Anda di halaman 1dari 20

GENETIKA REPRODUKSI MANUSIA

Tugas Ini Dibuat Untuk Memenuhi Mata Kuliah FetoMaternal


Dosen Pengampu : Dr.Sumantri, M.Kes

Disusun Oleh :

Lauren Bermadi P277224020065

PROGRAM STUDI ALIH JENJANG SARJANA TERAPAN


BERLANJUT PROFESI KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
Rahmat dan Karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-
baiknya dan tepat pada waktunya.
Penyusunan makalah ini dengan judul “Genetika Reproduksi
Manusia”disajikan untuk memenuhi pembelajaran pada FetoMaternal.
Terimakasih kami ucapkan kepada semua pihak yang menjadi sumber referensi
bagi kami. Terimakasih juga kepada dosen pembimbing dan semua pihak yang
terkait dalam pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca sekalian. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Penulis

i
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………………1


1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………...2
1.3 Penutup………………………………………………………………2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Kronologi Perkembangan Genetika…………………………………3


2.2 Cabang-Cabang Genetika……………………………………….5

2.3 Siklus Kehidupan Sel……………………………………………….5


2.4 Reprodukssi Sel Dimulai Dengan Replikasi DNA…………………6
2.5 Kromosom dan Replikasinya……………………………………….9
2.6 Mitosis……………………………………………………………...10
2.7 Pengendalian Pertumbuhan Sel dan Reproduksi…………………..12

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Genetika (dari bahasa Yunani: genno yang berarti "melahirkan")


merupakan cabang biologi yang penting saat ini. Ilmu ini mempelajari
berbagai aspek yang menyangkut pewarisan sifat dan variasi sifat pada
organisme maupun sub organisme (seperti virus dan prion). Ada pula
yang dengan singkat mengatakan, genetika adalah ilmu tentang gen.
Nama "genetika" diperkenalkan oleh William Bateson pada suatu surat
pribadi kepada Adam Chadwick dan ia menggunakannya pada
Konferensi Internasional tentang Genetika ke-3 pada tahun 1906.
Reproduksi sel merupakan suatu contoh lain dari peran yang dimainkan
oleh system DNA-genetik, di dalam seluruh prosses kehidupan.
Gen dan mekanisme pengaturan menentukan karakteristik pertumbuhan
sel dan juga kapan sel-sel ini membelah diri atau apakah untuk membentuk
sel-sel baru. Dengan cara ini, semua system genetic yang penting dapat
mengendalikkaan setiap tahap perkembangan manusia mulai dari sel tunggal
ovum yang sudah dibuaahi sampai seluruh tubuh yang berfungsi. Jadi, bila
ada tema dasar kehidupan, maka tema dasar iitu adalah system DNA-
genetik.
Ilmu pengetahuan genetika modern berawal dari penemuan Gregor
Mendel tentang ciri-ciri faktor keturunan yang ditentukan oleh unit dasar
yang diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya, yang disebut unit
genetik atau gen, yaitu bahan yang mempunyai persyaratan: (1)
diwariskan dari generasi ke generasi dimana keturunannya mempunyai
persamaan fisik dari materi tersebut; (2) membawa informasi yang
berkaitan dengan struktur, fungsi dan sifat-sifat biologi yang lain.
Genetika adalah ilmu yang mempelajari tentang gen, yaitu faktor

1
yang menentukan sifat-sifat suatu organisme. Proses kehidupan secara
biologi merupakan proses metabolisme yang berlangsung di dalam sel.
Penentuan sifat organisme dilakukan oleh gen melalui pengendalian
reaksi- reaksi kimia yang menyusun suatu lintasan metabolisme. Di
dalam genetika dipelajari struktur, proses pembentukan dan pewarisan
gen serta mekanisme ekspresinya dalam pengendalian sifat organisme.
Pada makalah ini akan dibahas mengenai siklus kehidupan sel dan
diferensiasi sel juga proses-proses yang terjadi yang berkaitan dengan
reproduksi sel.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana perkembangan genetika manusia?
2. Apa saja cabang-cabang genetika manusia?
3. Bagaimana kehidupan sel manusia?
4. Bagaimana Reprodukssi Sel Dimulai Dengan Replikasi DNA?
5. Bagaimana Kromosom dan Replikasinya?
6. Apa itu Mitosis?
7. Bagaimana Pengendalian Pertumbuhan Sel dan Reproduksi?

