Anda di halaman 1dari 14

BAB I.

PENDAHULUAN

1.1. Dasar teori


Laboratorium berasal dari kata labratory yg diartikan sebagai tempat yang
Dilengkapi peralatan untuk melangsungkan eksperimen di dalam sains atau
melakukan pengujian dan analisis. Laboratorium atau di (singkat lab) adalah
tempat riset ilmiah, eksperimen, Pengukuran ataupun pelatihan ilmiah
dilakukan.Laboratorium juga diartikan sebagai tempat belajar mengajar melalui
praktikum yang menghasilkan pengalaman belajar dimana mahasiswa berinteraksi
dengan berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi gejala-gejala yang dapat
diamati secara langsung dan dapat membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari,
(Anonim,2007).
Jenis – jenis alat laboratorium berdasarkan jenisnya adalah sabagai berikut:
erlenmeyer berfungsi untuk menampung zat yang akan dititrasi; gelas beker
berfungsi untuk tempat larutan dan dapat juga untuk memanaskan larutan kimia,
lampu busen untuk memanaskan arutan atau bahan, gelas arlogi berfungsi untuk
menimbang bahan dalam bentuk padatan, tabung reaksi berfungsi untuk
mereaksikan larutan dalam bentuk padatan;labu ukur berfungsi untuk menakar
volume zat kimia dalam bentuk cairan; corong berfungsi untuk menuangkan
larutan kedalam suatu wadah; pipet volum berfungsi untuk mengambil larutan
dalam volume tertentu; gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume zat terlarut
/larutan; spatula berfungsi untuk mengaduk larutan; cawan petri berfungsi untuk
tempat perkembang biakan mikroba; pipet tetes berfungsi untuk memindahkan
beberapa tetes zat cair; buret berfungsi untuk melakukan titrasi; mortal/porselin
berfungsi untuk menghaluskan bahan kimia berupa padatan; cawan prosible
berfungsi untuk meletakkan bahan ketika di dalam oven; rak tabung reaksi
berfungsi untuk meletakkan tabung reaksi dalam jumlah banyak; penjepit tabung
reaksi berfungsi untuk menjepit tabung reaksi; statif berfungsi untuk meletakkan
atau meyangga buret; dan kaki tiga berfungsi untuk meyangga,(Dwitaaryati2010).
Bahan kimia yang digunakan di laboratorium wujudnya bermacam-macam
yaitu gas, vair dan padat. Secara umum bahan kimia yang dikelompokan sebangai
berikut; (a) sifat racunya ; (b) sifat korosifnya; (c) wujudnya; (d) mudah tidaknya
menguap; (e) mudah tidaknya terurai akibat cahaya langsung; (f) mudah tidaknya
terbakar; dan (g) bahan kimia reaktif terhadap air,(Emha,2002).

1.2. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan Praktikum Kimia Dasar dengan materi Pengenalan Alat,


Bahan, dan Budaya (K3) adalah sebangai berikut:
1 . Mampu mengindentifikasi beberapa macam alat dan dapat menggunakannya
dengan benar
2. Mengenalkan peralatan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di aboratorium.
3. Mampu menggunakan Peralatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3 di
laboratorium dengan benar.

2
II. BAHAN DAN METODE

2.1. Waktu dan tempat


Praktikum Kimia Dasar dengan materi Pengenalan Alat,Bahan,dan Budaya
(K3) di laksanakan pukul 09:30-11:10 WIB pada Hari rabu 24 Oktober 2018.
Adapun tempat dilaksanakannya praktikum adalah laboratorium Jurusan
Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya.

2.2. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum Kimia Dasar dengan
materi Pengenalan Alat, Bahan dan Budaya K3 antara lain pipet volum, pipet
ukur,labu ukur, gelas ukur, gelas beker, buret, erlenmeyerr, tabung reaksi, corong,
timbangan analitik, gelas arloji, pipet tetes. Bahan yang digunakan antara lain
natrium hidroksida(NaOH), perak nitrat(AgNO3), asam klorida(HCL), kalium
parmanganat(KMnO4), indikator pp(C20H14O4), indikator mo, dan asam
sulfat(H2SO4).

