Disusun oleh:
Kelompok II
Penulis
Daftar isi
kata pengantar ..................................................................................................................
1. Gen
Morgan, seorang ahli genetika dari Amerika menemukan bahwa faktor-faktor keturunan
yang dinamakan gen tersimpan di dalam lokus yang khas di dalam kromosom. Gen-gen terletak
pada kromosom secara teratur dalam satu deretan secara linier dan lurus berurutan. Dengan
menggunakan simbol, kromosom dapat digambarkan sebagai garis panjang vertikal dan gen-gen
sebagai garis pendek horizontal pada garis vertikal tersebut. Karena letak gen yang linier dan
lurus berurutan, maka secara simbolik dapat dilukiskan pula garis-garis pendek horizontal (gen-
gen) tersebut berderetan.
Dari sekian banyak gen yang berderet secara teratur pada benang-benang kromosom,
masing-masing gen mempunyai tugas khas dan waktu beraksi yang khas pula. Ada gen yang
menunjukkan aktivitasnya saat embrio, lainnya pada waktu kanak-kanak ataupun gen lainnya
lagi setelah spesies menjadi dewasa. Mungkin juga suatu gen aktif pada suatu organ namun tidak
aktif pada organ yang lain. Setiap gen menduduki tempat tertentu dalam kromosom yang
dinamakan lokus gen.
Gen yang menentukan sifat-sifat dari suatu individu biasanya diberi simbol huruf pertama
dari suatu sifat. Gen dominan (yang mengalahkan gen lain) dinyatakan dengan huruf besar dan
resesif (gen yang dikalahkan gen yang lain) dinyatakan dengan huruf kecil.
Karena tanaman ercis individu yang diploid, maka simbol tanaman itu ditulis dengan
huruf dobel:
TT= simbol untuk tanaman berbatang tinggi;
tt = simbol untuk tanaman berbatang rendah.
2. Kromosom
Kromosom dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop biasa pada sel-sel yang sedang
membelah. Dalam sel yang aktif melakukan metabolisme, kromosom-kromosom memanjang dan
tidak tampak. Namun, menjelang sel mengalami proses pembelahan, kromosom-kromosom
tersebut memendek dan menebal, serta mudah menyerap zat warna, sehingga mudah kita lihat
melalui mikroskop.
Setiap organisme mempunyai jumlah kromosom tertentu, ada yang banyak ada pula yang
hanya sedikit. Manusia mempunyai 46 kromosom dalam setiap inti selnya, 23 kromosom berasal
dari ibu dan 23 kromosom berasal dari ayah. Manusia memulai hidupnya dari sebuah sel, yaitu
sel telur yang dibuahi sel sperma. Sel telur dan sel sperma masing-masing mempunyai 23
kromosom (n). Sel telur yang telah dibuahi sel sperma akan menjadi zigot. Zigot yang terbentuk
mempunyai 46 kromosom (2n). Untuk mengetahui jumlah kromosom yang dimiliki oleh
berbagai jenis makhluk hidup,
Pada makhluk hidup tingkat tinggi, sel tubuh mengandung dua perangkat atau dua set
kromosom yang diterima dari kedua induknya. Kromosom yang berasal dari induk betina
berbentuk serupa dengan kromosom yang berasal dari induk jantan, sehingga sepasang
kromosom yang berasal dari induk jantan dan induk betina disebut kromosom homolog.
Pengertian kromosom homolog, yaitu kromosom yang mempunyai bentuk, fungsi, dan
komposisi yang sama. Jumlah kromosom dalam sel tubuh disebut diploid (2n). Adapun jumlah
kromosom dalamsel kelamin dinamakan haploid (n), karena hanya memiliki separo dari jumlah
kromosom dalam sel tubuh. Dua perangkat atau dua set kromosom haploid dari suatu spesies
disebut genom. Dengan demikian, genom dapat dikatakan sebagai jumlah macam kromosom
atau perangkat kromosom dalam suatu individu. Contoh: manusia mempunyai 23 pasang
kromosom haploid maka dalam sel tubuhnya berarti terdapat 2 × 23 = 46 kromosom (diploid).
