OPERASIONAL PROSEDUR
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PEMBUATAN FORMULASI EKSTRAK LIDAH BUAYA DAN LEMON
Prosedur Pembuatan
1 Pengertian Pengertian Sediaan dalam bentuk cair yang diperoleh dengan
mengekstraksi senyawa aktif dari simplisia nabati atau hewani
menggunakan pelarut yang sesuai.
2 Tujuan Efektif dalam proses desinfeksi Streptococcus mutans pada alat
ekstraksi gigi.
3 Bahan a. Lidah buaya
b. Lemon
c. Pelarut etanol 96%
d. Carbopol
e. Trietanolamin
f. Propilparaben
g. Propilen glikol
h. Metil paraben
4 Alat a. Baskom
b. Ayakan
c. Rotary Vacum Evaporator
d. Timbangan
e. mesin penggiling
f. mesin pengering
5 Cara Kerja a. Lidah buaya dan lemon disortasi yaitu memisahkan dari
benda-benda asing.
b. Kemudian dicuci bersih, dan ditiriskan, diiris tipis dan
disebarkan diatas kertas perkamen hingga airnya terserap.
c. Dikeringkan di dalam oven dengan suhu 40-50°C.
d. Proses pengeringan dilakukan sampai lidah buaya dan
lemon mudah diremukkan. Bahan yang kering diserbuk
kemudian disimpan dalam wadah kering.
e. simplisia atau serbuk dimaserasi dengan pelarut 96%.
f. Larutan disimpan dalam tabung maserasi kedap udara dan
terlindung dari cahaya matahari selama 3 hari dan setiap
hari diaduk dengan kaca pengaduk selama 30 menit.
g. Disaring dengan kertas saring dan ampasnya dimaserasi
kembali lalu disaring.
h. Hasil maserasi diupakan dengan rotary evaporator pada
temperatur yang ditentukan untuk menghilangkan
pelarutnya. Lalu dikeringkan dengan alat penangas selama 2
hari sehingga didapatkan ekstrak lidah buaya dan lemon.
i. untuk mendapatkan konsentrasi yang diinginkan diencerkan
dengan aquades steril
j. Pembuatan formulasi disinfektan herbal dilakukan
pencampuran ekstrak lidah buaya dan lemon bersama
dengan beberapa bahan kimia.
k. Formulasi ekstrak lidah buaya dan lemon dalm bentuk cair
dimasukka ke dalam botol steril.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PEMBERIAN FORMULA EKSTRAK LIDAH BUAYA DAN LEMON
No Prosedur Tindakan
1 Pengertian Pemberian formulasi ekstrak lidah buaya dan lemon
merupakan bahan disinfektan herbal sebagai salah satu cara
proses desinfeksi Streptococcus mutans
2 Tujuan Efektif terhadap konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dan
kosentrasi daya bunuh (KDM) pada Koloni bakteri.
3 Indikasi Streptococcus mutans pada alat ekstraksi gigi.
4 waktu Setelah 15 menit perendaman alat eskraksi gigi.
5 Persiapan alat a. Formulasi ekstrak lidah buaya dan lemon
b. Wadah
c. Alat ekstraksi gigi
6 Persiapan Menyiapkan alat eksraksi yang telah digunakan dalam
subjek perawatan kasus exodontia.
Dibuat Disahkan
A. Tujuan
Untuk mempermudah dan mempercepat hasil kultur dari identifikasi sampai sensitifitas
B. Ruang lingkup
Instruksi kerja ini meliputi Vitek 2 Compact yang merupakan instrument otomatis untuk
identifikasi bakteri dan yeast serta tes sensitifitas antibiotik
C. Informasi Alat
Jenis alat : Viteks 2 Compact
Merek : Biomerieux
D. Form
Log BOOK Penggunaan Alat
E. Petunjuk
A. Tujuan
Untuk mempermudah dan mempercepat hasil kultur dari identifikasi sampai sensitifitas.
B. Ruang lingkup
Vitek 2 Compact adalah instrument otomatis untuk identifikasi bakteri dan yeast serta
tes sensitifitas antibiotik.