2.3. Cara Kerja


Adapun cara kerja praktikum kimia dasar materi Pengenalan Alat, Bahan, dan
Budaya (K3) adalah sebagai berikut:
a. Meyiapkan alat dan bahan praktikum.
b. Memperkenalkan alat dan bahan praktikum.
c. Mendokumentasikan alat- alat praktikum.
d. Menulis hasil pengamatan.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan


Tabel 1.hasil pengamatan peralatan laboratorium

Bahan Fungsi dan Kegunaan


NO Alat dan Gambarnya
pembuatan Alat

Pipet volum
Digunakan untuk
mengambil larutan dengan
dengan volume tepat
Terbuat dari
1 sesuai dengan label yang
kaca
tertara pada bangian yang
menggelembung pada
bangiah tengah pipet.

Pipet ukur

Digunakan untuk
Terbuat dari
2 mengambil larutan dengan
kaca
volume tertentu.

Labu ukur
Digunakan untuk menakar
Terbuat dari volume zat kimia dalam
3
kaca bentuk cair pada proses
presparasi larutan.
Gelas ukur

Digunakan untuk
Terbuat dari
4 mengukur volume zat
kaca
kimia dalam bentuk cair.

Gelas baker
Digunakan untuk tempat
Terbuat dari larutan dan dapat juga
5
kaca memanaskan larutan
kimia.

Buret

Digunakan untuk
Terbuat dari
6 melakukan titrasi ( sebagai
kaca
tempat nitran).

Erlenmeyer

Terbuat dari Digunakan untuk tempat


7
kaca yang akan di titrasi.

Digunakan untuk
Terbuat dari menghaluskan bahan
8 Mortal dan Pastel
keramik kimia yang berbentuk
padat.

5
Tabung reaksi
Digunakan untuk
mereaksikan bahan kimia
Terbuat dari dalam skala kecil dan
9
kaca dapat digunakan sebagai
tempat perkembangbiakan
mikroba.

Corong
Digunakan untuk
Terbuat dari menolong pada saat
10 gelas ataupun memasukkan cairan
plastik kedalam suatu wadah
dengan mulut sempit.

Timbangan analitik

Digunakan untuk
Terbuat dari
11 menimbang massa suatu
plastik
zat.

Gelas arloji

Dignakan untuk tempat


Terbuat dari
bahan padatan pada saat
12 kaca ataupun
menimbang,mengeringkan
gelas
bahan , dll

6
Tabel 2. Hasil pengamatan bahan-bahan kimia

Bentuk
No Nama bahan Sifat Kualitas
bahan
Korosif

Natriun Hidroksida Pro Analisis


1 Kristal
(NaOH) (PA)

Korosif

Perak Nitrat Pro Analisis


2 Bubuk
(AgNO3) (PA)

Korosif

Asam Klorida Pro Analisis


3 Cair
(HCL) (PA)

Harmful

Kalium
Pro Analisis
4 Parmanganat Bubuk
(PA)
(KMnO4)

Indikator PP Netral Pro Analisis


5 Cair
(C2H14O4) (PA)
6 Indikator MO Kristal Tidak berbahaya Teknis
Korosif

Asam sulfat Pro Analisis


7 Cair
(H2SO4) (PA)

7
3.2 Pembahasan

3.2.1 Peralatan di laboratorium


Pada umumnya, peralatan kimia atau peralatan laboratorium berbahan dari
kaca,sehingga sangat mudah pecah. Alat-alat kimia juga dibedakan atas
golongannya,seperti alat bantu,alat pemanas atau alat bantu pemanas, alat gelas,
dan alat ukur. Alat bantu ialah alat yang digunakan untuk sebagai pelengkap dari
alat-alat kimia lainnya supaya alat-alat kimia lainya dapat berfungsi sebaimana
mestinya. Alat pemanas digunakan untuk memanaskan bahan kimia yang akan
digunakan dan sebagai pelengkap alat pemanas. Alat gelas adalah alat yang
meyerupai gelas pada umumnya dan terbuat dari kaca. Dan alat ukur adalah alat
yang digunakan untuk mengukur volume suatu zat dan mengencerkan larutan
untuk mencapai volume tertentu yang akan digunakan pada saat praktikum.
Berdasarkan tabel 1 hasil pengamatan peralatan laboratorium dapat kita
ketahui alat yang tergolong alat bantu yaitu : a).corong, untuk menolong pada saat
memasukkan cairan kedalam suatu wadah dengan mulut yang sempit, b).kaki
tiga,sebagai peyangga alat yang akn digunakan, c).gelas arloji, digunakan utuk
tempat bahan padatan pada saat menimbang,mengeringkan bahan, d).buret, untuk
melakukan titrasi (sebagai tempat titran), e).mortal, digunakan menghaluskan
bahan dalam bentuk padatan, f).erlenmeyer, digunakan untuktempat zat yang akan
di titrasi, g).pipet tetes, digunakan mengambil cairan dengan skala kecil tetesan
kecil.
Kemudian, alat yang membantu alat pemanas adalah rak tabung reaksi
berfungsi untuk meyimpan tabung reaksi dalam jumlah banyak. Dan alat gelas
terdiri dari : a).erlenmeyer, digunakan untuk tempat zat yang akan di titrasi dan
kadang kadang digunakan untuk memanaskan larutan, b).tabung reaksi, untuk
mereaksikan bahan atau larutan. Dan alat ukur terdiri dari : a).beker glass,
digunakan untuk menampung larutan dalam jumlah banyak, b)pipet volum,
digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tapat sesuai dengan label
yang tertera pada bagian yang menggelembung pada bagian tengah pipet, c).labu
ukur, digunakan untuk menakar voleme zat kimia dalam bentuk cair pada proses

8
preprasi larutan, d).gelas ukur, digunakan untuk mengukur volume zat kimia
dalam bentuk cairan.
3.2.2 Bahan-Bahan Kimia Dan Karakteristiknya
Berdasarkan tabel 2. Bahan-bahan kimia dan karakteristiknya , dapat
diketahui bahwa, setiap indikator baik itu NaOH (Natrium hidroksida),
Na2CO3,H2SO4 (Asam sulfat), AgNO3 (Perak Nitrat), HCL (Asam Klorida)
bersifat korosif yang dapat merusak jaringan hidup, menyebabkan iritasi kulit, dan
gatal-gatal. Lain hal nya dengan C20H14O4 (Indikator PP) dan Indikator MO yang
bersifat netral yang tidah berbahaya serta KMnO4 (Kalium Parmanganat) yang
bersifat harmful yang dapat menyebabkan luka bakar pada kulit, berlendir dan
mengganggu pernafasan.
a). Bahan Korosif

b). Bahan Harmful

9
c). Bahan Explosive

3.3 Tugas
1. Berilah masing-masing 2contoh bahan kimia pada simbol berbahaya!
Jawab: a). Toxic : Mentol dan benzena
b). Corrosive : HCL dan H2SO4
c). Explosive : KCLO3 dan Natrium
d). Oxidizing : Hidrogen peroksida dan kalium perklorat
e). Flammable : Fosfor dan Metanol
f). Harmful : Etilen glikol

2. Carilah MSDS pada masing-masing bahan kimia yang anda sebutkan pada

no. 1!

Jawab: a).Material Safety Data Sheet Toxic: Penggunaan alat pelindung diri
(masker, kaca mata, pakaian khusus, krim kulit, sepatu, dsb). Isolasi,
yaitu proses kerja yang membahayakan di sendirikan .Meembuat
tabel dan tanda peringatan pada sumber bahaya.

b). MSDS Corosive: simpan pada ruangan dingin dan berventilasi


wadah tertutup dan dipisahkan dari zat-zat beracu

c). MSDS Explosive: simpan zat dalam rungan dingin dan


berventilasi jauhkan dari panas dan api, hindarkan dari gesekan dan
tumbukan mekanis.

