Keindahan subyektif ialah keindahan yang ada pada mata yang memandang. Teori
subyektif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan pada sesuatu benda
sesungguhnya tidak ada. Yang ada hanyalah tanggapan perasaan dalam diri seseorang yang
mengamati sesuatu benda.
Seni tradisional adalah unsur kesenian yang menjadi bagian hidup masyarakat dalam suatu
kaum/puak/suku/bangsa tertentu. Tradisional adalah aksi dan tingkah laku yang keluar alamiah
karena kebutuhan dari nenek moyang yang terdahulu. Karena sifatnya yang lekat dengan hidup
masyarakat, seni tradisional harus bersifat aktual. Untuk menjaga aktualisasi seni tradisional
langkah-langkah preservasi perlu dilakukan agar seni tradisional tidak hilang .
Zaman batu merupakan zaman karya seni rupa yang banyak ditemkan terbuat dari batu. Pada
zaman batu terdiri dari zaman batu tua (Paleolitik) yang karya seni rupanya berupa serpihan
batu, alat-alat tulang. Pada zaman batu tengah (Mesolitik) karya seninya berupa lukisan di gua,
kapak pendek dan serpihan batu yang sudah halus. Sedangkan zaman batu muda (Neolitik)
karya seninya berupa tembikar, kapak persegi, atau kapak lonjong. Kehidupan pada zaman
tersebut membuat alat yang bisa digunakan untuk berburu dan menggali. Batu yang
dipecahkan, tulang binatang diasah dan yang lainnya menjadi bentuk seni rupa murni pada
masa ini. Manusia yang berkembang kebutuhannya, akhirnya membuat karya seni mereka ikut
berkembang dengan membuat lukisan yang ditemukan pada dinding-dinding gua. Lukisan
dengan motif tangan, telapak kaki, gambar manusia sederhana, dan gambar binatang menjadi
bukti adanya peradaban masa lampau.
Bentuk karya seni rupa prasejarah yang ditemukan di Indonesia antara lain: Kriya batu
(Kapak genggam) Kriya tanah liat atau gerabah (Mesolitik-Neolitik) Lukisan dinding gua
(Mesolitik-Megalitik) Bangunan megalitik (menhir, dolmen, sarkopak) Ragam hias prasejarah
yang menyatu dengan benda kriya Peninggalan Seni Rupa Prasejarah di Sulawesi Selatan
Tradisi Megalitik (bangunan batu besar, menhir, meja batu) Zaman perunggu (Kria Perunggu
atau Seni Dongson (genderang perunggu), kapak perunggu, patung perunggu, ragam hias
Prasejarah atau tradisi pada karya perunggu).
Seni Rupa Modern – Pengertian, Aliran, Sejarah, Ciri, Unsur, Fungsi, Keunikan,
Contoh : Pengertian seni rupa modern didefinisikan sebagai seni rupa diciptakan dengan ide
dan wujud yang tidak terbatas pada budaya atau pakem-pakem suatu daerah.
Senir rupa modern terlahir akibat adanya dorongan untuk tetap menjaga nilai estetik yang terus
terancam oleh beragam permasalahan. Seni rupa modern melahirkan “Conceptual Art” atau
“Seni Konseptual”. Conceptual Art ialah suatu usaha menempatkan ide, konsep dan gagasan
sebagai masalah utama dalam menciptakan karya seni. Adapun bentuk objek dan material yang
menjadi unsur seni rupa hanya dianggap sebagai efek samping dari konsep tersebut. Pengertian
seni rupa modern didefinisikan sebagai seni rupa diciptakan dengan ide dan wujud yang tidak
terbatas pada budaya atau pakem-pakem suatu daerah. Seni rupa modern ialah hasil karya seni
rupa yang tercipta dari kreativitas dan inovasi.
Karya-karya dalam seni rupa modern menekankan beberapa unsur yang antara lain unsur
eksperimen, pembaruan, kebaruan dan orisinalitas. Kendati diciptakan dengan ide dan wujud
yang tidak terbatas pada pakem tertentu, seni rupa modern tetap mengandung filosofi dan
disesuaikan dengan aliran-aliran seni rupa yang ada.
