a. Pengertian Budaya
budaya merupakan cipta, rasa, karsa, dan karya yang terbentuk dari banyak unsur yang terbentuk
dalam masyarakat. Menurut Edward Burnett Tylor kebudayaan adalah keseluruhan yang
kompleks, yang di dalamnya terdapat pengetahuan, kepercayaan, moral, hukum, adat istiadat,
dan kemampuan-kemampuan lain yang didapatkan seseorang sebagai anggota masyarakat.
c. Penetrasi Kebudayaan
1. Penetrasi damai (penetration pasifique): masuknya kebudayaan dengan jalan damai.
Contoh: pengaruh kebudayaan Hindu di Indonesia. Penyebaran kebudayaan secara damai
menghasilkan:
a) Akulturasi: bersatunya dua kebudayaan hingga membentuk kebudayaan baru tanpa
menghilangkan unsur kebudayaan aslinya. Contoh: bentuk candi borobudur (candi
Borobudur yang berasal dari kebudayaan agama Budha tetap memiliki ciri khas bangunan
dari Jawa).
b) Asimilasi: bercampurnya kebudayaan hingga membentuk kebudayaan yang benar-benar
baru. Contoh: musik dangdut (hasil percampuran musik India dan Melayu).
c) Sintesis: bercampurnya 2 kebudayaan yang berakibat pada terbentuknya kebudayaan
baru yang sangat berbeda dengan budaya aslinya. Contoh: agama Hindu Dharma di Bali
yang berasal dari pengaruh kepercayaan animisme dan dinamisme dari pulau Jawa sangat
berbeda dengan agama Hindu yang berasal dari India.
2. Penetrasi kekerasan (penetration violante): masuknya kebudayaan dengan cara memaksa
dan merusak. Contoh: masuknya kebudayaan Barat ke Indonesia pada zaman penjajahan
dengan kekerasan sehingga menimbulkan guncangan yang merusak keseimbangan
masyarakat seperti kebudayaan Belanda yang suka menjajah.
KONSEP SENI
a. Cabang-Cabang Seni
b. Sifat-Sifat Seni
1) Bernilai ekspresi: suatu nilai kreatif yang berasal dari ungkapan ekspresi jiwa seniman ketika
berkarya.
2) Individualitas: suatu nilai yang merupakan karakter asli suatu karya dan penciptanya.
3) Keabadian: timbul karena kebesaran suatu karya sehingga dikenang sepanjang masa meski
sang pencipta telah tiada.
4) Semesta: timbul karena karya seni tidak pernah lepas dari unsur alam semesta baik media,
tema, atau alat dan bahan.
2. Seni Grafis
Seni grafis adalah salah satu cabang seni rupa yang proses pembuatannya dengan cara
pencetakan. Contoh: Sablon dan Stempel.
3. Seni Patung
Merupakan cabang karya seni rupa dengan bentuk visual 3 dimensi dan figuratif.
4. Seni Kriya
Merupakan karya seni yang dibuat dengan menggunakan keterampilan tangan (hand skill)
dan memperhatikan segi fungsional dan keindahan. Berikut adalah jenis-jenis karya seni kriya
berdasarkan medianya yaitu:
a. seni kriya kayu: patung, wayang golek, furnitur, dan hiasan ukir-ukiran.
b. seni kriya tekstil (kain): batik, rajutan, sulaman, bordir, dan tenun.
c. seni kriya keramik (tanah liat yang dibakar): tembikar, porselen, dll. pembuatan seni kriya
keramik melalui teknik-teknik: slab (lempeng), throwing (putar), pinching (pilin), dan cetak
tuang.
d. seni kriya logam: segala benda dan ornamen yang terbuat dari logam.
e. seni kriya kulit: sepatu, tas, dll.
f. seni kriya batu: segala benda dan ornamen yang terbuat dari batu.
KONSEP KEINDAHAN
Bidang
► Bentuk : unsur seni rupa yang memiliki ukuran panjang, lebar, dan tinggi (bersifat
3 dimensi)
Bentuk
► Warna : kesan yang ditimbulkan karena pantulan cahaya pada mata. Macam-
macam warna:
a. warna primer: Merah, Kuning, Biru
b. warna sekunder: hasil pencampuran warna primer/dasar (orange, hijau, ungu)
c. warna tersier: hasil pencampuran warna sekunder
d. warna komplementer: warna-warna yang saling berhadapan dalam lingkaran
warna
e. warna analog: warna-warna yang saling berdekatan dalam lingkaran warna
(warna primer dan sekunder)
2. Keseimbangan (balance): kualitas bobot suatu karya atau kesan berat-ringan. Ada 2 macam
keseimbangan yaitu simetris dan asimetris.
