Anda di halaman 1dari 85

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2

BAB IX
SENI GRAFIS

A. Pengertian Seni Grafis


Secara bahasa , kata grafis berakar dari kata latin graphicus yang berkaitan
dengan lukisan, gambar atau tulisan, ataupun dari bahasa Yunani dari kata
graphein yang berarti menulis. Sedangkan dalam bahasa Inggris yaitu graphics
yang artinya segala cara pengungkapan dan perwujudan dalam bentuk
huruf,tanda, dan gambar yang diperbanyak melalui proses pencetakan guna
disampaikan kepada khalayak. Pendapat lainnya bahwa seni grafis adalah cabang
seni rupa yang proses pembuatan karyanya menggunakan teknik cetak, biasanya
di atas kertas. Prosesnya mampu menciptakan salinan karya yang sama dalam
jumlah banyak.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seni grafis adalah salah satu
bidang seni rupa yang bergerak pada bidang percetakan, baik percetakan yang
berupa teknik manual maupun yang sudah digital yang proses pembuatannya
menggunakan teknik cetak, biasanya di atas kertas. Keuntungannya karya dapat
dibuat dalam dalam jumlah yang banyak dengan hasil yang sama. Tiap salinan
karya dikenal sebagai “impression”.

B. Sejarah Awal Grafis di Indonesia


Bentuk grafis sebenarnya sudah muncul pada masa prasejarah, dengan
ditemukannya gambar-gambar di Goa leang-leang Sulawesi yang berupa cap-cap
tangan dengan warna-warni yang sangat matang. Namun pada saat itu, manusia
prasejarah menjadikan kegiatan berekspresi sesaat, bukan untuk kepentingan seni
seperti saat ini. Manusia prasejarah membuat cap-cap tangan menggunakan
pewarna dari darah, bubuk tulang, hasil binatang buruan yang dicampur dengan
tanah. Mereka menjadikan dinding goa sebagai bidang media untuk menyalurkan
ekspresi mereka. Walau hasilnya masih sederhana, tetapi karya tersebut
menjadikan bukti bahwa grafis sudah dikenal sejak zaman prasejarah.
Pada awalnya seni grafis termasuk dalam seni murni (fine art) dalam bentuk
dua dimensi karena berdasarkan fungsinya hanya untuk kepuasan bathin saja.
Seni grafis memberikan ruang kebebasan berekspresi untuk para senimannya.
Namun perkembangannya sampai dengan sekarang, grafis dapat diterapkan pada
sebuah benda yang berfungsi sebagai seni terapan.
Di zaman sekarang, grafis mempunyai fungsi yang multiguna, banyak
dimanfaatkan untuk kepentingan dan kebutuhan manusia baik berupa benda
fungsional atau benda-benda seni lainnya.

C. Karakteristik Seni Grafis


Karya seni grafis memiliki karakteristik yang khas. Ada 4 karakteristik seni grafis
diantaranya yaitu:
1. Karya yang dihasilkan bisa lebih dari satu, karena karya dapat direproduksi
2. Karya seni grafis merupakan hasil karya cetak bukan hasil karya goresan tangan
3. Karya seni grafis ditentukan oleh proses/teknik cetak yang digunakan artinya
setiap karya seni grafis memiliki karakter sesuai dengan tekniknya
4. Karakter karya ditentukan oleh jenis media yang digunakan.

Cetakan dalam seni grafis dibuat dari permukaan sebuah bahan, yang umum
digunakan adalah plat logam (tembaga atau seng) biasanya untuk etsa/engraving,
kemudian batu untuk litografi, dan papan kayu untuk cukil kayu (woodcut) dan lain-
lain. Tiap-tiap hasil cetakan biasanya dianggap sebagai karya seni orisinil, bukan
Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2
sebuah salinan. Karya-karya yang dicetak dari sebuah plat menjadikan sebuah

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2


edisi, pada masa seni rupa modern,masing-masing karya ditandatangani dan diberi
nomor untuk menandai bahwa karya seni tersebut adalah edisi terbatas.

Cap-cap tangan dan gambar binatang masa prasejarah di Goa Leang-leang


Di daerah Sulawesi (masa pra sejarah).

Gunung Fuji,cukilan kayu Melancholia I", engraving


Karya Katsushika Hokusai Karya Albrecht Dürer, seniman
grafis. (masa modern) (masa modern)

D. Media dalam seni grafis


Seniman grafis berkarya menggunakan berbagai macam media dari yang
tradisional sampai yang kontemporer. Diantara media yang digunakan ada tinta
berbasis air, cat air, tinta berbasis minyak, pastel minyak, dan pigmen padat yang
larut dalam air seperti crayon Caran D’Ache.
Kemudian diperlukan juga media dalam bentuk bahan dan alat yang
digunakan dalam proses pembuatan suatu karya seni grafis. Media dalam seni
grafis biasanya berbentuk cetakan yang dibuat dari permukaan sebuah bahan.
Karya grafis dibuat di atas permukaaan yang biasa disebut dengan Plat.
Bahan-bahan yang umum digunakan dalam pembuatan seni grafis antara lain
sebagai berikut:
1. Plat logam seperti: tembaga,seng untuk etsa
2. Batu untuk litografi (lembaran linoleum)
3. Papan kayu untuk woodcut/cukil kayu
4. Lembaran kaca akrilik
Selain media seperti di atas, ada juga bahan yang dapat digunakan sebagai
cetakan yang berasal dari bahan alami lainnya seperti kentang, wortel dan
beberapa jenis bahan alami lainnya.Bahan tersebut dibentuk ada permukaan
yang ditimbulkan sebagai bagian yang terkena tinta atau cat. Bahan ini
termasuk cetak tinggi.

E. Teknik Seni Grafis


Dalam proses cetak-mencetak ada beberapa prinsip dasar teknik mencetak.
Prinsip dasar seni grafis berdasarkan pada perbedaan klisenya dikategorikan
menjadi beberapa macam yaitu sebagai berikut:

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 2


1. Cetak Tinggi/Timbul (relief print) disebut juga raised printing yang berarti
cetak timbul yaitu cetakan yang memiliki permukaan yang timbul, permukaan
tersebut merupakan sarana atau tempat yang akan diberi warna, klise dibuat
tinggi rendah bagian yang tinggi akan terkena tinta, jadi bagian yang
mempunyai permukaan yang tinggi akan dilumuri dengan tinta cetak dan rol
karet, sehingga akan membentuk gambar yang sesuai dengan cetakannya.
Hasil cetak tinggi/timbul ada 3 macam yaitu:
a. Cetakan positif artinya gambar berwarna tinta yang digunakan dengan
dasar warna putih sebagai bidang cetak yang digunakan
b. Cetakan negatif artinya gambar berwarna dasar bidang cetak warna putih
dengan dasar tinta yang digunakan warna hitam
c. Cetak kombinasi artinya kedua jenis cetakan tersebut hadir pada satu
karya. Dalam relief print ada juga yang dinamakan dengan cukil kayu yaitu
salah satu teknik cetak relief, yang merupakan teknik seni grafis paling
awal, dan merupakan satu-satunya yang dipakai secara tradisional di Asia
Timur. Kemungkinan pertama kali dikembangkan sebagai alat untuk
menciptakan pola cetak pada kain, dan pada abad ke-5 dipakai di Tiongkok
untuk mencetak teks
dan gambar pada kertas.
Teknik cukil kayu di atas kertas dikembangkan sekitar tahun 1400 di
Eropa, dan beberapa waktu kemudian di Jepang. Di dua tempat ini, teknik cukil
kayu banyak digunakan untuk proses membuat gambar tanpa teks. Seniman
membuat skets terlebih dulu pada sebidang papan kayu, atau di kertas yang
kemudian ditransfer ke papan kayu. Tradisionalnya, seniman kemudian
menyerahkan rancangannya ke ahli cukil khusus, yang menggunakan
peralatan tajam untuk mencukil bagian papan yang tidak akan terkena tinta.
Bagian permukaan tinggi dari papan kemudian diberi tinta dengan
menggunakan roller, lalu lembaran kertas, yang mungkin sedikit lembap,
ditaruh di bawah papan. Kemudian papan digosok dengan baren (alat yang
digunakan di Jepang) atau sendok, atau melalui alat press. Jika memakai
beberapa warna, papan yang terpisah dipakai untuk tiap warna.

Hasil cetak tinggi/timbul (Stempel) Hasil cukil kayu

Grafis teknik cap/cetak tinggi Alat Rol karet

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 3


Pisau cukil dan tinta Proses mencetak sederhana

2. Cetak Datar
Cetak Datar yaitu memiliki permukaan datar namun ada bagian yang menolak
tinta dan ada bagian yang menerima tinta sebagai penghasil gambar.
Cetak datar merupakan jenis grafis yang cara memperbanyak hasilnya dengan
memakai media cetakan yang memiliki permukaan datar atau rata.

teknik cetak datar Contoh hasil cetak datar


menggunakan pelepah pisang
3. Cetak Tembus
Cetak Tembus (stencil print) yaitu cetakan yang memanfaatkan media kertas
saring atau screen. Cetak tembus sering dinamakan cetak sablon. Warna akan
keluar dari media screen yang sudah diafdruk berupa tulisan atau gambar
yang akan dicetak pada permukaan kertas atau kain dan lain-lain.
Cetak sablon atau serigrafi menciptakan warna padat dengan
menggunakan teknik stensil. Mula-mula seniman menggambar berkas pada
selembar kertas atau plastik (kadang-kadang dipakai juga film.) Gambar
kemudian dilubangi untuk menciptakan stensil. (Bagian yang berlubang adalah
bagian yang akan diwarnai.)
Sebuah screen dibuat dari selembar kain (asalnya dulu menggunakan
sutra) yang direntangkan pada rangka kayu. Selanjutnya stensil ditempelkan
pada screen. Kemudian screen diletakkan di atas kertas kering atau kain.
Tinta dituangkan di sisi dalam screen. Sebuah rakel dari karet digunakan
untuk meratakan tinta melintasi screen, di atas stensil, dan menuju ke kertas
atau kain. Screen diangkat ketika gambar sudah ditransfer ke kertas/kain.
Tiap warna memerlukan stensil yang terpisah. Screen bisa dipakai lagi
setelah dibersihkan.

Peralatan cetak sablon (Screen ) Proses menyablon


Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 4
Untuk menyaring

Rakel (untuk meratakan cat) Proses menyablon

4. Cetak Dalam
Cetak Dalam (Intaglio print) yaitu bagian yang dijadikan sebagai
penghantar tinta adalah bagian yang dalam atau yang tenggelam dari
permukaan dasar. Cetak dalam merupakan kebalikan dari cetak tinggi. Disebut
cetak dalam karena bagian yang dijadikan sebagai penghantar tinta adalah
bagian yang dalam.
Cetak dalam adalah jenis grafis yang cara pembuatannya memakai plat
alumunium, lalu plat itu dibentuk memakai benda tajam supaya bisa
menghasilkan goresan yang dalam. Kemudian goresan dalam plat alumunium
diberi tinta dan di atasnya diletakan kertas yang telah basah. Tinta tersebut
akan melekat pada kertas, sesuai dengan bentuk goresan yang ada pada plat
alumunium.

Teknik Cetak dalam Cetak dalam“ pesta pencuri “ Plat Nomor kendaraan
karya Tisna Sanjaya. Hasil cetak dalam

5. Etsa
Etsa adalah bagian dari kelompok teknik intaglio bersama dengan
engraving, drypoint, mezzotint dan aquatint. Proses ini diyakini bahwa
penemunya adalah Daniel Hopfer (sekitar 1470-1536) dari Augsburg, Jerman,
yang mendekorasi baju besinya dengan teknik ini. Etsa kemudian menjadi
tandingan engraving sebagai medium seni grafis yang populer. Kelebihannya
adalah, tidak seperti engraving yang memerlukan ketrampilan khusus dalam
pertukangan logam, etsa relatif mudah dipelajari oleh seniman yang terbiasa
menggambar.
Hasil cetakan etsa umumnya bersifat linear dan seringkali memiliki detail
dan kontur halus. Garis bervariasi dari halus sampai kasar. Teknik etsa
berlawanan dengan teknik cukil kayu, pada etsa bagian permukaan tinggi
bebas tinta, bagian permukaan rendah menahan tinta.
Mula-mula selembar plat logam (biasanya tembaga, seng atau baja)
ditutup dengan lapisan semacam lilin. Kemudian seniman menggores lapisan
tersebut dengan jarum etsa yang runcing, sehingga bagian logamnya terbuka.
Plat tersebut lalu dicelupkan dalam larutan asam atau larutan asam disapukan
di atasnya. Asam akan mengikis bagian plat yang digores (bagian logam yang
terbuka/tak terlapisi). Setelah itu, lapisan yang tersisa dibersihkan dari plat,
dan proses pencetakan selanjutnya sama dengan proses pada engraving.
Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 5
Etsa atau Etchant, adalah proses dengan menggunakan larutan asam
kuat untuk mengikis bagian permukaan logam yang tak terlindungi untuk
menciptakan desain pada logam. Sebagai metode dalam seni grafis, Etsa
merupakan teknik paling penting dalam sejarah karya seni grafis Barat (old
master prints) dan masih tetap banyak digunakan sampai sekarang.
Sebagai contoh seperti gambar dibawah ini, dalam pembuatannya
menggunakan teknit Etsa untuk menciptakan kedalaman pada bidang lekukan.

Etsa karya Francisco Goya karya 3 dimensi teknik etsa

6. Aquatint
Aquatint Adalah variasi dari etsa. Seperti etsa, aquatint menggunakan
asam untuk membuat gambar cetakan pada plat logam. Pada teknik etsa
digunakan jarum untuk menciptakan garis yang akan menjadi warna tinta
pekat, aquatint menggunakan serbuk resin yang tahan asam untuk
menciptakan efek tonal.
Kebanyakan karya-karya grafis Fransisco Goya menggunakan teknik aquatint.

7. Drypoint
Drypoint Merupakan variasi dari engraving, dikerjakan dengan alat
runcing, bukan dengan alat burin berbentuk "v". Sementara garis pada
engraving sangat halus dan bertepi tajam, goresan drypoint meninggalkan
kesan kasar pada tepi garis. Kesan ini memberi ciri kualitas garis yang lunak,
dan kadang-kadang berkesan kabur, pada drypoint. Karena tekanan alat
press dengan cepat merusak kesan tersebut, drypoint hanya berguna untuk
jumlah edisi yang sangat kecil; sekitar sepuluh sampai duapuluh karya. Untuk
mengatasi ini, penggunaan electro-plating (pelapisan secara elektrik dengan
bahan logam lain) telah dilakukan sejak abad sembilanbelas untuk
mengeraskan permukaan plat. Teknik ini kelihatannya ditemukan oleh seorang
seniman Jerman selatan abad limabelas yang memiliki julukan Housebook
Master, di mana semua karya- karyanya menggunakan drypoint. Di antara
seniman old master print yang menggunakan teknik ini: Albrecht Dürer
memproduksi 3 karya drypoint sebelum akhirnya berhenti menggunakannya;
Rembrandt sering menggunakannya,
tetapi biasanya digabungkan etsa dan engraving.

8. Mezzotint
Salah satu cara lain dalam teknik intaglio di mana plat logam terlebih
dahulu dibuat kasar permukaannya secara merata; gambar dihasilkan dengan
mengerok halus permukaan, menciptakan gambar yang dibuat dari gelap ke
terang. Mungkin juga menciptakan gambar hanya dengan mengkasarkan
bagian tertentu saja, bekerja dari warna terang ke gelap.
Mezzotint dikenal karena kualitas tone-nya yang kaya: pertama, karena
permukaan yang dikasarkan secara merata menahan banyak tinta,
menghasilkan warna cetak yang solid; kedua, karena proses penghalusan

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 6


tekstur dengan menggunakan burin, atau alat lain menghasilkan gradasi halus
untuk mengembangkan tone.

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 7


Metode mezzotint ditemukan oleh Ludwig von Siegen (1609-1680). Proses
ini dipakai secara luas di Inggris mulai pertengahan abad delapanbelas, untuk
mereproduksi foto dan lukisan.

9. Litografi
Litografi adalah teknik yang ditemukan pada tahun 1798 oleh Alois
Senefelder dan didasari pada sifat kimiawi minyak dan air yang tak bisa
bercampur. Digunakan permukaan berpori, biasanya sejenis batu yang disebut
limestone/batu kapur; gambar dibuat pada permukaan batu dengan medium
berminyak. Kemudian dilakukan pengasaman , untuk mentransfer minyak ke
batu, sehingga gambar 'terbakar' pada permukaan. Lalu dilapisi gum arab,
bahan yang larut air, menutupi permukaan batu yang tidak tertutupi medium
gambar (yang berbasis minyak).
Batu lantas dibasahi, air akan berada pada bagian permukaan yang tidak
tertutup medium gambar berbasis minyak tadi; selanjutnya batu di-roll dengan
tinta berbasis minyak ke seluruh permukaan; karena air menolak sifat minyak
pada tinta maka tinta hanya menempel pada bagian gambar yang berminyak.
Kemudian selembar kertas lembap diletakkan pada permukaan, image/gambar
ditransfer ke kertas dengan menggunakan alat press.
Teknik litografi dikenal dengan kemampuannya menangkap gradasi halus
dan detail yang sangat kecil.
Variasi dari teknik ini adalah foto-litografi, di mana gambar ditangkap lewat
proses fotografis pada plat logam; kemudian pencetakan dilakukan dengan
cara yang sama.

