Anda di halaman 1dari 32

RSUD TULANG ASUHAN GIZI TERINTEGRASI

BAWANG No.Dokumen No. Revisi Halaman


BARAT 00 1/2
KABUPATEN
TULANG
BAWANG
BARAT
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang
OPERASIONAL Barat

dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO


NIP. 198109302011011003
PENGERTIAN Asuhan Gizi terintegrasi adalah serangkaian
kegiatan pelayanan gizi berkesinambungan
dimulai dari pengkajian gizi, diagnosa gizi,
intervensi gizi meliputi perencanaan, penyediaan
makanan, penyuluhan / edukasi, dan konseling
gizi serta monitoring dan evaluasi gizi yang
diberikan pada pasien dengan resiko nutrisi.
TUJUAN Mengetahui masalah gizi pasien dan
penyebabnya, berdasarkan hal tersebut
selanjutnya Ahli Gizi membuat perencanaan
intervensi / pemberian suplemen makanan yang
sesuai dengan kebutuhan gizi pasien dan
preskripsi Dokter.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur
Nomor:….../.…../II.02.17/TUBABA/2022 tentang
Kebijakan Pelayanan Asuhan Pasien di Rumah Sakit
Umum Daerah Tulang Bawang Barat
PROSEDUR 1. Ahli Gizi mengunjungi semua pasien baru
beresiko malnutrisi dan melakukan
anamnesa terkait gizi,
2. Selanjutnya ahli gizi membuat rencana
intervensi gizi / pemberian suplemen
makanan sesuai dengan kondisi pasien dan
preskripsi diet dokter
3. Ahli Gizi melakukan pencatatan dan
pelaporan di rekam medik pasien, pada
RSUD TULANG ASUHAN GIZI TERINTEGRASI
BAWANG No.Dokumen No. Revisi Halaman
BARAT 00 2/2
KABUPATEN
TULANG
BAWANG
BARAT
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang
OPERASIONAL Barat

dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO


NIP. 198109302011011003
PROSEDUR form Asuhan Gizi dan format CPPT dengan
format ADIME.
4. Berdasarkan hasil berat ringannya resiko
pasien, Ahli Gizi akan melakukan
assessment ulang untuk mengevaluasi
efektifitas intervensi gizi
5. Assesment ulang dilakukan pada :
a. Pasien dengan resiko malnutrisi berat :
assessment gizi lanjutan dilakukan
setiap hari
Pasien denagn resiko malnutrisi
sedang: Assesment gizi lanjutan
dilakukan setiap 3 hari, apabila
asupan cukup, Assesment dilakukan
selang 7 hari
b. Pasien dengan resiko malnutrisi ringan
: Assesment gizi lanjutan dilakukan
setiap 7 hari
UNIT TERKAIT Unit Rawat Inap
RSUD TULANG DISTRIBUSI MAKANAN
BAWANG No.Dokumen No. Revisi Halaman
BARAT 00 1/2
KABUPATEN
TULANG
BAWANG
BARAT
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang
OPERASIONAL Barat

dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO


NIP. 198109302011011003
PENGERTIAN Distribusi makanan adalah serangkaian proses
kegiatan penyampaian makanan sesuai dengan
jenis makanan dan jumlah porsi
konsumen/pasien yang dilayani
TUJUAN Pasien mendapat makanan sesuai diet dan
ketentuan yang berlaku.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur
Nomor:….../.…../II.02.17/TUBABA/2022 tentang
Kebijakan Pelayanan Asuhan Pasien di Rumah Sakit
Umum Daerah Tulang Bawang Barat
PROSEDUR PENDISTRIBUSIAN DIRUANGAN
Ruang rawat inap membuat daftar permintaan
makanan pasien dan mengisi blangko
permintaan makanan yang berisi Nama Pasien,
Diagnosa, dan jenis diit pasien.
1. Blangko daftar permintaan makanan
harian pasien diambil oleh unit distribusi
makanan.
2. Daftar permintaan makanan pasien harian
ini digunakan oleh unit pengolahan
makanan instalasi gizi untuk pembagian
makanan sesuai dengan jenis diit pasien
3. Waktu Distribusi makanan adalah :
Makan Pagi : 07.00-07.30 Wib
Snack Pagi : 09.30 – 10.00 Wib
Makan Siang : 11.30 – 12.00 Wib
Makan Sore : 16.00 – 16.30 Wib
RSUD TULANG DISTRIBUSI MAKANAN
BAWANG No.Dokumen No. Revisi Halaman
BARAT 00 2/2
KABUPATEN
TULANG
BAWANG
BARAT
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Direktur RSUD Tulang Bawang
OPERASIONAL Terbit Barat

dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO


NIP. 198109302011011003
PROSEDUR 4. Sistem yang digunakan adalah sentralisasi
5. Petugas distribusi makanan di instalasi
gizi menata makanan dan
memasukkannya ke dalam kereta
makanan sesuai dengan jumlah
permintaan makanan ruang rawat inap,
kemudian makanan di antar ke ruang
rawat inap dan di distribusikan
6. Setelah 1 jam makanan dibagikan kepada
pasien peralatan makanan akan diambil
oleh petugas distribusi makanan,
bila makanan belum dimakan pasien
maka harus dipindahkan kedalam
peralatan makanan lain oleh pasien atau
keluarganya.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gizi
2. Unit Rawat Inap
RSUD EDUKASI GIZI KELUARGA PASIEN YANG MEMBAWA
TULANG MAKANAN DARI LUAR RUMAH SAKIT
BAWANG No.Dokumen No. Revisi Halaman
BARAT 00 1/2
KABUPATEN
TULANG
BAWANG
BARAT
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang Barat
OPERASIONAL

dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO


NIP. 198109302011011003
PENGERTIAN Kegiatan penyampaian informasi tentang jenis
makanan dan minuman yang boleh dikonsumsi
pasien untuk mencapai tujuan dari intervensi gizi
yang diberikan
TUJUAN Tercapainya tujuan dari terapi gizi yang diberikan
guna mempercepat proses penyembuhan pasien
KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Tulang Bawang Barat
nomor:………............tentang asuhan makanan dan
terapi gizi
PROSEDUR 1. Ahli Gizi memberikan edukasi gizi kepada
pasien dana tau keluarga pasien saat
melakukan assessment gizi, apabila keluarga
pasien ingin membawa makanan dari luar
rumah sakit agar menginformasikan kepada
Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP)/
Perawat Ruangan/ Ahli Gizi tentang jenis
makanan yang akan diberikan kepada pasien
2. Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP)/
Perawat Ruangan/ Ahli Gizi akan menilai
jenis makanan yang dibawa dari luar, apakah
dapat diberikan kepada pasien atau tidak
3. Ahli Gizi mengedukasi pasien dan keluarga
pasien tentang makanan yang boleh dan
yang tidak boleh di makan sesuai denga
prinsip diet, hygiene makanan, dan cara
penyimpanannya.
4. Jika keluarga pasien membawa makanan
dari luar sudah atas persetujuan Dokter

RSUD EDUKASI GIZI KELUARGA PASIEN YANG MEMBAWA


TULANG MAKANAN DARI LUAR RUMAH SAKIT
BAWANG No.Dokumen No. Revisi Halaman
BARAT 00 2/2
KABUPATEN
TULANG
BAWANG
BARAT
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang
OPERASIONAL Barat

dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO


NIP. 198109302011011003
PROSEDUR Penanggung Jawab Pasien (DPJP)/ Perawat
Ruangan/ Ahli Gizi, diusahakan supaya
makanannya segera dimakan dan jangan di
simpan di ruang perawatan
5. Ahli gizi tetap memberikan motivasi kepada
pasien dan keluarga pasien untuk
memprioritaskan makanan dari rumah sakit
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Gizi
RSUD HIGIENE SANITASI MAKANAN DAN MINUMAN
TULANG No.Dokumen No. Revisi Halaman
BAWANG 00 1/2
BARAT
KABUPATEN
TULANG
BAWANG
BARAT
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang
OPERASIONAL Barat

dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO


NIP. 198109302011011003
PENGERTIAN 1. Makanan dan minuman rumah sakit adalah
semua makanan dan minuman yang disiapkan
dari dapur rumah sakit untuk pasien dan
karyawan.
2. Higiene adalah upaya kesehatan dengan cara
memelihara dan melindungi kebersihan individu.
Misalnya mencuci tangan, mencuci piring dan
membuang bagian makanan yang rusak.
3. Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara
memelihara dan melindungi kebersihan
lingkungan. Misalnya menyediakan air bersih,
menyediakan tempat sampah dan lain-lain.
TUJUAN Sebagai acuan higiene dan sanitasi makanan
minuman di rumah sakit
KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Tulang Bawang Barat
nomor:………............tentang asuhan makanan dan
terapi gizi
PROSEDUR 1. Angka kuman E.Coli pada makanan harus 0/gr
sampel makanan dan pada minuman angka
kuman E.Coli harus 0/100ml sampel minuman.
2. Kebersihan peralatan ditentukan dengan angka
total kuman sebanyak 100/cm² permukaan dan
tidak ada kuman E.Coli.
3. Makanan yang mudah busuk disimpan dalam
suhu panas lebih dari 65,5°C atau dalam suhu
dingin kurang dari 4°C.

