Anda di halaman 1dari 28

SENI BUDAYA

Ruang Lingkup Seni


Kelas X
Wella Oktarina S.Pd
R
u
P
a
e
n
n
g
g
e
L
r
i
t
n
i
g
a
k
n
u
p
S
e
S
n
e
i
n
i

P
e
n
g
e
r
t
i
a
n

S
e
n
i

R
u
p
a
Peta Konsep

Ditinjau Dari
Aspek Fisik
PENGERTIAN
SENI Ditinjau Dari
Aspek Isi

SENI KONSEP SENI Ditinjau Dari


Aspek Estetika

Ditinjau Dari
Aspek Nilai
Pengertian Seni

Seni adalah keahlian membuat karya yang bermutu


( dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya, fungsinya,
bentuknnya, makna dari bentuknya, dan sebagainya),
seperti tari, lukisan, ukiran. Seni meliputi banyak kegiatan
manusia dalam menciptakan karya visual, audio, atau
pertunjukan yang mengungkapkan imajinasi, gagasan,
atau keperigelan teknik pembuatanya, untuk dihargai
keindahannya atau kekuatan emosinya.
Cabang Seni
1. Seni Rupa
2. Seni Musik
3. Seni Tari
4. Seni Drama
Ditinjau Dari Aspek Fisik

Seni sebagai segala bentuk yang memiliki nilai keindahan


adalah pengertian yang dipahami oleh masyarakat pada
umumnya.
Seni jika dipandang dari segi bentuk dan dimensinya
terdapat dua jenis karya seni.
1. Karya Seni dua Dimensi
2. Karya Seni tiga Dimensi
Ditinjau Dari Aspek Isi

Karya-karya seni yang diciptakan oleh manusia wujudnya


terdiri atas tiga komponen, yaitu :
1. Gagasan
2. Wujud
3. Isi atau Arti
Ditinjau Dari Aspek Estetika

Pertimbangan estetika dalam pengolahan rupa setidaknya


dapat didekati melalui :
1. Pemahaman karya sebagai objek estetik.
2. Pemahaman terhadap manusia sebagai subjek yang
mengamati atau menciptakan karya yang estetik.
Ditinjau Dari Aspek Nilai

Menurut R. S. Stites, karya seni memiliki tiga nilai :


1. Nilai pakai adalah nilai ekonomi berkaitan dengan mata
uang
2. Nilai kisah adalah nilai idil yang bisa berupa nilai
religius, moral, historic
3. Nilai formal adalah nilai khiriah atau design yang
merupakan nilai intrinsik pada karya seni itu sebagai
nilai seni
Pengertian Seni Rupa

Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya


dengan media yang dapat ditangkap oleh mata. Dirasakan
melalui rabaan dan dapat dinikmati dalam jangka waktu
yang sangat lama.
Unsur-unsur Seni Rupa
1. Titik
Unsur dasar seni rupa yang pertama adalah titik. Secara
umum dimengerti bahwa suatu bentuk disebut sebagai
titik karena ukurannya yang kecil, dikatakan kecil
karena obyek tersebut berada pada area yang luas dan
manakala dengan obyek yang sama dapat dikatakan
besar apabila diletakan pada area sempit.
2. Garis
Garis adalah goresan dari suatu benda, bidang, ruang, tekstur,
warna dan lain sebagainya.
Berdasarkan jenisnya, garis dibedakan menjadi garis lurus, garis
melengkung, garis panjang, garis pendek, garis horizontal, garis
vertikal, garis diagonal, garis putus-putus dan lain-lain. Dari
berbagai jenis tersebut, memberikan kesan masing-masing yang
ditimbulkan seperti kesan simbolis, gerak, ide dan lainnya
3. Bidang
Bidang berbentuk karena pertautan garis yang membatasi suatu
bentuk. Bidang sendiri memiliki dimensi panjang dan lebar atau
biasa disebut dengan pipih. Jika dilihat dari bentuknya, bidang
terdiri dari bidang biomorfosis ( organis), bidang geometris,
bidang tak beraturan.
Dalam unsur dasar seni rupa, terdapat bidang dasat yakni bidang
segiempat, segitiga, lingkaran, trapesium dan sebagainya.
4. Bentuk
Bentuk merupakan wujud yang terdapat di alam dan
terlihat nyata.bisa disebut juga, bentuk merupakan sebuah
unsur yang komplek karena mempunyai 3 dimensi yaitu
panjang, lebar, dan tinggi yang digabung menjadi satu
hingga membentuk sebuah volume atau isi.
Bentuk dibagi menjadi dua : bentuk beraturan dan bentuk
tidak beraturan.
5. Tekstur
Tekstur merupakan sebuah unsur yang mana unsur
tersebut adalah sifat dari sebuah benda.
Tekstur terbagi menjadi dua macam yakni tekstur semu yang
dimana tidak nyata. Serta tekstur nyata kesannya sama
dari permukaan benda saat dilihat dan diraba
6. Warna
Warna adalah pantulan cahaya terhadap benda yang
memiliki pigmen tertentu. Warna dikelompokkan menjadi
warna primer, warna sekunder, warna tertier, analogus dan
komplementer.
7. Ruang atau Kedalaman
Dalam karya seni tiga dimensi, ruang bisa dirasakan
langsung oleh penikmat seni seperti ruangan di dalam
gedung, rumah, sekolah dan lain-lain. Setiap bentuk pasti
memiliki ruang, oleh karena itu ruang merupakan unsur
dasar seni rupa yang harus ada
8. Gelap Terang
Gelap terang adalah suatu objek bisa memiliki intensitas
cahaya yang berbeda pada setiap bagiannya. Demikian
pula pada karya seni rupa.
Dengan pemberian unsur dasar seni rupa gelap terang
memberikan kesan mendalam atau perbedaan kontras bagi
sebuah karya seni rupa
Prinsip-Prinsip Seni Rupa
1. Kesatuan (unity)
2. Keseimbangan (balance)
3. Irama (rythme)
4. Komposisi
5. Proporsi (kesebandingan)
6. Pusat Perhatian (center of interes)
7. Keselarasan (harmoni)
Eksplorasi Teknik Berkarya Seni Rupa 2
Dimensi
1. Teknik Linear ( Menggambar )
Teknik linear merupakan cara menggambar objek
gambar dengan garis, sebagai unsur yang paling
menentukan, baik garis lurus maupun garis lengkung.
2. Teknik Blok ( Menggambar )
Teknik blok merupakan cara menggambar dengan
menutup objek gambar menggunakan satu warna,
sehingga hanya hanya tampak bentuk globalnya ( siluet )
3. Teknik Arsir ( Menggambar )
Teknik arsir merupakan cara menggambar dengan garis-
garis sejajar atau menyilang untuk menentukan gelap
terang objek gambar sehingga tampak seperti tiga dimensi
4. Teknik Dusel ( Menggambar )
Teknik dusel merupakan cara menggambar yang
menentukan gelap terang objek gambar menggunakan
pensil gambar yang digoreskan dalam posisi miring
( rebah) kemudian disapu dengan kertas, kain, atau tangan.
5. Teknik Pointilis ( Menggambar )
Teknik pointilis merupakan cara menggambar atau
melukis menggunakan medianya ( pensil, pena, pastel, cat,
dan lain-lain ) dengan cara dititik-titikkan hingga
membentuk objek gambar atau lukisan
6. Teknik Aquarel ( Menggambar dan Melukis )
Teknik aquarel merupakan cara menggambar atau melukis
menggunakan cat berbahan air (cat air) dengan sapuan
warna yang tipis sehingga hasilnya tampak transparan atau
tembus pandang
7. Teknik Plakat ( Menggambar dan Melukis )
Teknik plakat merupakan cara menggambar atau melukis
menggunakan bahan cat yang memiliki sifat pekat (cat
poster, cat acrilick, cat minyak, dan lain-lain) dengan
sapuan warna yang tebal dan rata sehingga hasilnya pekat
dan menutup.
8. Teknik Semprot atau Air Brush (Menggambar)