5. Keselarasan (harmony): prinsip yang digunakan untuk menyatukan unsur-unsur yang terdapat
dalam seni rupa dari berbagai bentuk berbeda. Prinsip yang saling menunjang unsur-unsur seni
rupa yang lain.
6. Penekanan (domination): unsur-unsur seni rupa yang jumlah atau ukurannya lebih besar dan
lebih banyak dari unsur-unsur seni rupa yang lain dalam suatu karya.
7. Emphasis (centre of interest): pusat perhatian.
APRESIASI SENI RUPA
A. Pengertian Apresiasi
Apresiasi seni rupa merupakan kegiatan menghayati dan menghargai suatu karya seni.
karya seni yang telah diciptakan oleh seorang seniman akan dipamerkan pada kegiatan pameran
dan akan dikunjungi oleh para penikmat seni. Dalam kegiatan pameran akan berkumpul para
kolektor, kritikus, dan apresiator.
Apresiasi berasal dari kata “Apretiatus” (Bahasa Latin) yang artinya penghargaan atau
penilaian terhadap sesuatu. Dikenal juga “Appreciate” dalam Bahasa Inggris yang berarti
melihat, menentukan nilai, menikmati, menyadari keindahan, serta menghayati sesuatu.
Dalam mengapresiasi karya seni rupa perlu memperhatikan unsur-unsur sbb: tema, gaya,
teknik, dan komposisi.
Penilaian dan apresiasi setiap orang terhadap suatu karya berbeda-beda, hal ini
dikarenakan setiap individu memiliki karakter yang berbeda pula. Hal ini menyebabkan
apresiasi bersifat subjektif. Tingkat kemahiran seseorang dalam mengapresiasi dapat
dipengaruhi oleh:
1. status sosial
2. tingkat intelektual
3. tingkat pemahaman dan penilaian
B. Jenis-Jenis Apresiasi
a) Apresiasi empatik: menilai dan menghargai suatu karya seni yang dapat ditangkap dengan
sebatas indrawi saja.
b) Apresiasi estetis: menilai dan menghargai suatu karya seni dengan melibatkan pengamatan
dan penghayatan yang mendalam.
c) Apresiasi kritik: menilai dan menghargai suatu karya seni dengan melibatkan klasifikasi.
Deskripsi, analisis, tafsiran, dan evaluasi serta menyimpulkan hasil penilaian atau
penghargaan. Apresiasi ini dapat dilakukan dengan mengamati secara langsung.
1. Pengertian Batik
Batik adalah gambar pola ragam hias atau lukisan ekspresif pada kain yang dibuat dari
bahan lilin (malam) dan pewarna (naphtol), menggunakan canting, dengan teknik rekalatar.
Jadi, membatik adalah kegiatan mewarnai kain dengan membuat motif tertentu dan diproses
melalui pelilinan dengan alat yang disebut canting.
2. Jenis-jenis Batik
Ada beberapa jenis batik berdasarkan teknik pembuatannya, yaitu :
a. Batik tulis
Batik tulis dibuat dengan cara manual artinya seseorang menuliskan atau melukiskan
cairan malam pada kain sesuai dengan motif yang diinginkan dengan tangan satu persatu.
b. Batik cetak
Batik cetak dibuat dengan teknik cetak. Alat cetak/ stempel ini digunakan sebagai
pengganti canting. Batik stempel juga dikenal dengan batik cap.
c. Batik Jumputan
Batik jumputan dibuat dengan teknik celup ikat. Batik celup ikat perintangnya adalah tali,
karet gelang atau rafia sebagai pengikat. Setelah mengikat kain dengan pengikat tertentu
misal karet gelang kemudian dicelupkan ke pewarna.
d. Batik Prada
Batik prada adalah jenis kain batik yang dilapisi dengan warna emas. Batik prada sangat
berkembang di Palembang, Jawa Tengah, dan Bali. Kain prada biasanya dipakai untuk bahan
kostum tari dan pakaian adat tradisional.
e. Batik Ikat Celup
Batik adalah proses membuat motif dan warna pada kain putih polos dengan teknik
mengikat dan menutup sebagian kain dengan karet gelang, tali rapia dan platik gula pasir
selanjutnya dicelup pada pewarna kain misalnya yang mudah didapat yaitu wantex.
3. Motif Batik
Ragam hias/motif batik adalah susunan pola hias yang menggunakan motif hias dengan
kaidah-kaidah tertentu pada suatu bidang atau ruang, sehingga menghasilkan suatu bentuk
yang indah..
