Anda di halaman 1dari 52

TUGAS INDIVIDU

BIOLOGI UMUM
GENETIKA

Oleh :

Ulfa Fadillah

13 105 095

Dosen Pengampuh :

Rescha, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN


TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
BATUSANGKAR
2013

0
PEMBAHASAN

1. Konsep dan Prinsip Dalam Genetika

Ciri yang paling nyata dari kehidupan adalah kemampuan


organisme untuk mereproduksi jenisnya. Sejenis menghasilkan sejenis,
organisme menurunkan organisme yang sama. Selanjutnya, keturunan
akan lebih menyerupai orang tuanya daripada individu-individu lain yang
spesiesnya sama namun hubungannya lebih jau. Perpindahan sifat dari
suatu generasi ke generasiselanjutnya dinamakan penurunan sifat yang
lebih dikenal dengan istilah hereditas. Bersama-sama dengan sifat bawaan
yang sama, ada juga variasi: keturunan memiliki penampilan yang sedikit
berbeda dari orang tuanya atau saudara sekandungnya. Mekanisme
hereditas dan variasi mulai menjadi perhatian di abad ke-20, saat
Genetika mulai berkembang.

Genetika berasal dari Bahasa Latin GENOS yang berarti suku


bangsa atau asal usul. Dengan demikian genetika berarti ilmu yang
mempelajari bagaimana sifat keturunan ( hereditas ) yang diwariskan
kepada anak cucu, serta variasi yang mungkin timbul di dalamnya.

Menurut sumber lainnya, Genetika berasal dari Bahasa Yunani


GENNO yang berarti melahirkan. Dengan demikian genetika adalah ilmu
yang mempelajari berbagai aspek yang menyangkut pewarisan sifat dan
variasi sifat pada organisme maupun suborganisme (seperti virus dan
prion).

Pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Hunt Morgan,ahli


Genetika dan Embriologi Amerika Serikat (1911), yang mengatakan
bahwa substansi hereditas yang dinamakan gen terdapat dalam lokus, di
dalam kromosom. Menurut W. Johansen, gen merupakan unit terkecil dari
suatu makhluk hidup yang mengandung substansi hereditas, terdapat di
dalam lokus gen. Gen terdiri dari protein dan asam nukleat (DNA dan
RNA), berukuran antara 4 – 8 m (mikron).

1
 Genetika manusia (Human Genetics) perlu dipelajari,untuk :

1. Agar kita dapat mengetahui sifat – sifat keturunan kita sendiri, serta
setiap mahkluk yang hidup di lingkungan kita.

2. Mengetahui kelainan atau penyakit keturunan serta usaha untuk


menanggulanginya.

3. Menjajagi sifat keturunan seseorang, misalnya golongan darah,


yang kemungkinan diperlukan dalam penelitian warisan harta dan
kriminalitas.

Prinsip genetika perlu dikuasai untuk mempelajari sifat kejiwaan


atau persarafan seseorang yang ditentukan oleh sifat keturunan, misalnya
kelebihan satu jenis kromosom yang ada hubungannya dengan kelainan
jiwa, bersifat asosial dan kriminil.

Ilmu genetika modern dimulai pada tahun 1860-an, ketika seorang


biarawan bernama Gregor Mendel menemukan prinsip dasar genetika
melalui penyilangan kacang ercis di kebun biara. Mendel tinggal di suatu
biara di kota Burnn, Austria. Apa yang dilakukan Mendel merupakan
ceritera klasik dalam sejarah Biologi.

Pada saat Mendel melakukan percobaannya, istilah gen belum


dikenal, Mendel menggunakan istilah “sifat beda” atau “faktor beda”.
Mendel memilih tanaman ercis karena tanaman ini dapat melakukan
penyerbukan sendiri. Agar dapat disilangkan, maka Mendel melakukan cra
berikut ini:

1) Untuk menghindari penyerbukan sendiri, maka benang sari dari bunga


yang belum matang digunting. Bunga tak berbenang sari ini menjadi
induk betina dalam penyilangan.

2) Untuk penyerbukan silang, maka bungan betina ini diserbuki serbuk


sari tanaman lain.

2
3) Setelah penyerbukan, maka karpel berkembang menjadibuah
polongan yang mengandung biji polong (ercis).

4) Biji ditanam, dan tumbuh menjadi tanaman anakan.

Keberhasilan Mendel bukan hanya karena cara yang ditempuh dan


tanaman yang dipilihnya, tetapi karena Mendel membatasi sifat yang diamatinya
Mendel melakukan seleksi pada tanaman ercis sebagai berikut:

Sifat yang dieteliti Dominan Resesif

Warna bunga Ungu Putih

Letak bunga Di ketiak daun Di ujung terminal

(aksial) (putih)

Warna biji Kuning Hijau

Bentuk biji Bulat Kisut

Bentuk buah Licin Keriput


polongan

Warna polongan Hijau Kuning

Panjang batang Tinggi Pendek

 Sejarah Perkembangan Genetika

a. Zaman Pra Mendel ( sebelum abad XIX )

Bangsa Babylonia ( 6000 Tahun lalu ), telah menyusun silsilah


kuda untuk memperbaiki keturunannya. Sedangkan bangsa Cina
( beberapa abadSM ), melakukan seleksi terhadap benih-benih padi
untuk mencari sifat unggul tanamanitu. Di Amerika dan Eropa
( ribuan tahun lalu ), orang telah melakukan seleksi dan
penyerbukan silang terhadap gandum dan jagung yang asalnya
adalah rumput liar.

3
b. Zaman Mendel ( 1822-1884 )

Di tandai dengan waktu Mendel melakukan percobaan persilangan


pada tanaman ercis ( Pisum Sativum ). Mendel ternyata berhasil
mengamati sesuatu ,macam sifat keturunan ( karakter ) yang di
turunkan dari generasi ke generasi. Mendel juga berhasil membuat
perhitungan matematika tentang sifat genetis karakter yang di
tampilkan. Factor genetis ini kemudian disebut determinant / factor.
Dengan keberhasilannya tersebut, maka Mendel dinamakan
BAPAK GENETIKA, dan sekaligus memberi dasar pengetahuan
bagi genetika madder.

c. Zaman Post Mendel ( setelah tahun 1900 )

Zaman ini di tandai dengan adanya ditemukannya karya Mendel


oleh :

1. Hugo de vries ( Belanda )

2. Carts Correns ( Jerman )

3. Erich Von Tshcemak ( Austria )

Setelah itu banyak ahli yang melakukan penelitian, diantaranya :

1. Bateson & Punnet ( 1861-1926 )

Pada tahun 1907 melakukan percobaan pada ayam untuk


membuktikan apakah percobaan Mendel berlaku pada hewan. Mereka
menemukan adanya sifat-sifat yang menyimpang dari matematika
Mendel. Selain itu juga menemukan juga adanya interaksi antara gen
dalam menumbuhkan suatu variasi.

