Anda di halaman 1dari 31

CATATAN

SENI BUDAYA

SMA NEGERI 12 BERAU


Ayu Wulandari

X MIA 1
1. KARYA SENI RUPA

A. Pengertian seni rupa secara umum

Yang dimaksud dengan seni rupa adalah cabang kesenian yang bentuk penerapannya dua dan tiga
dimensi karena mempunyai panjang, lebar, dan volume. Atau definisi seni rupa yaitu salah satu cabang
dari seni yang membentuk karya seni dengan menggunakan media yang dapat ditangkap oleh mata, dan
dapat dirasakan dengan di raba. Seni rupa merupakan suatu ungkapan yang berasal dari ide maupun
perasaan manusia, lalu diwujudkan dengan bentuk rupa yang dimana terdapat unsur titik, garis, warna,
bidang, tekstur, ruang, dan gelap-terang. Seperti yang sudah di jelaskan bahwa seni rupa merupakan
pengungkapan dari sebuah imajinasi, dan perasaan manusia yang tanpa batas dan tidak memiliki
batasan pada karya seni, sehingga tidak akan kehabisan ide.

Awalnya seni rupa berbasis pada lukisan, seni grafis (gambar) dan patung, namun dalam
perkembangannya, bidang seni rupa terus diperluas untuk merangkul aktivitas seni rupa baru yang
timbul karena perkembangan teknologi atau penemuan artistik seperti fotografi dan arsitektur.

Arsitektur secara tradisional dipandang sebagai seni rupa, terutama jika estetikanya yang disoroti, bukan
komponen tekniknya. Karya arsitektur seperti Piramida Mesir , Tembok Besar China, Parthenon Yunani,
Katedral Chartres, Taj Mahal dan Menara Eiffel, adalah simbol budaya dan karya seni yang penting, yang
melambangkan peradaban historis mereka. Meski begitu, arsitektur sedikit banyak memiliki disiplin seni
rupa lainnya, dan mungkin memang dianggap lebih dari seni terapan.

Sejarah Seni Rupa

Seni rupa merupakan jenis seni yang sudah ada dalam masa prasejarah seperti periode Acheulian
dengan adanya patung Venus dari Berekhat Ram (patung basaltik, 230.000-700.000 SM) dan Venus dari
Tan-Tan (patung kuarsit, 200.000-500.000 SM ) serta lukisan di gua Chauvet (30.000 SM).

Pada era peradaban Mediterania kuno, termasuk budaya Yunani, Romawi dan Bizantium, serta seni
Carolingian, Ottonian, Romawi, dan Gothik pada abad pertengahan, seniman dianggap hanya sebagai
pekerja terampil. Baru pada saat masa Renaisans, profesi “seniman” diangkat ke tingkat yang lebih
tinggi, karena mencerminkan pentingnya unsur “seni desain” .

Mulai abad ke-16 berdiri sekolah seni rupa bagi orang yang ingin menjadi seniman professional. Dua
sekolah (akademi) yang paling awal adalah Academy of the Art of Design di Florence ( Accademia
dell’Arte del Disegno ) dan Akademi Seni Rupa Roma (Accademia di San Luca). Institusi pendidikan ini
mengajarkan jenis seni akademis yang sangat tradisional, yang didasarkan pada prinsip-prinsip seni
Renaisans, yang mengatur hal-hal seperti materi pelajaran, bentuk, pesan, komposisi, warna dan
sebagainya.

Akademi seni rupa pada saat itu juga menetapkan urutan tingkatan seni yang ketat , misalkan memberi
peringkat pada lukisan dengan urutan kepentingan sebagai berikut: (1) Lukisan sejarah (2) Potret (3)
Lukisan-lukisan (4) Landscape (5) Still Life. Dengan demikian, sebuah lukisan sejarah (yang berarti
sebuah gambar dengan ” istoria ” atau naratif ) dinilai lebih meningkat daripada pemandangan atau
lukisan tanpa berisi manusia. Namun pada abad ke 20, ketika muncul aliran Kubisme, dan Surealisme,
peraturan Akademi seni rupa pun hilang.
Perkembangan Seni Rupa

Di Inggris pada akhir abad ke-19, mulai ada dibedakan antara seni yang murni estetika dan seni dekoratif
(fungsional). Namun, sejak abad ke-20, dengan diperkenalkannya kategori seni rupa , perbedaan
menjadi kabur. Banyak kegiatan non-desain lainnya yang dianggap sebagai seni rupa. Beberapa
kerajinan atau seni dekoratif (terutama keramik), termasuk fotografi dan arsitektur sekarang dianggap
seni rupa, walaupun yang terakhir dipahami sebagai seni terapan.

Saat ini dikenal dengan 2 istilah kategori seni rupa yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan. Seni
rupa murni mengacu kepada karya-karya yang hanya untuk tujuan pemuasan eksresi pribadi, sementara
seni rupa terapan lebih menitikberatkan fungsi dan kemudahan produksi (kerajinan).

Contoh seni rupa murni

Seni lukis, Seni grafis, Seni patung, Seni pertunjukan, Seni film, Seni koreografi, dan Seni fotografi

Contoh seni rupa terapan

Desain Arsitektur, Desain grafis, Desain interior, Desain busana, Kerajinan kayu, Kerajinan rotan,
Kerajinan batik,dan Kerajinan keramik

Unsur-Unsur Seni Rupa

a. Titik

Yaitu unsur yang paling mendasar pada pembuatan karya seni rupa, dari titik akan memunculkan ide
yang kemudian menjadi garis, bentuk, bidang, dsb. Adapun teknik lukisan yang menggunakan gabungan
kombinasi titik disebut dengan Pointilisme.

b. Garis

Merupakan pertemuan antara titik-titik yang dimensinya memanjang, kedua ujung terpisah, dan
mempunyai arah tertentu. Jenis-jenis garis diantaranya garis lurus, lengkung, panjang, pendek,
horizontal, vertikal, dsb. Garis juga mempunyai berbagai macam kesan seperti tebal, halus, lentur, kaku,
dsb.

c. Bidang

Garis yang di kembangkan akan membentuk suatu bidang, bidang memiliki sisi panjang, lebar dan
ukuran. Bentuk bidang dibagi menjadi dua macam diantaranya:

Bentuk geometris yaitu bentuk yang terdapat pada ilmu ukur, seperti bentuk kubistis (kubus dan balok),
bentuk silindris (tabung, kerucut, dan bola).

Bentuk nongeometris yaitu bentuk yang menirukan bentuk-bentuk yang terdapat di alam. Misalnya
seperti manusia, hewan, tumbuhan, gunung, sungai, dll.

d. Tekstur

Sifat maupun keadaan pada permukaan suatu bidang ataupun benda pada karya seni rupa disebut
dengan Tekstur, karena pada nyatanya setiap benda memiliki sifat teksturnya masing-masing. Tekstur
terbagi dua macam diantaranya:
Tektur nyata yaitu nilai rabaannya sama antara penglihatan maupun rabaan.

Tekstur semu yaitu nilai rabaannya berbeda antara penglihatan dan rabaan.

f. Ruang

Ruang dapat memberikan kesan luas, sempit, dalam, jauh, dekat, dsb. Unsur ruang memiliki dua sifat,
dalam karya seni rupa dua dimenisi ruang akan bersifat semu, dan dalam karya seni rupa tiga dimensi
ruang akan bersifat nyata. Ruang sangat berguna saat membuat sebuah karya seni yang berhubungan
dengan desain interior.

g. Warna

Kesan yang ditimbulkan akibat pantulan cahaya pada mata disebut dengan Warna. Warna di bagi
menjadi tiga macam, diantaranya:

Warna netral, yaitu warna putih dan hitam.

Warna primer, merupakan warna yang tidak berasal dari warna apapun atau disebut juga warna murni,
diantaranya warna merah, kuning, dan biru.

Warna sekunder, merupakan warna yang berasal dari campuran dari warna primer (merah, kuning, dan
biru), misalnya campuran dari warna biru dan kuning akan menjadi hijau, merah dan biru menjadi ungu.

Warna tersier, merupakan warna hasil campuran dari warna primer dan warna sekunder. Misalnya
campuran warna kuning dan hijau menjadi kuning ke hijau-hijauan, biru dan ungu menjadi ungu
kebiruan.

h. Gelap -Terang

Maksudnya, objek pada karya seni rupa (terutama lukisan) memiliki intensitas cahaya yang berbeda-
beda di setiap bagian-bagiannya. Misalnya pada lukisan yang bertemakan alam maka terdapat intensitas
cahaya yang berbeda-beda, sehingga menimbulkan kesan keselarasan dan keindahan. Baca Juga:
Pengertian Animasi dan Jenisnya serta Prinsipnya.