Keseimbangan visual secara umum adalah adanya kesamaan bentuk seperti pada cermin,
namun keseimbangan visual juga bisa dicapai dengan bentuk yang berbeda saat di cermin,
coba bayangkan bila kita bercermin wajah kita berbeda dengan yang muncul pada cermin
tersebut ? apa yang terjadi ? ketakutan ? tapi cermin tersebut malah akan menjadi
perhatian besar di kalangan masyarakat kan karena berbeda dari cermin - cermin biasanya.
nah kali ini kita akan membahas tentang Simetris, Asimetris sentral diagonal
1. Titik
Unsur-unsur seni rupa yang paling mendasar adalah titik. Menurut Sadjiman Ebdi Sanyoto,
penulis buku Nirmana; Dasar-dasar Seni dan Desain (2009) berpendapat bahwa,
“Secara umum dimengerti bahwa suatu bentuk disebut sebagai titik karena ukurannya yang
kecil, dikatidakan kecil karena obyek tersebut berada pada area yang luas dan manakala
dengan obyek yang sama dapat dikatidakan besar apabila diletidakan pada area yang
sempit”.
Dalam sebuah karya seni rupa, elemen titik digunakan untuk melengkapi bagian-bagian
terkecil. Hal ini biasanya nampak pada lukisan. Bahkan, ada pula teknik lukisan yang
menggunakan kombinasi berbagai variasi ukuran dan warna titik dikenal dengan sebutan
Pointilisme.
2. Garis
Kemudian, unsur-unsur seni rupa yang kedua yakni garis atau goresan dari suatu benda,
bidang, ruang, tekstur, warna dan lain sebagainya. Garis merupakan bentuk yang lebih
panjang dari titik dan bisa dibedakan menjadi beberapa bentuk, yakni garis lurus, garis
melengkung, garis panjang, garis pendek, garis horizontal, garis vertikal, garis diagonal,
garis putus-putus dan lain-lain.
Dari beragam jenis garis tersebut, biasanya memberikan kesan dan simbol masing-masing
sehingga dapat merepresentasikan ide, gagasan, dan lain sebagainya. Berdasarkan
wujudnya, garis dibedakan menjadi dua yakni garis nyata dan garis semu. Garis termasuk
dalam unsur dasar seni rupa yang juga penting.
3. Bidang
Unsur-unsur seni rupa yang ketiga yakni bidang. Dalam hasil karya seni rupa dua dimensi,
bidang akan terbentuk karena adanya pertautan antara garis yang membatasi suatu
bentuk. Bidang sendiri juga memiliki dimensi panjang dan lebar atau biasa disebut dengan
pipih. Jika dilihat dari bentuknya, bidang terdiri dari bidang biomorfosis (organis), bidang
geometris, bidang tak beraturan serta bidang bersudut.
Dalam unsur dasar seni rupa, terdapat bidang dasar yakni bidang segiempat, segitiga,
lingkaran, trapezium dan sebagainya.
4. Bentuk
Unsur-unsur seni rupa selanjutnya adalah bentuk. Seperti halnya namanya, bentuk
merupakan wujud atau ejawantah dari karya seni tersebut ketika berada di alam dan
nampak nyata.
Bentuk bisa disebut juga sebuah unsur yang komplek karena mempunyai 3 dimensi yaitu
panjang, lebar, dan tinggi yang digabung menjadi satu hingga membentuk sebuah volume
atau isi. Pada umumnya, bentuk dibedakan menjadi dua yakni bentuk beraturan dan bentuk
tidak beraturan. Contohnya kotak, bundar, ornamental, kubistik atau silindris.
5. Tekstur
Dalam sebuah karya seni, salah satu unsur-unsur seni rupa yang paling penting adalah
tekstur. Tekstur merupakan sebuah unsur yang di mana unsur tersebut adalah sifat dari
sebuah benda. Sifat-sifat tersebut bisa terkesan kasar, halur, mengkilap, licin, dan
sebagainya.
Pada umumnya, tekstur dapat di bagi menjadi dua macam, yakni tekstur semu yang
dimana tidak nyata atau kesan saat melihat dan menyentuhnya berbeda. Serta tekstur
nyata kesannya sama dari permukaan benda saat dilihat dan diraba.
Tekstur berfungsi untuk memberikan karakter tertentu pada bagian bidang permukaan yang
bisa menimbulkan nilai-nilai estetik.