RSUD HIGIENE SANITASI MAKANAN DAN MINUMAN


TULANG No.Dokumen No. Revisi Halaman
BAWANG 00 2/2
BARAT
KABUPATEN
TULANG
BAWANG
BARAT
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang
OPERASIONAL Barat

dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO


NIP. 198109302011011003
PROSEDUR 4. Makanan kemasan tertutup sebaiknya disimpan
dalam suhu ±10°C.
5. Kelembapan penyimpanan dalam ruangan
80-90%. Penyimpanan bahan makanan
harusnya tidak menempel pada lantai, dinding
atau langit-langit.
UNIT TERKAIT Instalasi Gizi
RSUD PENGOLAHAN MAKANAN
TULANG No.Dokumen No. Revisi Halaman
BAWANG 00 1/1
BARAT
KABUPATEN
TULANG
BAWANG
BARAT
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang
OPERASIONAL Barat

dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO


NIP. 198109302011011003
PENGERTIAN Pengolahan makanan adalah proses pengubahan
bentuk dari bahan mentah menjadi makanan yang
siap santap.
TUJUAN Sebagai acuan higiene dan sanitasi makanan
minuman di rumah sakit
KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Tulang Bawang Barat
nomor:………............tentang asuhan makanan dan
terapi gizi
PROSEDUR 1. Semua kegiatan pengolahan makanan harus
dilakukan dengan cara terlindung dari kontak
langsung dengan tubuh;
2. Perlindungan kontak langsung dengan makanan
dilakukan dengan cara memakai sarung tangan
plastik sekali pakai, penjepit makanan,sendok
dan garpu;
3. Untuk melindungi pencemaran terhadap
makanan sebaiknya penjamah makanan
menggunakan celemek, tutup rambut, dan Alas
Kaki
4. Penjamah makanan sebaiknya tidak merokok,
tidak mengunyah, tidak menggunakan
perhiasan, selalu mencuci tangan sebelum dan
sesudah bekerja dan selalu memakai pakaian
kerja yang bersih.
UNIT TERKAIT Instalasi Gizi

RSUD PENYIMPANAN MAKANAN


TULANG No.Dokumen No. Revisi Halaman
BAWANG 00 1/2
BARAT
KABUPATEN
TULANG
BAWANG
BARAT
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang
OPERASIONAL Barat

dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO


NIP. 198109302011011003
PENGERTIAN Penyimpanan makanan merupakan aktivitas
pengawetan makanan secara fisik untuk
melindungi dari lingkungan dan bahaya dari luar
(seperti hewan dan serangga) serta persiapan
untuk dikonsumsi diwaktu tertentu (termasuk
kondisi darurat)
TUJUAN Agar tercapai higiene sanitasi penyimpanan
makanan
KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Tulang Bawang Barat
nomor:………............tentang asuhan makanan dan
terapi gizi
PROSEDUR 1. Penyimpanan bahan mentah dilakukan dengan
suhu seperti :
- Daging,Ikan,Udang dan olahannya (3
hari/kurang = -5° s/d 0°C), (1 minggu atau
kurang = -10° s/d -5°C), (1 minggu atau lebih
= >-10°C).
- Telur, susu dan olahannya (3hari/kurang = -
5° s/d 7°C), (1 minggu atau kurang = -5° s/d
-0°C), (1 minggu atau lebih = >-5°C).
- Sayur, buah, dan minuman (3 hari/kurang
10°C), (1 minggu atau lebih 10°C).
- Tepung dan biji-bijian (3 hari/kurang 25°C),
(1 minggu atau kurang 25°C), ( 1 minggu atau
lebih 25°C).
2. Penyimpanan makanan terolah sebaiknya