Prinsip Seni Rupa

Berikut ini prinsip seni rupa yang dapat menyusun komposisi dari suatu bentuk karya seni rupa sehingga
terlihat menarik, diantaranya:

a. Kesatuan

Dalam seni rupa prinsip ini merupakan yang paling utama, dimana unsur-unsur seni rupa akan saling
menunjang antara satu sama lain sehingga terbentuk komposisi yang serasi dan terlihat menarik. Untuk
menyusun setiap unsur tidak harus sama, tapi dengan unsur yang berbeda dan bervariasi sehingga akan
tersusun satu kesatuan yang menarik dan indah.

b. Keselarasan / harmony

Yaitu Kecocokan antara unsur-unsur yang berbeda baik itu meliputi bentuk ataupun warna. Meskipun
penggunaan warnanya berbeda asalkan cocok untuk di hubungkan/digabungkan akan membentuk
keselarasan.
c. Penekanan

Disebut juga Kontras, Yaitu kesan yang didapatkan dari dua unsur yang saling berlawanan, seperti
perbedaan yang mencolok antara warna, bentuk, maupun ukuran sehingga akan memberikan kesan
yang tidak membosankan pada suatu karya seni rupa.

d. Irama

Yaitu pengulangan beberapa unsur secara teratur dan secara kontinyu. Misalnya perulangan susunan
unsur-unsur yang diatur sedemikian rupa, seperti susunan garis, bentuk, dan variasi warna. Selain itu
susunan tataletak yang bervariasi akan mendapatkan susunan irama yang lebih menarik dan harmonis.

e. Gradiasi warna

Yaitu cara menyusun warna berdasarkan pada tingkatan perpaduan warna yang dilakukan secara
berangsur-angsur.

f. Proporsi

Yaitu melakukan perbandingan antara bagian-bagian satu dengan bagian lainnya secara menyeluruh,
seperti membandingkan ukuran satu objek dengan objek lainnya, objek yang jaraknya dekat dengan
yang jaraknya jauh tentu ukurannya akan berbeda.

g. Keserasian

Yaitu prinsip yang berguna dalam menyatukan berbagai unsur seni rupa walau bentuknya berbeda-
beda. Tujuannya untuk menciptakan kesan keselarasan dan keharmonisan dari berbagai macam unsur
yang berbeda-beda.

h. Komposisi

Yaitu menyusun berbagai macam unsur seni rupa, sehingga menjadi susunanan yang sangat bagus,
teratur, dan serasi.

i. Keseimbangan

Yaitu kesan yang didapatkan dari susunan suatu komposisi unsur seni yang sudah di atur sedemikian
rupa, sehingga terdapat daya tarik pada setiap susunannya.

j. Aksentuasi

Yaitu unsur yang berbeda dibandinkan unsur-unsur yang terdapat di sekitarnya, sehingga memberikan
kesan tersendiri pada karya seni.

Jenis karya seni rupa

a. Seni Lukis

Merupakan cabang seni rupa yang diwujudkan melalu media titik, garis, warna, tekstur, bentuk, gelap-
terang, dsb. disajikan dalam bidang dua dimensi seperti pada kertas dan canvas. Hasil dari seni lukis
disebut dengan lukisan.
b. Seni Grafis Dalam mewujudkan seni grafis dibutuhkan teknik cetak lalu dituangkan di atas media
kertas, kain, dsb.

c. Seni kriya

Merupakan cabang seni rupa, dalam mewujudkannya menggunakan keterampilan tangan seperti dalam
pembuatan batik tulis, keramik, hiasan dinding, dsb

d. Seni ilustrasi

Merupakan seni dalam menggambar hasil memvisualisasikan dari mendengarkan, tulisan, dsb. sehingga
dapat memudahkan orang lain memahami suatu cerita, ciri-ciri, dan informasi dari objek yang
diterangkan. Contohnya seperti cover buku, karikatur, dan komik.

e. Seni patung dan seni ukir

Merupakan cabang dari seni rupa yang wujud karyanya tiga dimensi, dalam pembuatannya
menggunakan cara memahat. Media yang sering di pahat misalnya kayu, dan batu.

2. SENI RUPA 2D
Seni rupa 2D adalah karya seni rupa yang memiliki dimensi panjang dan lebar.

MENURUT PARA AHLI

1. La Mery, seorang ahli seni rupa 2 dimensi yang berasal dari prancis menyatakan bahwa seni
rupa adalah penglihatan ekspresi secara simbolis dalam wujud dan bentuk yang lebih tinggi dan akan
lebih indah yang dinetralisir menjadi sebuah wujud indah sebagai bentuk pengekspresian diri dan emosi.
2. Haukin. mengungkapkan bahwa, seni rupa sebagai ekspresi jiwa seseorang yang di imajinasikan
pada sebuah bentuk indah yang diungkapkan dan dapat dinikmati oleh orang dalam pertunjukan atau
pameran seni.
3. Kamala devi chattopadhayaya. seorang reformis asal india yang juga berjuang untuk kemajuan
seni di negeranya menyebutkan seni rupa adalah sebuah desakan ekspresi diri pada sebuah bentuk
yang menjadikan seseorang mampu untuk meluapkan apa yang sedang dirasakannya sehingga mampu
dirasakan banyak orang yang melihat karya tersebut.

Sejarah Perkembangan Animasi 2D di Indonesia

Pada awal tahun 1990an, perusahaan animasi dari Jepang datang ke Indonesia. Awalnya mereka
mendirikan perusahaannya di Pulau Dewata, tentu kita semua sudah mengetahuinya . Di Bali adalah
awal mulanya para Animator Indonesia mulai belajar.

Tidak lama kemudian Perusahaan tersebut mengalami konflik internal diantara Pimpinan Manajemen
mereka, yang mengakibatkan adanya perpecahan yang akhirnya beberapa dari mereka (orang-orang
jepang) harus mendirikan Perusahaan baru di Jakarta yang bernama Ever Green Cartoon Film. kurang
dari setahun dari peristiwa itu, Perusahaan kembali bergejolak. Permasalahannya hampir sama seperti
sebelumnya, dan akibatnya sekitar tiga puluh orang harus hengkang ke lain hati atau pindah
keperusahaan tetangga. Dan kebetulan pada waktu itu ada komikus indonesia senior mendapat proyek
dari Belanda untuk menggarap Film Serial dari cerita yang sudah lama kita kenal yaitu majalah Bobo, ya
kami dipercaya untuk mengerjakan film serial Animasi 2D berjudul Bobo. Namun pada   awal tahun 1995
saya bersama dua orang teman saya yang berasal dari Jakarta, sebelumnya dia bekerja sebagai Animator
di Animasi PPFN Jakarta. Dan satu lagi teman saya yang berasal dari Jogjakarta, sebelumnya dia bekerja
di Animasi Bali dan Jakarta. Kami bertiga bergabung dengan PT. Asiana yang waktu itu berkantor
digedung Gajah Mada Tower Jakarta, dan juga kami mempunyai Manajer yang sebelumnya bekerja di
Taiwan sebagai Animator. Akhirnya pada pertengahan tahun kami melakukan perekrutan besar-besaran,
karena rencana Perusahaan akan membuat satu wadah Animator Indonesia yang sangat besar. Para
Animator senior yang sudah bergabung akan segera diberangkatkan ke Taiwan ke perusahaan besar
yang sudah puluhan tahun mengerjakan proyek dari Walt Disney, Hanna Barberra, dan masih banyak
lagi. Wang Film namanya, kami disana ditraining lagi dan alih teknologi, karena latar belakang Animasi
kami adalah rata-rata dari aliran Animasi gaya Jepang yang tentunya berbeda dengan gaya Walt Disney
dari Amerika dan juga gaya Eropa.Beberapa bulan kemudian kami yang berjumlah lima belas orang
sudah mulai aktif di Perusahaan yang bernama Asiana Wang Animation yang berlokasi di Cikarang. Dan
jumlah karyawan disana sekitar dua ratus dari semua divisi, inilah Perusahaan yang besar dari
sebelumnya yang pernah ada di Indonesia.

Unsur karya seni rupa 3 dimensi sbb:

A. Titik merupakan sebuah unsur karya seni rupa yang sangat dasar dan sangat kecil.

B. Garis adalah sebuah goresan atau batasan suatu benda, bidang, ruang, warna, tekstur dan alain
sebagainya.

C. Bidang salah satu karya seni rupa yang di bentuk atau diolah dari hubungan beberapa garis ini di
sebut dengan sebutan bidang.

D. Bentuk diartiakan sebagai bangun atau palstis.bangun memiliki bentuk yang sangat polos
sedangkan plastis bukan hanya dilihat dari luarnya saja melainkan didalamnya terdapat nilai2.

E. Tekstur disini ialah sifat permukaan sebuah benda, yang mana sifat tersebut kasa,halus, berpori,
licin,kinclong atau mengkilap dan sifat2 tersebut dapat kita rasakan melewati indra mata dan
indra peraba.

Prinsip – prinsip karya seni rupa 2 dimensi

1. Kesatuan atau unity adalah prinsip yang menunjang bagaimana unsur – unsur dalam seni rupa
saling beradu satu sama lain sehingga saling menunjang dalam membangun sebuah komposisi yang
menarik dan indah. Kesatuan adalah modal awal yang harus ditunjang oleh prinsip lainnya sehingga
dapat menjadikan sebuah karya seni bernilai estetis.

2. Keselarasan atau harmonis adalah kaitan kedekatan unsur – unsur yang berbeda baik bentuk,
pencahayaan,warna, dalam menciptakan suatu keindahan.

3. Penekanan adalah prinsip yang mendasari kesan perbedaan dari dua unsur yang berlawanan
dan saling berdekatan.

4. Irama adalah prinsip yang mendasari pengulangan satu atau lebih unsur secara teratur.
Pengulangan unsur - unsur seni rupa yang di atur bisa berupa garis, bentuk atau variasi warna.
5. Gradasi adalah susunan warna yang di dasari pada tingkatan tertentu pada sebuah karya
seni.

6. Kesebandingan atau proporsi adalah prinsip seni rupa yang mengacu pada keteraturan dan
penyesuaian dari wujud seni rupa yang di ciptakan.

7. komposisi merupakan organisasi dari unsur – unsur seni rupa yang di susun menjadi teratur,
serasi, dan menarik.

