Anda di halaman 1dari 23

BAB I

MENDELISME (PERSILANGAN MONOHIBRID)

Setiap mahluk hidup memiliki sifat alamiah yaitu mengadakan pembiakan


supaya jenisnya tidak punah. Pembiakan dapat berlangsung dengan dua cara, yaitu:
secara vegetatif dan generatif. Pembiakan vegetatif tidak terjadi persilangan, oleh
karena itu keturunan yang dihasilkan akan selalu memiliki sifat seperti induknya.
Pada pembiakan generatif diperlukan adanya gamet-gamet (sel-sel kelamin) yang
berbeda, yaitu gamet betina (sel telur atau ovum) dan gamet jantan (spermatozoa).
Pada tumbuhan gamet betina disebut makrospora, sedangkan yang jantan disebut
mikrospora.

A. Teori Awal tentang Hukum Keturunan


1. Teori Ovisme
Teori ini menganggap bahwa yang memiliki sifat keturunan yaitu sel telur
yang dihasilkan individu betina. Individu jantan hanya menghasilkan cairan
yang berguna untuk menggiatkan perkembangan sel telur.
2. Animalkulisme
Dalam cairan yang dihasilkan oleh individu jantan terdapat hewan-hewan
kecil yang disebut animalkulisme yang sekarang dikenal dengan
spermatozoa. Spermatozoa inilah yang membawa sifat-sifat keturunan,
sedangkan sel telur hanyalah merupakan tempat berkembangnya
spermatozoa.
3. Teori Preformasi
Melalui mikroskop sederhana merasa seolah-olah ada mahluk hidup
berbentuk manusia kecil dalam spermatozoa. Tokoh lain juga menyatakan
bahwa terdapat manusia kecil di dalam sel telur. Dengan demikian, teori ini
menyatakan bahwa calon manusisa sudah terdapat sebelumnya yaitu di dalam
gamet-gamet.
4. Teori Epigenesis
Teori ini mengatakan bahwa spermatozoa dan sel telur tidak memiliki
susunan seperti yang dikemukakan oleh teori preformasi, melainkan sel telur

BAB 1 MENDELISME (PERSILANGAN MONOHIBRID)-RAHMI SUSANTI 1


yang telah dibuahi spermatozoa akan mengadakan pertumbuhan sedikit demi
sedikit.
5. Teori Pangenesis
Teori ini menyatakan bahwa di dalam sel kelamin terdapat tunas-tunas, yang
akhirnya akan tumbuh menjadi mahluk baru setelah sel telur dibuahi oleh
spermatozoa.
6. Teori Plasma Benih
Teori ini menyatakan bahwa gamet tidak dibentuk oleh jaringan tubuh,
melainkan oleh jaringan khusus. Kerusakan yang terjadi pada jaringan tubuh
tidak akan mempengaruhi gamet, sehingga kerusakan pada jaringan tubuh itu
tidak akan diwariskan kepada keturunan.

B. Sejarah Singkat Gregor Mendel

Gambar 1.1 Gregor Mendel, Bapak Genetika

BAB 1 MENDELISME (PERSILANGAN MONOHIBRID)-RAHMI SUSANTI 2


Orang pertama yang mengadakan percobaan perkawinan silang ialah
Gregor Mendel, seorang rahib Austria yang hidup pada tahun 1822-1884 di sebuah
biara laki-laki di kota kecil Brunn. Pada tahun 1851 ia dikirim ke Universitas Wina
untuk belajar ilmu pengetahuan alam, tetapi tidak mendapatkam nilai baik untuk
Fisika dan Matematika. Ketika kembali ke kota Brunn, pada tahun 1857 ia
mengumpulkan beberapa jenis tanaman ercis (Pisum sativum) untuk dipelajari
perbedaannya satu dengan lainnya dan melakukan percobaan perkawinan silang
pada tanaman ercis tersebut. Setelah itu lebih kurang tujuh tahun mengadakan
pengamatan secara teliti dan seksama, maka pada tahun 1865 ia membawakan hasil
percobaannya pada pertemuan ilmiah yang diselenggarakan oleh Perhimpunan
Pengetahuan Alam di Brunn. Pada tahun 1866 karya ilmiah Mendel dicetak oleh
perhimpunan tersebut, dan disebarluaskan ke berbagai perpustakaan di Eropa dan
Amerika. Akan tetapi, setelah para ahli mendengar dan membaca karya ilmiah
tersebut, tidak ada seorangpun yang menghargai dan menganggap penting hasil
percobaan Mendel. Baru kira-kira 40 tahun kemudian, yaitu pada permulaan abad
ke-20, publikasi Mendel itu diakui kebenarannya oleh para Biologiwan De Vries
(Belanda, 1900), Correns (Jerman, 1900) dan Tshermack (Austria, 1900) yang
bekerja sendiri-sendiri di negaranya masing-masing. Sejak itu Mendel dinyatakan
sebagai pencipta atau Bapak Genetika.
Diakui sebagai Bapak Genetika karena dianggap sebagai penemu prinsip
dasar penurunan sifat (hereditas) yang sering dikenal dengan Hukum Mendel.
Dalam percobaannya, Mendel menanam tanaman kacang ercis (Pisum sativum) dan
memeriksa keturunan-keturunannya.

