BARAT 00 1/2 KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT Ditetapkan oleh STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang OPERASIONAL Barat
dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO
NIP. 198109302011011003 PENGERTIAN Asuhan Gizi terintegrasi adalah serangkaian kegiatan pelayanan gizi berkesinambungan dimulai dari pengkajian gizi, diagnosa gizi, intervensi gizi meliputi perencanaan, penyediaan makanan, penyuluhan / edukasi, dan konseling gizi serta monitoring dan evaluasi gizi yang diberikan pada pasien dengan resiko nutrisi. TUJUAN Mengetahui masalah gizi pasien dan penyebabnya, berdasarkan hal tersebut selanjutnya Ahli Gizi membuat perencanaan intervensi / pemberian suplemen makanan yang sesuai dengan kebutuhan gizi pasien dan preskripsi Dokter. KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor:….../.…../II.02.17/TUBABA/2022 tentang Kebijakan Pelayanan Asuhan Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Tulang Bawang Barat PROSEDUR 1. Ahli Gizi mengunjungi semua pasien baru beresiko malnutrisi dan melakukan anamnesa terkait gizi, 2. Selanjutnya ahli gizi membuat rencana intervensi gizi / pemberian suplemen makanan sesuai dengan kondisi pasien dan preskripsi diet dokter 3. Ahli Gizi melakukan pencatatan dan pelaporan di rekam medik pasien, pada RSUD TULANG ASUHAN GIZI TERINTEGRASI BAWANG No.Dokumen No. Revisi Halaman BARAT 00 2/2 KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT Ditetapkan oleh STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang OPERASIONAL Barat
dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO
NIP. 198109302011011003 PROSEDUR form Asuhan Gizi dan format CPPT dengan format ADIME. 4. Berdasarkan hasil berat ringannya resiko pasien, Ahli Gizi akan melakukan assessment ulang untuk mengevaluasi efektifitas intervensi gizi 5. Assesment ulang dilakukan pada : a. Pasien dengan resiko malnutrisi berat : assessment gizi lanjutan dilakukan setiap hari Pasien denagn resiko malnutrisi sedang: Assesment gizi lanjutan dilakukan setiap 3 hari, apabila asupan cukup, Assesment dilakukan selang 7 hari b. Pasien dengan resiko malnutrisi ringan : Assesment gizi lanjutan dilakukan setiap 7 hari UNIT TERKAIT Unit Rawat Inap RSUD TULANG DISTRIBUSI MAKANAN BAWANG No.Dokumen No. Revisi Halaman BARAT 00 1/2 KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT Ditetapkan oleh STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang OPERASIONAL Barat
dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO
NIP. 198109302011011003 PENGERTIAN Distribusi makanan adalah serangkaian proses kegiatan penyampaian makanan sesuai dengan jenis makanan dan jumlah porsi konsumen/pasien yang dilayani TUJUAN Pasien mendapat makanan sesuai diet dan ketentuan yang berlaku. KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor:….../.…../II.02.17/TUBABA/2022 tentang Kebijakan Pelayanan Asuhan Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Tulang Bawang Barat PROSEDUR PENDISTRIBUSIAN DIRUANGAN Ruang rawat inap membuat daftar permintaan makanan pasien dan mengisi blangko permintaan makanan yang berisi Nama Pasien, Diagnosa, dan jenis diit pasien. 1. Blangko daftar permintaan makanan harian pasien diambil oleh unit distribusi makanan. 2. Daftar permintaan makanan pasien harian ini digunakan oleh unit pengolahan makanan instalasi gizi untuk pembagian makanan sesuai dengan jenis diit pasien 3. Waktu Distribusi makanan adalah : Makan Pagi : 07.00-07.30 Wib Snack Pagi : 09.30 – 10.00 Wib Makan Siang : 11.30 – 12.00 Wib Makan Sore : 16.00 – 16.30 Wib RSUD TULANG DISTRIBUSI MAKANAN BAWANG No.Dokumen No. Revisi Halaman BARAT 00 2/2 KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT Ditetapkan oleh STANDAR PROSEDUR Tanggal Direktur RSUD Tulang Bawang OPERASIONAL Terbit Barat
dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO
NIP. 198109302011011003 PROSEDUR 4. Sistem yang digunakan adalah sentralisasi 5. Petugas distribusi makanan di instalasi gizi menata makanan dan memasukkannya ke dalam kereta makanan sesuai dengan jumlah permintaan makanan ruang rawat inap, kemudian makanan di antar ke ruang rawat inap dan di distribusikan 6. Setelah 1 jam makanan dibagikan kepada pasien peralatan makanan akan diambil oleh petugas distribusi makanan, bila makanan belum dimakan pasien maka harus dipindahkan kedalam peralatan makanan lain oleh pasien atau keluarganya. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gizi 2. Unit Rawat Inap RSUD EDUKASI GIZI KELUARGA PASIEN YANG MEMBAWA TULANG MAKANAN DARI LUAR RUMAH SAKIT BAWANG No.Dokumen No. Revisi Halaman BARAT 00 1/2 KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT Ditetapkan oleh STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang Barat OPERASIONAL
dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO
NIP. 198109302011011003 PENGERTIAN Kegiatan penyampaian informasi tentang jenis makanan dan minuman yang boleh dikonsumsi pasien untuk mencapai tujuan dari intervensi gizi yang diberikan TUJUAN Tercapainya tujuan dari terapi gizi yang diberikan guna mempercepat proses penyembuhan pasien KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Tulang Bawang Barat nomor:………............tentang asuhan makanan dan terapi gizi PROSEDUR 1. Ahli Gizi memberikan edukasi gizi kepada pasien dana tau keluarga pasien saat melakukan assessment gizi, apabila keluarga pasien ingin membawa makanan dari luar rumah sakit agar menginformasikan kepada Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP)/ Perawat Ruangan/ Ahli Gizi tentang jenis makanan yang akan diberikan kepada pasien 2. Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP)/ Perawat Ruangan/ Ahli Gizi akan menilai jenis makanan yang dibawa dari luar, apakah dapat diberikan kepada pasien atau tidak 3. Ahli Gizi mengedukasi pasien dan keluarga pasien tentang makanan yang boleh dan yang tidak boleh di makan sesuai denga prinsip diet, hygiene makanan, dan cara penyimpanannya. 4. Jika keluarga pasien membawa makanan dari luar sudah atas persetujuan Dokter
RSUD EDUKASI GIZI KELUARGA PASIEN YANG MEMBAWA
TULANG MAKANAN DARI LUAR RUMAH SAKIT BAWANG No.Dokumen No. Revisi Halaman BARAT 00 2/2 KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT Ditetapkan oleh STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang OPERASIONAL Barat
dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO
NIP. 198109302011011003 PROSEDUR Penanggung Jawab Pasien (DPJP)/ Perawat Ruangan/ Ahli Gizi, diusahakan supaya makanannya segera dimakan dan jangan di simpan di ruang perawatan 5. Ahli gizi tetap memberikan motivasi kepada pasien dan keluarga pasien untuk memprioritaskan makanan dari rumah sakit UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap 2. Instalasi Gizi RSUD HIGIENE SANITASI MAKANAN DAN MINUMAN TULANG No.Dokumen No. Revisi Halaman BAWANG 00 1/2 BARAT KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT Ditetapkan oleh STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang OPERASIONAL Barat
dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO
NIP. 198109302011011003 PENGERTIAN 1. Makanan dan minuman rumah sakit adalah semua makanan dan minuman yang disiapkan dari dapur rumah sakit untuk pasien dan karyawan. 2. Higiene adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan individu. Misalnya mencuci tangan, mencuci piring dan membuang bagian makanan yang rusak. 3. Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan lingkungan. Misalnya menyediakan air bersih, menyediakan tempat sampah dan lain-lain. TUJUAN Sebagai acuan higiene dan sanitasi makanan minuman di rumah sakit KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Tulang Bawang Barat nomor:………............tentang asuhan makanan dan terapi gizi PROSEDUR 1. Angka kuman E.Coli pada makanan harus 0/gr sampel makanan dan pada minuman angka kuman E.Coli harus 0/100ml sampel minuman. 2. Kebersihan peralatan ditentukan dengan angka total kuman sebanyak 100/cm² permukaan dan tidak ada kuman E.Coli. 3. Makanan yang mudah busuk disimpan dalam suhu panas lebih dari 65,5°C atau dalam suhu dingin kurang dari 4°C.