Kromosom yang dimiliki oleh organisme secara umum dapat dibedakan menjadi dua tipe,
yaitu kromosom tubuh (autosom) dan kromosom seks (gonosom). Autosom terdapat pada
individu jantan maupun betina dan sifat-sifat yang dibawa tidak ada hubungannya dengan
penentuan jenis kelamin. Gonosom merupakan kromosom yang menentukan jenis kelamin suatu
individu.
b. Struktur kromosom
Secara garis besar, struktur kromosom terdiri atas sentromer dan lengan. Sentromer atau
kinetokor adalah bagian dari kromosom tempat melekatnya benang-benang spidel yang berperan
menggerakkan kromosom selama proses pembelahan sel. Bagian ini berbentuk bulat dan tidak
mengandung gen. Sentromer disebut juga pusat kromosom. Berdasarkan letak sentromernya,
kromosom dibedakan menjadi empat macam, yaitu metasentrik, jika sentromer terletak di
tengah-tengah antara kedua lengan; submetasentrik, jika sentromer terletak agak ke tengah
sehingga kedua lengan tidak sama panjang; akrosentrik, jika sentromer terletak di dekat ujung,
telesentrik, jika sentrometer terletak di ujung lengan kromosom.
Lengan atau badan kromosom adalah bagian kromosom yang mengandung kromonema
(pita bentuk spiral di dalam kromosom) dan gen. Selubung pembungkus kromonema disebut
matriks. Gen merupakan substansi (bahan dasar) kimia di dalam kromosom yang mengandung
informasi genetik (pembawa sifat). Kromosom dibentuk oleh protein dan asam-asam nukleat.
Bagian ujung kromosom yang menghalangi bersambungnya kromosom yang satu dengan lainnya
disebut telomer. Untuk mengetahui struktur kromosom,
2.3 Alel
Gen sebagai pembawa dan penentu suatu sifat atau karakter. Gen dalam tubuh yang
terletak pada kromosom tidak hanya satu, tetapi banyak. Alel adalah gen-gen yang menempati
atau terletak pada lokus yang sama pada kromosom homolognya yang mempunyai tugas
berlawanan untuk suatu sifat tertentu. Agar lebih jelas.
Surya (1984) mendefinisikan alel sebagai anggota dari sepasang gen yang memiliki
pengaruh berlawanan. Misalnya gen B memiliki peran untuk menumbuhkan karakter pigmentasi
kulit secara normal. Gen B dapat membentuk melanin karena diekspresikan sepenuhnya pada
penampakan fisik organisme. Dalam hal ini gen B menimbulkan karakter yang dominan. Apabila
gen B bermutasi maka akan berubah menjadi b, sehingga pigmentasi kulit secara normal, tidak
dapat dilakukan. Gen b menimbulkan karakter yang berbeda, yaitu resesif. Karakter resesif ini
menumbuhkan karakter albinisme (tidak terbentuk melanin). Contoh yang lainnya, misalnya:
1. K alelnya k, untuk rambut keriting dan lurus.
2. H alelnya h, untuk kulit hitam dan putih dan sebagainya.
Sedangkan alel ganda (multiple alelo murphi) adalah beberapa alel lebih dari satu gen yang
menempati lokus sama pada kromosom homolognya. Pengaruh alel ganda pada organisme dapat
ditemukan pada tempat-tempat berikut.
