Anda di halaman 1dari 12

Pengertian, Fungsi, Konsep, Unsur, Prinsip seni rupa

A. PENGERTIAN SENI RUPA


Seni rupa merupakan sebuah cabang seni yang mengapresiasikan pengalaman artistik
manusia kedalam sebuah bentuk yang dapat diraba oleh tangan dan ditangkap oleh mata dan
dapat dinikmati dalam jangka waktu yang lama atau berulang-ulang.
Seni rupa merupakan realisasi imajinasi seseorang yang tanpa batasan sehingga tak akan
kehabisan ide dan dapat terus berimajinasi. Seni rupa atau seni yang tampak adalah satu
bentuk kesenian visual atau tampak ada yang tidak hanya oleh indra penglihatan, tetapi juga
bisa oleh indra peraba.

B. FUNGSI SENI RUPA


Seni rupa merupakan media yang dibuat untuk banyak hal yang berguna bagi
manusia. Nah, media apa sajakah sebgai fungsi seni rupa?
· Memuaskan batin seniman penciptanya atau memberikan kepuasan tersendiri
· Memberikan keindahan yang dapat dinikmati secara luas dengan penilaian yang berbeda
· Menyampaikan nilai-nilai budaya dan ekspresi seniman
· Sebagai benda kebutuhan sehari-hari atau benda praktis
· Sebagai sarana ritual keagamaan
· Sebagai alat untuk mengenang suatu peristiwa tertentu.
Berdasarkan cakupannya, fungsi seni rupa dibagi lagi menjadi dua bagian yaitu :
Fungsi Individu
· Memenuhi kebutuhan emosional
· Memenuhi kebutuhan fisik
Fungsi Sosial
· Rekreasi
· Komunikasi
· Pendidikan

C. KONSEP SENI RUPA


Konsep seni rupa meliputi hakikat seni rupa, aspek-aspek seni rupa dan ragam seni
rupa. Berikut penjelasan per-poinnya :
1. Hakikat Seni Rupa
Ekspresi seni dimuka bumi ini tidaklah seragam. Perbedaan budaya, kondisi sosial,
ekonomi, politik dan perbedaan alam sekitar akan membentuk seni yang berbeda dan
beragam. Keragaman seni berkembang sesuai dengan masyarakat yang bersangkutan. Setiap
zaman dan setiap lingkungan budaya memberi batasannya sendiri tentang seni.
Manifestasi atau ungkapan rupa dapat kita jumpai pada berbagai ilustrasi pada buku, iklan,
motif hias, lukisan, patung, keramik, anyaman tikar, kursi rotan dll merupakan hasil kreasi
manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup.

2. Aspek-Aspek Seni Rupa


2a. Wujud dan isi
Wujud visual karya seni rupa merupakan wadah sedangaakan yang ada di dalamnya
disebut isi. Isi atau ideoplastik adalah aspek ide gagasan atau tema yang ada dalam seni rupa.
Aspek ini sangat bergantung satu sama lain.
2b. Media, pokok-soal, material, teknik
Media atau medium dapat diartikan sebagai sarana untuk menyampaikan pesan.
Pokok soal adalah menggambarkan apa saja yang disajikan dalam karya itu. Interaksi antara
material dan teknik serta penguasaan teknik tertentu sangat penting untuk mengetahui
hasilnya.
3. Ragam Seni Rupa
Klasifikasi berdasarkan bentuk dan dimensi
Klasifikasi berdasarkan Fungsi

D. UNSUR-UNSUR SENI RUPA


Unsur-unsur yang menjadi dasar karya seni rupa antara lain adalah titik, garis, bidang,
bentuk, ruang, warna, tekstur, dan gelap terang.
1. Titik
Titik adalah unsur seni rupa yang paling dasar. Titik dapat melahirkan suatu wujud dari ide-
ide atau gagasan yang kemudian akan melahirkan garis, bentuk, atau bidang. Teknik lukisan
yang menggunakan kombinasi berbagai variasi ukuran dan warna titik dikenal dengan
sebutan Pointilisme.

