Hari telah pagi. Matahari mulai terbit, kini menunjukkan pukul 06.00. Seorang gadis cantik yang bernama
Nayla mulai membuka matanya. Hari ini adalah hari senin. Hari dimana ia harus melakukan kewajibannya
sebagai pelajar. Ia sekolah di SMAN 2 Bandung kelas 11. Setiap hari ia berangkat sekolah naik angkutan
umum. Padahal orang tuanya orang yang berada. Tetapi ia lebih senang naik angkutan umum daripada
diantarkan oleh supir. Angkot pun sudah berhenti di depan sekolah, ia mulai melangkahkan kakinya ke
sekolah.
...
Setelah sampai disekolah ia pun segera memasuki kelas namun tanpa ia sadari ternyata teman-temannya
telah sampai lebih dahulu dan menyapanya
"Iya nih nay, tumben banget biasanya kan kamu yg paling awal, OB aja kalah sama kamu."canda arya
"udah-udah jangan ngeledekin nayla terus, kalian ga lihat tuh dia kecapean, seenggaknya biarin dia
duduk dulu." ujar digo
"tau nih kalian gimana si bukannya nyuruh aku duduk malah diintrogasi, kayak polisi aja."sanggah nayla
"oke, oke jdi nayla mesya safira mengapa dirimu datang lebih lama?" ujar sopan syifa
"dihh apa si syif baku banget kayak pembantu baru. Oke, jadi tadi aku nunggu angkutan dan ternyata
angkutannya datang lebih lama."kata nayla
Kringggg....
(Flashback on)
Saat ini semua calon siswa SMAN 2 Bandung sedang melakukan masa orientasi siswa (MOS). Osis pun
menyuruh setiap barisan maju kedepan untuk mengambil undian masing-masing. Undian tersebut yang
menentukan semua murid berada di gugus berapa. Setelah semua calon siswa sudah mengambil
undiannya, osis pun memberi pengumuman.
"untuk seluruh calon siswa SMAN 2 Bandung, Baris lah sesuai gugus kalian." ujar seorang laki-laki yang
dikenal sebagai ketua osis.
Seteleh itu semua calon siswa pun mulai berhamburan untuk mencari barisan. Nayla yang tidak
menemukan gugusnya memutuskan untuk bertanya ke ketua osis.
"permisi kak, mau tanya kalau gugus ini barisannya dimana ya? " ujar Nayla sambil meperlihatkan kertas
yang ada ditangannya. Lalu nayla pergi menuju barisannya. Nayla baris di paling belakang. abis itu si syifa
yg lg sendiri liat nayla sendiri jga jdi lngsng disapa, diajak kenalan gtu
"ohh disana" Jawab ketua osis sambil menunjuk barisan gugus Nayla berada
Sesudah itu nayla menuju ke barisannya. Saat sedang berbaris mendengarkan kepala sekolah tiba-tiba
ada yang mencolek punggungnya dari belakang dan berkata " hii! boleh kenalan gak? aku Syifa, kalo
kamu? "
Setelah kepala sekolah selesai berbicara barisan pun dibubarkan, dan calon siswa pun disuruh untuk
masuk ke kelas gugusnya masing-masing.
"kakak di sini akan memberi tugas apa aja yang besok kalian harus bawa, besok kalian harus membawa
singkong I love U, Kue waktu bagus, dan ratu perak. Jangan lupa dibawa ya besok!!" kata osis
Kringggg
Bel istirahat berbunyi seluruh calon siswa pun pada istirahat. Nayla dan syifa bergegas untuk menuju ke
kantin. Setelah mereka sampai di kantin Arya pun melihat Syifa, dan Arya memanggil Syifa.
"ada tuh lagi ngantri" jawab Arya sambil ngelirik ke sampingnya Syifa
"loh Nayla? kamu Nayla kan? kok biasa di sini? " tanya Arya
"Aku sekolah di sini, kamu juga? Ya ampun kita ketemu lagi!" teriak Nayla histeris yang ditanggapi
kekehan oleh Arya
"oh iya Digo kenalin nih Nayla, Nay kenalin nih Digo" kata Arya
Nayla dan Digo pun saling berjabat tangan sambil mengucapkan nama masing-masing. Mereka berempat
pun istirahat bersama sambil cerita-cerita dan bercanda bareng.
Masa Orientasi siswa telah selesai, akhirnya mereka semua telah menjadi siswa SMAN 2 Bandung. Kelas
pun sudah dibagikan ternyata mereka sekelas, dan tidak disangkat-sangka mereka kelas 11 sekelas lagi,
dari situlah mereka berempat jadi sangat dekat.
