Anda di halaman 1dari 4

NAMA : AJENG SYAHPUTRI RAHARJO

OFFERING : B8 PGSD
NO. ABSEN : 03
NIM : 180151602037
MATA KULIAH : Pembelajaran Seni Rupa dan Kriya

A. PENGERTIAN SENI RUPA

Seni rupa merupakan sebuah cabang seni yang mengapresiasikan pengalaman artistik
manusia kedalam sebuah bentuk yang dapat diraba oleh tangan dan ditangkap oleh mata dan
dapat dinikmati dalam jangka waktu yang lama atau berulang-ulang.
Seni rupa merupakan realisasi imajinasi seseorang yang tanpa batasan sehingga tak akan
kehabisan ide dan dapat terus berimajinasi. Seni rupa atau seni yang tampak adalah satu
bentuk kesenian visual atau tampak ada yang tidak hanya oleh indra penglihatan, tetapi juga
bisa oleh indra peraba.
B. FUNGSI SENI RUPA

Seni rupa merupakan media yang dibuat untuk banyak hal yang berguna bagi manusia.
1. Memuaskan batin seniman penciptanya atau memberikan kepuasan tersendiri
2. Memberikan keindahan yang dapat dinikmati secara luas dengan penilaian yang
berbeda
3. Menyampaikan nilai-nilai budaya dan ekspresi seniman
4. Sebagai benda kebutuhan sehari-hari atau benda praktis
5. Sebagai sarana ritual keagamaan
6. Sebagai alat untuk mengenang suatu peristiwa tertentu.
Berdasarkan cakupannya, fungsi d=seni rupa dibagi lagi menjadi dua bagian yaitu :
1. Fungsi Individu
a. Memenuhi kebutuhan emosional
b. Memenuhi kebutuhan fisik
2. Fungsi Sosial
a. Rekreasi
b. Komunikasi
c. Pendidikan

C. KONSEP SENI RUPA

Konsep seni rupa meliputi hakikat seni rupa, aspek-aspek seni rupa dan ragam seni rupa.
Berikut penjelasan per-poinnya :

1. Hakikat Seni Rupa


Ekspresi seni dimuka bumi ini tidaklah seragam. Perbedaan budaya, kondisi sosial,
ekonomi, politik dan perbedaan alam sekitar akan membentuk seni yang berbeda dan
beragam. Keragaman seni berkembang sesuai dengan masyarakat yang bersangkutan.
Setiap zaman dan setiap lingkungan budaya memberi batasannya sendiri tentang seni.
Manifestasi atau ungkapan rupa dapat kita jumpai pada berbagai ilustrasi pada buku,
iklan, motif hias, lukisan, patung, keramik, anyaman tikar, kursi rotan dll merupakan
hasil kreasi manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup.
2. Aspek-Aspek Seni Rupa
a. Wujud dan isi
Wujud visual karya seni rupa merupakan wadah sedangaakan yang ada di
dalamnya disebut isi. Isi atau ideoplastik adalah aspek ide gagasan atau tema yang ada
dalam seni rupa. Aspek ini sangat bergantung satu sama lain.
b. Media, pokok-soal, material, teknik
Media atau medium dapat diartikan sebagai sarana untuk menyampaikan pesan.
Pokok soal adalah menggambarkan apa saja yang disajikan dalam karya itu. Interaksi
antara material dan teknik serta penguasaan teknik tertentu sangat penting untuk
mengetahui hasilnya.
3. Ragam Seni Rupa
a. Klasifikasi berdasarkan bentuk dan dimensi
b. Klasifikasi berdasarkan dungi

D. UNSUR-UNSUR SENI RUPA

Unsur-unsur yang menjadi dasar karya seni rupa antara lain adalah titik, garis, bidang,
bentuk, ruang, warna, tekstur, dan gelap terang.

1. Titik
Titik adalah unsur seni rupa yang paling dasar. Titik dapat melahirkan suatu wujud
dari ide-ide atau gagasan yang kemudian akan melahirkan garis, bentuk, atau bidang.
Teknik lukisan yang menggunakan kombinasi berbagai variasi ukuran dan warna titik
dikenal dengan sebutan Pointilisme.
2. Garis
Menurut jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis lurus, lengkung, panjang,
pendek, horizontal, vertikal, diagonal, berombak, putus-putus, patah-patah, spiral dan
Iain-Iain. Kesan yang ditimbulkan dari macam-macam garis dapat berbeda-beda,
misalnya garis lurus berkesan tegak dan keras, garis lengkung berkesan lembut dan
lentur, garis patah-patah berkesan kaku, dan garis spiral berkesan lentur.
Sedangkan menurut wujudnya garis dapat dibedakan menjadi:
a. Garis nyata, merupakan garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan lengkung.
b. Garis semu, merupakan garis yang muncul karena adanya kesan balans pada
bidang, warna atau ruang.
3. Bidang
Bidang merupakan pengembangan garis yang membatasi suatu bentuk sehingga
membentuk bidang yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang mempunyai sisi
panjang dan lebar, serta memiliki ukuran.