RSUD PENYIMPANAN MAKANAN


TULANG No.Dokumen No. Revisi Halaman
BAWANG 00 2/2
BARAT
KABUPATEN
TULANG
BAWANG
BARAT
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang
OPERASIONAL Barat

dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO


NIP. 198109302011011003
PROSEDUR 3. makanan kemasannya tertutup disimpan dalam
suhu +10°C.
4. Penyimpanan makanan jadi harus terlindungi
dari debu, bahan kimia berbahaya, serangga dan
hewan.
5. Makanan cepat membusuk disimpan dalam
suhu panas 65.5°C atau disimpan dalam suhu
dingin 4°C atau kurang.
6. Cara penyimpanan bahan makanan tidak
menempel pada lantai, dinding, dan langit-langit.
7. Tidak tercampur antara makanan yang siap
untuk dimakan dengan bahan makanan mentah.
UNIT TERKAIT Instalasi Gizi
RSUD PENJAMAH MAKANAN
TULANG No.Dokumen No. Revisi Halaman
BAWANG 00 1/2
BARAT
KABUPATEN
TULANG
BAWANG
BARAT
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang
OPERASIONAL Barat

dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO


NIP. 198109302011011003
PENGERTIAN Penjamah makanan adalah orang yang secara
langsung berhubungan dengan makanan dan
peralatan mulai dari tahap persiapan,
pembersihan, pengolahan, pengangkutan, sampai
dengan penyajian.
TUJUAN Untuk menghindari terjadinya penularan penyakit
melalui makanan yang disebabkan tenaga
penjamah / pengolahan makanan
KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Tulang Bawang Barat
nomor:………............tentang asuhan makanan dan
terapi gizi
PROSEDUR 1. Sebelum dan sesudah kegiatan pengolahan
makanan selalu dibersihkan dengan anti
septik;
2. Makanan di angkut dengan menggunakan
kereta dorong yang tertutup bersih;
3. Penjamah makanan harus sehat dan bebas
dari penyakit menular;
4. Penjamah makanan harus diperiksa
kesehatannya berkala minimal 2 kali setahun
5. Penjamah makanan menggunakan pakaian
kerja dan perlengkapan perlindungan
pengolahan makanan di dapur;
6. Selalu mencuci tangan sebelum bekerja dan
setelah keluar dari kamar kecil;
7. Cara penyajian makanan harus terhindar

RSUD PENJAMAH MAKANAN


TULANG No.Dokumen No. Revisi Halaman
BAWANG 00 2/2
BARAT
KABUPATEN
TULANG
BAWANG
BARAT
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang
OPERASIONAL Barat

dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO


NIP. 198109302011011003
PROSEDUR dari pencemaran dan peralatan yang harus
dipakai bersih, dengan perilaku penyaji yang
sehat dan berpakaian bersih;
8. Makanan jadi yang disajikan dalam keadaan
hangat ditempatkan pada fasilitas
penghangat makanan dengan suhu minimal
60°C dan 4°C untuk makanan dingin;
Makanan jadi yang sudah menginap tidak
boleh disajikan kepada pasien
UNIT TERKAIT Instalasi Gizi
RSUD PELAYANAN GIZI RAWAT INAP
TULANG No.Dokumen No. Revisi Halaman
BAWANG 00 1/1
BARAT
KABUPATEN
TULANG
BAWANG
BARAT
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang
OPERASIONAL Barat

dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO


NIP. 198109302011011003
PENGERTIAN Pelayanan gizi rawat inap adalah serangkaian
kegiatan dimulai dari upaya perencanaan,
penyusunan diet pasien hingga evaluasi diruang
perawatan
TUJUAN Untuk memberikan terapi diet yang sesuai dengan
kondisi pasien dalam upaya mempercepat
penyembuhan
KEBIJAKAN 1. Keputusan Direktur RSUD Tulang Bawang
Barat nomor:………............tentang asuhan
makanan dan terapi gizi
PROSEDUR 1. Dokter menetapkan macam diet khusus
pasien pada catatatn medis
2. Tenaga gizi melakukan :
- Pengumpulan data
- Perencanaan dan program diet
- Pelaksanaan diet (pemesanan makanan ke
instalasi gizi, pengolahan, dan penyajian
makanan)
- Monitoring dan evaluasi
- Mengadakan kunjungan ke pasien
- Mengikuti rapat atau diskusi team
kesehatan bila ada
- Melakukan perubahan diet sesuai dengan
permintaan dokter
3. Pencatatan dan pelaporan
UNIT TERKAIT Instalasi Gizi