8. Keseimbangan adalah prinsip yang bertanggung jawab pada kesan dari suatu susunan unsur –
unsur seni rupa

Teknik-Teknik Seni Rupa 2 Dimensi

Ternyata dalam proses pembuatannya, seni rupa 2 dimensi membutuhkan teknik-teknik khusus. Jika
ingin melahirkan sebuah karya seni yang banyak disukai orang, maka kita harus memiliki keahlian
khusus.

Berikut ini beberapa teknik yang biasa digunakan dalam pembuatan seni rupa 2 dimensi:

1. Teknik Plakat

Teknik plakat ini paling sering dipakai untuk melukis. Teknik ini biasanya memakai cat poster, cat minyak
akrelik yang digoreskan dengan tebal, sehingga menghasilkan warna yang padat dan pekat.

2. Teknik Kolase

Teknik kolase merupakan teknik melukis dengan cara memotong kertas yang kemudian ditempelkan
pada sebuah objek tertentu, sehingga membentuk sebuah lukisan.

Teknik ini akan menghasilkan lukisan yang realis atau abstrak dari potongan kertas yang telah
ditempelkan. Hasil karya seni rupa dari teknik ini biasanya sering disebut dengan mozaik.

3. Teknik Transparan

Teknik transparan merupakan teknik yang sering dipakai ketika menggambar atau melukis, biasanya
memakai cat air, tetapi hanya sekedar digoreskan tipis-tipis saja, sehingga akan menghasilkan tekstur
yang transparan.

4. Teknik 3M (Melipat, Menggunting dan Merekat)

Teknik ini adalah teknik manipulasi lembaran-lembaran kertas yang dirangkai dengan sedemikian rupa,
sehingga membentuk sebuah bentuk karya seni 3 dimensi.

Contoh Seni Rupa 2 Dimensi

1. Seni Grafis

Seni grafis adalah cabang seni rupa yang dalam pembuatannya membutuhkan alat bantu. Karya seni ini
juga cabang seni rupa yang menggunakan teknik cetak dan berbentuk 2 dimensi.

2. Lukisan
Lukisan adalah karya seni rupa 2 dimensi pada sebuah permukaan seperti kanvas, dinding atau kertas.
Proses pembuatannya dengan cara memulaskan cat dengan kuas lukis, pisau palet atau peralatan
lainnya yang digunakan pada permukaan media tersebut. Lukisan merupakan sebuah hasil karya seni
yang dimana dalam pembuatannya membutuhkan keahlian khusus dan kreatifitas tinggi untuk
menghasilkan karya seni yang nantinya dapat dinikmati oleh banyak orang.

3. Kaligrafi

Kaligrafi adalah suatu seni artistik tulisan tangan bahasa arab. Dalam proses pembuatannya, kaligrafi
merupakan salah satu bentuk utama ekspresi seni dalam konteks keagamaan dan juga berbagai jenis
budaya islam.

3. SENI RUPA 3 DIMENSI


SENI rupa 3 dimensi adalah seni yang mempumyai tiga sisi yaitu sisi panjang, lebar dan tinggi atau
dalam.

MENURUT PARA AHLI

(NANA SUDJANA) media 3 dimensi adalah suatu alat praga yang mempunyai panjang, lebar, dan tinggi
dan dapat di amati dari sudut pandang mana saja.

(RONDHI DAN SUMARTONO) Seni rupa 3 dimensi adalah karya seni rupa yang mempunyai ukuran lebar,
panjang, dan tinggi atau karya seni yang memiliki volume dan menempati ruang.

Unsur karya seni rupa 3 dimensi sbb:

F. Titik merupakan sebuah unsur karya seni rupa yang sangat dasar dan sangat kecil.
G. Garis adalah sebuah goresan atau batasan suatu benda, bidang, ruang, warna, tekstur dan alain
sebagainya.
H. Bidang salah satu karya seni rupa yang di bentuk atau diolah dari hubungan beberapa garis ini di
sebut dengan sebutan bidang.
I. Bentuk diartiakan sebagai bangun atau palstis.bangun memiliki bentuk yang sangat polos
sedangkan plastis bukan hanya dilihat dari luarnya saja melainkan didalamnya terdapat nilai2.
J. Tekstur disini ialah sifat permukaan sebuah benda, yang mana sifat tersebut kasa,halus, berpori,
licin,kinclong atau mengkilap dan sifat2 tersebut dapat kita rasakan melewati indra mata dan
indra peraba.

Prinsip – prinsip karya seni rupa 3 dimensi

1. Kesatuan atau unity adalah prinsip yang menunjang bagaimana unsur – unsur dalam seni rupa
saling beradu satu sama lain sehingga saling menunjang dalam membangun sebuah komposisi
yang menarik dan indah. Kesatuan adalah modal awal yang harus ditunjang oleh prinsip lainnya
sehingga dapat menjadikan sebuah karya seni bernilai estetis.
2. Keselarasan atau harmonis adalah kaitan kedekatan unsur – unsur yang berbeda baik bentuk,
pencahayaan,warna, dalam menciptakan suatu keindahan.
3. Penekanan adalah prinsip yang mendasari kesan perbedaan dari dua unsur yang berlawanan
dan saling berdekatan.
4. Irama adalah prinsip yang mendasari pengulangan satu atau lebih unsur secara teratur.
Pengulangan unsur - unsur seni rupa yang di atur bisa berupa garis, bentuk atau variasi warna.
5. Gradasi adalah susunan warna yang di dasari pada tingkatan tertentu pada sebuah karya
seni.
6. Kesebandingan atau proporsi adalah prinsip seni rupa yang mengacu pada keteraturan dan
penyesuaian dari wujud seni rupa yang di ciptakan.
7. komposisi merupakan organisasi dari unsur – unsur seni rupa yang di susun menjadi teratur,
serasi, dan menarik.
8. Keseimbangan adalah prinsip yang bertanggung jawab pada kesan dari suatu susunan unsur –
unsur seni rupa
FUNGSI KARYA SENI RUPA 3 DIMENSI
A. Sebagai hiasan contohnya vas bunga, guci penghias ruangan, piring hias dinding, dll.
B. Sebagai sarana peringatan contohnya monument kesaktian Pancasila sebagai peringatan
akan terjadinya tragedy gerakan 30 September 1965 oleh PKI.
C. Sebagai sarana belajar contohnya museum2, candi2, sebagai sarana belajar dan
pengetahuan kita tentang kejadian masa lalu Indonesia masih dalam bentuk kerajaan.
D. Sebagai sarana rekreasi contohnya candi Borobudur, candi prambanan, dll.
E. Sebagai sarana religi contohnya candi brobudur, candi mendut yang di gunakan sebagai
tempat peribadatan umat budha.

Jenis karya seni rupa 3 dimensi

Pembuatan karya seni rupa 3 dimensi terbagi menjadi dua bagian ,berdasarkan fungsi dan tujuan seni
rupa tersebut yaitu seni rupa terapan dan seni rupa murni

* seni rupa murni merupakan karya seni yang tercipta bebas dengan fungsiyang lebih mengutamakan
keindahan daripada fungsi, sebagai kepuasan pandangan mata saja dan biasa nya sering digunakan
hanya sebagai pajangan.

* Seni rupa terapan nerupakan karya seni yang tidak hanya sebagai pajangan rumah saja, tapi juga
berfungsi untuk membantu kehidupan manusia, seni rupabterapan lebih mengutamakan kegunaannya
di bandingkan keindahannya.

TEKNIK DAN MEDIA PEMBUATAN SENI RUPA 3 DIMENSI

 Teknik pahat, yaitu membentuk benda menggunakan alat pahat. Misalnya, membuat patung
dan relief dengan bahan dasar kayu dan batu.
 Teknik butsir, yaitu membentuk benda dengan mengurangi dan menambah bahan. Misalnya,
membuat keramik dengan bahan dasar tanah liat.
 Teknik cor, yaitu membuat karya seni dengan membuat alat cetakan kemudian di tuangkan
adonan berupa semen,gps, dan sebagainya sehingga membentuk hasil yang di
inginkan.misalnya, membuat patung.
 Teknik las, yaitu membuat karya seni dengan cara menggunakan bahan satu dengan bahan lain
untuk mendapatkan bentuk tertentu. Misalnya, membuat patung kontemporer dengan bahan
dasar logam.
 Teknik cetak, yaitu membuat karya seni dengan cara membuat cetakan terlebih dahulu.
Misalnya, membuat keramik dan patungdengan bahan dasar tanah liat dan semen. Jenis karya
seni rupa 3 dimensi

Pembuatan karya seni rupa 3 dimensi terbagi menjadi dua bagian ,berdasarkan fungsi dan tujuan
seni rupa tersebut yaitu seni rupa terapan dan seni rupa murni

 seni rupa murni merupakan karya seni yang tercipta bebas dengan fungsiyang lebih
mengutamakan keindahan daripada fungsi, sebagai kepuasan pandangan mata saja dan
biasanya sering digunakan hanya sebagai pajangan.
 Seni rupa terapan nerupakan karya seni yang tidak hanya sebagai pajangan rumah saja, tapi juga
berfungsi untuk membantu kehidupan manusia, seni rupabterapan lebih mengutamakan
kegunaannya di bandingkan keindahannya.

Contoh karya seni rupa 3 dimensi

A. Seni kriya adalah sebuah seni yang dalam membuat karyanya menitik beratkan kepada
keterampilan tangan dengan tetap memperhatiakan fungsi untuk mengola bahan baku menjadi
bahan yang mempunyai nilai guna dan nilai estetis.