6. Warna
Salah satu hal yang paling mencuri perhatian dari unsur-unsur seni rupa adalah warna.
Warna merupakan pantulan cahaya terhadap benda yang memiliki pigmen tertentu. Warna
dikelompokkan menjadi warna primer, warna sekunder, warna tersier, analogus dan
komplementer. Warna menjadi salah satu unsur dasar seni rupa yang penting.
Unsur-unsur seni rupa yang telah disebutkan di atas biasanya terdapat di seni rupa dua
dimensi. Sedangkan ruang dan kedalaman merupakan bagian dari unsur-unsur seni rupa
tiga dimensi. Ruang bisa dirasakan langsung oleh penikmat seni seperti ruangan di dalam
gedung, rumah, sekolah dan lain-lain. Setiap bentuk pasti memiliki ruang, oleh karena itu
ruang merupakan unsur dasar seni rupa yang harus ada.
Menurut Sadjiman Ebdi Sanyoto, ruang dibedakan menjadi dua jenis yakni ruang dua
dimensi/dwimatra dan tiga dimensi/trimatra.
Suatu kesan dua unsur atau lebih (garis, bidang, warna, dan bentuk) yang ditata
sehingga menjadi balance disebut keseimbangan
8. Gelap Terang
Unsur-unsur seni rupa yang terakhir adalah Gelap Terang. Setiap objek tentunya memiliki
intensitas cahaya yang berbeda di setiap sudutnya. Hal ini juga berlaku pada sebuah karya
seni rupa.
Gelap dan terang memberikan kesan yang mendalam atau kontras dalam sebuah karya
seni rupa. Teknik gelap terang dibedakan menjadi dua yaitu chiaroscuro yang merupakan
peralihan bertahap atau gradasi dan silhouette yakni bayangan tanpa peralihan bertahap
atau gradasi.
Seni rupa murni lebih fokus pada hasil karya yang mengutamakan keindahan.
Dalam seni ini, enggak melihat pada nilai atau karya yang dibuatnya. Seni rupa murni
menonjolkan nilai estetikanya.
Contoh karya yang seni rupa murni adalah seni lukis, sening patung dan kaligrafi.
Contoh karya seni rupa terapan yang bisa digunakan sebagai fungsi tertentu antara lain, anyaman,
gerabah, dan lain-lain.
Seni rupa terapan ada banyak sekali jenisnya dan dapat dikelompokkan berdasarkan
beberapa hal.
Secara umum, seni rupa terapan dapat dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu:
1. Seni Rupa Arsitektur
Tas Kulit
Patung
Hiasan Ukiran
contoh
Iklan
Animasi
Poster
Yang dimaksud dengan fungsi praktis adalah dapat digunakan untuk kebutuhan
sehari-hari manusia.
Contoh karya seni rupa terapan fungsi praktis antara lain adalah:
Meja
Kursi
Lemari
2. Seni Rupa Terapan Fungsi Estetis
Nah, sedangkan yang dimaksud dengan fungsi estetis adalah karya seni rupa yang
memiliki fungsi sebagai hiasan.
Contoh karya seni rupa terapan fungsi estetis antara lain adalah:
Vas Bunga
Hiasan Dinding
Seni Rupa Terapan Berdasarkan Wujud
Seni rupa terapan 2 dimensi adalah karya seni yang hanya memiliki ukuran panjang dan
lebar, sehingga hanya bisa dilihat dari satu arah saja.
Contoh:
Batik
Wayang Kulit
Tenun
Seni rupa terapan 3 dimensi adalah karya seni yang memiliki ruang atau volume,
sehingga bisa dilihat dari berbagai arah.
Contoh:
Rumah
Patung
Meja
Kursi
Seni Rupa Terapan Berdasarkan Bentuk
Sedangkan berdasarkan bentuknya, seni rupa terapan dapat dibagi menjadi 4 macam,
yaitu:
Rumah Adat
Senjata Tradisional
Transportasi Tradisional, dan
Seni Kriya
Contoh Karya Seni Rupa Terapan
Berikut ini adalah beberapa contoh karya seni rupa terapan yang dapat kamu jumpai
dalam kehidupan sehari-hari.