Anda di halaman 1dari 17

Makalah Menganalisis Karya Seni Rupa

Berdasarkan Jenis, Fungsi, Tema dan Tokoh


Dalam Bentuk Lisan dan Tulis
Guru Mata pelajaran
Yuni Anggraini, S.Pd.

Penyusun : KELOMPOK 5/XI MIPA 1


1. Choiruniza Nur Sabila Putri (04)
2. Didan Nur Cholig Mahesti G. (07)
3. Ida Ayu Martianingsih (12)
4. Maura Agesty Yusida Putri (20)
5. Nur Aisyah Luhur Pambudi (27)

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 2 TRENGGALEK


Jalan Soekarno Hatta Gang Siwalan Telp/Fax. (0355) 791628 Trenggalek

TAHUN PELAJARAN 2022/2022


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kita,
sehingga kita selalu dalam keadaan sehat wal 'afiyat. Sesungguhnya hanya kepada
Allah lah kita memohon ampunan dan pertolongan. Sholawat serta salam tak lupa
tercurah kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW, yang diutus oleh
Allah ke bumi untuk meluruskan manusia. Membawa kita dari kejahiliyahan
menuju cahaya Islam. Karena hidayah-Nya pula, alhamdulillah kami dapat
menyelesaikan makalah ini.

Pada kesempatan ini kami menyusun makalah “Menganalisis Karya Seni


Rupa Berdasarkan Jenis, Fungsi, Tema dan Tokoh Dalam Bentuk Lisan dan
Tulis” yang mencakup jenis, fungsi, tema, dan tokoh karya seni rupa. Dengan
adanya makalah ini, kami berharap dapat bermanfaat dan dapat membantu para
pembaca untuk menambah pengetahuan tentang karya seni rupa. Makalah ini
dibuat untuk memenuhi tugas pelajaran SENI BUDAYA.
Kami mengucapkan mohon maaf apabila dalam makalah ini ada banyak
terdapat kesalahan. Kami juga mohon kritik dan saran apabila dalam makalah ini
terdapat banyak kekurangan. Wabillahit taufiq wal hidayah, war ridho wal inayah.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Trenggalek, Okteober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................

DAFTAR ISI.................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...................................................................................................


1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................
1.3 Tujuan................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Jenis Seni Rupa..................................................................................................


2.2 Fungsi Seni Rupa...............................................................................................
2.3 Tema Seni Rupa.................................................................................................
2.4 Tokoh Seni Rupa.............................................................................................
2.5 Pengkajian Karya Seni Rupa...........................................................................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seni rupa adalah cabnag seni yang membentukkarya seni dengan media
yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptaka
dengan mengolah konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur,
dan pencahayaan dengan acuan estetika. Istilah seni rupa dalam bahasa
Indonesia mulanya dikenalkan dan dipopulerkan oleh S. Sudjojono. Dalam
bahasa Belanda seni rupa diterjemahkan beeldende kunst, sedangkan secara
kasarnya diterjemahkan dalam bahasa Inggris menjadi fine art. Namun sesuai
perkembangan dunia seni modern, istilah fine art menjadi lebih spesifik kepada
pengertian seni rupa murni untuk kemudian menggabungkannya dengan desain
dan kriya ke dalam bahasan visual art.

Setiap karya seni rupa tentunya mengandung ide dan gagasan dari
penciptanya yang membutuhkan apresiasi, kritik, dan juga saran agar dapat
mengembangkan bakatnya. Teknik yang paling familiar adalag analisis karya
seni rupa. Menganalisis karya seni rupa merupakan bagian terpenting dalam
melakukan sebuah apresiasi atau kritik terhadap karya seni.

1.2 Rumusan Masalah

1. Fungsi-fungsi seni rupa apa saja?


2. Apa saja jenis seni rupa?
3. Apa yang dimaksud dengan tema dan apa tujuannya?
4. Apa pentingnya mengenal tokoh dalam seni rupa?
5. Bagaimana proses pengkajian seni rupa dengan pendekatan saintifik?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui fungsi-fungsi seni rupa.