C. P ercobaan Menggunakan Tanaman Kacang Ercis (Pisum sativum)


Tanaman kacang ercis dikenal juga dengan kacang kapri. Kacang ini banyak
manfaatnya, buah kacang ercis yang masih muda hijau dan segar dapat dimasak
sebagai sayur. Biji tua yang telah dikeringkan dapat dimasak untuk makanan.
Tanaman kacang ercis termasuk kedalam ordo Fabales, Family Fabaceae dan
species Pisum sativum L. Tanaman kacang ercis merupakan tanaman semusim
dengan batang merambat dengan panjang antara 30-150 cm. Mahkota bunga

BAB 1 MENDELISME (PERSILANGAN MONOHIBRID)-RAHMI SUSANTI 3


berwarna putih, rose, dan ungu. Bijinya membulat, halus, atau berkerut dengan
warnanya hijau kelabu kecoklatana dan berbercak (Gambar 1.2).

Gambar 1.2 Tanaman kacang ercis (Pisum sativum)


Keputusan Mendel untuk menggunakan tanaman kacang ercis (Pisum sativum)
sebagai bahan percobaannya sangat tepat, karena beberapa hal, yaitu:
1. Tanaman ini kuat dan tumbuh dengan cepat, hidupnya tidak lama (tanaman
setahun).
2. Memiliki bunga sempurna, artinya pada bunga itu terdapat benang sari (alat
kelamin jantan) dan putik (alat kelamin betina), sehingga bisa terjadi
penyerbukan sendiri. Penyerbukan sendiri yang berlangsung beberapa
generasi terus menerus akan menghasilkan Galur Murni (keturunan yang
selalu memiliki sifat keturunan yang sama dengan induknya). Selain itu,
daun bunga seluruhnya menutupi alat kelaminnya, sehingga serangga jarang
masuk dan akan terjadi penyerbukan sendiri. Penyerbukan silang dilakukan
Mendel dengan membuka kuncup-kuncupnya dan membuang benang sari
sebelum masak, kemudian menyapukan serbuk sari dari tanaman lain pada
putik (Gambar 1.3)

Gambar 1.3 Persilangan tanaman ercis yang dilakukan Mendel

BAB 1 MENDELISME (PERSILANGAN MONOHIBRID)-RAHMI SUSANTI 4


3. Tanaman kacang ercis banyak menghasilkan keturunan dengan varietas
yang berlainan secara nyata. Diantara varietas kacang ercis memiliki
pasangan sifat beda yang menonjol. Sifat tersebut adalah:
a. Bentuk biji (licin >< berkerut)
b. Warna kotiledon (kuning >< hijau)
c. Warna bunga (putih >< ungu)
d. Bentuk polong (rata >< berlekuk)
e. Warna polong (hijau >< kuning)
f. Letak bunga (aksial >< terminal)
g. Ukuran batang (tinggi >< kerdil)

Gambar 1.4 Variasi pada tanaman kacang ercis

D. Dominansi
Pada awalnya belum diketahui tentang bentuk dan susunan sifat keturunan.
Mendel menyebut bahan keturunan itu sebagai faktor penentu. Sekarang ini faktor
penentu itu dikenal dengan istilah Gen. Setelah ditemukan kromosom, maka
Wilhelm Roux (1883) berpendapat bahwa kromosom adalah pembawa faktor
keturunan. Pendapat ini diperkuat oleh eksperimen T. Boveri dan W.S. Sutton
(1902) yang membuktikan bahwa gen adalah bagian dari kromosom yang dikenal
dengan Teori Kromosom. Kemudian diketahui bahwa gen diwariskan dari
orangtua kepada keturunannya lewat gamet.

