Genetika dan
pewarisan sifat
XII.2
Hal yang dibahas
Hukum Penyimpang
mendel 1&2 semu hukum
mendel
Atavisme Komplementer
Epistasi- Intermediet
hipostasis Kriptomeri
Kodominan Polimeri
ALEL MAJEMUK
Alel majemuk adalah istilah untuk gen
yang memiliki lebih dari dua
alel.
Alel letal
Gen dominan yang
apabila homozigot
akan menyebabkan
individunya mati
Kodominansi
Dua alel dari satu gen yang
diekspresikan secara bersamaan.
menghasilkan fenotipe yang dimiliki ke
dua induk nya
Sapi berwarna putih
dan merah yang
menghasilkan sapi
putih dengan totol
merah
P1:RwRw x RrRr
G1:Rw,Rr
F1:RwRr
Monohibrid intermediatel
monohibrid intermediate atau dominasi tidak penuh
merupakan persilangan yang terjadi karena sifat dominan
yang tidak muncul secara penuh, F1 merupakan gabungan
sifat dari ke dua induk nya.
Rasio genotipe adalah 1:2:1
Rasio fenotipe adalah 1:2:1
Atavisme
Interaksi antar gen yang menyebabkan hilangnya suatu
sifat induknya pada keturunannya dan memunculkan sifat
keturunan yang berbeda dengan induk nya, tetapi sifat
induk nya akan muncul kembali pada generasi berikut nya
Pea Pea
Pea
Komplementer
Komplementer adalah interaksi gen
yang saling melengkapi. Jika salah satu
gen tidak ada, sifat yang muncul tidak
sempurna.
Komplementer
Kriptomeri
Kriptomeri adalah munculnya sifat baru jika gen
dominan nya bertemu dengan gen dominan lain.
jika tidak maka sifat tersebut akan tersembunyi
Polimeri
Bentuk interaksi dua gen lebih atau yang disebut gen
ganda yang saling mempengaruhi dan menguatkan
suatu sifat yang sama (bersifat kumulatif)
Epistasis-Hipostasis
Epistasis adalah gen yang menutupi sifat gen
lainnya
hipostasis merupakan gen yang tertutupi
Pola-pola
Hereditas
Pola-pola hereditas
Gagal Tautan
berpisah
Pindah
silang Determinasi
seks
Determinasi Seks
Determinasi seks adalah suatu sistem
untuk menentukan jenis kelamin pada
makluk hidup. Determinasi seks dapat
ditentukan oleh kromosom seks atau
gonosom dan dapat juga oleh lingkungan.
Determinasi Seks makhluk hidup
Determinasi seks hewan dapat dibedakan
berdasarkan gonosomnya atau temperatur suhu.
Sistem Sistem Sistem
XX/XY ZZ/ZW XX/XO
Sistem Temperatur
Haplodiploidi /Suhu
Kelamin XY.
Terdapat pada manusia, hewan mamalia, Drosophila melanogaster dan
tumbuhan
jantan = sel sperma membawa kromosom X/Y
betina = sel ovum membawa kromosom X
kelamin ZO
Terdapat burung, beberapa serangga seperti kupu-kupu dan ngengat, serta
beberapa jenis ikan dan beberapa jenis reptil seperti komodo
Jantan = sel sperma membawa kromosom Z
betina = sel ovum membawa kromosom Z/O
kelamin XO
terdapat pada belalang dan kutu daun
jantan = sel sperma membawa kromosom X/O
betina = sel ovum membawa kromosom X
Kelamin ZW
terdapat pada beberapa jenis unggas seperti ayam dan bebek dan
beberapa jenis reptil seperti ular
Jantan = sel sperma membawa kromosom Z
Betina = sel ovum membawa kromosom Z/W
Haplodiploidi
terdapat pada lebah, semut dan tawon
sistem penentuan jenis kelamin di mana jantan berkembang dari telur
yang tidak dibuahi dan bersifat haploid , dan betina berkembang dari telur
yang dibuahi dan bersifat diploid .
Temperatur/Suhu
Suhu tertentu dapat menentukan jenis kelamin reptil seperti buaya,
aligator, kura- kura, dan penyu. Jika telur di suhu 32 derajat celcius akan
menjadi betina. Jika telur di suhu 28 derajat celcius akan menjadi jantan.
Tautan
Tautan adalah peristiwa dua gen atau lebih yang terletak pada
kromosom yang sama dan tidak memisah secara bebas saat
meiosis
Jumlah RK
NPS = ×100%
Jumlah RK+KP
RK: rekombinan
KP: Kombinasi Parental
Gagal berpisah
Kegagalan kromosom homolog untuk
memisahkan diri pada saat pembelahan
meiosis, mengakibatkan kromosom tetap
berpasangan dan bergerak bersama
Bisa terjadi pada maiosis I dan meiosis II
Penyebab gagal berpisah
Inses, alias pernikahan sedarah, adalah sistem pernikahan antardua orang
yang sedarah alias masih dalam satu garis keluarga.
Anak hasil hubungan sedarah akan memiliki keragaman genetik yang
sangat minim dari DNA-nya. Kurangnya variasi dari DNA dapat
meningkatkan peluang terjadinya penyakit genetik langka.
Pada pembentukan sistem kekebalan tubuh, ada komponen penting dalam
DNA yang disebut Major Histocompatibility Complex (MHC).
MHC terdiri dari sekelompok gen yang bertugas sebagai penangkal
penyakit.
Agar MHC bisa bekerja dengan baik, keanekaragaman alel (varian gen)
harus sebanyak mungkin. Semakin banyak alel dalam tubuh, akan
semakin baik kerja tubuh untuk memerangi penyakit.