RSUD PENYELENGGARAAN MAKANAN


TULANG No.Dokumen No. Revisi Halaman
BAWANG 00 1/1
BARAT
KABUPATEN
TULANG
BAWANG
BARAT
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang
OPERASIONAL Barat

dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO


NIP. 198109302011011003
PENGERTIAN Penyelenggaraan makanan rumah sakit merupakan
rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan menu,
perencanaan kebutuhan bahan, perencanaan
anggaran belanja, pengadaan bahan makanan,
penerimaan dan penyimpanan, pengolahan bahan
makanan, distribusi dan pencatatan, pelaporan
serta evaluasi.
TUJUAN Menyediakan makanan yang berkualitas sesuai
dengan kebutuhan gizi, biaya, aman, dan dapat
diterima oleh pasien guna mencapai status gizi
yang optimal
KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Tulang Bawang Barat
nomor:………............tentang asuhan makanan dan
terapi gizi
PROSEDUR 1. Membuat perencanaan menu;
2. Memuat perencanaan kebutuhan bahan;
3. Membuat perencanaan anggaran belanja;
4. Melakukan pengadaan bahan makanan;
5. Melakukan penerimaan dan penyimpanan
bahan makanan;
6. Melakukan persiapan dan pengolahan bahan
makanan;
7. Penyajian makanan;
8. Distribusi makanan ke ruangan;
9. Melakukan pelayanan makanan pasien.
UNIT TERKAIT Instalasi Gizi

RSUD PEMESANAN DAN PEMBELIAN BAHAN MAKANAN


TULANG No.Dokumen No. Revisi Halaman
BAWANG 00 1/1
BARAT
KABUPATEN
TULANG
BAWANG
BARAT
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang
OPERASIONAL Barat

dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO


NIP. 198109302011011003
PENGERTIAN Pemesanan dan pembelian bahan makanan adalah
penyususnan permintaan (order) bahan makanan
berdasarkan pedoman menu dan rata-rata jumlah
konsumen / pasien yang dilayani, sesuai periode
pemesanan yang ditetapkan.
TUJUAN Tersedianya daftar pemesanan bahan makanan
sesuai menu, waktu pemesanan, standar porsi
bahan makanan dan spesifikasi yang ditetapkan.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Tulang Bawang Barat
nomor:………............tentang asuhan makanan dan
terapi gizi
PROSEDUR 1. Menentukan frekuensi pemesanan bahan
makanan segar dan kering
2. Rekapitulasi kebutuhan bahan makanan
dengan cara mengalikan standar porsi
dengan jumlah konsumen / pasien kurun
waktu pemesanan.
UNIT TERKAIT Instalasi Gizi

RSUD PEMASAKAN BAHAN MAKANAN


TULANG No.Dokumen No. Revisi Halaman
BAWANG 00 1/3
BARAT
KABUPATEN
TULANG
BAWANG
BARAT
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang
OPERASIONAL Barat

dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO


NIP. 198109302011011003
PENGERTIAN Serangkaian kegiatan dalam proses pengadaan
makanan di rumah sakit yang berkaitan dengan
proses pemasakan bahan makanan.
TUJUAN Meningkatkan nilai gizi, rasa, rupa, flavor, nilai
cerna dan keamanan makanan yang dimakan
KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Tulang Bawang Barat
nomor:………............tentang asuhan makanan dan
terapi gizi
PROSEDUR 1. Pemasakan makanan dilakukan dengan
berbagai cara seperti membakar, merebus,
menggoreng, mengetim, menyemur,
mengukus, atau mengkombinasi cara-cara
tersebut diatas
2. Dalam proses pemasakan perlu
memperhatikan standar kualitas seperti
penampilan (warna, tekstur, porsi, bentuk,
bahan makanan, dan pengaturan) dan rasa
(suhu, bumbu, kerenyahan, keempukan,
aroma, dan tingkat kematangan)
3. Standar resep juga diperlukan untuk
mencapai standar kualitas makanan yang
baik
4. Pada proses pemasakan daging perlu
memperhatikan sifat dan macam daging yang
digunakan, pada umumnya pemasakan
daging membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam,