2. Garis
Menurut jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis lurus, lengkung, panjang, pendek,
horizontal, vertikal, diagonal, berombak, putus-putus, patah-patah, spiral dan Iain-Iain. Kesan
yang ditimbulkan dari macam-macam garis dapat berbeda-beda, misalnya garis lurus
berkesan tegak dan keras, garis lengkung berkesan lembut dan lentur, garis patah-patah
berkesan kaku, dan garis spiral berkesan lentur.
Sedangkan menurut wujudnya garis dapat dibedakan menjadi:
a. Garis nyata, merupakan garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan lengkung.
b. Garis semu, merupakan garis yang muncul karena adanya kesan balans pada bidang,
warna atau ruang.

3. Bidang
Bidang merupakan pengembangan garis yang membatasi suatu bentuk sehingga membentuk
bidang yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang mempunyai sisi panjang dan lebar, serta
memiliki ukuran.

4. Bentuk
Bentuk juga dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:
a. Bentuk geometris
Bentuk geometris merupakan bentuk yang terdapat pada ilmu ukur meliputi:
1. Bentuk kubistis, contohnya kubus dan balok.
2. Bentuk silindris, contohnya tabung, kerucut, dan bola.

b. Bentuk nongeometris
Bentuk nongeometris berupa bentuk yang meniru bentuk alam, misalnya manusia, tumbuhan,
dan hewan.

5. Ruang
Ruang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: Ruang dalam bentuk nyata, misalnya ruangan
pada kamar, ruangan pada patung. Ruang dalam bentuk khayalan (ilusi), misalnya ruangan
yang terkesan dari sebuah lukisan.

6. Warna
Kesan yang timbul oleh pantulan cahaya pada mata disebut warna. Warna dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
a. Warna pokok atau primer, yaitu warna yang tidak berasal dari warna apapun, meliputi
warna merah,
kuning, dan biru.
b. Warna sekunder merupakan campuran dari warna primer.
Contoh:
merah + kuning : jingga
biru + kuning : hijau
merah + biru : ungu
c. Warna tertier merupakan hasil campuran antara warna primer dan warna sekunder.
Contoh:
kuning + hijau : kuning kehijau-hijauan
biru + ungu : ungu kebiruan
jingga + merah : jingga kemerahan
Selain jenis-jenis warna di atas terdapat pula warna netral, yaitu warna putih dan hitam.

7. Tekstur
Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan benda pada sebuah
karya seni rupa. Setiap benda mempunyai sifat permukaan yang berbeda. Tekstur dibedakan
menjadi tekstur nyata dan tekstur semu.Tekstur nyata adalah nilai raba yang sama antara
penglihatan dan rabaan. Sedangkan tekstur semu adalah kesan yang berbeda antara
penglihatan dan perabaan.

8. Gelap Terang
Suatu objek bisa memiliki intensitas cahaya yang berbeda pada setiap bagiannya. Demikian
pula pada karya seni rupa. Seperti lukisan pemandangan alam. Adanya perbedaan intensitas
cahaya akan menimbulkan kesan mendalam. Amati gambar di bawah ini.

E. PRINSIP SENI RUPA


1. Kesatuan
Kesatuan (unity) adalah kesan yang timbul dari unsur-unsur seni rupa yang terpadu menjadi
satu bentuk dan menghasilkan suatu ungkapan. Kesatuan merupakan integritas jalinan unsur
yang menjadi kebulatan konsep/gagasan. Karya lukis misalnya merupakan tatanan unsur-
unsur yang sudah diolah oleh pencipta dengan cara diselaraskan, diseimbangkan,
disebandingkan dan sebagainya. Jadi sebenarnya kesatuan akan terjadi jika ada keselarasan,
keseimbangan, proporsi maupun ritme.
Artikel Penunjang : Unsur – Unsur Seni Rupa

2. Keseimbangan
Keseimbangan (balance) memiliki peranan penting dalam seni. Keseimbangan dapat dicapai
dengan mengatur letak unsur-unsur hingga terasa tidak berat sebelah antara bagian yang satu
dengan bagian yang lain. Dalam karya seni tiga demensi merupakan keseimbangan nyata
karena susunan bentuknya, garisnya, tekstur ataupun warnanya. Sementara itu dalam karya
seni dua demensi merupakan keseimbangan semu. Prinsip keseimbangan berkenanaan
dengan kualitas bobot atau kesan berat ringannya suatu karya. Keseimbangan dapat dibagi
atas dua jenis, yaitu: keseimbangan formal atau simetris dan keseimbangan non-formal
/asimetris/radial/memencar. Keseimbangan simetris yaitu keseim-bangan yang diperoleh
karena bagian-bagiannya selalu sama. Keseimbangan simetris bersifat statis. Sedangkan
keseimbangan asimetris yaitu keseimbangan karena antara bagian-bagiannya tidak sama
tetapi tetap seimbang. Keseimbangan ini lebih unik, menarik, dan banyak memberikan
banyak variasi. Keseimbangan asimetris lebih bersifat dinamis.