1.3 Tujuan
Makalah ini dibuat agar mahasiswa mengetahui genetika reproduksi
manusia dalam bidan perkuliahan fetomaternal.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kronologi Perkembangan Genetika


Setelah penemuan ulang karya Mendel, genetika berkembang
sangat pesat. Perkembangan genetika sering kali menjadi contoh
klasik mengenai penggunaan metode ilmiah dalam ilmu pengetahuan
atau sains.
Berikut adalah tahapan-tahapan perkembangan genetika:
1. 1859 Charles Darwin menerbitkan The Origin of Species, sebagai
dasar variasi genetik.
2. 1865 Gregor Mendel menyerahkan naskah Percobaan mengenai
Persilangan Tanaman;
3. 1878 E. Strassburger memberikan penjelasan mengenai
pembuahan berganda;
4. 1900 Penemuan kembali hasil karya Mendel secara terpisah oleh
Hugo de Vries (Belgia), Carl Correns (Jerman), dan Erich von
Tschermak (Austro-Hungaria) merupakan awal genetika klasik;
5. 1903 Kromosom diketahui menjadi unit pewarisan genetik;
6. 1905 Pakar biologi Inggris William Bateson memperkenalkan
istilah 'genetika';
7. 1908 dan 1909 Peletakan dasar teori genetika populasi oleh
Weinberg (dokter dari Jerman) dan secara terpisah oleh James W.
Hardy (ahli matematika Inggris) merupakan awal genetika
populasi;
8. 1910 Thomas Hunt Morgan menunjukkan bahwa gen-gen berada
pada kromosom, menggunakan lalat buah (Drosophila melanogaster)

3
merupakan awal sitogenetika;
9. 1913 Alfred Sturtevant membuat peta genetik pertama dari suatu
kromosom;

1918 Ronald Fisher (ahli biostatistika dari Inggris) menerbitkan On


the correlation between relatives on the supposition of Mendelian
inheritance (secara bebas berarti "Keterkaitan antar kerabat
berdasarkan pewarisan Mendel"), yang mengakhiri perseteruan antara
teori biometri (Pearson dkk.) dan teori Mendel sekaligus
mengawali sintesis keduanya ini merupakan awal genetika
kuantitatif;
10. 1927 Perubahan fisik pada gen disebut mutasi;
11. 1928 Frederick Griffith menemukan suatu molekul pembawa sifat
yang dapat dipindahkan antar bakteri (konjugasi);
12. 1931 Pindah silang menyebabkan terjadinya rekombinasi;
13. 1941 Edward Lawrie Tatum and George Wells Beadle menunjukkan
bahwa gen-gen menyandi protein, merupakan awal dogma pokok
genetika;
14. 1944 Oswald Theodore Avery, Colin McLeod and Maclyn
McCarty mengisolasi DNA sebagai bahan genetik (mereka
menyebutnya prinsip transformasi);
15. 1950 Erwin Chargaff menunjukkan adanya aturan umum yang
berlaku untuk empat nukleotida pada asam nukleat, misalnya adenin
cenderung sama banyak dengan timin;
16. 1950 Barbara McClintock menemukan transposon pada
jagung;
17. 1952 Hershey dan Chase membuktikan kalau informasi genetik
bakteriofag (dan semua organisme lain) adalah DNA;
18. 1953 Teka-teki struktur DNA dijawab oleh James D. Watson dan
Francis Crick berupa pilin ganda (double helix), berdasarkan gambar-
gambar difraksi sinar X DNA dari Rosalind Franklin merupakan awal
genetika molekular;

4
19. 1956 Jo Hin Tjio dan Albert Levan memastikan bahwa
kromosom manusia berjumlah 46;

20. 1958 Eksperimen Meselson-Stahl menunjukkan bahwa DNA


digandakan (direplikasi) secara semikonservatif;
21. 1961 Kode genetik tersusun secara triplet;

2.2 Cabang-Cabang Genetika

Genetika berkembang baik sebagai ilmu murni maupun ilmu terapan.


Cabang-cabang ilmu ini terbentuk terutama sebagai akibat pendalaman
terhadap suatu aspek tertentu dari objek kajiannya.