BAB 1 MENDELISME (PERSILANGAN MONOHIBRID)-RAHMI SUSANTI 5


Pada saat Mendel mengawinkan tanaman ercis berbatang tinggi dengan
tanaman yang berbatang kerdil, maka semua keturunan pertama seragam, yaitu
berbatang tinggi. Sifat tinggi mengalahkan sifat kerdil, sifat demikian disebut sifat
Dominan, sedangkan sifat yang dikalahkan disebut sifat Resesif. Ketika tanaman
keturunan pertama dibiarkan menyerbuk sendiri didapatkan tanaman keturunan
kedua yang memperlihatkan pemisahan dengan perbandingan kira-kira:
¾ berbatang tinggi : ¼ berbatang kerdil
Untuk menerangkan hasil percobaan Mendel itu secara genetik perlu dikenal
terlebih dahulu penggunaan beberapa simbol, seperti:
P = induk/orang tua (Parental)
F = Filius/keturunan, F1 = keturunan pertama, F2 = keturunan kedua
♂ = Tanda kelamin jantan
♀ = Tanda kelamin betina
Gen biasanya diberi simbol dengan huruf pertama dari suatu sifat. Gen
dominan dinyatakan dengan huruf besar, sedang gen resesif dengan huruf
kecil. Misalnya: T = Simbol untuk menentukan gen tinggi
t = Simbol untuk menentukan gen kerdil
Oleh karena tanaman itu merupakan individu yang diploid maka simbol tanaman
ditulis dengan huruf ganda.
Misalnya: TT= Simbol untuk berbatang tinggi
tt= Simbol untuk berbatang kerdil
Percobaan Mendel tersebut di atas dapat diikuti secara genetik seperti diagram
perkawinan pada gambar di bawah ini

BAB 1 MENDELISME (PERSILANGAN MONOHIBRID)-RAHMI SUSANTI 6


Gambar 1.5 Diagram perkawinan dari percobaan Mendel antara
tanaman ercis berbatang tinggi dan kerdil

Sifat keturunan yang dapat diamati/dilihat (warna, bentuk, ukuran)


dinamakan Fenotif (misalnya: tinggi, kerdil, bulat, keriput, kuning). Sifat dasar
yang tidak tampak dan tetap (tidak berubah karena lingkungan) dinamakan Genotif
(misalnya TT, Tt, dan tt). Stern (1930) berpendapat bahwa genotif dan lingkungan
dapat menetapkan fenotif atau dengan kata lain bahwa fenotif adalah resultante dari
genotif dan lingkungan. Dengan demikian, maka dua genotif yang sama dapat
menunjukkan fenotif yang berlainan, apabia lingkungan bagi kedua fenotif itu tidak
sama.
Anggota dari sepasang gen yang memiliki pengaruh berlawanan disebut
Alel. Misal T menentukan sifat tinggi pada batang, sedangkan t menentukan sifat
batang kerdil. Maka T dan t merupakan alel. Tetapi jika R adalah gen yang
menentukan warna merah pada bunga, maka T dan R bukan alel.
Homozigot adalah individu yang genotipnya terdiri dari alel yang sama
(misal TT, tt), sedangkan Heterozigot adalah individu yang genotipnya terdiri dari
alel yang tidak sama (MisalnyaTt). Fenotif dua individu yang sama dapat memiliki
genotif yang berbeda.
Hasil perkawinan antara dua individu yang mempunyai sifat beda
dinamakan Hibrid. Dengan demikian tanaman F1 pada contoh di atas merupakan

BAB 1 MENDELISME (PERSILANGAN MONOHIBRID)-RAHMI SUSANTI 7


Hibrid. Berdasarkan banyaknya sifat beda yang terdapat pada satu invidu, dapat
dibedakan:
• Monohibrid, ialah suatu hibrid dengan satu sifat beda (Aa).
• Dihibrid, ialah suatu hibrid dengan dua sifat beda (AaBb).
• Trihibrid, ialah suatu hibrid dengan tiga sifat beda (AaBbCc).
Apabila diagram perkawinan pada Gambar 1.5 diikuti, terlihat bahwa ada
pemisahan alel pada waktu tanaman yang heterozigotik (F1) membentuk gamet,
sehingga gamet memiliki salah satu alel. Jadi ada gamet dengan alel T dan ada
gamet dengan alel t. Prinsip ini dirumuskan sebagai Hukum Mendel I yang terkenal
dengan nama Hukum Pemisahan Gen yang sealel (dalam bahasa Inggris disebut
The law of segregation of allelic genes). Berhubung dengan itu sifat batang kerdil
yang dalam hal ini tidak tampak pada F1, pada F2 akan tampak kembali.
Beberapa kesimpuan penting yang dapat diambil dari perkawinan individu dengan
satu sifat beda, yaitu:
1. Semua individu F1 adalah seragam
2. Jika dominansi nampak sepenuhnya, maka individu F1 memiliki fenotif
seperti induknya yang dominan.
3. Pada waktu individu F1 yang heterozigot itu membentuk gamet-gamet
terjadilah pemisahan alel, sehingga gamet hanya memiliki satu alel saja.
4. Jika dominansi nampak sepenuhnya, maka perkawinan monohibrid (Tt xTt)
menghasilkan keturunan yang memperlihatkan:
perbandingan fenotif = 3:1 (¾ tinggi : ¼ kerdil), dan
perbandingan genotif = 1: 2: 1 (¼ TT : 2/4 Tt : ¼ tt).
Pada kenyataannya perbandingan fenotif 3: 1 tersebut tidak selalu tepat.
Misalnya saja pada percobaan Mendel, didapatkan keturunan F2 yang
terdiri dari 787 tanaman berbatang tinggi dan tanaman berbatang kerdil
dengan perbandingan = 2,84 : 1.

