Anda di halaman 1dari 51

Pembelajaran 1

Pendahuluan
A. Latar Belakang
Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana
yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia  Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan tidak hanya terdapat dalam satu mata
pelajaran karena budaya itu sendiri meliputi segala aspek
kehidupan.  Dalam mata pelajaran Seni Budaya dan
Keterampilan, aspek budaya tidak dibahas secara
tersendiri tetapi terintegrasi dengan seni.  Karena itu,
mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan pada
dasarnya merupakan pendidikan seni yang berbasis
budaya.
Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan
diberikan  di sekolah karena keunikan, kebermaknaan,
dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan
peserta didik, yang terletak pada pemberian pengalaman
estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan
berapresiasi  melalui pendekatan: “belajar dengan seni,”
“belajar melalui seni” dan “belajar tentang seni.” Peran ini
tidak dapat diberikan oleh mata pelajaran lain.
Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan memiliki
sifat multilingual, multidimensional, dan
multikultural. Multilingual bermakna pengembangan
kemampuan mengekspresikan diri secara kreatif dengan
berbagai cara dan media seperti bahasa rupa, bunyi,
gerak, peran dan berbagai
perpaduannya.  Multidimensional bermakna
pengembangan beragam kompetensi meliputi konsepsi
(pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi), apresiasi,
dan kreasi dengan cara memadukan secara harmonis
unsur estetika, logika, kinestetika, dan etika. Sifat
multikultural mengandung makna pendidikan seni
menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan
apresiasi terhadap beragam budaya Nusantara dan
Mancanegara.  Hal ini merupakan wujud pembentukan
sikap demokratis yang memungkinkan seseorang hidup
secara beradab serta toleran dalam masyarakat dan
budaya yang majemuk.
Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan memiliki
peranan dalam pembentukan pribadi peserta didik yang
harmonis dengan memperhatikan kebutuhan
perkembangan anak dalam mencapai
multikecerdasan  yang terdiri atas kecerdasan
intrapersonal,  interpersonal, visual spasial, musikal,
linguistik, logik matematik, naturalis serta kecerdasan
adversitas, kecerdasan kreativitas, kecerdasan spiritual
dan moral, dan kecerdasan emosional.
Bidang seni rupa, musik, tari, dan keterampilan
memiliki kekhasan tersendiri sesuai dengan kaidah
keilmuan masing-masing.  Dalam pendidikan seni dan
keterampilan, aktivitas berkesenian harus menampung
kekhasan tersebut yang tertuang dalam pemberian
pengalaman mengembangkan konsepsi, apresiasi, dan
kreasi.  Semua ini diperoleh melalui upaya eksplorasi
elemen, prinsip, proses, dan teknik berkarya dalam
konteks budaya masyarakat yang beragam.
 
B. Tujuan
Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan
bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut.
1. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan
keterampilan.
2. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan
keterampilan.
3. Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan
keterampilan.
4. Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan
keterampilan dalam tingkat lokal, regional, maupun
global.
 
C. Ruang Lingkup
Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan
meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan
nilai dalam menghasilkan karya seni berupa lukisan,
patung, ukiran, cetak-mencetak, dan sebagainya.
2. Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai
olah vokal, memainkan alat musik, apresiasi karya
musik.
3. Seni tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan
olah tubuh dengan dan tanpa rangsangan bunyi,
apresiasi terhadap gerak tari.
4. Seni drama, mencakup keterampilan pementasan
dengan memadukan seni musik, seni tari dan peran.
5. Keterampilan, mencakup segala aspek kecakapan
hidup (life skills) yang meliputi keterampilan personal,
keterampilan sosial, keterampilan vokasional dan
keterampilan akademik.
Di antara keempat bidang seni yang ditawarkan,
minimal diajarkan satu bidang seni sesuai dengan
kemampuan sumberdaya manusia serta fasilitas yang
tersedia. Pada sekolah yang mampu menyelenggarakan
pembelajaran lebih dari satu bidang seni, peserta didik
diberi kesempatan untuk memilih bidang seni yang akan
diikutinya. Pada tingkat SD/MI, mata pelajaran
Keterampilan ditekankan pada keterampilan vokasional,
khusus kerajinan tangan.
Pembelajaran 2

Seni Rupa
A. Pengertian Seni Rupa
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk
karya seni dengan media yang ditangkap oleh mata dan
dirasakan dengan  rabaan. Seni rupa juga diartikan
sebagai hasil ciptaan kualitas, hasil, ekspresi, atau alam
keindahan atau segala hal yang melebihi keasliannya serta
klasifikasi objek-objek terhadap kriteria tertentu yang
diciptakan menjadi suatu struktur sehingga dapat
dinikmati menggunakan indera mata dan peraba.