La Goulue, Poster litografi contoh hasil teknik litografi


karya Toulouse-Lautrec

10. Cetak Digital


Cetak Digital biasanya menggunakan peralatan seperti kamera foto,
komputer, tablet dan lain-lain. Hasil dari cetak digital biasanya menggunakan
bahan yang bervariasi seperti pada kertas, kain atau kanvas plastik.
Cetak digital merujuk pada image/citra yang diciptakan dengan komputer
menggunakan gambar, teknik cetak lain, foto, light pen serta tablet, dan
sebagainya. Citra tersebut bisa dicetak pada bahan yang bervariasi termasuk
pada kertas, kain atau kanvas plastik.
Reproduksi warna yang akurat merupakan kunci yang membedakan
antara digital print berkualitas tinggi dengan yang berkualitas rendah. Warna
metalik (emas, perak) sulit untuk direproduksi secara akurat karena akan
memantul- balikkan sinar pada scanner digital. Cetak digital berkualitas tinggi
biasanya direproduksi dengan menggunakan file data ber-resolusi sangat
tinggi dengan printer ber-presisi tinggi.
Cetak digital bisa dicetak pada kertas printer desktop standar dan
kemudian ditransfer ke art paper tradisional (misalnya, Velin Arch atau

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 8


Stonehenge

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 9


200gsm). Salah satu cara mentransfer berkas adalah dengan meletakkan hasil
cetakan menghadap permukaan, art paper kemudian diolesi dengan
Wintergreen oil di belakang cetakan, kemudian dipress.

F. Warna dalam Seni Grafis


Pewarnaan dalam seni grafis banyak cara yang dipakai. Seringkali pewarnaan
dalam etsa,cetak saring, dan cukil kayu yang diterapkan dengan menggunakan
plat, papan atau screen yang terpisah atau dengan menggunakan pendekatan
reduksionis. Teknik pewarnaan multi-plat terdapat sejumlah plat, screem atau
papan yang masing-masing menghasilkan warna yang berbeda, kemudian
diterapkan pada tahap tertentu untuk menghasilkan keseluruhan gambar. Rata-
rata plat yang digunakan 3-7 plat untuk menghasilkan warna-warni yang berbeda.
Penggunaan warna yang pertama digunakan adalah warna yang cerah atau muda
sampai warna yang terakhir menggunakan warna yang gelap.
Tiap penerapan warna akan berinteraksi dengan warna lain yang telah
diterapkan pada kertas, jadi sebelumnya perlu dipikirkan pemisahan warna.
Biasanya warna yang paling terang diterapkan lebih dulu kemudian ke warna yang
lebih gelap.
Pendekatan reduksionis untuk menghasilkan warna dimulai dengan papan
kayu atau lino yang kosong atau dengan goresan sederhana. Kemudian seniman
mencukilnya lebih lanjut, memberi warna lain dan mencetaknya lagi. Bagian lino
atau kayu yang dicukil akan mengekspos (tidak menimpa) warna yang telah
tercetak sebelumnya.
Pada teknik grafis seperti chine-collé atau monotype, pegrafis kadang-kadang
hanya mengecat warna seperti pelukis kemudian dicetak.
Konsep warna subtraktif yang juga digunakan dalam cetak offset atau cetak digital,
di dalam software vektorial misalnya Macromedia Freehand, CorelDraw atau
Adobe Ilustrator atau bitmap ditampilkan dalam CMYK atau ruang warna lain.

G. Seniman Grafis Indonesia


1. Firman Lie
Selain sebagai seorang seniman grafis, Firman Lie juga seorang dosen
pengajar di Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta (IKJ), dan juga di
Universitas Bina Nusantara. Lahir dikota Jambi, menekuni dunia grafis sejak
masih duduk dibangku perkuliahan. Awalnya dia mengira bahwa seni grafis
hanya bergelut dengan percetakan, namun setelah mengikuti beberapa
pameran, ia sadar bahwa potensi grafika sebagai seni murni jauh lebih
menarik daripada komersialisasi.
Sampai saat ini, ia sering melakukan pameran tunggal seni grafis, dan
juga pameran bersama. Sudah puluhan kali ia berpameran, sehingga karyanya
dikenal oleh kalangan seniman, dan masyarakat pada umumnya.

2. Suromo DS
Suromo lahir pada tahun 1919, termasuk pelukis yang tumbuh lewat
pemasakan ide-ide Persagi untuk mengungkapkan realitas kehidupan sosial
dengan cara yang impresif. Lukisan dengan tema-tema sekitar kehidupan
sehari-hari dan perjuangan kemerdekaan memang banyak dibuat untuk karya
grafisnya. Beberpa contoh judul yang dibuatnya yaitu: “pasar”, “penghadang
gerilya”, dan “pertempuran gerilya”.
Pada karya yang berjudul”pasar’ Suromo benar-benar menunjukkan
kemampuan teknik cukilan kayu yang mendekati engraving. Lebih jauh lagi
perspektif , pencahayaan, dan detail bentuk-bentuknya telah mencapai
keunggulan, sehingga karya seni grafis yang realistik ini terasa hidup. Suromo

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 10


meninggal dunia pada tahun 2003, dengan meninggalkan karya-karya
besarnya.

3. Kaboel Suadi
Lahir di Cirebon, 7 November 1935 – meninggal di Bandung, 27
September 2010 pada umur 74 tahun), adalah seorang pelukis dan seniman
grafis Indonesia. Pada 1964 Kaboel mulai menempuh pendidikannya di
Jurusan Arsitektur dan Seni Rupa Institut Teknologi Bandung. Pada 1969 ia
mendapat kesempatan untuk memperdalam seni grafis di Hochschule für
bildende Künste di Berlin Barat Kaboel mengajar di Institut Teknologi Bandung,
dan pensiun pada 2000. Pada 1990 ia memperoleh kesempatan mengajar di
Hochschule für bildende Künste (HBK) Braunschweig. Setelah pensiun dari
ITB, sejak tahun 2000 ia mengajar di Fakultas Seni Rupa dan Desain di
Universitas Trisakti, Jakarta.
Beberapa karyanya yang layak dicatat adalah:
 Monumen Perjuangan Rakyat di Indramayu
 Patung Mahkamah Agung RI pertama di Gedung Mahkamah Agung
 Patung Menteri Kehakiman Pertama RI di Gedung Kehakiman
 12 Patung Pahlawan Nasional di Graha Pemuda, Senayan, Jakarta
 Display Vitrin di Museum Artha Suaka, Bank Indonesia
 Patung di Museum Bank Rakyat Indonesia, Purwokerto
 Display Museum Negeri Jawa Barat
 Mural di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta
 Mural Gedung Djarum, Kudus
 Replika Kereta Paksi Naga Liman untuk Expo Vancouver, Kanada
 Piala Sporta (Anugerah Insan Terbaik Olahraga Indonesia)
 Buku Sketsa Berlin Barat

Selain itu ia juga pernah berpameran lukisan dan grafis di Indonesia, serta di
berbagai kota di mancanegara seperti di Tokyo, Osaka, New Delhi, Bangkok,
Pusan, Paris, Amsterdam, New York, Berlin, Braunschweig, dan lain-lain.

H. Bedanya seni grafis dan desain grafis.


Seni grafis itu ada di tataran seni murni, sedangkan desain grafis itu ada di
tataran yang berbeda. seni grafis adalah seni murni seperti seni lukis, dan lain-
lain, tapi mediumnya adalah alat-alat grafika / percetakan. Biasanya para
seniman seni grafis ini sekolahnya di jurusan seni murni, tapi mendalami grafika,
mereka mengeksplorasi berbagai teknik cetak, dari cetak tinggi, mencetak
menggunakan cetakan cukil kayu, dan lain-lain, dan hasilnya dipamerkan
selayaknya pameran lukisan.
Sebagaimana layaknya seni murni, sang seniman / karyanya itulah yang
menjadi subjek / pusat seni tersebut, lalu audience yang harus mendatangi
mereka, masuk untuk menyaksikan karya-karya tersebut. Riset yang dilakukan
seniman bukan riset audience, tetapi riset terhadap objek yang mau dilukisnya.
Seniman langsung berhadapan dengan audience, dia bukan ‘komunikator’ bagi
pihak lain melainkan bagi dirinya sendiri.
Berbeda dengan desain grafis, yang menjadi subjek adalah audience,
karena itu riset audience merupakan yang utama bagi desainer grafis. Desainer
grafis yang mendatangi audience dan melayani mereka, bukan sebaliknya.
Desainer grafis biasanya berada di posisi jembatan penghubung antara pemilik
produk / perusahaan dan masyarakat /audience. jadi dia adalah ‘komunikator’.

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 11


Uji Kompetensi Bab IX

I. Pilihlah jawaban pada soal di bawah ini dengan cara memberikan tanda (X) pada
huruf a,b,c atau d sebagai jawaban yang dianggap paling benar!

1. Kata grafis berakar dari kata latin graphicus mempunyai arti seperti di bawah ini
kecuali....
a. lukisan b. gambar c. tulisan d. ukiran

2. Awalnya seni grafis termasuk dalam seni murni (fine art) yang fungsinya untuk....
a. kepuasan bathin saja b. benda hias c. benda pakai d. kepuasan diri

3. Gambar di samping merupakan gambar cap-cap tangan


bentuk grafis zaman purba ditemukan di....
a. Goa Batu c. Bukit Sulawesi
b. Gunung Sumbing d. Goa Leang-leang

4. Salah satu karakteristik grafis yang sangat menguntungkan yaitu....


a. dapat dibuat besar b. dapat diperbanyak c. dapat diperkecil d. tahan air

5. Bahan dan alat yang digunakan dalam proses pembuatan suatu karya seni disebut....
a. perlengkapan b. palet c. media d. wadah

6. Cetakan yang memiliki permukaan yang timbul, permukaan tersebut merupakan sarana
atau tempat yang akan diberi warna dinamakan....
a. Relief print b. Intaglio print c. Stensil print d. Plano print

7. Cetak grafis yang menggunakan peralatan seperti kamera foto, komputer, tablet,
disebut cetak....
a. Relief b. Datar c. Digital d. Tinggi

8. Gambar benda di bawah ini merupakan contoh alat cetak dalam teknik grafis yang
disebut....

a. Planotec c. Stopler
b. Stempel d. Capler

9. Penggunaan warna yang pertama digunakan dalam teknik grafis adalah warna yang....
a. cerah atau muda b. gelap c. kontras d. agak gelap

10. Yang bukan seniman grafis di bawah ini adalah....


a. Firman Lee b. Suromo c. Kaboel Suadi d. Soerono

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 12


11. Teknik engraving dikembangkan di negara... pada tahun 1430.
a. Australia b. Jerman c. Amerika d. Italia

12. Dalam dunia grafis ‘engraving yaitu keteknikan yang berbentuk....


a. Goresan tajam b. Goresan halus c. Ukiran halus d.Ukiran tajam

13. Teknik litografi ditemukan pada tahun 1798 yaitu oleh ....
a. Alois Senefelder b. A.D Pirous c. Fransosco Goya d. Albert Durer

14. Dalam teknik litografi biasanya menggunakan media seperti batu yang disebut....
a. Stonesome b. Lithostone c. Stonelane d.Limestone

15. Fungsi alat rakel pada teknik grafis adalah untuk ....
a. Mewarnai kertas agar hasilnya baik
b. Memberikan gradasi warna pada kertas
c. Meratakan cat/tinta melintasi screen, diatas stensil
d. Menjadikan screen berwarna-warni

16. Peralatan yang dipakai pada grafis cetak tinggi yaitu ....
a. Karet dan kertas
b. Pisau dan penggaris
c. Rol dan palet
d. Pisau dan sudip

17. Seniman grafis yang berasal dari Yogyakarta, dan mulai beraktifitas seni pada tahun
1950-an adalah ....
a. Suromo dan Abdul Salam
b. Firman Lee dan Dullah
c. Kaboel suadi dan Suroyo
d. Abdullah dan Suseno

18. Penggunaan Screen pada seni grafis dipakai pada teknik grafis cetak....
a. Dalam b. Tinggi c. Datar d. Digital

19. Media yang sering dipakai pada teknik intaglio adalah ....
a. Batu b. besi c. Plat logam d. Kuningan

20. Di bawah ini merupakan bahan alami yang dapat digunakan sebagai media cetak
dalam keteknikan grafis yaitu ....
a. Mentimun b. Singkong c. Kentang d. Pisang

II. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas!


1. Jelaskan yang dimaksud dengan seni grafis!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
2. Sebutkan 4 karakteristik dari seni grafis!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 13


3. Sebutkan peralatan yang digunakan dalam cetak sablon!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
4. Jelaskan yang dimaksud dengan cetak datar!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
5. Jelaskan bagaimana teknik pewarnaan dalam seni grafis!
...................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................

6. Jelaskan teknik intaglio pada keteknikan grafis!


...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
.................................................................................................................................
7. Jelaskan teknik Drypoint pada keteknikan grafis!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
..................................................................................................................................
8. Sebutkan 3 judul karya grafis dari seniman grafis Suromo DS!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
.................................................................................................................................
9. Bahan apa sajakah yang digunakan sebagai hasil pada grafis cetak digital!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
..................................................................................................................................
10. Apa perbedaan Seni Grafis dengan Desain grafis!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
.................................................................................................................................

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 14


BAB X
PAMERA
N

A. Pengertian
Pameran adalah suatu kegiatan penyajian visual baik bentuk dua dimensi
maupun tiga dimensi untuk penyampaian ide-ide kreatif kepada khalayak umum.
Ada juga yang mengartikan bahwa pameran merupakan kegiatan menampilkan
karya-karya visual untuk mendapatkan tanggapan, penilaian, dan penghargaan
dari masyarakat umum.
Selain itu pameran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan
ide atau gagasan perupa kepada publik melalui media karya seninya. Melalui
kegiatan ini diharapkan terjadi komunikasi antara perupa yang diwakili oleh karya
seninya dengan apresiator. Hal ini sejalan dengan definisi yang diberikan Galeri
Nasional bahwa: “Pengertian pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya
seni rupa untuk dikomunikasikan hingga dapat diapresiasi oleh masyarakat
luas.”
Penyelenggaraan pameran dalam konteks pembelajaran seni budaya bisa
dilakukan baik di sekolah maupun di luar sekolah (masyarakat). Penyelenggaraan
pameran di sekolah menyajikan materi pameran berupa hasil studi para siswa dari
kegiatan pembelajaran kurikuler, dan kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ini
biasanya dilakukan pada akhir semester atau akhir tahun ajaran. Adapun konteks
pameran dalam arti luas, di masyarakat, materi pameran yang disajikan berupa
berbagai jenis karya seni rupa untuk diapresiasi oleh masyarakat luas.

B. Tujuan pameran
Pameran di sekolah memiliki beberapa tujuan, seperti tujuan sosial, komersial
dan kemanusian.
1. Tujuan sosial ialah karya seni yang dipamerkan digunakan untuk kepentingan
sosial.
2. Tujuan komersial ialah pameran bertujuan untuk menghasilkan keuntungan
bagi seniman atau penyelenggara seniman, diharapkan karya yang
dipamerkan terjual.
3. Tujuan kemanusiaan ialah demi kepentingan pelestarian, pembinaan nilai-nilai
serta pengembangan hasil karya seni budaya yang masyarakat miliki.
Penjualan karya dengan tujuan ini akan disumbangkan ke panti asuhan,
korban bencana, maupun masyarakat kurang mampu.

Pameran di sekolah memiliki tujuan utama yakni untuk mendapat apreasiasi


dan tanggapan dalam pengunjung dengan tujuan meningkatkan tujuan berkarya
dan peningkatan wawasan seni rupa.

C. Fungsi pameran
Pameran memiliki fungsi sosial yang sangat penting dalam upaya meningkatkan
dan memenuhi kebutuhan batil dan emosional masyarakat adapun fungsi pameran
seni rupa berikut ini.
 Sarana Edukasi yaitu pameran mendidik siswa pentingnya pengalaman batin
yang berguna untuk menyeimbangkan kegiatan akal dan pikiran manusia.
 Sarana Apresiasi yaitu Apresiasi dalam menilai karya seni sangat penting bagi
pencipta karya tersebut, proses apresiasi dapat digunakan menjadi 2 yaitu
apresiasi aktif dan apresiasi pasif.

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 15


 Sarana Prestasi yaitu pameran bisa menjadi ajang kompetisi bagi para pencipta
seni, karena melalui karya seni kita akan tahu setinggi apa keaktifan dan
kreativitas pencipta seni dalam membuat karya.
 Sarana Rekreasi yaitu Rutinitas sekolah kita setiap hari tentu menguras energi
dan pikiran, untuk membuat pikiran rileks kita bisa mengunjungi pameran seni.

