DIABETIK
KELOMPOK 6
KELOMPOK 6
Tiodora Naomi Rianauli A 22020114120004
Siska Elvina Br Purba 22020114120005
Maida Yuniar Benita 22020114130078
Aninda Isti Faraswati 22020114130107
Ulfa Amalia Fajrin 22020114140082
Rifqi Rizqiya 22020114140089
A.14 2
DEPARTEMEN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2016
OUTLINE
DESKRIPSI KEGAWATAN DIABETIKUM
DIABETES TIPE 1
FISIOLOGI NUTRISI
KETOASIDOSIS DIABETIKUM
INTERPRETASI DATA
ASKEP
KASUS
Ny. C usia 53 tahun, dibawa ke unit gawat darurat oleh suaminya. Pasien bernafas cepat
dan dalam (30 kali/menit), gelisah, tercium bau tidak sedap dari luka yang ada di
kakinya. Dari hasil wawancara dengan suaminya, didapatkan data sebagai berikut: Ny. C
memiliki riwayat DM tipe 1 sejak 15 tahun yang lalu, 3 minggu yang lalu pasien jatuh
dengan luka di kaki. Empat hari yang lalu pasien mengeluh nyeri abdomen dan mual
dengan disertai muntah. Pasien berhenti memakai insulin sejak 2 hari yang lalu
dengan alasan tidak membutuhkannya karena dia tidak makan apapun. Lebih dari
seminggu, kaki pasien bengkak, merah, dan tercium bau tidak sedap. Pasien tidak
buang air kecil sejak 8 jam terakhir kemudian pasien terus mengalami penurunan
kesadaran dan disorientasi. Hasil pengkajian didapatkan: tekanan darah 88/64 mmHg,
frekuensi nadi 115kali/menit, suhu 1020F, kulitnya kering, panas dan kemerahan,
vena jugluralis koleps. Hasil laboraturium: pH 7,2; PCO2 28mmHg; PO2 88mmHg; HCO3
14mEq/l; GDS 400mg/dL; Na 110mEq/l; Cl 95 mEq/l; K 5,8 mEq/l; Ca 8,3 mEq/l; Anion
Gap 19 mEq/l; Hb 15,4 mEq/l; Ht 48,2%.
DESKRIPSI KEGAWATAN
DIABETIKUM
Pasien kritis dengan gejala diabetes menunjukan tanda
tanda dan gejala gejala yang membingungkan :
Stupor, Hiperventilasi, Muntah Muntah, Penurunan
Haluaran Urin, Tekanan Darah Tidak Stabil
kesemuanya dapat terlihat dan membutuhkan perhatian.
Banyaknya dan rumitnya pemeriksaan laboratorium yang
harus dilakukan dapat sangat menakutkan. Memahami
diabetes memerlukan pengertian fisiologis tentang nutrisi,
karena diabetes adalah penyakit gangguan nutrisi (Hudak,
1998).
