JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSTAS DIPONEGORO
2015
Sepasang gen yang berada pada lokus yang bersesuaian pada kromosom yang
homolog disebut alel.
Gen adalah urutan DNA yang mengkode rantai polipeptida tertentu. Sebuah gen
adalah suatu daerah DNA yang produk akhirnya bisa suatu polipeptida (atau bisa juga
suatu molekul RNA).
Gen adalah unit terkecil bahan sifat menurun. Besarnya diprkirakan 4-50m .
Istilah gen pertama kali diperkenalakan oleh W.Johansen (1909), sebagai pengganti
istilah factor keturunan atau elemen yang dikemukakan oleh Gregor Mendel. Gregor
Mendel telah berasumsi tentang adanya suatu bahan yang terkait dengan suatu sifat
atau karakter yang dapat diwariskan. Ia menyebutnya 'faktor'. Pada 1910, Thomas
Hunt Morgan menunjukkan bahwa gen terletak di kromosom. Selanjutnya, terjadi
'perlombaan' seru untuk menemukan substansi yang merupakan gen.
10 | K o n s e l i n g D a l a m K e p e r a w a t a n
Sindroma Marfan adalah suatu penyakit jaringan ikat keturunan yang
menyebabkan kelainan pada pembuluh darah dan jantung, kerangka tubuh dan
mata. Sindroma Marfan diturunkan melalui rantai autosom dominan.
Kelainan pembuluh darah dan jantung. Kelemahan pada dinding aorta bisa
menyebabkan pelebaran sehingga terbentuk aneurisma Darah bisa menyusup
diantara lapisan-lapisan dinding pembuluh darah (diseksi aorta) atau terjadi
robekan pada aneurisma. Jika aorta melebar, bisa terjadi regurgitasi katup
aorta, Prolaps katup mitral.
Kelainan kerangka tubuh:
Penderita bertubuh tinggi dan kurus, Araknodaktili (lengan dan tungkainya
panjang dengan jari-jari tangan yang menyerupai laba-laba),jika kedua
lengannya direntangkan ke samping, maka jarak antara kedua ujung jari
tangan lebih besar dari tinggi badannya. Kelainan dada (pektus
ekskavatum/dada cekung atau pektus karinatum/dada burung dara/dada
menonjol). Kifoskoliosis (bongkol punggung disertai kelengkungan tulang
belakang yang abnormal). Langit-langit mulut tinggi, Kaki datar ,Gigi
bertumpuk.
28) Fenilketonuria.
Fenilketonuria (Fenilalaninemia, Fenilpiruvat oligofrenia) adalah suatu
penyakit keturunan dimana tubuh tidak memiliki enzim pengolah asam amino
fenilalanin, sehingga menyebabkan kadar fenilalanin yang tinggi di dalam
darah, yang berbahaya bagi tubuh.Dalam keadaan normal, fenilalanin diubah
menjadi tirosin dan dibuang dari tubuh. Tanpa enzim tersebut, fenilalanin akan
tertimbun di dalam darah dan merupakan racun bagi otak, menyebabkan
keterbelakangan mental.
Fenilketonuria pada wanita hamil memberikan dampak yang besar
terhadap janin yang dikandungnya, yaitu menyebabkan keterbelakangan
mental dan fisik. Bayi terlahir dengan kepala yang kecil (mikrosefalus) dan
penyakit jantung. Jika selama hamil dilakukan pengawasan ketat terhadap
kadar fenilalanin pada ibu, biasanya bayi yang lahir akan normal.
29) Glikogenosis.
Glikogenosis (Penyakit penimbunan glikogen) adalah sekumpulan penyakit
keturunan yang disebabkan oleh tidak adanya 1 atau beberapa enzim yang
diperlukan untuk mengubah gula menjadi glikogen atau mengubah glikogen
menjadi glukosa (untuk digunakan sebagai energi). Pada glikogenosis, sejenis
atau sejumlah glikogen yang abnormal diendapkan di dalam jaringan tubuh,
terutama di hati. Gejalanya timbul sebagai akibat dari penimbunan glikogen
atau hasil pemecahan glikogen atau akibat dari ketidakmampuan untuk
menghasilkan glukosa yang diperlukan oleh tubuh.