Ragam hias batik dapat dibedakan menjadi tiga motif, yakni :
a. Motif geometris berupa tumpal, gandi, meander, swastika, dan kawung.
b. Motif nongeometris berupa manusia, binatang, dan tumbuhan.
c. Motif benda mati berupa awan, air, angin, api, gunung, matahari, dan batu.
Batik kawung: bermakna sebagai hati yang bersih, berguna bagi banyak orang, persatuan
masyarakat, dan lambang dari kebijaksanaan, kearifan, dan pengendalian diri.
Batik udan liris: bermakna ketabahan dan harus tahan dalam menjalani hidup, tetap prihatin
walau dilanda hujan dan panas, tidak boleh mudah mengeluh karena segala halangan dan
rintangan harus dihadapi dan diselesaikan bersama.
Batik parang rusak: bermakna usaha manusia guna melawan kejahatan, bagaimana menahan
serta mengendalikan hawa nafsu sehingga dapat menjadi manusia yang bijaksana.
5. Teknik membatik
a. Teknik Canting Tulis
c. Teknik Printing
d. Teknik Colet
Batik Tulis Warna. Motif batik juga dapat dibuat dengan teknik colet. Motif yang
dihasilkan dengan teknik ini tidak berupa klise. Teknik colet biasa disebut juga dengan teknik
lukis, merupakan cara mewarnai pola batik dengan cara mengoleskan cat atau pewarna kain
jenis tertentu pada pola batik dengan alat khusus atau kuas. Hasil karya dari batik colet sangat
di pengaruhi oleh cita rasa, kreatifitas dan ketelatenan (skill) maupun kombinasi warna dari
pelukis batik ini. Ketika semakin kecil, rumit dan detil gambar(warna) yang di hasilkan oleh
pelukis batik, dengan sendirinya akan semakin tinggi nilai seni dan nilai jual dari batik colet
ini(jangan heran kalau anda melihat harga sebuah karya batik dengan harga yang begitu
mencengangkan).
a. Bahan Batik
2) Malam
3) Napthol dan wantex yaitu pewarna yang digunakan untuk membatik. Warna yang sering
digunakan dalam membatik adalah biru, cokelat, merah, kuning, dan hitam.
b. Alat Batik
1) Gawangan
2) Canting
Sebelum pola batik diterapkan, kain yang akan dibatik dicuci terlebih dahulu dengan
sabun. Tujuannya untuk melepaskan zat kimia yang menempel pada kain, sehingga kain dapat
menyerap warna dengan baik. Kemudian disiapkan kompor dan wajan yang berisi malam. Kain
yang akan dibatik harus kering dan permukannya licin. Untuk mempermudah membatik, kain
tersebut digantung pada gawangan.
Kain Batik tidaklah sama dengan kain untuk membuat kaos oblong. Dalam membuat batik,
tidak semua kain bisa digunakan dalam membuat batik. Hanya kain-kain tertentu yang
cocok digunakan untuk membuat batik.
Kain mori adalah kain tenun berwarna putih yang terbuat dari kapas. Ada dua jenis kain
mori yang sering dijadikan kain batik yaitu : kain mori yang telah mengalami proses
pemutihan (bleaching) dan kain mori yang belum diputihkan yang biasa disebut kain blacu.
Batik sebagian menggunakan bahan mori sebagai bahan utama yang mudah diproses.
Kualitas kain mori sangat tampak pada kehalusan tekstur kain, sehingga kain mori tersebut
selain dari cara membatik dari proses pembatikan juga akan mempengaruhi kualitas batik
yang dihasilkan.
2. Kain Katun
Kain batik yang satu ini adalah kain yang umum digunakan untuk membuat batik.
Kain katun primisima lebih bagus dari katun prima, dan kain polisima paling bagus diantara
keduanya. Masing-masing katun tersebut ada beberapa tingkatan pula. Ada yang kasar dan tipis,
lebih halus dan tebal dan paling tebal serta halus. Semua tergantung dari campuran serat kapas
yang digunakan dalam pembuatan kain tersebut
3. Kain Sutera
Kain batik sutera terbuat dari serat kepompong ulat sutera. Sutera merupakan salah satu
bahan pakaian terindah di dunia. Sejak jaman dahulu, kain sutra telah digunakan untuk pakaian
yang istimewa. Saat mengenakan pakaian yang terbuat dari sutra, kita akan merasakan
kenyamanan dan kelembutan dari bahan sutra tersebut. Karena itu pakaian yang terbuat dari
sutra memiliki banyak keunggulan
PEWARNA ALAMI
C. Merencanakan Pameran
Merancang sebuah pameran yang sistematis diperlukan dalam pelaksanaan pameran supaya
berjalan dengan lancar. Tahapan-tahapan yang digunakan untuk menyelenggarakan pameran seni rupa
adalah sebagai berikut.