E. Perkawinan Monohibrid

BAB 1 MENDELISME (PERSILANGAN MONOHIBRID)-RAHMI SUSANTI 8


1. Perkawinan Monohibrid pada Hewan
a. Perkawinan pada Marmot
Rambut marmot (seperti juga pada manusia dan tikus) ada yang hitam dan
ada yang putih (albino). Ia memiliki gen dominan A yang menentukan
pembentukan pigmen melanin, sedangkan gen a dalam keadaan homozigot
menyebabkan melanin tidak terbentuk, sehingga marmot berambut putih.
Perkawinan antara marmot jantan hitam dengan marmot betina albino
menghasilkan keturunan F1 yang semuanya hitam. Jika anak-anaknya kawin
sesamanya didapatkan keturunan F2 yang memperlihatkan:
Perbandingan fenotip: 3 hitam : 1 albino.
Perbandingan genotip: 1 AA : 2 Aa : 1 aa.

Gambar 1.6. Diagram perkawinan antara marmot hitam dan albino


b. Perkawinan pada Drosophilla
Warna tubuh lalat buah (Drosophilla) yang normal adalah kelabu. Ada jenis
yang warna tubuhnya hitam berasal dari mutasi gen kelabu. Kelabu dominan
terhadap hitam. Gen dominan B untuk warna kelabu, alelnya b untuk warna
hitam.
P : ♂ BB x ♀ bb
(kelabu) (hitam)
F1 Bb
(kelabu)
F2 : Rasio genotif : 1 BB : 2Bb : 1 bb
Rasio Fenotif : 3 kelabu : 1 hitam

BAB 1 MENDELISME (PERSILANGAN MONOHIBRID)-RAHMI SUSANTI 9


c. Obesitas pada Mencit
Kegemukan atau obesitas pada Mencit disebabkan oleh alel resesif terhadap
normal. Mencit yang gemuk memiliki berat badan 2 x normal dan hewan ini
steril. Gen O untuk normal, sedangkan alelnya o untuk obesitas. Mencit
obesitas bisa terjadi jika mencit heterozigot (normal) kawin sesama. Jika
mencit normal (OO) kawin dengan heterozigot Oo, tidak mungkin ada anak
yang obesitas. Jika sama-sama heterozigot Oo, maka akan diperoleh
keturunan ¼ obesitas.
d. Sapi Potong
Dalam ilmu peternakan ada suatu karakter sapi yang penting secara ekonomi,
yakni dagingnya gemuk. Sapi jenis ini memiliki otot dua kali lebih banyak
dari sapi biasa, dan sedikit lemak dan tulang, terutama di pangkal paha,
kulitpun tipis, pantat besar dan kaki pendek. Namun kelemahannya, sapi ini
bersifat infertil. Karakter sapi gemuk bersifat dominan, jika sapi gemuk
dikawinkan sesama, akan sedikit mendapatkan anak, sehingga kurang
menguntungkan. Oleh karena itu sapi gemuk (gg) dikawinkan dengan sapi
normal (Gg), dan akan diperoleh keturunan separuh normal dan separuh sapi
gemuk. (Buatkanlah persilangannya!)
e. Domba kaki pendek
Ada karakter yang agak abnormal yang dimanipulasi pada domba yang
menguntungkan peternaknya, yaitu kaki pendek agak bengkok dan badan
panjang. Domba ini tidak dapat meloncat, sehingga tidak perlu dikandang
yang tinggi dan kokoh, meloncati selokan saja mereka tidak bisa. Domba ini
disebut Domba Ankon (Gambar 1.7)

Gambar 1.7 Domba Ankon, berkaki pendek dan berbadan panjang

BAB 1 MENDELISME (PERSILANGAN MONOHIBRID)-RAHMI SUSANTI 10


Karakter kaki pendek bersifat resesif (aa), dan domba berkaki normal adalah AA
dan Aa. Jika kedua induk adalah Ankon (aa), maka 100% anaknya Ankon. Jika
domba normal (Aa) dikawinkan dengan domba ankon (aa), maka keturunannya
50% Ankon dan 50% normal.

2. Perkawinan Monohibrid pada Manusia


Pada manusia telah diketahui cukup banyak sifat menurun, misalnya albino (cara
menurunnya seperti pada marmot), jari lebih (polidactily), kemampuan
merasakan pahit atau tidak pada saat dites Phenyl Thiocarbamida (PTC), mata
biru, rambut ikal, celah langit-langit, celah bibir, ayan, kencing manis, dll.
a. Polidactily
Pada penderita polidactily (jari lebih) ditentukan oleh gen dominan P, dan alel
resesifnya menentukan jari normal (p).