(Flashback off)
Pak joko pun masuk ke kelas mereka. Saat pak Joko tiba ia pun memberi pengumuman bahwa senin
besok kalian diliburkan seminggu karena kelas 12 akan melaksanakan ujian nasional (UN). Semua siswa
pun sangat senang karena mereka akan libur. Setelah selesai memberi pengumuman pak Joko pun mulai
melakukan tugasnya sebagai guru. Ia mengajar bahasa Indonesia.
(di kantin)
Di meja paling ponjok kantin yang langsung berhadapan dengan lapangan sekolah ada 2 anak
perempuan yang sedang menunggu 2 temennya untuk makan siang bersama, 2 anak perempuan itu
Nayla dan Syifa. Sambil menunggu mereka berbicara satu sama lain.
"Nayla" panggil Syifa, yang melihat Nayla sedang memandangi luar jendela.
"iya, kenapa Syif? " sahut Nayla langsung mengalihkan pandangannya ke arah Syifa.
"aku lagi suka sama orang" bisik Syifa dengan nada yang sedikit pelan tapi masih terdengar oleh Nayla.
"Digo.. "
" ..."
Suasana hening beberapa saat sampai Syifa mencoba memecahkan keheningan itu.
"kamu engga suka sama dia kan? " tanya Syifa ragu-ragu
Ada jeda sampai beberapa saat, kemudian Nayla menjawab "...engga" dengan sedikit ragu tapi masih
bisa disembunyikan.
"kamu serius kan? Andaikan kamu suka aku mohon dia buat aku ya" Syifa memohon
Melihat temannya yang memohon kepada dia mau tidak mau ia menganggukan kepalanya singkat.
"kamu tenang aja aku engga suka sama dia kok, lagi pula aku suka sama yang lain" kata Nayla sambil
memberikan senyum menenangkan ke Syifa.
Setelah lama menunggu, akhirnya yang ditunggu-tunggu dateng juga. Ya dia adalah Digo dan Arya.
"hey, maaf ya udah bikin kalian berdua nunggu lama" kata Digo
"emangnya kalian berdua abis kemana aja sih kok lama banget" tanya Syifa
"iya itu abis nganterin Digo ke toilet, dia lama banget kayak cewe"canda Arya yang melirik Digo, dan yang
dilirik hanya tertawa canggung sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. Syifa dan Nayla
hanya tertawa yang melihat kelakuan mereka berdua. Suasana pun kemudian hening sampai Nayla mulai
membuka suara.
"eh iya kan kita senin besok libur nih, kita engga ada niatan buat liburan? "tanya Nayla
"boleh tuh kita liburan, udah lama juga kan kita engga liburan bareng-bareng" jawab Digo
"tapi yang enak kita liburan kemana ya?" tanya Nayla bingung
"gimana kalo liburannya ke ... hatimu" canda Arya sambil menoel dagu Nayla
"YA! " teriak Nayla dengan tangan yang sudah melayang di udara ingin memukul Arya, kemudian tangan
tersebut keburu di tangkap oleh Arya, dan terjadilah tatap-tatapan yang diiringi oleh tawa. Digo yang
melihat pun hatinya terasa sakit, ya bisa dikatakan dia cemburu terhadap kedekatan Nayla dan arya,
karena dia suka sama Nayla.
"ekhem" dehem Digo, lalu berkata "terus jadinya kita mau liburan kemana nih? "
"wah boleh tuh, gimana kalian setuju gak? " sahut Nayla
Akhirnya mereka sudah menentukan untuk liburan kemana dan mereka memutuskan untuk mendaki
gunung Bromo. Istirahat pun sudah selesai semua murid pada masuk ke kelasnya masing-masing.
Tak terasa liburan sudah di depan mata dan besok adalah hari dimana mereka berangkat untuk pergi ke
gunung.
(keesokan harinya)
Hari ini adalah hari dimana mereka akan liburan. Nayla sedang bersiap-siap sambil menunggu arya untuk
menjemputnya -ia sudah janjian dengan arya semalam. Tiba-tiba terdengar suara kelakson mobil di
depan rumahnya. Nayla langsung berlari turun ke bawah untuk menghampiri.
"Pagi nay! Kamu udah siap belum?" tanya arya yang masih duduk manis di dalam mobilnya.
Lalu Nayla berbalik masuk ke dalam rumah untuk mengambil barang-baranganya. Tidak sampai 10
menit Nayla sudah kembali dengan membawa 2 tas jinjing dan 1 tas ransel khusus untuk mendaki
gunung.