3. Ritme atau Irama


Dalam seni rupa irama tidak bisa dipegang atau diraba, tetapi dapat dirasakan. Irama
terbentuk karena pengulangan (repetition) dan gerakan (movement). Pengulangan bisa dibuat
melalui warna atau nada, bidang atau bentuk, garis dan tekstur. Terdapat tiga kemungkinan
terciptanya irama, yaitu: (1) karena pengulangan unsur; (2) karena perbedaan ukuran, dan (3)
karena perbedaan jarak. Irama pertama memberikan kesan monoton, irama ke dua dan ke tiga
memberikan kesan gerak bervariasi atau dinamis.

4. Penekanan/Aksen
Prinsip penekanan disebut juga dengan prinsip dominasi yaitu upaya penampilan pada bagian
tertentu dari karya seni rupa yang menarik perhatian (aksen) dengan cara mengatur posisi,
perbedaan ukuran, perbedaan warna atau unsur lain, dan pengaturan arah unsur.

5. Proporsi
Proporsi atau ukuran perbandingan adalah upaya pengaturan yang berkenaan dengan ukuran
antara bagian yang satu dengan lainn dalam bentuk yang serasi. Besar kecil, luas sempit,
panjang pendek atau tinggi rendah adalah persoalan proporsi. Misalnya perbandingan objek
benda itu sendiri, perbandingan antar objek atau bagian, perbandingan dengan bidang
gambar, dan perbandingan objek patung dengan pedestal.

6. Keselarasan/Harmoni
Harmoni adalah unsur-unsur seni yang senada atau kombinasi bagian-bagian yang serasi.
Sesuatu yang selaras, harmonis dan serasi timbul karena kesamaan, kesatuan, dan tidak ada
pertentangan. Demikian pula pada karya seni rupa, prinsip keselarasan ini dapat dibuat
dengan menata unsur yang mungkin sama, sesuai atau tidak ada yang berbeda secara
menyolok. Bidang lingkaran akan lebih selaras jika dipadukan dengan garis lengkung
daripada lingkaran dipadukan dengan garis lurus. Warna yang tidak berbeda secara menyolok
dengan gradasi warna pastel atau warna-warna senada akan selaras jika saling dipadukan dari
pada warna-warna yang sangat kontras kadang membuat mata jadi sakit.

Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi Dengan Memodifikasi Objek

A. Pengertian Seni Rupa Dua Dimensi

Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi adalah karya yang memiliki dimensi panjang dan
dimensi lebar. Keluasan bidang datar dari panjang dan lebar itu oleh perupa digunakan untuk
membuat lukisan, gambar, desain dan karya-karya grafis yang hanya dapat diamati secara
sempurna dari arah depan. Sedangkan untuk memberi kesan jauh dekat, besar kecil, atau
panjang pendek, dibuat dengan pertimbangan perspektif.

B. Tujuan Penciptaan

Penciptaan desain batik, Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi , sebagai aktivitas
perancangan reka bentuk, letak, warna, dibuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan
benda tekstil yang indah dan fungsional.

C. Proses Kreatif

Untuk itu, kita sebagai pendesain perlu mengikuti tahapan proses kreatif sebagai berikut.