Gambar 1.8 Polidactily jari kaki dan tangan


Seorang ibu normal, suaminya polidactily mempunyai 3 orang anak, anak
pertama dan kedua laki-laki polidactily dan anak ketiga adalah perempuan
normal. Bagaimanakah genotip dari individu-individu tersebut?
Ibunya normal berarti mempunyai genotip pp, ayahnya polidactily tetapi
mempunyai seorang anak perempuan normal. Jadi, ayah itu pasti memiliki
gen resesip p dalam genotipnya, sehingga ayah itu heterozigot Pp. Dengan
demikian, gen resesip p dari ayah akan bertemu dengan gen p dari ibu,
sehingga dihasilkan anak dengan genotip pp (normal). Anak laki-lakinya
polidactily tentunya juga heterozigot Pp.

BAB 1 MENDELISME (PERSILANGAN MONOHIBRID)-RAHMI SUSANTI 11


Gambar 1.9. I. Diagram perkawinan dari keluarga Polydactily
II. Diagram silsilah dari keluarga Polydactily

b. Pengecap Senyawa Kimia Phenyl Thiocarbamida (PTC)


Suatu bahan kimia Phenyl Thiocarbamida (PTC) dapat digunakan untuk
menyelidiki apakah orang dapat merasakan rasa pahit atau tidak. Orang
yang dapat mengecap rasa pahit disebut Pengecap (taster), sedangkan
orang yang tidak merasa apa-apa (tawar saja) disebut buta kecap (non
taster). Kemampuan untuk merasakan rasa pahit ditentukan oleh gen
dominan T, sehingga seorang pengecap dapat mempunyai genotif TT atau
Tt. Alelnya resesif t menyebabkan orang tidak dapat merasakan pahit dan
karena itulah orang buta kecap memiliki genotif tt.

Gambar 1.10 Persilangan pengecap dengan pengecap

BAB 1 MENDELISME (PERSILANGAN MONOHIBRID)-RAHMI SUSANTI 12


c. Kencing manis (Diabetes mellitus)
Kencing manis adalah suatu penyakit metabolisme pada tubuh manusia
yang disebabkan oleh pankreas kurang menghasilkan insulin, sehingga
kadar gula dalam darah tinggi dan sebagian dibuang melalui air kencing.
Berdasarkan hasil penelitian kurangnya kemampuan dari pankreas untuk
membentuk insulin itu ditentukan oleh gen resesif d. Jika seseorang pada
suatu waktu diketahui menderita diabetes, sedangkan kedua orangtua itu
heterozigotik. Dengan demikian maka gen resesif d dari kedua orang tua
akan bertemu pada anaknya.

F. Perkawinan Respirok
Perkawinan Respirok (perkawinan kebalikan) ialah perkawinan yang merupakan
kebalikan dari perkawinan yang semula dilakukan. Sebagai contoh dapat digunakan
percobaan Mendel pada tanaman ercis. H = gen untuk buah polong bewarna hijau,
sedangkan h = gen untuk buah polong bewarna kuning.
Mula-mula dikawinkan tanaman ercis berbuah polong hijau dengan yang berbuah
polong kuning. Semua tanaman F1 berbuah polong hijau. Keturunan F2 memisah
dengan perbandingan fenotip 3 hijau : 1 kuning. Pada perkawinan resiproknya
digunakan serbuk sari yang berasal dari tanaman berbuah polong kuning dan
diberikan kepada bunga dari tanaman buah polong hijau (Gambar 1.11).

Gambar 1.11. Perkawinan resiprok menghasilkan keturunan yang sama

BAB 1 MENDELISME (PERSILANGAN MONOHIBRID)-RAHMI SUSANTI 13


G. Perkawinan Balik (Backcross)
Perkawinan balik adalah perkawinan antara individu F1 dengan induknya betina
atau jantan. Contohnya pada marmot: B = Gen untuk warna hitam, dan b = Gen
untuk warna putih. Jika marmot hitam homozigot BB dikawinkan dengan marmot
putih bb, maka semua keturunan F1 seragam, yaitu Bb berwarna hitam. Jika
dilakukan perkawinan balik antara marmot F1 dengan induk jantan (hitam), maka
semua marmot F2 berwarna hitam, meskipun genotifnya berbeda (Gambar 1.12).
Disini dapat dilihat bahwa dua individu dapat mempunyai fenotip sama tapi
berlainan genotifnya

Gambar 1.12. Perkawinan balik dengan menggunakan induk yang


homozigotik dominan

H. Uji Silang (Test Cross)


Uji silang adalah perkawinan antara individu F1 (hibrid) dengan individu yang
dobel resesip. Test cross berguna untuk mengetahui apakah suatau individu
bergenotif homozigot (galur murni) atau heterozigot. Test cross menghasilkan
keturunan dengan perbandingan fenotif 1:1. Jika, hasil keturunan F1 menghasilkan
perbandingan fenotif 1:1, berarti individu yang diuji bergenotif heterozigot.
Sebaliknya jika hasil test cross 100% berfenotif sama, berarti individu yang diuji
bergenotif homozigot. Pada contoh ini maka test cross menghasilkan keturunan
50% marmot hitam dan 50% marmot putih.