2. Van Beneden & Boveri

Mengatakan bahwa kromosom dalam nucleus merupakan pembawa


bahan genetis.

4
3. Flemming & Roux

Mengamati proses pembelahan sel somatic yang kemudian diberi


nama MITOSIS dan MIOSIS.

4. Weissmann

Mengatakan bahwa kromosom membagi dua pada waktu pembelahan


sel yakni dalam pembentukan gamet/meiosis.

5. Sutton

Mengumumkan adanya kesejajaran antara tingkah laku kromosom


ketika sel sedang membelah dengan segregasi bahan genetis
penemuan Mendel.

6. Morgan

Mengatakan gen merupakan unit terkecil bahan genetis, (istilah gen


diperkenalkan oleh Johansen) dan gen terdapat banyak dalam satu
kromosom, dengan kata lain gen-gen berangkai. Bahan genetis tidak
baka, dapat mengalami perubahan. Perubahan genetis yang bukan
karena pengaruh hybrid ini disebut mutasi.

7. Garrod (1909)

Menemukan banyak penyakit bawaan disebabkan keabnormalan


kegiatan enzim, sedangkan enzim itu diproduksi oleh gen.

8. Ingram (1956)

Mengatakan terdapat perbedaan hemoglobin normal dengan abnormal


yang penyebabnya adalah karena terdapat perbedaan pada urut-urutan
asam-asam amino dalam molekul globinnya. Perbedaan itu terjadi
karena adanya mutasi.

5
9. Muller (1927) & Auerbach (1962)

Dalam penelitiannya melihat bahwa mutasi dapat terjadi dengan cara


buatan (induksi).

10. Watson & Crick (1953)-Wilkins (1961)

Mengatakan susunan molekul gen adalah ADN.

11. Nirenberg (1961)

Menyusun kode genetis yang menentukan urutan-urutan asam amino


dalam sintesa protein, dan mengetahui gen bekerja menumbuhkan
suatu karakter lewat sintesa protein dalam tubuh.1

2. Struktur Kromosom dan Gen

1. Kromosom

Kromosom pertama kali dikemukakan oleh W. Waldenger dan


diartikan sebagai chroma yang berarti warna dan soma yang berarti
badan. Dari asal katanya tersebut kromosom dapat diartikan sebagai
badan-badan halus yang berbentuk batang panjang atau pendek, lurus
atau bengkok yang mudah menyerap zat warna.

Kromosom terdapat di dalam inti sel. Kromosom pada makhluk


hidup berukuran panjang 0,2–50 mikron dan diameter 0,2–20 mikron.
Pada manusia ukuran kromosom kurang lebih 6 mikron.

Kromosom berfungsi memba-wa sifat individu dan memba-wa


informasi genetika,
karena di dalam
kromosom mengandung
gen. Gen-gen pada
1
Campbell NA, dkk. Biologi. Edisi Kelima. Jilid 1. Jakarta: Erlangga. 2000. 265-267.

6
kromosom terdapat pada tempatnya yang disebut dengan lokus. Gen
merupakan bagian dari molekul DNA. Seperti yang sudah dije- laskan
dengan suatu per-umpamaan di atas. Agar lebih jelas memahami
tentang hubungan dari masing-masing bagian penyusun kromosom.
Lihat Gambar di samping!

Kromosom dapat diamati dengan menggunakan alat bantu


mikroskop pada waktu sel membelah, yaitu berupa kromatin. Pada saat
sel mem-belah kromatin dapat menebal dan memendek.

1. Susunan Kromosom

Kromosom pada organisme prokariotik ada yang berupa RNA


saja. Ini dapat dijumpai pada virus mozaik (tembakau). Kromosom
dapat pula berupa DNA saja misalnya pada virus T dan dapat pula
mengandung keduanya yaitu DNA dan RNA seperti pada bakteri
Escherichia coli.

Kromosom pada organisme eukariotik tersusun dari bagian-bagian


berikut.

a. DNA

DNA menyusun kromosom sekitar 35% dari keseluruhan


kromosom.

b. RNA

RNA menyusun kromosom sekitar 5% dari keseluruhan


kromosom.

c. Protein

Protein ini terdiri atas histon yang bersifat basa dan nonhiston
yang bersifat asam. Kedua macam protein ini berfungsi untuk

7
menggulung benang kromosom sehingga menjadi pudar dan
berperan sebagai enzim pengganda DNA dan pengkopi DNA.

2. Struktur Kromosom

Kromosom memiliki struktur sebagai berikut.

a. Sentromer

Sentromer merupakan bagian kepala kromosom berbentuk


bulat yang merupakan pusat kromosom dan membagi
kromosom menjadi dua lengan. Bagian ini merupakan daerah
penyempitan pertama pada kromosom yang khusus dan tetap.
Daerah ini disebut juga kinetokor atau tempat melekatnya
benang-benang gelendong (spindle fober). Elemen-elemen ini
berfungsi untuk menggerakkan kromosom selama mitosis atau
sebagian dari mitosis. Pembelahan sentromer ini akan memulai
gerakan kromatid pada masa Anafase.

b. Lengan

Bagian lengan ini


merupakan bagi-an
badan utama kro-
mosom yang me-
ngandung kromo-
som dan gen. Umum
nya jumlah lengan
pada kromosom dua, tetapi ada juga beberapa yang hanya
berjum-lah satu. Lengan dibungkus oleh selaput tipis dan di
dalamnya terdapat matriks yang berisi cairan bening yang
mengisi seluruh ba-gian lengan. Cairan ini mengan-dung
benang-benang halus berpilin yang disebut kromonema.

8
Bagian kromonema yang mengalami pembelahan disebut
kromomer yang berfungsi untuk membawa sifat keturunan
sehingga disebut sebagai lokus gen. Pada bagian ujung
kromosom terdapat suatu tambahan yang disebut satelit.

3. Pembagian Kromosom

Berdasarkan letak sentromernya, kromosom dibagi menjadi


empat, yaitu sebagai berikut.

a. Metasentrik : sentromer terletak di tengah kromosom,


sehingga panjang kedua lengan kromosom sama.

b. Submetasentrik : sentromer terletak agak jauh dari ujung atau


sub median, sehingga kromosom terbagi menjadi 2 lengan
yang tidak sama panjang.

c. Akrosentrik : sentromer mendekati ujung atau sub terminal,


sehingga lengan kromosom yang

satu sangat panjang sedang yang lain pendek.

d. Telosentrik : sentromer di ujung atau terminal, sehingga hanya


ada satu lengan kromosom.