B. Unsur-Unsur Seni Rupa 

Seni rupa dibangun dari beberapa unsur yang saling


membentuk suatu kesatuan padu sehingga dapat
dinikmati secara utuh. Unsur-unsur seni rupa merupakan
unsur yang digunakan untukmewujudkan sebuah karya
seni rupa. Unsur-unsur seni rupa yaitu sebagai berikut.
1. Titik, adalah unsur seni rupa yang paling dasar yang
melahirkan suatu wujud dari ide-ide atau gagasan yang
melahirkan garis, bentuk, atau bidang. Teknik lukisan
yang menggunakan kombinasi dari berbagai variasi
ukuran dan warna titik dikenal dengan sebutan
Pointilisme.
2. Garis, adalah unsur seni rupa sebagai hasil dari
penggambungan unsur titik. Berdasarkan jenisnya,
garis dibedakan dari garis lurus, panjang, lengkung,
pendek, vertikal, horizontal, diagonal, berombak, patah-
patah, siral, putus-putus dan lain-lain. Macam-macam
garis tersebut akan menimbulkan kesan-kesan tertentu
seperti garis lurus berkesan tegak dan keras, garis
patah-patah terkesan kaku, garis lengkung berkesan
lembut dan lentur, dan garis spiral berkesan lentur.
Selain itu, garis juga memberikan kesan watak sehingga
dapat digunakan sebagai perlambaan misalnya. 

 Garis tegak melambangkan keagungan, kestabilan.


 Garis halus, melengkung-melengkung berirama
mengesankan kelembutan kewanitaan. 
 Garis miring, melambangkan akan kegoncangan,
gerak, tidak stabil. 
 Garis tegas, kuat, terpatah-patah mengesankan atau
melangmbangkan kekuasaan.

Sedangkan, berdasarkan wujud garisnya yaitu


sebagai berikut.

 Garis nyata, ialah garis yang dihasilkan dari coretan


atau goresan lengkung. 
 Garis semu, yaitu garis yang muncul karena terdapat
kesan balance pada bidang, warna atau ruang. 

3. Bidang, adalah pengembangan garis yang membatasi


suatu bentuk sehingga dapat membentuk bidang yang
melingkupi dari beberapa sisi. Bidang memiliki sisi
panjang, dan lebar dengan memiliki ukuran.
4. Bentuk, adalah unsur seni rupa dari gabungan
berbagai bidang. Bentuk dikelompokkan dalam 2
macam yaitu sebagai berikut.
a. Bentuk Geografis, ialah bentuk yang terdapat ilmu
ukur seperti.

 Bentuk kubistis, contohnya kubus dan balok 


 Bentuk silindris, contohnya tabung, bola dan
kerucut. 

b. Bentuk Nongeometris, adalah bentuk yang meniru


bentuk alam, seperti hewan, manusia dan
tumbuhan.
5. Ruang, adalah unsur seni rupa dengan dua sifat.
Dalam seni rupa dua dimensi, ruang besifat semu
sedangkan dalam seni rupa tiga dimensi, ruang bersifat
nyata. Ruang juga digolongkan menjadi dua yaitu
Ruang dalam bentuk nyata, seperti ruangan kamar,
ruangan patung. Ruangan dalam bentuk khayalan
(ilusi) seperti ruangan yang terkesan dari lukisan.
6. Warna, adalah unsur seni rupa yang menimbulkan
kesan dari pantulan cahaya pada mata. Warna
dikelompokkan dalam beberapa macam yaitu sebagai
berikut.
 Warna Primer, adalah warna dasar yang tidak
diperoleh dari campuran warna lain. Warna primer
terdiri dari warna merah, kuning dan biru.
 Warna Sekunder, adalah warna yang dapatkan dari
campuran dua warna primer dalam takaran tertentu.
 Warna Tersier, adalah warna yang didapatkan dari
pencampuran warna sekunder.
 Warna Analogus, adalah deretan warna yang
letaknya berdampingan dalam satu lingkaran warna
atau berdekatan, seperti deretan warna hijau ke
warna kuning.
 Warna  Komplementer, adalah warna yang kontras
dan letaknya bersebrangan yang dibentuk dalam
satu lingkaran warna, misalnya warna merah dengan
hijau, warna kuning dengan warna ungu.
7. Tekstur, adalah sifat dan keadaan suatu permukaan
bidang atau permukaan benda pada sebuah karya seni
rupa. Setiap benda memiliki sifat permukaan yang
berbeda. Tekstur dapat dibedakan menjadi tekstur
nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata adalah nilai
raba yang sama antara penglihatan dan rabaan.
Sedangkan teksur semu adalah kesan yang tidak sama
antara penglihatan dan perabaan.
8. Gelap Terang, adalah unsur yang bergantung dari
intensitas cahaya. Semakin besar intensitassuatu
cahaya maka semakin terang, sedangkan semakin kecil
intensitas cahaya, maka akan semakin gelap. Dalam
karya seni rupa dua dimensi, unsur gelap terang dibuat
menurut gradiensi dan pemilihan warna yang ada.

