Pendahuluan
A. Latar Belakang
Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana
yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan tidak hanya terdapat dalam satu mata
pelajaran karena budaya itu sendiri meliputi segala aspek
kehidupan. Dalam mata pelajaran Seni Budaya dan
Keterampilan, aspek budaya tidak dibahas secara
tersendiri tetapi terintegrasi dengan seni. Karena itu,
mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan pada
dasarnya merupakan pendidikan seni yang berbasis
budaya.
Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan
diberikan di sekolah karena keunikan, kebermaknaan,
dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan
peserta didik, yang terletak pada pemberian pengalaman
estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan
berapresiasi melalui pendekatan: “belajar dengan seni,”
“belajar melalui seni” dan “belajar tentang seni.” Peran ini
tidak dapat diberikan oleh mata pelajaran lain.
Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan memiliki
sifat multilingual, multidimensional, dan
multikultural. Multilingual bermakna pengembangan
kemampuan mengekspresikan diri secara kreatif dengan
berbagai cara dan media seperti bahasa rupa, bunyi,
gerak, peran dan berbagai
perpaduannya. Multidimensional bermakna
pengembangan beragam kompetensi meliputi konsepsi
(pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi), apresiasi,
dan kreasi dengan cara memadukan secara harmonis
unsur estetika, logika, kinestetika, dan etika. Sifat
multikultural mengandung makna pendidikan seni
menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan
apresiasi terhadap beragam budaya Nusantara dan
Mancanegara. Hal ini merupakan wujud pembentukan
sikap demokratis yang memungkinkan seseorang hidup
secara beradab serta toleran dalam masyarakat dan
budaya yang majemuk.
Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan memiliki
peranan dalam pembentukan pribadi peserta didik yang
harmonis dengan memperhatikan kebutuhan
perkembangan anak dalam mencapai
multikecerdasan yang terdiri atas kecerdasan
intrapersonal, interpersonal, visual spasial, musikal,
linguistik, logik matematik, naturalis serta kecerdasan
adversitas, kecerdasan kreativitas, kecerdasan spiritual
dan moral, dan kecerdasan emosional.
Bidang seni rupa, musik, tari, dan keterampilan
memiliki kekhasan tersendiri sesuai dengan kaidah
keilmuan masing-masing. Dalam pendidikan seni dan
keterampilan, aktivitas berkesenian harus menampung
kekhasan tersebut yang tertuang dalam pemberian
pengalaman mengembangkan konsepsi, apresiasi, dan
kreasi. Semua ini diperoleh melalui upaya eksplorasi
elemen, prinsip, proses, dan teknik berkarya dalam
konteks budaya masyarakat yang beragam.
B. Tujuan
Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan
bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut.
1. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan
keterampilan.
2. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan
keterampilan.
3. Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan
keterampilan.
4. Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan
keterampilan dalam tingkat lokal, regional, maupun
global.
C. Ruang Lingkup
Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan
meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan
nilai dalam menghasilkan karya seni berupa lukisan,
patung, ukiran, cetak-mencetak, dan sebagainya.
2. Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai
olah vokal, memainkan alat musik, apresiasi karya
musik.
3. Seni tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan
olah tubuh dengan dan tanpa rangsangan bunyi,
apresiasi terhadap gerak tari.
4. Seni drama, mencakup keterampilan pementasan
dengan memadukan seni musik, seni tari dan peran.
5. Keterampilan, mencakup segala aspek kecakapan
hidup (life skills) yang meliputi keterampilan personal,
keterampilan sosial, keterampilan vokasional dan
keterampilan akademik.
Di antara keempat bidang seni yang ditawarkan,
minimal diajarkan satu bidang seni sesuai dengan
kemampuan sumberdaya manusia serta fasilitas yang
tersedia. Pada sekolah yang mampu menyelenggarakan
pembelajaran lebih dari satu bidang seni, peserta didik
diberi kesempatan untuk memilih bidang seni yang akan
diikutinya. Pada tingkat SD/MI, mata pelajaran
Keterampilan ditekankan pada keterampilan vokasional,
khusus kerajinan tangan.
Pembelajaran 2
Seni Rupa
A. Pengertian Seni Rupa
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk
karya seni dengan media yang ditangkap oleh mata dan
dirasakan dengan rabaan. Seni rupa juga diartikan
sebagai hasil ciptaan kualitas, hasil, ekspresi, atau alam
keindahan atau segala hal yang melebihi keasliannya serta
klasifikasi objek-objek terhadap kriteria tertentu yang
diciptakan menjadi suatu struktur sehingga dapat
dinikmati menggunakan indera mata dan peraba.
