 11
3.4. Metode Pengumpulan Data ..................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 13


LAMPIRAN .............................................................................................. 14

v
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Persyaratan Minimal Ketenagaan ........................................... 9

vi
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Kerangka Konsep Penelitian ................................................... 10

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian Program Studi ......................................... 14


Lampiran 2 Surat Ijin Penelitian dari LPPM ............................................... 15

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2020
(SP2020) adalah 270,20 juta jiwa yang meningkat 32,56 juta jiwa dari hasil Sensus
Penduduk 2010 (SP2010) ([BPS] Badan Pusat Statistik, 2019). Peningkatan jumlah
penduduk turut meningkatkan kebutuhan fasilitas pelayanan kesehatan. Pemenuhan
fasilitas kesehatan dan sarana yang memadai menjadi semakin mendesak dengan
akan diterapkannya Universal Health Coverage dalam Jaminan Kesehatan
Nasional yang akan menyebabkan kebutuhan (demand) pelayanan kesehatan akan
semakin meningkat (Republik Indonesia, 2004).
Jumlah rumah sakit di Indonesia dari tahun 2016-2020 mengalami
peningkatan sebesar 12,86%. Pada tahun 2016 jumlah rumah sakit sebanyak 2.601
meningkat menjadi 2.985 pada tahun 2020. Jumlah rumah sakit di Indonesia sampai
dengan tahun 2019 terdiri dari 2.344 Rumah Sakit Umum (RSU) dan 533 Rumah
Sakit Khusus (RSK). Perkembangan Rumah sakit dikelompokkan berdasarkan
fasilitas dan kemampuan pelayanan menjadi Kelas A, Kelas B, Kelas C, dan Kelas
D. Jumlah rumah sakit (RS) di Indonesia menurut kelas terbanyak yaitu tipe C
(1.550 RS) sebesar 51,9%, kemudian kelas D dan D Pratama (877 RS) sebesar
29,4%, kelas B (436 RS) sebesar 14,6%, dan kelas A (60 RS) sebesar 2,0%,
sedangkan selebihnya sebesar 2,1% merupakan RS yang belum ditetapkan kelas
(62 RS) (Kementerian Kesehatan, 2021).
Meskipun jumlah rumah sakit di Indonesia terus mengalami peningkatan,
tetapi rasio tempat tidur terhadap 1.000 penduduk di Indonesia masih dibawah rasio
dunia. Sesuai standar WHO, standar terpenuhi atau tidaknya kebutuhan masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan rujukan dan perorangan di suatu wilayah dapat
dilihat dari rasio tempat tidur terhadap 1.000 penduduk. Standar WHO adalah 1
tempat tidur untuk 1.000 penduduk. Rasio tempat tidur di rumah sakit di Indonesia
sejak tahun 2020 yaitu 1,4 (Kementerian Kesehatan, 2021). Hal ini berarti per 1000
penduduk hanya tersedia 1,41 tempat tidur perawatan di rumah sakit. Rasio ini

1
masih sangat kecil jika dibandingkan dengan rasio tempat tidur terhadap 1.000
penduduk di dunia tahun 2017 yaitu 2,89 atau 2,89 tempat tidur di rumah sakit per
1000 jiwa penduduk dunia. Rasio tempat tidur terhadap 1000 penduduk di
Indonesia juga sangat kecil dibandingkan China yang memiliki rasio tempat tidur
terhadap 1.000 penduduk 4,31 atau 4,31 tempat tidur di rumah sakit per 1000 jiwa
penduduk (WHO, 2021). Padahal India berpopulasi 1,4 miliar jiwa atau enam kali
lipat dari jumlah penduduk Indonesia.
Kondisi laju pertumbuhan demografi, pengembangan pembangunan dalam
peningkatan kehidupan, pola serta epidemiologi penyakit, menyebabkan rumah
sakit sebagai penyelenggara pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat harus
berkembangan sesuai kebutuhan. Pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat
suatu wilayah menyebabkan sarana dan prasarana suatu rumah sakit akan berbeda
sesuai dengan layanan kesehatan rumah sakit yang akan diberikannya kepada
masyarakat dimana rumah sakit tersebut berada. Di era BPJS saat ini peran dan
keberadaan rumah sakit tipe D mutlak diperlukan terutama dalam sistem rujukan
berjenjang bagi masyarakat peserta BPJS. Berdasarkan Permenkes No. 24 Tahun
2014 menjelaskan bahwa RS tipe D Pratama adalah RS tipe D adalah rumah sakit
umum yang hanya menyediakan pelayanan perawatan kelas 3 (tiga) untuk
peningkatan akses bagi masyarakat dalam rangka menjamin upaya pelayanan
kesehatan perorangan yang memberikan pelayanan rawat inap, rawat jalan, gawat
darurat, serta pelayanan penunjang lainnya (Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 43 Tahun 2019, 2014).

