2. Garis
Menurut jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis lurus, lengkung, panjang, pendek,
horizontal, vertikal, diagonal, berombak, putus-putus, patah-patah, spiral dan Iain-Iain. Kesan
yang ditimbulkan dari macam-macam garis dapat berbeda-beda, misalnya garis lurus
berkesan tegak dan keras, garis lengkung berkesan lembut dan lentur, garis patah-patah
berkesan kaku, dan garis spiral berkesan lentur.
Sedangkan menurut wujudnya garis dapat dibedakan menjadi:
a. Garis nyata, merupakan garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan lengkung.
b. Garis semu, merupakan garis yang muncul karena adanya kesan balans pada bidang,
warna atau ruang.
3. Bidang
Bidang merupakan pengembangan garis yang membatasi suatu bentuk sehingga membentuk
bidang yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang mempunyai sisi panjang dan lebar, serta
memiliki ukuran.
4. Bentuk
Bentuk juga dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:
a. Bentuk geometris
Bentuk geometris merupakan bentuk yang terdapat pada ilmu ukur meliputi:
1. Bentuk kubistis, contohnya kubus dan balok.
2. Bentuk silindris, contohnya tabung, kerucut, dan bola.
b. Bentuk nongeometris
Bentuk nongeometris berupa bentuk yang meniru bentuk alam, misalnya manusia, tumbuhan,
dan hewan.
5. Ruang
Ruang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: Ruang dalam bentuk nyata, misalnya ruangan
pada kamar, ruangan pada patung. Ruang dalam bentuk khayalan (ilusi), misalnya ruangan
yang terkesan dari sebuah lukisan.
6. Warna
Kesan yang timbul oleh pantulan cahaya pada mata disebut warna. Warna dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
a. Warna pokok atau primer, yaitu warna yang tidak berasal dari warna apapun, meliputi
warna merah,
kuning, dan biru.
b. Warna sekunder merupakan campuran dari warna primer.
Contoh:
merah + kuning : jingga
biru + kuning : hijau
merah + biru : ungu
c. Warna tertier merupakan hasil campuran antara warna primer dan warna sekunder.
Contoh:
kuning + hijau : kuning kehijau-hijauan
biru + ungu : ungu kebiruan
jingga + merah : jingga kemerahan
Selain jenis-jenis warna di atas terdapat pula warna netral, yaitu warna putih dan hitam.
7. Tekstur
Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan benda pada sebuah
karya seni rupa. Setiap benda mempunyai sifat permukaan yang berbeda. Tekstur dibedakan
menjadi tekstur nyata dan tekstur semu.Tekstur nyata adalah nilai raba yang sama antara
penglihatan dan rabaan. Sedangkan tekstur semu adalah kesan yang berbeda antara
penglihatan dan perabaan.
8. Gelap Terang
Suatu objek bisa memiliki intensitas cahaya yang berbeda pada setiap bagiannya. Demikian
pula pada karya seni rupa. Seperti lukisan pemandangan alam. Adanya perbedaan intensitas
cahaya akan menimbulkan kesan mendalam. Amati gambar di bawah ini.
2. Keseimbangan
Keseimbangan (balance) memiliki peranan penting dalam seni. Keseimbangan dapat dicapai
dengan mengatur letak unsur-unsur hingga terasa tidak berat sebelah antara bagian yang satu
dengan bagian yang lain. Dalam karya seni tiga demensi merupakan keseimbangan nyata
karena susunan bentuknya, garisnya, tekstur ataupun warnanya. Sementara itu dalam karya
seni dua demensi merupakan keseimbangan semu. Prinsip keseimbangan berkenanaan
dengan kualitas bobot atau kesan berat ringannya suatu karya. Keseimbangan dapat dibagi
atas dua jenis, yaitu: keseimbangan formal atau simetris dan keseimbangan non-formal
/asimetris/radial/memencar. Keseimbangan simetris yaitu keseim-bangan yang diperoleh
karena bagian-bagiannya selalu sama. Keseimbangan simetris bersifat statis. Sedangkan
keseimbangan asimetris yaitu keseimbangan karena antara bagian-bagiannya tidak sama
tetapi tetap seimbang. Keseimbangan ini lebih unik, menarik, dan banyak memberikan
banyak variasi. Keseimbangan asimetris lebih bersifat dinamis.
4. Penekanan/Aksen
Prinsip penekanan disebut juga dengan prinsip dominasi yaitu upaya penampilan pada bagian
tertentu dari karya seni rupa yang menarik perhatian (aksen) dengan cara mengatur posisi,
perbedaan ukuran, perbedaan warna atau unsur lain, dan pengaturan arah unsur.
