Disusun oleh
D1B022057
PENGERTIAN HEREDITAS
Hereditas adalah pewarisan sifat fisik, biomkia dan perilaku dari suatu mahkluk hidup kepada
keturunannya. Sifat-sifat menurun ini kemudian dikendalikan oleh substansi genetika yang
disebut DNA yang terdapat dalam gen.
Gen terkandung dalam kromosom, yang terletak dalam inti sel. Hereditas sebagai penurunan
sifat dari induk kepada keturunannya. Keturunan yang dihasilkan dari perkawinan antar
individu mempunyai perbandingan fenotip maupun genotip yang mengikuti pola tertentu.
Aturan-aturan dalam pewarisan sifat ini disebut pola-pola hereditas.
Teori pertama tentang sistem pewarisan yang dapat diterima kebenarannya dikemukakan pada
1865 oleh Gregor Johann Mendel, seorang biarawan dan juga ilmuwan yang mendirikan ilmu
baru dalam ilmu genetika. Teori ini diajukan berdasarkan penelitian persilangan berbagai
varietas kacang kapri (Pisum sativum).
Persilangan Monohibrida
Persilangan monohibrida ada 2 macam, yaitu pesilangan monohibrida dominan penuh dan
persilangan monohibrida tak penuh (kodominan). Persilangan monohibrida dominan penuh
terjadi antara dua individu yang mempunyai sifat dominan penuh (AA) dengan lain yang
bersifat resesif (aa) Hasil F1 seragam, dengan genotip (Aa) dan fenotip semua keturunan F1
sama, umumnya mengiikuti fenotip induk yang dominan
Persilangan Dihibrida
Persilangan dihibrida adalah persilangan antara dua individu dengan memperhatikan dua yang
sifat yang berbeda. Persilangan ini menghailkan individu F1 yang seragam, yaitu semua
keturunannya terdiri dari satu macam genotip dan satu macam fenotip. Tapi pada keturunan
kedua, perbandingan fenotip F2 adalah 9 : 3 : 3 : 1 dan jumlah kombinasi F2 sebanyak 16 buah.
Albino merupakan salah satu hereditas pada manusia yang disebabkan karena cacat menurun.
Albino sendiri merupakan cacat menurun yang disebabkan karena adanya kelainan tubuh.
Dimana tubuh tidak mampu memproduksi enzim yang bertugas mengubah tirosin menjadi
pigmen melanin.
Webbed toes adalah salah satu kelainan sifat, dimana di antara jari-jari kaki terdapat
pertumbuhan selaput seperti kaki bebek. Kelainan ini terjadi karena dikendalikan oleh gen
resesif (wt), akan tetapi pada gen dominan (Wt) memiliki keadaan yang normal. Selain webbed
toes, ada juga hyserix gravior. Hyserif gravior adalah kelainan yang mana ada pertumbuhan
rambut panjang dan kasar, sehingga menyerupai seperti duri landak. Munculnya sifat ini yang
menandakan hereditas pada manusia karena dikendalikan oleh adanya gen resesif (hg).
POLA HEREDITAS
1. Pautan Gen (Gene Linkage) Pola pewarisan sifat yang pertama adalah pautan gen. Setiap
kromosom mengandung gen yang tersimpan di tempat khusus yang disebut lokus. Gen-
gen ini dapat berada pada kromosom yang sama atau kromosom yang berbeda.
2. Pindah Silang (Crossing Over) Pola pewarisan sifat yang kedua adalah pindah silang.
Pindah silang (crossing over) adalah peristiwa pertukaran segmen kromatid yang bukan
saudaranya (non-sister chromatids) dari sepasang kromosom homolog.
3. Gagal Berpisah (Non Disjunction)Selanjutnya adalah gagal berpisah. Pada pembelahan
meiosis, kromosom-kromosom yang telah mengganda akan ditarik menuju kutub sel
oleh benang-benang spindel yang menempel pada sentromer. Dalam keadaan normal,
kromosom-kromosom tersebut akan berpisah dan menuju ke kutub sel yang
berlawanan.
4. Gen Letal Pola pewarisan sifat yang terakhir adalah gen letal. Gen letal adalah gen yang
menyebabkan kematian individu dalam keadaan homozigot, sedangkan dalam keadaan
heterozigot, seorang individu dapat bersifat normal atau subletal.