1.2. Fokus Penelitian


Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
yaitu bagaimana kesiapan pengembangan klinik pratama menjadi Rumah Sakit
Umum (RSU) D Pratama pada sebuah studi kasus di Klinik XXX.

2
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Mengidentifikasi kesiapan pengembangan klinik pratama XXX menjadi
Rumah Sakit Umum (RSU) D Pratama.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi kebutuhan pelayanan pengembangan klinik pratama XXX
menjadi Rumah Sakit Umum (RSU) D Pratama.
2. Mengidentifikasi kebutuhan lahan pengembangan klinik pratama XXX
menjadi Rumah Sakit Umum (RSU) D Pratama.
3. Mengidentifikasi kebutuhan sumber daya manusia pengembangan klinik
pratama XXX menjadi Rumah Sakit Umum (RSU) D Pratama.

1.4. Manfaat Penelitian


Bahan pertimbangan bagi pemerintah dan investor dalam pengambilan
keputusan khususnya dalam perencanaan klinik pratama dan berbagai fasilitas yang
disediakan untuk pengembangan pendirian rumah sakit tipe D yang berawal dari
bangunan klinik pratama. Terlebih lagi hasil kajian ini dapat membantu pihak
terkait dalam mengawal arah kebijakan guna meningkatkan pemenuhan prasarana
sarana pelayanan kesehatan dasar dan rujukan serta pemerataan tenaga medis.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Rumah Sakit Umum (RSU) D Pratama


2.1.1 Defenisi RSU D Pratama
Rumah Sakit Kelas D Pratama adalah rumah sakit umum yang hanya
menyediakan pelayanan perawatan kelas 3 (tiga) untuk peningkatan akses bagi
masyarakat dalam rangka menjamin upaya pelayanan kesehatan perorangan yang
memberikan pelayanan rawat inap, rawat jalan, gawat darurat, serta pelayanan
penunjang lainnya. Rumah Sakit Kelas D Pratama dapat didirikan oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah, dan swasta. Rumah Sakit Kelas D Pratama paling sedikit
menyelenggarakan: a). pelayanan medik umum; b). pelayanan gawat darurat; c).
pelayanan keperawatan; d). pelayanan laboratorium pratama; e). pelayanan
radiologi; dan f). pelayanan farmasi. Selain pelayanan medik umum, Rumah Sakit
Kelas D Pratama dapat memberikan pelayanan medik spesialistik dasar. (Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019, 2014). Rumah
Sakit Kelas D Pratama dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan harus
mengutamakan keselamatan, kendali mutu, dan kendali biaya.

2.1.2 Penyelenggaraan RSU D Pratama


Penyelenggaraan Rumah Sakit Kelas D Pratama melingkupi lingkup
pelayanan yang diberikan meliputi pelayanan medik umum, pelayanan gawat
darurat, pelayanan medik spesialistik dasar, dan pelayanan penunjang medik.
Disamping itu, Rumah Sakit Kelas D Pratama diupayakan menjalin kerjasama
operasional untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit. Pelayanan Rumah
Sakit Kelas D Pratama sebagaimana rumah sakit, yang mencakup pelayanan dasar
dan pelayanan spesialistik. Pelayanan ditujukan untuk kepentingan terbaik pasien
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang berwenang sesuai SOP dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut (Kementrian Kesehatan RI, 2013):
1. Pelayanan Medik Umum