2. Mengetahui jenis-jenis seni rupa.

1
3. Mengetahui pengertian tema dan tujuannya.
4. Mengetahui pentingnya mengenal tokoh dalam seni rupa.
5. Mengetahui proses pengkajian seni rupa dengan pendekatan saintifik.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Jenis-jenis Karya Seni Rupa


Dikutip dari buku Pengetahuan Dasar Seni Rupa oleh Sofyan Salam,
Sukarman B., Hasnawati, dan Muh. Muhaemin, terdapat sejumlah jenis karya
seni yang dibagi menjadi beberapa kategori berikut ini.
1. Jenis Karya Seni Rupa menurut Wujudnya
a. Dua dimensi (karya dwimatra)
Karya seni dua dimensi adalah karya yang hanya dapat dinikmati dari
satu arah, yakni arah depan karena hanya memiliki dimensi panjang
dan lebar. Contoh karya seni dua dimensi adalah lukisan dan batik.
b. Tiga dimensi (karya trimatra)
Jenis karya seni tiga dimensi adalah karya yang memiliki dimensi
panjang, lebar, dan tinggi. Karya tiga dimensi juga memiliki volume
sehingga wujudnya bisa dinikmati dari berbagai arah. Contoh karya
trimatra adalah patung bangunan, dan boneka.
c. Empat dimensi (multi dimensi)
Karya seni empat dimensi atau disebut juga time-based art (karya seni
rupa berbasis waktu). Karya ini mencakup seni rupa yang
diproyeksikan di dinding, seni rupa pertunjukan yang melibatkan
perupa beraksi, dan seni rupa media baru (new media) bersifat
interaktif. Contoh dari seni rupa new media interaktif di antaranya
seni rupa digital, animasi komputer, robotika, dan lain-lain.

2. Jenis Karya Seni Rupa menurut Fungsinya


a. Karya seni rupa murni
Karya seni rupa murni merupakan karya seni yang dibuat dengan niat
untuk memenuhi kebutuhan mengekspresikan rasa indah atau rasa
estetis. Contoh karya seni rupa murni dapat dilihat pada lukisan,
patung, tapestri.

3
b. Karya seni rupa terapan
Karya seni rupa terapan merupakan karya seni yang dibuat dengan
maksud utama untuk memenuhi fungsi atau kegunaan yang bersifat
praktis. Contoh karya seni rupa terapan adalah jenis-jenis karya desain
dan seni kriya, seperti poster, spanduk, desain sampul buku, logo,
perabot, kendaraan, dan karya arsitektur.

3. Jenis Karya Seni Rupa menurut Teknik Pembuatan


a. Karya seni rupa dengan teknik goresan/sapuan warna
Seni rupa dengan teknik goresan atau sapuan warna dibagi menjadi :
1) Seni gambar
Seni gambar biasanya didominasi oleh goresan linear yang
dihasilkan pensil, pena, atau marker.
2) Seni lukis
Seni lukis didominasi dengan pengecatan warna pada bidang
medium. Umumnya seni lukis dikategorikan berdasarkan bahan
pewarnanya, seperti seni lukis cat minyak, akrilik, guoache, cat
air, tempera, tinta, pastel, mixed-media, dan encaustic.
3) Seni kaligrafi
Kaligrafi merupakan seni tulis indah yang menjadi penampung
gagasan dan berfungsi estetis.
b. Karya seni rupa dengan teknik cetak
Jenis karya seni rupa teknik cetak umumnya disebut dengan seni
grafis atau printmaking. Proses pembuatan karya seni grafis dimulai
dengan membuat citraan yang disebut klise, kemudian dilakukan
pencetakan.
c. Karya seni rupa dengan teknik ukir
Jenis karya seni rupa dengan teknik ukir dibentuk dengan cara
memahat atau menoreh bagian yang akan dibuang dari material untuk
merupa bentuk yang diinginkan. Karya ukiran dua dimensi disebut
relief, sedangkan karya ukiran tiga dimensi disebut patung.
d. Karya seni rupa dengan teknik anyam, tenun, dan rajut