30) Intoleransi Fruktosa Herediter
Intoleransi Fruktosa Herediter adalah suatu penyakit keturunan dimana tubuh
tidak dapat menggunakan fruktosa karena tidak memiliki enzim
fosfofruktaldolase. Sebagai akibatnya, fruktose 1-fosfatase (yang merupakan
hasil pemecahan dari fruktosa) tertimbun di dalam tubuh, menghalangi
11 | K o n s e l i n g D a l a m K e p e r a w a t a n
pembentukan glikogen dan menghalangi perubahan glikogen menjadi glukosa
sebagai sumber energi.
B. KROMOSOM
12 | K o n s e l i n g D a l a m K e p e r a w a t a n
Kromosom adalah unit genetik yang terdapat dalam setiap inti sel pada semua
makhluk hidup, kromosom berbentuk deret panjang molekul yang disusun oleh DNA dan
protein-protein. Kromosom berfungsi sebagai penyimpanan bahan materi genetik
kehidupan. Terdiri dari DNA yang berperan untuk menjalankan tugas sehari-hari, dan
juga menyimpan setiap informasi genetik, membantu langsung suatu organisme untuk
tumbuh.
1) Struktur Kromosom
Kromosom dibentuk dari DNA yang berikatan dengan beberapa protein histon.
Dari Ikatan ini dihasilkan Nukleosom, yang memiliki ukuran panjang sekitar 10
nm. Kemudian nukleosom akan membentuk lilitan-lilitan yang sangat banyak
yang menjadi penyusun dari kromatid (lengan kromosom) , satu lengan kromosom
ini kira-kira memiliki lebar 700 nm.
Bagian-bagian kromosom:
1. Kromatid
Kromatid merupakan bagian lengan kromosom yang terikat satu sama
lainnya, 2 kromatid kembar ini diikat oleh sentromer. Nama jamak dari
kromatid adalah kromonema. Kromonema biasanya terlihat pada pembelahan
sel masa profase dan kadang kadang interfase.
2. Sentromer
Pada kromosom terdapat satu daerah yang tidak mengandung gen
(informasi genetik), daerah ini dinamakan Sentromer. Pada masa pembelahan,
sentromer merupakan struktur yang sangat penting, di bagian inilah lengan
kromosom (kromatid) saling melekat satu sama lain pada masing-masing
bagian kutub pembelahan. Bagian dari kromosom yang melekat pada
sentromer dikenal dengan istilah kinetokor.
3. Kromomer
Kromomer adalah struktur berbentuk manik-manik yang merupakan
akumulasi dari materi kromatid yang kadang-kadang terlihat pada pembelahan
masa interfase. Pada kromosom yang telah mengalami pembelahan berkali-
kali, biasanya kromomer ini sangat jelas terlihat.
4. Telomer
Telomer adalah bagian berisi DNA pada kromosom, fungsinya untuk
menjaga stabilitas ujung kromosom agar DNA nya tidak terurai.
2) Tipe Kromosom
13 | K o n s e l i n g D a l a m K e p e r a w a t a n
Apabila dibedakan berdasarkan letak sentromer pada lengan kromatid, maka akan
ada 4 tipe kromosom.
Talosentrik, yaitu kromosom yang sentromer nya terletak di ujung kromosom.
Metasentrik, yaitu kromosom yang sentromer nya terletak di tengah kromatid
sehingga secara relatif membagi kromatid menjadi dua bagian.
Submetasentrik adalah kromosom yang letak sentromernya mendekati bagian
tengah, namun tidak pada bagian tengah, sehingga kromatid nya terlihat
sedikit panjang sebelah.
Akrosentrik, yaitu kromosom yang letak sentromer nya berada diantara
tengah dan ujung lengan kromatid.
3) Jumlah Kromosom
Dalam tubuh suatu organisme terdapat jumlah kromosom yang berbeda-beda.