4
Pelayanan medik umum harus disediakan dan diberikan kepada pasien
sesuai dengan kompetensi dan kewenangan dokter dengan
memanfaatkan kemampuan fasilitas rumah sakit secara optimal.
2. Pelayanan medik spesialistik dasar
Pelayanan medik spesialistik dasar dapat diberikan oleh dokter spesia-
lis atau dokter umum dengan kewenangan tambahan tertentu sesuai
dengan kebutuhan pelayanan spesialistik dasar meliputi:
a. Pelayanan Kebidanan dan Kandungan
b. Pelayanan Kesehatan Anak
c. Pelayanan Penyakit Dalam
d. Pelayanan Bedah
3. Pelayanan Gawat Darurat
Pelayanan Gawat Darurat dilaksanakan selama 24 jam sehari dan 7 hari
seminggu dengan kemampuan melakukan pemeriksaan awal kasus-
kasus gawat darurat dan melakukan resusitasi dan stabilisasi sesuai
standar pelayanan kegawatdaruratan.
4. Pelayanan Pemulihan Pasca Tindakan
5. Pelayanan Keperawatan
6. Pelayanan Laboratorium
Dalam memberikan pelayanan laboratorium, rumah sakit harus
mempunyai prosedur untuk menjamin keselamatan bagi pasien dan
petugas, terutama dalam specimen handling dan dalam memberikan
pelayanan transfusi darah. Secara khusus bagian dari laboratorium yang
melayani gawat darurat (lab. cito) dan rawat jalan serta bank darah
hendaknya terletak tidak jauh dari unit gawat darurat dan laboratorium
induk, jadi merupakan satu kelompok laboratorium.
7. Pelayanan Radiologi
Pelayanan radiologi telah memenuhi persyaratan dan perizinan dari
institusi yang berwenang untuk penyimpanan, penggunaan, dan
pembuangan bahan radioaktif. Pelayanan radiologi wajib menjamin
keamanan bagi pasien dan petugas radiologi dengan cara pemeriksaan
periodik terhadap peralatan radiologi dan pemeriksaan tingkat paparan

5
radiasi pada petugas. Peralatan proteksi radiasi yang harus tersedia
adalah apron setara dengan 0,25 mm timbal, shielding berlapis 2,5 mm
timbal, sarung tangan berlapis timbal, dan kacamata timbal. Pelayanan
radiologi hanya diberikan berdasarkan atas permintaan dokter secara
profesional dan bukan oleh profesi kesehatan lainnya
8. Pelayanan Farmasi
Pelayanan farmasi di Rumah Sakit Kelas D Pratama bertanggung
jawab terhadap semua barang farmasi yang beredar di rumah sakit
tersebut. Pelayanan farmasi meliputi penyediaan dan distribusi semua
perbekalan farmasi, pelayanan farmasi klinik, pelayanan informasi, dan
penjaminan pelayanan yang berhubungan dengan penggunaan obat.
Semua kebijakan dan prosedur yang ada harus tertulis dan tanggal
dikeluarkannya peraturan tersebut harus tercantum. Peraturan dan
prosedur yang ada harus mencerminkan standar pelayanan farmasi
mutakhir yang sesuai dengan perturan dan tujuan dalam pelayanan
farmasi itu sendiri. Pelayanan farmasi harus mencerminkan kualitas
pelayanan kefarmasian yang bermutu tinggi, melalui cara pelayanan
farmasi rumah sakit yang baik.
9. Pelayanan Gizi
10. Pelayanan Sterilisasi
11. Pelayanan Kesehatan Tradisional Alternatif Komplementer
12. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS)

2.2. Perencanaan Pengembangan Klinik Pratama Menjadi RSU D Pratama


Rumah Sakit D Pratama dibangun/didirikan dalam rangka peningkatan mutu
pelayanan kesehatan bagi masyarakat di daerah terpencil dan daerah perbatasan
yang kurang terjangkau oleh pelayanan kesehatan. Kendala terbesar dalam
operasional Rumah Sakit D Pratama adalah masih kurangnya tenaga (sumber daya
manusia) terutama tenaga dokter spesialis dan juga banyaknya alat kesehatan yang
belum berfungsi secara optimal. Kekurangan daya listrik yang ada di RS D Pratama
sehingga setiap Rumah Sakit sedaya upaya mempersiapkan genset untuk
mengoptimalkan penggunaan daya listrik, itupun masih jauh dari sempurna. Rumah