RSUD PEMASAKAN BAHAN MAKANAN


TULANG No.Dokumen No. Revisi Halaman
BAWANG 00 2/3
BARAT
KABUPATEN
TULANG
BAWANG
BARAT
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang
OPERASIONAL Barat

dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO


NIP. 198109302011011003
PROSEDUR tapi khusus untuk daging bagian paha dan
bokong diperlukan waktu 1-2 jam.
Pemasakan unggas memerlukan waktu
sekitar 1-2 jam dengan suhu 150-163 derajat
celcius. Proses pemasakan ikan dan kerang
relative singkat yaitu sekitar 10-25 menit,
tetapi sebelum dilakukan proses pemasakan
perlu direndam dalam air cuka dan garam
untuk mengurangi bau amis.
5. Pemasakan telur memerlukan waktu 2-13
menit tergantung tebalnya lapisan kulit telur.
6. Kacang-kacangan sebelum diolah lebih lanjut
perlu dilakukan perendaman selama 6-24
jam agar proses pemasakan dapat
dipercepat, sedangkan bahan makanan hasil
olahan kacang-kacangan masih diperlukan
waktu pemasakan ½ - 1 ½ jam.
Proses pemasakan sayuran yang paling
penting adalah jumlah cairan, suhu,serta
waktu pemasakan, sayuran hijau sebaiknya
dimasak dalam air mendidih, dalam jumlah
cairan yang cukup, tempat tertutup,
sehingga dihasilkan warna sayuran yang
hijau, sayuran kuning yang mengandung
banyak keratin perlu sangat diperhatikan
lama waktu pemasakannya, sayuran merah

RSUD PEMASAKAN BAHAN MAKANAN


TULANG No.Dokumen No. Revisi Halaman
BAWANG 00 3/3
BARAT
KABUPATEN
TULANG
BAWANG
BARAT
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang
OPERASIONAL Barat

dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO


NIP. 198109302011011003
PROSEDUR yang banyak mengandung anthocyanin harus
dimasak sendiri menggunakan sedikit cairan
dengan waktu dan suhu yang tepat,
sedangkan untuk sayuran yang berbau kuat
dimasak dalam tempat terbuka agar bau yang
keras dapat berkurang dan menguap
UNIT TERKAIT Instalasi Gizi

RSUD PENCUCIAN ALAT


TULANG No.Dokumen No. Revisi Halaman
BAWANG 00 1/2
BARAT
KABUPATEN
TULANG
BAWANG
BARAT
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang
OPERASIONAL Barat

dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO


NIP. 198109302011011003
PENGERTIAN Serangkaian kegiatan membersihkan dan mencuci
alat saji dan alat masak dengan menggunakan
bahan pembersih..
TUJUAN Supaya alat dapat dipergunakan kembali dalam
proses selanjutnya dan terjamin kualitas sanitasinya.
KEBIJAKAN 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996
tentang Tenaga Kesehatan.
4. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit,
Departemen Kesehatan 2002.
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun
2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah
Sakit.
PROSEDUR Alat masak.
1. Pembersihan kasar adalah menghilangkan
sisa makanan tanpa menggunakan air.
2. Pembersihan dengan detergen (sabun cair)
menggunakan air panas.
3. Membilas dengan air panas.
4. Pembilasan dengan air dingin.Pengeringan.

RSUD PENCUCIAN ALAT


TULANG No.Dokumen No. Revisi Halaman
BAWANG 00 2/2
BARAT
KABUPATEN
TULANG
BAWANG
BARAT
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang
OPERASIONAL Barat

dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO


NIP. 198109302011011003
Alat Saji
Alat saji yang digunakan untuk pasien rawat inap
1. Pembersihan kasar adalah menghilangkan
sisa makanan tanpa air
2. Pembersihan dengan detergen (sabun cair)
3. Menggunakan air panas
4. Membilas dengan air panas
5. Membilas dengan air dingin
6. Pengeringan dengan menggunakan lap kering
Instalasi Gizi

RSUD PENGISIAN FORM SKRINING PASIEN


TULANG No.Dokumen No. Revisi Halaman
BAWANG 00 1/2
BARAT
KABUPATEN
TULANG
BAWANG
BARAT
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang
OPERASIONAL Barat

dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO


NIP. 198109302011011003
PENGERTIAN Serangkaian kegiatan pendokumentasian yang
digunakan untuk melakukan pemeriksaan secara
cepat dan sederhana pada pasien yang baru masuk
Rumah Sakit
TUJUAN untuk mengidentifikasi apakah pasien beresiko
masalah gizi atau tidak untuk selanjutnya segera
diberikan intervensi.
KEBIJAKAN 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996
tentang Tenaga Kesehatan.
4. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit,
Departemen Kesehatan 2002.
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun
2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit.
PROSEDUR 1. Menanyakan nama-nama dan ruangan pasien
yang baru masuk Rumah Sakit kepada
perawat ruangan, atau bisa juga melihat pada
catatan nama pasien, Melengkapi identitas,
diagnosa medis pasien dan menulis tanggal
melakukan kegiatan skrining untuk setiap
pasien baru
2. Melakukan pengukuran antropometri