Cabang-cabang murni genetika:

 genetika molekular

 genetika sel (sitogenetika)

 genetika populasi

 genetika kuantitatif

 genetika perkembangan

Cabang-cabang terapan genetika:

 genetika kedokteran

 ilmu pemuliaan

 rekayasa genetika atau rekayasa gen


Bioteknologi merupakan ilmu terapan yang tidak secara
langsung merupakan cabang genetika tetapi sangat terkait dengan
perkembangan di bidang genetika.

2.3 Siklus Kehidupan Sel

Siklus kehidupan sel adalah periode dari reproduksi sel sampai reproduksi
berikutnya. Bila sel mamalia tidak dihambat dan diproduksi secepat

5
kemampuannya, siklus kehidupan ini berlangsung selama 10 sampaai 30
jam. Siklus kehidupan sel dihentikan oleh serangkaian kejadian fisik yang
berbeda, disebut mitosis yang menyebabkan pembagian sel menjadi dua sel
anak baru. Akan tetapi, tahap mitosis yang sesungguhnya, berlangsung
hanya kira-kira 30 menit, sehingga lebih dari 95% siklus kehidupan sel
yang bereproduksi dengan cepatpun ddiwakili oleh interval di antara mitosis,
disebut interfase.

Kecuali pada keadaan khusus reproduksi sel yang cepat,


faktor-faktor penghambat hampir selalu memperlambat atau menghentikan
siklus hidup sel yang tidak terhambat. Oleh karena itu, berbagai sel tubuh
yang berbeda, dalam keadaan yang sebenarnya, memiliki periode siklus
hidup yang bervariasi daari palingsingkat 10 jam untuk sel-sel sumsum
tulang yang sangant ternagsang samppai seluruh masa hidupa tubuh
manusia untuk sel saraf.

2.4 Reprodukssi Sel Dimulai Dengan Replikasi DNA


Seperti halnya dengan hampir semua peristiwa penting lain dalam sel,
reproduksi berawal di dalam nucleus sendiri. Tahap pertama adalah replikasi
(duplikasi) semua DNA di dalam kromosom. Hanya setelah tahap ini dilalui,
maka mitosis dapat berlangsung. DNA mulai berduplikasi 5 sampai 10 jam
sebelum mitosis, dan proses ini diselesaikan dalam waktu 4 sampai 8 jam.
DNA hanya berduplikasi sekali saja, sehingga hasil akhir adalah tepat dua
replikat dari semua DNA. Replikat ini selanjutnya menjadi DNA dari kedua
sel anak yang akan terbentuk sexaktu mitosis. Setelah replikasi DNA,
masih ada waktu 1 sampai 2 jam sebelum mitosis dimulai dengan tiba-tiba.
Bahkan selama periode ini, perubahan-perubahan awal sudah mulai
berlangsung yang nantinya akan menuju pada proses mitosis.

2.4.1 Peristiwa Kimiawi dan Fisik Replikasi DNA.


DNA direplikasi dengan cara yang sebagian besar sama dengan
transkripsi RNA oleh DNA kecuali untuk beberapa perbedaan penting :

6
1. Kedua rantai DNA padaa setiap kromosom direpikasi, tidak
hanya satu rantai saja
2. Kedua rantai heliks DNA seluruhnya direplikasi dari ujung ke-
uung dan bukan hanya beberapa bagian dari rantai, seperti yang
terjadi pada transkripsi RNA oleh gen
3. Enzim utama untuk replikasi DNA adalah sebuah kompleks dari
beberapa enzim yang disebut DNA polimmerase, yang sebanding
dengaan RNA polimerase. DNA polimerase melekat dan bergerak
sepanjang rantai cetakkan DDNA, sementara enzim lain, DNA
ligase, menyebabkan pengikatan nukleotida berikutnya satu
sama lain, menggunakan ikatan fosfat berenergi tinggi untuk
memberi energi pelekatan tersebut.
4. Pembentukan setiap ranntai DNA baru terjadi secara bersamaan
dalam beratus- ratus segmen sepanjang setiap dua rantai spiral
sampai seluruh rantai direplikasi. Kemudian akhir subunit
digabung bersama-sama oleh encim DNA ligase.
5. Setiaap rantai DNA yang baru dibantuk tetap dilekatkan oleh
ikatan hydrogen longgar dengan rantai DNA asli, yang
digunakan sebagai cetakan. Oleh karena itu, kedua ranntai heliks
DNA yang baru dibentuk merupakan duplikaat daari masing-
maasing rantai DNA dan masih terikaat bersama.
6. Karena rantai heliks DNA dalam setiap kromosom kira-kira 6
sentimeter panjangnya dan memiliki berjuta-juta belokan dalam
setiapheliks, kedua rantai heliks DNA yang baru dibentuk ini
tidak mungkin dapat diuraikan satu sama lain bila tidak
menggunakan mekanisme khususs. Penguraian ini dapat dicapai
oleh enzim yang secara periodic memotonga setiap heliks pada
selluruh panjangnya, merotasikan setiap segmen sehinhha cukup
untuk menyebabkan pemisahan, dan kemudian menyambung
kembali heliks tadi. Jadi, kedua heliks yang baru dibentuk
menjadi terurai.