4
Karya seni rupa dengan teknik anyam dan tenun adalah teknik
berkarya dengan menyilangkan antara material yang digunakan.
e. Karya seni rupa dengan teknik sulam
Seni rupa sulam dibuat dengan cara menjahit menggunakan tusuk hias
benang, pita, payet, dan variasi bahan lainnya. Adapun warna dan
motif yang diterapkan pada kain dibuat bervariasi sesuai dengan
kreativitas seniman.
f. Karya seni rupa dengan teknik tempel
Karya seni rupa dengan teknik tempel dibagi menjadi tiga :
1) Mosaik
Mosaik adalah karya seni yang dibuat dengan menempel
potongan-potongan material dengan memanfaatkan warna
bawaan material untuk membentuk objek yang diinginkan.
2) Kolase
Kolase adalah jenis karya seni rupa yang dibuat dengan
menempel potongan, pecahan, atau kepingan material seperti
kertas, kaca, tegel, kerang, kulit kayu, dan lainnya untuk menjadi
bagian dari bentuk yang hendak digambarkan.
3) Montase
Montase merupakan jenis karya seni yang dibuat dengan
menempelkan kertas atau bahan tempelan yang berisi gambar atau
foto.
g. Karya seni rupa dengan Teknik membentuk dan mengontruksi
Berdasarkan teknik membentuk dan mengonstruksi, jenis karya seni
rupa dibagi menjadi tiga :
1) Patung
Seni patung adalah jenis karya seni rupa trimatra yang dibentuk
menurut jenis bahan yang dipakai, seperti tanah liat, batu, gips,
kayu, semen, fiber, dan logam.
2) Keramik

5
Seni keramik adalah jenis karya seni rupa yang perwujudan objek
menggunakan material nonlogam dan anrogranik berbentuk padat
lewat proses pembakaran bersuhu tinggi.

3) Arsitektur
Arsitektur merupakan seni yang dapat dipandang sebagai karya
seni rupa trimatra dalam ukuran besar, sebab dalam keadaan
tertentu dapat mengakomodasi banyak orang. Contoh dari karya
seni arsitektur adalah stadion, bandara, jembatan, atau rumah
ibadah.
h. Karya seni rupa dengan teknik merangkai atau menyimpul
1) Meronce
Meronce merupakan seni membuat benda kerajinan dengan
menyusun atau merangkai benda berlubang untuk menghasilkan
benda dalam wujud baru, seperti gelang, dan lainnya.
2) Makrame
Makrame merupakan seni rupa yang menggunakan teknik
menyimpul benda-benda seperti tali. Contoh seni makrame adalah
gantungan kunci, gelang, kalung, hiasan interior, dan hiasan
busana.
3) Ikebana
Ikebana merupakan seni merangkai bunga dari Jepang dengan
memerhatikan komposisi bunga, jenis bunga, tempat bunga,
cabangnya, dan penempatannya.
i. Karya seni rupa dengan teknik membatik
Pada dasarnya membatik merupakan jenis karya seni dari teknik
menggambar di atas kain menggunakan lilin dan canting untuk
menutupi area yang tidak ingin dikenai warna. Seni batik juga
kemudian mencakup batik teknik cap dan batik ikat.
j. Karya seni rupa dengan teknik lipat