c. Sekretaris
Tugas pokok sekretaris dalam suatu kegiatan pameran atau suatu organisasi diantaranya adalah
menulis seluruh kegiatan panitia selama penyelenggaraan pameran. Pembuatan surat-surat
pemberitahuan kepada kepala sekolah, orang tua, kepada dinas terkait, apabila pergelaran tersebut
akan dilangsungkan di sekolah. Sedangkan apabila pameran tersebut akan diselenggarakan di luar
sekolah, perlu ada surat izin dan dan pemberitahuan kepada instansi pemerintah yang
berwewenang.
Tugas sekretaris lainnya adalah mengarsipkan surat-surat penting tersebut dan menyusunnya
sesuai tanggal, waktu pengeluaran surat-surat tersebut secara cermat dan teratur. Selain itu,
bersama ketua, membuat laporan kegiatan sebelum, sedang dan sesudah pergelaran berlangsung.
d. Bendahara
Seorang bendahara bertanggung jawab secara penuh tentang penggunaan, penyimpanan, dan
penerimaan uang dana yang masuk sebagai biaya penyelenggaraan pameran. Bendahara harus
juga dapat menyusun laporan pertanggungjawaban atas penggunaan dan pengelolaan keuangan
selama pameran berlangsung. Untuk itu bendahara memang harus betul-betul mereka yang
memiliki sikap yang jujur, teliti, cermat, sabar, tidak boros, dan tidak lepas rasa tanggung jawab
terhadap seluruh tugas yang dilaksanakannya.
e. Seksi Kesekretariatan
Seksi ini bertugas membantu sekretaris dalam pembuatan dokumen tertulis seperti surat-menyurat,
penyusunan proposal kegiatan, dan mencatat segala sesuatu yang terjadi hingga pameran selesai.
Selain susunan panitia inti di atas, seksi-seksi pun dibentuk sebagai penunjang pelaksanaan
pameran, di antaranya:
f. Seksi Usaha
Seksi ini berkewajiban membantu Ketua dalam pencarian dana atau sumbangan dari berbagai
pihak, untuk menutupi biaya pameran. Beberapa usaha untuk memperoleh dana, misalnya dari
iuran peserta pameran, sumbangan dari siswa secara kolektif, sumbangan dari donatur atau para
simpatisan terhadap diselenggarakannya pameran, baik berupa uang atau barang yang sangat
diperlukan dalam penyelenggraan kegiatan tersebut.
Seksi publikasi juga bertugas untuk membuat laporan dokumentasi pameran, dengan jalan
mengumpulkan hasil pemotretan tentang kegiatan dari awal sampai selesai (berakhir), dokumentasi
pameran ini sangat penting sebagai tolok ukur dan wawasan di masa mendatang.
i. Seksi Stand
Seksi stand atau petugas stand adalah penjaga pameran yang bertugas menjaga kelancaran
pameran, mengatur (mengarahkan) pengunjung mulai dari masuk sampai ke luar dari ruang
pameran. Petugas penjaga stand diharapkan melayani para pengunjung secara ramah dan sopan
membantu memberikan informasi tentang karya-karya yang dipamerkan.
k. Seksi Perlengkapan
Seksi Perlengkapan memiliki tugas untuk mengatur berbagai perlengkapan (alat dan fasilitas lain)
yang digunakan dalam penyelenggaraan pameran. Seksi ini bekerjasama dengan seksi dekorasi
dan penataan ruang mempersiapkan tempat penyelenggaraan pameran serta berkordinasi secara
khusus dengan seksi pengumpulan dan seleksi karya dalam pengumpulan dan pemilihan karya.
l. Seksi Keamanan
Tugas seksi keamanan dinataranya menjaga ketertiban dan keamanan lokasi pameran khususnya
kemanan karya-karya yang dipamerkan.
m. Seksi Konsumsi
Saat pembukaan pameran umumnya disediakan kudapan atau hidangan bagi tamu undangan.
Seksi Konsumsi bertugas menyediakan dan mengatur konsumsi ketika pembukaan pameran
tersebut. Seksi konsumsi juga bertanggung jawab menyediakan dan mengatur konsumsi dalam
kegiatan kepanitian pameran.