C. Fungsi Seni Rupa


1. Fungsi Individu 
a. Fungsi pemenuhan kebutuhan fiisk 

Pada dasarnya, manusia adalah makhluk


homofaber yang memiliki kecakapan untuk apresiasi
pada keindahan dan pemakaian benda-benda. Seni
terapan memang mengacu kepada pemuasan
kebutuhan fisik sehingga dari segi kenyamanan
menjadi hal yang penting. Sebagai contoh seni
bangunan, seni furniture, seni pakaian/textile, seni
kerajinan, dll.
b. Fungsi pemenuhan kebutuhan emosional
Setiap orang memiliki sifat yang berbeda-beda
dengan manusia lain. Pengalaman dari setiap orang
sangatlahberbedauntuk mempengaruhisisi emosional
atau perasaannya. Contohnya perasaan sedih, gembira,
letif-lelah, kasihan, cinta, benci, dll. Manusia mampu
merasakan semua itu karena di dirinya terdapat
dorongan emosional karena merupakan situasi
kejiwaan pada setiap manusia normal. Untuk
memenuhi kebutuhan emosional manusia memerlukan
dorongan dari luar dirinya yang sifatnya
menyenangkan, memuaskan kebutuhan batinnya.
Contohnya mengalami keletihan sehingga
membutuhkan rekreasi seperti teater, menonton biskop,
konsert, pameran seni dll. 

2. Fungsi Sosial
a. Fungsi Sosial Seni di bidang Rekreasi 
Banyak aktivitas seseorang membuat mereka
merasakan kejenuhan sehingga orang tersebut
memerlukan penyebaran seperti berlipur ke tempat
rekreasi objek wisata (rekreasi alam). dan Seni rupa
juga sebagai benda rekreasi seperti seni teater, pameran
lukisan, pagelaran musik, dan pameran bonsai. Arti
seni benda rekreasi adalah seni yang menciptakan
kondisi bersifat penyebaran dan pembaharuan kondisi
yang telah ada.
b. Fungsi Sosial Seni bidang Komunikasi  
Setiap manusia pasti berkomunikasi dengan
bahasa karena merupakan sarana komunikasi paling
efektif dapat dengan mudah dimengerti. Namun bahasa
memiliki keterbatasan karena tidak semua bahasa
dapat dimengerti seluruh orang didunia ini karena
bahasa setiap negara berbeda-beda, maka dari itu
dibutuhkan bahasa universal yang digunakan untuk
berkomunikasi di seluruh dunia ini. Berdasarkan
pernyataan tersebut, seni diyakini dapat berperan
sebagai bahasa universal. seperti affandi yang
berkomunikasi ke seluruh dunia dengan lukisannya,
Shakespare berkomunikasi dengan puisi-puisinya.
Berdasarkan dari contoh nyata tersebut, seni dapat
menembus batasan-batasan verbal, maupun perbedaan
lahiriah setiap orang. 
c. Fungsi Sosial di bidang Pendidikan 
Dalam arti luas, pendidikan adalah suatu kondisi
yang bertransformasi yang mengakitkan kondisi
tertentu menjadi lebih maju. Seni dapat memberikan
pendidikan karena dari setiap pertunjukan seni
terdapat makna  yang disampaikan.  Seni bermanfaat
untuk membimbing dan mendidik mental dan
tingkahlaku seseorang berubah menjadi kondisi yang
lebih maju dari sebelumnya. Dari ha ini, bahwa seni
menumbuhkan pengalaman estetika dan etika.
d. Fungsi Sosial Seni dibidang Rohani 
Menurut Kar Barth bahwa keindahan bersumber
dari Tuhan. Agama merupakan salah satu sumber
insiperasi seni yang berfungsi untuk kepentingan
keagamaan. Pengalaman-pengalaman religi
menggambarkan bentuk nilai estetika.

