GEOLOGI
Fahrul Indrajaya
Dosen Jurusan Teknik Pertambangan, Universitas Palangka Raya
Nama : FAHRUL INDRAJAYA
Pendidikan :
Riwayat Pekerjaan :
Sill : merupakan Intrusi yang melembar sejajar dengan lapisan batuan sekitarnya dengan ketebalan
beberapa milimeter hingga beberapa kilometer
Lopolith : bentuk lain dari sill dengan ketebalan 1/10 sampai 1/12 dari lebar tubuhnya dengan bentuk
seperti lensa dimana bagian tengahnya melengkun ke arah bawah karena batuan di bawahnya lentur.
Bentuk Diskordan, adalah tubuh batuan yang mempunyai hubungan struktur yang memotong
(tidak sejajar) dengan batuan induk yang diterobosnya. Macamnya : dike, batolith, stock.
Dike : Intrusi yang berbentuk tabular yang memotong lapisan batuan sekitarnya
Batholith : intrusi yang tersingkap di permukaan, berukuran >100 km persegi, bentuk takberaturan dan
tidak diketahui dasarnya.
Stock : intrusi mirip dengan batholith, dengan ukuran yang tersingkap di permukaan <10 km, terbentuk
pada lingkungan yang tidak jauh dari permukaan bumi.
2. Effusive atau Volkanik, terbentuk dipermukaan bumi dalam kondisi tekanan rendah.
Batuan beku juga dapat diklasifikasikan berdasarkan
perbedaan susunan kimianya, yaitu :
A. Kristalinitas
Kristalinitas adalah derajat kristalisasi dari suatu batuan beku pada waktu
terbentuknya batuan tersebut. Kristalinitas dalam fungsinya digunakan untuk
menunjukkan berapa banyak yang berbentuk kristal dan yang tidak berbentuk
kristal, selain itu juga dapat mencerminkan kecepatan pembekuan magma.
Apabila magma dalam pembekuannya berlangsung lambat maka kristalnya
kasar. Sedangkan jika pembekuannya berlangsung cepat maka kristalnya
akan halus, akan tetapi jika pendinginannya berlangsung dengan cepat sekali
maka kristalnya berbentuk amorf.
2. Afanitik, Besar kristal-kristal dari golongan ini tidak dapat dibedakan dengan
mata biasa sehingga diperlukan bantuan mikroskop. Batuan dengan tekstur
afanitik dapat tersusun oleh kristal, gelas atau keduanya. Dalam analisis
mikroskopis dapat dibedakan:
- Mikrokristalin, apabila mineral-mineral pada batuan beku bisa diamati dengan bantuan
mikroskop dengan ukuran butiran sekitar 0,1 – 0,01 mm.
- Kriptokristalin, apabila mineral-mineral dalam batuan beku terlalu kecil untuk diamati
meskipun dengan bantuan mikroskop. Ukuran butiran berkisar antara 0,01 – 0,002 mm.
- Amorf/glassy/hyaline, apabila batuan beku tersusun oleh gelas.
Batuan beku juga dapat diklasifikasikan berdasarkan Teksturnya
(Tekstur didefinisikan sebagai keadaan atau hubungan yang erat antar
mineral-mineral sebagai bagian dari batuan dan antara mineral-mineral
dengan massa gelas yang membentuk massa dasar dari batuan ), yaitu :
C. Bentuk Kristal
Bentuk kristal adalah sifat dari suatu kristal dalam batuan, jadi bukan sifat
batuan secara keseluruhan.
Ditinjau dari pandangan dua dimensi dikenal tiga bentuk kristal, yaitu:
- Euhedral, apabila batas dari mineral adalah bentuk asli dari bidang kristal.
- Subhedral, apabila sebagian dari batas kristalnya sudah tidak terlihat lagi.
- Anhedral, apabila mineral sudah tidak mempunyai bidang kristal asli.
Breksi adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih besar dari 2 mm
dengan bentuk butitan yang bersudut
Konglomerat adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih besar dari
2 mm dengan bentuk butiran yang membundar
Batu pasir adalah batuan sedimen dengan ukuran butir antara 2 mm
sampai 1/16 mm
Batu lanau adalah batuan sedimen dengan ukuran butir antara 1/16 mm
sampai 1/256 mm
Batu lempung adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih kecil dari
1/256 mm
Proses-proses pelapukan, erosi, transportasi,
dan pengendapan batuan
Batuan Metamorf
Batuan yang sudah ada/terbentuk, dapat juga mengalami perubahan menjadi batuan lain
oleh proses metamorfos/metamorfisme (suatu proses yang dipengaruhi oleh aktivitas
panas dan tekanan yang tinggi).
Metamorfosa terjadi sebab beberapa mineral stabil hanya di bawah kondisi tekanan dan
temperature tertentu. Ketika terjadi perubahan tekanan dan temperatur, terjadi reaksi
kimia yang menyebabkan mineral dalam batuan berubah hingga mencapai kestabilan
pada tekanan dan temperature tertentu.
Karena perubahan temperatur, tekanan, atau temperatur dan tekanan (secara bersama)
akan merubah struktur dalam (kristal) dari mineral-mineral yang menyusun batuan
tersebut. Dalam proses metamorfosa ini dianggap tidak ada penambahan unsur dari luar.
Batuan metamorf terbentuk terutama pada kontak antara magma dan batuan pada
bersuhu tinggi.
Quartzite
Genis
Batuan metamorf dapat dibedakan
Sebagai berikut :
2. Struktur milonitik :
Struktur yang berkembang karena adanya penghacuran batuan asal yang mengalami metamorfosa
dinamo, batuan berbutir halus dan liniasinya ditunjukan oleh adanya orientasi mineral yang
berbentuk rentikuler terkadang masih menyimpan batuan asalnya.
3. Struktur kataklastik :
Struktur ini hampir mirip sama dengan struktur milonit hanya butirannya lebih kasar.
4. Struktur pilonitik
Struktur ini menyerupai milonit tetapi butirannya relatif lebih kasar dan stukturnya mendekati tipe
filitik
5. Struktur flaser.
Seperti struktur kataklastik di mana struktur batuan asal yang terbentuk lensa tertanam pada
massa dasar milonit
6.Struktur augen
Seperti struktur flaser, hanya lensa-lensanya terdiri dari butir-butir feldspar dalam masa dasar yang
lebih halus.
7. Struktur granulos
Strutur ini hampir sama dengan hornfelsik, hanya butirannya tidak sama besar
8. Struktur liniasi
Struktur yng diperlihatkan oleh adanya kumpulan mineral yang berbentuk seperti jarum (fibrous).
Tekstur batuan metamorf :
Merupakan kenampakan batuan yang berdasarkan pada ukuran,
bentuk dan orientasi butir mineral dan individual penyusun batuan
metamorf.
b. Kristaloblastik
Merupakan tekstur batuan metamorf yang terbentuk oleh sebab
proses metamorfosa itu sendiri. Batuan dengan tekstur ini sudah
mengalami rekristalisasi sehingga tekstur asalnya tidak tampak.
Penamaannya menggunakan akhiran blastik.
Tekstur Batuan Metamorf Berdasarkan Ukuran
Butir :
Fanerik, bila butiran kristal masih dapat dilihat dengan mata
Batuan mineral yang hanya terdiri dari satu tekstur saja, sering
disebut berstektur homeoblastik.
Tekstur Batuan Metamorf Berdasarkan
Berdasarkan Ukuran Butir :
Fanerik, bila butiran kristal masih dapat dilihat dengan mata