Anda di halaman 1dari 30

LAMPIRAN 1 STANDAR

OPERASIONAL PROSEDUR
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PEMBUATAN FORMULASI EKSTRAK LIDAH BUAYA DAN LEMON

Prosedur Pembuatan
1 Pengertian Pengertian Sediaan dalam bentuk cair yang diperoleh dengan
mengekstraksi senyawa aktif dari simplisia nabati atau hewani
menggunakan pelarut yang sesuai.
2 Tujuan Efektif dalam proses desinfeksi Streptococcus mutans pada alat
ekstraksi gigi.
3 Bahan a. Lidah buaya
b. Lemon
c. Pelarut etanol 96%
d. Carbopol
e. Trietanolamin
f. Propilparaben
g. Propilen glikol
h. Metil paraben

4 Alat a. Baskom
b. Ayakan
c. Rotary Vacum Evaporator
d. Timbangan
e. mesin penggiling
f. mesin pengering

5 Cara Kerja a. Lidah buaya dan lemon disortasi yaitu memisahkan dari
benda-benda asing.
b. Kemudian dicuci bersih, dan ditiriskan, diiris tipis dan
disebarkan diatas kertas perkamen hingga airnya terserap.
c. Dikeringkan di dalam oven dengan suhu 40-50°C.
d. Proses pengeringan dilakukan sampai lidah buaya dan
lemon mudah diremukkan. Bahan yang kering diserbuk
kemudian disimpan dalam wadah kering.
e. simplisia atau serbuk dimaserasi dengan pelarut 96%.
f. Larutan disimpan dalam tabung maserasi kedap udara dan
terlindung dari cahaya matahari selama 3 hari dan setiap
hari diaduk dengan kaca pengaduk selama 30 menit.
g. Disaring dengan kertas saring dan ampasnya dimaserasi
kembali lalu disaring.
h. Hasil maserasi diupakan dengan rotary evaporator pada
temperatur yang ditentukan untuk menghilangkan
pelarutnya. Lalu dikeringkan dengan alat penangas selama 2
hari sehingga didapatkan ekstrak lidah buaya dan lemon.
i. untuk mendapatkan konsentrasi yang diinginkan diencerkan
dengan aquades steril
j. Pembuatan formulasi disinfektan herbal dilakukan
pencampuran ekstrak lidah buaya dan lemon bersama
dengan beberapa bahan kimia.
k. Formulasi ekstrak lidah buaya dan lemon dalm bentuk cair
dimasukka ke dalam botol steril.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PEMBERIAN FORMULA EKSTRAK LIDAH BUAYA DAN LEMON

No Prosedur Tindakan
1 Pengertian Pemberian formulasi ekstrak lidah buaya dan lemon
merupakan bahan disinfektan herbal sebagai salah satu cara
proses desinfeksi Streptococcus mutans
2 Tujuan Efektif terhadap konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dan
kosentrasi daya bunuh (KDM) pada Koloni bakteri.
3 Indikasi Streptococcus mutans pada alat ekstraksi gigi.
4 waktu Setelah 15 menit perendaman alat eskraksi gigi.
5 Persiapan alat a. Formulasi ekstrak lidah buaya dan lemon
b. Wadah
c. Alat ekstraksi gigi
6 Persiapan Menyiapkan alat eksraksi yang telah digunakan dalam
subjek perawatan kasus exodontia.

7 Penatalaksanaan a. Melakukan informed consent


b. Untuk kelompok pre pengambilan sampel dengan
melakukan swab pada alat pasca perawatan kasus
exodontia, Kemudian hasil swab dimasukkan ke dalam
tabung reaksi yang berisi Nacl dan di beri label.
c. Untuk kelompok post pengambilan sampel dilakukan
setelah pengaplikasian dengan melakukan perendaman
formulasi ekstrak lidah buaya dan lemon dalam wadah
selama 15 menit, kemudiaan swab pada alat yang telah
dilakukan perendaman, hasil hasil swab dimasukkan ke
dalam tabung reaksi yang berisi Nacl dan diberi label.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR VITEK (UJI INDETIFIKASI
BAKTERI)

Dibuat Disahkan

STANDAR OPERASIONAL KERJA


Djoko
Widodo, Priyatno,
SST SP,M.Sc
No. Dokumen Revisi Tanggal Halaman
Sub unit
Sekjur
Kode lab
PL.00.03.104.042/I II 4/2/2019 1 dari 5
Distribusi
VITEKS