Tidak hanya itu fungsi nya seni dapat dilihat dibawah


ini.

 Memuaskan batin seniman penciptanya atau


memberikan kepuasan tersendiri 
 Memberikan keindahan yang dinikmati secara luas
berdasarkan penilaian yang berbeda. 
 Menyampaikan nilai-nilai budaya dan ekspresi
seniman 
 Sebagai benda kebutuhan sehari-hari atau benda
praktis 
 Sebagai media atau alat untuk mengenang suatu
peristiwa tertentu 
 Sebagai sarana ritual keagamaan.
D. Macam-Macam Seni Rupa  

Macam-Macam seni dikelomokkan menurut wujud,


massa dan fungsinya yaitu sebagai berikut.. 
1. Macam-Macam Seni Rupa Berdasarkan Wujudnya 

 Seni Rupa Dua Dimensi, adalah seni rupa dengan


karya dua ukuran, yaitu panjang dan lebar. Seni
rupa dua dimensi hanya dapat dilihat dari satu arah
yaitu dari arah depan. Contoh seni rupa dua dimensi
adalah seni lukis, seni batik, sketsa, dan seni
ilustrasi. 
 Seni Rupa Tiga Dimensi, adalah seni rupa yang yang
memiliki tiga ukuran panjang, lebar dan tinggi atau
tebal (memiliki volume). Hasil dari karya seni dapat
dinikmati atau dihayati dari sembarang arah
pandang. Contoh seni rupa tiga dimensi adalah seni
kriya, seni taman, seni bangunan, dekorasi dan lain-
lain. 

2. Macam-Macam Seni Rupa Berdasarkan Massanya 

 Seni Rupa Tradisional, adalah seni rupa yang dibuat


dengan pola, aturan, atau pakem tertentu sebagai
pedoman dalam berkarya seni dan dibuat berulang-
ulang tanpa merubah bentuk aslinya. Aturan-aturan
umum terkait dengan penciptaan bentuk, ola, corak,
penggunaan warna, bahan dan ukuran, Aspek-aspek
berkarya seni seni rupa tradisional misalnya masih
dipertahankan secara turun-temurun, dari generasi
ke generasi sampai sekarang. Sehingga seni rupa
bersifat statis, sejak dulu hingga sekarang bentuk
dan coraknya tidak mengalami perubahan. 
 Seni Rupa Modern, adalah karya seni yang ditandai
dengan munculnya kreativitas untuk mencitakan hal
yang baru yang belum pernah ada sebelumnya.
Unsur kebaharuan menjadi sangat penting dan
harus ada untuk memberikan karya seni rupa
modern yang mengutamakan aspek kreativitas dalam
berkarya sehingga tercipta suatu karya yang baru.
Sehingga seni rupa modern bersifat lebih
individualis. Contoh seni rupa modern berupa
lukisan, grafis, patung dan kriya. 
 Seni Rupa Kontemporer, adalah karya seni yang
pemunculannya dipengaruhi oleh waktu dimana
karya seni tersebut diciptakan. Seni rupa
kontemporer bersifat kekinian dan temporer yang
diangkat dari seni rupa kontemporer mengenai
situasi dan kondisi saat karya tersebut diciptakan
yang biasa untuk ekspresi pribadi seniman dan
mengungkapkan daya fantasi, imajinasi, maupun
dengan cita-cita harapan yang dikaitkan mengenai
situasi dan kondisi kapan karya tersebut diciptakan. 

3. Macam-Macam Seni Rupa Berdasarkan Fungsinya

 Seni Rupa Terapan, adalah seni rupa yang


dihadirkan dari tujuan praktis. Karya yang
digunakan dari benda-benda dengan kebutuhan
sehari-hari masyarakat, seperti senjata, poster,
keramik, rumah dan lain-lain.
 Seni Rupa Murni adalah karya seni rupa yang
diciptakan bukan untuk tujuan digunakan
melainkan untuk mengungkapkan ide dari
penciptanya dan hanya mengutamakan nilai
keindahan. Seni rupa terapan, bebas untuk semua
orang dalam mengungkapkan keinginan, harapan,
impian, khayalan dalam karya seninya

E. Langkah Langkah Dalam Melukis


1. Memunculkan Gagasan

Untuk memunculkan gagasan kreatif, dapat


ditempuh dengan cara :

a. Mempelajari atau membaca buku,


b. Melihat film-film dokumenter tentang lukisan,
c. Mengunjungi kegiatan pameran atau museum,
d. Melihat objek secara langsung, dan
e. Mengembangan imajinasi.