C. Informasi Alat
Jenis alat : Vitek 2 Compact
Merek : Biomerieux
D. Form
Log BOOK Penggunaan Alat
E. Peralatan
a. Personal Computer (PC)
b. Instrumen Vitek 2 Compact
c. Printer
d. UPS
e. Power Conditioner (Stabilizer)
f. Barcode reader
g. Ose 10 ul disposable
h. Densichek Plus (alat untuk mengukur kekeruhan inokulum bakteri dalam satuan
McFarland)
i. Test casette (rak tempat menyusun card untuk tes identifikasi atau sensitivitas
antibiotik)
j. Tabung reaksi khusus untuk Vitek 2 Compact (dari polystyrene)
F. Menyalakan Instrumen Vitek 2 Compact
a. Nyalakan Power Conditioner
b. Nyalakan UPS
c. Nyalakan Personal Computer
d. Nyalakan Instrumen Vitek 2 Compact
e. Masukkan username dan password
f. Selama beberapa menit awal instrument dinyalakan akan berada pada status
warming, tunggu instrument hingga menunjukkan status OK
G. Persiapan Sample
a. Gunakan isolat bakteri/yeast yang muda dan koloni murni
b. Isi tabung polystyrene dengan 3 ml larutan NaCl 0.45-0.50% pH 4.5-7.0
c. Ambil koloni bakteri, buat inokulum bakteri dan homogenisasi
d. Ukur kekeruhan inokulum dengan menggunakan alat Densichek Plus
I. Pengukuran Menggunakan Densicheck
a. Kalibrasi Densichek Plus dengan larutan McFarland standar
b. Bersihkan tabung inokulum yang akan diukur terlebih dahulu bagian luarnya
dengan tisu.
c. Masukkan tabung ke lubang pengukuran Densichek Plus, putar 360o selama 2 detik.
d. Angka hasil pengukuran akan muncul dalam satuan McFarland
e. Jika kekeruhan kurang maka tambahkan koloni bakteri/yeast
f. Jika kekeruhan berlebih, maka ambil sejumlah volume inokulum dan encerkan
dengan menambah larutan NaCl 0.45-0.50%.
J. Memasukkan data
a. Masukkan informasi spesimen, dengan cara
1. Buka software Vitek 2 pada monitor dengan klik 2 kali pada gambar Vitek 2
software.
2. Masukkan username dan password (contoh: labsuper/labsuper)
3. Lengkapi data yang harus diisi antara lain:
Lab ID: Nomor laboratorium/Nomor specimen
Patient name: Nama Sampel
Tekan OK
b. Masukkan informasi cassette
1. Jika mengerjakan dengan MAINTAIN VIRTUAL CASSETTE
LEMBAR OBSERVASI
LEMBAR OBSERVASI
Untuk mengukur efektivitas Streptococcus sp terhadap alat ekstraksi gigi yang telah
2. Tidak diberi
LEMBAR OBSERVASI
Untuk mengukur efektivitas Streptococcus sp terhadap alat ekstraksi gigi yang telah
2. Tidak diberi
2. Tidak diberi
LEMBAR OBSERVASI
Uji Organoleptik dilakukan untuk melihat tampilan fisik sediaan disinfektan herbal
dengan cara melakukan pengamatan terhadap tekstur, warna dan aroma dari sediaan
Petunjuk : peneliti memberi tanda dengan cara melingkari setelah pengamatan terhadap
Cara uji derajat keasaman (pH) dengan menggunakan alat pH meter. Elektroda
pengukur dicelupkan sehingga ujung elektroda tercelup semua, pH yang diperoleh
dicatat
Larutan Nilai pH
Disinfektan Herbal 75%
Keterangan
ANALISIS DATA
Uji validasi ahli
UJI Normalitas
Perendaman alat ekstraksi gigi yang terpapar
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
*
pre75% .211 8 .200 .901 8 .297
*
Post75% .211 8 .200 .932 8 .538
*
pre50% .191 8 .200 .926 8 .478
*
post50% .238 8 .200 .907 8 .336
*
pre0,5% .193 8 .200 .963 8 .836
*
post0,5% .154 8 .200 .966 8 .861
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Uji KBM
UJI KHM
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
Kosentrasi N Percent N Percent N Percent
KHM kosentrasi 75% 8 100.0% 0 0.0% 8 100.0%
Kosentrasi 50% 8 100.0% 0 0.0% 8 100.0%
Larutan 0,5% 8 100.0% 0 0.0% 8 100.0%
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Kosentrasi Statistic df Sig. Statistic df Sig.