RSUD HIGIENE SANITASI MAKANAN DAN MINUMAN
TULANG No.Dokumen No. Revisi Halaman BAWANG 00 2/2 BARAT KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT Ditetapkan oleh STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang OPERASIONAL Barat
dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO
NIP. 198109302011011003 PROSEDUR 4. Makanan kemasan tertutup sebaiknya disimpan dalam suhu ±10°C. 5. Kelembapan penyimpanan dalam ruangan 80-90%. Penyimpanan bahan makanan harusnya tidak menempel pada lantai, dinding atau langit-langit. UNIT TERKAIT Instalasi Gizi RSUD PENGOLAHAN MAKANAN TULANG No.Dokumen No. Revisi Halaman BAWANG 00 1/1 BARAT KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT Ditetapkan oleh STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang OPERASIONAL Barat
dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO
NIP. 198109302011011003 PENGERTIAN Pengolahan makanan adalah proses pengubahan bentuk dari bahan mentah menjadi makanan yang siap santap. TUJUAN Sebagai acuan higiene dan sanitasi makanan minuman di rumah sakit KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Tulang Bawang Barat nomor:………............tentang asuhan makanan dan terapi gizi PROSEDUR 1. Semua kegiatan pengolahan makanan harus dilakukan dengan cara terlindung dari kontak langsung dengan tubuh; 2. Perlindungan kontak langsung dengan makanan dilakukan dengan cara memakai sarung tangan plastik sekali pakai, penjepit makanan,sendok dan garpu; 3. Untuk melindungi pencemaran terhadap makanan sebaiknya penjamah makanan menggunakan celemek, tutup rambut, dan Alas Kaki 4. Penjamah makanan sebaiknya tidak merokok, tidak mengunyah, tidak menggunakan perhiasan, selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah bekerja dan selalu memakai pakaian kerja yang bersih. UNIT TERKAIT Instalasi Gizi
RSUD PENYIMPANAN MAKANAN
TULANG No.Dokumen No. Revisi Halaman BAWANG 00 1/2 BARAT KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT Ditetapkan oleh STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang OPERASIONAL Barat
dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO
NIP. 198109302011011003 PENGERTIAN Penyimpanan makanan merupakan aktivitas pengawetan makanan secara fisik untuk melindungi dari lingkungan dan bahaya dari luar (seperti hewan dan serangga) serta persiapan untuk dikonsumsi diwaktu tertentu (termasuk kondisi darurat) TUJUAN Agar tercapai higiene sanitasi penyimpanan makanan KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Tulang Bawang Barat nomor:………............tentang asuhan makanan dan terapi gizi PROSEDUR 1. Penyimpanan bahan mentah dilakukan dengan suhu seperti : - Daging,Ikan,Udang dan olahannya (3 hari/kurang = -5° s/d 0°C), (1 minggu atau kurang = -10° s/d -5°C), (1 minggu atau lebih = >-10°C). - Telur, susu dan olahannya (3hari/kurang = - 5° s/d 7°C), (1 minggu atau kurang = -5° s/d -0°C), (1 minggu atau lebih = >-5°C). - Sayur, buah, dan minuman (3 hari/kurang 10°C), (1 minggu atau lebih 10°C). - Tepung dan biji-bijian (3 hari/kurang 25°C), (1 minggu atau kurang 25°C), ( 1 minggu atau lebih 25°C). 2. Penyimpanan makanan terolah sebaiknya
RSUD PENYIMPANAN MAKANAN
TULANG No.Dokumen No. Revisi Halaman BAWANG 00 2/2 BARAT KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT Ditetapkan oleh STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang OPERASIONAL Barat
dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO
NIP. 198109302011011003 PROSEDUR 3. makanan kemasannya tertutup disimpan dalam suhu +10°C. 4. Penyimpanan makanan jadi harus terlindungi dari debu, bahan kimia berbahaya, serangga dan hewan. 5. Makanan cepat membusuk disimpan dalam suhu panas 65.5°C atau disimpan dalam suhu dingin 4°C atau kurang. 6. Cara penyimpanan bahan makanan tidak menempel pada lantai, dinding, dan langit-langit. 7. Tidak tercampur antara makanan yang siap untuk dimakan dengan bahan makanan mentah. UNIT TERKAIT Instalasi Gizi RSUD PENJAMAH MAKANAN TULANG No.Dokumen No. Revisi Halaman BAWANG 00 1/2 BARAT KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT Ditetapkan oleh STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang OPERASIONAL Barat
dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO
NIP. 198109302011011003 PENGERTIAN Penjamah makanan adalah orang yang secara langsung berhubungan dengan makanan dan peralatan mulai dari tahap persiapan, pembersihan, pengolahan, pengangkutan, sampai dengan penyajian. TUJUAN Untuk menghindari terjadinya penularan penyakit melalui makanan yang disebabkan tenaga penjamah / pengolahan makanan KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Tulang Bawang Barat nomor:………............tentang asuhan makanan dan terapi gizi PROSEDUR 1. Sebelum dan sesudah kegiatan pengolahan makanan selalu dibersihkan dengan anti septik; 2. Makanan di angkut dengan menggunakan kereta dorong yang tertutup bersih; 3. Penjamah makanan harus sehat dan bebas dari penyakit menular; 4. Penjamah makanan harus diperiksa kesehatannya berkala minimal 2 kali setahun 5. Penjamah makanan menggunakan pakaian kerja dan perlengkapan perlindungan pengolahan makanan di dapur; 6. Selalu mencuci tangan sebelum bekerja dan setelah keluar dari kamar kecil; 7. Cara penyajian makanan harus terhindar
RSUD PENJAMAH MAKANAN
TULANG No.Dokumen No. Revisi Halaman BAWANG 00 2/2 BARAT KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT Ditetapkan oleh STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang OPERASIONAL Barat
dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO
NIP. 198109302011011003 PROSEDUR dari pencemaran dan peralatan yang harus dipakai bersih, dengan perilaku penyaji yang sehat dan berpakaian bersih; 8. Makanan jadi yang disajikan dalam keadaan hangat ditempatkan pada fasilitas penghangat makanan dengan suhu minimal 60°C dan 4°C untuk makanan dingin; Makanan jadi yang sudah menginap tidak boleh disajikan kepada pasien UNIT TERKAIT Instalasi Gizi RSUD PELAYANAN GIZI RAWAT INAP TULANG No.Dokumen No. Revisi Halaman BAWANG 00 1/1 BARAT KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT Ditetapkan oleh STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang OPERASIONAL Barat
dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO
NIP. 198109302011011003 PENGERTIAN Pelayanan gizi rawat inap adalah serangkaian kegiatan dimulai dari upaya perencanaan, penyusunan diet pasien hingga evaluasi diruang perawatan TUJUAN Untuk memberikan terapi diet yang sesuai dengan kondisi pasien dalam upaya mempercepat penyembuhan KEBIJAKAN 1. Keputusan Direktur RSUD Tulang Bawang Barat nomor:………............tentang asuhan makanan dan terapi gizi PROSEDUR 1. Dokter menetapkan macam diet khusus pasien pada catatatn medis 2. Tenaga gizi melakukan : - Pengumpulan data - Perencanaan dan program diet - Pelaksanaan diet (pemesanan makanan ke instalasi gizi, pengolahan, dan penyajian makanan) - Monitoring dan evaluasi - Mengadakan kunjungan ke pasien - Mengikuti rapat atau diskusi team kesehatan bila ada - Melakukan perubahan diet sesuai dengan permintaan dokter 3. Pencatatan dan pelaporan UNIT TERKAIT Instalasi Gizi
RSUD PENYELENGGARAAN MAKANAN
TULANG No.Dokumen No. Revisi Halaman BAWANG 00 1/1 BARAT KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT Ditetapkan oleh STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang OPERASIONAL Barat
dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO
NIP. 198109302011011003 PENGERTIAN Penyelenggaraan makanan rumah sakit merupakan rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan menu, perencanaan kebutuhan bahan, perencanaan anggaran belanja, pengadaan bahan makanan, penerimaan dan penyimpanan, pengolahan bahan makanan, distribusi dan pencatatan, pelaporan serta evaluasi. TUJUAN Menyediakan makanan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan gizi, biaya, aman, dan dapat diterima oleh pasien guna mencapai status gizi yang optimal KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Tulang Bawang Barat nomor:………............tentang asuhan makanan dan terapi gizi PROSEDUR 1. Membuat perencanaan menu; 2. Memuat perencanaan kebutuhan bahan; 3. Membuat perencanaan anggaran belanja; 4. Melakukan pengadaan bahan makanan; 5. Melakukan penerimaan dan penyimpanan bahan makanan; 6. Melakukan persiapan dan pengolahan bahan makanan; 7. Penyajian makanan; 8. Distribusi makanan ke ruangan; 9. Melakukan pelayanan makanan pasien. UNIT TERKAIT Instalasi Gizi
RSUD PEMESANAN DAN PEMBELIAN BAHAN MAKANAN
TULANG No.Dokumen No. Revisi Halaman BAWANG 00 1/1 BARAT KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT Ditetapkan oleh STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang OPERASIONAL Barat
dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO
NIP. 198109302011011003 PENGERTIAN Pemesanan dan pembelian bahan makanan adalah penyususnan permintaan (order) bahan makanan berdasarkan pedoman menu dan rata-rata jumlah konsumen / pasien yang dilayani, sesuai periode pemesanan yang ditetapkan. TUJUAN Tersedianya daftar pemesanan bahan makanan sesuai menu, waktu pemesanan, standar porsi bahan makanan dan spesifikasi yang ditetapkan. KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Tulang Bawang Barat nomor:………............tentang asuhan makanan dan terapi gizi PROSEDUR 1. Menentukan frekuensi pemesanan bahan makanan segar dan kering 2. Rekapitulasi kebutuhan bahan makanan dengan cara mengalikan standar porsi dengan jumlah konsumen / pasien kurun waktu pemesanan. UNIT TERKAIT Instalasi Gizi
RSUD PEMASAKAN BAHAN MAKANAN
TULANG No.Dokumen No. Revisi Halaman BAWANG 00 1/3 BARAT KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT Ditetapkan oleh STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang OPERASIONAL Barat
dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO
NIP. 198109302011011003 PENGERTIAN Serangkaian kegiatan dalam proses pengadaan makanan di rumah sakit yang berkaitan dengan proses pemasakan bahan makanan. TUJUAN Meningkatkan nilai gizi, rasa, rupa, flavor, nilai cerna dan keamanan makanan yang dimakan KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Tulang Bawang Barat nomor:………............tentang asuhan makanan dan terapi gizi PROSEDUR 1. Pemasakan makanan dilakukan dengan berbagai cara seperti membakar, merebus, menggoreng, mengetim, menyemur, mengukus, atau mengkombinasi cara-cara tersebut diatas 2. Dalam proses pemasakan perlu memperhatikan standar kualitas seperti penampilan (warna, tekstur, porsi, bentuk, bahan makanan, dan pengaturan) dan rasa (suhu, bumbu, kerenyahan, keempukan, aroma, dan tingkat kematangan) 3. Standar resep juga diperlukan untuk mencapai standar kualitas makanan yang baik 4. Pada proses pemasakan daging perlu memperhatikan sifat dan macam daging yang digunakan, pada umumnya pemasakan daging membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam,
RSUD PEMASAKAN BAHAN MAKANAN
TULANG No.Dokumen No. Revisi Halaman BAWANG 00 2/3 BARAT KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT Ditetapkan oleh STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang OPERASIONAL Barat
dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO
NIP. 198109302011011003 PROSEDUR tapi khusus untuk daging bagian paha dan bokong diperlukan waktu 1-2 jam. Pemasakan unggas memerlukan waktu sekitar 1-2 jam dengan suhu 150-163 derajat celcius. Proses pemasakan ikan dan kerang relative singkat yaitu sekitar 10-25 menit, tetapi sebelum dilakukan proses pemasakan perlu direndam dalam air cuka dan garam untuk mengurangi bau amis. 5. Pemasakan telur memerlukan waktu 2-13 menit tergantung tebalnya lapisan kulit telur. 6. Kacang-kacangan sebelum diolah lebih lanjut perlu dilakukan perendaman selama 6-24 jam agar proses pemasakan dapat dipercepat, sedangkan bahan makanan hasil olahan kacang-kacangan masih diperlukan waktu pemasakan ½ - 1 ½ jam. Proses pemasakan sayuran yang paling penting adalah jumlah cairan, suhu,serta waktu pemasakan, sayuran hijau sebaiknya dimasak dalam air mendidih, dalam jumlah cairan yang cukup, tempat tertutup, sehingga dihasilkan warna sayuran yang hijau, sayuran kuning yang mengandung banyak keratin perlu sangat diperhatikan lama waktu pemasakannya, sayuran merah