D. Macam-macam pameran
Berdasarkan jenisnya pameran digolongkan menjadi dua yaitu sebagai berikut:
1. Pameran Umum yaitu pameran yang diselenggarakan oleh masyarakat umum,
siapapun dapat menyelenggarakan karena bersifat umum. Misalnya: Seniman
atau instansi
2. Pameran Khusus yaitu pameran yang diselenggarakan oleh kalangan tertentu.
Contohnya sekolah mengadakan pameran kelas atau sekolah. Pameran
seperti ini merupakan bagian dari proses pembelajaran dalam bidang
pendidikan seni rupa.
Berdasarkan Jumlah pesertanya pameran dibedakan menjadi dua macam yaitu:
1. Pameran Tunggal adalah pameran yang dilaksanakan oleh satu orang dengan
menampilkan karyanya sebagai bentuk ungkapan dan kreativitas yang
dimilikinya.
2. Pameran Kelompok adalah pameran yang dilaksanakan oleh dua orang atau
lebih dalam menampilkan karya seni rupa.
Berdasarkan Waktu Pelaksanaannya pameran dibagi menjadi tiga macam yaitu:
1. Pameran Tetap yaitu pameran yang setiap saat dapat dikunjungi, biasanya
pameran ini menyatu dengan rumah seorang seniman, yang sewaktu-waktu
dapat datangi oleh para pengunjung.
2. Pameran Rutin yaitu pameran yang dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu,
biasanya dalam rangka memperingati hari besar nasional dan lain-lain.
Pameran ini dapat dilakukan satu tahun sekali atau dua tahun sekali.
3. Pameran Insidental yaitu pameran yang dilakukan karena ada suatu peristiwa
atau kejadian alam sehingga pameran perlu dilakukan biasanya dalam usaha
menggalang dana untuk kegiatan sosial. Seperti pernah ada pameran fotografi
mengenang peristiwa Tsunami Aceh, dan mengenang korban bencana gempa
atau letusan gunung merapi. Pameran ini sifatnya hanya sesaat saja.
Berdasarkan Karya yang ditampilkam pameran digolongkan menjadi dua macam
antara lain:
1. Pameran Homogen adalah pameran yang hanya menampilkan satu jenis
karya saja, misalkan pameran seni lukis, atau pameran patung, serta pameran
kerajinan dan lain-lain.
2. Pameran Haterogen adalah pameran yang menampilkan lebih dari satu jenis
karya, misalnya pameran lukis dan patung, atau pameran yang menampilkan
karya patung,lukisan,fotografi,kerajinan,dan lain-lain.
E. Tahapan Dalam Pameran
1. Tahap awal (perencanaan)
Pada tahapan ini yang harus dilakukan adalah membentuk kepanitiaan,
pembuatan proposal, dan menentukan waktu pelaksanaan pameran.
a. Pembentukan kepanitiaan
Panitia adalah sekelompok orang yang ditunjuk atau dipilih untuk
mengurusi dan melaksanakan suatu kegiatan. Panitia dipilih melalui
musyawarah, biasanya melalui organisasi sekolah seperti OSIS.
Kepanitiaan pameran dapat disusun seperti berikut ini:
1) Pelindung yaitu Kepala sekolah sebagai pananggungjawab terhadap
pelaksanaan kegiatan pameran di sekolah.

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 16


2) Pembimbing yaitu guru kesenian yang tugasnya memberikan arahan
dan bimbingan tentang kegiatan pameran yang dilakukan.
3) Ketua yaitu dijabat oleh ketua kelas atau ketua OSIS yang dipilih,
tugasnya mengkoordinasikan dan memimpin semua kegiatan yang
berhubungan dengan pelaksanaan pameran.
4) Sekretaris yaitu siswa yang dipilih dan bertugas menangani bidang
administrasi.
5) Bendahara yaitu siswa yang diberi tugas menangani bidang keuangan.
Ketua,sekretaris dan bendahara sering disebut sebagai pengurus
harian.
6) Seksi-seksi diantaranya:
 Seksi perlengkapan bertugas menyiapkan semua perlengkapan
dan alat-alat yang diperlukan dalam pameran, dari mulai pengadaan
sampai bertanggungjawab terhadap pengembalian barang.
 Seksi publikasi bertugas menyampaikan informasi kepada
masyarakat tentang pelaksanaan pameran.
 Seksi Dekorasi dan Dokumentasi bertugas mengatur dan menata
ruang pameran agar menjadi indah dan menarik serta
mendokumentasikan semua yang berhubungan dengan pameran.
 Seksi usaha bertugas mencari dana yang diperlukan dengan cara
mencari sponsor atau donatur.
 Seksi Keamanan bertugas menjaga keamanan selama kegiatan
pameran berlangsung sampai dengan selesai.
 Seksi Konsumsi bertugas menyiapkan dan membagikan konsumsi
dari kegiatan awal sampai pelaksanaan kegiatan pameran.
 Seksi kebersihan bertugas menjaga kebersihan ruang pameran dan
sekitar ruang pameran dari mulai pelaksanaan sampai selesai.
b. Pembuatan proposal
Setelah pembentukan kepanitiaan maka langkah selanjutnya membuat
proposal untuk mendapatkan persetujuan dari pimpinan sekolah. Proposal
kegiatan berisi semua hal yang berkaitan dengan pameran seperti dasar
kegiatan, tujuan, tema, peserta pameran,waktu pelaksanaan,kepanitiaaan,
dana yang diperlukan, dan lain-lain.
c. Menentukan tema pameran
Tema merupakan pokok pikiran yang mendasari seluruh kegiatan. Dalam
menentukan tema harus disesuaikan dengan maksud dan tujuan pameran.
Misalnya “ Dengan Pameran Seni Rupa Kita Tingkatkan Kreativitas dan
Prestasi Belajar Siswa”. Bisa juga isi tema disesuaikan dengan momen
hari- hari besar nasional.
d. Menyusun jadwal kegiatan dan menyusun program kerja
Jadwal kegiatan pameran disusun dari mulai persiapan sampai
dengan selesainya kegiatan pameran, agar pelaksanaan pemeran dapat
berjalan dengan lancar. Dalam jadwal kegiatan tertera hari, tanggal, waktu,
dan jenis kegiatan yang dilakukan.
Menyusun program kerja digunakan untuk mempermudah tugas dan
tanggung jawab masing-masing elemen atau seksi yang terlibat dalam
pelaksanaan pameran. Penyusunan program dirancang oleh ketua dan
sekretaris terlebih dahulu sebelum dimusyawarahkan dengan lainnya. hal-
hal yang perlu diperhatikan dalam rencana kerja pameran antara lain
sebagai berikut.
1. Merencanakan kebutuhan perlengkapan secara keseluruhan.
2. Menentukan jumlah undangan.
3. Menentukan penjaga stand pameran.

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 17


4. Mengadakan pengecekan.
5. Membuat publikasi.
6. Menentukan rapat kerja.
7. Mempersiapkan karya yang akan dipamerkan.
8. Menata tempat pameran.
9. Mengadakan koordinasi.
10. Pengawasan pameran.
11. Sarasehan dengan nara sumber.
Penyusunan program tersebut di atas dibuat kerangka program secara
detail seperti waktu pelaksanaan (hari dan jam), tempat, dan siapa yang
menjadi pelaksana.
e. Menentukan tempat pelaksanaan pameran
Tempat pameran perlu dipersiapkan dengan baik sebelum pelaksanaan
kegiatan. Tempat pameran haruslah memenuhi syarat-syarat antara lain:
Aman, strategis, luas, mudah terjangkau, bersih, dekat dengan keramaian.
Menentukan tempat yang akan digunakan perlu adanya kesepakatan antar
kepanitian atau disepakati antar sekolah. Untuk menentukan tempat perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut yaitu tempatnya strategis, sudah
dikenal banyak orang, mudah dijangkau transportasi, ruangannya
representative/luas, dan udara serta cahayanya cukup.

2. Tahapan pengumpulan karya


Karya seni yang akan dipamerkan dikumpulkan terlebih dahulu , kemudian
oleh panitia akan dikelompokkan sesuai dengan bentuk dimensinya.

3. Tahapan seleksi karya


Setelah terkumpul karya seni , selanjutnya karya diseleksi oleh panitia
dengan pertimbangan guru seni rupa, dapat juga melibatkan seniman agar
karya yang dipamerkan berkualitas.
Sesuai dengan salah satu persyaratan pameran, keberadaan karya mutlak
diperlukan. Untuk memperoleh karya yang akan dipamerkan, kita perlu
mempersiapkan karya yang akan dipamerkan. kita dapat membuat karya seni
rupa yang secara khusus diperuntukan bagi pameran yang direncanakan
tersebut atau memilih dari karya tugas yang pernah kita buat dalam
pembelajaran seni rupa di sekolah sebelumnya.
Pemilihan karya yang akan dipamerkan dilakukan setelah karya terkumpul
proses pemilihan karya dapat dilakukan oleh guru dan siswa. Teknik pemilihan
karya dapat dilakukan berdasarkan kualitas karya, jenis karya, ukuran dan
kriteria lain sesuai ketentuan panitia pameran. Bahkan dalam pameran seni
rupa di sekolah, guru bisa melakukan seleksi karya ini dengan
mempertimbangkan proporsi perwakilan kelas.

Pengumpulan hasil karya yang akan dipamerkan

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 18


4. Tahapan persiapan akhir atau gladi bersih
Sebelum pelaksanaan pameran dimulai, perlu diadakan persiapan akhir atau
gladi bersih. Hal ini untuk mengecek dan untuk mengetahui hal-hal yang perlu
diperbaiki. Gladi bersih dilakukan dua hari sebelum pelaksanaan pameran.
Karya yang akan dipamerkan perlu dipersiapkan sebaik-baiknya.
Persiapan dilakukan dengan menyeleksi karya-karya yang pantas untuk
dipamerkan. Untuk karya seni rupa dua dimensi dalam menyajiannya diberi
bingkai agar lebih menarik. Karya seni tiga dimensi (patung, keramik, dan seni
kriya lain) dibuatkan meja untuk meletakkan karya (box) di atasnya.
Mempersiapkan tempat untuk memajang karya seni rupa dua dimensi (lukisan,
ilustrasi, poster, kartun, karikatur, dan anyaman) yang berada di dalam
ruangan disebut sketsel atau papan panel. Kelengkapan lainnya selain box
atau meja karya seni tiga dimensi dan sketsel, juga mempersiapkan kawat
untuk menggantungkan karya dua dimensi, buku tamu, buku kesan dan saran,
buku catalog, label (untuk mencantumkan judul, media, pencipta, ukuran
karya), lampu, tape recorder, dan reklame untuk publikasi.
Menata karya digunakan untuk mendapatkan komposisi karya yang baik.
Komposisi yang baik dalam menata karya pada pameran dapat mempermudah
penonton dalam menikmati karya yang ditampilkan, selain itu juga penonton
dapat dengan nyaman mengapresiasi karya-karya tersebut. Dalam
mengkomposisi karya dapat dilakukan dengan mengelompokkan jenis karya
menurut fungsinya (seni rupa murni atau seni rupa terapan), berdasarkan
dimensinya (dua dimensi atau tiga dimensi), berdasarkan ukuran (besar atau
kecilnya karya), atau berdasarkan tema.
Meletakkan karya seni rupa dua dimensi sebaiknya diletakkan di dinding
atau di sketsel yang telah dibuat. Menata karya sebaiknya jangan terlalu
berdekatan, sehingga terkesan berjejal dan tidak rapi, kurang lebih jarak
antara karya yang satu dengan lainnya 20 cm. Dengan penataan yang kurang
menarik akan mempengaruhi pengunjung dalam mengapresiasi karya.
Posisi karya juga harus disesuaikan dengan sudut pandang pengunjung.
Penataan karya kurang baik apabila karya di letakkan terlalu ke atas atau
terlalu ke bawah. Penataan karya seni rupa dua dimensi apabila posisi dan
besarnya karya berbeda-beda dapat dilakukan dengan penataan rata atas,
penataan rata tengah, dan penataan rata bawah.
Sedangkan penataan karya seni rupa tiga dimensi sebaiknya di letakkan
di atas meja (box). Tata letak karya sebaiknya dibuat menyebar agar
pengunjung dengan mudah mengamati dan menikmati karya yang ditampilkan.
Pengunjung sebelum masuk ke dalam ruang pameran, mengisi buku tamu
terlebih dahulu. Setelah keluar mengisi buku kesan dan pesan.

5. Tahap pelaksanaan
Setelah semua persiapan selesai, maka pameran dapat dilaksanakan
sesuai jadwal yang ditentukan. Keberhasilan pameran tergantung pada
kesiapan dan kerjasama panitia,sehingga perlu koordinasi dan kebersamaan
dalam bekerja.
Pelaksanaan pameran mencakup kegiatan pelaksanaan kerja panitia
secara bersama-sama, penataan ruang, pelaksanaan pameran dan
penyusunan laporan.
1. Pelaksanaan Kerja Kepanitiaan
Pelaksanaan pameran merupakan puncak dari implementasi rencana yang
telah disusun pada tahap perencanaan pameran. Pelaksanaan kegiatan ini
akan berjalan dengan lancar bila semua pihak khususnya panitia pameran

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 19


melakukan kerjasama dan berkomitmen untuk mensukseskan pameran
tersebut.
2. Penataan Ruang Pameran
Sebelum dilakukan penataan ruang pameran, panitia pameran terlebih dulu
membuat rancangan denah ruang pameran. Hal ini berfungsi untuk mengatur
arus pengunjung, komposisi penataan karya yang serasi, pengaturan jarak
dan tinggi rendah pandangan terhadap karya dua dimensi dan tiga dimensi.
Sehubungan dengan penataan ruang, beberapa hal yang perlu perhatikan
diantaranya:
a. karya yang memiliki komposisi warna yang kuat hendak tidak didekatkan
dengan karya dengan komposisi warna yang lemah,
b. karya dengan komposisi warna yang kurang hendak tidak diletakan pada
ruang yang sedikit sinar karena akan semakin memperlemah warna yang
ada.
c. pemberian cahaya lampu jangan sampai menyilaukan mata mengganggu
pandangan orang yang melihatnya,
d. pemasangan karya hendaknya sejajar dengan pandangan mata, tidak
terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah,
e. pemasangan karya yang lebih tinggi dari tubuh penikmatnya harus dibuat
condong ke bawah sehingga mudah dinikmati,
f. letakan beberapa pot bunga dan tanaman untuk memperindah dan
menyegarkan ruangan,
g. letakan karya tiga dimensi pada tempat yang bisa dilihat dari berbagai
sudut pandang,
h. pengelompokan karya harus memperhatikan ukurannya,
i. jika tidak ada AC perlu menempatkan kipas angin untuk menghilangkan
suasana panas,
j. sediakan tempat sampah untuk menjaga kebersihan

3. Penataan Alur Masuk Pengunjung


Penataan alur arus pengunjung perlu disesuaikan dengan kondisi
ruang. Dalam pameran sekolah dapat dibagi menjadi dua model
alur:
1. Pengaturan lalu lintas pengunjung bila pameran dilakukan di dalam ruang
kelas dengan satu pintu.
2. Pengaturan lalu lintas pengunjung bila pameran dilakukan di dalam ruang
kelas dengan dua pintu.

a. Penataan dan Penempatan Karya


Penataan karya yang dipamerkan dilakukan atas dasar
pertimbangan berdasarkan jenis, ukuran, warna, tinggi-rendah
pemasangannya.

b. Penataan Pencahayaan
Aspek lain yang tidak kalah pentingnya dalam penataan ruang
pameran adalah aspek pencahayaan. Penataan cahaya ruang pameran
dikelompokan menjadi pencahayaan secara khusus (pencahayaan
terhadap karya dengan menggunakan spot-light) dan secara umum
(pencahayaan ruang pameran untuk kepentingan pengunjung membaca
katalog, folder dan sebagainya). Pencahayaan terhadap karya ini
diupayakan tidak menyilaukan pandangan pengunjung.

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 20


c. Pembukaan pameran
Pelaksanaan pameran di sekolah biasanya dimulai dengan
kegiatan pembukaan pameran yang ditandai dengan kata sambutan
dari ketua panitia pelaksana, pembimbing, serta acara sambutan
sekaligus pembukaan pameran oleh Kepala Sekolah atau yang
mewakilinya. Pada waktu pembukaan bisanya setiap pengunjung
dibagi katalog pameran dan dipersilahkan untuk mencicipi jamuan
yang telah disediakan oleh panitia.