1. Golongan Darah pada Manusia
Golongan Alel Genotif
Darah
A |A |A|A dan |A |O
B |B |B|B dan |B |O
AB |A,|B |A |B
O |O |O |O
2. Rambut pada Segmen Digitalis Jari Tangan Manusia
GENOTOP FENOTIPE
E
H1 Rambut pada semua/empat jari-jari
H2 Rambut pada jari kelingking, manis, dan
tengah
H3 Rambut pada jari manis dan tengah
H4 Rambut pada jari manis
H5 Rambut tidak ada pada semua jari
3. Warna Bulu Kelinci
Warna bulu kelinci dipengaruhi oleh empat alel yaitu W, Wch, Wh, w yang keempatnya
berada pada lokus yang sama, di mana:
Alel : W : warna bulu normal (hitam)
Wch : warna bulu normal Chinchilia (kelabu)
Wh : warna bulu Himalaya (coklat)
w : warna bulu albino (putih)
Genotipe Fenotipe
Hitam (normal) WW, WWch, WWh, Ww
Kelabu (Chichilia) WchWch, WchWh, Wch,w
Coklat (Himalaya) WhWh, Wchw
Putih (Albino) Ww
Dari tabel tersebut dapat disimpulkan urutan dominasinya adalah:
W>Wch>Wh>w.
Jika tanaman kapri yang berbiji bulat kuning (BBKK) disilangkan dengan kapri yang
berbiji keriput hijau (bbkk), semua tanaman F1 berbiji bulat kuning. Jika tanaman F1 dibiarkan
mengadakan penyerbukan sendiri, F2 memperlihatkan 16 kombinasi yang terdiri atas empat
macam fenotipe, yaitu tanaman berbiji bulat kuning, bulat hijau, keriput kuning, dan keriput
hijau. Dalam percobaan ini Mendel mendapatkan 315 tananman berbiji bulat kuning, 100
tanaman berbiji bulat hijau, 101 tanaman berbiji keriput kuning, dan 32 tanaman keriput hijau.
Angka-angka tersebut menujukkan suatu perbandingan fenotipe yang mendekati 9 : 3 : 3 : 1.
Pada saat pembentukan gamet (pembelahan meiosis) anggota dari sepasang gen memisah
secara bebas (tidak saling memengaruhi). Oleh karena itu, pada persilangan dihibrid tersebut
terjadi empat macam pengelompokan dari dua pasang gen, yaitu:
a. Gen B mengelompok dengan gen K, terdapat dalam gamet BK
b. Gen B mengelompok dengan gen k, terdapat dalam gamet Bk
c. Gen b mengelompok dengan gen K, terdapat dalam gamet bK
d. Gen b mengelompok dengan gen k, terdapat dalam gamet bk
Prinsip tersebut di atas dirumuskan sebagai Hukum Mendel II (Hukum Pengelompokkan
Gen secara Bebas) yang menyatakan bahwa:
a. Setiap gen dapat berpasangan secara bebas dengan gen lain membentuk alela,
b. Keturunan pertama menunjukkan sifat fenotipe dominan,
c. Keturunan kedua menunjukkan fenotipe dominan dan resesif dengan perbandingan tertentu,
misalnya pada persilangan monohibrid 3 : 1 dan pada persilangan dihibrid 9 : 3 : 3 : 1.
Untuk memperjelas pemahamanmu tentang persilangan dihibrid, perhatikan bagan
persilangan antara kapri (ercis) biji bulat warna kuning dengan kapri biji keriput warna hijau
yang menghasilkan F1 berupa kapri berbiji bulat warna kuning.
penutup
3.1 kesimpulan
Demikianlah materi tentang Makalah Pewarisan Sifat (Hereditas) yang sempat kami
berikan, kiranya dapat bermanfaat. semoga materi yang kami berikan dapat membantu
menambah wawasan anda demikian dan terimah kasih.
3.2 Saran
kami tentunya masih menyadari jika makalah di atas masih terdapat banyak kesalahan
dan jauh dari kesempurnaan. Kami akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman
pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.
Daftar Pustaka
https://blog.ruangguru.com/konsep-pewarisan-sifat-pada-makhluk-hidup
https://www.zenius.net/prologmateri/biologi/a/1429/materi_genetik
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/biologi/materi-genetik-pengertian-gen-dan-alel/
https://www.edubio.info/2015/10/hereditas-dan-hukum-mendel.html