4. Bentuk
Bentuk juga dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:
a. Bentuk geometris
Bentuk geometris merupakan bentuk yang terdapat pada ilmu ukur meliputi:
 Bentuk kubistis, contohnya kubus dan balok.
 Bentuk silindris, contohnya tabung, kerucut, dan bola.

b. Bentuk nongeometris
Bentuk nongeometris berupa bentuk yang meniru bentuk alam, misalnya manusia,
tumbuhan, dan hewan.
5. Ruang
Ruang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: Ruang dalam bentuk nyata, misalnya
ruangan pada kamar, ruangan pada patung. Ruang dalam bentuk khayalan (ilusi),
misalnya ruangan yang terkesan dari sebuah lukisan.
6. Warna
Kesan yang timbul oleh pantulan cahaya pada mata disebut warna. Warna dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
a. Warna pokok atau primer, yaitu warna yang tidak berasal dari warna apapun,
meliputi warna merah,kuning, dan biru.
b. Warna sekunder merupakan campuran dari warna primer.
 Contoh:
merah + kuning : jingga
biru + kuning : hijau
merah + biru : ungu
c. Warna tertier merupakan hasil campuran antara warna primer dan warna
sekunder.
 Contoh:
kuning + hijau : kuning kehijau-hijauan
biru + ungu : ungu kebiruan
jingga + merah : jingga kemerahan
Selain jenis-jenis warna di atas terdapat pula warna netral, yaitu warna putih dan
hitam.

7. Tekstur
Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan benda pada
sebuah karya seni rupa. Setiap benda mempunyai sifat permukaan yang berbeda.
Tekstur dibedakan menjadi tekstur nyata dan tekstur semu.Tekstur nyata adalah nilai
raba yang sama antara penglihatan dan rabaan. Sedangkan tekstur semu adalah kesan
yang berbeda antara penglihatan dan perabaan.

8. Gelap Terang
Suatu objek bisa memiliki intensitas cahaya yang berbeda pada setiap bagiannya.
Demikian pula pada karya seni rupa. Seperti lukisan pemandangan alam. Adanya
perbedaan intensitas cahaya akan menimbulkan kesan mendalam. Amati gambar di
bawah ini.

E. PRINSIP SENI RUPA

1. Kesatuan
Kesatuan (unity) adalah kesan yang timbul dari unsur-unsur seni rupa yang terpadu
menjadi satu bentuk dan menghasilkan suatu ungkapan. Kesatuan merupakan integritas
jalinan unsur yang menjadi kebulatan konsep/gagasan. Karya lukis misalnya merupakan
tatanan unsur-unsur yang sudah diolah oleh pencipta dengan cara diselaraskan,
diseimbangkan, disebandingkan dan sebagainya. Jadi sebenarnya kesatuan akan terjadi
jika ada keselarasan, keseimbangan, proporsi maupun ritme.

2. Keseimbangan
Keseimbangan (balance) memiliki peranan penting dalam seni. Keseimbangan dapat
dicapai dengan mengatur letak unsur-unsur hingga terasa tidak berat sebelah antara
bagian yang satu dengan bagian yang lain. Dalam karya seni tiga demensi merupakan
keseimbangan nyata karena susunan bentuknya, garisnya, tekstur ataupun warnanya.
Sementara itu dalam karya seni dua demensi merupakan keseimbangan semu. Prinsip
keseimbangan berkenanaan dengan kualitas bobot atau kesan berat ringannya suatu
karya. Keseimbangan dapat dibagi atas dua jenis, yaitu: keseimbangan formal atau
simetris dan keseimbangan non-formal /asimetris/radial/memencar. Keseimbangan
simetris yaitu keseim-bangan yang diperoleh karena bagian-bagiannya selalu sama.
Keseimbangan simetris bersifat statis. Sedangkan keseimbangan asimetris yaitu
keseimbangan karena antara bagian-bagiannya tidak sama tetapi tetap seimbang.
Keseimbangan ini lebih unik, menarik, dan banyak memberikan banyak variasi.
Keseimbangan asimetris lebih bersifat dinamis.

3. Ritme atau Irama


Dalam seni rupa irama tidak bisa dipegang atau diraba, tetapi dapat dirasakan. Irama
terbentuk karena pengulangan (repetition) dan gerakan (movement). Pengulangan bisa
dibuat melalui warna atau nada, bidang atau bentuk, garis dan tekstur. Terdapat tiga
kemungkinan terciptanya irama, yaitu: (1) karena pengulangan unsur; (2) karena
perbedaan ukuran, dan (3) karena perbedaan jarak. Irama pertama memberikan kesan
monoton, irama ke dua dan ke tiga memberikan kesan gerak bervariasi atau dinamis.

4. Penekanan/Aksen
Prinsip penekanan disebut juga dengan prinsip dominasi yaitu upaya penampilan pada
bagian tertentu dari karya seni rupa yang menarik perhatian (aksen) dengan cara mengatur
posisi, perbedaan ukuran, perbedaan warna atau unsur lain, dan pengaturan arah unsur.

5. Proporsi
Proporsi atau ukuran perbandingan adalah upaya pengaturan yang berkenaan dengan
ukuran antara bagian yang satu dengan lainn dalam bentuk yang serasi. Besar kecil, luas
sempit, panjang pendek atau tinggi rendah adalah persoalan proporsi. Misalnya
perbandingan objek benda itu sendiri, perbandingan antar objek atau bagian,
perbandingan dengan bidang gambar, dan perbandingan objek patung dengan pedestal.

6. Keselarasan/Harmoni
Harmoni adalah unsur-unsur seni yang senada atau kombinasi bagian-bagian yang
serasi. Sesuatu yang selaras, harmonis dan serasi timbul karena kesamaan, kesatuan, dan
tidak ada pertentangan. Demikian pula pada karya seni rupa, prinsip keselarasan ini dapat
dibuat dengan menata unsur yang mungkin sama, sesuai atau tidak ada yang berbeda
secara menyolok. Bidang lingkaran akan lebih selaras jika dipadukan dengan garis
lengkung daripada lingkaran dipadukan dengan garis lurus. Warna yang tidak berbeda
secara menyolok dengan gradasi warna pastel atau warna-warna senada akan selaras jika
saling dipadukan dari pada warna-warna yang sangat kontras kadang membuat mata jadi
sakit.

Anda mungkin juga menyukai