6
Sakit D Pratama merupakan jawaban terhadap kebutuhan sarana pelayanan
kesehatan di daerah yang baru baik di daerah terpencil (remote area) maupun
daerah-daerah yang rawan konflik dan rawan bencana ataupun di daerah-daerah
perbatasan (border area) (Kementrian Kesehatan RI, 2013).

2.2.1 Kebutuhan Pelayanan


Rumah Sakit Kelas D Pratama mempunyai kapasitas minimal 10 tempat
tidur sesuai dengan kebutuhan pelayanan atau dapat mengacu pada standar WHO 1
TT/ 1000 Penduduk. Pelayanan medik spesialis dasar yang sekurang-kurangnya 2
(dua) dari 4 (empat) jenis pelayanan spesialis dasar meliputi pelayanan penyakit
dalam, kesehatan anak, bedah, dan obstetri ginekologi. Pelayanan medik spesialis
dasar dapat dilaksanakan oleh dokter dengan kewenangan tambahan sesuai dengan
kompetensi yang dimiliki selama tidak ada dokter spesialis dengan bidang
kompetensi yang sama (Kementrian Kesehatan RI, 2013).

2.2.2 Kebutuhan Lahan


Dalam menentukan lokasi/lahan untuk mendirikan Rumah Sakit Kelas D
Pratama perlu dilakukan kajian masalah kesehatan, kebutuhan pelayanan
kesehatan, dan skala prioritas daerah yang membutuhkan disesuaikan dengan
rencana tata ruang wilayah, rencana tata bangunan dan lingkungan. Lokasi Rumah
Sakit Kelas D Pratama harus bebas dari pencemaran, banjir, rawan longsor, dan
tidak berdekatan dengan tempat bongkar muat barang, fasilitas umum, fasilitas
pendidikan, daerah industri, dan areal limbah pabrik. Diperlukan studi kelayakan
dalam penentuan lokasi pembangunan Rumah Sakit Kelas D Pratama (Kementrian
Kesehatan RI, 2013).
Kriteria umum penetapan lokasi Rumah Sakit Kelas D Pratama adalah sebagai
berikut (Kementrian Kesehatan RI, 2013):
a. Rumah sakit sulit dijangkau atau belum tersedia.
b. Daerah Terpencil
Daerah Terpencil adalah daerah yang sulit dijangkau karena berbagai sebab
seperti keadaan geografis (kepulauan, pegunungan, daratan, hutan dan
rawa), transportasi, dan sosial budaya.

7
c. Daerah Tertinggal
Daerah tertinggal adalah daerah kabupaten yang relatif kurang berkembang
dibandingkan daerah lain dalam skala nasional dan berpenduduk relatif
tertinggal.
d. Daerah Perbatasan
Daerah perbatasan adalah kabupaten/wilayah geografis yang berhadapan
dengan negara tetangga, baik dibatasi darat maupun laut.
e. Daerah pulau-pulau kecil terluar
Daerah pulau pulau kecil terluar adalah pulau dengan luas area kurang atau
sama dengan 2000 km2yang memiliki titik dasar koordinat geografis yang
menghubungkan garis pangkal laut kepulauan sesuai dengan hukum
nasional dan internasional.
f. Daerah perkotaan dengan kepadatan penduduk yang cukup tinggi.
Penempatan Rumah Sakit Kelas D Pratama harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut (Kementrian Kesehatan RI, 2013):
1 Lahan
a) Kontur tanah datar (matang) dan stabil (tanah keras/ tanah pemadatan).
b) Luas lahan disesuaikan dengan luas lantai bangunan rumah sakit yang akan
dibangun, tergantung pada jumlah kebutuhan tempat tidur pasien yang akan
disediakan. Luas lahan yang dapat dibangun mengikuti Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan (RTBL) daerah setempat.
c) Daerah pemekaran baru yang belum memiliki rumah sakit dapat
menempatkan Rumah Sakit Kelas D Pratama pada bagian lahan yang
direncanakan dalam Master Plan sebagai lahan Rumah Sakit Umum Daerah
setempat.
d) Memiliki surat pembebasan lahan atau sertifikat tanah atau bukti
kepemilikan tanah lainnya.
2 Akses
Akses yang mudah bagi masyarakat dan sarana pelayanan dasar menjangkau
fasilitas pelayanan Rumah Sakit Kelas D Pratama.

