Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL KEGIATAN

RANCANGAN PENDIDIKAN KESEHATAN STIMULASI TUMBUH


KEMBANG ANAK USIA 18-24 BULAN

Disusun Oleh:
1. Komariyah Fitriya Ilhami (22020114130097)
2. Lia Budiningmas (22020114120018)
3. Dina Ayu Mentari (22020114120066)
4. Ratih Nur Ainin (22020114120061)
5. Diah Septi Utami (22020114140094)
6. Ulfa Amalia Fajrin (22020114140082)
7. Adinda Elmi (22020114120011)
8. Rifqy Rizqiya (22020114140089)

DEPARTEMEN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017
PROPOSAL RANCANGAN PENDIDIKAN KESEHATAN
A. Latar Belakang
Balita (usia 0-5 tahun), adalah suatu masa pada anak dengan pencapaian aktivitasnya
yang mandiri. Kemandirian untuk melakukan aktivitas berkaitan dengan pertumbuhan
dan perkembangan (Suarti, 2015). Kecepatan pertumbuhan pada masa ini mulai menurun
dan terdapat kemajuan dalam perkembangan motorik (gerak kasar dan gerak halus) serta
fungsi ekskresi. Pertumbuhan dasar yang berlangsung pada masa balita akan
mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Perkembangan
(development) adalah suatu proses bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi
dan kemandirian yang memilki pola yang tetap, berurutan dan berlangsung secara terus-
menerus sebagai hasil dari proses menuju kematangan atau dewasa/maturation (Hastuti,
2009).
Salah satu yang mempengaruhinya perkembangan anak adalah stimulasi. Stimulasi
sangat penting untuk kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan anak. Stimulasi
perkembangan anak dapat dilakukan oleh ibu dan ayah sebagai orang yang paling dekat
dengan anak. Oleh karena itu, orangtua sebagai pengasuh terdekat anak seharusnya
mengetahui lebih banyak tentang proses perkembangan anak dan cara menstimulasi
perkembangannya.
Oleh sebab itu, orang tua membutuhkan edukasi atau pendidikan kesehatan tentang
cara menstimulasi perkembangan anak. Pendidikan kesehatan diberikan untuk
meningkatkan pemahaman dan pengetahuan orang tua tentang perkembangan anak,
sehingga anak mampu mencapai tahap perkembangan sesuai umurnya.
B. Tujuan
1. Umum
Setelah mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan diharapkan peserta mengerti serta
memahami masalah tumbuh kembang anak.
2. Khusus
Setelah mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan diharapkan peserta :
a. Memahami pengertian pertumbuhan dan perkembangan dengan benar
b. Menjelaskan proses tumbuh kembang anak sesuai umur
c. Menyebutkan stimulasi tumbuh kembang anak sesuai umur
C. Rencana Pelaksanaan
1. Sasaran
Kegiatan yang akan kami laksanakan ini diikuti oleh ibu.
2. Metode
Metode yang akan kami pergunakan berupa ceramah, diskusi, dan tanya jawab.
3. Waktu dan tempat
Hari/ Tanggal : Kamis, 14 September 2017
Waktu : 08.30 WIB - selesai
Tempat : Kampus PSIK FK UNDIP
4. Media
Media yang dipergunakan berupa leaflet
5. Setting tempat
Pengaturan tempat dalam pelaksanaan kegiatan (terlampir)
6. Penyaji
Penyaji dalam kegiatan kami adalah mahasiswa jurusan Ilmu Keperawatan
Universitas Diponegoro ( materi terlampir)
7. Susunan acara

Waktu Kegiatan Metode Penanggung Jawab


Kumpul panitia dan Briefing
08.00-08.30
persiapan
Open mic
Sambutan oleh
08.30-08.40 Pembukaan
dosen dan ketua
Panitia
Penjelasan: Ceramah dan
a. Pertumbuhan dan
diskusi
perkembangan
b. Proses tumbuh
kembang anak sesuai
08.40-09.15
usia
c. Kebutuhan anak
sesuai umur
d. Stimulasi anak sesuai
umur
Pertanyaan oleh
09.15-09.25 Tanya jawab
peserta
Close mic
09.25-09.30 Penutupan
D. Evaluasi
1. Persiapan
b. Preplanning dibuat H-2 program
c. Undangan diberikan H-1 program
d. Persiapan sarana dan prasarana H-1 program
2. Proses
a. Orang tua memahami tentang stimulasi tumbuh kembang bagi anaknya
b. Program berjalan sesuai dengan preplanning yang sudah dibuat
3. Hasil
a. Mahasiswa dapat diterima dengan baik oleh orang tua
b. Orang tua dapat mengerti cara menstimulasi anak sesuai umurnya
Lampiran 1. Setting Tempat