BAB 1 MENDELISME (PERSILANGAN MONOHIBRID)-RAHMI SUSANTI 14


Gambar 1.13. Test cross pada monohibrid menghasilkan
keturunan dengan perbandingan 1:1

Berdasrkan hasil percobaan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa uji silang (test
cross) terhadap individu monohibrid menghasilkan keturunan yang
memperlihatkan perbandingan 1:1, perkawinan demikian itu disebut uji silang,
karena biasanya dilakukan untuk menguji ketidak murnian suatu individu. Seperti
pada contoh ini misalnya, andaikan saudara memiliki marmot hitam, tentunya tidak
akan mengetahui begitu saja, apakah marmot itu homozigotik atau heterozigotik.
Jika marmot hitam ini dikawinkan dengan marmot hitam pula, maka semua
keturunan akan hitam. Tetapi jika dilakukan uji silang (yaitu dengan menggunakan
individu yang dobel resesip), keturunannya memisah dengan perbandingan 1:1,
maka dapat diambil kesimpulan bahwa marmot hitam yang saudara miliki itu
adalah heterozigotik. Namun bilamana uji silang tadi menghasilkan keturunan
hitam semua, berarti marmot yang saudara miliki itu adalah homozigotik.

I. Sifat Intermediat
Jika kita menyebut karakter dominan, hal ini berarti dominan penuh atau
sempurna. Batang kacang kapri tinggi (T) dominan terhadap batang kacang kerdil
atau pendek (t), sifat polidactily (P) bersifat dominan terhadap normal (p).
Selain sifat atau karakter dominan penuh, juga dijumpai karakter tidak dominan
penuh (intermediate, semi dominan, kodominan). Berarti alelnya bersifat tidak
resesif penuh.

BAB 1 MENDELISME (PERSILANGAN MONOHIBRID)-RAHMI SUSANTI 15


Jadi jika dalam keadaana heterozigot, alel dominan tidak dapat menutup karakter
alel resesif. Dalam keadaan homozigot dominan memiliki fenotif yang berbeda
dengan heterozigot. Organisme heterozigot mempunyai fenotif antara yang
homozigot dominan dan resesif.
a. Persilangan pada Bunga Pukul Empat (Mirabilis jalapa)
Sebagai contoh dapat digunakan penyerbukan silang tanaman bunga pukul
empat (Mirabilis jalapa). Jika serbuk sari berasal dari tanaman homozigot
berbunga merah (MM) diberikan kepada putik dari tanaman homozigot
berbunga putih (mm), maka didapatkan tanaman F1 heterozigot berbunga merah
muda/jambu (Mm). Warna merah muda ini disebut Sifat Intermedier (antara
merah dan putih). Jika tanaman F1 dibiarkan mengadakan penyerbukan sendiri
dan kemudian biji-bijinya ditanam, didapatkan tanaman F2 memperlihatkan
perbandingan: 1 merah : 2 merah muda : 1 putih. Pada keturunan berikutnya
(F3) maka tanaman yang berbunga merah akan terus menghasilkan tanaman
berbunga merah. Begitu pula tanaman yang berbunga putih akan terus
menghasilkan tanaman berbunga putih. Tetapi tanaman yang berbunga merah
muda akan selalu menghasilkan keturunan yang memisah dengan
perbandingan 1:2:1

Gambar 1.14. Diagram perkawinan antara dua tanaaman homozigot yang


berbeda satu sifat, dimana terdapat sifat intermedier sampai
dengan F3. Tanaman berbunga merah (MM) dan berbunga
putih (mm) merupakan galur murni

b. Persilangan pada Ayam

BAB 1 MENDELISME (PERSILANGAN MONOHIBRID)-RAHMI SUSANTI 16


Sifat kodominan pada ayam ditemukan oleh W. Bateson, E.R. Saunders, dan
R.C. Punnet. Bulu hitam semidominan terhadap bulu putih, jika hitam
dikawinkan dengan putih, keturunannya akan berbulu biru (blue andalusia). Jika
ayam blue andalusia kawin sesamanya, maka akan dihasilkan kembali ayam
hitam dan putih.
P : ♀ BB x ♂ bb
(hitam) (putih)

F1 : Bb
(Blue Andalusia)