2. Memilih Bahan
Setelah terbentuk/muncul gagasan kreatif
tersebut, langkah selanjutnya adalah memilih bahan
yang akan digunakan, misalnya :

a. Menggunakan kertas gambar/karton dan pastel,


b. Menggunakan kertas gambar/karton dan spidol,
c. Menggunakan kertas gambar dan cat air,
d. Menggunakan kertas gambar dan cat aklirik, dan
e. Menggunakan kain kanvas yang
dibentangkan/bingkai dan cat minyak.

3. Menentukan Teknik
Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam
melukis, diantaranya :

a. Teknik transparan warna (warna tipis),


b. Teknik plakat warna (tebal),
c. Teknik goresan ekspresif dengan menggunakan jari
atau palet,
d. Teknik tebal dan bertekstur (bertekstur warna), dan
e. Teknik timbul.

4. Membuat Sketsa
Setelah bahan dapat ditentukan, langkah
selanjutnya adalah membuat sketsa gambar. Yang
dimaksud sketsa adalah gambar awal yang akan dibuat
lukisan. Sketsa inilah yang nantinya diselesaikan
menjadi sebuah lukisan yang sempurna.

5. Menyempurnakan Lukisan
Tahap melukis yang terakhir adalah
menyempurnakan/menyelesaikan sketsa yang telah
dibuat yaitu dengan cara :
a. Mewarnai sketsa dengan goresan tipis pada objek
pokok (positif) dan latar belakangnya (negatif).
b. Menyempurnakan lukisan dengan kontur,
penyinaran (spot light), penegasan, dan penentuan
gelap terang.

Proses melukis dengan menggunakan bahan yang


satu dengan yang lainnya tidak sama, demikian pula
dengan teknik yang digunakan. Seperti melukis dengan
cat air, melukis dengan pastel, dan melukis dengan cat
minyak, semua itu mempunyai teknik yang berbeda
dalam proses melukisnya.
Pembelajaran 3

Seni Musik
A. Pengantar
Pendidikan kesenian, sebagaimana yang dinyatakan
Ki Hajar Dewantara (dalam Bastomi, 1993: 20),
merupakan salah satu faktor penentu dalam membentuk
kepribadian anak. Pendidikan seni di sekolah, dapat
dijadikan sebagai dasar pendidikan dalam membentuk
jiwa dan kepribadian (berakhlak karimah). Hal ini sejalan
sebagaimana yang dinyatakan oleh Plato (dalam Rohidi,
2000: 5), bahwa pendidikan seni dapat dijadikan dasar
pendidikan, karena untuk membentuk suatu kepribadian
yang baik dilakukan melalui pendidikan seni. Arti lainnya
yaitu bahwa kesenian merupakan elemen yang esensial
dalam pembentukan watak setiap individu dan faktor yang
mendasari setiap penciptaan karya seni, oleh kaena itu
pendidikan seni; sebagai subsistem dalam pendidikan
nasional tidak dapat diabaikan.
Pendidikan seni sebagai mata pelajaran di sekolah
karena pendidikan seni memiliki sifat multilingual,
multidimensional, dan multikultural. Multilingual berarti
seni bertujuan mengembangkan kemampuan
mengekspresikan diri dengan berbagai cara seperti melalui
bahasa rupa, bunyi, gerak dan paduannya.
Multidimensional berarti seni mengembangkan kompetensi
kemampuan dasar siswa yang mencakup persepsi,
pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi, apresiasi
dan produktivitas dalam menyeimbangkan fungsi otak
kanan dan kiri, dengan memadukan unsur logika, etika
dan estetika, dan multikultural berarti seni bertujuan
menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan
berapresiasi terhadap keragaman budaya lokal dan global
sebagai pembentukan sikap menghargai, toleran,
demokratis, beradab dan hidup rukun dalam
masyarakatdan budaya yang majemuk.
Pendidikan seni di sekolah memiliki fungsi dan
tujuan untuk mengembangkan sikap dan kemampuan
agar siswa mampu berkreasi dan peka dalam berkesenian,
atau memberikan kemampuan dalam berkarya dan
berapresiasi seni. Kedua jenis kemampuan ini menjadi
penting artinya karena dinamika kehidupan sosial
manusia dan nilai-nilai estetis mempunyai sumbangan
terhadap kebahagiaan manusia di samping
mencerdaskannya. Materi pendidikan seni di sekolah
mencakup seni musik, seni tari, seni drama, dan seni
rupa.
Dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
tahun 2006 pendidikan kesenian di SD/MI dilaksanakan
melalui mata pelajaran seni budaya dan ketrampilan, yang
didalamnya mencakup sub mata pelajaran seni rupa, seni
musik, seni tari, dan ketrampilan. Sedangkan standar
kompetensi lulusan pembelajaran seni musik sebagai
salah satu mata pelajaran seni budaya dan ketrampilan di
SD/MI adalah: (1) mengapresiasi dan mengekspresikan
karya seni musik dengan memperhatikan dinamika
melalui berbagai ragam lagu daerah dan wajib dengan alat
iringan alat musik sederhana daerah setempat; (2)
mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik
dengan ansambel sejenis dan gabungan terhadap berbagai
musik/wajib, daerah, dan nusantara; dan (3)
mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik
dengan menyanyikan lagu wajib, daerah, dan nusantara
dengan memainkan alat musik sederhana daewrah
setempat (Tim Pustaka Yustisia 2007: 95-96). Oleh karena
itu setelah mengikuti pembelajaran seni musik sebagai
salah satu aspek dalam mata pelajaran seni budaya di
SD/MI, siswa diharapkan memiliki kemampuan untuk
menguasai olah vokal, memainkan alat musik, apresiasi
karya musik serta berketerampilan yang mencakup segala
aspek kecakapan hidup (life skills) yang meliputi
keterampilan personal, keterampilan sosial, keterampilan
vokasional dan keterampilan akademik.