"Astaga, kamu mau naik gunung apa mau pindahan? Banyak banget barangnya." tanya arya dengan
wajah terkejut.
"mau naik gunung lah masa pindahan. Lagipula ini bukan barang-barang aku doang tapi barang buat
kebutuhan kita juga di sana."
"oh yaudah sini aku bantu masukin ke bagasi." ucap arya sambil turun dari mobil dan mengambil barang-
barang yang ada di tangan Nayla.
"si Arya sama Nayla kemana si kok belum datang? "tanya Digo
"tadi si katanya lagi di jalan"jawab Syifa
Beberapa menit kemudian Arya dan Nayla datang. Mereka turun dari mobil bersamaan.
"ih apaan si, kan kamu yang jemput aku nya lama."
"hehehe bercanda"
Tanpa mereka sadari ada seseorang yang iri melihat kedekatan mereka.
"udah yuk, kalau begitu kita berangkat udah siang juga"ujar Syifa
Mereka semua menaiki mobil Arya. Selama di perjalanan mereka bersenang-senang. Tidak terasa
mereka sudah sampai di tempat tujuan. Arya pun menitipkan mobilnya di tempat penitipan kendaraan di
sana. Kemudian mereka melanjutkan perjalanannya dengan jalan kaki.
Setelah beberapa menit mendaki gunung, mereka mulai menemukan jalan yang sedikit berbatu.
Walaupun jalanan yang mereka lalui sedikit rusak tetapi semua terbayar dengan pemandangan yang
begitu indah mengelilingi mereka.
"kita foto-foto dulu yuk sebelum naik lagi, sekalian istirahat." ucap nayla mengusulkan.
"foto sama istirahatnya nanti aja, sebentar lagi kita nyampe di tengah puncak. Disana pemandangannya
lebih bagus." sela Digo.
"yahh, yaudah deh. Ayo kita jalan lagi." ujar nayla sedikit kecewa.
Mereka tiba di tengah puncak 30 menit kemudian. Waktu yang mereka perlu untuk mencapai kesana
sekitar 1 jam 15 menit. Setibanya disana mereka beristirahat sambil memakan beberapa kudapan yang
mereka bawa.
"tenang kamu gausah khawatir, perjalanan kita masih panjang." sahut Arya.
"kira-kira buat sampai di puncak butuh berapa jam lagi?" tanya nayla.
"Yaudah yang penting sekarang kalian istirahat aja dulu. Setengah jam lagi kita lanjut." jelas Digo.
"ayo!"
..
Kedua anak laki-laki yang tadi sedang beristirahat sekarang dilanda kepanikan karena teman perempuan
mereka -Nayla dan Syifa yang tadi pergi untuk berfoto belum juga kembali, padahal sudah setengah jam.
"Ar, mereka kemana ya? Kok belum balik juga sih? Ini kan udah setengah jam." tanya Digo dengan raut
wajah yang terlihat khawatir.
"Paling sebentar lagi mereka dateng go, sabar aja. Namanya juga cewe kalo udah foto-foto pasti ga tau
waktu." ucap arya menenangkan digo.
"kita tunggu 10 menit lagi kalau mereka belum balik juga baru kita cari bareng-bareng." sambung Arya.
Sudah sepuluh menit mereka menunggu tetapi syifa dan nayla belum juga kembali akhirnya mereka
memutuskan untuk mencari kedua anak perempuan itu.
"Syifa!" -digo
"Nayla!"
Sudah 15 menit mereka mencari dan hari semakin sore, awan sudah mulai berwarna ke oranye.
"Dih apaan si ar, udah cepetan kita cari nayla sama syifa lagi."
"tadi nayla kepeleset trus kena batu ar, kayanya kakinya terkilir deh. Itu lututnya juga berdarah." Syifa
menjelaskan.
"Ya ampun.. Pasti sakit banget, kamu masih bisa jalan ga?" tanya arya prihatin
"yaudah sini aku gendong. Syif, kamu luka juga?" tanya Arya ke syifa yang sedang duduk menyender ke
pohon dengan muka pucat
"Syifa luka juga ar, tadi dia nolongin aku terus kakinya kesandung batu. Pergelangan kakinya sampe biru
juga, kayanya lebih parah dari aku deh." jelas nayla memotong ucapan syifa.
"Astagaa.. Sini coba aku liat." ujar digo dengan wajah khawatir.
"aku gapapa go, udah kalian bawa nayla aja ya." bujuk syifa.
"ga bisa kaya gitu syif, kamu juga terluka." jawab digo sedikit melembut.
"Udah-udah digo lu bawa nayla aja ke tempat kita tadi. Nanti gua yang bawa syifa." ujar arya final.