B. Seni patung adalah contoh karya seni rupa 3 dimensi yang terbuat dari benda padat maupun
lunak yang memiliki panjang, lebar, dan tinggi

C. Seni kramik adalah cabang seni rupa yang mengolah material keramik untuk membuat karya seni
dari yang bersifat tradisional sampai kontemporer.
4. SENI MUSIK
seni musik adalah salah satu cabang seni yang menggunakan musik dan unsur-unsurnya sebagai
sarana untuk mengungkapkan ekspresi dan perasaan seorang seniman.

Sejarah seni musik


1. Musik sudah dikenal sejak adanyamanusia  yaitu sekitar 180.000 hingga 100.000 tahun yang
lalu. Tidak tercatat dalam sejarah siapa yang pertama mengenal musik. Alat musik yang tertua
adalah flute terbuat dari tulang yang telah dilubangi. Flute tersebut diduga dibuat pada 40.000
tahun yang lalu.
2.  Musik Abad Pertengahan Pada masa ini seni musik sering digunakan untuk kegiatan gereja.
Namun, setelah adanya berbagai penemuan-penemuan baru dalam segala bidang, fungsi musik
juga berkembang tidak hanya untuk kegiatan agama. Pada zaman renaisance (1500-1600)
muncul musik percintaan dan keperwiraan.Sehingga musik gereja mengalami kemunduran. Piano
dan organ juga ditemukan pada zaman ini. Komposer yang hidup pada zaman ini adalah Léonin,
Pérotin, dan Guillaume de Machaut.
3. Musik Zaman Barok dan Rokoko Pada zaman ini yaitu sekitar tahun 1600sampai 1750-
an, ornamentik pada musik mulai digunakan. Pada musik Barok penggunaannya dilakukan secara
spontan sedangkan pada musik Rokoko penggunaannya dicatat dan diatur. Musisiterkenal pada
zaman ini adalah Johan Sebastian Bach, pencipta musik koral dan pencipta lagu-lagu instrumental

prinsip-prinsip seni musik yaitu:


-menyanyi secara unisono:teknik bernyanyi satu suara dan memainkan nada dalam suatu suara
-pernapasan dada :suatu mekanisme pernapasan yang melibatkan kerja otot tulang rusuk
.volume dada membesar membuat tekanan udara yang tertampung dalam paru paru
-pernapasan perut :suatu mekanisme pernapasan yang melibatkan kerja otot diafragma
mekanisme inspirasi dalam pernapasan perut membuat tekanan di rongga dada
-pernapan diafragma :ketika diafragma menegang atau lurus maka rongga perut dan dada akan
melonggar membuat volume menjadi bertambah
Pengertian menurut para ahli
1. Aristoteles
Menurut Aristoteles, pengertian seni musik adalah tuangan kemampuan serta tenaga
penggambaran yang berawal dari gerakan rasa dalam satu deretan nada (melodi) yang memiliki
irama.
2. David Ewen
Menurut David Ewen, seni musik adalah ilmu pengetahuan serta seni tentang pengkombinasian
ritmik serta beberapa nada, baik vokal ataupun instrumen yang mencakup sebuah melodi serta
harmoni sebagai ekspresi segala sesuatu hal yang ingin diungkapkan lebih dalam dari sisi
emosional.

3. Remy Sylado

Menurut Remy Sylado (1893 : 12), pengertian seni musik adalah suatu wujud yang hidup dari
beberapa kumpulan ilusi dan alunan suara/ nada yang berjiwa sehingga dapat menggerakkan isi
hati sang penikmatnya.

Unsur-Unsur Seni Musik

1. Melodi
Melodi adalah susunan rangkaian tiga nada atau lebih yang terdengar berurutan secara logis,
memiliki irama, dan mengungkapkan gagasan.
2. Irama
Irama atau ritme adalah ukuran waktu atau tempo yang menentukan ketukan dalam keseluruhan
musik. Irama terbentuk dari rangkaian bunyi dalam waktu yang berbeda sehingga membentuk
pola irama.
3. Harmoni
Harmoni adalah perpaduan yang teratur antara melodi dan nada secara terus menerus sehingga
menghasilkan keindahan komposisi musik.
4. Birama
Birama adalah unsur seni musik berupa ketukan atau ayunan secara berulang-ulang secara
teratur dalam tempo yang sama. Biasanya ketuka birama ditulis dengan 2/4, 2/3, 3/4, dan
seterusnya.
5. Tangga Nada
Tangga nada adalah urutan nada yang disusun secara berjenjang dimana setiap nada terdapat
jarak tertentu. Tangga nada terbagi dua, yaitu tangga nada diatonik (7 nada) dan pentatonik (5
nada).
6. Tempo
Tempo adalah tingkat kecepatan suatu musik yang ditentukan oleh banyaknya ketukan dalam
satu menit (beat). Semakin cepat sebuah musik yang dimainkan maka nilai temponya akan
semakin besar.
7. Dinamika
Dalam musik, dinamika adalah tingkatan lembut dan kerasnya suara musik ketika dimainkan
sehingga tidak terdengar datar atau monoton.
8. Timbre
Timbre adalah kualitas atau warna suara dalam seni musik. Timbre sangat bergantung pada
sumber suara dan cara bergetarnya suatu instrumen. Misalnya; dengan nada yang sama, timbre
yang dihasilkan oleh piano akan berbeda dengan timbre gitar

Fungsi Seni Musik Secara Umum

a. Sarana Mengekspresikan Diri; seorang seniman dapat mengekspresikan diri dan


perasaannya melalui musik. Ekspresi dan perasaan seseorang dalam musik dapat diketahui
melalui melodi dan tempo musik yang dimainkan.
b. Sarana Komunikasi; suara yang dihasilkan dalam musik terdapat pola ritme yang memiliki
maksud dan tujuan tertentu. Misalnya dalam kegiatan upacara, suara dan pola ritme yang
dibunyikan memiliki arti tertentu sehingga orang lain mengerti apa yang akan dilakukan.
c. Sarana Kreativitas; setiap individu memiliki kreativitas di dalam dirinya dengan kadar
tertentu dalam rangka untuk memenuhi kebutuhannya. Bagi sebagian orang, musik adalah
sarana untuk menyalurkan kreativitas mereka.
d. Sarana Komersial; selain berfungsi sebagai sarana ekspresi diri, musik juga seringkali
dijadikan sebagai sumber penghasilan/ komersial. Penghasilan tersebut bisa didapat dari
penjualan CD musik atau dari kontrak tertentu yang didapat oleh seorang seniman.
e. Sarana Pendidikan; Proses pendidikan sangat banyak melibatkan musik dalam proses
pembelajaran. Misalnya dalam kegiatan upacara Bendera di sekolah, musik menjadi bagian
penting dalam kegiatan tersebut.
f. Sarana Terapi; Musik juga ternyata banyak digunakan sebagai sarana terapi bagi mereka
yang mengalami gangguan mental atau masalah kesehatan lainnya. Hal tersebut dilakukan
karena musik dapat memberikan efek relaksasi pada sistem otak manusia sehingga pikiran
dan tubuh lebih tenang untuk memudahkan proses pemulihan.
g. Sarana Tari; setiap tarian selalu diiringi oleh musik sehingga keduanya tidak dapat
dipisahkan. Tarian dan musik memiliki pola dan ritme yang sama sehingga keduanya saling
melengkapi satu sama lainnya.
h. Sarana Upacara; Dalam setiap upacara, musik selalu menjadi bagian penting dalam proses
pelaksanaannya. Misalnya upacara pernikahan, keagamaan, kenegaraan, dan upacara
lainnya.
i. Sarana Hiburan; Musik tidak hanya dapat mengekspresikan perasaan para seniman, tapi juga
menjadi sarana hiburan bagi orang yang mendengarkannya. Orang yang mendengarkan
suatu jenis musik dapat merasakan emosi seorang seniman sehingga orang yang
mendengarkannya merasa terhibur.

Jenis-Jenis Seni Musik

Musik Tradisional
Musik tradisional adalah warisan nenek moyang setiap suku bangsa di Indonesia. Setiap daerah
di Indonesia memiliki instrumen musik yang berbeda-beda dan digunakan untuk keperluan yang
berbeda pula.
Ciri-ciri musik tradisional:
a. Merupakan bagian dari budaya masyarakat.
b. Menggunakan instrumen musik khas daerah.
c. Menggunakan bahasa daerah dalam setiap syairnya.
d. Musik tradisional umumnya tidak memiliki notasi.
e. Dapat dipelajari secara lisan.

Musik Kontemporer
Musik kontemporer adalah jenis musik yang mulai memperkenalkan berbagai elemen musik baru
yang belum digunakan pada periode sebelumnya. Jenis musik ini mulai muncul dan berkembang
pada tahun 1990-an.
Ciri-ciri musik kontemporer:

 Memiliki ritme yang lebih kompleks.


 Terdapat harmoni yang tidak selaras (disonan).
 Melodi liriknya cenderung lebih sedikit.
 Adanya penggunaan suara elektronik dan sintetis.
 Banyak menggunakan alat musik tiup dan perkusi.

Musik Modern
Musik modern adalah jenis musik kreasi baru yang bersifat dinamis dan sudah menggunakan
teknologi tertentu, baik dari sisi instrumennya maupun dalam penyajiannya.

Ciri-ciri musik modern:

a. Melibatkan berbagai alat musik modern.


b. Mendapat sentuhan teknologi maju, baik instrumennya maupun penyajiannya.
c. Tempo musiknya cenderung lebih cepat.
d. Digunakan sebagai sarana aktualisasi diri dan komersial.
e. Menggunakan bahasa internasional atau nasional.