KHM kosentrasi 75% .290 8 .046 .794 8 .125
Kosentrasi 50% .263 8 .109 .827 8 .056
Larutan 0,5% .300 8 .033 .798 8 .127
a. Lilliefors Significance Correction
UJI PH
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PRE konts 75% 6 6.67 7.61 7.1867 .36642
POST konts 50% 6 6.54 7.48 7.0383 .36417
Pre konst 50% 6 6.57 7.95 7.3550 .58746
POST Konst 50% 6 6.53 7.76 7.0350 .40879
Valid N (listwise) 6
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Kosentasi larutan Statistic df Sig. Statistic df Sig.
*
nilai pH Pretest kosentrasi 75% .175 6 .200 .943 6 .679
post test kosentasi 75% .298 6 .105 .890 6 .317
pretest kosentrasi 50% .281 6 .151 .867 6 .214
post test kosentrasu 50% .280 6 .155 .905 6 .403
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Uji data berpasangan
UJI EFEKTIVITAS PERENDAMAN ALAT EKSTAKSI GIGI YANG TERPAPAR
Descriptives
colony
95% Confidence Interval for Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
kosentrasi 75% 8 6.00 7.578 2.679 -.34 12.34 2 21
kosentasi 50% 8 11.88 9.761 3.451 3.71 20.04 1 23
kosentrasi 0,5% 8 25.38 12.432 4.395 14.98 35.77 7 45
Total 24 14.42 12.734 2.599 9.04 19.79 1 45
Multiple Comparisons
Dependent Variable: colony
Tukey HSD
Mean Difference 95% Confidence Interval
(I) kosentrasi (J) kosentrasi (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
kosentrasi 75% kosentasi 50% -5.875 5.060 .489 -18.63 6.88
*
kosentrasi 0,5% -19.375 5.060 .003 -32.13 -6.62
kosentasi 50% kosentrasi 75% 5.875 5.060 .489 -6.88 18.63
*
kosentrasi 0,5% -13.500 5.060 .037 -26.25 -.75
*
kosentrasi 0,5% kosentrasi 75% 19.375 5.060 .003 6.62 32.13
*
kosentasi 50% 13.500 5.060 .037 .75 26.25
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
UJI KBM
Descriptives
nilai KBM
95% Confidence Interval for Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
kosentrasi 75% 8 2.73200 .975597 .344926 1.91638 3.54762 1.322 4.112
kosentrasi 50% 8 1.38238 .452083 .159836 1.00442 1.76033 1.111 2.114
klorin 0,5% 8 1.61538 .532823 .188381 1.16992 2.06083 1.112 2.116
Total 24 1.90992 .894609 .182611 1.53216 2.28768 1.111 4.112
Multiple Comparisons
Dependent Variable: nilai KBM
Tukey HSD
Mean Difference 95% Confidence Interval
(I) kosentrasi (J) kosentrasi (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
*
kosentrasi 75% kosentrasi 50% 1.349625 .346419 .002 .47645 2.22280
*
klorin 0,5% 1.116625 .346419 .011 .24345 1.98980
*
kosentrasi 50% kosentrasi 75% -1.349625 .346419 .002 -2.22280 -.47645
klorin 0,5% -.233000 .346419 .782 -1.10617 .64017
*
klorin 0,5% kosentrasi 75% -1.116625 .346419 .011 -1.98980 -.24345
kosentrasi 50% .233000 .346419 .782 -.64017 1.10617
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Uji KHM
Descriptives
KHM
95% Confidence Interval for Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
kosentrasi 75% 8 3.63 1.408 .498 2.45 4.80 2 5
Kosentrasi 50% 8 2.25 1.165 .412 1.28 3.22 1 4
Larutan 0,5% 8 1.63 .744 .263 1.00 2.25 1 3
Total 24 2.50 1.383 .282 1.92 3.08 1 5
Multiple Comparisons
Dependent Variable: KHM
Tukey HSD
Mean Difference 95% Confidence Interval
(I) Kosentrasi (J) Kosentrasi (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
kosentrasi 75% Kosentrasi 50% 1.375 .570 .062 -.06 2.81
*
Larutan 0,5% 2.000 .570 .006 .56 3.44
Kosentrasi 50% kosentrasi 75% -1.375 .570 .062 -2.81 .06
Larutan 0,5% .625 .570 .526 -.81 2.06
*
Larutan 0,5% kosentrasi 75% -2.000 .570 .006 -3.44 -.56
Kosentrasi 50% -.625 .570 .526 -2.06 .81
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Nilai selisih