Berdasarkan tipenya, kromosom dibagi menjadi dua.

9
a. Autosom (Kromosom Tubuh)

Autosom adalah kromosom tubuh dan tidak menentukan


jenis kelamin. Autosom ini mempunyai bentuk pasangan antara
jantan dan betina, dan memiliki jumlah n – 1 atau 2n – 2
dengan sifatnya diploid. Autosom biasanya disimbolkan dengan
A.

b. Gonosom (Kromosom Seks)

Gonosom adalah kromosom seks yang dapat menentukan


jenis kelamin. Gonosom ini mempunyai bentuk pasangan tidak
sama antara jantan dan betina, berjumlah satu pasang dan
bersifat haploid.

4. Ukuran dan Jumlah Kromosom

Ukuran dan jumlah kromosom sangat bervariasi dari berbagai


spesies. Sel tubuh kromosom selalu berada dalam keadaan berpasang-

pasangan. Kromosom yang berpasangan dengan memiliki bentuk,


ukuran dan komposisi sama disebut kromosom homolog. Hal ini dapat
dijumpai pada sel tubuh lalat buah yang memiliki 4 macam kromosom
homolog, sedangkan manusia mem-punyai 23 macam kromosom
homolog. Kromosom manusia dapat Anda lihat pada Gambar dibawah
ini.

10
Perangkat kromosom disebut genom, pada sel tubuh terdapat
sepasang kromosom yang disebut diploid (2n), sedangkan pada sel
gamet hanya terda-pat satu pasang kromosom saja yang disebut
dengan haploid (n). Seseorang yang mengalami penyakit kanker maka
set kromosomnya lebih dari dua, kemungkinan terjadi triploid,
tetraploid, dan poliploid. Organisme yang memiliki jumlah kromosom
diploid (2n) antara lain dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.

Tabel Organisme Diploid

11
2. Gen

Gen adalah suatu unit terkecil dari bahan sifat-sifat menurun


dengan ukuran 4-50 mikron. Pada tahun 1902, Boveri dan W. S.
Sutton membuktikan bahwa gen adalah bagian dari kromosom yang
terletak berderet-deret secara teratur pada kromosom. Gen terletak di
dalam kromosom, yaitu di suatu tempat yang disebut dengan lokus.
Lokus-lokus ini digambarkan sebagai garis-garis pendek yang
horizontal di sepanjang kromosom yang digambarkan sebagai garis
panjang vertikal seperti terlihat pada Gambar dibawah ini.

12
Jika Anda perhatikan, masing-masing lokus ditempati oleh jajaran
huruf atau abjad. Huruf-huruf tersebut merupakan simbol dari gen.

Gen-gen tersebut terlihat berjajar dari atas ke bawah sepanjang


garis vertikal, yang merupakan simbol dari kromosom. Huruf abjad
ada yang ditulis dengan huruf besar dan kecil. Huruf besar
menunjukkan sifat yang dominan dari gen, sedangkan huruf kecil
menunjukkan sifat yang resesif dari gen. Gen-gen yang menampakkan
senyawa kimia sebagai substansi hereditas mempunyai sifat-sifat
sebagai berikut.

1. Sebagai zarah tersendiri yang terdapat dalam kromosom.

2. Mengandung informasi genetik.

3. Dapat menduplikasi diri saat terjadi pembelahan sel.

4. Mempunyai tugas khusus sesuai fungsinya.

5. Kerjanya ditentukan oleh susunan kombinasi basa nitrogennya.

Gen merupakan substansi hereditas yang memiliki fungsi seperti


berikut.

1. Menyampaikan informasi genetika dari generasi ke generasi.

2. Mengontrol dan mengatur metabolisme dan perkembangan


tubuh. Proses reaksi kimia dalam tubuh dapat terjadi secara
berurutan. Pada setiap tahap reaksinya diperlukan enzim.
Pembentukan dan pengontrol-an kerja enzim tersebut dilakukan
oleh gen. Pada proses perkembanganyang memerlukan hormon
juga diatur oleh gen.

3. Menentukan sifat-sifat pada keturunannya. Sifat-sifat tersebut


dapat berupa warna kulit, bentuk rambut, bentuk badan, dan
lain-lain.

13
 Simbol-Simbol Gen antara lain:

a. Gen dominan, yaitu gen yang menutupi ekspresi gen lain,


sehingga sifat yang dibawanya terekspresikan pada turunannya
(suatu individu) dan biasanya dinyatakan dalam huruf besar,
misalnya A.

b. Gen resesif, yaitu gen yang terkalahkan (tertutupi) oleh gen


lain (gen dominan) sehingga sifat yang dibawanya tidak
terekspresikan pada keturunannya.

c. Gen heterozigot , yaitu dua gen yang merupakan perpaduan


dari sel sperma (A) dan sel telur (a).

d. Gen homozigot, dominan, yaitu dua gen dominan yang


merupakan perpaduan dari sel kelamin jantan dan sel kelamin
betina, misalnya genotipe AA.

e. Gen homozigot resesif, yaitu dua gen resesif yang merupakan


hasil perpaduan dua sel kelamin. Misalnya aa.

f. Kromosom homolog, yaitu kromosom yang berasal dari induk


betina berbentuk serupa dengan kromosom yang berasal dari
induk jantan.

g. Fenotipe, yaitu sifat-sifat keturunan pada F1, F2, dan F3 yang


dapat dilihat, seperti tinggi, rendah, warna, dan bentuk.

h. Genotipe, yaitu sifat-sifat keturunan yang tidakdapat dilihat,


misalnya AA, Aa, dan aa.2

3. Hukum Pewarisan Sifat


2
Suryo, Ir. Genetika Manusia. Gajah Mada University Press. Yogyakarta, 1990.

14
Percobaan mendel berupa pengamatan terhadap persilangan kacang
ercis / kapri (Pisum sativum) dalam beberapa generasi. Alasan Mendel
menggunakan kacang ercis, yaitu:

1. Dapat melakukan pembuahan sendiri.

2. Mudah untuk dilakukan persilangan.

3. Cepat menghasilkan keturunan.

4. Memiliki pasangan-pasangan yang mencolok (bersifat galur murni).

5. Menghasilkan banyak keturunan.

6. Daur hidupnya pendek (cepat menghasilkan keturunan).

Dalam penelitiannya, Mendel dapat merumuskan suatu hukum yang


dikenal dengan Hukum Mendel antara lain:

1. Hukum Mendel I, yaitu segregasi menyatakan bahwa pasangan-


pasangan alel selama pembentukan gamet dan berpasangan kembali
secara acak pada saat fertilisasi antar gamet.