F2 : Rasio genotif : 1 BB : 2 Bb : 1 bb
Rasio fenotif : 1 hitam : 2 blue andalusia : 1 putih

c. Thalasemia
Thalasemia merupakan penyakit keturunan yang menyebabkan sel darah merah
(eritrosit) pecah (hemolisis) yang termasuk juga penyakit anemia. Istilahnya
berasal dari kata ’thalassa = laut, dan anemia. Penyakit ini banyak terdapat di
negara sekitar laut tengah (Italia, Yunani, Turki, Pantai Utara Benua Afrika),
India Utara, Muangthai, Laos, Vietnam, Kamboja, dan di sekitar Khatulistiwa
(Indonesia, Afrika Tengah).
Penyakit anemia ini, yang sering disebut Cooley’s anemia (ditemukan oleh T.B.
Cooley tahun 1925), sangat berbahaya yang dapat menyebabkan kematian dan
terdapat pada bayi dan anak-anak. Eritrosit berbentuk tak teratur, mengandung
sedikit hemoglobin, sehingga hanya mempunyai kemampuan sedikit untuk
mengikat oksigen. Sel darah putih (lekosit) meningkat jumlahnya dalam darah
dan hati serta limpa membengkak.
Thalasemia berdasarkan keparahannya dibedakan atas dua macam:
1) Thalasemia mayor, sangat parah biasanya menyebabkan kematian pada bayi.
2) Thalasemia minor, ini tidak begitu parah, tetapi biasanya memerlukan
berkali-kali transfusi darah. Dengan cara ini kadang kala penderitan bisa
bertahan hidup 15-25 tahun. Namun demikian, jika terlalu sering transfusi

BAB 1 MENDELISME (PERSILANGAN MONOHIBRID)-RAHMI SUSANTI 17


darah akan menimbulkan gangguan pada sistem endokrin, hati, dan jantung,
karena berlebihan Fe.
Thalasemia ditentukan oleh gen dominan Th, sedang alelnya resesif th
menentukan sifat normal. Orang yang homozigot dominan (ThTh) menderita
Thalasemia mayor, sedangkan orang yang heterozigot (Thth) menderita
Thalasemia minor. Penderita Thalasemia mayor tidak pernah dijumpai
sampai umur dewasa, sebab biasanya meninggal waktu bayi atau kanak-
kanak. Jadi apabila dalam suatu keluarga didapatkan penderita Thalasemia
minor dapat dipastikan bahwa kedua orang tuanya adalah penderita
Thalasemia minor.

Gambar 1.15 Persilangan pada sesama Thalasemia minor

d. Penyakit Cystinuria
Penyakit yang didalam urine penderita banyak mengandung asam amino sistein.
Daya kelarutan asam amino ini sangat rendah, karena itu dapat tertimbun dan
membentuk batu ginjal. Penyakit ini diturunkan secara semidominan. Organisme
yang heterozigot juga banyak mengeskresikan sistein, tetapi tidak sampai
membentuk batu ginjal yang disebut sisteinuria ringan. Orang dengan genotif
CC adalah normal, genotif Cc sisteinuria ringan, dan cc sisteinuria parah dan ada
batu ginjal.

BAB 1 MENDELISME (PERSILANGAN MONOHIBRID)-RAHMI SUSANTI 18


J. Latihan
1. Berdasarkan penemuan Mendel pada tanaman kacang kapri, cari ratio fenotif:
a. Batang tinggi (homozigot dominan) x kerdil
b. Keturunan a diserbukkan sendiri
c. Keturunan a di back cross dengan P tinggi
d. Keturunan a di test cross

2. Pada hibrid kacang kapri, Mendel menemukan F2 sebanyak 7324 biji, terdiri dari
5474 bulat dan 1850 keriput. Dengan menggunakan simbol W-w untuk gennya,
maka:
a. Buat genotif kedua P
b. Gamet masig-masing P
c. Genotif F1
d. Gamet F1
e. Genotif F2

3. Pada hibrid kacang kapri, Mendel menemukan F2 sebanyak 8023 biji, terdiri dari
6022 kuning dan 2001 hijau. Buatlah susunan genotif P, F1 dan F2?

4. Mencit kelabu jika dikawinkan dengan albino, menghasilkan F1 kelabu semua.


Dari banyak keturunan F2 terdiri dari 198 kelabu dan 72 putih.
Buatlah diagram genotif P, F1 dan F2?

5. Seorang wanita memiliki kelopak mata Ptosis, sehingga mata tidak bisa dibuka
sempurna. Ayahnya ptosis tapi ibunya normal. Ibu ayahnya juga normal.
a. Carilah genotif wanita itu, jika simbol gennya P-p
b. Jika wanita itu kawin dengan pria normal, berapa bagian anak mereka yang
ptosis?