SOP : PETUNJUK PENGGUNAAN VITEKS

A. Tujuan
Untuk mempermudah dan mempercepat hasil kultur dari identifikasi sampai sensitifitas
B. Ruang lingkup
Instruksi kerja ini meliputi Vitek 2 Compact yang merupakan instrument otomatis untuk
identifikasi bakteri dan yeast serta tes sensitifitas antibiotik
C. Informasi Alat
Jenis alat : Viteks 2 Compact
Merek : Biomerieux
D. Form
Log BOOK Penggunaan Alat
E. Petunjuk

A. Tujuan
Untuk mempermudah dan mempercepat hasil kultur dari identifikasi sampai sensitifitas.
B. Ruang lingkup
Vitek 2 Compact adalah instrument otomatis untuk identifikasi bakteri dan yeast serta
tes sensitifitas antibiotik.
C. Informasi Alat
Jenis alat : Vitek 2 Compact
Merek : Biomerieux
D. Form
Log BOOK Penggunaan Alat
E. Peralatan
a. Personal Computer (PC)
b. Instrumen Vitek 2 Compact
c. Printer
d. UPS
e. Power Conditioner (Stabilizer)
f. Barcode reader
g. Ose 10 ul disposable
h. Densichek Plus (alat untuk mengukur kekeruhan inokulum bakteri dalam satuan
McFarland)
i. Test casette (rak tempat menyusun card untuk tes identifikasi atau sensitivitas
antibiotik)
j. Tabung reaksi khusus untuk Vitek 2 Compact (dari polystyrene)
F. Menyalakan Instrumen Vitek 2 Compact
a. Nyalakan Power Conditioner
b. Nyalakan UPS
c. Nyalakan Personal Computer
d. Nyalakan Instrumen Vitek 2 Compact
e. Masukkan username dan password
f. Selama beberapa menit awal instrument dinyalakan akan berada pada status
warming, tunggu instrument hingga menunjukkan status OK
G. Persiapan Sample
a. Gunakan isolat bakteri/yeast yang muda dan koloni murni
b. Isi tabung polystyrene dengan 3 ml larutan NaCl 0.45-0.50% pH 4.5-7.0
c. Ambil koloni bakteri, buat inokulum bakteri dan homogenisasi
d. Ukur kekeruhan inokulum dengan menggunakan alat Densichek Plus
I. Pengukuran Menggunakan Densicheck
a. Kalibrasi Densichek Plus dengan larutan McFarland standar
b. Bersihkan tabung inokulum yang akan diukur terlebih dahulu bagian luarnya
dengan tisu.
c. Masukkan tabung ke lubang pengukuran Densichek Plus, putar 360o selama 2 detik.
d. Angka hasil pengukuran akan muncul dalam satuan McFarland
e. Jika kekeruhan kurang maka tambahkan koloni bakteri/yeast
f. Jika kekeruhan berlebih, maka ambil sejumlah volume inokulum dan encerkan
dengan menambah larutan NaCl 0.45-0.50%.

J. Memasukkan data
a. Masukkan informasi spesimen, dengan cara
1. Buka software Vitek 2 pada monitor dengan klik 2 kali pada gambar Vitek 2
software.
2. Masukkan username dan password (contoh: labsuper/labsuper)
3. Lengkapi data yang harus diisi antara lain:
 Lab ID: Nomor laboratorium/Nomor specimen
 Patient name: Nama Sampel
 Tekan OK
b. Masukkan informasi cassette
1. Jika mengerjakan dengan MAINTAIN VIRTUAL CASSETTE

 Klik gambar “Cassette” di


pojok kiri atas Klik gambar
“Cassette & Bintang”
 Letakkan cursor monitor pada
cassette ID, masukkan no.
cassette yang dipakai dengan
cara menscan atau memilih dari
pilihan no. cassette yang ada
 Letakkan cursor monitor pada
kolom barcode, scan setiap
kartu maka informasi tentang
kartu tersebut akan muncul
 Blok baris accesion kemudian
klik “tanda buku dan pensil”
 Lengkapi data seperti: Lab ID,
Patient Name kemudian tekan
OK Ulangi untuk isolat-isolat
yang lain
 Tekan gambar “disket” untuk
menyimpan
2. Jika mengerjakan dengan SETUP TEST POST ENTRY