7
2.4.2 Perbaikan DNA Dan “Koreksi Cetakan” DNA
Selama beberapa jam di antara replikasi DNA dan dimulainya
mitosis, terdapat suatu masa dimana terjadi perbaikan yang sangat aktif,
dan “pengkoreksian cetakan” dari rantai DNA. Jadi, billa adaa nukleotida
DNA yang tidak tepat dipasangkan denngan nukleotida yang terdapat pada
ranntai asli, maka akan ada suatu enzim khusus yang akan memotong
daerah yang caacat tersebut, dan menggantikannyaa dengaan nukleotida
pelengkap yang tepat. Proses ini dilakukan oleh DNA polimmerase dan
DNA ligase yang sammma, yang dipakai pada proses replikasi. Proses
perbaikan ini diseebut sebaagai bukti cetak DNA.
Oleh karena perbaikan dan koreksi ini, maka proses transkripsi jarang
sekkali melakukan kesalahan. Tetapi bilaa terjadi kesalahan, ini yang
desebut sebagai mutasi; mutassi ini kemudian aakan menyebabkan
pembentukan beberaapa protein aabnormal di dalaam sel dan bbukan
pembentukan protein yang dibutuhkan, yang seringkali menurus kepada
fungsi sel yang aabnormal, dan bahkan kadanng-kadaanng menyebabkan
kemaatian sel. Namun, bbila seseorang menyadari baahwa ada 100.000
aataaau lebih gen di dalam genom manusiaa dan bahwa periodee dari
satu generasi manusia kkegenerasi lain kira-kiraa 30 tahun, seseorang
masih akaan mengharapkan mutasi sebanyak 10 kali aataau lebih dalam
peneerinaan ggenom daaaarri oranng tua ke anak. Aakaaan teetaapi,
kaarena masih adaa proteksi lebih lanjut, setiiiap genom manusia diwakili
oleh dua perangkat kromosm yang terpisaah dengan gen yang hampir
identik. Olleh kaaarena itu, satu gen fungsional dari setiaa pasang
kromosom hampir selalu tersedia untuk anak, walaaupun aada mutasi.

8
2.5 Kromosom dan Replikasinya
Masing-masing heliks DNA yang terdapat di dalam nucleus dikemas
sebagai kromosom tunggal. Sel manusia mengandung 46 kromosom yang
tersusun dalam 23 pasang. Kebanyakan gen dalam kedua kromosom dari
setiap pasang itu identik atau hampir identik satu sama lainnya, sehingga
dinyatakan bahwa gen yang berbeda juga terdapat dalam pasangan walaupun
umumnya pernyataan ini bukan pada tempatnya.
Selain DNA yang teerdapat di dalam kromosom, juga dijumpaai banyak
sekalli protein, yang terutama terdiri atas banyak sekalli molekul-molekul kecil
bermuaaatan possitif yang disebut histon. Histon ini tersusun menjadi inti kecil,
yang menyerupai kumpaan.. Segmen dari setiap heliks DNA secara berurutan
mengelilingi inti satu persatu. Selama mitosis, inti berikutnya dikemas oleh
inti yang lain, sehingga memungkinkan terbentuknya molekul DNA yang
saangat panjang, dengan pnjang linear
6 sentimeter dan aberat molekkul kira-kira 60 biliun, yang dikemas dalam
abentuk kromosom mitotic dan yang tergullung dan terlipat, sehingga
panjangnya hanya beberaapa micrometer, 1/1000.000 darri panjang DNA yang
diregangkan.
Inti histon seperti yang telah dibahas sebelumnya, memainkan peranan
penting daalam regulasi aktivitas DNA karena selama DNAa dikemas secaara
ketat, DNA tidak dapat aberfungsi sebagai cetakan untuk pembentukan RNA
ataau replikkasi DNA yang baru. Lebih lanjut, beberapa protein pengatur
dapat mencairkan kemasan histon terhaadap DNA dan memungkinkan segmen-
segmen kecil membentuk RNA pada suat waktu.
Beberaa protein nonhiston juga merupakan komponen utama
krromosom, berfungsi sebagai protein structural kromosomal dan,
berhubungan dengan mesin pengatur genetic, sebagai aktibaator, inhibitor, dan
enzim.
Replikasi kromosom secara keseluruhan terjadi selama beberapa menit
berikutnya setelah replikasi rantai heliks DNA; rantai heliks DNA
mengumpulkan molekul-molekul protein baru yang dibutuhkan. Kedua