2. Hukum Mendel II, yaitu hukum pemisahan bebas menyatakan bahwa


pada persilangan dengan dua sifat beda atau lebih, maka sifat yang
sepasang tidak tergantung dengan sifat pasangannya.

 Macam-macam Persilangan pada Hukum Mendel

1. Persilangan Monohibrid

Adalah persilangan antar induk yang memiliki satu sifat beda.


Pada persilangan monohibrid Mendel menggunakan kacang ercis
yang berbatang tinggi (TT) galur murni dengan yang berbatang
pendek (tt) galur murni. Hasil persilangan diperoleh keturunan
pertama (F1) kacang ercis berbatang tinggi (Tt). Apabila F1
disilangkan dengan sesamanya, maka diperoleh keturunan kedua

15
(F2) dengan fenotip berbatang tinggi dan berbatang pendek dengan
perbandingan 3 : 1.

Diagram persilangan monohibrid

Induk (P1) TT >< tt


(tinggi) (pendek)

Gamet (G) T t

Keturunan 1 (F1) Tt (tinggi)

P2 F1 >< F1

Tt Tt

G T T

t t

Pada persilangan monohibrid berlaku hukum Mendel 1, dapat


dilihat pada diagram berikut.

16
2. Persilangan
dihibrid

Adalah
persilangan antar
induk yang memiliki dua sifat beda. Pada persilangan dihibrid
Mendel melakukan persilangan terhadap tanaman kacang ercis
berbiji bulat warna kuning (BBKK) dengan berbiji keriput warna
hijau (bbkk). Diketahui bahwa gen B dominan terhadap gen b,
sedangkan gen K dominan terhadap gen k.

Hasil persilangan diperoleh keturunan pertama (F1) kacang


ercis berbiji bulat kuning (BbKk). Apabila F1 disilangkan dengan
sesamanya, maka diperoleh keturunan kedua (F2) dengan fenotip
berbiji bulat kuning: bulat hijau: keriput kuning: keriput hijau
dengan perbandingan 9 : 3 : 3 : 1.

Diagram persilangan dihibrid

Induk (P1) BBKK >< bbkk


(bulat kuning) (kisut hijau)
Gamet (G) BK bk
Keturunan 1 (F1) BbKk (bulat kuning)
P2 F1 >< F1
BbKk BbKk
G BK BK
Bk Bk
bK bK
bk bk

F2

Pada persilangan dihibrid berlaku huku Mendel II, dapat


dilihat pada diagram berikut.

17
3. Persilangan Trihibrid atau lebih

Adalah persilangan antar induk yang memiliki tiga atau lebih


sifat beda. Misalnya, persilangan dua organisme dengan genotipe
AaBbCc. Kita dapat menentukan bahwa peristiwa tersebut
merupakan 3 persilangan monohibrid yang terpisah, yaitu Aa><Aa,
Bb><Bb dan Cc><Cc.

Hasil persilangan trihibrid dapat dijelaskan dengan prinsip


segregasi dan kombinasi alel-alel.

 Jenis-jenis penyimpangan semu Hukum mendel

1. Interaksi beberapa pasangan alel

Alel-alel dari gen yang berbeda terkadang berinteraksi dan


memunculkan perbandingan fenotip yang tidak umum, misalnya
bentuk pial pada ayam. bentuk pial pada ayam ada 4 macam, yaitu:
gerigi, biji, bilah dan walnut.

18
Macam-macam pial ayam

 Perkawinan antara ayam berpial Ros dengan Bilah, pada F1


menghasilkan keturunan yang semuanya berpial Ros. Dan pada F2
diperoleh keturunan Ros : Bilah = 3 : 1

 Perkawinan antara ayam berpial Pea dengan Bilah, pada F1


semuanya berpial Pea. Dan pada F2 diperoleh keturunan Pea :
Bilah = 3 : 1

 Perkawinan antara Ros dengan Pea diperoleh keturunan pada F1


berpial Walnut. Sedang pada F2 diperoleh keturunan Walnut : Ros :
Pea : Bilah = 9 : 3 : 3 : 1.

Diagram persilangan pada pial ayam

P1 RRpp >< rrPP


(Ros) (Pea)

F1 RrPp (Walnut)
F1 >< F1
RrPp RrPp

G RP, Rp, rP, rp RP, Rp, rP, rp

19
Perbandingan fenotip pada F2 = Walnut : Ros : Pea : Bilah = 9 : 3 : 3 :

2. Polimeri

Adalah pembastaran heterozigot dengan banyak sifat beda


yang berdiri sendiri, tetapi mempengaruhi baian yang sama dari
suatu organisme. Pola tersebut ditemukan oleh Nilson-Ehle tahun
1913 di Swedia.

Ia membastarkan gandum yang berbiji merah dengan yang


berbiji putih. F1 berwarna merah sedang. Pada F2 diperoleh
keturunan 1/16 merah sekali, 4/16 merah gelap, 6/16 merah
sedang, 4/16 merah terang, dan 1/16 putih. Hasil persilangan
tersebut kalau disederhanakan menjadi merah : putih = 15 : 1
(dengan tingkat merah yang tidak sama).

Diagram persilangan polimeri

P1 M1M1M2M2 >< m1m1m2m2


(Merah) (Putih)
F1 M1m1M2m2
P2 F1 F1
M1m1M2m2 M1m1M2m2
G M1M2 M1M2
M1m2 M1m2
m1M2 m1M2
m1m2 m1m2

20
F2

Perbandingan fenotip pada F2 = merah : putih = 15 : 1

3. Kriptomeri

Adalah suatu peristiwa yang dicirikan oleh adanya faktor


tersembunyi yang tidak tampak pengaruhnya jika berdiri sendiri,
tetapi akan tampak pengaruhnya jika ada faktor lain yang
menyertainya.

Contoh: peristiwa polimeri pada tumbuhan Linaria maroccana.


Pada tanaman tersebut terdapat Linaria maroccana bunga merah
galur murni dan Linaria maroccana bunga putih galur murni.

Jika disilangkan Linaria maroccana merah (galur) murni


dengan putih (galur murni) diperoleh keturunan F1 semuanya
berbunga ungu, sedang jika F1 menyerbuk sesamanya diperoleh
keturunan pada F2 ungu, merah, dan putih dengan perbandingan 9 :
3 : 4. Pada peristiwa ini gen B (faktor basa) meruapakan gen
kriptomer (tersembunyi). Faktor basa (b) baru akan nampak jika ia
bertemu dengan faktor antosian (A) dan menyebabkan bunga
berwarna ungu (antosianin dalam lingkungan basa berwarna ungu
dan dalam lingkungan asam berwarna merah).

