STUDY KASUS INOVASI PROMOSI KESEHATAN GIGI DAN MULUT

TERHADAP VIRUS CORONA

Dosen Pengampu : Salikun, S.Pd, M.Kes

Nama Mahasiswa : Utari Zulkaidah

Nim : P1337425319019

MAGISTER TERAPAN TERAPIS GIGI DAN MULUT

POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
2020
 Angka kasus Covid-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan. Oleh karena itu,
masyarakat yang belum terpapar harus semakin meningkatkan kewaspadaan guna melindungi
diri dari penularan virus corona baru. Seperti yang diketahui, virus menular melalui droplet atau
percikan yang bisa menginfeksi tubuh apabila masuk lewat mukosa.
Para ahli mengimbau agar masyarakat menghindari menyentuh wajah menggunakan
tangan karena virus corona baru bisa masuk lewat mukosa seperti mata, hidung, dan mulut.
Selain menghindari menyentuh wajah, ada hal lain yang juga harus dilakukan. Salah satunya
adalah hindari penggunaan makan bersama.
Menurut dokter spesialis gigi dan bedah mulut, Dr, drg. R.M. Sri Hananto Seno,
SpBM(K), MM, penggunaan alat makan bersama dapat menjadi media penularan virus corona
baru. Terutama pada orang-orang dengan mukosa mulut, gusi, dan air liur yang rentan terhadap
penyakit. Dirinya memberi contoh penggunaan alat makan bersama di keluarga.

Permasalahan
Ada anggota keluarga yang sudah terkena Covid-19 tapi tidak terasa karena dia hiden carrier dan
ternyata masa inkubasi virus belum tuntas. Anggota keluarga tersebut kemudian makan
menggunakan sendok dan ternyata air liurnya keluar nempel di sendok. Lalu ada anggota
keluarga lain yang menggunakan sendok dia, bisa jadi tertular (INDOZONE.ID, 2020)

Solusi

Kepada orang yang belum terjangkit : Inovasi yang dilakukan yaitu melakukan penyuluhan
kepada masyarakat melalui sosial media mengenai hubungan virus corona dengan mukosa
seperti melalui alat yang digunakan harus steril dan dipakai personal. Penggunaan sendok,
garpu, gelas, botol, jangan bersama-sama. Begitu juga dengan handuk dan sapu tangan karena
kalau dipakai di wajah lalu kena air liur bisa turut menularkan virus.

Kepada orang yang sudah terjangkit : Inovasi yang dilakukan yaitu melakukan sosialisasi kepada
pasien yang ada di Rumah Sakit untuk selalu berhati-hati dalam menggunakan alat yang
bersamaan supaya tidak ada lagi korban dan kepada orang melakukan isolasi di rumah sendiri
untuk tidak berkontak langsung kepada orang lain dan tidak menggunakan alat yang sama.