9
kromosom yang baru terbentuk tetap melekat secara temporer satu saama
lain (sampaai waktu mitosis) pada tempaat yang disebut senntromer, terletak
dekaat daengan pusatnya. Duplikat ini, walaupun masih merupakan kromosom
yang melekat disebut sebagai kromatid.

2.6 Mitosis

Proses pemecahan sel yang sesungguhnya menjadi dua sel baru disebut
sebagai mitosis. Sekali kromosom telah bereplikasi membentuk dua kromaatik,
mitosis akan terjadi secara otomatis ddalam waktu 1 sampai 2 jam.

2.6.1 Aparatus Mitosis; Fungsi Sentriol

Salah satu peristiwa awal dari proses mitosis yang terjadi di dalam
sitoplasma, terjadi pada bagian akhir interfase, di dalam atau sekeliling
struktur-strukstur kecil yang diesebut sebaagai sentriol. Dua pasang sentriol
terletak beeeeerdekatan satu sama lain, dekat daengan salah satu kutub nucleus.
(sentriol ini, seperti DNA ddan kromosom, juga telah bereplikasi selama
interfase, biasanya segera sebelum replikasi DNA.) Ssetiap sentriol adalah
suaatu badan silindris kecil, panjangnuya kira-kira 0,4 mikrometer dan
diameternya kira-kira 0,15 mikrometer, yang terutama terdiri atas sembilan
struktur sejajar berbentuk tubulus, tersusun dalam bentuk sebuah silinder.
Kedua sentriol daari setiap pasang kromosom terletak tegak lurus satu sama
lain. Ssetiap pasang sentriol bersama dengan bahan perisentriol yang melekat,
disebut sebuah sentrosom.
Segera sebelum mitosis berlangsung, keduaa pasaang sentriol mulai
bergerak

menjauhi satu sama lain. Hal ini disebabkan oleh polimerasi berikutnya dari
protein mikrotubulus yang tumbuh diantara pasangan senntriol yang berurutan
dan sesungguhnya mendorong keduanya menjauh. Pada waktu yang sama,
mikrotubulus lain secara radial tumbuh menjauhi setiap pasang sentriol,
membentuk suatu bintang berduri, disebut aster, pada setiiap bagian akhir daari

10
sel. Bebrapa duri menembus nucleus dan memeainkan sebuah peran dalam
memisahkan keua perangkat kromatid selama mitosis. Kompleks mikrotubulus
yang meluas dianntara kedua pasang sentriol disebut gelendong, dan seluruh
perangkat mikrotubulus ditambah dua pasang sentriol disebut apparatus
mitosis.

2.6.2 Profase

Tahap pertama daari mitosis, disebut profase. Sewaktu kkumparan


sedang dibentuk, kromosom dalam nucleus, yang dalam fase interfasse terdiri
atas rangkaian kumparan longgaar, dipadatkan menjadi bentuk kkromosom
yang lebih mantap.

2.6.3 Prometafase
Selama fase ini, duri-duri mikrotubulus yang sedang tumbuh daari aster
menusuk dan memecahkan pembungkus nucleus. Pada waktu yang sama,
berbagai mikrotubulus dari aster melekat pada kromatid di senntromer, dimana
kromatid yang berpasangan. masih berikatan satu sama lain; tubulus kemudian
menarik satu kromatid dari setiap pasang mrnuju satu kutub sel dan
pasangannya menuju kuuuuutub yang berlawanan.