21
Diagram persilangan kriptomeri

P1 AAbb >< aaBB


(Merah) (Putih)
F1 AaBb (ungu)
P2 F1 F1 >< F1
AaBb AaBb
G AB AB
Ab Ab
aB aB
ab ab
F2

Perbandingan fenotip pada F2 = Ungu : Merah : Putih = 9 : 3 : 4

4. Epistasis dan Hipostasis

Epistasis adalah faktor (gen) dominan yang menutup gen


dominan lain, bukan alelnya sehingga sifat yang dikendalikan gen
yang tertutup tidak muncul, tetapi juga tidak hilang. Faktor (gen)
yang ditutupi tersebut dinamakan hipostasis.

Contohnya pada pembastaran antara gandum bersekam hitam


dan yang bersekam kuning. Generasi F1 semuanya bersekam

22
hitam. Akan tetapi pada generasi F2 diperoleh keturunan 12 hitam :
3 kuning : 1 putih.3

Diagram persilangan Epistasis dan Hipostasis

P1 HHkk >< hhKK


(hitam) (kuning)
F1 HhKk (hitam)
P2 F1 >< F1
HhKk HhKk
G HK HK
Hk Hk
hK hK
hk hk

F2

Perbandingan fenotip pada F2 = Hitam : Kuning : Putih = 12 : 3 : 1

4. Interaksi Gen, Interaksi Antar Gen Dalam Pewarisan Sifat


3
Yatim, W. Genetika Untuk Mahasiswa. Edisi keempat. Penerbit Tarsito. Bandung, 1991

23
Phenotype adalah produk dari gen yang dalam ekspresinya
memerlukan faktor lingkungan. Lingkungan selain yang eksternal seperti
temperatur dan cahaya, ada juga internalnya berupa enzym.

Suatu proses interaksi dari kerja gena yang membutuhkan kerja sama
enzim tertentu.

INTERAKSI NON–EPISTASIS INTERAKSI NON EPISTASIS

24
Penyilangan antara jenis ayam yang berjengger ros (rose) dengan yang
berjengger biji keduanya homozygotik akan menghasilkan keturunan
sebagai berikut.

R.pp = jengger ros;


rrP. = jengger biji;
R.P. = jengger walnut;
rrpp = jengger tunggal

Bermacam-macam bentuk epistasis antara pasangan gena Aa dan Bb

a) EPISTASIS DOMINAN

Pada anjing, warna bulu dipengaruhi oleh sepasang gen B dan b,


yaitu B menyebabkan warna hitam, sedangkan b menyebabkan warna
coklat. Disamping itu ada sepasang gen lain, yaitu I dan i yang
mengatur produk si pigmen, sedemikian rupa sehingga binatang yang
mengandung I tidak dapat menghasilkan pigmen dalam bulunya sekali
pun ia mempunyai gen untuk menimbulkan warna (Bb) menghasilkan
pigmen dalam bulunya, sekali pun ia mempunyai gen untuk
menimbulkan warna (B, b).

B - ii = hitam; bbii = coklat; - - I - = putih, menghalangi produksi


pigmen epistatik terhadap B dan b.

25
Perkawinan antara anjing yang coklat homozygotik dengan yang
putih homozygotik, yang nenek moyangnya hitam, menghasilkan F1
yang semuanya putih; F2 terdiri dari putih, hitam dan coklat, dengan
perbandingan =12:3:1.

b) EPISTASIS RESESIF

Pada tikus warna bulu yang hitam disebabkan oleh adanya gen
R dan C bersama, sedangkan C dan rr menyebabkan warna krem.
Bila ada gen cc, tikus itu menjadi albino.

R – C - = hitam; rrC - = krem; - -cc = albino, epistatik terhadap


Rdan r

Penyilangan antara tikus hitam homozygotik dan tikus albino,


menghasilkan F1 yang semua hitam; Perkawinan antara F1
menghasilkan F2 yang hitam, krem dan albino dengan per-
bandingan = 9:3:4

26
c) EPISTASIS DOMINAN – RESESIF

Pada ayam negeri (leghorn), putih disebabkan oleh gen


dominan I meskipun keturunan ini mengandung gen-gen untuk
warna. White Silkie mempunyai warna putih disebabkan oleh
adanya gen resesif c yang menyebabkan tidak adanya chromogen
untuk warna.

27
d) EPISTASIS RESESIF – DUPLIKAT

Pada manusia pendengaran normal disebabkan oleh adanya


dua gen dominan D dan E bersama, sedangkan kombinasi lain dari
kedua gen ini menyebabkan pendengaran tuli.

Perkawinan antara dua orangtua yang normal heterozygotik akan


menghasilkan keturunan dengan ratio phenotipik → normal : tuli = 9 : 7

e) EPISTASIS DOMINAN – DUPLIKAT

Pada unggas keturunan yang tertentu mempunyai bulu pada


kakinya, sedangkan yang biasa tidak mempunyainya. Bila kedua
tipe ini disilangkan akan menghasilkan F1 dengan kaki yang
berbulu semua, sedangkan F2 memberikan ratio phenotipik = kaki
berbulu : kaki tak berbulu = 15 : 1

28
F- - - = berbulu, epistatik terhadap S dan s - ; - - S - = berbulu,
epistatik

terhadap F dan f. ffss = tidak berbulu

f) GEN DUPLIKAT DENGAN EFEK KOMULATIF

Pada cucubita pepo (waluh) bentuk buahnya ada yang bulat,


cakram dan lonjong.

Penyilangan antara tanaman yang berbuah cakram


homozygotik dengan yang berbuah lonjong akan menghasilkan F1
yang semuanya berbentuk cakram. Penyilangan antara keturunan

F1 menghasilkan F2 dengan ratio phenotipik → cakram: bulat:


lonjong = 9 : 6 : 1

29
5. Ketentuan Jenis Kelamin dan Gen Terpaut Kelamin

1. Tautan

Adalah dua gen atau lebih yang terletak pada suatu kromosom yang
sama dan cenderung memisah secara bersama-sama. Peristiwa
tersebut terjadi karena gen-gen yang mengendalikan satu sifat atau
lebih berada pada kromosom yang sama dan tidak dapat memisahkan
diri secara bebas.