B. Cara Memainkan Alat Musik Gamelan

Gambar: Illustrasi Cara Memainkan Alat Musik Gamelan

Gamelan sebenarnya adalah suatu kesenian musik


yang sangat populer dan berasal dari Bali dan Jawa.
Kesenian musik ini berisi banyak alat musik yang
dimainkan secara bersamaan dengan mengikuti suatu
ritme dan tempo lagu yang dimainkan. Pada artikel kali ini
aku akan membahas beberapa cara memainkan alat
musik gamelan seperti Rebab, Siter, Gendang atau
Kendang, Saron, Suling, dan Gong.

C. Cara Memainkan Alat Musik Rebab

Gambar: Illustrasi Cara Memainkan Alat Musik Rebab


Cara memainkan alat musik Rebab adalah dengan
cara digesek menggunakan alat gesek di bagian senarnya.
Lalu ada juga alat musik lainnya yang memiliki bentuk
yang mirip dengan Rebab yaitu Ohyan, bedanya Ohyan
menggunakan tempurung kelapa sebagai lubang
resonansinya. Ohyan dapat kita temui di daerah-daerah
Bali, Jawa dan juga Kalimantan Selatan.

D. Cara Memainkan Alat Musik Saron

Gambar: Illustrasi Cara Memainkan Alat Musik Saron

Saron atau yang kadang disebut sebagai Ricik ini


adalah alat musik tradisional yang termasuk dalam
kesenian Gamelan dan termasuk dalam
keluarga balungan. Biasanya dalam satu Gamelan
terdapat 4 macam Saron yang dibedakan berdasarkan
nadanya yaitu pelog dan slendro.
Cara memainkan alat musik Saron adalah dengan
dipukul dengan menggunakan alat pukul yang terbuat
dari kayu dan berbentuk seperti palu. Teknik
pemukulannya biasanya harus sesuai dengan nada yang
imbal atau bergantian antara satu dengan yang lain.
Pada saat memainkan Saron, biasanya tangan kanan
digunakan untuk memukul lembaran logam pada Saron
atau yang diberi nama wilahan dengan alat pukulnya, lalu
tangan kiri digunakan untuk meredam dengungan hasil
pukulan sebelumnya dengan cara memegang atau
menekan wilahan setelah dipukul. Nama teknik ini sering
disebut dengan memathet atau pathet.
E. Cara Memainkan Alat Musik Gendang atau Kendang