2.6.4 Metafase

Selama metafase, kedua aster dari aaparatus mitosis akan didorong lebih
jjjauh laggi. Keadaan ini diyakini terjadi karena duuri-duri mikrotubulus dari
kedua aster, dimaana dduri-duri tersebut saaaaalling berinterdiigitasi sati sa,a
;aom imtil ,e,bemtil ge;emdpmg ,otosis, sesungguhnya ddidorong menjauhi satu
sama lain. Ada alas an untuk mempercayai bahwa sejumlah kecil molekul
protein kontraktil yang disebut “molekul motor”, yang munkin terdiri atas
protein otot aktin, akan melluas diantara dduri-duri yang berurutan dan, dengan
menggunakan kerja bertahhap sepeerti dalam otot, secara aktif akan
menggeser duri masing-masing dalam aarah yang berlawanan. Secara

11
bersamaan, kromatid ditarik dengan ketat oleh mikrotubulus ke bagian ppusat
sel, tersusun membentuk lempeng ekuatorial dari gelendong mitosis.

2.6.5 Anafase

Selama fase ini, kedua kromatid dari setiiap kromosom ditarik terpisah
pada sentromer. Semua 46 pasang kromatid dipisahkan membentuk dua
perangkat 46 kromosom anak yang terpisah. Satu dari perangkat ini ditarik
menuju satu aster mitotic dan yang lain menuju aster yang lain sewaktu kedua
kutub yang berurutan daari sel yang membelah didorong menjauh.

2.6.6 Telofase

Dalam telofase, kedua perangkat kromosom anak sekarang secara


menyeluruh ditarik menjauh. Kemudian apaaratus mitosos menghilang, dan
terbentuk sebuah membran nucleus yang baru terbentuk di sekitar setiap
perangkat kromosom. Membran ini dibentuk dari bagian retikulum
endoplasmic yang sudah terdapat di dalam sitoplaasma. Segera setelah
itu, sel akan terjrpit pada bagian pertengahan antara kedua nucleus. Proses ini
disebabkan oleh cincin kontraktil mikrofffilamen yang terrdiri atas aktin dan
mungkin myosin, dua ptotein konntraktil oto, yang terbentuk pada
persambungan daari sel yang baru terbentuk dan menjepitnya saatu sama lain.

2.7 Pengendalian Pertumbuhan Sel dan Reproduksi

Kita semua mengetahui bahwa sel-sel tertentu tumbuh dan bereproduksi


setiap waktu, sepeerti sel-sel pembentuk daarah daari sumsum tulang, lapisan
germinativum kkulit, dan epitel usus. Akan teetappi, banyak sel lain, seperti sel
otot poloss, mungkin tidak bereproduksi selama bertahun-tahun. Beberapa sel,
seperti neuron dan sebagian besar sel otot lurik, tidak bereproduksi sepanjang
kehidupan seseorang, keduali selama masa kehidupan fetus.
Pada beberapa jaringan, insufisiensi daari beberapa jenis sel

12
menyebabkan sel-sel ini tumbuh dan bereprodduksi dengan cepaat sampai
jumlah sel yang susuai tersedia kembali. Sebaagai conntoh, tuju perdelapan
hati dapat diangkat melallui pembedahan, dan sel-sel sisaa yang berjumlaah
sepeerdelapan akan tumbuh dan membelah sampaai massa hati kemballi hampir
normal. Hal yang sama terjadi untuk hampir semua sel kelenjar, sel sumsum
tulang, jaringan subkutan, epitel intestinal, dan hampir jaaringan lain aapaaun
kecuali sel yang berdiferensi baik, seperti sel saraf dan sel otot.
Kita hanya mengetahui sedikit mengenai mekanisme yang
mempertahankan jumlah berbagai jenis sel yang berbeda dalam tubuh dengan
tepat. Akan tetapi, penelitian telah menunjukkan paling sedikitt ada tiga cara
pengendali pertumguhan.
1. Faktor-faktor peertumbuhan yang berasal dari bagian tubuh yang lain

Beberapa faaktor pertumbuhan ini bersirkulasi dalam daarah, tetapi yang


lain berasal dari jaaringan yang berdekatan. Sebagai contoh, sel epitel daari
beberapa kelenar, sperti pancreas, akan gagal tumbuh tanpa fakktor
pertumbuhan dari jaringan penyambung yang terletak di bawah kkelenjar.
2. Sebagian besar sel akan berhenti tumbuh bila sel kkehabisan ruangan
untuk tumbuh
Keadaan ini terjadi saat sel tumbuh dalam kkultur jaaringan;; sel tumbuh
sampai sel berdontak dengan benda padat daan kemudian pertumbuhan
berhenti
Sel yang tumbuh dalaam kultur jaaringan sering berhenti tumbuh bila sejumlah
kecil sekret sel sendiri terkumpul dalam medium kultur

2.7.1 Pengaturan Ukuran Sel

Ukuran sel ditentukan hampir seluruhnya oleh jumlah DNA yang


berfungsi di dalam sel. Bila replikasi DNA tidak terjadi, sel tumbuh sampai
ukuran tertentu dan selanjurnya bertahan pada ukuran tersebut. Sebaliknya,
dengan menggunakan bahan kimia kolkisin, pencegahan pembentukan

13
gelendong mitosis dapat dimungkinkan dan oleh karena itu, dapat mencegah
mitosis walaupun replikasi DNA berlanjut terus. Pada kejadian ini, nucleus
mrngandung jumlah DNA yan jaauh lebih besar dari jumlah normal dan sel
tumbuh lebih besar menurut perbandingan. Diduga bahwa keadaan ini
semata- mata dihasilkan daari peningkatan produksi RNA dan protein sel, yang
selanjutnya akan menyebabkan sel tumbuh lebih besar.

14
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Hal-hal yang dapat disimpulkan dari diferensiasi sel adalah :

Karakteristik khusus pertumbuhan sel dan pembelahan sel adalah direrensiasi


sel, yang berarti perubahan sifat fisik dan fungsi sel sewaktu sel berproliferasi
dari embrio untuk membentuk struktur tubuh yang berbeda-beda. Teori yan
paling awal dan paling sederhana untuk menjelaskan diferenssiasi adalah
bahwa kemposisi genetic dari nucleus mengalami perubahan selama generasi sel
berikutnya dalam cara yang sedemikian rupa sehingga satu sel anak mewarisi
sebuah perangkat gen yang berbeda dari sel anak yang lain.
Teori ini sekarang sudah disangkal dalam banyak hal tetapi dilukiskan
paling baik khususnya melalui penelitian sederhana berikut ini. Nukleus dari
sebuah sel mukosa intestinal kodok, bila diimplantasikan melalui pembedahan
ke dalam ovum kodok dimana nucleus yang sebenarnya telah diangkat, sering
menyebabkan pembentukan kodok yangnormal. Hal ini mendemonstrasikan
bahwa baahkan sel mukosa intestinal, yang merupakan sel yang berdiferensiasi
baik, masih membawa semua informasi geneetik yang dibutuhkan untuk
perkembangan semua struktur yang dibutuhkan dalam tubuh kodok.
Oleh karena itu, sudah jelas bahwa diferensiasi tidak dihasilkan dari
hilangnya gen tetapi dari penekanan secara selektif operon genetic yang
berbeda. Sesungguhnya, dengan mikrograaf electron dapat diduga bahwa
beberapa segmen rantai heliks DNA yang bergulung di sekitar inti histon
menjadi begitu padat sehingga rantai heliks DNA tidak akan terurai lagi untuk

15
membentuk molekul RNA. Satu dugaan penyebab efek ini adalah sebagai
berikut :Diduga bahwa genom sel berawal pada tahap diferensiasi sel tertentu
untuk menghasilkan sebuah protein regulator yang kemudian akan menekan
sekelomppok gen terseleksi selamanya. Oleh karena itu, gen yang ditekan tidak
akan berfungsi lagi.

16
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, dkk. 2003. Biologi. Jakarta. Erlangga.

Emery. A.E.H. 1985. Dasar-Dasar Genetika Kedokteran.

Yogyakarta: Yayasan Essentia Medica.


Gardner, E.J dan D.P. Snistad. 1984. Principle of Genetics. 7th ed. New York:
John & Sons Inc.

Garber, S.D. 2002. Biology: A Self-T eaching Guide, 2nd Edition.

John Wiley and Sons, Inc.

Gibbs, A. Dkk. 1982. Genetics Engineering. The Science of the Decade.


Canberra: The Australian National University Magazine.

Lewin.B. 1987. Genes III. New York: John Wiley & Sons, Inc.

17

Anda mungkin juga menyukai