Pada Organisme terdapat dua macam kromosom, yaitu :
Kromosom Seks (Genosom) yang menentukan jenis kelamin
Kromosom Tubuh (Autosom) yang tidak menentukan jenis kelamin
Kromosom pada makhluk hidup biasanya ditemukan dalam keadaan
berpasang-pasangan, oleh karena itu disebut diploid. Kromosom diploid
dipertahankan dari generasi ke generasi dengan pemebelahan mitosis
(pembelahan yang menghasilkan dua anak yang bersifat sama dengan induknya).
Kromosom yang berpasangan (kromosom homolog) memiliki bentuk, ukuran,
dan komposisi yang sama.
Pada manusia setiap sel somatik berjumlah 46 (kecuali sel sperma dan
ovum, karena memiliki set tunggal kromosom) kromosom atau 23 pasang. 46
kromosom manusia ini merupakan dua set kromosom yang terdiri dari masing-
masing 23 kromosom, yaitu satu set maternal (dari ibu) dan satu set paternal (dari
ayah). Penulisan jumlah kromosompada manusia harus mengikuti aturan yang
berlaku secara internasional. Sebagai contoh pada laki-laki normal, penulisan
kromosom adalah 46, XY. Sedangkan pada wanita, penulisan kromosomnya
adalah 46, XX
14 | K o n s e l i n g D a l a m K e p e r a w a t a n
pasang kromosom 22 pasang diantaranya merupakan autosom (tidak menentukan
jenis kelamin) dan 1 pasang genosom
Wanita memiliki kromosom homolog X (XX), Meskipun kaum wanita
memiliki dua kromosom X, salah satunya akan menjadi tidak aktif saat masa
embrio.
Pria memiliki sebuah kromosom X dan sebuah kromosom Y
Jadi Kromosom X dan Y ini akan menentukan kelamin individu, apabila
kromosom anak yang lahir XX maka ia perempuan, apabila kromosomnya XY
maka ia adalah laki-laki.
Jumlah DNA secara keseluruhan pada kromosom sekitar 3x109 pasang basa (bp). Gen
terdapat di dalam kromosom pada lokusnya masing-masing. Untuk menunjukan lokus
gen pada sebuah kromosom, maka perlu diketahui aturan-aturan penamaan letak pada
kromosom. Aturan-aturan tersebut antara lain:
a) Mengetahui nama kromosom terlebih dahulu. Perlu diingat lagi bahwa
kromosom autosom diberi nama kromosom 1 sampai dengan 22.
Kromosom seks pada laki-laki adalah kromosom X dan Y sedangkan pada
perempuan adalah kromosom X dan X.
b) Mengetahui lengan kromosom yang dimaksudkan. Lengan pendek disebut
p sedangkan lengan panjang disebut dengan lengan q.
c) Mengidentifikasi region dan memberrikan nomor pada lengan kromosom.
Penomoran ini dimulai region yang paling dekat dengan sentromer,
dilanjutkan ke bagian yang menjauh dari sentromer. Region yang paling
dekat dengan sentromer diberi angka 1, selanjutnya diberi angka 2 dan
seterusnya.
d) Setiap region dibagi menjadi beberapa band,dan setiap band dibagi
menjadi sub band.
Letak suatu gen pada kromosom dapat diketahui dari lokusnya. Sebagai contohnya
adalaah Xq22. Arti dari lokus tersebut adalah gen yang berada padda kromosom X,
tepatnya pada lengan panjang atau lengan q, region kedua dan band urutan kedua.
Contoh lain penamaahyn lokus pada kromosom atau autosom adalah 4p32.1. arti dari
lokus tersebut adalah gen yang berada pada kromosom 4, lengan pendek (p), region 3
band 2 dan tepatnya pada subband ke-1. Keterangan tambahan dari contoh kedua ini
adalah antara nomor band dan subband ke-1. Keterangan tambahan dari contoh kedua
ini adalah antara nomor band dan subband dipisahkan oleh tanda titik.
15 | K o n s e l i n g D a l a m K e p e r a w a t a n
DAFTAR PUSTAKA
Ariebowo, Moekti. 2007. Praktis Belajar Biologi. Jakarta: Visindo Media Persada.
Erawati, M., & Savitri, N (2014). Konseling Dalam Keperawatan. Semarang: UPT UNDIP
Press Semarang
16 | K o n s e l i n g D a l a m K e p e r a w a t a n