10
d) MSDS Oxidizing: simpan dalam ruangan bertempertur dingin da
berventilasi, jauhkan dari sumber api dan panas, bara rokok,dan
jauhkan dari bahan cairan yang mudah terbakar.

e). MSDS Flammable: simpan zat pada temperature dingin dan


berventilasi, tersedia alat pemadam kebakaraan, jauhkan dari sumber
api dan panas.

f). MSDS Harmful: janagan dihirup, jangan ditelan dan hindarkan


kontak langsung dengan kulit.

3. Apa fungsi lemari asam dalam laboratorium kiia ?

Jawab: Fungsi lemari asam adalah sebagai perantara untuk memindahkan


bahan kimia asam berkonsentrasi tinggi, tempat reaksi kimia yang
menggunakan bahan-bahan yang mudah menguap.

11
IV.PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa masing-masing alat
laboratoriummemiliki prosedur tersendiri sesuai dengan guna dan fungsinya.
peralatan laboratorium dapat kita ketahui alat yang tergolong alat bantu yaitu :
a).corong, untuk menolng pada saat memasukkan cairan kedalam suatu wadah
dengan mulut yang sempit b).gelas arloji, digunakan utuk tempat bahan padatan
pada saat menimbang,mengeringkan bahan, c).buret, untuk melakukan titrasi
(sebagai tempat titran), d).mortal, digunakan menghaluskan bahan dalam bentuk
padatan, e).erlenmeyer, digunakan untuktempat zat yang akan di titrasi, f).pipet
tetes, digunakan mengambil cairan dengan skala kecilt tetesan kecil, g).Cawan
petri, digunakan sebagai tempat perkembangbiakan mikro,tempat untuk
menimbang.
Pengenalan Budaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dilaboratorium
praktikan dihadapkan pada resiko yang cukup besar karena menggunakan : a).
Bahan kimia yang mempunyai sifat yang mudah meledak, mudah terbakar, b).
Alat gelas yang mudah pecah dan dapat mengenai tubuh, c). Alat listrik seperti
kompor listrik, yang dapat menyebebkan sengatan listrik, d). Pemanas air atau
minyak bersuhu tinggi yang dapat terpercik.
Mampu menggunakan keselamatan kerja yaitu dengan a). Mengenakan alat
pelindung diri, b). Mengambil dan memeriksa alat dan bahan yang digunakan c).
Menggunakan alat seperlunya, jangan berlebihan, d). Menggunakan peralatan
percobaan dengan benar e). Membuang limbah percobaan dengan tempat yang
sesuai, f). Bekerja dengan tertip tenang dengan hati-hati serta mencatat data yang
diperlukan. Dan tahap pasca pelaksanaan yaitu : Mencuci peralatan yang
digunakan, matikan listrik kran air dan tutup bahan kimia dengan rapat, bersihkan
tempat atau meja praktikum dan cuci tangan serta lepaskan jass praktikum
sebelum keluar dari laboratorium.

12
4.2 Saran
Setiap praktikan diharapkan memperhatikan dan mengikuti aturan-aturan
yang berlaku dalam laboratorium.

13
DAFTAR PUSTAKA

Dwitaariyanti, 2010. Pengenalan Alat-Alat Laboratorium


Megabohari, 2004. Laporan Pengenalan Alat-laboratrium
Tim Pengajar Kimia Dasar, 2018. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Universitas
Palangka Raya.
Katili,N.S.,Sadia I.W.,Ketut,S. Analisis Sarana dan Intensitas Penggunan
Laboratorium Fisika Serta Kontribusi Terhadap Hasil Belajar Siswa
SMA Negeri Di Kabupaten Jembrana. e-Journal Program Pascasarjana
Universitas Pendidikan Ganesha. Volume 3 Tahun 2013.
Riandi.2002.Pemilihan Uji Laboratorium yang Efektif. Buku Kedokteran EGC,
Jakarta

14

Anda mungkin juga menyukai