1. Tahap persiapan

Sekarang, mari kita membaca teks tentang awan dan desain batik dari berbagai
sumber belajar, dan mengamati bentuk awan . Misalnya, kita amati gambar awan mendung.
dengan secermat mungkin. Perhatikan wujud awan, baik bentuk, warna, maupun
kombinasinya. Bandingkan dengan motif batik Mega Mendung. Amati dan pahamilah bahwa
perubahan wujud itu adalah kerja memodifikasi fenomena alam menjadi desain batik yang
indah.
Sekarang kita coba membuat sketsa pola bentuk sebagaimana aslinya. Kemudian,
tanyakan apakah ide dasar bentuk desain ini? Menggunakan bahan dan peralatan apa?
Bagaimanakah teknik penggambaran bentuk atau teknik pewarnaannya? Atas dasar itu,
kembangkan imajinasi kita untuk menafsirkan apa gerangan makna batik ini? Selanjutnya,
kita coba bereksperimen mereka-reka motif batik baru dengan jalan memodifikasi
(memindahkan, membalik, memiringkan, mengubah ukuran, memutar, menghapus,
menggabung, memecah, mendistorsi) motif tersebut dengan tujuan untuk menghasilkan
desain yang lebih artistik, estetis dan fungsional. Jadi hendaknya jangan sampai desain batik
yang kita buat lebih jelek dari pada desain motif aslinya. Lebih artistik berarti lebih
menonjolkan kadar seninya. Lebih estetis artinya lebih indah dari motif yang telah ada.
Sedangkan lebih fungsional berarti motif atau corak dalam pemanfaatannya di tengah
masyarakat lebih terkonsep. Motif itu diciptakan untuk pakaian formal, pakaian santai,
pakaian malam dan lain sebagainya.

2. Tahap Elaborasi

Tahap Elaborasi adalah tahap ketika kita menghadapi situasi yang sulit, yaitu
mengomunikasikan dan mentransformasikan pengalaman yang implisit ke dalam bentuk yang
eksplisit. Dengan demikian, diperlukan keterampilan ekstra untuk memvisualisasikan unsur-
unsur subjektif gagasan desain menjadi bentuk objektif karya desain yang diciptakan.
Selanjutnya, berdasarkan sketsa awal (tahap persiapan) kita kembangkan dengan membuat
sketsa-sketsa alternatif sebagai karya eksplorasi (minimal 3 karya sketsa).

3. Tahap Iluminasi

Tahap Iluminasi adalah tahap ketika kita menemukan inspirasi baru dari aktivitas
kedua tahap sebelumnya. Ini adalah hasil perpaduan antara kekuatan intelektual, intuisi, dan
kepekaan batin dalam mewujudkan desain batik baru dan inovatif. Proses kreasi
memodifikasi ini datang bagaikan cahaya yang tiba-tiba (sering disebut ilham) yang
memberikan pencerahan pemahaman atau pengertian atas desain batik yang diciptakan.
Kemudian, pilihlah satu sketsa yang terbaik, kerjakan di atas kertas gambar menggunakan
pensil (sketsa) dan cat air atau akrilik. Kamu juga dapat menggunakan bahan lain yang
tersedia di lingkungan belajar atau lingkungan tempat tinggalmu.

4. Tahap Verifikasi

Tahap Verifikasi yakni pengujian proses penjabaran ide desain menjadi karya desain
secara terperinci. Kita bekerja berdasarkan rujukan-rujukan pendapat pakar, petikan-petikan
teks dari para ahli yang kita baca, atau referensi motif batik yang kita kliping dan amati.
Perhatikan desain batik hasil modifikasi. Semua aktivitas ini adalah pengalaman kreatif yang
mengasyikkan dan mengesankan. Jelasnya: Kita menguji dan meninjau kembali apakah
penciptaan desain dengan memodifikasi motif tertentu itu (atau motif lain yang kita pilih)
sangat memuaskan, memuaskan, atau kurang memuaskan. Inilah kriteria yang menunjukkan
apakah kita berhasil atau kurang berhasil sebagai pendesain yang handal dalam Berkarya Seni
Rupa Dua Dimensi .

D. Macam-macam teknik dalam memodifikasi objek


1. Stilasi
Stilasi atau pengayaan adalah sebagai langkah pengayaan bentuk,pengembangan yang
memperindah,tetapi sifat sifat pokoknya atau karakternya tetap.
Stilasi adalah mengubah bentk asli dari sumber atau dengan melihat objek dari
berbagai arah dengan pengayaan dan dapat dibuat menjadi bermacam-macam bentuk baru
yang bersifat dekoratif namun ciri khas bentuk aslinya masih nampak.
Contohnya

2. Distorsi
Distorsi atau penyimpangan ialah sebagai langkah pengeliatan,melebih
lebihkan,menyangatkan bentuk sehinga menguatkan karakter.
Distorsi adalah melukiskan obyek dengan teknik melebih-lebihkan dan menonjolkan bagian
bentuk benda yang ingin didistorsi.