Berikut ini nama alat musik tradisional Indonesia dan asal daerahnya : 

1. Alat musik tradisional: Saluang

Saluang berasal dari  Minangkabau, Sumatera Barat yang mempunyai jenis bunyi Aerofon,
yaitu bunyi yang berasal dari hembusan angin. Cara menggunakan saluang dengan ditiup dan
lubang yang ada di salung digunakan untuk mengatur nada dan jari-jari tangan berfungsi
untuk menutup lubangnya. 
 
2. Alat musik tradisional : Gambus

Gambus berasal dari Riau, yang membunyai jenis bunyi Kordofun, yaitu bunyi yang berasal
dari dawai atau senar. Gambus mempunyai 3 senar – 12 senar. Gambus biasa dimainkan
sambil diiringi gendang. 
 
3. Alat musik tradisional : Serangko

Serangko berasal dari Jambi yang terbuat dari tanduk kerbau. Cara menggunakan Serangko
adalah dengan ditiup, serangko biasa digunakan untuk pemberitahuan jika ada musibah di
masyarakat Jambi. 
 
4. Alat musik tradisional : Accordion

Accoridon berasal dari Sumatera Selatan yang mempunyai jenis bunyi Aerofon, yaitu jenis
bunyi yang berasal dari hembusan nafas. Cara menggunakan accordion yaitu dengan ditiup
dan memakang kedua tangan untuk mengatur alunan nada. 
 
5. Alat musik tradisional : Gendang Melayu
Gendang melayu berasal dari Kepulauan bangka belitung yang mempunyai jenis bunyi
Membranofon, yaitu jenis bunyi yang asalnya dengan memukul di sekitar area lunak dengan
menggunakan telapak tangan. 
area yang lunak. 
6. Alat musik tradisional : Tehyan

Tehyan berasal dari Ibukota Jakarta yang mempunyai jenis suara Kordofon yang digunakan
dengan cara digesek di bagian dawai atau senarnya, hampir sama dengan memainkan biola.
7. Alat musik tradisional : Angklung
 

Angklung berasal dari Jawa barat yang mempunyai jenis bunyi Ideofon. Cara memainkan
angkul yaitu menggunakan tangan kita. 
 
8. Alat Musik tradisional : Gamelan

Gamelan berasal dari Jawa Tengah yang mempunyai jenis bunyi Ideofon. Cara
memainkannya yaitu dengan dipukul – pukul dengan alat pemukul. 
9. Alat musik tradisional : Gendang

Gendang berasal dari Yogyakarta yang mempunyai jenis bunyi Ideofon. Cara memainkannya
dengan ditepuk di area lunak menggunakan telapak tangan. 
 
10. Alat musik tradisional : Bonang

Bonang berasal dari Jawa Timur yang mempunyai jenis bunyi Ideofon. Cara memainkannya
dengan dipukul. 
11. Alatmusiktradisional:Gendang

Gendang berasal dari Banten yang mempunyai jenis bunyi Membranofon. Cara
memainkannya dengan menepuk memakai telapak tangan. 
 
 
12. Alat musik tradisional : Sasando

Sasando berasal dari Nusa Tenggara Timur yang mempunyai jenis bunyi Chordofon. Cara
memainkannya dengan dipetik. 
  
13. Alat musik tradisional : Kecapi

Kecapi berasal dari Sulawesi Barat yang mempunyai jenis bunyi Kordofon. Cara
memainkannya dengan dipetik di bagian senarnya. 

14. Alat musik tradisional : Kendang


Kendang berasal dari Jawa Barat yang mempunyai jenis bunyi Membranofon. Cara
memainkannya dengan dipukul dengan alat pemukul.  

15. Alat musik tradisional : Tifa


Tifa berasal dari Papua yang mempunyai jenis bunyi Membranofon. Cara memainkannya
dengan dipukul lewat telapak tangan.

 
 
16. Alat musik tradisional : Gong

Gong berasal dari Jawa Barat yang jika dipukul akan mengeluarkan jenis bunyi
Membranofon. Gong biasanya di ikat atau digantung pada kayu. 
 
17. Alat musik tradisional : Rebab
Rebab berasal dari Jawa Barat yang cara memainkannya seperti biola yaitu di gesek.
Bentuk rebab seperti busur panah.

 
18. . Alat musik tradisional : Talempong
Talempong berasal dari Sumatera Barat yang cara memainkannya dengan dipukul
menggunakan kayu. Bentuk talempong mirip dengan alat musik bonang dari Jawa
Tengah.

5. SENI TARI

Sejarah Seni Tari

1. Seni Tari Zaman Pra-Hindu


Karya tari pada masa ini lebih digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang sifatnya magis
dan sakral. Tari menjadi ekspresi yang sering dihubungkan dengan sesuatu kekuatan diluar diri
manusia. Seni tari pra-Hindu mendapatkan tempat sesuai dengan tingkat kepercayaan sejak
manusia hidup berkelompok.
Dalam hal ini, tarian dianggap sebagai bagian dari daur ulang kehidupan. Atau dapat dikatakan
masih melanjutkan tata kehidupan budaya pra-sejarah. Ciri-ciri dari tarian pada zaman ini,
diantaranya yaitu untuk menyajikan gerak yang sederhana, hentakan kaki dan tepuk tangan
yang cenderung menirukan gerak binatang dan alam.
Penyajian tari diiringi dengan pengiring berupa nyanyian dan suara-suara kuat bernada tinggi.
Masyarakatnya juga sudah mengenal alat musik yang berupa nekara (gendang perunggu).
Selebihnya, juga sudah dikenal aksesoris untuk busana tari yang biasanya terbuat dari bulu-bulu
burung dan dedaunan.

2. Seni Tari Zaman Hindu


Pada zaman ini, kesenian ini lebih banyak dipengaruhi oleh peradaban dan kebudayaan dari
India, tidak terkecuali seni tari. Seiring dengan penyebaran agama Hindu dan Buddha di
Indonesia, seni tari mengalami sebuah perkembangan yang sangat pesat, bahkan sudah
mempunyai standarisasi atau patokan.Natya Sastra karangan Bharata Murni adalah literatur
seni tari pada masa itu. Buku tersebut menjelaskan tentang adanya 64 motif gerak tangan
mudra. Motif tersebut terbagi menjadi tiga yaitu diantaranya 24 motif yang terbentuk dari satu
tangan, 13 motif dari kedua tangan, serta 27 motif hasil kombinasi kedua motif tangan. Oleh
karena itu sistem pemerintahan pada zaman ini berbentuk kerajaan, maka lahirlah sebuah tari-
tarian istana yang berkembang dengan baik karena mendapat perhatian langsung dari raja.
Sejarah seni tari di masa kerajaan Hindu juga diabadikan melalui berbagai peninggalan budaya
yang berupa relief yang menghiasi candi-candi.
Ciri-ciri tari pada zaman Hindu, yaitu diantaranya : gerakan tari mulai disusun secara sunguh-
sungguh, pertunjukan tari difungsikan, serta besarnya perhatian para penguasa terhadap seni
tari. Selain itu, tema yang diusung dalam tari mulai beragam karena banyak mengambil tema
dari cerita Mahabarata, Ramayana dan Panji.

3. Seni Tari Zaman Islam


Karya seni tari peninggalan zaman Hindu di Indonesia masih terpelihara dengan baik. Bahkan
sesudah masuknya Islam ke Indonesia, tari sangatlah berkembang dengan ditandai munculnya
beragam varian karya tari. Sejarah seni tari pada masa Islam di Indonesia sangatlah bervariasi
yang juga bergantung pada tarian yang tercipta.
Sebagai misal, di Aceh dan di beberapa daerah Melayu seperti Riau, masing-masing mempunyai
keunikan tersendiri meskipun tetap mengusung nuansa keIslaman. Lebih detail mengenai
sejarah seni tari di lingkup masyarakat Aceh, Tari Aceh, sedangkan untuk tarian Melayu dapat
dimulai dari membaca Sejarah Tari Zapin.
Di Pulau Jawa, seni tari berkembang dengan sangat baik, terutama dilingkup dua keraton
Mataram, Ngayogyakarta Hadiningrat dan Surakarta Hadiningrat. sesudah perjanjian Giyanti
tahun 1755 menjadi saksi dimana Keraton Mataram terbagi menjadi dua, selanjutnya ada
perjanjian Jatisari. Pada perjanjian Jatisari tahun 1756 ini ditentukan masa depan kedua
kerajaan, termasuk dalam hal warisan budaya Mataram. Kasunanan Surakarta memilih
mengembangkan apa yang sudah ada. Sementara itu, Kasultanan Yogyakarta memilih
melestarikan tradisi yang ada, khususnya tari klasik.

4. Seni Tari Zaman Penjajahan


Dalam masa penjajahan tidak begitu sangat berpengaruh pada seni tari di lingkungan istana. Di
dua keraton Mataram, tarian tetap terpelihara dengan baik. Hanya saja fungsinya sangat
terbatas untuk suatu kepentingan upacara istana saja, seperti penyambutan tamu raja,
perkawinan putri raja, penobatan putra-putri raja, dan jumenengan raja. Contohnya dalam
budaya Melayu, Tari Zapin Penyengat.
Lain di istana, beda juga dengan tarian yang berkembang di masyarakat. Di kalangan rakyat
biasa tari hanya fungsinya untuk hiburan saja. Uniknya, penderitaan rakyat akibat penjajahan
turut menjadi ide untuk membuat karya seni bertemakan kepahlawanan. Dalam seni tari, salah
satu contohnya yaitu Tari Glipang, tari tradisional Probolinggo, Jawa Timur.