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan ketika pengunjung


mengunjungi ruang pameran, di antaranya:
1) pengunjung diupayakan mengisi buku tamu,
2) bila masih ada, pengunjung yang hadir diberi katalog,
3) sewaktu-waktu panitia mengamati suasana ruangan seperti kondisi
pencahayaan, dan keutuhan karya yang dipamerkan;
4) untuk memandu para pengunjung pameran dalam menikmati materi
pameran, maka peran Seksi Stand sebagai pemandu pameran perlu
bekerja secara profesional perlu memberikan arahan dan penjelasan
kepada para pengunjung;
5) pengunjung pameran hendaknya mengisi buku kesan dan pesan,
hal ini sangat berguna untuk menilai tanggapan pengunjung terhadap
proses pelaksanaan pameran dan karya yang dipamerkan.

d. Laporan Kegiatan Pameran


Laporan kegiatan pameran di sekolah secara tertulis dibuat oleh
panitia pemeran sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan
pameran. Laporan ini kemudian ditujukan kepada Kepala Sekolah
sebagai pihak yang bertanggungjawab terhadap segala kegiatan di
sekolah. Laporan kegiatan juga diberikan kepada sponsor utama
jika pihak sponsor memintanya. Sebagai penyandang dana utama
kegiatan pameran, pihak sponsor biasanya ingin mengetahui
bagaimana dana yang diberikannya digunakan secara baik oleh
panitia.
Laporan kegiatan pameran tidak hanya berisi hal-hal yang baik saja
tetapi juga kekurangan dan kelemahan dalam penyelenggaraan.
Laporan berfungsi juga sebagai alat evaluasi kegiatan sehingga
kelemahan dan kekurangan dalam penyelenggaraan pameran dapat
diperbaiki oleh panitia dalam kegiatan pameran di masa yang akan
datang.

Penataan karya seni dua dimensi dan tiga dimensi

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 21


Pengunjung mengapresiasi karya seni

Pameran sekolah untuk meningkatkan kreativitas dan apresiasi siswa

6. Tahap evaluasi
Tahapan ini dilakukan setelah kegiatan pameran selesai dilaksanakan, dengan
tujuan untuk melihat dan menilai hasil kegiatan dari laporan masing-masing
seksi kepanitiaan agar kita mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam
kegiatan pameran yang dilakukan. Sehingga menjadi bahan masukan untuk
diperbaiki pada kegiatan pameran yang akan datang.

F. Peralatan dan Perlengkapan Pameran


Sebelum pelaksanaan pameran perlu menyiapkan peralatan dan perlengkapan
untuk memajang dan menampilkan karya yang akan dipamerkan. Beberapa
peralatan dan perlengkapan yang harus dipersiapkan antara lain:
1. Papan Sketsel atau panil yaitu papan yang digunakan untuk memajang karya
dua dimensi seperti lukisan, gambar, benda hias dan lain-lain.
2. Level atau Standar display yaitu untuk meletakkan karya seni tiga dimensi
seperti patung, keramik, seni kriya. Level dapat untuk meletakkan satu atau
lebih karya seni.
3. Meja dan kursi digunakan untuk para tamu undangan, dan juga untuk
meletakkan buku tamu di pintu masuk dan buku kesan-pesan di pintu keluar.
4. Tata lampu dan pencahayaan untuk penerangan ruang pameran dan juga
berfungsi untuk menerangi karya seni yang ditampilkan, arah pencahayaan
yang tepat sangat membantu keindahan suatu karya.
Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 22
5. Dekorasi ruangan yaitu penataan tempat ruang pameran agar menjadi lebih
indah dan menarik.
6. Katalog yaitu buku atau brosur yang berisi informasi tentang materi yang
ditampilkan dalam pameran. Katalog memuat kata sambutan, jenis karya, data
peserta pameran beserta hasil karyanya.
7. Brosur sebagai sarana informasi promosi, berbentuk lipatan terdiri dari
beberapa halaman untuk diberikan atau dibagikan kepada masyarakat atau
pengunjung.
8. Buku tamu dan buku kesan dan pesan untuk mengetahui jumlah pengunjung,
nama, identitas dan kesan-pesan yang disampaikan lewat buku kesan dan
pesan.
9. Sound system diperlukan pada saat acara pembukaan pameran dan selama
kegiatan pameran dilaksanakan untuk digunakan sebagai sarana informasi
dan pemberitahuan penting yang perlu disampaikan kepada pengunjung.
10. Penataan ruang dan karya seni untuk kelancara kegiatan pameran penataan
ruang disesuaikan dengan rencana denah ruang dan penataan karya perlu
dikelompokkan berdasarkan bentuk karya dua dimensi atau tiga dimensi.

Contoh denah ruang pameran Level atau standar display

contoh katalog, brosur dan papan panil/sketsel

Uji Kompetensi Bab X

I. Pilihlah jawaban pada soal di bawah ini dengan cara memberikan tanda (X) pada
huruf a,b,c atau d sebagai jawaban yang dianggap paling benar!
Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 23
1. Kegiatan penyajian visual baik bentuk dua dimensi maupun tiga dimensi untuk
penyampaian ide-ide kreatif kepada khalayak umum dinamakan....
a. Pajangan b. Pameran c. Pertunjukkan d. Perhelatan

2. Berdasarkan jenisnya pameran digolongkan menjadi dua yaitu...dan....


a. umum dan khusus c. umum dan tunggal
b. khusus dan tunggal d. tunggal dan kelompok

3. Gambar di samping merupakan perlengkapan pameran yang disebut....


a. Sketsel c. Katalog
b. Level d. Papan

4. pameran yang dilaksanakan oleh satu orang dengan menampilkan karyanya sebagai
bentuk ungkapan dan kreativitas yang dimilikinya disebut pameran....
a. kelompok b. khusus c. tunggal d. kelompok

5. Pameran yang hanya menampilkan satu jenis karya saja disebut pameran....
a. heterogen b. khusus c. tunggal d. homogen

6. Pameran yang setiap saat dapat dikunjungi, biasanya pameran ini menyatu dengan
rumah seorang seniman, yang sewaktu-waktu dapat datangi oleh para pengunjung
dinamakan pameran....
a. rutin b. khusus c. tetap d. insidental

7. Gambar perlengkapan pameran di bawah ini dinamakan....

a. Pajangan c. Level
b. Sketsel d. Katalog

8. Buku yang berisi informasi tentang materi , sambutan, dan hasil karya, yang
ditampilkan dalam pameran disebut....
a. Brosur b. Diary c. Pamflet d. Katalog

9. Untuk meletakkan karya seni tiga dimensi seperti patung, keramik, seni kriya dan dapat
untuk meletakkan satu atau lebih karya seni dinamakan....
a. Level b. Sketsel c. Papan d. Meja

10. Yang bukan termasuk kepanitiaan dalam kegiatan pameran di bawah ini yaitu....
a. Ketua b. Sekretaris c. Bendahara d. Peserta

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 22


11. Yang bertugas membuat administrasi pameran adalah ....
a. Ketua b. Sekretaris c. Bendahara d. Pembina

12. Pameran untuk mendidik siswa tentang pengalaman bathin, dan akal pikirannya
merupakan fungsi pameran sebagai sarana ....
a. Apresiasi b. Prestasi c. Edukasi d.Rekreasi

13. Pameran seni untuk mencari keuntungan dari karya yang dijual punya tujuan ....
a. Sosial b. Pendidikan c. kemanusiaan d. Komersial

14. Syarat tempat pameran diantaranya adalah....


a.Ramai b. Sehat c. Strategis d.Hijau

15. Fungsi pameran sebagai sarana rekreasi berarti ....


a. untuk kegiatan kegiatan sosial
b. untuk membuat pikiran rileks dan sehat
c. menjadikan pameran untuk ajang promosi
d. Menjadikan pameran untuk berkreasi

16. Peralatan dalam pameran yang berfungsi sebagai sarana informasi yaitu ....
a. Sound system
b. Lighting
c. System mix
d. Sond trex

17. Agar karya yang akan dipamerkan berkualitas baik, sebaiknya panitia melakukan ....
a. promosi karya
b. seleksi karya
c. daur ulang karya
d. lelang karya

18. Untuk memberitahukan kepada masyarakat, panitia yang bertugas menyampaikan


informasi tentang pameran adalah seksi....
a. Akomodasi b. Publikasi c. Dekorasi d. Dokumen

19. Gladi bersih pameran yang tepat dilakukan....hari sebelum pelaksanaan pameran.
a. empat b. tiga c. dua d. satu

20. Di bawah ini merupakan tahapan pameran kecuali ....


a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
c. Evaluasi
d. Lelang karya

II. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas!


1. Jelaskan yang dimaksud dengan pameran insidental!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
..................................................................................................................................

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 23


2. Sebutkan 3 seksi-seksi dalam kepanitiaan pameran beserta tugasnya!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
..................................................................................................................................
3. Jelaskan tugas dari sekretaris dalam kepanitiaan pameran!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
.................................................................................................................................
4. Apa yang kamu ketahui tentang Brosur sebagai perlengkapan pameran!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
.................................................................................................................................

5. Sebutkan tahapan-tahapan dalam kegiatan pameran!


...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
.................................................................................................................................

6. Jelaskan fungsi pameran !


...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
.................................................................................................................................
7. Jelaskan tujuan dari pameran!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
.................................................................................................................................
8. Sebutkan perlengkapan pameran yang harus disiapkan!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
.................................................................................................................................

9. Jelaskan syarat tempat untuk pameran!


...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
.................................................................................................................................

10. Jelaskan pameran sebagai sarana prestasi bagi siswa!


...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
.................................................................................................................................

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 24


BAB XI
BERNYANYI LAGU MODERN

Musik modern diidentikan dengan ditambahkannya sentuhan teknologi yang lebih


maju dan penggunaan alat musik yang modern untuk mengiringi sebuah lagu.Selain itu
musik modern juga diartikan sebagai musik yang berkembang dan populer di masyarakat
luas saat ini. Musik modern modern Indonesia tidak lahir dari tradisi suatu masyarakat
tertentu, tetapi musik ini di bangun berdasarkan suatu aturan komposisi yang jelas, seperti
sistem notasi, tangganada, tekstur, dan istrumen yang telah dikenal luas dan mudah
dipelajari. Selain itu musik modern bersifat terbuka, artinya komposisi dan gaya musik ini
sangat dipengaruhi oleh berbagai pengalaman musikal para musisi dari suatu masa.
Beberapa musik modern di Indonesia antara lain sebagai berikut.
Musik Populer

A. Pengertian Musik Populer


Musik Populer merupakan jenis-jenis musik yang saat ini digemari oleh
masyarakat awam. Musik jenis ini juga merupakan musik yang sesuai dengan keadaan
zaman pada saat ini, sehingga sesuai dan selaras dengan telinga kebanyakan orang.
Musik populer merujuk kepada salah satu dari sejumlah genre musik yang memiliki daya
tarik yang luas dan biasanya didistribusikan ke khalayak yang besar melalui industri
musik. Ini berlawanan dengan musik tradisional, yang biasanya disebarluaskan secara
akademis atau secara oral dari mulut ke mulut bersifat turun-temurun dengan lingkup
lebih kecil dan dengan penonton lokal. Meskipun musik populer kadang-kadang dikenal
sebagai musik pop, tetapi itu adalah dua istilah yang berbeda. Musik populer adalah
istilah umum untuk musik dari segala usia yang menarik dan berkembang pada saat
sekarang di kalangan masyarakat, sedangkan musik pop biasanya mengacu pada genre
musik yang lebih spesifik. Beberapa genre musik yang termasuk musik populer
diantaranya adalah pop, rock, jazz dan sebagainya.
Lagu yang berkembang saat ini sangat variatif. Hal ini dipengaruhi juga oleh
perkembangan alat musik yang semakin canggih seiring dengan perkembangan
teknologi. Penggunaan teknologi dalam bidang musik ini menjadikan lagu-lagu yang
beredar sekarang terdengar lebih modern, karena sudah banyak sekali alat musik yang
memiliki fasilitas dan perangkat yang beragam dan mudah digunakan dalam membuat
lagu lebih bagus lagi, bahkan alat-alat musik tersebut terwakilkan oleh salah satu alat
musik dengan voice atau jenis suara alat musik yang lengkap yaitu keyboard atau orgen.

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 25


B. Genre musik yang terdapat pada Musik Populer
Genre musik merupakan pengelompokan musik sesuai dengan kemiripannya
satu sama lain. Dibawah ini ada beberapa genre musik yang terdapat pada musik
populer, diantaranya adalah :
1. Musik Pop
Musik pop istilah awalnya berasal dari singkatan “populer”, adalah sebuah genre
musik dari musik populer yang berasal dalam bentuk modern pada 1950-an, yang berasal
dari rock and roll. Istilah musik populer dan musik pop sering digunakan secara
bergantian, meskipun yang pertama adalah deskripsi musik yang populer (semua genre),
sedangkan yang terakhir adalah genre tertentu yang mengandung kualitas daya tarik
masa. Tema lagu pop biasanya membahas kejadian kehidupan sehari-hari yang terangkai
dalam melodi dan lirik yang mudah dipahami. Bagi pencipta lagu, dengan mengangkat
tema yang menjadi topik pembicaraan oleh masyarakat luas diharapkan karya lagu yang
dibuat lebih mudah melejit dan laku di pasaran.
Musik ini memiliki ciri, dalam penggunaan ritme yang terasa bebas dengan
penggunaan alat musik yang sederhana. Lagu-lagunya mudah dicerna (easy listening).
Biasanya, para musisinya juga menambah daya tarik dan penghayatan pendengar atau
penikmatnya. Musik pop ini juga dapat dibedakan menjadi musik pop anak-anak dan
musik pop dewasa.
Alat-alat musik yang biasanya digunakan biasanya : gitar elektrik, gitar bass, drum,
keyboard, gitar akustik. Beberapa nama penyanyi dan musisi Pop Indonesia antara lain :
a. Era Tempo Dulu
Riyanto, Benyamin S., Broery Pesolima, Chrisye, Ebiet G.A.D., Elfa Secioria. Fariz
Rustamunaf, Gombloh, Iis Sugianto, Hetty Koes Endang, Franky S., dll
b. Era Modern
Raisa, Rossa, Agnes Monica, Afghan Syahreza, Isyana Sarasvati, Sherina Munaf,
Yovie Widianto, Audy, Bunga Citra Lestari, Judika, Novita Dewi, Gita Gutawa, dll

Gb. 1.1 Afghan penyanyi pop pria Gb. 1.2 Isyana Sarasvati penyanyi pop wanita

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 26


Gb. 1.3 Grup vokal pria Gb. 1.4 Grup duo pop wanita

Gb.1.5 Group band Pop Ada Band Gb. 1.6 Group Band Pop Geisha

Beberapa contoh nama artis, pembagian jenis lagu dan judul lagunya.

No. Artis/Penyanyi Solo Band Grup Vokal Judul Lagu

1. Isyana Saraswati √ - - Tetap dalam Jiwa

2. Noah - √ - Menunggumu

3. Utopia - √ - Rasa Ini Indah

4. Raisa √ - - Jatuh Hati

5. Aliando Syarief √ - - Kau Terindah

6. Iwan Fals feat Noah √ - - Yang Terlupakan

7. Sheila on Seven - √ - Lapang Dada

8. Irwansyah √ - - My Heart

9. Seventeen - √ - Saat Kau Temukan Aku

10. Trio Libel’s - - √ Gadisku

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 27


2. Musik Rock
Musik rock atau musik cadas adalah genre musik populer yang mulai diketahui
secara umum pada pertengahan tahun 50an. Akarnya berasal dari rhythm and blues,
musik country dari tahun 40 dan 50an serta berbagai pengaruh lainnya. Selanjutnya,
musik rock juga mengambil gaya dari berbagai musik lainnya, termasuk musik rakyat (folk
music), jazz dan musik klasik. Musik Rock juga merupakan salah satu genre dalam
khasanah musik populer dunia yang biasanya didominasi oleh vokal, gitar, drum, dan bas.
banyak juga dengan penambahan instrumen seperti keyboad, piano maupun synthesizer.
Musik rock biasanya mempunyai beat yang kuat dan didominasi oleh gitar, baik elektrik
maupun akustik.
Bunyi khas atau ciri khas dari musik rock sering berkisar sekitar gitar elektrik dengan
efek gitar untuk memecah suara (distorsi) dan penggunaan back beat yang sangat
kentara pada rhythm section dengan gitar bass dan drum serta bass drum yang
dimainkan dengan tempo yang cepat dan masa pendengarnya yang ekspresif. Lirik yang
dinyanyikan dalam lagu rock bersifat ekspresif dan mengajak pendengarnya selalu
bersemangat serta penggunaan keyboard seperti suara orgen maupun piano atau sejak
tahun 70an dikenal dengan synthesizer.
Disamping gitar atau keyboard, harmonika bergaya blues kadang digunakan sebagai
instrumen musik solo sebagai tambahan. Dalam bentuk murninya, musik rock mempunyai
tiga chords, backbeat yang konsisten dan mencolok serta melodi yang menarik. Alat-alat
musik yang sering digunakan pada pokoknya adalah : Gitar elektrik, Gitar bass, Drums
dan Keyboard.
Beberapa musisi dan penyanyi Rock Indonesia antara lain :
Mel Shandy, Nicky Astria, Silvia Saarche, Anggun Cipta Sasmi dan Candil

Gb. 1.7 Candil penyanyi Rock pria Gb. 1.8 Mel Shandy penyanyi Rock wanita

Gb. 1.9 Group Band Rock God Bless Gb. 1.10 Group Band Rock EDANE

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 28


Beberapa contoh nama artis, pembagian jenis lagu dan judul lagunya.