RSUD PEMASAKAN BAHAN MAKANAN
TULANG No.Dokumen No. Revisi Halaman BAWANG 00 3/3 BARAT KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT Ditetapkan oleh STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang OPERASIONAL Barat
dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO
NIP. 198109302011011003 PROSEDUR yang banyak mengandung anthocyanin harus dimasak sendiri menggunakan sedikit cairan dengan waktu dan suhu yang tepat, sedangkan untuk sayuran yang berbau kuat dimasak dalam tempat terbuka agar bau yang keras dapat berkurang dan menguap UNIT TERKAIT Instalasi Gizi
RSUD PENCUCIAN ALAT
TULANG No.Dokumen No. Revisi Halaman BAWANG 00 1/2 BARAT KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT Ditetapkan oleh STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang OPERASIONAL Barat
dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO
NIP. 198109302011011003 PENGERTIAN Serangkaian kegiatan membersihkan dan mencuci alat saji dan alat masak dengan menggunakan bahan pembersih.. TUJUAN Supaya alat dapat dipergunakan kembali dalam proses selanjutnya dan terjamin kualitas sanitasinya. KEBIJAKAN 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 3. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan. 4. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit, Departemen Kesehatan 2002. 5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. PROSEDUR Alat masak. 1. Pembersihan kasar adalah menghilangkan sisa makanan tanpa menggunakan air. 2. Pembersihan dengan detergen (sabun cair) menggunakan air panas. 3. Membilas dengan air panas. 4. Pembilasan dengan air dingin.Pengeringan.
RSUD PENCUCIAN ALAT
TULANG No.Dokumen No. Revisi Halaman BAWANG 00 2/2 BARAT KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT Ditetapkan oleh STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang OPERASIONAL Barat
dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO
NIP. 198109302011011003 Alat Saji Alat saji yang digunakan untuk pasien rawat inap 1. Pembersihan kasar adalah menghilangkan sisa makanan tanpa air 2. Pembersihan dengan detergen (sabun cair) 3. Menggunakan air panas 4. Membilas dengan air panas 5. Membilas dengan air dingin 6. Pengeringan dengan menggunakan lap kering Instalasi Gizi
RSUD PENGISIAN FORM SKRINING PASIEN
TULANG No.Dokumen No. Revisi Halaman BAWANG 00 1/2 BARAT KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT Ditetapkan oleh STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang OPERASIONAL Barat
dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO
NIP. 198109302011011003 PENGERTIAN Serangkaian kegiatan pendokumentasian yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan secara cepat dan sederhana pada pasien yang baru masuk Rumah Sakit TUJUAN untuk mengidentifikasi apakah pasien beresiko masalah gizi atau tidak untuk selanjutnya segera diberikan intervensi. KEBIJAKAN 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 3. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan. 4. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit, Departemen Kesehatan 2002. 5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. PROSEDUR 1. Menanyakan nama-nama dan ruangan pasien yang baru masuk Rumah Sakit kepada perawat ruangan, atau bisa juga melihat pada catatan nama pasien, Melengkapi identitas, diagnosa medis pasien dan menulis tanggal melakukan kegiatan skrining untuk setiap pasien baru 2. Melakukan pengukuran antropometri