8
3 Fasilitas Penunjang
Rumah sakit membutuhkan air bersih, pembuangan limbah, listrik, dan sarana
komunikasi.

2.2.3 Kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM)


Penyediaan sumber daya manusia Rumah Sakit Kelas D Pratama
diupayakan oleh penyelenggara pelayanan rumah sakit baik dari pemerintah,
pemerintah daerah, maupun masyarakat. Kekurangan tenaga yang dibutuhkan dapat
dikoordinasikan dengan kementerian kesehatan atau institusi pendidikan kesehatan.
Penyelenggara Rumah Sakit Kelas D Pratama dapat melakukan kerjasama dengan
Rumah Sakit Umum Pusat maupun Rumah Sakit Umum Daerah untuk memenuhi
kebutuhan tenaga kesehatan yang dibutuhkan. Ketenagaan Rumah Sakit Kelas D
Pratama paling sedikit terdiri dari tenaga medis, keperawatan, penunjang kesehatan,
dan tenaga non- kesehatan. Dokter atau dokter gigi yang bekerja di Rumah Sakit
Kelas D Pratama di antaranya harus menjadi pimpinan rumah sakit (Kementrian
Kesehatan RI, 2013).
Kebutuhan minimal ketenagaan baik tenaga kesehatan maupun tenaga non-
kesehatan dalam rangka penyelenggaraan pelayanan di Rumah Sakit Kelas D
Pratama sebagai berikut (Kementrian Kesehatan RI, 2013):

Tabel 1. Persyaratan Minimal Ketenagaan


No Jenis Tenaga Jumlah Tenaga
1 Tenaga Dokter / Dokter Kewenangan 4
Tambahan*
2 Tenaga Dokter Gigi* 1
3 Tenaga Keperawatan
Perawat anastesi * 1
Perawat 8
Bidan 2
4 Tenaga Kesehatan Non-Keperawatan
Asisten apoteker* 1
Radiografer* 1

9
Pranata Labkes* 1
5 Tenaga penunjang 10
Manajerial/Administrasi
Direktur 1
Seksi 2
Subbag TU 1
Tenaga administrasi 2

Keterangan : * Apabila rumah sakit mempekerjakan tenaga kesehatan dengan


kualifikasi lebih tinggi sesuai dengan kewenangan sebagaimana
ditentukan peraturan perundang-undangan yang berlaku, tenaga
kesehatan tersebut pada saat itu atau secara otomatis (yang
tidak/belum sesuai dengan ketentuan) wajib menyerahkan
kewenangannya kepada tenaga kesehatan yang tertinggi
kewenangannya tanpa syarat.

2.3. Kerangka Konsep


Kerangka konsep dari penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu varibel
independen dan variabel dependen. Variabel independen kebutuhan pelayanan,
kebutuhan lahan dan kebutuhan SDM dan variabel dependen yaitu Pengembangan
RSU D Pratama dari Klinik Pratama.

Variabel Independen Variabel Dependen

Kebutuhan Pelayanan

Pengembangan RSU D
Kebutuhan Lahan
Pratama dari Klinik Pratama
Kebutuhan SDM

Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian

10
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Disain Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan operational research.
Menggunakan analisis data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan
secara kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam (in depth interview).
Sedangkan data sekunder dikumpulkan melalui telaah dokumen. Wawancara
mendalam dilaksanakan kepada Pimpinan Klinik XXX. Telaah dokumen dilakukan
secara mendalam terhadap laporan kesehatan daerah, laporan daerah dalam angka,
data kepegawaian dan data internal lainnya.