No. Artis/Penyanyi Solo Band Grup Vokal Judul Lagu

1. God Bless - √ - Rumah Kita

2. Nicky Astria √ - - Jangan Ada Angkara

3. Jamrud - √ - Selamat Ulang Tahun

4. Boomerang - √ - Kisah

5. Edane - √ - Kupikir kaulah Segalanya

6. Netral - √ - Walah

7. Seurius - √ - Apanya Dong

8. Kotak - √ - Aku Percaya Pilihanku

9. Slank - √ - Restart Hati

10. Anggun C. Sasmi √ - - Mimpi

3. Musik Jazz
Musik Jazz merupakan jenis musik yang tumbuh dari penggabungan Blues, Ragtime
dan musik Eropa, terutama musik band. Beberapa subgenre jazz adalah Dixieland,
Swing, Bebop, Hard Bop, Cool Jazz, Jazz Fussion, Smooth Jazz, dan Cafejazz. Aliran
musik ini berasal dari Amerika Serikat pada awal abad ke-20. Ciri khas dari musik ini
diantaranya
:
a. Bluetonality merupakan sejenis irama yang lebih mirip dengan nada blues. Hal ini
dikarenakan awal dari musik jazz berasal dari musik blues.
b. Swinging iramanya yang terasa seperti mengayun.
c. Syncopation (sinkop), : Irama dengan tanda ber-aksen kuat di nada yang
semestinya ber-aksen lemah. Dasar dari sinkop adalah up tempo, sinkop ini
banyak di pakai di aransemen lagu-lagu modern.
d. Improvisasi, musik jazz membutuhkan improvisasi yang lebih ketimbang jenis
musik lain. Improvisasi dari jenis musik ini lebih ke instrument dan scatsing vokalis,
dimana not-not yang keluar bukan hafalan dari backstage, tetapi spontan dari
stage yang dengan kata lain musisi jazz langsung menciptakan musik “on the
stage”. Vokal terkadang menirukan suara instrumen dengan harmonisasi yang
rumit.
Pendengar lagu-lagu Jazz tidak terlalu banyak, dan biasanya dari kalangan ekonomi
menengah ke atas mungkin karena lagu jenis ini biasanya dimainkan di caffe, lounge atau
tempat makan menengah ke atas. Biasanya karakter vokal lagu jenis ini berkarakter berat
dan harmonisasinya terdengar rumit. Memiliki tonalitas yang luas dan sering terjadi
modulasi atau perpindahan tangga nada dalam sebuah lagu. Ritme dan melodinya juga
memiliki kecenderungan sering berimprovisasi.
Alat-alat musik yang digunakan biasanya : gitar melodi, gitar bass, saksofon, trombon,
Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 29
piano, klarinet, trumpet, double bass fretless, drum, vokal

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 30


Gb. 2.1 Tompi penyanyi jazz pria Gb. 2.2 Syaharani penyanyi jazz wanita

Gb 2.3 Indra Lesana maestro jazz Indonesia Gb. 2.4 Balawan gitaris tapping jazz Indonesia

No. Artis/Penyanyi Solo Band Grup Vokal Judul Lagu

1. Hivi! - √ - Siapkah Kau Tuk Jatuh Cinta Lagi

2. Tompi √ - - Menghujam Jantungku

3. Yuka √ - - Cinta

4. Soulvibe - √ - Gerangan Cinta

5. BLP - √ - Menunggu feat Glenn Fredly

6. Ermy Kulit √ - - Pasrah

7. Maliq and D'Esential - √ - Dunia Sekitar

8. Andien √ - - Let It Be My Way

9. Tulus √ - - Jangan Cintai Aku Apa Adanya

10. Syaharani √ - - I Love You Selamanya

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 31


4. Musik Keroncong
Akar keroncong berasal dari sejenis musik dari Portugis yang dikenal sebagai
fadoyang diperkenalkan oleh para pelaut dan budak kapal niaga bangsa itu sejak abad
ke-16 ke Nusantara. Dari daratan India (Goa) masuklah musik ini pertama kali di Malaka
dan kemudian dimainkan oleh para budak dari Maluku. Melemahnya pengaruh Portugis
pada abad ke-17 di Nusantara tidak dengan serta-merta berarti hilang pula musik ini.
Bentuk awal musik ini disebut moresco (sebuah tarian asal Spanyol, seperti polka agak
lamban ritmenya), di mana salah satu lagu oleh Kusbini disusun kembali kini dikenal
dengan nama Kr. Moritsko, yang diiringi oleh alat musik dawai.
Musik keroncong yang berasal dari Tugu disebut keroncong Tugu. Dalam
perkembangannya, masuk sejumlah unsur tradisional Nusantara, seperti penggunaan
serulingatau flute. Pada sekitar abad ke-19 bentuk musik campuran ini sudah populer di
banyak tempat di Nusantara, bahkan hingga ke Semenanjung Malaya. Masa keemasan
ini berlanjut hingga sekitar tahun 1960-an, dan kemudian meredup akibat masuknya
gelombang musik populer (musik rockyang berkembang sejak 1950, dan berjayanya grup
musik Beatlesdan sejenisnya sejak tahun 1961 hingga sekarang). Meskipun demikian,
musik keroncong masih tetap dimainkan dan dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat
di Indonesia dan Malaysia hingga sekarang.
Sebenarnya keroncong merupakan genre musik tradisional, namun seiring
perkembangannya instrumen ini menjadi musik populer dengan perpaduan dengan genre
musik lainnya, seperti yang dilakukan oleh salah satu musisi Indonesia Bondan Prakoso &
Fade2 Black yang menciptakan komposisi berjudul “keroncong prothol” yang berhasil
memadukan musik bergenre rap dengan musik latar belakang irama keroncong. Gesang
Martohartono merupakan maestro keroncong Indonesia yang banyak menciptakan karya
lagu diantaranya adalah lagu Bengawan Solo, Jembatan Merah dan Sebelum Aku
Mati. Musik Keroncong mempunyai ciri diantaranya adalah : bentuk, harmoni dan ritme.
Perbedaan yang lebih penting terletak dalam jenjang irama, perubahan pola dan
aransemen laras, tempo, watak dan cara penyajiannya. Meskipun demikian , keroncong
memang memiliki pola baku yang disebut irama keroncong, irama inilah yang menjadi ciri
khas keroncong yang spesial dan membedakan dengan genre musik lainnya. Alat-alat
musiknya yang digunakan antara lain :
a. ukulele cuk, berdawai 3 (nilon), urutan nadanya adalah g, b dan e; sebagai alat musik
utama yang menyuarakan (berbunyi : crung – crung) sehingga disebut keroncong
(ditemukan tahun 1879 di Hawai, dan merupakan awal tonggak mulainya musik
keroncong)
b. ukulele cak, berdawai 4 (baja), urutan nadanya a, d, fis, dan b. Jadi ketika alat musik
lainnya memainkan tangga nada C, cak bermain pada tangga nada F (dikenal dengan
sebutan in F)
c. gitar akustik sebagai gitar melodi, dimainkan dengan gaya kontrapungtis (anti melodi)
d. biola(menggantikan rebab); sejak dibuat oleh Amati atau Stradivarius dari Cremona Itali
sekitar tahun 1600 tidak pernah berubah modelnya hingga sekarang.
e. flute (menggantikan Seruling Bambu), pada era tempo dulu memakai Suling Albert
(suling kayu hitam dengan lubang dan klep, suara agak patah-patah, contoh orkes Lief
Java), sedangkan pada Era Keroncong Abadi telah memakai Suling Bohm (suling
metal semua dengan klep, suara lebih halus dengan ornamen nada yang indah, contoh
musisinya flutis Sunarno dari Solo atau Beny Waluyo dari Jakarta).
f. selo betot (cello) menggantikan kendang, juga tidak pernah berubah sejak dibuat oleh
Amati dan Stradivarius dari Cremona Itali tahun 1600, hanya saja dalam keroncong
dimainkan secara khas dipetik /pizzicato.
Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 32
g. kontrabas (menggantikan Gong), juga bas yang dipetik tidak pernah berubah sejak
Amati dan Stradivarius dari Cremona Itali tahun 1600 membuatnya. Penjaga irama
dipegang oleh ukulele dan bas. Gitar yang kontrapungtis dan cello yang ritmis
mengatur peralihan akord. Biola berfungsi sebagai penuntun melodi, sekaligus
hiasan/ornamen bawah. Flute mengisi hiasan atas yang melayang-layang mengisi
ruang melodi yang kosong. Bentuk keroncong yang dicampur dengan musik populer
sekarang menggunakan organ tunggal serta synthesizer untuk mengiringi lagu
keroncong
Empat tahap masa perkembangan tersebut adalah
(a) Masa keroncong tempo doeloe (1880-1920),
(b) Masa keroncong abadi (1920-1960), dan
(c) Masa keroncong modern (1960-2000), serta
(d) Masa keroncong millenium (2000-kini)

Gb. 2.5 Bondan Prakoso (keroncong modern)bersama Gesang (pencipta lagu)

Gb. 2.6 Sundari Sukotjo penyanyi keroncong wanita Gb. 2.7 Mus Mulyadi penyanyi keroncong pria

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 33


Gb. 2.8 Presiden Jokowi bernyanyi keroncong Gb. 2.9 Grup keroncong modern SRI GANDOEL

No. Penyanyi/ pencipta Solo Group Pencipta Judul Lagu

1. Mus Moelyadi √ - - Dewi Murni

2. Sundari Soekotjo √ - - Bunga Sakura

3. Gesang - - √ Bengawan Solo

4. Ismail Mardjuki - - √ Sepasang Mata Bola

5. Wiwik Sumbogo √ - - Telaga Sarangan

6. Waldjinah √ - - Walang Kekek

7. Mamiek Slamet √ - - Tirtonadi

8. Bram Aceh √ - - Selamat Tinggal Kota Betawi

5. Musik Dangdut
Musik dangdut merupakan salah satu dari genre seni musik populer tradisional
Indonesia yang khususnya memiliki unsur-unsur Hindustani (India), Melayu, dan Arab.
Dangdut bercirikan dentuman tabla (alat musik perkusi India) dan gendang. Dangdut juga
sangat dipengaruhi dari lagu-lagu musik India klasik dan Bollywood dan mempunyai ciri
pada gaya berjogetnya. Dangdut merupakan musik yang penggemarnya berasal dari
semuakalangan masyarakat Indonesia.
Sejarah dangdut berkembang di Indonesia dipengaruhi musik India melalui film
Bollywood oleh Ellya Khadam dengan lagu "Boneka India", dan terakhir lahir sebagai
dangdut tahun 1968 dengan tokoh utama Rhoma Irama. Dalam evolusi menuju bentuk
kontemporer, sekarang masuk pengaruh unsur-unsur musik India (terutama dari
penggunaan tabla) dan Arab (pada cengkok dan harmonisasi). Perubahan arus politik
Indonesia pada akhir tahun 1960-an membuka masuknya pengaruh musik barat yang
kuat dengan masuknya penggunaan gitar listrik dan juga bentuk pemasarannya. Sejak
tahun 1970-an dangdut boleh dikatakan telah matang dalam bentuknya yang
kontemporer. Sebagai musik populer, dangdut sangat terbuka terhadap pengaruh bentuk
musik lain, mulai dari keroncong, langgam, degung, gambus, rock, pop, bahkan house
music.

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 34


Pengaruh India juga sangat kuat didalam genre musik dangdut ini dari gaya
harmoni, berjoged dan instrumennya juga dipopulerkan dengan lagu-lagu dangdut klasik
yang bertema India yang dinyanyikan oleh penyanyi-penyanyi dangdut populer seperti
Rhoma Irama dengan lagunya yang berjudul "Terajana", Mansyur S dengan lagunya yang
berjudul "Khana", Ellya Khadam dengan lagu "Boneka India", dll. Musik dangdut memiliki
pendengar yang berasal dari semua kalangan masyarakat Indonesia.

Gb. 2.10 Grup dangdut Soneta Gb. 3.1 Penyanyi dangdut Nella Kharisma

Gb. 3.2 Penyanyi dangdut Cita Citata Gb.3.3 Penyanyi dangdut Ridho Rhoma

No. Artis/Penyanyi Gaya Joget di Panggung Judul Lagu

Berlebihan Sedang Biasa

1. Inul Daratista √ - - Masa Lalu

2. Saskia Gotic √ - - Bebek Ngambang

3. Dewi Persik √ - - Mimpi Manis

4. Trio Macan √ - - Iwak Peyek

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 35


No. Artis/Penyanyi Gaya Joget di Panggung Judul Lagu

Berlebihan Sedang Biasa

5. Cita Citata - - √ Sakitnya Tuh Di Sini

6. Ridho Rhoma - - √ Menunggu

7. Ayu Ting Ting - - √ Sambalado

8. Siti Badriah - √ - Bara Bere

9. Risky - Rido - - √ Kembalilah Padaku

10. Manis Manja - - √ Aduh Buyung

C. Gaya Bernyanyi Lagu modern


Suatu cara yang menjadi ciri seseorang dalam membawakan sebuah lagu sesuai
dengan jenis lagunya adalah gaya bernyanyi. Pada dasarnya yang menunjang gaya
bernyanyi menjadi lebih baik adalah kedisiplinan seorang penyanyi tersebut terhadap
teknik vokal dasar dan penguasaan lagu. Adapun salah satu hal yang membedakan gaya
adalah dari jenis musik lagu yang akan dibawakan. Untuk dapat menambah perbenda-
haraan gaya dalam bernyanyi, hendaknya banyak mendengarkan jenis-jenis lagu yang
variatif.
Menyanyikan lagu modern dapat dikatakan memiliki keluwesan gaya dibandingkan
menyanyi lagu tradisi. Gaya bernyanyi musik modern pada dasarnya tidak terlalu banyak
aturannya, hanya sebatas pada penguasaan teknik vokal dan pembiasaan mengikuti
irama lagunya. Sering mendengarkan dan menikmati irama dari jenis lagu yang akan
dibawakan membuat penyanyi mudah menguasai lagu yang akan dinyanyikan.
Seseorang yang jarang mendengarkan lagu dangdut, tentu akan kesulitan untuk
menyanyikan lagu dangdut dengan cengkok yang baik. Tapi bagi seseorang yang sejak
kecil tebiasa mendengarkan irama dan lagu dangdut, biasanya lebih mudah mengikuti
cengkok dengan baik.
Begitu juga dengan jenis lagu modern lain, misalnya lagu jazz yang akan
mudah diikuti apabila telinga penyanyinya terbiasa mendengarkan irama dan harmoni
lagu- lagu jazz. Untuk jenis lagu rock, sang penyanyi haruslah powerfull dan ekspresif
karena kebanyakan lagu rock memiliki irama musik yang bersemangat.
Satu lagi jenis musik modern, yaitu lagu pop biasanya dinyanyikan dengan lebih
santai dan tidak menonjol, penyanyi pop pun biasanya tampil dengan gaya yang
disesuaikan dengan tema lagu dan tidak berlebihan. Bernyanyi lagu jenis apapun
haruslah menampilkan mimik muka dan ekspresi yang sesuai dan mewakili makna lirik
lagu yang dibawakan.

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 36


D. Latihan Bernyanyi Lagu Modern dengan Gaya yang Tepat
Di era teknologi yang semakin canggih, perkembangan musik juga mengalami
perubahan yang signifikan. Beberapa efek audio dan unsur modern telah banyak
disisipkan dalam karya-karya seni musik. Namun demikian, teknik bernyanyi masih
menggunakan teori dan aplikasi yang bersifat dasar.
Meski teknologinya berubah, namun tekniknya masih menggunakan dasar latihan dan
permainan yang sama. Seperti halnya gaya bernyanyi lagu moden yang berbeda-beda
pada tiap jenis atau genre-nya. Namun unsur-unsur bermusiknya tetap sama tanpa
merubah karakteristik pada masing-masing style musiknya. Beberapa hal yang harus
diperhatikan saat bernyanyi lagu modern adalah memahami unsur-unsur musik dan
kontrol pernapasan.
Berikut cara latihan bernyanyi lagu modern dengan gaya yang tepat:
Sebelum memulai latihan benyanyi lagu modern dengan gaya yang tepat, marilah kita
lakukan hal-hal apa saja untuk bernyanyi dengan baik :
1. Berdiri dengan rileks, kedua kaki dibuka selebar bahu kemudian berat badan
bertumpu seimbang di kedua kaki kita.
2. Lakukan pelemasan badan sebisanya, sampai badan terasa lebih rileks lagi.
3. Ambil nafas dari hidung kemudian tahan selama 5 detik lalu keluarkan nafas dengan
suara seperti desis ular ‘shss...lakukan berulang selama 3 kali putaran.
4. Lanjutkan dengan vokalisi atau pemanasan vokal.
- Melakukan latihan dengan tangga nada, dimulai dari tangga nada natural
- Mencoba lagu-lagu yang sesuai dengan tahapan-tahapan latihan yang
sedang dilakukan.
- Melatih lagu-lagu tersebut dengan tempo yang bervariasi.
- Berlatih tebak nada menggunakan interval dekat hingga interval jauh
- Berlatih menggunakan tangga nada beserta modulasi yang digunakan

5. Barulah mulai untuk membedah lagu yang telah kita pilih.Sesuaikan gaya bernyanyi
dengan makna lagu, suasana lagu dan iramanya.

