PEMBENTUKAN ENAMEL
1. Pembentukan Ameloblas
Setelah dentinogenesis, preameloblasts berdiferensiasi menjadi ameloblasts yg
akan mendepositkan enamel. Jadi, pembentukan dentin oleh odontoblast
diperlukan untuk menginduksi praameloblas menjadi ameloblas. Epithelium
enamel dalam dari lapisan akar menginduksi differensiasi odontoblas, tetapi
kurang memiliki stratum intermedium, sehingga gagal berdeferensiasi sendiri
menjadi ameloblas pembentuk enamel, karena itulah tidak ada enamel pada akar.
Ameloblas memperbanyak Tome's process dengan cepat setelah dimulai
amelogenesis. Proses ini bertanggung jawab untuk produksi enamel rods. Setelah
ameloblast selesai mendepositkan enamel, Tome's process menghilang dan
digantikan oleh striated border. Striated border bertanggung jawab untuk resorpsi
komponen matriks. Ameloblas berperan penting pada produksi mineral dan
perusakan bahan organic.
A : Ameloblast nucleus
B : Enamel
C : Tome’s procesus
2. Pembentukan Matriks Enamel
Setelah selapis dentin dibentuk, ameloblast segera mengadakan aktivitas dengan
mengeluarkan cairan sepanjang dentin sehingga terbentuk enamel matriks yg pertama
yang disebut: dentino-enamel membran dan kemudian berdifusi dg bahan interprismatik
Kemudian ameloblast mengeluarkan tonjolan sitoplasma sepanjang + 4µ yang
disebut Tome’s Processus. Tome’s processus ini mengandung banyak granula yang
nantinya akan berubah menjadi enamel matriks. Perubahan ini terjadi dari perifer ke arah
dalam dan proses ini akan terus terjadi sampai ketebalan enamel tercapai.
Pembentukan matriks enamel terjadi pada masa pemasakan pra-eruptif pembentukan
email. Periode keberadaan matriks email dimulai dengan tebal sepenuhnya sampai
terjadinya akumulasi Ca. Ameloblas membentuk matriks enamel dalam fase yang sangat
dini. Disini tonjolan Tome’s terlihat jelas.
3. Mineralisasi Enamel
Mineralisasi dan maturasi email terjadi dalam dua tingkat :
1. Terjadi segera setelah terbentuk segmen pertama dan bahan
interprismatiknya
- Pengapuran 30%
- Bentuk: kristal apatit
2. Maturasi enamel dengan pengapuran 100%
- Dimulai dari puncak mahkota ke arah servikal dan DEJ ke arah
perifer
- Pada tahap maturasi, ameloblasts mentranspor substansi yang
digunakan dalam pembentukan enamel. Secara mikroskopis, sel-sel
ini menjadi bentukan striated atau punya ruffled border. Tanda-tanda
ini menunjukkan bahwa ameloblast telah mengubah fungsinya
mereka dari produksi menjadi transportasi. Protein digunakan dalam
proses mineralisasi final. Protein-protein yang terlibat adalah
amelogenins, ameloblastins, enaelin dan tuftelins. Selama proses ini,
amelogenins dan ameloblastins dipindahkan setelah digunakan,
meninggalkan enamelins dan tuftellins pada enamel. Pada akhir
tahap, mineralisasi enamel sudah selesai (lengkap).
Fungsi Enamel :
1. Sebagai pelindung gigi yang paling kuat terhadap rangsangan-rangsangan
pada waktu pengunyahan.
DAFTAR PUSTAKA
www. Wikipedia.com
Sperber, G.H. 1991. Embriologi Kraniofasial. Jakarta : Hipokrates
W.H, Itjiningsih. 1991. Anatomi Gigi. Jakarta : EGC
Houwink, D, dkk. 1993. Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press
Walton & Torabinejad.1994. Prinsip dan Praktik Ilmu Endodonsi. Jakarta : EGC