6. Warna mata pada manusia merupakan sifat keturunan. Mata hitam adalah
dominan (H) terhadap mata biru (h). Seorang laki-laki bermata biru kawin
dengan seorang perempuan bermata biru, tetapi ibu perempuan itu bermata biru.
Berapa bagian anak-anak mereka dapat diharapkan bermata biru?

7. Pada tanaman mulut naga Anthirhinum majus, jika bunga merah disilang dengan
putih terdapat F1 merah jambu. Carilah ratio fenotif hasil persilangan antara:
a. Merah jambu x merah jambu
b. Merah jambu x merah

BAB 1 MENDELISME (PERSILANGAN MONOHIBRID)-RAHMI SUSANTI 19


8. Terangkan mengapa pada orang jauh lebih mudah menemukan karakter dominan
daripada karakter resesif dalam suatu silsilah?

9. Jika seorang petani bunga ingin menjual biji tanaman bunga mulut naga yang
kalau tumbuh nanti semua berbunga merah jambu, bagaimanakah cara ia harus
mendapatkan biji-biji demikian?

10. Seorang laki-laki bermata hitam kawin dengan seorang perempuan bermata
biru dan mempunyai anak pertama bermata biru.
a. Bagaimanakah genotif laki-laki itu?
b. Berapa kemungkinannya anak kedua nantinya akan bermata biru pula?

11. Manakah yang lebih sesuai, suami istri masing-masing bermata hitam
mempunyai anak bermata biru ataukah suami istri masing-masing bermata biru
mempunyai anak bermata hitam?

12. Pada tanaman ercis, biji berwarna abu-abu ditentukan oleh gen dominan G,
sedangkan alelnya g menentukan warna putih. Mendel menemukan hasil dalam
percobaannya sbb:
Keturunan
Induk
Abu-abu Putih
a. Abu-abu x putih 82 78
b. Abu-abu x abu-abu 118 39
c. Putih x putih 0 50
d. Abu-abu x putih 74 0
e. Abu-abu x abu-abu 90 0

Tetapkanlah genotif dari masing-masing tanaman induk itu.

13. Groff dan Oddland menemukan suatu jenis tanaman mentimun yang setelah
dewasa bunganya tidak mau membuka. Akan tetapi dengan memberi
pertolongan membuka bunganya, penyerbukan masih mungkin dilakukan.
Hasil percobaan mereka adalah sbb.

Fenoti keturunannya
Induk
Bunga membuka Bunga menutup
Menutup x membuka semua -
F1 (dari atas) x F1 145 59
Menutup x F1 81 77

BAB 1 MENDELISME (PERSILANGAN MONOHIBRID)-RAHMI SUSANTI 20


a. Tentukan simbol untuk gen-gen yang bertanggung jawab
b. Tetapkan genotip tanaman induk yang bunganya menutup
c. Tetapkan genotif dari tanaman induk yang bunganya membuka
d. Tetapkan genotif tanaman F1

14. Kebanyakan orang mempunyai sebuah putaran rambut pada bagian atas dari
kepala. Sifat ini ditentukan oleh gen dominan W. Beberapa orang memiliki dua
buah putaran rambut dan sifat ini ditentukan oleh alel w. Tentukan genotif dari
tiap individu pada diagram silsilah ini. Individu yang diarsir memiliki sebuah
putaran rambut.

15. Dentinogenesis imperfect ialah suatu kelainan hereditas pada gigi yang
mempengaruhi pembentukan dentin, sehingga gigi berwarna coklat dan
mahkotanya tenggelam di dalam gusi. Kelainan ini ditentukan oleh gen
dominan D, sedang alelnya resesif d menentukan gigi normal. Jika kotak-kotak
yang diarsir pada diagram silsilah ini merupakan individu yang menderita
kelainan itu, tentukan genotif dari masing-masing individu.

BAB 1 MENDELISME (PERSILANGAN MONOHIBRID)-RAHMI SUSANTI 21


16. Tetapkanlah apakah individu yang diarsir pada diagram silsilah ini memiliki
sifat keturunan yang disebabkan oleh gen dominan ataukah resesif.

BAB 1 MENDELISME (PERSILANGAN MONOHIBRID)-RAHMI SUSANTI 22


Catatan Tambahan:

Ditambahkan 6 macam persilangan monohibrid

1. TT x TT (homozigot dominan x homozigot dominan)

2. tt x tt (homozigot resesif x homozigot resesif)

3. TT x tt (homozigot dominan x homozigot resesif)

4. Tt x Tt (heterozigot x heterozigot)

5. TT x Tt (homozigot dominan X heterozigot)

6. tt x Tt (homozigot resesif x heterozigot)

Tambahkan gambar bunga Mirabilis jalapa

Gambar ayam blue andalucia

BAB 1 MENDELISME (PERSILANGAN MONOHIBRID)-RAHMI SUSANTI 23

Anda mungkin juga menyukai