3. Deformasi
Deformasi atau pemisahan ialah mengubah memisahkan misahkan bagian bagian
bentuk tetapi tidak meninggalkan kesatuan atau keselarasan.
Deformasi adalah perubahan bentuk, posisi, dan dimensi dari suatu objek.Dalam seni
rupa istilah deformasi diartikan sebagai suatu kegiatan pengayaan atau perbahan bentuk,
posisi, dan dimensi diri dari suatu objek yang dilakukan dengan cara penambahan beberapa
unsur visual tertentu sehingga terciptalah suatu karya baru yang lebih menarik gambarnya
disebut dengan gambar deformasi atau karya deformasi.
F. MEDIA BERKARYA SENI RUPA
1. Media dan Teknik Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi
Media berkarya seni rupa dua dimensi meliputi bahan dan alat untuk menggambar.
Beragam pilihan media ber- karya seni rupa dua dimensi antara lain sebagai berikut.
1. Pensil, merupakan alat yang dapat digunakan meng- gambar secara utuh atau sketsa saja.
Kepekatan warna pensil dibedakan dengan inisial, yaitu H, B, dan HB.
2. Konte, warnanya sangat hitam dan lunak. Cocok untuk membuat gambar potret atau benda
yang bertekstur halus.
3. Pastel dan crayon, mempunyai bentuk dan bahan yang hampir sama, hanya berbeda
kandungan kapurnya. Warnanya cerah, cocok untuk teknik dussel atau arsir.
4. Drawing pen dan milipen tersedia dalam berbagai ukuran. Hasil gambar antara drawing
pen dan milipen hampir sama, bedanya ujung pena drawing pen lebih lunak daripada milipen.
Drawing pen dan milipen cocok untuk teknik arsir.
5. Spidol, tersedia dengan berbagai warna dan ukuran.
Spidol berujung lunak dan bisa bergerak spontan. Tebal
tipisnya garis dapat diperoleh melalui tingkat penekanan
spidol pada bidang kertas.
6. Cat poster (poster colour) dan cat air (water colour), gambar yang dihasilkan dari kedua
media ini hampir sama, bedanya warna cat poster lebih cerah.
7. Tinta bak atau tinta Cina, ada yang berupa cairan dan ada yang batangan, warnanya pekat,
sesuai untuk membuat blog, dan cara penggunaannya dengan bantuan kuas.
8. Cat minyak (acrylic), terdiri atas beragam warna yang disertai minyak pengencernya. Cat
minyak ini digunakan untuk melukis pada kain kanvas.
9. Kain kanvas dan spanram, merupakan satu kesatuan bahan. Kain kanvas menyatu dengan
spanram (bingkai kayu yang berguna untuk merentangkan kain). Kain kanvas adalah bidang
datar yang dibuat khusus untuk melukis.
10. Kuas, untuk cat minyak berambut lebih kaku daripada yang digunakan untuk cat air.
Bentuknya ada yang pipih, ada pula yang runcing dengan berbagai ukuran.
11. Palet, merupakan bidang datar yang dibuat untuk mengolah cat. Palet untuk cat air dibuat
dari plastik, sedangkan untuk cat minyak terbuat dari kayu.
12. Komputer, merupakan media berkarya yang dewasa ini telah populer. Teknologi digital
saat ini memungkin- kan untuk membuat teknik gambar yang beragam.