Moderator

Penyaji Penyaji Penyaji

Fasilitator Fasilitator
Peserta

Evaluator Evaluator
Lampiran 2. Materi
A. Pertumbuhan dan Perkembangan
Anak memiliki suatu ciri khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang sejak konsepsi
sampai berakhirnya masa remaja. Hal ini yang membedakan anak dengan dewasa. Anak
menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan usianya
(Fauzana, 2013).
Pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian tubuh yang
dapat diukur dengan satuan panjang dan berat. Sedangkan perkembangan adalah bertambah
struktur dan sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh, kematangan
dan belajar dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi
dan kemandirian (no name, 2014).
B. Aspek-aspek perkembangan yang dipantau
1. Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan kammpuan
anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar seperti
duduk, berdiri, dan sebagainya
2. Gerak halus atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan
anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan
oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat seperti mengamati
sesuatu, menjimpit, menulis, dan sebagainya
3. Kemampuan bicara dan bahasa adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan
untuk memberikan respon terhadap suara, berbicara, berkomunikasi, mengikuti
perintah dan sebagainya
4. Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengan kemapuan
mandiri anak (makan sendiri, membereskan mainan selesai bermain), berpisah dengan
ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya dan
sebagainya.
B. Tahapan perkembangan menurut umur 18-24 bulan
- Berdiri sendiri tanpa berpegangan 30 detik
- Berjalan tanpa terhuyung-huyunh
- Bertepuk tangan, melambai-lambai
- Menumpuk 4 kubus
- Memungut benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
- Menggelindingkan bola kearah sasaran
- Menyebut 3-6 kata yang mempunyai arti
- Membantu/menirukan pekerjaan rumah tangga
- Memegang cangkir sendiri, belajar makan-minum sendiri
C. Stimulasi tumbuh kembang pada anak usia 18-24 bulan
1. Kemampuan gerak kasar
a. Stimulasi yang perlu dilanjutkan
Dorong agar anak mau berlari, berjalan dengan berjinjit, bermain di air,
menendang, melempar dan melempar bola besar serta berjalan naik turun tangga
b. Melompat
Tunjukkan anak cara melompat dengan mengangkat kedua kakinya secara
bersamaan, bukan dengan langkah lompat (satu kaki diangkat). Bila anak
memerlukan bantuan, pegangi tangannya ketka melompat untuk pertama kalinya.
Usahakan agar ia melompat di atas keset atau handuk dan lain-lain.
c. Melatih keseimbangan tubuh
Ajari anak cara berdiri dengan satu kaki secara bergantian. Ia mungkin perlu
berpegangan kepada anda atau kursi ketika ia melakukan untuk pertama kalinya.
Usahaka agar anak menajdi etrbiasa dan dapat berdiri dengan seimbang dalam
waktu yang lebih lama setiap kali ia mengulangi permainan ini.
d. Mendorong mainan dengan kaki
Biarkan anak mencoba mainan yang perlu didorong dengan kakinya agar mainan
itu dapat bergerak maju.
2. Kemampuan gerak halus
a. Stimulasi yang perlu dilanjutkan
- Dorong agar anak mau main baok-balok, memasukkan benda yangs atu
kebenda yang lainnya
- Mengagabar dengan crayon, spidol, pensil berwarna
- Menggambar pakai tangan
b. Mengenal berbagai ukuran dan bentuk
Buat lubang-lubang dengan ukuran dan bentuk yang berbeda dengan sebuah tuutp
kotak atau kardus. Beri anak mainana atau benda-benda yang bisa dimasukkan
lewat lubang-lubang itu
c. Bermain puzzle
Beri anak permainan puzzle sederhana yang hanya terdiir dari 2-3 potong saja.
Puzzle semacam itu dapat dibeli atau dibuat sendiri dari sepotong karton yang
diberi gambar, kemudian dipotong-potong menjadi 2 atau 3 bagian
d. Menggambar wajah atau bentuk
Tunjukkan kepada anak cara menggamabr bentu-bentuk seperti: garis, bulatan,
lain-lainnya. Pakai spidol, crayon, dan lain-lain. Ajarkan juga cara menggamabr
wajah
e. Membuat berbagai bentuk dari adonan kue atau lilin mainan
Beri anak adonan kue (kalau anda membuat kue) atau lilin yang dapat dibentuk.
Ajari cara membuat berbagai berbagai bentuk
3. Kemampuan berbicara dan bahasa
a. Stimulasi yang perlu dilanjutkan
- Bernyanyi, bercerita dan membaca saja-sajak untuk anak
Ajak agar mau ikut serta
- Bicara banyak-banyak pada anak
Gunakan kalimat-kalimat pendek, jelas dan mudah di tiru anak
- Setiap hari anak dibacakan buku
- Dorong agar anak anda mau menceritakan hal-hal yang dikerjakan dan
dilihatnya
b. Melihat acara televisi
Biarkan anak melihat acara anak-anak ditelevisi. Dampingi anak dan bicarakan
apa yang dilihatnya. Pilih acara yang bermutu dan sesuai dengan perkembangan
anak dan batasi agar anak melihat televisi lebih dari satu jam sehari
c. Mengerjakan perintah sederhana
Mulai memberi perintah anak tolong abwakan kaos kaki merah atau letakkan
cangkirmu dimeja kalau perlu tunjukkan ke anak cara mengerkan perintah tadi
gunakakn kata-kata yang sedehana
d. Bercerita tentang apa yang dilihatnya
Perlihat sering-sering buku dan majalan bergambar pada anak. Usahakan agar
anak mau menceritakan apa yang dilihatnya
4. Kemampuan bersosialisasi dan kemandirian
a. Stimulasi yang perlu dilanjutkan
- Ajak anak mengunjungi tempat bermain, kebun binatang. lapangan terbang,
museum dan lain-lain
- Bujuk dan tenangkan anak ketika rewel
- Usahakan agar anak mau melepaskan pakaiannya sendiri (tanpa harus
dibantu), membereskan mainannya dan membantu kegiatan rumah tangga
yang ringan
- Ajari ia makan sendiri dengan memakai sendok dan garpu dan ajak ia makan
bersama keluarga
b. Mengancingkan kain baju
Beri anak pakaian atau mainan yang mempunya buah kancing atau kancing tari.
Ajari anak cara mengancingkan kancing tersebut
c. Permainan yang memerlukan interaksi dengan teman bermain
Usahakan agar anak bermain dengan teman sebaya misalnya bermain petak
umpet. Dengan bermain seperti ini anak akan belajar bagaimana mengikuti aturan
permainan dan giliran bermain dengan teman-temannya
d. Membuat rumah rumahan
Ajak anak membuat rumah-rumahan dengan kotak besar atau kardus. Potong
kardus tersebut untuk membuat jendela dan pintu rumah
e. Berpakaian
Biarkan anak memakai pakaiannya sendiri sejauh yang dapat dilakukannya.
Setelah belajar yang lebih tentang hal ini berangsur-angsur ia akan mau
melakukan sendiri tanpa bantuan anda
f. Memisahkan diri dengan anak
Minta tetangga atau kerabat mengawasi anak ketika anda pergi meninggalkan
anak. Mula-mula pergi sebentar saja. Dengan cara ini anak akan mngerti bahwa
anda akan selalu kembali padanya.
DAFTAR PUSTAKA
Fauzana, P. (2013). Perolehan Sematik Anak Usia 0-2 Tahun Pada Masa Sensorik-Motorik.
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia , 297-304.
Hastuti, D. (2009). Stimulasi Psikososial Pada Anak Kelompok Bermain Dan Pengaruhnya
Pada Perkembangan Motorik, Kognitif, Sosial Emosi, Dan Moral / Karakter Anak.
Jur. Lim. Kel. dan Kons, 42-56.
no name. (2014). Pertumbuhan dan Perkembangan Anak. Jakarta.
Suarti, N. (2015). Bermain Puzzle Memupuk Sikap Kemandirian Pada Anak Usia Dini.
Jurnal Paedagogy, 142-150.

Anda mungkin juga menyukai