Gambar: Illustrasi Cara Memainkan Alat Musik Kendang

Ada cara memainkan alat musik Gendang yang aku


akan bahas dibawah ini, berikut adalah caranya :
1. Hal Pertama yang harus dilakukan untuk bisa
memainkan alat musik Gendang yaitu meletakkan
tangan kiri di bagian yang besar pada gendang, lalu
tangan kanan di bagian kecil pada gendang. Pastikan
posisi kalian nyaman dan tidak tegang, semakin
nyaman dan santai akan semakin enak dalam
memainkan Gendang.
2. Untuk tangan yang bagian kanan, pukul
menggunakan jari telunjuk dan manis pada bagian
badan Gendang tersebut. Lalu ketuklah sesuai dengan
irama lagu yang dimainkan, agar bisa mengikuti
ketukan dari irama tersebut kalian harus
mendengarkan dengan seksama dulu lalu ingat baik-
baik ketukannya setelah itu cobalah atau terapkan
ketukan tersebut.
3. Untuk tangan yang bagian kiri, teknik pemukul pada
tangan kiri agak sedikit berbeda karena disini kita
menggunakan ujung jari telunjuk, ujung jari manis dan
telapak tangan bagian bawah untuk memainkannya.
Seluruh tatacara diatas merupakan cara
memainkan alat musik Kendang yang paling benar dan
cara diatas bisa kalian coba dan lakukan sendiri asalkan
kalian memiliki Gendangnya. Pada daerah Jawa mungkin
banyak sekali orang yang mempunyai Gendang di
rumahnya, hal ini bisa jadi karena Gendang sudah dipakai
dan dimainkan sejak zaman kerjaan.

F. Cara Memainkan Alat Musik Suling dan Recorder

Gambar: Illustrasi Cara Memainkan Alat Musik Suling

Suling atau Recorder adalah suatu alat musik yang


paling populer di Indonesia, karena hampir tiap daerah
memiliki alat musik yang bernama Suling ini. Sebenarnya
Suling dan Recorder itu sama bahkan cara memainkan
alat musik Recorder dan cara memainkan alat musik
Suling itu sama, yang membedakan hanyalah Recorder
termasuk dalam alat musik modern dan Suling
merupakan alat musik tradisional.
Seperti yang sudah dibahas diatas, alat musik Suling
dimainkan dengan cara ditiup, alat musik ini cukup
terkenal pada abad ke-14. Langkah-langkah untuk
bermain Suling :
1. Melakukan perisapan
Bagi para pemula kalian jangan langsung menggunakan
Suling yang terbuat dari bambu, gunakanlah Suling
yang terbuat dari plastik dulu.
2. Merakit Suling
Suling terutama yang plastik pada umumnya terbagi
menjadi 3 bagian yaitu yang paling atas untuk meniup,
yang tengah dan berlubang-lubang untuk mengatur
nada dan paling bawah yang berguna untuk keluarnya
udara dan suara. Jika masih terpisah gabungkan
semua bagian tersebut secara perlahan.
3. Memainkan nada pertama
Untuk pertama kali biasanya nada yang sering
digunakan adalah nada dengan kunci B. Pertama-tama
tutup lubang yang ada di bagian belakang dengan ibu
jari pad atangan kiri. Lalu tutup lubang pertama yang
paling dekat dengan bagian untuk meniup
menggunakan telunjuk dari tangan kiri, terakhir coba
tiup perlahan.
4. Pahamilah panduan untuk menempatkan jari-jari
kalian
Untuk memudahkan kalian dalam berlatih ada
panduan yang bisa kalian gunakan. Kita akan
mengumpamakan jari-jari menjadi angka, contohnya
angka 0 untuk ibu jari tangan kiri, 1 untuk jari
telunjuk tangan kiri dan 2 untuk jari tengah tangan
kiri. Contoh penerapannya adalah kita gunakan kunci
B seperti di atas, jari yang digunakan di sini adalah ibu
jari dan jari telunjuk tangan kiri berarti penulisannya
akan seperti 01—–. Jika tertera angka maka jari itulah
yang digunakan untuk menutup sesuai letak lubang
yang berada di bawah jari kita.
5. Pelajari nada-nada yang menggunakan tangan kiri
Nada pertama yang harus kalian pelajari dengan
menggunakan tangan kiri adalah kunci B, A dan G, lalu
ada kunci C’ dan D’. Ada tanda apostrof ( ‘ ), ini berguna
untuk menandakan bahwa nada itu tinggi. Untuk kunci
A jari yang digunakan 012—- dan untuk kunci G
adalah 0123—.
6. Cobalah berlatih memainkan lagu yang lebih
sederhana.
Setelah kalian paham nada-nada dasar pada Suling,
kalian harus mencoba untuk memainkan lagu-lagu
yang mudah seperti lagu Mary Had a Littel Lamb yang
kuncinya B, A, G, A, B, B, A, A, A, B, D, D, B, A, G, A,
B, B, B, A, A, B, A, G.
7. Berlatihlah untuk memainkan nada-nada yang
tinggi.
Untuk memainkan nada yang lebih tinggi ada teknik
yang digunakan yaitu menutup lubang pada bagian ibu
jari dengan 2/3 sampai 3/4 bagian lubang dan tiup
dengan sedikit lebih kencang.
G. Cara Memainkan Alat Musik Gong