5. Proporsi
Proporsi atau ukuran perbandingan adalah upaya pengaturan yang berkenaan dengan ukuran
antara bagian yang satu dengan lainn dalam bentuk yang serasi. Besar kecil, luas sempit,
panjang pendek atau tinggi rendah adalah persoalan proporsi. Misalnya perbandingan objek
benda itu sendiri, perbandingan antar objek atau bagian, perbandingan dengan bidang
gambar, dan perbandingan objek patung dengan pedestal.
6. Keselarasan/Harmoni
Harmoni adalah unsur-unsur seni yang senada atau kombinasi bagian-bagian yang serasi.
Sesuatu yang selaras, harmonis dan serasi timbul karena kesamaan, kesatuan, dan tidak ada
pertentangan. Demikian pula pada karya seni rupa, prinsip keselarasan ini dapat dibuat
dengan menata unsur yang mungkin sama, sesuai atau tidak ada yang berbeda secara
menyolok. Bidang lingkaran akan lebih selaras jika dipadukan dengan garis lengkung
daripada lingkaran dipadukan dengan garis lurus. Warna yang tidak berbeda secara menyolok
dengan gradasi warna pastel atau warna-warna senada akan selaras jika saling dipadukan dari
pada warna-warna yang sangat kontras kadang membuat mata jadi sakit.
Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi adalah karya yang memiliki dimensi panjang dan
dimensi lebar. Keluasan bidang datar dari panjang dan lebar itu oleh perupa digunakan untuk
membuat lukisan, gambar, desain dan karya-karya grafis yang hanya dapat diamati secara
sempurna dari arah depan. Sedangkan untuk memberi kesan jauh dekat, besar kecil, atau
panjang pendek, dibuat dengan pertimbangan perspektif.
B. Tujuan Penciptaan
Penciptaan desain batik, Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi , sebagai aktivitas
perancangan reka bentuk, letak, warna, dibuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan
benda tekstil yang indah dan fungsional.
C. Proses Kreatif
Untuk itu, kita sebagai pendesain perlu mengikuti tahapan proses kreatif sebagai berikut.
1. Tahap persiapan
Sekarang, mari kita membaca teks tentang awan dan desain batik dari berbagai
sumber belajar, dan mengamati bentuk awan . Misalnya, kita amati gambar awan mendung.
dengan secermat mungkin. Perhatikan wujud awan, baik bentuk, warna, maupun
kombinasinya. Bandingkan dengan motif batik Mega Mendung. Amati dan pahamilah bahwa
perubahan wujud itu adalah kerja memodifikasi fenomena alam menjadi desain batik yang
indah.
Sekarang kita coba membuat sketsa pola bentuk sebagaimana aslinya. Kemudian,
tanyakan apakah ide dasar bentuk desain ini? Menggunakan bahan dan peralatan apa?
Bagaimanakah teknik penggambaran bentuk atau teknik pewarnaannya? Atas dasar itu,
kembangkan imajinasi kita untuk menafsirkan apa gerangan makna batik ini? Selanjutnya,
kita coba bereksperimen mereka-reka motif batik baru dengan jalan memodifikasi
(memindahkan, membalik, memiringkan, mengubah ukuran, memutar, menghapus,
menggabung, memecah, mendistorsi) motif tersebut dengan tujuan untuk menghasilkan
desain yang lebih artistik, estetis dan fungsional. Jadi hendaknya jangan sampai desain batik
yang kita buat lebih jelek dari pada desain motif aslinya. Lebih artistik berarti lebih
menonjolkan kadar seninya. Lebih estetis artinya lebih indah dari motif yang telah ada.
Sedangkan lebih fungsional berarti motif atau corak dalam pemanfaatannya di tengah
masyarakat lebih terkonsep. Motif itu diciptakan untuk pakaian formal, pakaian santai,
pakaian malam dan lain sebagainya.
2. Tahap Elaborasi
Tahap Elaborasi adalah tahap ketika kita menghadapi situasi yang sulit, yaitu
mengomunikasikan dan mentransformasikan pengalaman yang implisit ke dalam bentuk yang
eksplisit. Dengan demikian, diperlukan keterampilan ekstra untuk memvisualisasikan unsur-
unsur subjektif gagasan desain menjadi bentuk objektif karya desain yang diciptakan.
Selanjutnya, berdasarkan sketsa awal (tahap persiapan) kita kembangkan dengan membuat
sketsa-sketsa alternatif sebagai karya eksplorasi (minimal 3 karya sketsa).
3. Tahap Iluminasi
Tahap Iluminasi adalah tahap ketika kita menemukan inspirasi baru dari aktivitas
kedua tahap sebelumnya. Ini adalah hasil perpaduan antara kekuatan intelektual, intuisi, dan
kepekaan batin dalam mewujudkan desain batik baru dan inovatif. Proses kreasi
memodifikasi ini datang bagaikan cahaya yang tiba-tiba (sering disebut ilham) yang
memberikan pencerahan pemahaman atau pengertian atas desain batik yang diciptakan.