RSUD PEMBERIAN FORM SKRINING PASIEN


TULANG No.Dokumen No. Revisi Halaman
BAWANG 00 2/2
BARAT
KABUPATEN
TULANG
BAWANG
BARAT
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang
OPERASIONAL Barat

dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO


NIP. 198109302011011003
PROSEDUR Mengukur berat badan pasien bila
memungkinkan. Bila tidak, tanyakan berat
badannya dan kapan dilakukan penimbangan.
Bila pasien tidak tahu, ragu, atau menimbang
berat badan sudah lama, lakukan pengukuran
LILA. Bila pasien terakhir timbang berat
badan dalam keadaan hamil, ada oedema, ada
massa, maupun amputasi, lakukan pengukuran
LILA
3. Mengukur tinggi badan pasien bila
memungkinkan. Bila tidak, tanyakan tinggi
badannya dan kapan dilakukan pengukuran
tinggi badan. Bila pasien tidak tahu, ragu,
atau mengukur tinggi badan sudah lama,
lakukan pengukuran tinggi lutut. Bila pasien
terakhir mengukur tinggi badan dalam
keadaan tidak bisa berdiri tegak, lakukan
pengukuran tinggi lutut
4. Menganamnesa perubahan gastrointestinal
pasien
5. Menyimpulkan apakah pasien beresiko
masalah gizi atau tidak. Kriteria pasien yang
beresiko masalah gizi
a. Nbb
b. Mnn
c. Bbb
UNIT TERKAIT Instalasi Gizi
RSUD PEMBELIAN BAHAN MAKANAN
TULANG No.Dokumen No. Revisi Halaman
BAWANG 00 1/1
BARAT KAB
TULANG
BAWANG
BARAT
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang
OPERASIONAL Barat
dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO
NIP. 198109302011011003
PENGERTIAN Suatu proses pengadaan bahan makanan melalui
prosedur dan ketentuan yang berlaku
TUJUAN Tersedianya bahan makanan yang sesuai dengan
yang direncanakan secara berhasil guna dan
berdaya guna
KEBIJAKAN 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan.
PROSEDUR 1. Membuat daftar kebutuhan bahan makanan
yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien
RSUD Tulang Bawang Barat
2. Memberikan daftar bahan makanan kepada
rekanan
3. Melakukan negosiasi awal harga bahan
makanan dengan rekanan
4. Menetapkan waktu penerimaan bahan
makanan sesuai kesepakatan
5. Pembayaran bahan makanan setelah bahan
makanan diterima
6. Dilakukan pencatatan (dokumentasiform
pembelian bahan makanan)
UNIT TERKAIT Instalasi Gizi

RSUD PENERIMAAN BAHAN MAKANAN


TULANG No.Dokumen No. Revisi Halaman
BAWANG 00 1/2
BARAT
KABUPATEN
TULANG
BAWANG
BARAT
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang
OPERASIONAL Barat

dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO


NIP. 198109302011011003
PENGERTIAN Rangkaian kegiatan meneliti, memeriksa, mencatat
dan melaporkan bahan makanan yang diperiksa
sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan
dalam kontrak (sesuai perjanjian jual beli)
TUJUAN Tersedianya bahan makanan yang sesuai dengan
standar baik jenis maupun jumlah
KEBIJAKAN 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996
tentang Tenaga Kesehatan.
4. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit,
Departemen Kesehatan 2002.
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun
2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit.
PROSEDUR 1. Setiap petugas penerimaan bahan makanan
basah harus membawa daftar spesifikasi bahan
makanan
2. Bahan makanan yang datang harus dicocokkan
dengan daftar spesifikasi bahan makanan
apakah sudah sesuai dengan jumlahnya,
beratnya, dan spesifikasi
3. Apabila bahan makanan yang dikirim tidak sesuai
dengan spesifikasi bahan makanan yang

RSUD PENERIMAAN BAHAN MAKANAN


TULANG No.Dokumen No. Revisi Halaman
BAWANG 00 2/2
BARAT
KABUPATEN
TULANG
BAWANG
BARAT
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang
OPERASIONAL Barat

dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO


NIP. 198109302011011003
PROSEDUR ditentukan harus dikembalikan pada rekanan untuk
ditukar dengan bahan makanan dengan jenis yang
sama tetapi sesuai spesifikasi
UNIT TERKAIT Instalasi Gizi

RSUD PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI


TULANG No.Dokumen No. Revisi Halaman
BAWANG 00 1/1
BARAT
KABUPATEN
TULANG
BAWANG
BARAT
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang
OPERASIONAL Barat

dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO


NIP. 198109302011011003
PENGERTIAN Kegiatan pemakaian alat pelindung diri dalam
proses melakukan aktifitas pekerjaan.
TUJUAN Untuk menjaga keselamatan petugas dalam
melaksanakan kegiatan dalam pekerjaan.
KEBIJAKAN 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
PROSEDUR 1. Karyawan datang ke ruang kerja
2. Karyawan mencuci tangan
3. Karyawan memakai alat pelindung diri
4. Alat pelindung diri berupa topi, celemek, dan
alas kaki
UNIT TERKAIT Instalasi Gizi

RSUD PENERIMAAN BAHAN MAKANAN


TULANG No.Dokumen No. Revisi Halaman
BAWANG 00 1/1
BARAT
KABUPATEN
TULANG
BAWANG
BARAT
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang
OPERASIONAL Barat

dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO


NIP. 198109302011011003
PENGERTIAN Rangkaian kegiatan meneliti, memeriksa, mencatat
dan melaporkan bahan makanan yang diperiksa
sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan
dalam kontrak (sesuai perjanjian jual beli)
TUJUAN Tersedianya bahan makanan yang sesuai dengan
standar baik jenis maupun jumlah
KEBIJAKAN 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996
tentang Tenaga Kesehatan.
PROSEDUR 1. Setiap petugas penerimaan bahan makanan
basah harus membawa daftar spesifikasi
bahan makanan
2. Bahan makanan yang datang harus
dicocokkan dengan daftar spesifikasi bahan
makanan apakah sudah sesuai dengan
jumlahnya, beratnya, dan spesifikasi
3. Apabila bahan makanan yang dikirim tidak
sesuai dengan spesifikasi bahan makanan
yang ditentukan harus dikembalikan pada
rekanan untuk ditukar dengan bahan
makanan dengan jenis yang sama tetapi
sesuai spesifikasi
UNIT TERKAIT Instalasi Gizi

RSUD PENYIMPANAN SAMPEL MAKANAN MATANG


TULANG No.Dokumen No. Revisi Halaman
BAWANG 00 1/2
BARAT
KABUPATEN
TULANG
BAWANG
BARAT
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang
OPERASIONAL Barat

dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO


NIP. 198109302011011003
PENGERTIAN Penyimpanan sampel makanan matang adalah
serangkaian kegiatan menyimpan dan memonitoring
keamanan makanan matang baik secara kualitas
maupun kuantitas makanan didalam lemari
pendingin disertai pencatatan dan pelaporan
TUJUAN Terlaksananya kegiatan monitoring mutu makanan
dalam kegiatan produksi distribusi makanan di
instalasi gizi
KEBIJAKAN 1. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit.
2. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996
tentang Tenaga Kesehatan.
PROSEDUR 1. Setelah dilakukan pencicipan oleh pengawas
yang ditugaskan, sampel makanan
dimasukkan kedalam wadah tertutup
2. Pembelian label yang berisi tanggal
penyimpanan, waktu penyimpanan, dan unit
pengolahan makanan
3. Sampel makanan disimpan di lemari
pendingin dengan suhu yang terkontrol
4. Mengisi ceklist penyimpanan sampel
makanan matang
5. Sampel makanan disimpan 1 x 24 jam. Jika

RSUD PENYIMPANAN SAMPEL MAKANAN MATANG


TULANG No.Dokumen No. Revisi Halaman
BAWANG 00 2/2
BARAT
KABUPATEN
TULANG
BAWANG
BARAT
Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang
OPERASIONAL Barat

dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO


NIP. 198109302011011003
PROSEDUR Tidak ada permasalahan yang timbul dari
makanan matang yang disajikan sehari
sebelumnya maka sampel makanan matang
dapat dibuang
6. Bila terjadi complain terhadap makanan
sehari sebelumnya. Sampel makanan ini dapat
di jadikan bukti fisik dari penyelenggaraan
makanan hari tersebut.
UNIT TERKAIT Instalasi Gizi

Anda mungkin juga menyukai