2. Fungsi Sosial
a. Fungsi Sosial Seni di bidang Rekreasi
Banyak aktivitas seseorang membuat mereka
merasakan kejenuhan sehingga orang tersebut
memerlukan penyebaran seperti berlipur ke tempat
rekreasi objek wisata (rekreasi alam). dan Seni rupa
juga sebagai benda rekreasi seperti seni teater, pameran
lukisan, pagelaran musik, dan pameran bonsai. Arti
seni benda rekreasi adalah seni yang menciptakan
kondisi bersifat penyebaran dan pembaharuan kondisi
yang telah ada.
b. Fungsi Sosial Seni bidang Komunikasi
Setiap manusia pasti berkomunikasi dengan
bahasa karena merupakan sarana komunikasi paling
efektif dapat dengan mudah dimengerti. Namun bahasa
memiliki keterbatasan karena tidak semua bahasa
dapat dimengerti seluruh orang didunia ini karena
bahasa setiap negara berbeda-beda, maka dari itu
dibutuhkan bahasa universal yang digunakan untuk
berkomunikasi di seluruh dunia ini. Berdasarkan
pernyataan tersebut, seni diyakini dapat berperan
sebagai bahasa universal. seperti affandi yang
berkomunikasi ke seluruh dunia dengan lukisannya,
Shakespare berkomunikasi dengan puisi-puisinya.
Berdasarkan dari contoh nyata tersebut, seni dapat
menembus batasan-batasan verbal, maupun perbedaan
lahiriah setiap orang.
c. Fungsi Sosial di bidang Pendidikan
Dalam arti luas, pendidikan adalah suatu kondisi
yang bertransformasi yang mengakitkan kondisi
tertentu menjadi lebih maju. Seni dapat memberikan
pendidikan karena dari setiap pertunjukan seni
terdapat makna yang disampaikan. Seni bermanfaat
untuk membimbing dan mendidik mental dan
tingkahlaku seseorang berubah menjadi kondisi yang
lebih maju dari sebelumnya. Dari ha ini, bahwa seni
menumbuhkan pengalaman estetika dan etika.
d. Fungsi Sosial Seni dibidang Rohani
Menurut Kar Barth bahwa keindahan bersumber
dari Tuhan. Agama merupakan salah satu sumber
insiperasi seni yang berfungsi untuk kepentingan
keagamaan. Pengalaman-pengalaman religi
menggambarkan bentuk nilai estetika.
2. Memilih Bahan
Setelah terbentuk/muncul gagasan kreatif
tersebut, langkah selanjutnya adalah memilih bahan
yang akan digunakan, misalnya :
3. Menentukan Teknik
Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam
melukis, diantaranya :
4. Membuat Sketsa
Setelah bahan dapat ditentukan, langkah
selanjutnya adalah membuat sketsa gambar. Yang
dimaksud sketsa adalah gambar awal yang akan dibuat
lukisan. Sketsa inilah yang nantinya diselesaikan
menjadi sebuah lukisan yang sempurna.
5. Menyempurnakan Lukisan
Tahap melukis yang terakhir adalah
menyempurnakan/menyelesaikan sketsa yang telah
dibuat yaitu dengan cara :
a. Mewarnai sketsa dengan goresan tipis pada objek
pokok (positif) dan latar belakangnya (negatif).
b. Menyempurnakan lukisan dengan kontur,
penyinaran (spot light), penegasan, dan penentuan
gelap terang.
Seni Musik
A. Pengantar
Pendidikan kesenian, sebagaimana yang dinyatakan
Ki Hajar Dewantara (dalam Bastomi, 1993: 20),
merupakan salah satu faktor penentu dalam membentuk
kepribadian anak. Pendidikan seni di sekolah, dapat
dijadikan sebagai dasar pendidikan dalam membentuk
jiwa dan kepribadian (berakhlak karimah). Hal ini sejalan
sebagaimana yang dinyatakan oleh Plato (dalam Rohidi,
2000: 5), bahwa pendidikan seni dapat dijadikan dasar
pendidikan, karena untuk membentuk suatu kepribadian
yang baik dilakukan melalui pendidikan seni. Arti lainnya
yaitu bahwa kesenian merupakan elemen yang esensial
dalam pembentukan watak setiap individu dan faktor yang
mendasari setiap penciptaan karya seni, oleh kaena itu
pendidikan seni; sebagai subsistem dalam pendidikan
nasional tidak dapat diabaikan.
Pendidikan seni sebagai mata pelajaran di sekolah
karena pendidikan seni memiliki sifat multilingual,
multidimensional, dan multikultural. Multilingual berarti
seni bertujuan mengembangkan kemampuan
mengekspresikan diri dengan berbagai cara seperti melalui
bahasa rupa, bunyi, gerak dan paduannya.