Kemudian, pilihlah satu sketsa yang terbaik, kerjakan di atas kertas gambar menggunakan
pensil (sketsa) dan cat air atau akrilik. Kamu juga dapat menggunakan bahan lain yang
tersedia di lingkungan belajar atau lingkungan tempat tinggalmu.
4. Tahap Verifikasi
Tahap Verifikasi yakni pengujian proses penjabaran ide desain menjadi karya desain
secara terperinci. Kita bekerja berdasarkan rujukan-rujukan pendapat pakar, petikan-petikan
teks dari para ahli yang kita baca, atau referensi motif batik yang kita kliping dan amati.
Perhatikan desain batik hasil modifikasi. Semua aktivitas ini adalah pengalaman kreatif yang
mengasyikkan dan mengesankan. Jelasnya: Kita menguji dan meninjau kembali apakah
penciptaan desain dengan memodifikasi motif tertentu itu (atau motif lain yang kita pilih)
sangat memuaskan, memuaskan, atau kurang memuaskan. Inilah kriteria yang menunjukkan
apakah kita berhasil atau kurang berhasil sebagai pendesain yang handal dalam Berkarya Seni
Rupa Dua Dimensi .
2. Distorsi
Distorsi atau penyimpangan ialah sebagai langkah pengeliatan,melebih
lebihkan,menyangatkan bentuk sehinga menguatkan karakter.
Distorsi adalah melukiskan obyek dengan teknik melebih-lebihkan dan menonjolkan bagian
bentuk benda yang ingin didistorsi.
3. Deformasi
Deformasi atau pemisahan ialah mengubah memisahkan misahkan bagian bagian
bentuk tetapi tidak meninggalkan kesatuan atau keselarasan.
Deformasi adalah perubahan bentuk, posisi, dan dimensi dari suatu objek.Dalam seni
rupa istilah deformasi diartikan sebagai suatu kegiatan pengayaan atau perbahan bentuk,
posisi, dan dimensi diri dari suatu objek yang dilakukan dengan cara penambahan beberapa
unsur visual tertentu sehingga terciptalah suatu karya baru yang lebih menarik gambarnya
disebut dengan gambar deformasi atau karya deformasi.
F. MEDIA BERKARYA SENI RUPA
1. Media dan Teknik Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi
Media berkarya seni rupa dua dimensi meliputi bahan dan alat untuk menggambar.
Beragam pilihan media ber- karya seni rupa dua dimensi antara lain sebagai berikut.
1. Pensil, merupakan alat yang dapat digunakan meng- gambar secara utuh atau sketsa saja.
Kepekatan warna pensil dibedakan dengan inisial, yaitu H, B, dan HB.
2. Konte, warnanya sangat hitam dan lunak. Cocok untuk membuat gambar potret atau benda
yang bertekstur halus.
3. Pastel dan crayon, mempunyai bentuk dan bahan yang hampir sama, hanya berbeda
kandungan kapurnya. Warnanya cerah, cocok untuk teknik dussel atau arsir.
4. Drawing pen dan milipen tersedia dalam berbagai ukuran. Hasil gambar antara drawing
pen dan milipen hampir sama, bedanya ujung pena drawing pen lebih lunak daripada milipen.
Drawing pen dan milipen cocok untuk teknik arsir.
5. Spidol, tersedia dengan berbagai warna dan ukuran.
Spidol berujung lunak dan bisa bergerak spontan. Tebal
tipisnya garis dapat diperoleh melalui tingkat penekanan
spidol pada bidang kertas.
6. Cat poster (poster colour) dan cat air (water colour), gambar yang dihasilkan dari kedua
media ini hampir sama, bedanya warna cat poster lebih cerah.
7. Tinta bak atau tinta Cina, ada yang berupa cairan dan ada yang batangan, warnanya pekat,
sesuai untuk membuat blog, dan cara penggunaannya dengan bantuan kuas.
8. Cat minyak (acrylic), terdiri atas beragam warna yang disertai minyak pengencernya. Cat
minyak ini digunakan untuk melukis pada kain kanvas.
9. Kain kanvas dan spanram, merupakan satu kesatuan bahan. Kain kanvas menyatu dengan
spanram (bingkai kayu yang berguna untuk merentangkan kain). Kain kanvas adalah bidang
datar yang dibuat khusus untuk melukis.
10. Kuas, untuk cat minyak berambut lebih kaku daripada yang digunakan untuk cat air.
Bentuknya ada yang pipih, ada pula yang runcing dengan berbagai ukuran.
11. Palet, merupakan bidang datar yang dibuat untuk mengolah cat. Palet untuk cat air dibuat
dari plastik, sedangkan untuk cat minyak terbuat dari kayu.
12. Komputer, merupakan media berkarya yang dewasa ini telah populer. Teknologi digital
saat ini memungkin- kan untuk membuat teknik gambar yang beragam.