DM TIPE 1
DM tipe I defisiensi absolut insulin sel beta pankreas
rusak butuh insulin eksogen cegah ketoasidosis
Umumnya pada pasien usia < 30 tahun
Tanda dan Gejala
1) Poliuria
2) Polidipsia
3) Polifagia
Kenaikan glukosa kenaikan BB tidakterkontrol
Glukosa tidak bisa
Sel beta pankreas dipakai atau
Masuk fase puasa
rusak dijadikan sumber
energi
Orientasi kadar
glukosa dan keton Ketogenesis dan
Tidak terkontrol
diatas glukogenesis
ambangbatas ginjal
Langsung ke urin
Glikosuria ketonuria
tanpa penyerapan
FISIOLOGI NUTRISI
FISIOLOGI
NUTRISI
Pelepasan kembali
Menyimpan kelebihan
nutrien dari jaringan
nutrien selama absorbsi
penyimpanan diantara
makanan
selang waktu makan
OTAK DAN
GLUKOSA
Penurunan KEMATIAN
tekanan darah
Pendalaman syok
Syok
Kerusakan jaringan
Asidosis
KASUS
Ny. C usia 53 tahun, dibawa ke unit gawat darurat oleh suaminya. Pasien bernafas cepat
dan dalam (30 kali/menit), gelisah, tercium bau tidak sedap dari luka yang ada di
kakinya. Dari hasil wawancara dengan suaminya, didapatkan data sebagai berikut: Ny. C
memiliki riwayat DM tipe 1 sejak 15 tahun yang lalu, 3 minggu yang lalu pasien jatuh
dengan luka di kaki. Empat hari yang lalu pasien mengeluh nyeri abdomen dan mual
dengan disertai muntah. Pasien berhenti memakai insulin sejak 2 hari yang lalu
dengan alasan tidak membutuhkannya karena dia tidak makan apapun. Lebih dari
seminggu, kaki pasien bengkak, merah, dan tercium bau tidak sedap. Pasien tidak
buang air kecil sejak 8 jam terakhir kemudian pasien terus mengalami penurunan
kesadaran dan disorientasi. Hasil pengkajian didapatkan: tekanan darah 88/64 mmHg,
frekuensi nadi 115kali/menit, suhu 1020F, kulitnya kering, panas dan kemerahan,
vena jugluralis koleps. Hasil laboraturium: pH 7,2; PCO2 28mmHg; PO2 88mmHg; HCO3
14mEq/l; GDS 400mg/dL; Na 110mEq/l; Cl 95 mEq/l; K 5,8 mEq/l; Ca 8,3 mEq/l; Anion
Gap 19 mEq/l; Hb 15,4 mEq/l; Ht 48,2%.
INTERPRETASI DATA
INTERPRETASI DATA
INTERPRETASI DATA
INTERPRETASI DATA
INTERPRETASI DATA
INTERPRETASI DATA
INTERPRETASI DATA
INTERPRETASI DATA
INTERPRETASI DATA
INTERPRETASI DATA
INTERPRETASI DATA
INTERPRETASI DATA
INTERPRETASI DATA
INTERPRETASI DATA
A S U H A N K E P E R A W ATA N
SESUAI KASUS
ANALISA DATA
ANALISA DATA
ANALISA DATA
ANALISA DATA
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan hiperventilasi (00032)
2. Risiko Syok berhubungan dengan hipovolemik (00205)
3. Resiko ketidakseimbangan kadar glukosa darah bd kurang kepatuhan
pada manajemen diabetik (00179)
4. Resiko infeksi berhubungan dengan diabetes mellitus (00004)
PERENCANAAN KEPERAWATAN
PERENCANAAN KEPERAWATAN
PERENCANAAN KEPERAWATAN
PERENCANAAN KEPERAWATAN
PERENCANAAN KEPERAWATAN
REFERENSI
Wolfsdorf JI, Allgrove J, Craig ME, Edge J, Glaser N, Jain V, et al. ISPAD Clinical Practice
Consensus Guidelines 2014. Diabetic ketoacidosis and hyperglycemic hyperosmolar state.
Pediatr Diabetes. 2014;15 Suppl 20:154---79.
Kamel, S et. Al. 2016. Approach to the Treatment of Diabetic Ketoacidosis. the National Kidney
Foundation, Inc
Gaglia JL, Wyckoff J, Abrahamson MJ . Acute hyperglycemic crisis in elderly. Med Cli N Am 88:
1063-1084, 2004.
Suyono, Slamet., dkk. 2007. Penatalaksanaan diabetes melitus terpadu: sebagai panduan
penatalaksanaan diabetes melitus bagi dokter dan edokator. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Soewondo P. 2009. Ketoasidosis diabetik, In: Sudarto AW, editor. Buku ajar ilmu penyakit dalam,
5th ed. Jakarta: Interna Publishing, p:1896-9
Roostati, L., Rusli J. 2016. Asidosis Laktat pada Ketoasidosis Diabetik Berat di Instalasi
Perawatan Intensif. Laporan Kasus, CDK-242, vol 43, no. 7
Hudak, C.M dan Gallo, B.M. 1996. Keperawatan Kritis, Pendekatan Holistik (Critical Care
Nursing: A Holistic Approach) edisi VI, volume II. Jakarta: ECG
ALHAMDULILL AH