Perhatikan bagan persilangan berikut:

P BBVV >< bbvv

(bulat) (kisut)

F1 BbVv (kelabu panjang)

F1 dites cross dengan ♀ resesif

BbVv >< BbVv

G BVbv bv

30
Rasio fenotip kelabu panjang : hitam pendek = 1 : 1

2. Pindah silang

Adalah proses pertukaran segmen antara dua kromosom homolog


yang berlangsung saat kromosom holog berpasangan pada profase I.

Hasil Pindah silang akan terbentuk:

Kombinasi Parental (KP) dan Kombinasi Rekombinan (RK) Gen yang


berpautan tidak selamanya terpaut. Pindah silang menyebabkan pergantian
alel diantara kromosom homolog, menghasilkan kombinasi yang tidak
ditemukan pada induknya. Pindah silang meningkatkan keragaman genetik
selainyang dihasilkan oleh pengelompokkan gen secara bebas.

Ketentuan:

Nilai pindah silang adalah angka yang menunjukkan persentase


kombinasi baru yang dihasilkan akibat terjadinya pindah silang. Nilai
pindah silang (satuan dalam %) sama dengan jarak gen. Nilai pindah
silang juga sama dengan nilai rekombinasi gen berpautan.

Pada umumnya pindah silang dijumpai pada makhluk betina maupun


jantan. Namun pada ulat sutra (Bombyx mori) betina tidak pernah terjadi

31
pindah silang. Sementara itu, Drosophyla yang jantan tidak mengalami
pindah silang.

3. Gagal Berpisah

Adalah kegagalan pemisahan sepasang kromosom homolog selama


proses anafase meiosis I atau kegagalan pemisahan kromatid
-kromatid selama proses anafase meiosis II. Gagal berpisah dapat
terjadi pada kromosom seks ataupun autosom.

4. Determinasi seks dan pautan seks

 Determinasi seks adalah penentuan jenis kelamin, yang


diwariskan secara bebas oleh gamet parentalnya kepada
keturunannya dalam peristiwa meiosis.

 Tokoh yang menyelidiki tentang determinasi seks adalah


Henking (1891) dan Mc Clung (1902).

 Berdasarkan hasil penelitiannya diketahui bahwa setiap


organisme memiliki bentuk kromosom seks yang memiliki pola
berbeda yaitu sistem XY, XO dan ZW.

a. Sistem XX – XY

 Sistem ini ditemukan pada tumbuhan, hewan dan manusia.

 Genosom X berukuran lebih besar dibandingkan genosom Y.


XX merupakan betina, XY merupakan jantan.4

4
Pratiwi, D.A. dkk. 1998. Buku Penuntun Biologi SMU Kelas 3. Jakarta : Erlangga.

32
b. Sistem XO - XX

 Sistem ini ditemukan pada serangga (belalang) danorthoptera


lainnya.

 Genotip XO adalah jantan.

 Genotip XX adalah betina

c. Sistem ZZ - ZW

 Sistem ini ditemukan pada bangsa unggas, ikan dankupu-kupu.

 Genotip ZZ adalah jantan.

 Genotip ZW adalah betina.

33
d. Sistem Haploid - diploid (Ploidi)

 Sistem ini penentuan jenis kelamin tidak ditentukan oleh


kromosom seks, melainkan kromosom tubuh (autosom).

 Ditemukan pada bangsa kelompok semut dan rayap.

 Betina berkembang dari sel telur yang dibuahi sehingga


diploid.

 Jantan berkembang dari sel telur yang tidak dibuahi, sehingga


haploid.

Gen letal

 Gen letal adalah gen yang dalam keadaan homozigot,


menyebabkan kematian pada individunya.

 Gen letal menyebabkan kematian pada individu masih embrio


atau setelah lahir. Gen letal yang menyebabkan kematian saat
individu menjelang dewasa disebut gen sub letal.

 Berdasarkan sifat dan pengaruhnya, gen letal dapat dibedakan


atas gen letal dominan dan gen letal resesif

34
Gen letal Dominan

 Gen letal dominan menyebabkan kematian pada keadaan


homozigot dominan. Pada keadaan heterozigot, umumnya
penderita hanya mengalami kelainan.

 Contoh gen letal dominan adalah pada ayam redep. Ayam


redep adalah ayam yang memiliki kaki dan sayap pendek.

 Dalam keadaan homozigot dominan, ayam mati. Jika


heterozigot, ayam hidup tetapi memiliki kelainan pada kaki
dan sayap pendek. Sedangkan homozigot resesif ayam normal.

Rasio fenotip Letal : redep : normal = 1 : 2 : 1

Rasio perbandingan tersebut menyimpang dari rasio perkawinan


monohibrid.

Gen letal resesif

35
 Gen letal resesif menyebabkan kematian jika berada dalam
keadaan homozigot resesif. Pada keadaan heterozigot individu
normal tetapi pembawa (carier) gen letal.

Selain pada lalat buah, pautan seks juga dapat terjadi pada manusia.
Macam-macam pautan seks pada manusia adalah:

Cacat dan penyakit menurun yang terpaut kromosom seks

1. Buta warna (Alel resesif genosom)

 Buta warna adalah penyakit keturunan yang menyebabkan


seseorang tidak bisa membedakan warna merah dengan biru,
atau kuning dengan hijau

 Disebabkan oleh gen resesif cb (color blind)

 gen buta warna terpaut pada kromosom X

 genotip buta warna adalah sebagai berikut :

36
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa laki-laki tidak ada yang
carier atau pembawa

a. Buta warna sebagian (buta warna parsial)

b. Buta warna total

37
2. Hemofilia (Alel resesif genosom)

 Hemofilia adalah penyakit keturunan yangmengakibatkan


darah seseorang sukar membeku

 penderita hemofilia jika terluka darahnya akan membeku


sekitar 50 mnt – 2 jam, hal ini akan mengakibatkan penderita
mengalami kehilangan banyak darah dan dapat menimbulkan
kematian

 Penyakit ini dikendalikan oleh gen resesif (h) yang terpaut


kromosom X

 Contoh silsilah penyakit hemofilia adalah pada keluarga


kerajaan Eropa. Ratu Victoria dari Inggris menderita hemofilia

 Genotip wanita hemofilia :

HH = XHXH = Homozigot dominan = normal

Hh = XHXh = heterozigot = carier = pembawa sifat

Hh = XhXh = homozigot resesif = penderita hemofilia

 Genotip laki-laki hemofilia:

XHY = laki-laki normal

XhY = laki-laki hemofilia

38
3. Anodontia (ompong) / (Alel resesif genosom)

 Anodontia dalah kelainan yang dibawa oleh kromosom X dan


muncul dalam keadaan resesif.