RSUD PEMBERIAN FORM SKRINING PASIEN
TULANG No.Dokumen No. Revisi Halaman BAWANG 00 2/2 BARAT KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT Ditetapkan oleh STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang OPERASIONAL Barat
dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO
NIP. 198109302011011003 PROSEDUR Mengukur berat badan pasien bila memungkinkan. Bila tidak, tanyakan berat badannya dan kapan dilakukan penimbangan. Bila pasien tidak tahu, ragu, atau menimbang berat badan sudah lama, lakukan pengukuran LILA. Bila pasien terakhir timbang berat badan dalam keadaan hamil, ada oedema, ada massa, maupun amputasi, lakukan pengukuran LILA 3. Mengukur tinggi badan pasien bila memungkinkan. Bila tidak, tanyakan tinggi badannya dan kapan dilakukan pengukuran tinggi badan. Bila pasien tidak tahu, ragu, atau mengukur tinggi badan sudah lama, lakukan pengukuran tinggi lutut. Bila pasien terakhir mengukur tinggi badan dalam keadaan tidak bisa berdiri tegak, lakukan pengukuran tinggi lutut 4. Menganamnesa perubahan gastrointestinal pasien 5. Menyimpulkan apakah pasien beresiko masalah gizi atau tidak. Kriteria pasien yang beresiko masalah gizi a. Nbb b. Mnn c. Bbb UNIT TERKAIT Instalasi Gizi RSUD PEMBELIAN BAHAN MAKANAN TULANG No.Dokumen No. Revisi Halaman BAWANG 00 1/1 BARAT KAB TULANG BAWANG BARAT Ditetapkan oleh STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang OPERASIONAL Barat dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO NIP. 198109302011011003 PENGERTIAN Suatu proses pengadaan bahan makanan melalui prosedur dan ketentuan yang berlaku TUJUAN Tersedianya bahan makanan yang sesuai dengan yang direncanakan secara berhasil guna dan berdaya guna KEBIJAKAN 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. PROSEDUR 1. Membuat daftar kebutuhan bahan makanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien RSUD Tulang Bawang Barat 2. Memberikan daftar bahan makanan kepada rekanan 3. Melakukan negosiasi awal harga bahan makanan dengan rekanan 4. Menetapkan waktu penerimaan bahan makanan sesuai kesepakatan 5. Pembayaran bahan makanan setelah bahan makanan diterima 6. Dilakukan pencatatan (dokumentasiform pembelian bahan makanan) UNIT TERKAIT Instalasi Gizi
RSUD PENERIMAAN BAHAN MAKANAN
TULANG No.Dokumen No. Revisi Halaman BAWANG 00 1/2 BARAT KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT Ditetapkan oleh STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang OPERASIONAL Barat
dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO
NIP. 198109302011011003 PENGERTIAN Rangkaian kegiatan meneliti, memeriksa, mencatat dan melaporkan bahan makanan yang diperiksa sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dalam kontrak (sesuai perjanjian jual beli) TUJUAN Tersedianya bahan makanan yang sesuai dengan standar baik jenis maupun jumlah KEBIJAKAN 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 3. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan. 4. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit, Departemen Kesehatan 2002. 5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. PROSEDUR 1. Setiap petugas penerimaan bahan makanan basah harus membawa daftar spesifikasi bahan makanan 2. Bahan makanan yang datang harus dicocokkan dengan daftar spesifikasi bahan makanan apakah sudah sesuai dengan jumlahnya, beratnya, dan spesifikasi 3. Apabila bahan makanan yang dikirim tidak sesuai dengan spesifikasi bahan makanan yang
RSUD PENERIMAAN BAHAN MAKANAN
TULANG No.Dokumen No. Revisi Halaman BAWANG 00 2/2 BARAT KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT Ditetapkan oleh STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang OPERASIONAL Barat
dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO
NIP. 198109302011011003 PROSEDUR ditentukan harus dikembalikan pada rekanan untuk ditukar dengan bahan makanan dengan jenis yang sama tetapi sesuai spesifikasi UNIT TERKAIT Instalasi Gizi