 Cassette yang sudah berisi kartu dan inokulum dimasukkan langsung


ke ruang filler dan ke ruang loader seperti cara di bawah ini:
 Jika kartu sudah dalam inkubator, kembali ke layar monitor
 Isi formulir cassette yang akan diperiksa, jika belum mempunyai
formulir tersebut, bisa dicetak dari menu cassette, klik gambar printer
di sisi kanan atas, pilih blank cassette
 Lengkapi data no cassette, jenis kartu yang dipakai, 6 angka terakhir
barcode kartu dan lab ID
 Tekan gambar cassette
 Perhatikan tulisan tercetak merah pada navigation tree, klik dan
cocokkan data tipe kartu dan barcodenya, lengkapi informasi cassette
yang belum terisi yaitu:
 Accession Number = Lab ID
 Jika sudah selesai tekan gambar “disket”
K. Pemasukkan ke Ruang Filler
a. Masukkan cassette ke ruang filler
b. Tekan “START FILL”
c. Pengisian akan memerlukan waktu beberapa menit
d. Jika selesai, maka alarm berbunyi, tanda indikator akan berkedip dan cassette harus
segera dipindahkan ke ruang loader

L. Pemasukkan ke Ruang Loader


a. Masukkan segera cassette ke ruang loader
b. Proses yang akan dilalui antara lain :
1. Pembacaan barcode (barcode reading)
2. Pemotongan pipa (sealing)
3. Pemasukkan ke inkubator (loading card)
c. Jika selesai, maka alarm berbunyi, tanda indikator akan berkedip dan cassette harus
segera dikeluarkan
d. Proses inkubasi akan berlangsung beberapa jam dan hasil akan tercetak secara
otomatis
M. Tabel Densitas Inokulum

NO. UMUR KULTUR DENSITAS INOKULUM


KARTU (McFarland)
(jam)
1 GN 18-24 0.50-0.63
2 GP 12-48 0.50-0.63
3 BCL 18-24 1.80-2.20
4 YST 18-72 1.80-2.20
5 CBC 18-24 2.70-3.30
6 NH 18-24 2.70-3.30
a. Corynebacteria 18-
24
7 ANC b. Anaerobes 18-72 2.70-3.30
Distribution Date Related Prepared Approved
document
LAMPIRAN 2

LEMBAR OBSERVASI
LEMBAR OBSERVASI

Untuk mengukur efektivitas Streptococcus sp terhadap alat ekstraksi gigi yang telah

terkontaminasi direndam dalam larutan klorin

Larutan Setelah perendaman

Larutan klorin 1. Diberi

2. Tidak diberi

LEMBAR OBSERVASI

Untuk mengukur efektivitas Streptococcus sp terhadap alat ekstraksi gigi yang telah

terkontaminasi direndam dalam larutan disinfekatn herbal.

Larutan Setelah perendaman

Disinfektan herbal 75% 1. Diberi

2. Tidak diberi

Disinfektan herbal 50% 1. Diberi

2. Tidak diberi
LEMBAR OBSERVASI

Uji Organoleptik dilakukan untuk melihat tampilan fisik sediaan disinfektan herbal

dengan cara melakukan pengamatan terhadap tekstur, warna dan aroma dari sediaan

yang telah dibuat.

Formulasi Tekstur Warna Aroma


Disinfektan
Disinfektan 1 = Cair 1 = bening Khas lemon
Herbal 75% 2 = Semi padat 2 = coklat Khas lidah buaya

Disinfektan 1 = Cair 1 = bening Khas lemon


Herbal 50% 2 = Semi padat 2 = coklat Khas lidah buaya

Petunjuk : peneliti memberi tanda dengan cara melingkari setelah pengamatan terhadap

tekstur, warna dan aroma dari sediaan yang telah dibuat.