39
 kelainan ini menyebabkan penderita tidak memiliki gigi
(ompong)

4. Hypertrichosis (Alel resesif genosom)

 Hypertrichosis merupakan sifat keturunan berupa tumbuhnya


rambut di bagian tertentu dari daun telinga, wajah dan anggota
tubuh lainnya.

 penyebab adalah gen-gen resesif (h) yang terpaut pada


kromosom Y

 penyakit ini hanya dimiliki oleh laki-laki

40
Cacat dan penyakit menurun yang terpaut kromosom autosom

1. Albino (Alel resesif autosomal)

 merupakan kelainan yang disebabkan tubuh seseorang tidak


mampu memproduksi pigmen melanin, sehingga rambut dan
badanya putih

 cacat albino memiliki penglihatan yang peka terhadap cahaya,


disebabkan irisnya tidak memiliki pigmen

 disebabkan oleh gen resesif a

 orang normal memiliki genotip Aa atau AA, sedangkan orang


albino genotipnya aa

Selain manusia, albino juga terdapat pada tumbuhan (jagung), dan


hewan (tikus, ular, kelelawar dll)

2. Polidaktili (Alel dominan autosomal)

 merupakan kelainan berupa kelebihan jumlah jaritangan dan


kaki

41
 cacat menurun ini diwariskan gen autosom dominan P,
sedangkan gen p untuk normal

 orang normal memiliki genotip pp sedangkan orang polidaktili


genotipnya PP atau P

contoh :

3. Fenilketouria/PKU (Alel resesif autosomal)

 Merupakan kelainan pada manusia dimana tidak mampu


melakukan metabolisme fenilalanin, sehingga kadar fenilalanin
tertimbun di darah dan di buang melalui ginjal.

 Fenilalanin merupakan asam amino esensial yang didatangkan


dari luar tubuh

 Orang penderita fenilketouria mengalami keterbelakangan


mental dan IQ rendah

42
4. Brachidaktili (Alel dominan autosomal)

 Merupakan kelainan pada ruas-ruas jari yang memendek pada


manusia.

 kelainan ini disebabkan oleh gen dominan B yang bersifat letal


jika dalam keadaan homozigot dominan(BB).

 Dalam keadaan Bb, individu menderita kelainan brachidaktili,


sedangkan genotip bb individu dalam keadaan normal

43
KELAINAN GENETIK KARENA ABERASI KROMOSOM

1. Sindrom Jacobs (47, XYY atau 44A + XYY)

Penderita mempunyai 44 Autosom dan 3 kromosom


kelamin(XYY).Kelainan ini ditemukan oleh P.A. Jacobs pada
tahun 1965 dengan ciri – ciripria bertubuh normal,
berperawakan tinggi, bersifat antisosial, perilaku kasar dan
agresif, wajah menakutkan, memperlihatkan watak kriminal,
IQ dibawah normal.

2. Sindrom Down (47,XY + 21 dan 47,XX + 21 )

Penderita mengalami kelebihan satu autosom pada kromosom


nomor 21 dan dapat terjadi pada laki – laki dan perempuan.
Kelainan ini ditemukan J. Langdon Down pada tahun 1866
dengan ciri – ciri tinggi badan sekitar 120 cm, kepala lebar dan
pendek, bibir tebal, lidah besar dan menjulur, liurselalu
menetes, jari pendek dan gemuk terutama kelingking, telapak
tangan tebal, mata sempit miring kesamping, gigi kecil – kecil
dan jarang, IQ rendah, umumnya steril.

3. Sindrom Klinefelter (47, XXY atau 44A + XXY)

Penderita mempunyai 44 Autosom dan 3 kromosom kelamin


(XXY).Kelainan ini ditemukan oleh H.F. Klinefelter tahun
1942. Penderita berjenis kelamin laki – laki tetapi cenderung
bersifat kewanitaan, testis mengecil dan mandul , payudara
membesar, dada sempit, pinggul lebar, rambut badan tidak
tumbuh, tubuhnya cenderung tinggi (lengan dan kakinya
panjang), mental terbelakang.

44
4. Sindrom Turner (45,XO atau 44A + X)

Penderita mempunyai 44 Autosom dan hanya 1


kromosomkelamin yaitu X.Kelainan ini ditemukan oleh H.H.
Turner tahun 1938. Penderita Sindrom Turner berkelamin
wanita, namun tidak memiliki ovarium, alat kelamin bagian
dalam terlambat perkembangannya (infatil) dan tidak
sempurna, steril, kedua puting susu berjarak melebar, payudara
tidak berkembang, badan cenderung pendek (kurang lebih 120
cm), dada lebar , leher pendek, mempunyai gelambir pada
leher, dan mengalami keterbelakangan mental.

5. Sindrom Edward (47,XY + 18 dan 47, XX + 18)

Penderita mengalami trisomi atau kelebihan satu Autosom


nomor 18. Ciri ciri penderita adalah memiliki kelainan pada
alat tubuh telinga dan rahang bawah kedudukannya rendah,
mulut kecil, mental terbelakang, tulang dada pendek,
umumnya hanya mencapai umur 6 bulan saja.

6. Sindrom Patau (47,XY + 13 dan 47, XX + 13)

Penderita mempunyai 45 Autosom, sehingga disebut trisomi.


Trisomi dapat terjadi pada kromosom nomor 13, 14 atau 15.
Ciri – ciri penderita kepala kecil, mata kecil, sumbing celah
langit-langit, tuli, polidaktili, mempunyai kelainan otak,
jantung, ginjal dan usus serta pertumbuhan mentalnya
terbelakang. Biasanya penderita meninggalpada usia kurang
dari 1 tahun. Sindrom Cri du chat Anak yan dilahirkan dengan
delesi pada kromosom nomor 5 ini mempunyai mental
terbelakang, memiliki kepala yang kecil dengan penampakan
wajah yang tidak biasa, dan memiliki tangisan yang suaranya
seperti suara kucing. Penderita biasanya meninggal ketika
masih bayi atau anak – anak.

45
6. Rekayasa Genetika

Sejarah rekayasa genetika dimulai sejak Mendel menemukan faktor


yang diturunkan. Ketika Oswald Avery (1944) menemukan fakta bahwa
DNA membawa materi genetik, makin banyak penelitian yang dilakukan
terhadap DNA. Ilmu terapan ini dapat dianggap sebagai cabang biologi
maupun sebagai ilmu-ilmu rekayasa (keteknikan). Dapat dianggap, awal
mulanya adalah dari usaha-usaha yang dilakukan untuk menyingkap
material yang diwariskan dari satu generasi ke generasi yang lain. Ketika
orang mengetahui bahwa kromosom adalah material yang membawa
bahan terwariskan itu (disebut gen) maka itulah awal mula ilmu ini.