5. Seni Tari Pasca Kemerdekaan – Sekarang


sesudah perkembangannya banyak tersendat di masa penjajahan, seni tari kembali tumbuh
subur di masa sesudah kemerdekaan. Beragam jenis tari difungsikan kembali, baik tari hiburan
maupun tarian upacara. Perkembangan yang sangat pesat, terutama terjadi pada tarian sebagai
hiburan.
Banyak sekolah-sekolah seni didirikan, hingga semakin banyak tari kerasi baru dengan seiring
banyaknya koreografer-koreografer muda. Mereka senantiasa menciptakan pembaruan nilai
artistik dan bentuk tari sebagai upaya menambah perbendaharaan karya tari.
Pengertian Seni Tari
Seni tari ialah suatu gerak badan yang secara berirama yang dilakukan ditempat serta waktu
tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkap perasaan, maksud, serta pikiran. Bunyi-
bunyian yang dimaksud ialah musik pengiring tari mengatur suatu gerakan penari serta
menguatkan sebuah maksud yang mau di sampaikan. Gerakan tari ini tidak sama dari gerakan
sehari-hari yang seperti lari, jalan, atau bersenam.
Gerak didalam tari tidaklah gerak yang realistis, tetapi gerak yang sudah di beri suatu bentuk
ekspresif serta estetis.

Pengertian Seni Tari Menurut Para Ahli


1. Aristoteles
Menurut Aristoteles meyatakan bahwa tari ialah sebuah gerak ritmis yang bisa menghadirkan
suatu karakter manusia saat mereka bertindak.

2. C. Sachs
Menurut C. Sachs menytakan bahwa tari ialah suatu pelafalan jiwa manusia melalui suatu gerak
berirama yang mempunyai nilai estetika.

3. Cooric Hartong
Menurut Cooric Hartong menyatakan bahwa seni tari ialah sebuah gerak-gerak badan yang
diberi nuansa ritmis dan dilakukan dalam suatu ruang.

Jenis-Jenis Seni Tari

1. Tari Tradisional
Di negara kita Indonesia hampir di setiap daerah mempunyai tari tradisional. pengertian dari tari
tradisional ialah suatu tarian yang berasal dari sebuah daerah dan diturunkan secara turun-
temurun hingga menjadi suatu budaya dari daerah tersebut. Umumnya tari tradisional ini
mengandung sebuah nilai-nilai filosofis seperti keagamaan, kepahlawanan dsb. Tari tradisional
di Indonesia terbagi menjadi dua, yaitu tari rakyat dan tari klasik (keraton).
Tari Rakyat, Tarian rakyat atau tarian daerah ialah salah satu jenis tarian yang berkembang pada
masyarakat biasa. Tarian rakyat lahir sebagai suatu lambang dari kebahagiaan dan sukacita.
Contohnya jika pada musim panen tiba dan hasil panen melimpah maka masyarakat akan
mengadakan acara dan menari bersama untuk merayakannya. Salah satu jenis tarian ini terus
berkembang dan menjadi tradisi. Tarian rakyat tidak mempunyai suatu aturan-aturan baku
sehingga bentuk tariannya sangat bervariasi.
Tari Klasik (Tari Keraton) salah satu jenis ini lahir dari dalam keraton atau dalam kaum
bangsawan. Karena tarian ini berkembang pada suatu lingkungan atas, maka masyarakat biasa
dilarang untuk menarikan tarian ini. Berbeda dengan tarian rakyat, tari keraton ini mempunyai
suatu aturan yang tertulis dan baku. Sehingga sejak zaman tari ini lahir sampai sekarang tidak
ada yang berubah.

2. Tari Kreasi Baru


Tari kreasi baru ialahsalah satu jenis tari yang perkembangan dari tari tradisi yang ada. jenis
tarian yang sudah ada dan biasanya dipakai untuk upacara ritual, adat dan keagamaan lalu
dimodifikasi oleh sih penata tari sehingga tari ini bisa dinikmati oleh khalayak umum. Contohnya
yaitu pada Tari Rapai yang merupakan sebuah perpaduan dari gerak tari yang berkembang di
Aceh dan Semenanjung Malaya, yaitu Tari Seudati, Saman dan Zapin.

3. Tari Kontemporer
Tari kontemporer ialah salah satu jenis tarian modern yang berkembang di Indonesia. Tarian ini
lahir sebagai sebuah reaksi atas pada seni tari klasik yang telah mencapai suatu titik akhir yang
didalam perkembangan teknisnya. tari kontemporer ialah salah satu jenis tari modern yang
sehingga tidak ada unsure tradisi lama lagi. Biasanya gaya tari kontemporer ini bernuansa unik
dan memakai jenis music dari computer. Sedangkan tari kreasi baru ialah suatu tari tradisi yang
sudah diedit tetapi tetap saja meninggalka
4. Tari tunggal
Tari tunggal adalah jenis tari yang dimainkan mutlak oleh seorang penari. Hal ini berarti bahwa si
penari harus mempunyai kemampuan trampil dalam olahh gerak, peka tehadap irama
gendhing, dapat mengekspresikan tari yang dibawakan, baik koreografinya maupun karakter tari
dengan penuh percaya diri, serta dapat mengolah/mengisi ruang pentas.

Sebagai persiapan dalam belajar tari tunggal perlu diperhatikan beberapa hal sebagai bekal
yaitu sebagai berikut :
Penguasaan ragam gerak sesuai koreografiPenguasaan irama seiring jiwa/karakter tari
Penguasaan ruang pentas
Rasa percaya diri
Contoh tari putri tunggal antra lain : maniputi, golek, gambyong, batik , bondan.

Contoh tari putra halus tunggal antara lain : gunung sari, menak kincar, pamungkas

Contoh tari gagah tunggal antara lain : cantrik, kelinci, topeng klana, gatotkaca, kuda-kuda

5. Tari berpasangan
Tari berpasangan adalah tari yang dibawakan oleh dua orang penari yang saling melengkapi satu
dengan yang lainnya, pada tari berpasangan ini diperlukan keterlatiahan gerak dengan
patner/lawan main.pasangannya waktu tampil untuk mewujudkan keserasian dan
keharmonisan.
Contoh : tari roro mendut, tari damarwulan, dan tari perang sugrowo subah.

6. Tari grup
Tari grup adalah tari yang disajikan oleh sekelompok penari yang tidak berpasangan, jumlah
penari bisa 3 – 4 – 5 atau lebih. Contoh : tari lenso (ambon), tari pendet (bali) , tari golek
(yogya) tari mafian (irian), tari saman (aceh)

7. Tari kolosal
Tari kolosal adalah tarian yang dimainkan oleh banyak penari. Penyajiannya memerlukan tempat
yang luas seperti lapangan, aula dan lain sebagainya.
Tari yang banyak melibatkan penari (kolosal) dibedakan menjadi dua bagian yaitu:
Tari kolompok non carita artinya tari dengan bentuk koreografi - Susunan gerak tari kelompok
yang bertemakan (non dramtik) contoh tari tunggal gembyong, jaranan tayub, tari dolanan anak.
Tari kelompok yang menggunakan cerita (dramatic) dapat diwudkan frgmen atau cerita singakt
- Contohnya tari pejuang sendratari jaka tarub leangendriyan menak, jinggo leno.

8. Drama tari
Drama tari adalah tari yang dilakukan oleh beberapa orang dan membawakan sebuah cerita
biasaya drama tari manjadi atas beberapa babak. Tarian yang dibawakan dalam bentuk cerita
yang terdiri dari beberapa adegan. Contoh randai (sumatra). Mahyong (sumatra), wayang
topeng (cirebon), langgendriyan kudung (yogya – solo ) wayang orang ( jateng – jatim)n suatu
unsur asli tradisinya.

Unsur Utama
Unsur utama seni tari adalah unsur esensial dan pokok yang harus melekat dalam sebuah tarian.
Apabila salah satu dari unsur ini hilang atau tidak diperhatikan, maka suatu pertunjukkan
sendratari tidak akan harmonis. Rasanya ada yang kurang, bahkan bisa jadi penonton tidak lagi
dapat mengerti maksud dari tarian tersebut. Maka dari itu, unsur utama ini menjadi poin
penting keberhasilan suatu tari yang dibawakan. Juga, menjadi penilaian penting apabila tari ini
menjadi pertunjukkan yang dinilai oleh ahli seni. Berikut tiga unsur utama dalam seni tari:

1. Wiraga (raga)
Wiraga dalam bahasa Jawa berarti raga, yang dalam konteks seni tari biasa dikenal dengan
gerakan. Tarian harus menonjolkan gerakan tubuh yang dinamis, ritmis, dan estetis. Meskipun,
memang tidak semua gerakan dalam suatu seni tari memiliki maksud tertentu. Gerak biasa atau
gerak murni adalah gerakan dalam sebuah tarian yang tidak memilki maksud tertentu,
sedangkan gerak maknawi adalah gerakan dalam sebuah tarian yang memiliki makna mendalam
dan memiliki maksud tertentu. Secara umum, melalui gerakan penari, penonton bisa menebak
karakter yang dimainkan. Misalnya gerak memutar pergelangan tangan pada tari yang
dibawakan oleh wanita memiliki arti keluwesan atau kelembutan. Begitu pula gerakan berdecak
pinggang pada tari yang dibawakan oleh pria bisa memiliki arti wibawa dan kekuasaan.