Teknik semprot merupakan cara menggambar dengan
bantuan alat semprot khusus untuk menggambar.
Menggambar dengan teknik semprot ini membutuhkan
keahlian dan ketelitian dalam menggunakan alat
semprotnya.
9. Teknik Cetak (Reklame, Fotografi dan Grafis )
Teknik Cetak merupakan teknik berkarya seni rupa
dengan cara dicetak ( baik teknik cetak manual ataupun
digital). Untuk menciptakan karya dua dimensi dengan
teknik cetak ini dibutuhkan peralatan cetak dan tinta
cetak.
Mendeskripsikan dan Menganalisis Karya Seni
Rupa
mengapresiasi suatu karya seni sebagaimana
dikemukakan Brent G. Wilson dalam bukunya yang
berjudul Evaluation of Learning in Art Education, bahwa
apresiasi memiliki 3 konteks utama:
• Apresiasi Empatik: menilai atau menghargai suatu karya
seni yang dapat ditangkap sebatas indrawi saja.
• Apresiasi Estetis: menilai atau menghargai suatu karya
seni dengan melibatkan pengamatan dan penghayatan
yang mendalam.
• Apresiasi Kritik: menilai atau menghargai suatu karya
seni dengan melibatkan klasifikasi, deskripsi, analisis
tafsiran, dan evaluasi.
Proses pembelajaran apresiasi seni, dapat dilakukan
melalui metode dan pendekatan seperti dikemukakan
oleh (Sahman, 1993: 153; Soedarso, 1990: 83-84) yaitu
sebagai berikut:
a. Pendekatan aplikatif: Pendekatan ini dilakukan melalui
proses penciptaan seni secara langsung. Hal ini sejalan
dengan ajaran Dewey “learning by doing”.
b. Pendekatan Historis: Ditempuh melalui pengenalan
sejarah seni. Penciptaan demi penciptaan, peristiwa demi
peristiwa yang masingmasing memiliki problema sendiri,
dibicarakan dan dibahas secara urut.
c. Pendekatan problematik: Menyoroti masalah serta liku-
liku seni sebagai sarana untuk dapat menikmatinya
secara semestinya, kemudian deretan problem-problem
senilah yang harus dibahas satu persatu.
Berdasarkan beberapa metode dan langkah di atas,
sebenarnya bentuk pembelajaran apresiasi terdiri dari
dua jenis kegiatan, yaitu:
1. Apresiasi Pasif: Kegiatan menonton dan menikmati tanpa memberi
umpan balik untuk wacana seni rupa
2. Apresiasi Aktif: dapat dilakukan melalui beberapa alternatif kegiatan
sebagai berikut:
• Kegiatan diskusi terarah
• Pengembangan wacana (penelitian, ulasan, kritik)
• Kegiatan koleksi untuk publik –koleksi yang dilakukan oleh museum
atau institusi publik, dan menampilkan koleksi untuk publik luas.
• Kegiatan koleksi untuk privat – koleksi yang dilakukan untuk
disimpan dan dinikmati secara pribadi atau kelompok tertentu
• Hasil-hasil dari kegiatan apresiasi aktif bisa digunakan untuk
penelitian dan acuan untuk pengembangan ekosistem seni rupa.
Tempat Mengapresiasi Karya Seni Rupa :
1. Galeri
Galeri adalah ruang untuk menampilkan karya seni dalam bentukpameran,
biasanya galeri dikelola secara komersial yang bertujuan untuk menjual karya seni.
Museum Ruang untuk menyimpan, merawat, merestorasi benda-benda bersejarah
dan berfungsi sebagai tempat publik untuk mengakses karya seni secara edukatif.
• Museum Publik: Museum yang dikelola oleh pemerintah dan terbuka untuk public.
• Museum Privat: Museum yang dimiliki oleh individu tertentu atau sebuah
perusahaan swasta.
2. Ruang Publik Tempat-tempat umum seperti jalanan, taman, dan gedung-gedung
yang digunakan oleh masyarakat luas. Misalnya: patung-patung di taman, mural,
graffiti, dsb.
3. Ruang Alternatif Ruang yang digunakan oleh komunitas seni rupa untuk
berkumpul, berbagai pengetahuan dan memamerkan karya seni.
4. Ruang Virtual Disajikan dalam bentuk virtual di platform tertentu, misalnya:
Website, Instagram, dsb.
Cara Mengapresiasi Karya Seni Rupa
Berbagai cara dapat dilakukan dalam mengapresiasi karya
seni rupa di pameran, contoh:
1. Berbicara langsung dengan seniman/kurator/pemandu
pameran.
2. Mengikuti tur galeri dan mendengarkan penjelasan atau
membaca penjelasan dari setiap karya seni yang
dipamerkan.
3. Tidak menyentuh karya kecuali diperkenankan.
4. Mematuhi peraturan yang diberlakukan di ruang
pameran. Di setiap ruang pameran, tentu saja memiliki
peraturan yang berbeda-beda. Sebagai contoh peraturan
atau tata tertib yang diberlakukan di Galeri Nasional
Indonesia:
Contoh dampak karya seni bagi diri sendiri dan
lingkungannya, contoh:
• Memiliki muatan emosional/spiritual
• Memberikan nilai keindahan dan kepuasan tersendiri
• Memberikan dampak psikologis (contoh: salah satu
bentuk terapi) dan kesenangan hati
• Meningkatkan dan mengasah kreativitas dan daya
imajinasi
• Melepas penat dan coping stress
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai