PENDAHULUAN
2
II. BAHAN DAN METODE
Pipet volum
Digunakan untuk
mengambil larutan dengan
dengan volume tepat
Terbuat dari
1 sesuai dengan label yang
kaca
tertara pada bangian yang
menggelembung pada
bangiah tengah pipet.
Pipet ukur
Digunakan untuk
Terbuat dari
2 mengambil larutan dengan
kaca
volume tertentu.
Labu ukur
Digunakan untuk menakar
Terbuat dari volume zat kimia dalam
3
kaca bentuk cair pada proses
presparasi larutan.
Gelas ukur
Digunakan untuk
Terbuat dari
4 mengukur volume zat
kaca
kimia dalam bentuk cair.
Gelas baker
Digunakan untuk tempat
Terbuat dari larutan dan dapat juga
5
kaca memanaskan larutan
kimia.
Buret
Digunakan untuk
Terbuat dari
6 melakukan titrasi ( sebagai
kaca
tempat nitran).
Erlenmeyer
Digunakan untuk
Terbuat dari menghaluskan bahan
8 Mortal dan Pastel
keramik kimia yang berbentuk
padat.
5
Tabung reaksi
Digunakan untuk
mereaksikan bahan kimia
Terbuat dari dalam skala kecil dan
9
kaca dapat digunakan sebagai
tempat perkembangbiakan
mikroba.
Corong
Digunakan untuk
Terbuat dari menolong pada saat
10 gelas ataupun memasukkan cairan
plastik kedalam suatu wadah
dengan mulut sempit.
Timbangan analitik
Digunakan untuk
Terbuat dari
11 menimbang massa suatu
plastik
zat.
Gelas arloji
6
Tabel 2. Hasil pengamatan bahan-bahan kimia
Bentuk
No Nama bahan Sifat Kualitas
bahan
Korosif
Korosif
Korosif
Harmful
Kalium
Pro Analisis
4 Parmanganat Bubuk
(PA)
(KMnO4)
7
3.2 Pembahasan
8
preprasi larutan, d).gelas ukur, digunakan untuk mengukur volume zat kimia
dalam bentuk cairan.
3.2.2 Bahan-Bahan Kimia Dan Karakteristiknya
Berdasarkan tabel 2. Bahan-bahan kimia dan karakteristiknya , dapat
diketahui bahwa, setiap indikator baik itu NaOH (Natrium hidroksida),
Na2CO3,H2SO4 (Asam sulfat), AgNO3 (Perak Nitrat), HCL (Asam Klorida)
bersifat korosif yang dapat merusak jaringan hidup, menyebabkan iritasi kulit, dan
gatal-gatal. Lain hal nya dengan C20H14O4 (Indikator PP) dan Indikator MO yang
bersifat netral yang tidah berbahaya serta KMnO4 (Kalium Parmanganat) yang
bersifat harmful yang dapat menyebabkan luka bakar pada kulit, berlendir dan
mengganggu pernafasan.
a). Bahan Korosif
9
c). Bahan Explosive
3.3 Tugas
1. Berilah masing-masing 2contoh bahan kimia pada simbol berbahaya!
Jawab: a). Toxic : Mentol dan benzena
b). Corrosive : HCL dan H2SO4
c). Explosive : KCLO3 dan Natrium
d). Oxidizing : Hidrogen peroksida dan kalium perklorat
e). Flammable : Fosfor dan Metanol
f). Harmful : Etilen glikol
2. Carilah MSDS pada masing-masing bahan kimia yang anda sebutkan pada
no. 1!
Jawab: a).Material Safety Data Sheet Toxic: Penggunaan alat pelindung diri
(masker, kaca mata, pakaian khusus, krim kulit, sepatu, dsb). Isolasi,
yaitu proses kerja yang membahayakan di sendirikan .Meembuat
tabel dan tanda peringatan pada sumber bahaya.
10
d) MSDS Oxidizing: simpan dalam ruangan bertempertur dingin da
berventilasi, jauhkan dari sumber api dan panas, bara rokok,dan
jauhkan dari bahan cairan yang mudah terbakar.
11
IV.PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa masing-masing alat
laboratoriummemiliki prosedur tersendiri sesuai dengan guna dan fungsinya.
peralatan laboratorium dapat kita ketahui alat yang tergolong alat bantu yaitu :
a).corong, untuk menolng pada saat memasukkan cairan kedalam suatu wadah
dengan mulut yang sempit b).gelas arloji, digunakan utuk tempat bahan padatan
pada saat menimbang,mengeringkan bahan, c).buret, untuk melakukan titrasi
(sebagai tempat titran), d).mortal, digunakan menghaluskan bahan dalam bentuk
padatan, e).erlenmeyer, digunakan untuktempat zat yang akan di titrasi, f).pipet
tetes, digunakan mengambil cairan dengan skala kecilt tetesan kecil, g).Cawan
petri, digunakan sebagai tempat perkembangbiakan mikro,tempat untuk
menimbang.
Pengenalan Budaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dilaboratorium
praktikan dihadapkan pada resiko yang cukup besar karena menggunakan : a).
Bahan kimia yang mempunyai sifat yang mudah meledak, mudah terbakar, b).
Alat gelas yang mudah pecah dan dapat mengenai tubuh, c). Alat listrik seperti
kompor listrik, yang dapat menyebebkan sengatan listrik, d). Pemanas air atau
minyak bersuhu tinggi yang dapat terpercik.
Mampu menggunakan keselamatan kerja yaitu dengan a). Mengenakan alat
pelindung diri, b). Mengambil dan memeriksa alat dan bahan yang digunakan c).
Menggunakan alat seperlunya, jangan berlebihan, d). Menggunakan peralatan
percobaan dengan benar e). Membuang limbah percobaan dengan tempat yang
sesuai, f). Bekerja dengan tertip tenang dengan hati-hati serta mencatat data yang
diperlukan. Dan tahap pasca pelaksanaan yaitu : Mencuci peralatan yang
digunakan, matikan listrik kran air dan tutup bahan kimia dengan rapat, bersihkan
tempat atau meja praktikum dan cuci tangan serta lepaskan jass praktikum
sebelum keluar dari laboratorium.
12
4.2 Saran
Setiap praktikan diharapkan memperhatikan dan mengikuti aturan-aturan
yang berlaku dalam laboratorium.
13
DAFTAR PUSTAKA
14