LEMBAR OBSERVASI

Cara uji derajat keasaman (pH) dengan menggunakan alat pH meter. Elektroda
pengukur dicelupkan sehingga ujung elektroda tercelup semua, pH yang diperoleh
dicatat

Larutan Nilai pH
Disinfektan Herbal 75%

Disinfektan Herbal 50%

Keterangan

Asam : < 6,5

Normal : 6,5 – 7,4

Basa : > 7,4


LAMPIRAN 3

ANALISIS DATA
Uji validasi ahli

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 10 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 10 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Intraclass Correlation Coefficient


Intraclass 95% Confidence Interval F Test with True Value 0
b
Correlation Lower Bound Upper Bound Value df1 df2 Sig
a
Single Measures .735 .433 .917 9.333 9 18 .000
c
Average Measures .893 .696 .971 9.333 9 18 .000
UJI STABILITAS FISK

Paired Samples Statistics


Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 pre test 75% 6.1067 6 1.00492 .41026
post test 75% 4.9883 6 1.08417 .44261

Paired Samples Test


Paired Differences
95% Confidence Interval of the
Difference
Mean Std. Deviation Std. Error Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair 1 pre test 75% - post test 75% 1.11833 .59081 .24120 .49832 1.73835 4.637 5 .006

Paired Samples Statistics


Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 pre kosentrasi 50% 6.4400 6 1.36499 .55726
post kosentrasi 50% 4.9883 6 .77937 .31818
Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence Interval of the
Difference
Mean Std. Deviation Std. Error Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair 1 pre kosentrasi 50% - post 1.45167 .74368 .30361 .67122 2.23211 4.781 5 .005
kosentrasi 50%

UJI Normalitas
Perendaman alat ekstraksi gigi yang terpapar

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
pre75% 8 100.0% 0 0.0% 8 100.0%
Post75% 8 100.0% 0 0.0% 8 100.0%
pre50% 8 100.0% 0 0.0% 8 100.0%
post50% 8 100.0% 0 0.0% 8 100.0%
pre0,5% 8 100.0% 0 0.0% 8 100.0%
post0,5% 8 100.0% 0 0.0% 8 100.0%

Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
*
pre75% .211 8 .200 .901 8 .297
*
Post75% .211 8 .200 .932 8 .538
*
pre50% .191 8 .200 .926 8 .478
*
post50% .238 8 .200 .907 8 .336
*
pre0,5% .193 8 .200 .963 8 .836
*
post0,5% .154 8 .200 .966 8 .861
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction

Uji KBM

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
Kosentrasi N Percent N Percent N Percent
nilai KBM 1.00 8 100.0% 0 0.0% 8 100.0%
2.00 8 100.0% 0 0.0% 8 100.0%
3.00 8 100.0% 0 0.0% 8 100.0%
4.00 8 100.0% 0 0.0% 8 100.0%
5.00 8 100.0% 0 0.0% 8 100.0%
6.00 8 100.0% 0 0.0% 8 100.0%
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Kosentrasi Statistic df Sig. Statistic df Sig.
nilai KBM 1.00 .260 8 .117 .858 8 .115
*
2.00 .232 8 .200 .878 8 .181
3.00 .308 8 .024 .843 8 .080
4.00 .277 8 .072 .855 8 .108
5.00 .276 8 .074 .838 8 .071
*
6.00 .226 8 .200 .886 8 .213
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction

UJI KHM
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
Kosentrasi N Percent N Percent N Percent
KHM kosentrasi 75% 8 100.0% 0 0.0% 8 100.0%
Kosentrasi 50% 8 100.0% 0 0.0% 8 100.0%
Larutan 0,5% 8 100.0% 0 0.0% 8 100.0%
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Kosentrasi Statistic df Sig. Statistic df Sig.
KHM kosentrasi 75% .290 8 .046 .794 8 .125
Kosentrasi 50% .263 8 .109 .827 8 .056
Larutan 0,5% .300 8 .033 .798 8 .127
a. Lilliefors Significance Correction
UJI PH

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PRE konts 75% 6 6.67 7.61 7.1867 .36642
POST konts 50% 6 6.54 7.48 7.0383 .36417
Pre konst 50% 6 6.57 7.95 7.3550 .58746
POST Konst 50% 6 6.53 7.76 7.0350 .40879
Valid N (listwise) 6

Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Kosentasi larutan Statistic df Sig. Statistic df Sig.
*
nilai pH Pretest kosentrasi 75% .175 6 .200 .943 6 .679
post test kosentasi 75% .298 6 .105 .890 6 .317
pretest kosentrasi 50% .281 6 .151 .867 6 .214
post test kosentrasu 50% .280 6 .155 .905 6 .403
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Uji data berpasangan
UJI EFEKTIVITAS PERENDAMAN ALAT EKSTAKSI GIGI YANG TERPAPAR

