Anda di halaman 1dari 25

• Jaringan periodontal

merupakan sistem
fungsional jaringan yang
mengelilingi gigi dan
melekatkan pada tulang
rahang, dengan demikian
dapat mendukung gigi
sehingga tidak terlepas
dari socketnya.
1. Gingiva atau gusi

Gingiva merupakan bagian dari jaringan


periodontal yang paling luar. Gingival seringkali
dipakai sebagai indikator bila jaringan periodontal
terkena penyakit, Gingiva merupakan bagian dari
jaringan periodontal yang paling luar / bagian dari
membran mukosa mulut tipe mastikasi yang
melekat pada tulang alveolar serta menutupi dan
mengelilingi leher gigi..
1. Unattached Gingival
( Free gingiva atau 2. Sulkus Gingiva
Marginal gingiva)

Pembagian
Gingival

3. Papil Interdental 4. Attached Gingiva


1. Unattached Gingival (Free gingiva atau
Marginal gingiva)

Unattached gingiva atau dikenal


juga sebagai free gingival atau
marginal gingival merupakan
bagian gingival yang tidak
melekat erat pada gigi,
mengelilingi daerah leher gigi,
membuat lekukan seperti kulit
kerang.unattached gingival ini
mulai dari arah mahkota sampai
sementoenamel junction.
2. Sulkus Gingiva
Sulkus gingival merupakan suatu
celah antara gigi dan marginal
gingival. Celah ini kearah medial
akan dibatasi oleh permukaan
gigi dan kearah lateral yang
dibatasi oleh epitelium marginal
gingiva sebelah dalam. Bagian
dalam celah yang berbentuk
seperti huruf V ini dan
kedalamannyaberkisar antara 0 –
6 mm, dengan rata – rata 1,8
mm.
3. Papil Interdental
Papil imterdental atau gingival
interdental merupakan bagian
gingival yang mengisi ruangan
interdental yaitu ruangan diantara
dua gigi yang letaknya berdekatan
dari daerah akar sampai titik kontak.
Gingiva interdental ini terdiri dari
bagian lingual dan bagian fasial.
Bagian samping menunjukan batas
yang dibentuk oleh free gingiva odari
dua gigi yang berdekatan dan bagian
tengah dari interdental papil dibentuk
oleh attached gingiva.
4. Attached Gingiva
Attached gingiva merupakan Fungsi dari attached gingival adalah
lanjutan marginal gingiva, menahan apabila ada tekanan mekanik
meluas dari free gingiva groove
yang terjadi selama pengunyahan,
sampai ke mukogingival
junction. Attached gingiva ini bicara dan sikat gigi. Selain itu juga
melekat erat ke sementum berfungsi melindungi lepasnya free
mulai dari sepertiga bagian gingiva pada saat ada tekanan yang
akar keperiosteum tulang menuju ke alveolar mucosa.
alveolar.
Pada permukaan attached
gingiva ini dijumpai bintik –
bintik atau lekukan kecil seperti
lesung pipi yang disebut
stipling.
Gambaran Klinis Gingival
Warna gingival normal umumnya
Besar gingival ditentukan oleh jumlah
berwarna merah jambu (coral pink).
elemen seluler, intraselulerdan suplai
Hal ini diakibatkan oleh adanya
darah. Perubahan besar gingiva
suplai darah, tebal dan derajat
merupakan gambaran yang paling sering
lapisan keratin epithelium serta sel –
dijumpai pada penyakit jaringan
sel pigmen. Pigmentasi pada gingiva
periodontal.
biasanya terjadi pada individu yang
memiliki warna kulit yang gelap.
Kontur dan besar gingiva sangat
bervariasi. Keadaan ini dipengaruhi
oleh : bentuk dan susunan gigi geligi
pada lengkungnya, lokalisasi dan
luas area kontak proksimal dan
dimensi embrasure (interdental)
gingival oral maupun vertibular.
Interdental papil menutupi bagian
Konsistensi interdental, sehingga tampak lancip.
Gingival melekat erat ke
struktur dibawahnya dan tidak Teksture
mempunyai lapisan Permukaan attached gingiva berbintik –
submukosa sehingga gingival bintik seperti kulit jeruk. Bintik – bintik ini
tidak dapat digerakkandan disebut stipiling. Stipiling akan terlihat jelas
kenyal. apabila permukaan gingiva dikeringkan.
2. Tulang Alveolar

Tulang alveolar merupakan bagian maksila dan


mandibula yang membentuk dan mendukung
socket gigi. Secara anatomis tidak ada batas yang
jelas antara tulang alveolar dengan maksila
maupun mandibula. Bagian tulang alveolar Bone
proper ini akan didukung oleh bagian tulang
alveolar lainnya yang dikenal dengan nama
supportinh alveolar Bone. Tulang alveolar
membentuk socket yang akan mendukung dan
melindungi akar gigi.
Tulang alveolar terdiri dari tiga bagian, yakni:

• Plat tulang Vestibular atau eksternal dari tulang kortikal


yang dibentuk oleh tulang haversian dan Lamela tukang
yang kompak.
• Dinding soket berupa tulang kompak tipis yang
dinamakan tulang alveolar utama
• Trabelkula kanselous yang berada diantara kedua
lapisan tulang antara diatas dan berperan sebagai tulang
alveolar pendukung
Kontur Tulang Alveolar
• Kontur tulang alveolar dipengaruhi oleh susunan gigi geligi. Hal ini
disebabkan kontur tulang kompak mengikuti bentuk tonjolan-
tonjolan akar gigi. Pada bagian tonjolan akar gigi, tulang alveolar
akan menonjol dan diantara dua gigi,. Tulang alveolar melekuk.
Lekukan ini makin menyempit kearah margin tulang alveolar. Baik
penonjolan maupun lekukan ini jelas bila tulang alveolar tipis,.
Sebaliknya bila tulang alveolar tebal kedua-duanya tidak terlihat
jelas.
• Pada maksila, permukaan luar tulang alveolar banyak dijumpai
lubang-lubang halus, sedangkan pada mandibula lebih padat
walaupun kadang-kadang dijumpai lubang-lubang kecil, lubang-
lubang ini merupakan tempat lalunya pembuluh darah, saraf dan
pembuluh limfe.
3. Ligamentum Periodontal

Ligamentum periodontal merupakan jaringan


pengikat yang mengisi ruangan antara permukaan
gigi dengan dinding soket, mengelilingi akar gigi
bagian koronal dan turut serta mendukung
gingival. kebanyakan penyakit yang mengenai
ligamentum periodontal, apabila tidak dilakukan
perawatan dengan baik akhirnya akan
menyebabkan hilangnya gigi.
• Ligamentum periodontal berasal dari dental sac, suatu
lapisan sirkuler jaringan pengikat fibrous disekeliling
benih gigi. Ketika gigi sedang berkembang erupsi,
jaringan pengikat longgar detak sac akan
berdeferensiasi menjadi tiga lapisan yaitu lapisan luar
yang dekat ketulang, lapisan dalam sepanjang
sementum dan suatu lapisan intermediat yang terdiri dari
serat-serat yang tidak teratur.
1) Grup Transeptal
Serat utama ini merupakan serat transisi antara serat gingiva dan
serat utama ligamentum periodontal.

2) Grup Puncak Alveolar


Serat – serat ini meluas dan berjalan miring dari sementum tepat
dibawah epithelial attachment dan menuju puncak tulang alveolar

3) Group Horizontal
serat - serat grup ini meluas agak tegak lurus ke sumbu panjang
gigi dari sementum ke tulang alveolar. fungsi nya sama dengan
fungsi serat grup puncak alveolar.
4) Grup Oblique (Serat-serat miring)
Serat - serat ini merupakan grup yang paling besar diantara grup
serat utama ligamentum periodontal.

5) Grup Interradikular
Grup ini meluas dari sementum percabangan akar gigi ke Puncak
sementum interradikular.

6) Grup Apikal
Grup ini menyebar dari regio apikal gigi ke tulang pada fundus
soket gigi..
Suplai darah
Pernafasan

Ligamentum periodontal berasal


dari Arteri infra dan
Umumnya saraf pada
SupraAlveolar. Arteri ini mencapai ligamentum periodontal
ligamentum periodontal melalui mengikuti jalannya
dental arteri, interdental-
interradikular arteri dan pembuluh darah baik dari
anastomose dari pembuluh darah apikal maupun dari
gingiva. sebelum Masuk ke
foramen apikal dentis, Pembuluh
interdental dan
darah yang akan mensuplai pulpa interradikular. ligamentum
gigi akan bercabang gigi akan periodontal banyak disuplai
bercabang ke Ligamentum
periodontal. pembuluh pembuluh- oleh saraf sensori yang
pembuluh interdental dan mampu menyalurkan
interradikular akan mengirimkan
cabangnya ke ligamentum
sensasi tekanan dan rasa
periodontal melalui kanal-kanal sakit
yang ada di dalam tulang alveolar.
Fungsi Ligamentum Periodontal