Struktur DNA

Para ahli berusaha melawan gen-gen perusak dalam inti sel dengan
berbagai cara rekayasa genetika. Upaya yang dirintis tersebut dikenal
dengan istilah terapi genetik. Terapi genetik adalah perbaikan kelainan
genetik dengan memperbaiki gen. Hal inilah yang melatar belakangi
diciptakannya rekayasa genetic dengan berbagai tujuan dengan melewati
proses-proses tertentu.

Rekayasa genetika dapat diartikan sebagai kegiatan manipulasi gen


untuk mendapatkan produk baru dengan cara membuat DNA rekombinan
melalui penyisipan gen. DNA rekombinan adalah DNA yang urutannya
telah direkombinasikan agar memiliki sifat-sifat atau fungsi yang kita

46
inginkan sehingga organisme penerimanya mengekspresikan sifat atau
melakukan fungsi yang kita inginkan. Obyek rekayasa genetika mencakup
hampir semua golongan organisme, mulai dari bakteri, fungi, hewan
tingkat rendah, hewan tingkat tinggi, hingga tumbuh-tumbuhan. Bidang
kedokteran dan farmasi paling banyak berinvestasi di bidang yang relatif
baru ini. Sementara itu bidang lain, seperti ilmu pangan, kedokteran
hewan, pertanian (termasuk peternakan dan perikanan), serta teknik
lingkungan juga telah melibatkan ilmu ini untuk mengembangkan bidang
masing-masing.
Salah satu penelitian yang memberikan kontribusi terbesar bagi
rekayasa genetika adalah penelitian terhadap transfer (pemindahan) DNA
bakteri dari suatu sel ke sel yang lain melalui lingkaran DNA kecil yang
disebut Plasmid. Plasmid adalah gen yang melingkar yang terdapat dalam
sel bakteri, tak terikat pada kromosom. Melalui teknik plasmid dalam
rekayasa genetika tersebut, para ahli di bidang bioteknologi dapat
mengembangkan tanaman transgenik yang resisten terhadap hama dan

penyakit.
Contoh teknik Plasmid

Penemuan struktur DNA menjadi titik yang paling pokok karena dari
sinilah orang kemudian dapat menentukan bagaimana sifat dapat diubah

47
dengan mengubah komposisi DNA, yang adalah suatu polimer bervariasi.
Tahap-tahap penting berikutnya adalah serangkaian penemuan enzim
restriksi (pemotong) DNA, regulasi (pengaturan ekspresi) DNA (diawali
dari penemuan operon laktosa pada prokariota), perakitan teknik PCR,
transformasi genetik, teknik peredaman gen (termasuk interferensi RNA),
dan teknik mutasi terarah (seperti Tilling). Sejalan dengan penemuan-
penemuan penting itu, perkembangan di bidang biostatistika,
bioinformatika dan robotika/automasi memainkan peranan penting dalam
kemajuan dan efisiensi kerja bidang ini.

Dalam rekayasa genetika, ada kode etik yang melarang keras


percobaan ini pada manusia. Akan tetapi, para ahli tidak selamanya
bersikap kaku sebab berbagai penyakit fatal memang sulit disembuhkan
kecuali dengan terapi genetik. Maka muncul pendapat tentang perlu
adanya dispensasi. Dispensasi itu dikeluarkan oleh Komite Rekayasa
Genetika dari Nasional Institute of Health (NIH) Amerika Serikat pada
pertengahan tahun 1990.

TAHAP-TAHAP REKAYASA GENETIK

1. Mengindetifikasikan gen dan mengisolasi gen yang diinginkan.


2. Membuat DNA/AND salinan dari ARN Duta.
3. Pemasangan cDNA pada cincin plasmid
4. Penyisipan DNA rekombinan kedalam tubuh/sel bakteri.
5. Membuat klon bakteri yang mengandung DNA rekombinan
6. Pemanenan produk

MANFAAT REKAYASA GENETIK


a. Meningkatnya derajat kesehatan manusia, dengan diproduksinya
berbagai hormon manusia seperti insulin dan hormon pertumbuhan.
b. Tersedianya bahan makanan yang lebih melimpah.
c. Tersedianya sumber energy yang terbaharui.

48
d. Proses industri yang lebih murah.
e. Berkurangnyapolusi.
f. Adanya pestisida alami hasil dari tanaman rekayasa genetik.5

KESIMPULAN

5
C. Pai, Anna. 1992. Dasar-Dasar Genetika. Jakarta: Penerbit Erlangga

49
Dari makalah yang kita buat dapat kita simpulkanbahwa gen adalah
substansi hereditas yang terletak di dalam kromosom. Gen mempunyai sifat antara
lain :
 Sebagai materi tersendiri yang terdapat dalam kromosom.
 Mengandung informasi genetika.
 Dapat menduplikasikan diri pada peristiwa pembelahan sel.
Genetika adalah ilmu yang mempelajari sifat-sifat keturunan (hereditas)
serta segala seluk beluknya secara ilmiah. Orang yang dianggap sebagai "Bapak
Genetika" adalah Johan Gregor Mendel.
Hukum Mendel genetika menyatakan bahwa gen biasanya terjadi sebagai
pasangan dalam sel-sel tubuh dan terpisah ketika sel kelamin terbentuk. Ia juga
menyatakan bahwa dalam setiap pasangan gen, salah satu yang dominan dan yang
lain resesif di alam. Kromosom adalah struktur benang dalam inti sel yang
bertanggung jawab dalam hal sifat keturunan (hereditas).
Berdasarkanfungsinya, kromosom dibedakan menjadi dua tipe, yaitu:
1. Kromosom Tubuh(Autosom)
Yaitu kromosom yang menentukan ciri-ciri tubuh.
2. Kromosom Kelamin(Gonosom)
Yaitu kromosom yang menentukan jenis kelaminpada individu jantan atau betina
atau pada manusia pria atau wanita.

DAFTAR PUSTAKA

50
Campbell NA, dkk. Biologi. Edisi Kelima. Jilid 1. Jakarta: Erlangga. 2000.
265-267.

Suryo, Ir. Genetika Manusia. Gajah Mada University Press. Yogyakarta,


1990.

Yatim, W. Genetika Untuk Mahasiswa. Edisi keempat. Penerbit Tarsito.


Bandung, 1991

Pratiwi, D.A. dkk. 1998. Buku Penuntun Biologi SMU Kelas 3. Jakarta :
Erlangga.

C. Pai, Anna. 1992. Dasar-Dasar Genetika. Jakarta: Penerbit Erlangga

51

Anda mungkin juga menyukai