Kemampuan penyanyi dalam menginterpretasikan lagu akan mengantarkan para


pendengarnya untuk turut merasakan perasaan dan keindahan lagu yang dibawakan.
Apabila hal ini tercapai, misi seorang penyanyi untuk menghibur sekaligus
menyampaikan pesan melalui lagu tersebut, dapat dikatakan berhasil dengan baik.

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 37


Gb. 3.4 Contoh lagu modern Indonesia

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 38


Gb. 3.5 Contoh lagu modern Indonesia

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 39


Gb. 3.6 Contoh lagu modern Indonesia

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 40


BAB XII
ANSAMBEL LAGU MODERN

Permainan ansambel lagu modern pada hakikatnya adalah permainan bersama


dari berbagai intrumen musik dalam bentuk kerja sama saat membawakan suatu lagu
modern. Kata ansambel sendiri berasal dari Bahasa Prancis yang mempunyai arti
rombongan musik. Sedangkan dalam kamus musik, ansambel mempunyai definisi
kelompok kegiatan musik. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa ansambel
merupakan pola bermain musik secara bersama-sama dengan menggunakan beberapa
alat musik sejenis maupun bervariasi.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa, musik ansambel adalah bermain musik
secara bersama-sama dengan menggunakan beberapa alat musik tertentu serta
memainkan lagu- lagu dengan aransemen sederhana.
Musik Ansambel terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu :
A. Jenis Musik Ansambel
Bermain musik ansambel yang baik harus dipersiapkan dengan perencanaan yang
baik pula, mulai dari menentukan konsep, pemilihan alat musik serta proses latihannya.
Bermain musik ansambel juga merupakan sajian musik yang butuh kerjasama yang baik
dalam membawakan sebuah lagu. Penyajian musik ansambel dbagi menjadi 2 jenis yaitu
:
1. Musik Ansambel Sejenis
Musik ansambel sejenis adalah beberapa orang pemain musik yang memainkan
lagu bersama-sama dengan satu jenis alat musik yang sama, misalnya ansambel
gitar,.ansambel rekorder atau ansambel pianika. Memainkan ansambel sejenis diperlukan
kekompakan yang baik agar sajian musiknya terdengar indah.
2. Musik Ansambel Campuran
Musik ansambel campuran adalah salah satu bentuk penyajian musik ansambel
dengan menggunakan beberapa alat musik. Dalam ansambel campuran ini akan terjalin
kerjasama harmonis antara alat musik melodis yang berjalan dengan acuan pola ritmis ,
misalnya sajian musik ansambel campuran yang terdiri dari gitar, pianika, recorder dan
marakas.
Dalam sajian musik ansambel campuran semacam ini yang memegang peranan
memainkan melodi lagu adalah recorder dan pianika yang bisa dibagi menjadi dua suara,
kemudian gitar akan memainkan akor lagu dan marakas berfungsi sebagai ritmik lagu.
Bentuk kerjasama inilah yang membuat sajian musik ansambel ini menarik.
Hal teknis yang akan berpengaruh terhadap keberhasilan bermain musik
ansambel campuran yang harus dikuasai oleh seluruh pemainnya adalah :
a. Kedisiplinan
Dalam bermain musik secara berkelompok ini setiap anggotanya harus
mempunyai disiplin yang tinggi dalam hal waktu dan tempat di bagian mana harus
membunyikan alat musiknya sesuai dengan partitur yng telah ditentukan. Kedisiplinan
ini akan membuat rangkaian lagu tersampaikan dengan baik sesuai jalur dan tidak
ada bagian lagu yang tumpang tindih atau berantakan bunyinya.

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 41


b. Lancar Membaca Notasi
Notasi berupa partitur lagu merupakan patokan yang mengikat para pemain
memainkan alat musiknya sesuai dengan perhitungan yang tepat. Setiap anggota
kelompok musik ansambel harus lancar membaca notasi agar dapat memainkan
setiap bagiannya dengan tepat. Sedikit saja ada kesalahan dalam membaca notasi
khususnya ketukannya pasti akan terjadi permainan yang berantakan dan keluar
jalur.
c. Terampil Memainkan Alat Musik
Memainkan alat musik merupakan kegiatan yang tidak mudah dilakukan. Setiap
anggota kelompok musik ansambel harus rajin dan serius berlatih agar terampil
dalam memainkan alat musiknya. Keterampilan ini harus dimiliki oleh setiap
anggotanya agar dapat menjadikan permainan musik lebih rapi dan bagus.
d. Kekompakkan Dan Kerjasama Yang Baik
Setelah ketiga teknik di atas dimiliki oleh setiap anggota kelompok musik
ansambel, maka hal penting yang harus ditanamkan adalah kekompakkan dan
kerjasama yang baik diantara pemainnya. Sajian musik ansambel tidak akan bagus
jika salah satu anggotanya melakukan kesalahan yaitu melanggar ketiga teknik di
atas. Kekompakkan dan kerjasama yang baik dapat dibangun melalui proses latihan
yang intensif dan berkualitas. Satu hal lagi yang perlu dilakukan oleh seluruh anggota
agar kekompakkan dan kerjasama ini dapat tercipta yaitu dengan mentaati seluruh
aturan dari pelatih atau pembina selama latihan dan pentas.

B. Memainkan Lagu Modern Dalam Bentuk Ansambel


Dalam bagian ini kita akan berlatih memainkan lagu modern dalam sajian ansambel.
Selain mempersiapkan alat musik yang akan digunakan, kita juga harus menentukan lagu
modern yang akan dimainkan.
Bentuk lagu modern yang akan dimainkan harus dibuat ke dalam notasi musik baik
itu dalam notasi angka maupun notasi balok. Hal ini akan memudahkan dalam proses
latihan. Lagu modern yang telah dipilihpun harus diaransemen sesuai dengan jumlah
jenis alat musik yang dipakai.
1. Latihan ansambel sejenis.
Berlatih Memainkan Alat Musik Melodis Recorder
Alat musik recorder termasuk musik tiup kayu dengan sumber bunyi dari getaran
udara di dalam alat musik yang berasal dari mulut yang meniup. Recorder sering
dimainkan anak – anak karena harganya terjangkau dan mudah dimainkan. Sebelum
bermain musik bersama – sama, recorder disamakan suaranya terlebih dahulu
dengan menggunakan garpu tala. Penalaan recorder dilakukan dengan
merenggangkan atau merapatkan ruas antara kepala dan bagian badan recorder.
Cara menopang recorder
1. Tidak dengan ujung jari, tetapi menggunakan perut jari yang lembut untuk menutup
lobang nada tanpa penegangan.
2. Jempol kiri menutup lobang nada dengan sudut yang alamiah untuk
menyentuh lobang itu.
3. Silinder bagian kiri disesuaikan dengan panjang jari kelingking.
4. Jempol kanan menopang di dekat jari tengah.
Sikap badan saat bermain recorder
1. Bibir menjepit recorder ringan dan dangkal, tetapi nafas tidak sampai bocor.
2. Pipi dalam kondisi rileks dan lemas tanpa tenaga yang berlebihan.
3. Bila bermain dengan berdiri, memberi jarak diantara kedua kaki supaya stabil. Bila
Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 42
bermain dengan duduk, menduduki kursi tegak lurus dengan lantai sehinga kaki
menapak lantai dengan kuat.
Recorder adalah alat musik tiup. Adapun recorder terdiri dari delapan lubang.
Yang terdiri dari tujuh lubang di depan dan 1 di belakang .Posisi memegang recorder
yaitu tangan kiri terletak bagian atas dan tangan kanan di bagian bawah.
Pembagian Penjarian dalam alat musik recorder :
Posisi Penjarian recorder
Jari tangan kanan :
Jari kelingking untuk jari no 1
Jari manis untuk jari no 2
Jari tengah untuk jari no 3
Jari telunjuk untuk jari no 4
Jari tangan kiri
Jari manis untuk jari no 5
Jari tengah untuk jari no 6
Jari telunjuk untuk jari no 7
Siapkanlah alat musik recorder sopran, kemudian latihlah memainkan partitur
lagu Bendera dari Band Coklat di bawah ini. Lagu ini dimainkan dalam variasai 2
suara.

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 43


Gb. 5.4 Contoh lagu pop untuk ansambel

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 44


2. Latihan Ansambel Campuran
Siapkan bebrapa jenis alat musik melodis, ritmis dan harmonis.
Perpaduan ketiga jenis alat musik ini akan membuat sajian musik ansambel
lebih lengkap dan dinamis. Siapkanlah alat musik recorder sopran, pianika
dan finger cymbal, lalu mainkanlah lagu di bawah ini.

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 45


Gb. 5.5 Contoh lagu pop untuk ansambel

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 46


Uji Kompetensi Bab XII

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda
silang (X) pada pilihan A, B, C atau D

1. Musik yang berkembang dan populer di masyarakat luas pada saat sekarang
adalah pengertian dari ....
a. musik klasik c. musik kekinian
b. musik modern d. musik mancanegara
2. Musik yang merupakan jenis musik yang saat ini digemari oleh masyarakat awam
dan juga juga merupakan musik yang sesuai dengan keadaan zaman pada saat
ini disebut musik :
a. musik modern c. musik daerah
b. musik populer d. musik pop
3. Beberapa genre musik yang termasuk musik populer pada jawaban di bawah ini
diantaranya adalah, kecuali....
a. Musik degung c. musik jazz
b. Musik pop d. musik country
4. Genre musik adalah pengelompokan musik sesuai dengan ....
a. perbedaan satu sama lain. c. persamaan satu sama lain
b. jenis musiknya d. jamannya
5. Beberapa nama penyanyi dan musisi Pop Indonesia di bawah ini merupakan
penyanyi era lama :....
a. Afghan Syahreza c. Broery Pesolima
b. Doni ADA Band d. Sherina Munaf
6. Bunyi khas atau ciri khas dari musik yang sdominan dengan gitar elektrik dan
efek gitar untuk memecah suara (distorsi) adalah salah satu ciri dari jenis musik ....
a. jazz c. pop
b. dangdut d. rock
7. Berikut ini adalah salah sattu penyanyi Rock Indonesia :....
a. Chrisye c. Ariel Noah
b. Isyana Sarasvati d. Nicky Astria
8. Irama dengan tanda beraksen kuat di nada yang semestinya beraksen lemah
adalah pengertian dari.....
a. blue tonality c. improvisasi
b. swinging d. syncope
9. Vokal terkadang menirukan suara instrumen dengan harmonisasi yang rumit
biasanya terdapat pada jenis musik ....
a. rock c. jazz
b. dangdut d. keroncong
10. Lagu “Menghujam Jantungku” dinyanyikan dan dipopulerkan oleh penyanyi jazz
Indonesia : .....
a. Tompi c. Syaharani
b. Armand Maulana d. Andien
11. Akar musik keroncong berasal dari sejenis musik dari ....
a. Belanda c. Portugis
b. Jerman d. Perancis
12. Musisi Indonesia Bondan Prakoso & Fade2 Black yang menciptakan komposisi
berjudul “kroncong protol” yang berhasil memadukan musik bergenre....
a. reggae dan keroncong c. pop dan keroncong
b. rap dan keroncong d. rock dan keroncong

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 47


13. Salah satu penyanyi keroncong di bawah ini adalah ....
a. Broery Pesolima c. Dewi Yul
b. Wiwik Sumbogo d. Reza Arthamevia
14. Musik yang merupakan salah satu dari genre seni musik populer tradisional
Indonesia yang khususnya memiliki unsur-unsur Hindustani (India), Melayu, dan
Arab disebut musik......
a. rock c. dangdut
b. reggae d. keroncong
15. Musik dangdut dikenal mempunyai pendengar dari kalangan .....
a. menengah ke atas c. atas
b. elit d. seluruh masyarakat Indonesia
16. Sajian musik berkelompok yang memainkan lagu dengan memperhatikan harmoni
yang indah dan padu disebut ....
a. ansambel c. band
b. koor d. melodi
17. Agar dapat bermain ansambel dengan baik, permainan alat musik harus dikuasai
dengan baik pula, jadi tiap pemain harus terampil memainkan musik sesuai
fungsinya masing-masing, kecuali memainkan ....
a. irama lagu c. lirik lagu
b. melodi lagu d. tempo lagu
18. Alat musik yang tergolong alat musik ritmis adalah ....
a. biola, recorder, piano, flute dan gitar
b. recorder, saksofon, french horn, cello dan trombon
c. klarinet, keyboard, drum, orgen dan trombone
d. rebana, drum, cymbal, kastanyet dan kendang
19. Ansambel sejenis yang memainkan alat musik rebana disebut : ....
a. tiup b. gesek c. perkusi d. petik
20. Ansambel yang memainkan alat musik flute, recorder, dan pianika tergolong
dalam jenis ansambel .....
a. t iup b. gesek c. perkusi d. petik

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas !

1. Sebutkan ciri-ciri musik Rock !

2. Sebutkan 3 jenis musik Populer di Indonesia !

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 48


3. Sebutkan 5 penyanyi Dangdut Indonesia !

4. Jelaskan pengertian Ansambel !

5. Sebutkan alat-alat musik yang digunakan untuk bermain ansambel campuran !

C. Penilaian Ketrampilan
 Bentuklah kelompok yang terdiri dari 6-8 personil. Usahakan yang memiliki
dan mahir memainkan alat musik sejenis, misalnya recorder, pianika atau gitar
 Buatlah ansambel sederhana dengan alat musik yang kalian punya.
 Mainkanlah lagu yang telah dipelajari di depan kelas.

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 49


BAB XIII
POLA LANTAI GERAK TARI KREASI

Setiap daerah memiliki tari tradisional yang dapat dilakukan dengan


perseorangan, berpasangan maupun secara berkelompok. Kemampuan individu
menjadi kekuatan pada penyajian tari tunggal. Tari berpasangan perlu ada
koordinasi dalam melakukan gerak antara dua orang penari. Pada tari kelompok
memerlukan kerja sama dan kemampuan yang sama dalam menari. Bentuk
penyajian tari tersebut harus didukung dengan penggunaan pola lantai yang baik,
sehingga pola yang dilakukan oleh penari di dalam perpindahan, pergerakan, dan
pergeseran posisi dapat membantu ruang gerak dalam sebuah tarian.

A. Pola Lantai Gerak Tari Kreasi


Penari merupakan pemain utama dalam sebuah pertunjukkan tari.
Pertunjukkan tari di sekolah dapat dilakukan secara perorangan, berpasangan dan
kelompok.
Pada penyajian tari tunggal penari bebas untuk membuat pola lantai sesuai
keinginan sendiri, pada penyajian tari berpasangan dan kelompok antara penari
satu dengan penari lainnya terikat aturan dan harus bekerja sama. Penggarapan
pola lantai berpasangan dan kelompok pada tari kreasi harus lebih diperhitungkan
dengan cermat dan memerlukan latihan bersama secara intensif.
Suatu karya tari dapat dinikmati dengan baik apabila sudah dikomposisikan
menjadi satu kesatuan garapan yang utuh. Artinya garapan karya tari tersebut
mengandung unsur utama, unsur penunjang dan elemen-elemen komposisi tari.
Sedangkan yang termasuk ke dalam elemen-elemen komposisi tari antara lain :
1. Desain Lantai
Pola lantai merupakan garis-garis di lantai yang dilalui oleh penari atau garis-
garis di lantai yang membentuk formasi penari kelompok.
Secara garis besar ada dua pola garis dasar pada pola lantai, yaitu garis lurus dan
garis lengkung.
 Garis lurus dapat dibuat ke depan, ke belakang, ke samping / serong,
bisa juga dibuat menjadi desain V, segitiga, segi empat, huruf T, dan
desain zig-zag. Garis lurus ini memberikan kesan sederhana tetapi
kuat. Garis lurus banyak digunakan pada tari klasik.
 Garis lengkung dapat dibuat lengkung, lingkaran, angka delapan, dan
bentuk spiral. Garis lengkung memberikan kesan lembut tetapi lemah.
Garis lingkaran banyak digunakan pada tari primitif.

Perhatikan gambar pertunjukkan tari di bawah ini !

Gambar 13.1Pertunjukkan Gambar 13. 2 Pertunjukkan Gambar 13.3 Pertunjukkan


Tari tunggal ,Tari Ngremo Tari berpasangan, Tari Tari kelompok, Tari Baris
Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 50
Bambangan Cakil

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 51


2. Desain Atas
Yaitu desain yang berada di atas lantai yang dilihat oleh penonton. Ada 19
desain atas yang masing masing memiliki sentuhan emosional tertentu
terhadap penonton, yaitu :
 Datar dan Dalam

 Vertikal dan Horisontal

 Kontras

Murni
Lengkung

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 50


 Desain statis
 Lurus
 Bersudut
 Spiral

 Tinggi dan medium

 Rendah dan terlukis

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 51


 Lanjutan dan tertunda

 Simetris dan a simetris

3. Dinamika
Dinamika adalah kekuatan dalam yang menyebabkan gerak menjadi hidup
danmenarik. Dinamika dapat diatur secara mekanis sehingga memberikan
efek-efek kekuatan dalam menghasilkan gerak. Hal ini sangat tergantung
pada tenaga dan desaingerak yang di rencanakan.

Ada beberapa faktor yang berkaitan dengan penggunaan tenaga yaitu:


a. Intensitas: Intensitas adalah banyak sedikitnya tenaga yang digunakan
dalam melakukan gerak.
b. Aksen/tekanan: Aksen/tekanan penggunaan tenaga secara tidak rata
yaitu ada yang menggunakan tenaga sedikt atau pula banyak/besar.
c. Kualitas: Kualitas cara menyalurkan gerak sesuai dengan desain
yang dikehendaki.

Dinamika dapat diwujudkan dengan berbagai teknik, diantaranya adalah


dengan cara:
a. Pergantian level yang diatur dari tinggi ke rendah akhirnya dapat
melahirkan dinamika.
b. Pergantian tempo dari lambat ke cepat dan sebaliknya
c. Pergantian tekanan gerak dari lemah ke kuat dan sebaliknya
d. Pergantian cara menggerakkan badan atau anggota badan dengan
gerak yang patah-patah dan mengalun bergantian dan sebaliknya
e. Gerak mata yang penuh kekuatan dapat menimbulkan dinamika
f. Pose diam yang dilakukan dengan ekspresi pun memiliki dinamika pula.

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 52


B. Meragakan Tari Kreasi Berdasarkan Pola Lantai.
Gerak tari akan lebih baik apabila diringi dengan musik dan ditarikan
dengan pola lantai yang bervariatif. Oleh karena itu, penguasaan tempat pentas
sangat penting untuk dipelajari oleh penata tari dan penarinya. Sebab ada garis-
garis lantai yang menguntungkan dan merugikan jika dilihat dari jarak penonton.
Klimaks akhir dari pertunjukkan biasanya dilakukan di titik tengah
panggung. Titik pojok belakang biasanya dipergunakan untuk adegan yang
menjadi titik awal untuk memulai permasalahan, sedangkan bagian depan menjadi
tempat yang sangat komunikatif antara penari dan penonton ( terutama untuk
drama tari ).
Dalam meragakan gerak tari kreasi, semua titik pada panggung menjadi
tempat yang menarik dalam membuat pola lantai dalam bentuk garis lurus atau
garis lengkung, seperti :
 Vertikal
 Horizontal
 Diagonal
 Zig zag
 Melingkar
 Spiral

Perhatikan bentuk pola lantai pada gambar di bawah ini

Gambar 13.4 Tari Saman dari Aceh dengan pola lantai garis lurus

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 53


Gambar 13.5 Tari Piring dari Sumatra Barat dengan pola lantai zig zag

Gambar 13.6 Tari Kecak dari Bali dengan pola lantai garis lengkung

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 54


Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 55
Komposisi tari solo atau duet, berbeda dengan komposisi tari
kelompok. Didalam tari solo, elemen-elemen koreografi seperti desain lantai,
desain atas, desain musik, desain dramatik, dan dinamika merupakan elemen-
elemen yang harus ada, untuk koreografi kelompok masih memerlukan satu desain
lagi yaitu desain kelompok.
Ada lima bentuk desain kelompok, yaitu unisono, balanced, broken,
alternate, dan canon. Perpaduan antara bentuk yang satu dengan bentuk yang
lain akan lebih memperindah koreografi. Selain itu bentuk desain kelompok
tersebut masing-masing memiliki kekuatan menyentuh perasaan penonton yang
khas.

Berikut adalah uraian tentang lima bentuk desain kelompok.


a. Desain unisono (serempak) ialah memberikan kesan teratur. Desain unisono
yang menggunakan desain lantai huruf V atau ^ terbalik memberikan kesan
intelektual dan manis. Sedangkan yang menggunakan desain lantai lingkaran
akan memberikan kesan spiritual.
b. Desain balanced atau berimbang ialah desain yang membagi sejumlah penari
menjadi dua kelompok yang sama. Masing-masing ditempatkan pada dua desain
lantai yang sama di atas panggung (stage) bagian kanan dan bagian kiri. Desain
ini memberikan kesan teratur dan kesan isolasi pada masing-masing kelompok.
Kesan teratur ini tercapai bila masing-masing kelompok selain menggunakan desain
lantai yang sama, juga menggunakan desain atas dan desain musik yang sama.
c. Desain broken atau terpecah ialah desain yang memberikan kesan isolasi dari
tiaptiap penari. Desain broken menuntut kecermatan dari koreografer terhadap
masing- masing penari, sebab komposisi ini mirip dengan komposisi dari
beberapa komposisi solo.
d. Desain alternate atau selang¬seling adalah desain yang menggunakan pola
selang¬seling pada desain lantai, desain atas atau desain musik. Setiap
desain lantai, baik yang lurus, lengkung, lingkaran maupun zig¬zag, dapat
digarap menjadi desain kelom¬pok alternate dengan membuat selang-seling
pada desain atasnya.
e. Desain canon atau bergantian adalah desain dimana setiap penari menari
bergantian dengan yang lain secara susul menyusul. Desain ini tidak hanya
memberikan kesan isolasi pada masingmasing penari, tetapi juga memberikan
kesan teratur. Koreografi kelompok desain canon sangat baik dipergunakan untuk
masuk dan keluar panggung (stage).
Bentuk pola lantai Kelompok

Arah Hadap Depan Arah Hadap Samping Arah Hadap Samping


(Sudut) Kiri (sudut)Kanan

Arah Hadap Kanan Arah Hadap Kiri

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 56


Kegiatan 1

Tari Bidadari

Ragam Gerak 1
1. Empat penari dengan menggunakan selendang
2. Masuk dari arah yang berlawanan
3. Gerakan tangan: kedua tangan memegang se-
Lendang dan digerakan ke atas dank e bawah
4. Gerakkan kaki: jinjit sambil berlari kecil

Ragam gerak 2
1. Penari saling berpasangan
2. Gerakan tangan: kedua tangan diagonal dan
Memegang selendang
3. Badan : merendah
4. Gerakan kaki: kaki kanan di depan, kaki kiri
Belakang
5. Kepala : mengikuti arah tangan

Ragam gerak 3
1. Penari yang di depan merendah dan
Bertumpu pada kedua kaki
2. Penari yang di belakang tetap berdiri
3. Gerakan tangan: kedua tangan digerakan ke
Atas bawah dengan memegang selendang
4. Kaki tidak digerakan
5. Kepala ke depan

Ragam gerak 4
1. Kedua penari saling membelakangi
2. Badan merendah
3. Gerakan tangan: tangan kanan ditekuk di
depan dada dan tangan kiri diluruskan ke
samping,kedua tangan memegang slendang
4. Gerakan kaki: kaki kanan disilangkan ke
depan dan kaki kiri di belakang
5. Kepala : melihat pasangan

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 57


Ragam gerak 5
1. Semua penari membentuk lingkaran
2. Badan merendah
3. Gerakan tangan: kedua tangan memegang
slendang bergerak ke atas ke bawah
4. Gerakan kai melangkah

Ragam gerak 6
1. Semua penari membuat garis lurus
2. Badan merendah
3. Gerakan tangan kedua tangan memegang
Slendang bergerak ke atas bawah
4. Gerakan kaki melangkah di tempat
5. Kepala ke depan

Ragam gerak 7
1. Badan merendah
2. Gerakan tangan
a. Penari 1: sembah
b. Penari 2: kedua tangan di atas kepala
c. Penari 3: tangan kanan di atas dan kiri
lurus ke depan dan telapak tangn
mengarah ke tan
d. Penari 4 tangan kiri di atas dan kanan
lurus
3. Ke depan dan telapak tangan mengharah
ke atas
4. Kepala ke depan

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 58


C. Menyusun Karya Tari

Pada dasarnya komposisi merupakan usaha koreografer untuk


memberikan wujud estetik terhadap pengalaman batin yang hendak diungkapkan.
Misalkan pada seni tari melalui gerak, musik melalui pengolahan nada, ritme dan
melodi, dan dalam seni lukis dengan garis, warna dan bentuk.
Membuat penataan tari atau mengomposisikan tari memerlukan kreativitas.
Kreativitas berhubungan dengan kemampuan berpikir yang menyangkut sikap dan
perasaan seseorang. Kreativitas yang baik merupakan aktualisasi dari pribadi
yang positif, yaitu memiliki inisiatif, keberanian dan kemampuan penalaran.
Ada dua langkah penyusunan tari yang dikemukakan oleh Sal Murgianto
dan Edy Setiawati dalam buku karya mereka, yaitu:
1. Penyusunan karya tari yang menggunakan pola-pola gerak tari tradisi yang
telah ada sebelumnya. Penyusunan tari dengan pola ini disebut penyusunan
dan penataan, karena hanya bersifat mengatur dan menyesuaikan adegan
tanpa merubah atau mengembangkan perbendaharaan gerak serta iringan
tarinya.
2. Penyusunan tari dengan pencarian gerak baru dan dapat bertolak pada sumber
gerak yang terdapat dalam alam sekitar dari kehidupan social manusia.
Penyusunan tari dengan pola ini disebut penciptaan, karena adanya perubahan
dan pengembangan perbendaharaan gerak sesuai dengan kreativitas penata
tari sehingga hasilnya dapat merupakan karya seni tari baru.

Konsep dalam menyusun karya seni tari sangat penting supaya penataan
gerak dapat dilakukan dengan tertata dan rapih sesuai konsep yang diinginkan.
Tanpa adanya konsep, maka tidak akan tercipta sebuah tarian, karena konsep
merupakan dasar dari tarian.
Dalam tari, konsep terbagi atas beberapa bagian, diantaranya adalah :
1. Konsep menentukan gerak
Gerak sangat penting sebagai materi baku tari. Hasil akhir sebuah karya
tari merupakan hasil penjelajahan seorang koreografer yang sangat
pribadi.Hal tersebut dapat ditempuh dengan cara mengadakan percobaan-
percobaan gerak yang mempertimbangkan ruang dan waktu.
Dalam diri manusia daya khayal sesungguhnya telah ada, walaupun
terbatas pada dunia yang pernah ia lihat dan alami. Oleh karena itu, berbagai
macam cara dapat ditempuh dalam usaha untuk menumbuhkan imajinasi dan
kreativitas. Dengan latihan, kita dapat mengungkapkan kembali secara
estetik tentang apa yang pernah kita lihat, kerjakan dan tentang apa yang
mampu kita bayangkan. Gerakan•gerakan yang dilakukan sifatnya meniru alam
(natural), baik manusia itu sendiri, binatang, tumbuh•tumbuhan, maupun yang
lain•lain. Gerakan yang ditiru tidak saja terbatas kepada hal•hal yang hidup,
namun juga benda•benda mati, seperti air, api, awan, dan sebagainya.
Untuk itu cobalah melakukan gerakan•gerakan tari sederhana, yang
inspirasi nya dapat diambil dari alam sekitar. Ada beberapa tahapan dalam
menyusun suatu gerak yang nantinya menjadi suatu kesatuan, yang disebut
tari.

Beberapa tahapan di dalam membuat gerakan tari antara lain:


a. Eksplorasi

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 59


Eksplorasi dalam tari adalah pengamatan terhadap sesuatu obyek yang
akan dijadikan sumber ide gerak dalam tari. Pengamatan dapat dilakukan
terhadap alam lingkungan, kehidupan sehari-hari, binatang, buku cerita, dll.
Pengamatan dibagi menjadi dua, yaitu pengamatan internal dan
pengamatan eksternal.
1) Pengamatan secara internal yaitu pengamatan yang dilakukan di dalam
diri si pencipta dengan tidak melalui objek di luar dirinya. Misalnya:
mengingat
-ingat, mengkhayal, membayangkan, melamun, dan lain•lain.
2) Pengamatan secara eksternal yaitu pengamatan yang dilakukan oleh
seorang pencipta tari dengan cara langsung mengguna kan objek•objek
di luar dirinya. Misalnya: merasakan, meraba, dan melihat.
b. Improvisasi
Melakukan sesuatu untuk mengembangkan atau memvariativkan nada atau
bagian lagu /musik yang sudah ada. Improvisasi atau eksperimentasi
dilakukan berdasarkan hasil pengamatan pada objek yang telah kita peroleh
untuk dijadikan sumber ide garapan gerak tari. Kita bebas untuk
mengembangkan atau memvariasikan gerak sesuai dengan pengamatan.
Jadi kreativitas yang cukup sangat dibutuhkan untuk memperoleh berbagai
macam gerak.
4. Konsep musik
Sebelum membuat sebuah gerakan, kita harus dapat memilih musik
yang benar-benar pas atau cocok dengan tema yang kita ambil. Kita sering
menemukan tari yang diiringi oleh musik yang diambil dari beberapa
potongan lagu.Hal yang perlu diingat dalam pengambilan potongan lagu
adalah harus memperhatikan pemilihan lagu, penempatan urutan dan
mixing, jangan sampai memilih lagu yang sedang tren tanpa disesuaikan
dengan konsep dan gerakan, penempatan urutan lagu yang tidak pas
sehingga musik tidak terdengar harmonis secara keseluruhan, mixing yang
kurang bagus juga membuat musik tidak harmonis. Apabila kita
menggunakan iringan musik dari potongan beberapa lagu, maka iringan
musik tersebut harus menjadi satu kesatuan.
5. Konsep kostum dan properti
Kostum dan properti adalah alat penunjang konsep sebuah tarian yang
harus disesuaikan dengan konsep yang diambil. Sebuah tarian akan terlihat
bagus dan indah apabila ditunjang dengan kostum dan properti yang
proporsional. Kostum yang digunakan untuk sebuah tarian harus dibuat
sedemikian rupa agar terlihat nyaman dan cocok dengan konsep tariannya.
Properti yang digunakan pun harus sesuai dengan konsep tarian yang
dibawakan.

Kegiatan 2

Aktivitas Mengeksplorasi Gerak


1. Lakukan eksplorasi gerak berdasarkan pola lantai kombinasi garis lurus dan
garis lengkung. Gambar gerak merupakan stimulus bagi kamu dalam
melakukan eksplorasi pola lantai tari.
2. Kamu dapat mencari sumber stimulus pola lantai tari dari berbagai sumber
belajar.
3. Tujuan melakukan eksplorasi pada kegiatan ini agar kamu memiliki kesadaran
gerak terhadap pola lantai garis lurus dan garis lengkung secara bersamaan.

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 60


Uji Kompetensi Bab XIII
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan cara memberi tanda silang (x)
pada huruf a, b, c, atau d.

1. Dilihat dari bentuk penyajiannya pertunjukkan tari dibedakan menjadi ….


 2 c. 4
 3 d. 5

2. Acara pertunjukkan seni tari di sekolah sangat ditunggu-tunggu oleh siswa,


oleh karena itu supaya penari-penari bisa tertampung banyak, maka
diusahakan bentuk penyajian tari ….
 Tunggal c. kelompok
 Berpasangan d. kolosal

3. Apabila dalam pertunjukkan tari kemampuan individu menjadi kekuatan yang


utama , merupakan bentuk penyajian tari ….
 Tunggal c. kelompok
 Berpasangan d. kolosal

4. Penyajian tari yang memerlukan adanya koordinasi dalam melakukan gerak


antara dua orang penari disebut tari ….
 Tunggal c. kelompok
 Berpasangan d. kolosal

5. Sedangkan tarian yang memerlukan kerja sama dan kemampuan yang


sama dalam menari disebut ….
 Tunggal c. kelompok
 Berpasangan d. kolosal

6. Bentuk penyajian tari harus didukung dengan penggunaan pola lantai yang
baik . Yang dimaksud dengan pola lantai adalah …..
A .garis-garis di lantai
b. garis-garis bayangan
c. garis –garis di lantai yang dibuat oleh
panitia d.garis- garis di lantai yang dilalui oleh
penari .

7. Secara garis besar ada dua pola garis dasar pada pola lantai yaitu ….
a. garis vertikal dan garis horizontal c. garis lurus dan garis lengkung
b. garis diagonaldan garis zig zag d. garis lengkung dan

8. Data :
1. Ke depan, 2.ke belakang, 3.diagonal, 4.desain V, 5.Segitiga, 6.segi
empat, 7. Melingkar, 8. Spiral,9. desain S, 10. desain U
Perhatikan data di atas !
Pola lantai garis lurus diantaranya dapat dibuat bentuk desain …..
 1,2,3,4,5,6 c. 2,4,6,8,10
 1,3,5,7,9 d. 7,8,9,10

9. Pola lantai garis lurus diantaranya dapat memberikan kesan ….


 Sederhana dan lembut c. variasi dan lembut
 Sederhana dan kuat d. variasi dan kuat
Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 61
10. Garis-garis di lantai yang dibentuk oleh seorang penari atau garis-garis di
lantai yang terbentuk oleh formasi penari kelompok disebut …
a. desain atas c. pola lantai
b. desain lantai d. pola gerak

11. Desain Atas yaitu desain yang pelaksanaannya ….


a. Tampak saat melayang
b. di atas lantai yang dilihat penonton
c. Tampak pada saat jinjit
d. di atas menggunakan tali /dikerek

12. Gambar di atas menunjukkan bentuk badan penari yang tampak memiliki
perspektif dalam, sehingga disebut ….
a. desain datar c. desain dalam
b. desain medium d. desain rendah

13. Berikut ini yang merupakan desain vertical ditunjukkan pada gambar ….

a. b. c. d.

14. Perhatikan gambar di bawah ini !

Gambar tersebut menunjukkan bentuk desain .…


a. Terlukis c. lengkung
b. Tertunda d. lanjutan

15. Desain rendah adalah ….


a. desain yang dipusatkan di lantai saja
b. desain yang dipusatkan pada gerakan duduk
c. desain yang dipusatkan pada daerah berkisar kaki
d. desain yang dipusatkan pada daerah berkisar pinggang sampai lantai
Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 62
16.Tari Piring adalah tari kelompok yang berasal dari daerah ….
a. Sumatra Barat c. Kalimantan Timur
b. Sumatra Selatan d. Sulawesi selatan

17. Desain yang membagi sejumlah penari menjadi dua kelompok yang sama
dan masing-masing ditempatkan pada dua desain lantai yang sama di atas
panggung (stage) bagian kanan dan bagian kiri disebut ….
a. alternate c. balanced
b. broken d. unison

18. Desain canon adalah sebuah desain dimana dalam memeragakan gerakan
tarinya, sejumlah penari ….
a. di tempatkan di sisi kanan dan sisi kiri
b. menari secara terpisah-pisah
c. dibuat selang seling
d. menari secara bergantian/susul menyusul

19. Dalam menyusun karya tari sebelum membuat sebuah gerakan, konsep
musik harus betul-betul diperhatikan. Musik yang baik adalah ….
a. musik yang benar-benar bagus
b. musik yang benar-benar kita suka
c. musik yang benar-benar sedang boming
d. musik yang benar-benar pas atau cocok dengan tema

20. Proses dalam penataan gerak tari dapat dilakukan dengan cara …
a. eksplorasi dan berimprovisasi gerak
b. eksplorasi dan mengekspresikan gerak
a. apresiasi dan eksplorasi gerak
b. apresiasi dan mengekspresikan gerak
B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan jelas!
1. Mengapa konsep dalam penyusunan sebuah karya seni tari
sangat penting kedudukannya ?

2. Sebutkan 3 (tiga) buah konsep yang sangat dibutuhkan dalam


menyusun sebuah karya tari !

3. Sebutkan 5 (lima) bentuk desain kelompok yang sering kita temui


dan digunakan ?

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 63


4. Mengapa penguasaan tempat pentas sangat penting untuk
dipelajari oleh penata tari dan penarinya ?

5. Sebutkan contoh tari tunggal, tari berpasangan, dan tari kelompok


masing-masing (2)

***************************************************************************

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 64


BAB XIV
MERAGAKAN TARI KREASI

Pergelaran adalah bentuk pertunjukan seni kepada siswa di lingkungan


sekolah atau siswa di luar sekolah untuk mendapat tanggapan dan penilaian. Salah
satu seni pertunjukkan yang dapat dipergelarkan adalah karya seni tari. Seni tari
pergelaran merupakan ekspresi karya seni yang diungkapkan melalui gerak.
Pergelaran dalam karya seni tari mencakup berbagai macam aspek yaitu seni rupa,
seni musik, dan seni teater. Pergelaran seni tari merupakan hiburan dan apresiasi
bagi seniman khususnya dan bagi penikmat karya seni umumnya.
Dalam pergelaran karya seni tari, aspek gerak menjadi media yang paling
diutamakan dan didukung oleh karya seni lainnya. Pergelaran ragam gerak tari yang
dirangkai menjadi sebuah tarian, disusun berdasarkan keinginan dari koreografer
karya tari tersebut. Ragam gerak tari harus dirangkai menjadi bentuk tarian yang
utuh, memiliki makna, menjadi dasar yang dapat dikembangkan, dan dapat
dikomunikasikan kepada penonton.
Sebuah sajian tari biasanya menggambarkan suatu peristiwa atau keadaan
tertentu, yang mengambil dari sebuah cerita tertentu. Drama tari merupakan salah
satu bentuk penyajian tari yang dilakukan secara kelompok. dalam menyusun atau
menata sebuah karya tari, penyajian tari dapat dilakukan secara
tunggal,berpasangan dan kelompok. Untuk lebih memahami tentang penyajian tari
bacalah penjelasan berikut tentang pengertian penyajian tari dan mempraktikkan
karya tari sesuai dengan iringan.

A. Manajemen Pertunjukkan Tari


Penyajian tari ditinjau dari banyaknya penari / pendukungnya digolongkan
menjadi tiga, yaitu:
a. Tari Tunggal
Merupakan tari yang disajikan oleh seorang penari, meskipun ada juga tari
tunggal yang ditampilkan lebih dari satu penari.
Contoh : Tari Topeng Kedok, Tari Nyai Dasimah (Betawi), Tari Petruk
Jalan Sehat , Tari Kelono Topeng(Jawa Tengah)

Gambar 14.1 Tari Kelono Topeng ditarikan secara tunggal

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 65


b. Tari Berpasangan
Tarian yang disajikan oleh dua orang penari atau lebih secara
berpasangan, dan satu dengan lainnya saling berkaitan/ada respon.
Tari berpasangan sering dikaitkan dengan tema pergaulan dan perang.
Contoh : Cokek Onde Onde (Betawi), Tari Alang Abang(Sumatra Barat)
Tari Bambangan Cakil, Tari Oleg Tambulilingan ( Bali)

Gambar 14.2 Tari Oleg Tambulilingan ditarikan secara berpasangan

c. Tari Kelompok
Suatu tarian yang dilakukan lebih dari satu penari
Tari Kelompok dapat dibedakan menjadi dua,yaitu :
 Tari masal
Tari masal merupakan jenis tari yang dilakukan secara
berganda. Tari masal dilakukan oleh banyak penari dengan
ragam gerak yang sama antara penari satu dengan penari yang
lain, tidak ada jalinan gerak yang saling melengkapi.
 Drama tari
Drama tari merupakan sajian tari yang mengungkapkan cerita
atau peristiwa baik cerita secara utuh ataupun sebagian petikan
yang didalamnya terdapat struktur dramatis atau susunan
adegan. Ada dua bentuk drama tari, yaitu drama tari berdialog
dan drama tari tanpa dialog atau sering disebut sendratari.
Drama tari tanpa dialog dapat kita lihat pada pertunjukkan
Sendratari Ramayana di pelataran Candi Prambanan . Drama
tari berdialog dapat kita lihat pada pertunjukkan Wayang Orang
Betawi karya Bapak Abdur Rachem.

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 66


Gambar 14.3 Sendratari Ramayana ditarikan secara kelompok

Gambar 14.4 Sebuah tari kreasi Betawi ditarikan secara masal

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 67


B. Memperagakan Tari Kreasi dengan Iringan
Karya tari memiliki dua unsur yang sangat penting, yaitu tari sebagai
rangkaian gerak dan musik sebagai rangkaian bunyi. Keduanya tidak dapat
dipisahkan, tidak ada tari yang hadir tanpa diiringi musik. Musik tari dapat
berupa seperangkat gamelan, tepukan tangan, hentakan kaki, teriakan dan alat
musik modern.
Iringan atau musik pengiring dapat dikatakan dinamis apabila mampu
menggugah suasana dan mampu membawa penonton dan penari untuk
mendapatkan sentuhan rasa,sehingga pesan dapat tersampaikan. Melalui musik
pesan yang tersampaikan lebih komunikatif artinya tari mempunyai jiwa atau roh
dalam pengungkapannya.
Setiap penata tari memiliki gaya tersendiri dalam penyusunan gerak,
permainan komposisi, penggunaan iringan , kostum dan tata rias yang berbeda
sesuai dengan ide atau konsep dasar masing masing penata tari. Begitu juga
dengan bentuk penyajian, ditarikan secara individu, berpasangan atau
berkelompok.

Gambar 14.5 Alat musik Bedug sebagai pengiring Tari Rampak Beduk dari Cirebon

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 68


Gambar 14.6 Alat musik Gamelan sebagai pengiring Tari Bambangan Cakil dari
Jawa Tengah.

Berikut ini contoh-contoh tari kreasi :

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 69


Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 70
Berikut ini contoh tari kreasi baru kolaborasi gerak tari banyumas dan Betawi
dengan judul tari Quartel. Kalian bisa mempraktikkannyabersama dengan teman
teman kamu.
TARI KREASI BARU
Nama Tari : Tari Quartel
Lagu Pengiring : Musik kreasi
Jumlah : Berpasangan

HITUNGAN
URAIAN GERAK GAMBAR & POLA LANTAI

1. Kedua penari berjalan 2X8


dan saling bertemu
menuju titik tengah
panggung

2. Menyatukan kedua 1x8


tangan kanan sambil
berputar

3. Penari 1 duduk dengan


kedua tangan menyatu 1x8
dan lurus di atas kepala
dan penari 2 berdiri di
belakang penari 1
dengan kedua tangan
membuka dan lurus ke
atas, kedua kaki dibuka
dan merendah. Kepala
menghadap ke atas.

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 71


4. Penari 1 duduk dengan 1x8
kedua tangan berada di
samping dan lurus, penari
2 berdiri di belakang
penari 1 dengan kedua
tangan membuka dan
lurus ke depan, kedua
kaki dibuka dan
merendah , kepala
menghadap ke depan

5. Penari 1 duduk dengan


tangan kiri lurus ke depan
dan tangan kanan lurus
ke samping, badan
menghadap ke samping
dan penari 2 berdiri di 1x8
belakang penari 1dengan
kedua tangan membuka
dan lurus ke atas, kedua
kaki dibuka dan
merendah . kepala
menghadap ke atas.

6. Penari 1 duduk dengan 1x8


kedua tangan menyatu
dan lurus di atas kepala
dan penari 2 berdiri di
belakang penari 1,
dengan kedua tangan
membuka dan lurus ke
atas , kedua kaki dibuka
dan merendah . kepala
menghadap ke atas.

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 72


7. Penari 1 dudukdengan
kedua tangan menyatu
dan lurus di atas kepala, 1x8
kaki kiri ditekuk dan kaki
kanan lurus ke samping
dan penari 2 berdiri di
belakang penari 1
dengan kedua
tanganmembuka dan
lurus ke atas, kedua kaki
dibuka dan merendah.
Kepala
menghadap ke atas.

8. Penari 1 duduk dengan


kedua tangan menyatu
dan lurus di atas kepala, 1x8
kaki kanan ditekuk dan
kaki kiri lurus ke samping
dan penari 2 berdiri di
belakang penari 1
dengan kedua tangan
membuka dan lurus ke
atas, kedua kaki dibuka
dan merendah. Kepala
menghadap ke atas

9. Gerak eksplorasi

1x8

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 73


10. Pengembangan dari
gerak lenggang , tangan 1x8
kanan ditekuk ke atas
dan tangan kiri lurus ke
samping, dilakukan
secara bergantian, kedua
kaki jinjit dan step,
Kepala ke arah depan.

11. Kedua tangan lurus ke


samping dan memegang
rok, gerak kaki step,
kepala ke depan.

12. Kedua tangan lurus ke


depan, kedua tapak
tangan seperti gerak pa
“blang, gerak kaki step,
lalu berjalan menyilang.

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 74


13. Penari 1 duduk dengan
posisijengkeng putra, 1x8
kedua tangan lurus ke
samping dan memegang
rok, arah kepala kiri.
Penari 2 sedikit
merendah,tangan kanan
menekukke atas dan
tangan kiri ditekuk ke
depan, arah kepala ke
depan.

14. Kedua tangan lurus ke 1x8


depan ,kedua tapak
tangan seperti gerak
pa’blang gerak kaki step,
lalu berjalan menyilang

15. Pengembangan dari


gerak lenggang , tangan 1x8
kanan ditekuk ke atas
dan tangan kiri harus ke
samping, dilakukan
secara bergantian, kedua
kaki jinjit dan step, kepala
kea rah depan

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 75


16. Gerak silat (gerak silat
dapat disesuaikan 1x8
dengan daerah tempat
tinggal masing-masing)

17. Kedua tangan 2x8


berpegangan

Uji Kompetensi Bab XIII

A. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan cara memberi tanda silang (x) pada
huruf a, b, c, atau d.

1. Tari tunggal merupakan jenis tarian yang disajikan oleh ….


 Satu orang c. tiga orang
 Dua orang d. sekelompok orang

1. 2. 3. 4.

Tari Kelono topeng Tari Golek Tari Gatot kaca Tari Kelono Topeng
Tari Gambyong TariRetno pamudyo gandrung Tari Menakkoncar
Tari Merak

2. Yang merupakan contoh bentuk penyajian tari tunggal putra adalah nomor ….
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 76


3. Sedangkan tari tunggal putri adalah nomor ….
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4

4. Tari berpasangan merupakan tarian yang dibawakan dua orang penari. Contoh
tari berpasangan yaitu ….
a. Tari Bambangan Cakil c. tari Gambyong
b. Tari Bedaya d. tari Kecak

5. Contoh tari berpasangan yang menggambarkan percintaan adalah …


a. Tari Bambangan Cakil c. tari Oleg Tambulilingan
b. Tari Srikandi Cakil d. tari Kecak

6. Contoh tari berpasangan yang menggambarkan kepahlawanan adalah …


a. Tari Cokek Onde-Onde c. tari Oleg Tambulilingan
b. Tari Srikandi Cakil d. tari Kecak

7. Tari kelompok merupakan tari yang dibawakan oleh ….


a. satu orang c. tiga orang
b. dua orang d. sekelompok orang

8. Tari kelompok dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu ….


a. Tari masal dan drama tari c. tari pantomime dan drama tari
b. Tari masal dan sendratari d. tari pantomime dan sendratari

9. Jenis tari yang harus dilakukan secara berganda dengan ragam gerak yang sama
disebut ….
a. Tari pantomime c. drama tari
b. Tari masal d. sendratari

10. Yang merupakan contoh tari kelompok yaitu tari …


a. Bedaya,Kecak, dan Srimpi c. Lawung, Kecak dan Gambyong
b. Bedaya, Lawung,dan Golek d. Lawung, Srimpi dan Menakkoncar

11. Drama tari tanpa dialog sering disebut dengan istilah ….


a. Tari pantomime c. drama tari
b. Tari masal d. sendratari

12. Penyajian tari kreasi di atas adalah ….


a. Tari Jaranan c. Tari Yapong
b. Tari Cokek Onde-Onde d. Tari Kembang Mayang

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 77


13. Perhatikan gambar tari di atas !
Penyajian tari di atas adalah …..
a. Tari kembang Wayang c. Sendratari Ramayana
b. Wayang orang Betawi d. Dramatari Roro Jonggrang

14. Penyajian tari di atas dilaksanakan di Candi …..


a. Prambanan c. Pandaan
b. Borobudur d. Dieng

15. Perhatikan gambar tari di atas !


Penyajian tari di atas termasuk kelompok tari …..
a .Tari masal c. Sendratari
b. tari kelompok d. Dramatari

16. Karya tari memiliki dua unsur yang sangat penting, yaitu ….
a. tari sebagai rangkaian gerak dan musik sebagai rangkaian bunyi.
b. tari sebagai rangkaian gerak dan musik sebagai sumber suara.
c. tari sebagai ungkapan emosi jiwai dan rias sebagai ekspresi wajah.
d. tari sebagai ungkapan rasa dan puisi sebagai rangkai kata.

17. Musik tari yang berasal dari luar diri penari berupa seperangkat gamelan disebut
musik ….
a. Eksternal c. diatonis
b. Internal d. pentatonic

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 78


18. Musik yang berasal dari diri penari contohnya adalah ….
a. Gamelan, rebana c. tepukan tangan, teriakan
b. Gamelan, calung d. tepukan tangan, calung
19. Melalui musik pengiring tari pesan yang tersampaikan lebih komunikatif artinya
adalah ….
a. Tari mempunyai jiwa atau roh dalam pengungkapannya
b. Tari mempunyai unsur magis dalam pengungkapannya
c. Tari mempunyai sentuhan puisi dalam pengungkapannya
d. Tari mempunyai sentuhan rupa dalam pengungkapannya

20. Yang tidak dilakukan dalam proses membuat tari adalah dengan cara
a. Mencari iringan tarinya terlebih dahulu
b. Mencari gerakannya terlebih dahulu
c. Bersama sama mencari gerakan dengan iringan tari
d. Menggunakan unsur magis

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan jelas !


1. Apakah yang dimaksud dengan koreografer ?

2. Bagaimanakah ragam gerak tari masal ?

3. Sebutkan dan jelaskan 3 bentuk penyajian tarii !

4. Sebutkan 3 contoh iringan yang berasal dari diri penari itu sendiri !

5. Mengapa iringan atau musik pengiring dikatakan dinamisi ?

Modul Seni Budaya Kelas IX Semester 2 79

Anda mungkin juga menyukai