3.2. Tempat dan waktu penelitian


3.2.1 Tempat penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Klinik Pratama XXX (Milik Swasta).

3.2.2. Waktu penelitian


Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November-Desember 2022.

3.3. Informan Penelitian


Informan penelitian adalah subjek penelitian yang dapat memberikan
informasi yang berkaitan dengan topik penelitian. Informan dalam penelitian ini
diambil secara purposive sampling, yaitu teknik yang dilakukan untuk memilih
informan yang mampu memberikan informasi yang diperlukan selama penelitian.
Informan penelitian ini adalah pimpinan klinik pratama XXX.

3.4. Metode Pengumpulan Data


Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara deep
interview, telaah dokumen. Dalam penelitian kualitatif instrument atau alat
pengumpul data adalah manusia atau peneliti sendiri. Keberhasilan dalam

11
pengumpulan data ditentukan oleh kemampuan peneliti berinteraksi dan memahami
pandangan informan.

12
DAFTAR PUSTAKA

[BPS] Badan Pusat Statistik. (2019). Berita resmi statistik. Bps.Go.Id, 27, 1–52.
https://papua.bps.go.id/pressrelease/2018/05/07/336/indeks-pembangunan-
manusia-provinsi-papua-tahun-2017.html

Kementerian Kesehatan. (2021). Health Information Systems. In Kementerian


Kesehatan Republik Indonesia. Kementerian Kesehatan RI.
https://doi.org/10.1524/itit.2006.48.1.6

Kementrian Kesehatan RI. (2013). Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Kelas


D Pratama. Kementerian Kesehatan RI.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019. (2014).


Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 24 Tahun 2014. Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 7(2),
1–16. http://observatorio.epacartagena.gov.co/wp-
content/uploads/2017/08/metodologia-de-la-investigacion-sexta-
edicion.compressed.pdf

Republik Indonesia. (2004). UNDANG-UNDANG NO 40 TAHUN 2004. UU


No.40 Tahun 2004, 101. http://eprints.uanl.mx/5481/1/1020149995.PDF

WHO. (2021). Hospital Beds per 1000 Population.


https://data.worldbank.org/indicator/SH.MED.BEDS.ZS

13
DIREKTORAT PASCASARJANA
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
Jalan Kapten Muslim No. 79 Telp. (061) – 8476769 – 8466079 Fax. (061)-8471550
Website : sari-mutiara.ac.id, Email : prodimagisterusmi@yahoo.com
Medan - Sumatera Utara

Medan, 7 Oktober 2022

Nomor : 436/01/01/F/USM/X/2022
Lampiran :-
Hal : Ijin Melaksanakan Penelitian

Kepada Yth :
Ketua LPPM Universitas Sari Mutiara Indonesia
Di
Tempat

Sehubungan dengan pelaksanaan Tri Dharma perguruan Tinggi, maka sebagai dosen kami
mengijinkan untuk mengadakan kegiatan penelitian sebagai berikut:
Judul Penelitian : Analisis Kesiapan SDM, Administrasi dan Manajemen
Kllinik Pratama Menjadi Rumah Sakit Umum D
Pratama (Studi Kasus Klinik XXX)
Waktu : November - Desember 2022
Ketua Pelaksana
1) Nama : Dr. dr. Daniel Ginting, MMR
2) NIDN : 0111116002
3) Jabatan Fungsional/Golongan : Lektor/III-c
4) Program Studi : S2 Kesehatan Masyarakat
Anggota Pelaksana I
1) Nama Anggota/NIDN : Nina Fentiana, S.Pi., MKM/0121118702
2) Jabatan Fungsional/Golongan : Lektor/III-c
3) Program Studi : Ilmu Kesehatan Masyarakat
Mahasiswa yang terlibat
1) Nama Mahasiswa I/NIM : Kaleb Kedamaian Waruwu/190203013
Program Studi : S2 Kesehatan Masyarakat

Demikian surat ini kami sampaikan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui,
Direktur

(Prof.Dr.dr.Myrnawati CrieHandini,MS.PKK)
NIDK:8827890019

Anda mungkin juga menyukai