RSUD PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI
TULANG No.Dokumen No. Revisi Halaman BAWANG 00 1/1 BARAT KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT Ditetapkan oleh STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang OPERASIONAL Barat
dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO
NIP. 198109302011011003 PENGERTIAN Kegiatan pemakaian alat pelindung diri dalam proses melakukan aktifitas pekerjaan. TUJUAN Untuk menjaga keselamatan petugas dalam melaksanakan kegiatan dalam pekerjaan. KEBIJAKAN 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. PROSEDUR 1. Karyawan datang ke ruang kerja 2. Karyawan mencuci tangan 3. Karyawan memakai alat pelindung diri 4. Alat pelindung diri berupa topi, celemek, dan alas kaki UNIT TERKAIT Instalasi Gizi
RSUD PENERIMAAN BAHAN MAKANAN
TULANG No.Dokumen No. Revisi Halaman BAWANG 00 1/1 BARAT KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT Ditetapkan oleh STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang OPERASIONAL Barat
dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO
NIP. 198109302011011003 PENGERTIAN Rangkaian kegiatan meneliti, memeriksa, mencatat dan melaporkan bahan makanan yang diperiksa sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dalam kontrak (sesuai perjanjian jual beli) TUJUAN Tersedianya bahan makanan yang sesuai dengan standar baik jenis maupun jumlah KEBIJAKAN 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 3. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan. PROSEDUR 1. Setiap petugas penerimaan bahan makanan basah harus membawa daftar spesifikasi bahan makanan 2. Bahan makanan yang datang harus dicocokkan dengan daftar spesifikasi bahan makanan apakah sudah sesuai dengan jumlahnya, beratnya, dan spesifikasi 3. Apabila bahan makanan yang dikirim tidak sesuai dengan spesifikasi bahan makanan yang ditentukan harus dikembalikan pada rekanan untuk ditukar dengan bahan makanan dengan jenis yang sama tetapi sesuai spesifikasi UNIT TERKAIT Instalasi Gizi
RSUD PENYIMPANAN SAMPEL MAKANAN MATANG
TULANG No.Dokumen No. Revisi Halaman BAWANG 00 1/2 BARAT KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT Ditetapkan oleh STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang OPERASIONAL Barat
dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO
NIP. 198109302011011003 PENGERTIAN Penyimpanan sampel makanan matang adalah serangkaian kegiatan menyimpan dan memonitoring keamanan makanan matang baik secara kualitas maupun kuantitas makanan didalam lemari pendingin disertai pencatatan dan pelaporan TUJUAN Terlaksananya kegiatan monitoring mutu makanan dalam kegiatan produksi distribusi makanan di instalasi gizi KEBIJAKAN 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 3. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan. PROSEDUR 1. Setelah dilakukan pencicipan oleh pengawas yang ditugaskan, sampel makanan dimasukkan kedalam wadah tertutup 2. Pembelian label yang berisi tanggal penyimpanan, waktu penyimpanan, dan unit pengolahan makanan 3. Sampel makanan disimpan di lemari pendingin dengan suhu yang terkontrol 4. Mengisi ceklist penyimpanan sampel makanan matang 5. Sampel makanan disimpan 1 x 24 jam. Jika
RSUD PENYIMPANAN SAMPEL MAKANAN MATANG
TULANG No.Dokumen No. Revisi Halaman BAWANG 00 2/2 BARAT KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT Ditetapkan oleh STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSUD Tulang Bawang OPERASIONAL Barat
dr. PRAMONO SATRIO WIBOWO
NIP. 198109302011011003 PROSEDUR Tidak ada permasalahan yang timbul dari makanan matang yang disajikan sehari sebelumnya maka sampel makanan matang dapat dibuang 6. Bila terjadi complain terhadap makanan sehari sebelumnya. Sampel makanan ini dapat di jadikan bukti fisik dari penyelenggaraan makanan hari tersebut. UNIT TERKAIT Instalasi Gizi