Paired Samples Statistics


Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 pre75% 708.50 8 39.276 13.886
Post75% 16.75 8 9.706 3.432
Pair 2 pre50% 686.13 8 54.651 19.322
post50% 18.13 8 10.656 3.768
Pair 3 pre0,5% 695.50 8 26.262 9.285
post0,5% 27.88 8 13.185 4.662

Paired Samples Test


Paired Differences
95% Confidence Interval of the
Difference
Mean Std. Deviation Std. Error Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair 1 pre75% - Post75% 691.750 42.358 14.976 656.338 727.162 46.191 7 .000
Pair 2 pre50% - post50% 668.000 52.378 18.518 624.211 711.789 36.072 7 .000
Pair 3 pre0,5% - post0,5% 667.625 19.610 6.933 651.231 684.019 96.294 7 .000
UJI EFEKTIVITAS KBM

Paired Samples Statistics


Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 prekosentrasi75% 1.91613 8 .550763 .194724
PostKonsentrasi75% 1.87262 8 .537988 .190208
Pair 2 preskosentrasi 50% 2.00500 8 .516045 .182450
prekosentrasi 50% 1.94987 8 .498308 .176178
Pair 3 preklorin 0,5% 1.88188 8 .565275 .199855
postklorin 0,5% 1.80288 8 .557853 .197231

Paired Samples Test


Paired Differences
95% Confidence Interval of the
Difference
Mean Std. Deviation Std. Error Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair 1 prekosentrasi75% - .043500 .026624 .009413 .021241 .065759 4.621 7 .002
PostKonsentrasi75%
Pair 2 preskosentrasi 50% - .055125 .041250 .014584 .020639 .089611 3.780 7 .007
prekosentrasi 50%
Pair 3 preklorin 0,5% - postklorin 0,5% .079000 .047479 .016786 .039306 .118694 4.706 7 .002
Data tidak berpasangan
UJI EFEKTIVITAS PERENDAMAN ALAT EKSTRAKSI GIGI TERPAPAR

Descriptives
colony
95% Confidence Interval for Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
kosentrasi 75% 8 6.00 7.578 2.679 -.34 12.34 2 21
kosentasi 50% 8 11.88 9.761 3.451 3.71 20.04 1 23
kosentrasi 0,5% 8 25.38 12.432 4.395 14.98 35.77 7 45
Total 24 14.42 12.734 2.599 9.04 19.79 1 45

Test of Homogeneity of Variances


Levene Statistic df1 df2 Sig.
colony Based on Mean 1.141 2 21 .339
Based on Median 1.756 2 21 .197
Based on Median and with 1.756 2 18.320 .201
adjusted df
Based on trimmed mean 1.263 2 21 .303
ANOVA
colony
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 1579.083 2 789.542 7.709 .003
Within Groups 2150.750 21 102.417
Total 3729.833 23

Multiple Comparisons
Dependent Variable: colony
Tukey HSD
Mean Difference 95% Confidence Interval
(I) kosentrasi (J) kosentrasi (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
kosentrasi 75% kosentasi 50% -5.875 5.060 .489 -18.63 6.88
*
kosentrasi 0,5% -19.375 5.060 .003 -32.13 -6.62
kosentasi 50% kosentrasi 75% 5.875 5.060 .489 -6.88 18.63
*
kosentrasi 0,5% -13.500 5.060 .037 -26.25 -.75
*
kosentrasi 0,5% kosentrasi 75% 19.375 5.060 .003 6.62 32.13
*
kosentasi 50% 13.500 5.060 .037 .75 26.25
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
UJI KBM

Descriptives
nilai KBM
95% Confidence Interval for Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
kosentrasi 75% 8 2.73200 .975597 .344926 1.91638 3.54762 1.322 4.112
kosentrasi 50% 8 1.38238 .452083 .159836 1.00442 1.76033 1.111 2.114
klorin 0,5% 8 1.61538 .532823 .188381 1.16992 2.06083 1.112 2.116
Total 24 1.90992 .894609 .182611 1.53216 2.28768 1.111 4.112