2. Wirama (irama)
Tidak mungkin sebuah seni tari hanya melulu penari bergerak kesana kemari tanpa adanya
musik yang mengiringi. Musik berfungsi untuk mengiringi gerakan penari. Dengan adanya musik,
suatu gerakan akan lebih memiliki makna karena tercipta suasana tertentu.
Seorang penari harus bisa menari sesuai dengan irama, ketukan, dan tempo pengiringnya
sehingga bisa harmonis dan estetis di mata penonton. Selain itu, irama juga bisa sebagai isyarat
bagi penari kapan harus memulai atau mengganti sebuah gerakan. Hal ini sangat berguna ketika
sebuah tarian dibawakan oleh banyak penari sehingga setiap penari tidak tergantung
gerakannnya pada penari lain tetapi bisa menyamakan sendiri dengan irama pengiring.
Irama yang digunakan bisa berupa rekaman (biasa digunakan untuk kepentingan pendidikan)
ataupun iringan langsung dari instrumen musik (seperti gamelan, kecapi, atau alat musik
tradisional lain). Namun, tidak menutup kemungkinan irama yang mengiringi tarian berupa
tepukan tangan, hentakan kaki, maupun nyanyian. Apapun bentuknya, irama digunakan sebagai
pelengkap sebuah gerakan tari. Meskipun berfungsi sebagai pengiring, irama juga termasuk ke
dalam unsur utama.

3. Wirasa (rasa)
Seni tari harus bisa menyampaikan pesan dan suasana perasaan kepada penonton melalui
gerakan dan ekspresi penari. Oleh karena itu, seorang penari harus bisa menjiwai dan
mengeskpresikan tarian tersebut melalui mimik wajah dan pendalaman karakter. Sebagai
contoh, apabila karakter yang dimainkan adalah gadis desa yang lembut maka selain gerakan
yang lemah gemulai, penari juga harus menampilkan mimik wajah yang mendukung.
Unsur ini akan makin menguatkan suasana, karakter, dan estetika sebuah seni tari bila
dikombinasikan dengan irama dan gerakan yang mendukung. Dengan adanya rasa dalam sebuah
tari, penonton bisa makin mudah menangkap maksud tertentu yang ingin disampaikan oleh
penari. Maka, unsur rasa ini tidak dapat terlepas dari unsur esensial seni tari. Tanpa adanya rasa,
makna tarian tidak akan dapat tersampaikan kepada penonton. Baca juga: Keindahan Seni Tari

Unsur Tambahan
Setelah mengetahui unsur utama yang harus ada dalam sebuah tarian, alangkah baiknya bila
kita juga mengetahui unsur tambahannya. Memang, unsur ini adalah pelengkap dari ketiga
unsur unsur seni tari di atas tapi tidak serta merta dapat diabaikan begitu saja karena unsur ini
sangat mendukung sebuah tarian. Bisa jadi, apabila beberapa unsur tambahan ini tidak
diperhatikan juga dapat mempengaruhi keberhasilan sebuah pertunjukkan sendaratari.

1. Tata Rias dan Kostum


Tidak mungkin sebuah pertunjukkan tarian menampilkan penari dengan kostum dan riasan
seadanya. Pasti ada riasan khusus dan kostum yang sesuai dengan tarian dan karakter yang
dibawakan oleh penari. Unsur ini mendukung terciptanya suasana tarian dan menyampaikan
karakter serta pesan secara tersirat.

2. Pola Lantai
Tarian akan indah apabila penari bisa menguasai pola lantai. Tidak hanya melulu berada di
tengah panggung tapi juga bergerak kesana kemari sehingga tidak membuat penonton bosan
karena monoton. Hal ini juga sangat penting untuk tarian yang dibawakan oleh banyak penari
supaya antar penari tidak saling bertabrakan sehingga gerakan yang ditampilakan dapat selaras,
kompak, dan teratur.

3. Setting Panggung
Seni pertunjukkan tari yang baik akan memperhatikan pengaturan panggungnya. Hal ini penting
karena dengan adanya panggung yang sesuai tarian, tidak terlalu sempit, dan tertata rapi akan
menimbulkan kesan pada penonton. Setting panggung yang dimaksud juga termasuk
pencahayaan. Sekiranya, panggung sendratari tidak terlalu terang tetapi juga tidak terlalu gelap.
Intinya, penata ruangan harus bisa menyesuaikan dengan tari yang akan dibawakan.

4. Properti
Dalam tarian tertentu, penari akan membawa properti. Properti ini merupakan alat pendukung
seperti selendang, piring, payung, lilin. Meskipun memang tidak semua tarian menggunakan
properti, unsur ini juga perlu diperhatikan untuk mendukung visualisasi tarian.

5. Ragam Gerak
Ragam Gerak ialah salah satu unsur yang mempunyai peran penting untuk seni tari dan unsur
estetika dari tari. Gerakan dari tari berasal dari anggota tubuh. Anggota tubuh yang dapat
digunakan dalam menari yaitu pada anggota tubuh bagian atas, bagian tengah dan pada bagian
bawah. Anggota tubuh bagian atas terdiri dari kepala, mata dan raut wajah. Bagian anggota
tubuh pada bagian tengah yaitu terdiri dari anggota lengan atas, lengan bawah, telapak tangan,
jari-jari dan ruas jari. Sedangkan anggota tubuh pada bagian bawah terdiri dari Kaki. Ragam
gerak pada bagian kaki hampir sama untuk tarian di bagian timur. Perbedaannya terletak pada
tempo atau volume gerakannya.

6. Bentuk Iringan
Pada unsur seni tari yang kedua yaitu suatu bentuk iringan tarian bisa berupa jenis music iringan
tari internal dan jenis musik iringan tari eksternal. Jenis music iringan tari internal yaitu suatu
iringan yang berasal dari tubuh penari itu sendiri. Contohnya yaitu Tepukan dada dan telapak
tangan pada Tarian Saman dari Aceh dan suara Cak pada tari kecak dari Bali. Sedangkan jenis
music iringan pada tari eksternal berasal dari sebuah tabuhan alat music. Contohnya di Jawa
tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat yang dikenal alat music gamelan, pelog dan salendro.

Fungsi Seni tari


1. Sebagai sarana keagamaan

Di dalam kehidupan keagamaan, sejak dahulu manusia menggunakan suatu tari-tarian sebagai
sarana berkomunikasi dengan Tuhan. Biasanya tari yang digunakan sebagai sarana keagamaan
bersifat sakral. Di Bali masih terdapat suatu tarian-tarian keagamaan sebagai sarana komunikasi
dengan para Dewa dan leluhurnya. Biasanya tarian ini dilakukan disebuah Pura-pura. Contohnya
yaitu tarian Sang Hyang, Kecak, Keris, Rejang.

2. Sebagai sarana upacara adat


Tarian yang biasanya digunakan sebagai upacara adat terbagi atas 2 yaitu:
Peristiwa Alamiah Tarian upacara adat ini bersifat alamiah biasanya berhubungan dengan suatu
kejadian alam. Contohnya yaitu Tari Ngaseuk (menanam padi) dari Jawa Barat, Tari Seblang
(panen padi) dari Jawa Timur, Tari Nelayan (memohon keselamatan saat berlaut) dari Irian Jaya
dan lain sebagainya.
Peristiwa Kehidupan salah satu jenis tarian upacara adat ini biasa nya pada peristiwa kehidupan
umumnya yang berhubungan dengan sebuah kehidupan manusia. Contohnya yaitu: Tari
Sisingaan (upacara khitanan) dari Jawa Barat, Tari Wolane (upacara perkawinan) dari Maluku,
Tari Holana (menyambut kelahiran bayi) dari NTT dan Tari Ngaben (upacara kematian) dari Bali

3. Sebagai Sarana Pergaulan


Manusia ialah makhluk social yang membutuhkan suatu interaksi dengan individu lainnya
sehingga muncullah suatu keakraban. Untuk mendapatkan suasana keakraban tersebut,
manusia membutuhkan sebuah sarana. Salah satu dari sarana tersebut yaitu sebuah Tarian
Pergaulan. Tarian pergaulan ialah jenis tarian yang dipergunakan untuk menyatakan kerukunan
bermasyarakat. Salah satu contoh yang paling jelas dari tari pergaulan yaitu Tari Jaipongan
dimana penari dan penonton bisa menari bersama di satu panggung. Contohnya yaitu Tari
Tayub dari Jawa Timur, Tari Adu jago dari Surabaya dan Tari Manduda dari Sumatera Barat.

4. sebagai Tontonan
Seni tari yaitu sebagai tontonan atau sebuah pertunjukan. Hampir setiap daerah di Nusantara
mempunyai tarian tontonan. Tarian tontonan atau pertunjukan ialah jenis tarian yang
dihadirkan sebagai hiburan semata. yang bertujuan penonton yang menyaksikan tarian ini akan
merasa terhibur.
Seni tari mempunyai peranan dalam masyarakat karena seni tari salah satu fungsi nya yaitu
sebagai sebuah ekpresi dan pengungkapan sebuah perasaan dari si penari. Hal ini dikarenakan
manusia adalah suatu makhluk sosial yang harus saling berkomunikasi sesama manusia dan
kepada sang pencipta yaitu Tuhan Yang Maha Esa.

Prinsip – prinsip seni tari


1. Harmoni
Harmoni atau keselarasan, keselarasan antara gerak, lagu, dan gerak tarian antara penari yang
satu dengan penari yang lain harus disusun menjadi sebuah rangkaian yang berkaitan,
berkesinambungan dalam sebuah harmoni yang baik sehingga dapat menyampaikan pesan yang
dimaksud. Harmoni juga merupakan paduan penggunaan warna busana tari yang dapat
memberi kesan sebuah karakter dengan warna yang ada. Contohnya kuning dengan hijau,
merah dengan biru atau kuning. Namun misalnya untuk karakter lincah misalnya, tidak
memadukan hitam dengan ungu tua.