6
Melipat kertas merupakan cabang seni rupa yang menggunakan teknik
lipat untuk menjadi bentuk tiga dimensi, seperti burung, binatang,
rumah, topi, dan lainnya.
k. Karya seni rupa dengan olahan komputer
Seni rupa komputer mengacu pada penggunaan komputer dalam
menghasilkan karya seni rupa. Seni rupa komputer di antaranya
bersinggungan dengan seni rupa multimedia, seni rupa media baru,
dan seni rupa digital.
l. Karya seni rupa dipertunjukkan
Karya seni rupa dipertunjukan dibagi menjadi dua:
1) Seni instalasi
Seni intalasi mencakup upaya perupa menyampaikan gagasan
dengan menata benda atau karya apa saja di lantai, permukaan
tanah, dinding, atau digantung.
2) Seni rupa pertunjukkan atau happening
Seni rupa pertunjukan atau happening adalah bentuk improvisasi
spontan perupa pada sebuah lingkungan yang sudah dirancang.
Jenis
4. Karya Seni Rupa menurut Sikap Batin Seniman
a. Tradisional
Jenis karya seni rupa tradisional memiliki ciri seni yang mengikuti
aturan atau bentuk yang telah mentradisi. Dapat berupa benda
fungsional dan tidak mementingkan nama penciptanya, seperti kain
kafan Toraja, wayang kulit Jawa, dan lainnya.
b. Modern
Karya seni modern tidak memiliki keterikatan pada norma dan bentuk
yang mentradisi. Ciri-ciri seni modern yakni menonjolkan kreativitas
gagasan, ide, teknik, berorientasi masa depan, bersifat universal,
menonjolkan individualitas sehingga nama penciptanya menjadi
penting.
c. Posmodern

7
Seni rupa posmodern mementingkan ekspresi seni kontekstual,
memiliki semangat pluralisme, elektisme, dan kontekstualisme. Karya
seni rupa posmodern juga tidak membedakan seni murni yang
dianggap seni tinggi dan seni terapan sebagai seni rendah.

2.2 Fungsi Karya Seni Rupa


1. Fungsi Seremonial
Tujuan seremonial adalah untuk merayakan suatu peristiwa atau untuk
berkontribusi pada aktivitas ritualistik, seperti tarian merayakan salah satu
musim atau pelarian orang dari penahanan atau kelaparan. Salah satu
bentuk seni seremonial yang lebih umum adalah quilting, di mana pola
yang digunakan memiliki kepentingan simbolis.
2. Fungsi Naratif
Tujuan naratif yaitu untuk menceritakan sebuah cerita atau membuat poin.
Seni naratif menjelaskan atau menggambarkan pengalaman, dokumen
penting atau peristiwa sejarah, atau berkomunikasi ide dan informasi.
3. Fungsi Artistik
Tujuan seni rupa ini berfokus pada artis, untuk itu adalah ekspresi diri dari
pribadi artis, emosi internal, perasaan, pengalaman atau ide-ide.
4. Fungsi Fungsional
Tujuan fungsional yaitu berusaha untuk mempercantik benda yang ada
berguna dalam kehidupan sehari-hari. Banyak benda di sekitar kita seperti
tembikar, selimut, keranjang, furnitur yang tiak hanya punya nilai
kegunaan, tetapi juga dirancang atau didekorasi sedemikian rupa sehingga
menyenangkan secara artistik.
5. Fungsi Persuasif
Tujuan persuasif pada seni rupa yaitu unutk mempromosikan ide,
filosofi atau produk. Periklanan, pemasaran, propaganda dan pesan visual
dari ideologi jatuh kategori ini.

8
2.3 Tema dalam Karya Seni Rupa
Tema adalah gagasan, ide, atau pokok pikiran yang ada di dalam sebuah
karya seni baik dalam bentuk karya seni rupa dua dimensi maupun seni rupa
tiga dimensi. Tema bertujuan agar penikmat seni tahu maksud dari suatu karya
seni. Memahami tema yang ada pada sebuah karya seni rupa berarti kita dapat
memahami tujuan penciptaan karya seni tersebut.

1. Hubungan antara Manusia dengan Dirinya


Seni rupa merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk
menuangkan gagasan atau ide dari seseorang. Untuk mengungkapkan
citarasa keindahan manusia mewujudkannya lewat media ekspresi. Media
yang digunakan dapat berupa suatu karya seni rupa seperti lukisan. Di
dalam pengungkapannya tersebut kadang seseorang menggunakan dirinya
sendiri sebagai objek lukisannya. Seperti pelukis Raden Saleh, Basuki
Abdullah, Affandi, S. Sudjojono, dan Vincent van Gogh.

