1. Latar belakang
Seni adalah unsur kebudayaan yang tumbuh dan berkembang sejajar dengan
perkembangan manusia selaku pengubah dan penikmat seni. Musik, teater, tari,
desain, televisi, film, cerita, puisi, lagu, lukisan, patung, dan foto merupakan bentuk
komunikasi di tiap masyarakat. . Seni dapat menyampaikan perasaan terdalam
kepada kita, seni dapat memberi kenikmatan, seni dapat menemani kita di kala
berduka, seni dapat menghibur, seni seringkali digunakan untuk memikat atau
meyakinkan kita dengan macam cara. Seni memiliki nilai estetis (indah) yang
disukai oleh manusia dan mengandung ide-ide yang dinyatakan dalam bentuk
aktivitas.
Cara mengekspresikan seni bisa menggunakan berbagai media, “Kesenian
memiliki banyak jenis dilihat dari cara / media antara lain seni suara (vokal), lukis,
tari, drama, dan patung.” Dilihat dari penyampaiannya, seni dapat dilihat, didengar,
diraba dan dirasakan. Banyaknya media yang bisa digunakan dalam pengungkapan
seni sehingga seni bisa dinikmati dan dipahami dalam berbagai bentuk. Hal ini
karena seni merupakan simbol dari perasaan yang ada pada diri manusia, apapun
bentuknya. Melihat seni bisa diibaratkan dengan seseorang yang sedang
berkomunikasi, dalam artian seorang seniman akan menuangkan apa yang ingin
disampaikan melalui karya seninya, sedangkan orang yang melihat karya seni
(media) tersebut menerima informasi/pesan yang disampaikan oleh seniman.
2. Rumusan
3. Tujuan
PEMBAHASAN
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang
bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan
mengolah konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan
pencahayaan dengan acuan estetika.
Seni rupa dilihat dari segi fungsinya dibedakan menjadi dua yaitu seni rupa
murni dan seni rupa terapan, proses penciptaan seni rupa murni lebih menitik
beratkan pada ekspresi jiwa semata misalnya lukisan, sedangkan seni rupa terapan
proses pembuatannya memiliki tujuan dan fungsi tertentu misalnya seni kriya.
Sedangkan, jika ditinjau dari segi wujud dan bentuknya, seni rupa terbagi 2 yaitu
seni rupa 2 dimensi yang hanya memiliki panjang dan lebar saja dan seni rupa 3
dimensi yang memiliki panjang lebar serta ruang.
Secara kasar terjemahan seni rupa di dalam Bahasa Inggris adalah fine art.
Namun sesuai perkembangan dunia seni modern, istilah fine art menjadi lebih
spesifik kepada pengertian seni rupa murni untuk kemudian menggabungkannya
dengan desain dan kriya ke dalam bahasan visual arts.seni rupa terbagi menjadi
dua bagian yakni senirupa murni dan senirupa terapan.
2. Fungsi
seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang
bisa di tangkap mata dan di rasakan dengan rabaan.
Setiap karya seni yang diciptakan seniman, pada umumnya akan disajikan
kepada masyarakat atau audiens. Ketika karya seni itu hadir di dalam
masyarakat, maka disitulah terjadi interaksi antara audiens dan karya seni
tersebut.
Fungsi fisik.
Pengertian fungsi seni secara fisik ini erat hubungannya dengan seni pakai
atau nilai guna. Karya seni memang dalam kehidupan sehari-hari mempunyai
fungsi, sebagai sarana penunjang kehidupan.
Seni lukis
Seni lukis merupakan karya seni dua demensi yang bisa mengungkapkan
pengalaman atau perasaan si pencipta. Lukisan adalah karya seni rupa yang
dibuat dengan melukiskan cat ke atas media kanvas.
Seni Kriya
Seni kriya termasuk jenis seni terapan. Karya seni ini mengutamakan
kegunaan dan keindahan. Seni kriya termasuk karya yang di perjualbelikan
dan berguna bagikehidupan masyarakat sehari- hari baik untuk alat rumah
tangga maupun untuk hiasan.
Seni Patung
Seni Grafis
Seni grafis adalah cabang seni rupa yang proses pembuatan karyanya
menggunakan teknik cetak, biasanya di atas kertas. Seni grafis bisa menjadi
seni rupa murni ataupun terapan. Jika seni grafis hanya digunakan sebagai
penghias, maka seni grafis termasuk dalam karya seni murni. Namun, jika seni
grafis digunakan sebagai saran ilustrasi, maka seni grafis termasuk seni rupa
terapan.
Seni Fotografi
Seni relief
Pada era peradaban Mediterania kuno, termasuk budaya Yunani, Romawi dan
Bizantium, serta seni Carolingian, Ottonian, Romawi, dan Gothik pada abad
pertengahan, seniman dianggap hanya sebagai pekerja terampil. Baru pada saat
masa Renaisans, profesi “seniman” diangkat ke tingkat yang lebih tinggi, karena
mencerminkan pentingnya unsur “seni desain” .
Mulai abad ke-16 berdiri sekolah seni rupa bagi orang yang ingin menjadi
seniman professional. Dua sekolah (akademi) yang paling awal adalah Academy
of the Art of Design di Florence ( Accademia dell’Arte del Disegno ) dan Akademi
Seni Rupa Roma (Accademia di San Luca). Institusi pendidikan ini mengajarkan
jenis seni akademis yang sangat tradisional, yang didasarkan pada prinsip-prinsip
seni Renaisans, yang mengatur hal-hal seperti materi pelajaran, bentuk, pesan,
komposisi, warna dan sebagainya.
1. Prinsip Kesatuan
Untuk mendapatkan suatu kesan kesatuan yang lazim disebut unity memerlukan
prinsip keseimbangan, irama, proporsi, penekanan dan keselarasan.
2. Prinsip Keseimbangan
Prinsip keseimbangan berkaitan dengan bobot. Pada karya dua dimensi prinsip
keseimbangan ditekankan pada bobot kualitatif atau bobot visual, artinya berat –
ringannya obyek hanya dapat dirasakan. Pada karya tiga dimensi prinsip
keseimbangan berkaitan dengan bobot aktual (sesungguhnya).
3. Prinsip Irama
Irama dalam karya seni dapat timbul jika ada pengulangan yang teratur dari unsur
yang digunakan. Irama dapat terjadi pada karya seni rupa dari adanya pengaturan
unsur garis, raut, warna, teksture, gelap-terang secara berulang-ulang.
4. Prinsip Penekanan
Pada seni rupa bagian yang menarik perhatian menjadi persoalan/masalah prinsip
penekanan yang lebih sering disebut prinsip dominasi. Dominasi pada karya seni
rupa dapat dicapai melalui alternatif melalui memggerombolkan beberapa unsur,
pengaturan yang berbeda, baik ukuran atau warnanya.
BAB III
1. Kesimpulan
Seni rupa adalah bahasa komunikasi dari seniman yang disampaikan melalui
suatu media atau karya seni yang bersifat sosial.
2. Saran
Carilah inspirasi yang baru untuk kemajuan karya seni di Indonesia