2. Media dan Teknik Berkarya Seni Rupa Tiga Dimensi


Media berkarya seni rupa tiga dimensi sangat beragam tergantung dari teknik yang
digunakan. Teknik pembuatan seni rupa tiga dimensi sebagai berikut.
1. Teknik pahat, yaitu mengurangi bahan menggunakan alat pahat. Misalnya, membuat
patung dan relief dengan bahan dasar kayu dan batu.
2. Teknik butsir, yaitu membentuk benda dengan mengurangi dan menambah bahan.
Misalnya, membuat keramik dengan bahan dasar tanah liat.
3. Teknik cor, yaitu membuat karya seni dengan membuat alat cetakan kemudian dituangkan
adonan berupa semen, gips, dan sebagainya sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan.
Misalnya, membuat patung.
4. Teknik las, yaitu membuat karya seni dengan cara menggabungkan bahan satu ke bahan
lain untuk mendapatkan bentuk tertentu. Misalnya, membuat patung kontemporer dengan
bahan dasar logam.
5. Teknik cetak, yaitu membuat karya seni dengan cara membuat cetakan terlebih dahulu.
Misalnya, membuat keramik dan patung dengan bahan dasar tanah liat dan semen.
Membuat karya seni merupakan wujud ekspresi dari suatu ide atau gagasan. Ide adalah hasil
pemikiran yang berawal dari suatu inspirasi atau imajinasi. Gambaran yang tertangkap
melalui ruang imajinasi seseorang dapat diwujud- kan dalam bentuk karya seni. Kamu dapat
menggali ide untuk berkarya seni sendiri dengan membuat lukisan menggunakan media
kanvas dan cat minyak.

G. JENIS-JENIS SENI RUPA


1. Seni Lukis
Seni lukis merupakan kegiatan pengolahan unsur-unsur seni rupa seperti garis, bidang, warna
dan tekstur pada bidang dua dimensi. Adapun seni lukis yang kita kenal saat ini dibuat diatas
kanvas dapat disebut seni lukis modern.
2. Seni Patung
Seni patung diwujudkan melalui pengolahan unsur-unsur seni rupa pada bidang tiga dimensi.
Bahan yang digunakan dapat berupa bahan alami seperti kayu dan batu dan bahan lainnya
seperti logam.
3. Seni Grafis (cetak)
Walaupun seni grafis tergolong kedalam bentuk dua dimensi, berbeda dengan seni lukis yang
umumnya karya tunggal. Kekhasan dari karya grafis adalah sifatnya yang bisa direproduksi
atau diperbanyak.
Sesuai dengan proses pencetakannya karya seni grafis terbagi menjadi empat, yaitu
• Cetak tinggi, dimana yang bertinta adalah bagian paling tinggi. Bila bagian ini dicetak,
tinta atau gambar akan berpindah ke atas permukaan kertas. Alat yang digunakan seperti
cukil kayu, cukil lino, tera kayu serta cukilan lain seperti karet atau plastik.
• Cetak Dalam, dimana hasil cetakan yang diperoleh dari celah garis bagian dalam dari
plat klisenya bukan bagian tingginya seperti stempel atau cap. Teknik cetak ini merupakan
keballikan cetak tinggi
• Cetak Saring (sablon), mencetak gambar melalui saringan yang diberi batasan-batasan
tertentu. Aplikasinya pada pembuatan kaos, spanduk, bendera dsb.
• Cetak Datar, memanfaatkan perbedaan sifat minyak dan air serta acuan cetakan yang
terbuat dari batu atau seng.
4. Seni Kriya
Seni kria adalah hasil kebudayaan fisik yang lahir karena adanya tantangan dari lingkungan
dan diri kriawan. Seni kria diartikan sebagai hasil daya cipta manusia melalui keterampilan
tangan untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan rohaninya serta umumnya dibuat dari bahan-
bahan alam.
5. Seni Bangunan
Seni bangunan dikategorikan sebagi seni pakai. Bentuk-bentuk bangunan itu dibuat
berdasarkan ide atau gagasan yang bersumber dari kebudayaan masing-masing.
Perkembangan seni bangunan ini selanjutnya melahirkan jenis-jenis seni rupa lainnya seperti
seni penataan ruang dan desain meubel.
6. Desain
Desain merupakan kegiatan reka letak atau perancangan. Hampir semua karya seni rupa
melalui proses perancangan sebelum diproduksi atau diwujudkan dalam bentuk jadi yang
sesungguhnya. Tetapi, pengertian desain saat ini lebih sering digunakan untuk menunjukkan
proses perancangan karya-karya seni rupa.
H. TEMA SENI RUPA
Cukup banyak hal-hal yang dapat diangkat untuk dijadikan tema suatu seni rupa. Secara
umum, ragam karya seni rupa dapat diwujudkan berdasarkan tema-tema sebagai berikut :
• Manusia dan dirinya sendiri
• Hubungan Manusia dengan manusia lain
• Manusia dengan alam sekitarnya
• Manusia dan kegiatannya
• Manusia dengan alam
• Manusia dengan khayalan(supranatural)

Anda mungkin juga menyukai