2. Hubungan Manusia dengan Manusia lainnya


Seorang perupa kadangkala dalam mengekspresikan citarasa
keindahan menggunakan objek orang-orang yang ada disekitarnya. Seperti
istrinya, anak-anaknya, orangtua, saudaranya, temannya, tetangganya,
kekasihnya, sahabatnya, atau orang-orang yang ada dalam fikirannya.

3. Hubungan Manusia dengan Alam Sekitarnya


Alam sekitar yang sangat menarik bagi para pelukis untuk
mengungkapkan citarasanya, sering dijadikan objek untuk lukisannya.
Seperti pemandangan gunung, laut, sungai, sawah, hutan, perkampungan,
perkotaan, binatang dan masih banyak lagi alam yang dijadikan objek
lukisan. Tokoh pelukis yang sering menggunakan alam sebagai objek
seperti Basuki Abdullah, Raden Saleh Bustaman, Dullah, Pirngadi, Henk
Ngantung, Wakidi, S. Sudjojono.

4. Hubungan Manusia dengan Benda di Sekitarnya


Benda-benda di sekitar kita memiliki keunikan tersendiri bagi para
pelukis, sehingga menjadikan benda-benda tersebut menjadi objek

9
lukisannya. Keunikan benda-benda tersebut ada yang berbentuk silindris,
kubistis ataupun yang berbentuk bebas. Bentuk benda tersebut seperti
gelas, cangkir, kendi, teko, vas bunga, guci, botol, sepatu, lemari, meja
kursi, buah-buahan, bunga.

5. Hubungan Manusia dengan Aktivitasnya


Aktifitas manusia dalam kehidupan sehari-hari yang beragam
membuat perupa ingin mengabadikan kegiatan tersebut dalam media
lukisnya. Lukisan menjadi sesuatu yang menarik apabila dalam mengambil
sudut pandang aktivitas dapat disusun sesuai dengan komposisi dan
proporsi yang baik disertai dengan gelap terang yang tepat. Aktifitas
manusia seperti kegiatan menari, membajak sawah, berburu, jual beli di
pasar, menggembala ternak, dan aktifitas lainnya.

6. Hubungan Manusia dengan Alam Khayalnya


Ide, imajinasi atau khayalan sering melintas dalam pikiran kita baik
secara sadar ataupun saat tidak sadar (saat tidur). Khayalan yang muncul
dibenak perupa kadang diwujudkan dalam suatu karya seni. Hasil karya
seni rupa seperti ini sering disebut dengan karya seni surealisme. Karya
seni rupa yang dibuat pada dasarnya tidak dapat dijumpai di alam nyata.

7. Hubungan Manusia dengan Hewan di sekitarnya


Manusia merupakan makhluk sosial yang menyukai hewan
peliharaan maupun hewan liar. Hal ini mempengaruhi imajinasi dan ide
kreatifnya untuk menuangkan dalam sebuah karya seni rupa. Karya seni
rupa yang ada hubungannya dengan keunikan hewan seperti burung,
kucing, anjing, ikan, singa, gajah, dan lain-lain.

2.4 Pentingnya Mengenal Tokoh Karya Seni Rupa


Pengenalan akan tokoh-tokoh perupa terapan (pendesain, pekriya) dalam
lingkup lokal, nasiolnal, dan internasional adalah penting dalam meningkatkan
kemampuan berapresiasi seni. Tujuannya unuk mendapatkan informasi tentang
ketokohan, reputasi, dan kon-tribusi tokoh bagi masyarakat, bangsa, dan
kemanusiaan pada umumnya. Hal ini dimaksudkan untuk mengembangkan

10
rasa empati, sehingga kepekaan dan pengetahuannya dapat memicu rasa kagum
akan prestasi dan jasa-jasa para seniman (dan budayawan) berdasarkan bukti-
bukti kualitas karya seni dan pengakuan yang diberikan tokoh tertentu.