Test of Homogeneity of Variances


Levene Statistic df1 df2 Sig.
nilai KBM Based on Mean 3.586 2 21 .046
Based on Median 1.362 2 21 .278
Based on Median and with 1.362 2 11.117 .296
adjusted df
Based on trimmed mean 3.657 2 21 .043
ANOVA
nilai KBM
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 8.327 2 4.164 8.674 .002
Within Groups 10.080 21 .480
Total 18.407 23

Multiple Comparisons
Dependent Variable: nilai KBM
Tukey HSD
Mean Difference 95% Confidence Interval
(I) kosentrasi (J) kosentrasi (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
*
kosentrasi 75% kosentrasi 50% 1.349625 .346419 .002 .47645 2.22280
*
klorin 0,5% 1.116625 .346419 .011 .24345 1.98980
*
kosentrasi 50% kosentrasi 75% -1.349625 .346419 .002 -2.22280 -.47645
klorin 0,5% -.233000 .346419 .782 -1.10617 .64017
*
klorin 0,5% kosentrasi 75% -1.116625 .346419 .011 -1.98980 -.24345
kosentrasi 50% .233000 .346419 .782 -.64017 1.10617
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Uji KHM

Descriptives
KHM
95% Confidence Interval for Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
kosentrasi 75% 8 3.63 1.408 .498 2.45 4.80 2 5
Kosentrasi 50% 8 2.25 1.165 .412 1.28 3.22 1 4
Larutan 0,5% 8 1.63 .744 .263 1.00 2.25 1 3
Total 24 2.50 1.383 .282 1.92 3.08 1 5

Test of Homogeneity of Variances


Levene Statistic df1 df2 Sig.
KHM Based on Mean 3.571 2 21 .046
Based on Median 1.468 2 21 .253
Based on Median and with 1.468 2 14.736 .262
adjusted df
Based on trimmed mean 3.461 2 21 .050
ANOVA
KHM
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 16.750 2 8.375 6.454 .007
Within Groups 27.250 21 1.298
Total 44.000 23

Multiple Comparisons
Dependent Variable: KHM
Tukey HSD
Mean Difference 95% Confidence Interval
(I) Kosentrasi (J) Kosentrasi (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
kosentrasi 75% Kosentrasi 50% 1.375 .570 .062 -.06 2.81
*
Larutan 0,5% 2.000 .570 .006 .56 3.44
Kosentrasi 50% kosentrasi 75% -1.375 .570 .062 -2.81 .06
Larutan 0,5% .625 .570 .526 -.81 2.06
*
Larutan 0,5% kosentrasi 75% -2.000 .570 .006 -3.44 -.56
Kosentrasi 50% -.625 .570 .526 -2.06 .81
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Nilai selisih

Nilai selisih perlakuan perendaman alat


Statistics
pre75% nilaselisih75% Post75% pre50% nilaiselisih50% post50% pre0,5% nilaselisih0,5% post0,5%
N Valid 8 8 8 8 8 8 8 8 8
Missing 10 10 10 10 10 10 10 10 10
Mean 708.50 -691.75 16.75 686.13 -668.00 18.13 695.50 -667.62 27.88
Median 700.00 -679.50 20.50 683.50 -674.00 22.00 700.00 -671.00 29.00
Std. Deviation 39.276 42.358 9.706 54.651 52.378 10.656 26.262 19.610 13.185
Minimum 670 -765 2 612 -742 1 656 -694 7
Maximum 780 -640 30 765 -590 32 732 -639 45

Nilai selisih KBM


Statistics
preKosnts75% postkosnst75% Nilai selisih75 prekonst50 postkosen50 nilai selisih50 prelarutanklorin postklori nlai selisihklorin
N Valid 8 8 8 8 8 8 8 8 8
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 1.91613 1.87263 -.04350 2.00500 1.94987 -.05512 1.88188 1.80288 -.07900
Median 1.91150 1.87000 -.03900 2.13100 2.05350 -.05350 1.58300 1.54900 -.08000
Std. Deviation .550763 .537988 .026624 .516045 .498308 .041250 .565275 .557853 .047479
Variance .303 .289 .001 .266 .248 .002 .320 .311 .002
Minimum 1.345 1.324 -.101 1.345 1.332 -.120 1.344 1.233 -.157
Maximum 2.538 2.489 -.016 2.567 2.501 -.009 2.654 2.564 -.023

Anda mungkin juga menyukai