2. Keutuhan
Kesatuan dalam karya seni tari adalah membuat satu bentuk yang memiliki keterkaitan unsur
satu dengan yang lain berdasarkan sumber yang sama. Tari adalah pertunjukan yang bermaksud
menyampaikan suatu pesan tanpa kata, hanya melalui mimik, gerak, lagu, dan tata busana. Oleh
karenanya semua faktor yang harus ada didalam sebuah tarian harus terangkai dengan lengkap
dan utuh.

3. Keseimbangan
Harus ada kesimbangan antara peran dan pemain, lagu dan gerak, waktu dan lama pertunjukan.
Sehingga pesan dari tarian dapat tersampaikan dengan baik. Keseimbangan yang dimaksud
adalah proporsional dalam mengolah dimensi ruang, waktu, tenaga yang ditentukan dengan
jumlah dan ukuran. Proporsional dengan pemahaman bahwa bukan jumlah penari yang harus
sama, tetapi kedudukannya seimbang dengan besarnya ruang atau arena pentas.

6.Seni Teater

Kata theatre dalam bahasa Inggris merujuk kepada sebuah tempat pertunjukan atau gedung
pertunjukan. Secara istilah, teater memiliki arti yaitu segala hal yang dipertunjukkan dalam
sebuah tempat sebagai hiburan.
Seni teater merupakan seni yang menampilkan pertunjukan yang menggunakan naskah sebagai
alur cerita pementasan. Sehingga, seni teater menjadi nilai estetika tersendiri yang hingga saat
ini masih dilestarikan oleh seniman di Indonesia.

Pengertian menurut para ahli


1. Menurut Moulton
Menurut Moulton, teater adalah kisah hidup yang dilukiskan dalam bentuk gerakan (life
presented in action).

2. Menurut Balthazar Vallhagen


Menurut Balthazar Vallhagen, drama adalah sebuah kesenian yang melukiskan sifat dan watak
manusia dengan gerakan.

3. Menurut Ferdinand Brunetierre


Menurut Ferdinand Brunetierre, sebuah drama harus melahirkan sebuah kehendak dengan
action atau gerak.

Unsur – unsur seni tari


1. Skenario
Skenario merupakan unsur seni teater internal yang mana dapat membuat pertunjukan teater
menjadi lebih menarik. Terkadang, ada pula pertunjukan teater yang tidak menggunakan naskah
dan hanya mengandalkan spontanitas para pemeran teater.

2. Staf Produksi
Unsur teater eksternal ini merupakan satu unsur yang penting. Karena tanpa staf produksi,
pertunjukan teater tidak akan lancar, bahkan tidak terlaksana. Biasanya staf produksi memiliki
tugas untuk mengurus hal seputar produksi teater.
Seorang staf produksi juga memiliki tugas untuk menetapkan orang-orang yang bertugas,
anggaran, program kerja, fasilitas, serta hal lainnya.

3. Pemain
Selain staf produksi, unsur teater yang penting dalam sebuah pementasan teater adalah
pemain. Bahkan seorang pemain sendiri juga dapat menghasilkan unsur teater yang lain. Seperti
misalnya gerak dan suara. Dalam pementasan teater, biasanya terdiri dari tiga jenis peran, yaitu
peran utama, peran pembantu, serta figuran. Untuk film, pemain laki-laki disebut dengan aktor.
Sedangkan untuk pemain perempuan disebut dengan aktris.
4. Sutradara
Sutradara merupakan unsur teater yang memiliki tugas untuk mengatur jalan cerita pada
pertunjukan teater. Bahkan seorang sutradara juga didapuk menjadi koordinator dalam
pementasan. Tidak hanya itu, seorang sutradara juga memiliki tugas untuk mencari serta
menyiapkan pemain yang akan pentas di pertunjukan drama. Seorang sutradara juga memiliki
tugas untuk menyiapkan tata rias serta mengatur tata letak yang dipegang oleh kru serta tim
desain atau tim dekor.

5. Properti
Properti merupakan sebuah unsur teater yang dapat memberikan nilai tersendiri dalam
pementasan drama. Dalam menggunakan serta memilih properti, tentunya harus menggunakan
properti yang sesuai dengan pertunjukan yang ditampilkan.
Jika menampilkan drama yang menunjukkan kekerasan, pastikan bahwa properti yang
digunakan aman dan tidak melukai pemain drama.

6. Desainer
Unsur eksternal yang ada pada seni teater berikutnya adalah desainer atau bisa disebut juga
dengan tim desain. Tim desain ini memiliki tugas untuk mengatur properti, tata suara, tata
busana, pencahayaan, dan lain-lain.

7. Crew
Crew merupakan bagian pemegang divisi dari setiap sub bagian yang sudah dipegang desainer.
Yang mana tugas-tugas dari crew ini sudah ditentukan oleh tim desain atau desainer. Sehingga
tugas mereka tidak dapat diganggu gugat.

Fungsi Seni Teater


Semakin berkembangnya teknologi, teater tentu mengalami pergeseran. Semula teater
digunakan sebagai sarana upacara ataupun sarana hiburan, tetapi juga bisa sebagai sarana
pendidikan. Tidak hanya sekedar hiburan, teater juga dapat memberikan pengaruh penting
terhadap kehidupan. Fungsi seni teater bisa menjadi sarana untuk upacara persembahan. Hal ini
dibuktikan dengan awal-awal munculnya teater yang digunakan masyarakat Yunani untuk
menyembah dewa Dyonesos serta dewa Apollo. Sedangkan di Indonesia, teater tradisional
digunakan untuk sarana ibadah.
Selain sebagai sarana ibadah, fungsi seni teater adalah sebagai sarana pendidikan. Dalam
sebuah pementasan teater, tentunya ada pesan moral yang bisa diambil dari pementasan teater
tersebut. Sehingga, teater bisa menjadi sarana pendidikan.
Fungsi seni teater bisa juga menjadi sarana untuk berekspresi. Karena teater adalah bentuk seni
yang tertuju pada peran dan naskah. Sehingga, para seniman akan mengekspresikan diri mereka
melalui ekspresi tubuh serta ucapan dari seniman. Seni teater juga dapat menjadi sarana untuk
meningkatkan rasa percaya diri. Selain itu, seni teater juga sebagai sarana untuk bersosialisasi.
Karena para pemain teater akan cenderung memiliki waktu untuk berbincang dengan sesama
pemain.
Tentunya hal ini bisa menjadi pemicu seseorang untuk bersosialisasi, terutama bagi anak muda
yang saat ini kurang bersosialisasi. Jika dibandingkan, anak muda lebih sering berinteraksi
dengan gadgetnya dibandingkan dengan orang lain.

Contoh Seni Teater


Seni teater tentunya memiliki beragam contoh yang mana memiliki ciri khas masing-masing
pada setiap pertunjukan mereka. Sehingga, setiap contoh seni teater yang ada di Indonesia
memiliki perbedaan yang mudah dilihat serta diidentifikasi. Berikut adalah contoh dari seni
teater.

1. Drama Musikal
Drama musikal merupakan contoh seni teater yang memadukan seni musik, teater, dan seni tari.
Pementasan drama musikal sering kali digelar di berbagai tempat di Indonesia. Jenis drama
musikal yang sering dipentaskan adalah opera dan kabaret. Bahkan, gabungan dari opera dan
kabaret sendiri juga pernah dipentaskan di Indonesia.

2. Teatrikalisasi Puisi
Contoh seni teater yang menggunakan karya puisi sebagai naskah teater adalah definisi dari
teatrikalisasi puisi. Dalam pertunjukan ini, diperlukan keindahan dari puisi tersebut sehingga
dapat mewujudkan ekspektasi dari pemirsanya. Sehingga diperlukan kreativitas dalam
menerjemahkan puisi menjadi pementasan teater.

3. Teater Boneka
Seni pertunjukan boneka ini sudah lama ada sejak zaman kuno. Teater boneka ini sering
digunakan untuk berbagai kegiatan, salah satunya sebagai sarana dakwah agama Islam. Hal ini
ditunjukkan oleh Sunan Kalijogo yang menyebarkan agama Islam dengan cara pementasan
wayang kulit.

4. Teater Dramatik
Dalam teater dramatik, cerita dalam pementasan dibuat dengan sedetail mungkin. Mulai dari
tokoh, kejadian, hingga alur cerita dibuat dengan detail. Sehingga fokus dari teater dramatik ini
adalah menitik beratkan pada minat penonton terhadap sebuah cerita yang disajikan.

Selain itu, pemeran teater juga menitik beratkan pada pementasan teater dramatik. Karena
teater dramatik mencoba untuk menunjukkan pementasan layaknya kejadian yang sebenarnya.

5. Teater Gerak
Contoh seni teater yang satu ini hampir mirip dengan pantomim klasik, karena pada teater gerak
berfokus pada gerak serta ekspresi wajah. Sehingga pementasan teater gerak jarang
menggunakan dialog. Dalam pertunjukan teater gerak, tentu menyajikan makna serta pesan
tertentu yang diekspresikan dalam bentuk gerak. Sebuah seni teater tentu tidak bisa lepas
dengan masyarakat, sehingga dalam pementasan dibutuhkan banyak orang agar pertunjukan
bisa berjalan dengan lancar. Sekaligus juga, seni teater dapat menjadi ajang untuk bersosialisasi.

Anda mungkin juga menyukai