"udah gausah minta maaf, kamu ga salah." ujar arya tersenyum sambil mengusak puncak kepala syifa.
"udah gapapa, cepetan sini, sebelum gelap, nanti ga bisa balik lagi gara-gara nyasar." canda arya
"oke, maaf ya kalau aku berat." ujar syifa malu dan hanya dibalas kekehan oleh Arya.
Disisi lain,
"Nay, kalian tadi emang lagi ngapain? Kok bisa sampe jatoh kaya gitu?" tanya Digo memecah keheningan.
"tadi itu aku sama syifa lagi foto-foto terus karena ke asikan foto aku mundur-mundur kebelakang. Pas
syifa mau ngasih tau aku kalau di belakang aku ada batu tapi aku malah kesandung duluan dan syifa
langsung lari nolongin aku tapi syifa kakinya malah kena batu tajam." cerita nayla.
"ohh gitu, besok-besok kamu harus hati-hati lagi nay.." ujar digo mengingatkan nayla dan hanya dibalas
anggukan.
Tidak terasa mereka sudah sampai di tempat peristirahatan tadi. Digo menurunkan nayla di tikar yang
tadi mereka duduki. Keheningan menyelimuti mereka selama beberapa menit. Hingga Nayla memulai
pembicaraan.
"Arya sama Syifa kemana ya? kok lama banget." tanya nayla ke digo yang duduk disebelahnya.
Kemudian hening kembali. Sampai digo membuka suara. "emm.. Nay, aku mau ngomong sesuatu ke
kamu."
"ngomong apa?"
"kamu mau gak jadi pacar aku?"
Saat Nayla ingin membuka suara, tiba-tiba mereka mendengar suara ranting patah dan membuat atensi
kedua orang itu teralihkan ke sumber suara.
Disana syifa berdiri dengan raut muka sedih lalu pergi berlari meninggalkan 2 orang disana. Nayla yang
baru sadar dari ke terkejutannya langsung berlari menyusul syifa sambil meneriakan namanya. Arya yang
baru kembali dari toilet pun langsung menyusul syifa dan nayla bersama digo.
"Syifa!! Tunggu dulu syif. Aku bisa jelasin!" teriak nayla yang sudah berhasil menyusul syifa.
"please.. Dengerin aku sebentar. Aku juga ga tau kalau ternyata digo suka sama aku. Aku juga kaget syif.
Aku mohon jangan marah sama aku, aku ga akan terima digo kok. Aku ga mau buat kamu sakit." nayla
menjelaskan kepada syifa
"Sebenernya ada apa si nay?" tanya arya yang sudah berhasil menyusul nayla.
"ta..tadii.."
"tadi aku nembak nayla dan syifa liat, abis itu dia langsung lari gitu aja." jelas digo memotong ucapan
nayla.
"Digo.. Aku minta maaf, aku ga bisa nerima kamu karena syifa sebenernya juga suka sama kamu. Aku ga
mungkin nyakitin hati sahabat aku sendiri."
"Aku gapapa nay, kamu bisa sama digo. Aku udah ga suka sama dia kok." Ucap syifa sambil tersenyum
pahit.
"Aku tahu aku bohong syif. Ga mungkin perasaan itu ilang gitu aja."
"aku serius, udah kamu terima digo aja. Aku tahu kok selama ini kamu juga suka sama dia. Aku akan
seneng kalau liat kedua sahabat aku bahagia."
Arya sedang berjalan menuju taman belakang sekolah. Ia terlalu malas ke kantin karena pasti akan
banyak siswa-siswi yang mengantri untuk membeli makan siang. Saat ia sudah tiba di sana. Ia melihat
seorang qperempuan yang sangat di kenalnya sedang melamun. Sudah 2 minggu ia seperti itu
-perempuan itu syifa. Arya memutuskan untuk menghampiri syifa dan duduk di sebelahnya.
"hey! Kau sedang melamun lagi?" arya bertanya dan hanya dibalas senyuman oleh syifa.
"syifa..." mendengar namanya disebut syifa menengok untuk melihat seseorang yang sedang duduk di
sampingnya yang sedang memandang lurus ke depan.
"Aku mohon jangan seperti ini, lupakan digo dan lihat ke depan. Pernahkah kau memikirkan jika ada
orang lain yang menyukaimu? Pernahkah kau memikirkan orang itu walau hanya beberapa detik?"
"Aku menyukaimu sudah lama sekali tapi kenapa kau hanya memikirkan orang lain? Syif..apa kamu akan
membalas perasaanku jika aku menyatakannya dengan sungguh-sungguh?"
~Tamat~