Multidimensional berarti seni mengembangkan kompetensi
kemampuan dasar siswa yang mencakup persepsi,
pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi, apresiasi
dan produktivitas dalam menyeimbangkan fungsi otak
kanan dan kiri, dengan memadukan unsur logika, etika
dan estetika, dan multikultural berarti seni bertujuan
menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan
berapresiasi terhadap keragaman budaya lokal dan global
sebagai pembentukan sikap menghargai, toleran,
demokratis, beradab dan hidup rukun dalam
masyarakatdan budaya yang majemuk.
Pendidikan seni di sekolah memiliki fungsi dan
tujuan untuk mengembangkan sikap dan kemampuan
agar siswa mampu berkreasi dan peka dalam berkesenian,
atau memberikan kemampuan dalam berkarya dan
berapresiasi seni. Kedua jenis kemampuan ini menjadi
penting artinya karena dinamika kehidupan sosial
manusia dan nilai-nilai estetis mempunyai sumbangan
terhadap kebahagiaan manusia di samping
mencerdaskannya. Materi pendidikan seni di sekolah
mencakup seni musik, seni tari, seni drama, dan seni
rupa.
Dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
tahun 2006 pendidikan kesenian di SD/MI dilaksanakan
melalui mata pelajaran seni budaya dan ketrampilan, yang
didalamnya mencakup sub mata pelajaran seni rupa, seni
musik, seni tari, dan ketrampilan. Sedangkan standar
kompetensi lulusan pembelajaran seni musik sebagai
salah satu mata pelajaran seni budaya dan ketrampilan di
SD/MI adalah: (1) mengapresiasi dan mengekspresikan
karya seni musik dengan memperhatikan dinamika
melalui berbagai ragam lagu daerah dan wajib dengan alat
iringan alat musik sederhana daerah setempat; (2)
mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik
dengan ansambel sejenis dan gabungan terhadap berbagai
musik/wajib, daerah, dan nusantara; dan (3)
mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik
dengan menyanyikan lagu wajib, daerah, dan nusantara
dengan memainkan alat musik sederhana daewrah
setempat (Tim Pustaka Yustisia 2007: 95-96). Oleh karena
itu setelah mengikuti pembelajaran seni musik sebagai
salah satu aspek dalam mata pelajaran seni budaya di
SD/MI, siswa diharapkan memiliki kemampuan untuk
menguasai olah vokal, memainkan alat musik, apresiasi
karya musik serta berketerampilan yang mencakup segala
aspek kecakapan hidup (life skills) yang meliputi
keterampilan personal, keterampilan sosial, keterampilan
vokasional dan keterampilan akademik.
Seni Tari
A. Pendahuluan
Sekaran ini, nilai-nilai tradisional Indonesia mulai
menurun dan berubah akibat adanya globalisasi. Padahal
Indonesia secara luas dikenal sebagai negara yang
memiliki beragam jenis budaya, tradisi, bahasa, dan
arsitektur. Salah satu budaya Indonesia yang telah
diabaikan saat ini adalah tari tradisional. Generasi muda
lebih memilih untuk berlatih tari modern seperti hip hop
atau tari lainnya yang berasal dari budaya luar.
a. Menentukan tema
Prakarya
A. Kerajinan Tangan dari Botol Bekas Berbentuk Pot
Bunga
blog.melindacare.com
solutionis.me
Botol bekas
Gunting/pisau
Kawat/tali
Kayu
Botol bekas
Sendok plastik
Lampu lengkap
Pisau
Obeng
Lem
Cat
Tiang untuk tempat berdirinya lampu
Cara Membuat Kerajinan Tangan dari Botol
Berbentuk Lampu Hias
denys-fajar.blogspot.com
Botol bekas
Pisau untuk memotong botol
CD kepingan
Lem/solasi
Cara Membuat Kerajinan Tangan dari Botol Bekas
Berbentuk Gelas
model-interior.com
Botol bekas
Benang
Paku
Cat
Papan
Lem
Cara Membuat Kerajinan Tangan dari Botol Bekas
Berbentuk Pohon
kreasitangan.com
Botol bekas
Lem
Cutter
Resleting
Tali
Cara Membuat Kerajinan Tangan dari Botol Bekas
Berbentuk Tas
www.kaskus.co.id
kerajinantanganbagus.blogspot.com
bisnisukm.com
kerajinantanganbagus.blogspot.com
Bahan dan Peralatan yang Dibutuhkan
kerajinantanganbagus.blogspot.com
Bahan dan Peralatan yang Dibutuhkan
Koran bekas
Benang (untuk mempermudah dalam penyusunan)
blogoinformasi.com
Kardus bekas
Gunting
Paku
Tali
Cara Membuat Kerajinan Tangan dari kardus
Bekas Berbentuk Celengan
www.miung.com
Sedotan
Gunting
Lem perekat
Pot bunga
Cara Membuat Kerajinan Tangan dari Sedotan
Berbentuk Bunga