2.5 Pengkajian Karya Seni Rupa


Pendekatan saintifik dilakukan untuk memperoleh pengetahuan,
keterampilan dan sikap melalui langkah-langkah mengamati, merumuskan
pertanyaan, mengumpulkan data atau informasi dengan berbagai teknik, seperti
pengamatan, wawancara, dan studi pustaka. Pendekatan saintifik dibutuhkan
dalam kegiatan apresiasi seni agar dapat memberikan sebuah ulasan atau
penilaian mengenai suatu karya seni dengan cara objektif. Menurut
Permendikbud No. 65 tahun 2013 tentang Standar Proses, pendekatan saintifik
dapat dilakukan dengan cara langkah-langkah tertentu, seperti mengamati,
bertanya, mencoba, mengasosiasi, mengomunikasikan hingga dapat
menciptakan.
Melansir buku Seni Budaya Paket C SMA/MA Kelas XII karya Winna
Mardani, M.Pd. dan Ary Trisna Oktavierasasi M.Sn, dalam melakukan
mengapresiasi suatu karya dengan pendekatan saintifik, berikut beberapa hal
yang perlu dilakukan:

1. Memperhatikan prinsip komposisi, bagaimana karya seni tersebut dibuat


atau disusun berdasarkan keseimbangan, kontras dan proporsi dari suatu
karya.
2. Menganalisis pusat perhatian suatu karya seni untuk dapat mengetahui
fokus suatu karya. Dalam hal ini, seseorang harus mampu mengidentifikasi
bagian mana yang menjadi fokus dan pusat perhatian dalam karya seni
tersebut.
3. Menemukan tema dalam karya seni dengan menelusuri latar belakang
pembuatan suatu karya dan senimannya dalam penggunaan elemen desain
yang terkandung (warna, ruang, bentuk dan garis).
4. Setelah mengumpulkan perihal semua data mengenai suatu karya seni,
proses selanjutnya dalam apresiasi suatu karya seni ialah memberikan
ulasan atau penilaian mengenai karya seni tersebut.

11
12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari materi di atas kami mengambil kesimpulan:
1. Jenis-jenis karya seni rupa ada 3 yaitu seni rupa 2 dimensi, seni rupa 3
dimensi, dan seni rupa 3 dimensi.
2. Secara umum, seni rupa memiliki 5 fungsi utama yakni sebagai sarana
untuk memenuhi nilai seremonial, artistik, naratif, fungsional, dan
persuasif.
3. Tema merupakan gagasan, ide, atau pokok pikiran yang ada di dalam
sebuah karya seni baik yang bertujuan memberi tahu penikmat seni
maksud dari suatu karya.
4. Pengenalan akan tokoh-tokoh perupa terapan (pendesain, pekriya) dalam
lingkup lokal, nasiolnal, dan internasional adalah penting dalam
meningkatkan kemampuan berapresiasi seni.
5. Pendekatan saintifik dilakukan untuk memperoleh pengetahuan,
keterampilan dan sikap melalui langkah-langkah mengamati, merumuskan
pertanyaan, mengumpulkan data atau informasi dengan berbagai teknik.

13
DAFTAR PUSTAKA

2022. Mengenal Jenis Karya Seni Rupa dan Contohnya, diakses dari
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20221115101357-569-873833/mengenal-
jenis-karya-seni-rupa-dan-contohnya, pada 6 Januari 2023.

Mardita, Ani. 2020. Mengenal Fungsi Seni Rupa Beserta Pengertian,


Manfaat, dan Macam-macamnya, diakses darii
https://www.merdeka.com/sumut/fungsi-seni-rupa-pengertian-manfaat-dan-
macam-macamnya-kln.html, pada 6 Januari 2023.

Jadmika, Wismu. 2013. Tema Karya Seni Rupa, diakses dari


https://wisnujadmika.wordpress.com/tag/tema-seni-rupa/, pada 6 Januari 2023.

Bangun, Sem Cornelyoes et all. 2017. Seni Budaya. Gresik: PT Temprina


Media Grafika.

2015. Jelaskan Proses Kegiatan Apresiasi Seni dengan Pendekatan


Saintifik!, diakses dari https://m.kumparan.com/amp/kabar-harian/jelaskan-
proses-kegiatan-apresiasi-seni-dengan-pendekatan-saintifik-1whAUZuEYFy,
pada 7 Januari 2023.

14

Anda mungkin juga menyukai