Fungsi Formatif Fungsi Nutrisi dan


Fungsi fisik.
Sensori
• Pada fungsi fisik, Sel –sel pada ligamentum
Ligamentum periodo periodontal dan puncak tulang Ligamentum periodontal
ntal dapat : alveolar terkena tekanan fisik melalui pembuluh
• Menyalurkan tekanan pada proses pengunyahan, darahnya akan
oklusal ke tulang parafungsi, bicara dan tekanan mensuplai nutrisi ke
ortodonti. Elemen seluler pada
alveolar sementum, tulang dan
ligamentum periodontal
• Melekatkan gigi ke berpartisipasi pada gingiva. Pernafasan
tulang alveolar pembentukan maupun resorpsi ligament periodontal
• Memelihara sementum dan tulang yang mempunyai kemampuan
hubungan jaringan hasilnya adalah pergeseran mendeteksi dan tekanan
gigi secara fisiologis, yang dikenakan pada gigi
gingiva ke gigi penyesuaian lebar periodontal dan memegang peranan
• Sebagai peredam terhadap tekanan oklusal dan penting untuk
tekananan pada proses perbaikan
mengkontrol mekanisme
• Melindungi pembuluh kerusakan.
neuromuscular otot – otot
darah dan saraf dari pengunyahan.
tekanan mekanik
4. Sementum

Sementum merupakan jaringan mesencymal yang


tidak mengandung pembuluh darah / saraf dan
mengalami kalsifikasi serta menutupi permukaan
akar gigi anatomis. Selain melapisi akar gigi,
sementum juga berperan didalam mengikatkan
gigi ke tulang alveolar, yaitu dengan adanya serat
utama ligamentum periodontalyang tertanam
didalam sementum (Serat Sharpey). Sementum
ini tipis pada daerah dekat perbatasannya dengan
enamel dan makin menebal kearah apex gigi.
Sementum dibagi menjadi dua :
Sementum aseluler adalah Sementum seluler terbentuk
sementum yang pertama setengah gigi mencapai
kali terbentuk, menutup bidang oklusal, bentuknya
kurang lebih sepertiga kurang teratur (ireguler) dan
servikal atau hingga mengandung sel – sel
setengah panjang akar, dan (sementosi) pada rongga –
tidak mengandung sel – sel. rongga yang terpisah –
Sementum ini dibentuk pisah (lacuna –lakuna) yang
sebelum gigi mencapai berhubungan satu sama lain
bidang oklusal, melalui anastomosis
ketebalannya berkisar kanalikuli. Dibandingkan
antara 30 – 230 µm. disini dengan sementum aseluler,
serat Shrapey merupakan sementum selulerkurang
struktur utamanya, yang terkalsifikasi dan hanya
peran utamanya sedikit mengandung serat
mendukung gigi. sharpey
Sementogenesis Sementoenamel Junction

Selama pembentukan enamel, korona Sementum yang berdekatan


gigi ditutupi oleh epitelium dental, dengan perbatasan enamel dan
bagian basal epitelium ini merupakan sementum penting sekali
kantung epithelial Hertwig. Mula –
diperhatikan sewaktu
mula kantung ini merupakan kerangka
kemana dentin akan didepositkan, mengadakan perawatan penyakit
dengan demikian dentin yang mula – periodontal.
mula sekali dibentuk akan ditutupi oleh Ada tiga kemungkinan hubungan
epitelium, yang memisahkan dentin antara sementum dan enamel
dari jaringan pengikat yang pada sementoenamel junction
disekitarnya. yaitu :
a.Sementum menutupi
Sebelum sementoblast terbentuk, sel
permukaan enamel
– sel jaringan pengikat yang berkontak
dengan permukaan gigi b.Ujung sementum dan ujung
berdeferensiasi menjadi sementoblast. enamel bertemu satu sama lain
Sel – sel ini akan membentuk c.Sementum dan enamel tidak
sementum secara bertahap, tahap bertemu. Bila terjadi resesi
pertama akan dihasilkan sementoid gingiva dapat terjadi
yang kemudian sementoid ini akan hipersensetif pada daerah leher
mengalami kalsifikasi menjadi gigi oleh karena adanya dentin
sementum.
yang telanjang.
Sementoma
Hipersemtosis
Sementoma merupakan suatu masa
Hipersementosis merupkan sementum yang biasanya terletak
suatu penebalan dari pada bagian apical gigi, dapat
sementum. melekat atau tidak melekat sama
Hipersementosis ini sekali. Sementoma ini dianggap
terlokalisir pada satu gigi sebagai salah satu neoplasma
atau pada seluruh gigi odontogenik ataupun kelaian
pembentukan pada waktu
geligi. Etiologi
perkembangan. Sementosa ini
hipersemntosis tidak begitu banyak terdapat pada wanita
jelas, akan tetapi daripada laki – laki dan lebih banyak
hipersementosis tipe spike terdapat pada mandibular daripada
like biasanya disebabkan maksila. Biasanya sementoma ini
oleh karena pemakaian tidak berbahaya, tetapi pada
pesawat ortodonti yang beberapa kasus dapat
berlebihan atau tekanan menyebabkan perubahan bentuk
oklusal rahang.

Anda mungkin juga menyukai