Gambar: Illustrasi Cara Memainkan Alat Musik Gong

Gong merupakan alat musik yang termasuk


dalam bagian pada keseniang Gamelan. Gong adalah
alat musik yang harus dimainkan secara hati-hati
karena suara yang dihasilkan sangatlah keras, sehingga
jika ada kesalahan maka akan sangat terdengar. Lalu
untuk cara memainkan alat musik Gong adalah
dengan dipukul menggunakan alat pukul pada bagian
yang menonjol
H. Cara Memainkan Alat Musik Bonang

Gambar: Illustrasi Cara Memainkan Alat Musik Bonang

Dalam cara memainkan alat musik Bonang mungkin


bisa dibilang sama seperti cara memainkan alat musik
Gong, cara memainkannya yaitu dengan dipukul pada
dibagian yang terlihat menonjol. Sebenarnya bentuk
Bonang juga mirip seperti Gong tapi bentuknya lebih kecil
dan disusun secara vertikal.
Bagian-bagian alat musik Bonang yang harus kalian
ketahui yaitu :
 Soko, bagian ini berguna untuk menyangga waditra.
 Benang tali, bagian ini memiliki fungsi untuk
menyangga penclon.
 Papalayu, nama dari bagian belakang dan
depan waditra.
 Pongpok, ujung pangkal dari ancak.
 Palipid, bilah kayu yang diletakan di atas pongpok dan
menjadi sekat antara penclon.

Untuk memainkan alat musik Bonang para pemain


biasanya menggunakan alat pemukul yang bahan
pembuatnya adalah kayu dan pada bagian ujung kayu
tersebut dililitkan kain yang dibentuk bulat, lalu untuk
mengencangkan lilitan tersebut digunakan tali untuk
mengikatnya.
Alat pemukul tersebut ada 2 sehingga kita harus
memainkan Bonang menggunakan dua tangan, teknik
yang digunakan tergantung dari musiknya bisa bergantian
memukulnya atau berbarengan. Bagian yang dipukul
haruslah bagian yang menonjol pada penclon Bonang
I. Cara Memainkan Alat Musik Gitar

Gambar: Illustrasi Cara Memainkan Alat Musik Gitar

Cara memainkan alat musik Gitar yang utama


adalah kita harus mengenali dulu Gitar tersebut apakah
Gitar tersebut termasuk Gitar Klasik, Akustik atau
Elektrik. Lalu kenali bagian-bagian pada gitar, mana yang
body, mana leher, mana fret dan mana senarnya.
1. Pegang Gitar
Pertama peganglah Gitar dulu secara baik dan
benar, sesuaikan apakah kalian kidal atau tidak, jika
kidal urutan senar harus dibalik dan cara memegang
gitarnya pun berbeda.
Lalu cobalah untuk memetik Gitar, jika kalian
bukan kidal maka petiklah senar menggunakan tangan
kanan. Setelah itu cobalah untuk menekan-nekan
senar pada fretmenggunakan tangan kiri.
2. Stem Gitar
Stem Gitar atau menyetel Gitar adalah cara agar
suara yang dihasilkan Gitar tidak fals atau tidak
sumbang lagi, bisa juga digunakan untuk mengatur
nada dasar. Untuk para pemula mungkin akan susah
untuk melakukan stem gitar tanpa bantuan alat, kalian
bisa gunakan alat yang biasa dijual di toko musik atau
aplikasi dari smartphone kalian.
3. Terus Berlatih
Teruslah berlatih terutama untuk menekan senar
pada fret, cobalah semua fret dengan menekan satu-
satu dan petiklah senar yang ditekan tersebut. Ulangi
terus menerus hingga kalian mulai nyaman baik dalam
menekan atau berpindah-pindah dari fret satu
ke fret lainnya.
4. Penempatan Jari
Pada penekanan senar di fret kalian harus
memperhatikan penempatan jari tersebut, tekanlah
pada bagian tengah-tengah fret yang letaknya di tengah
dua pembatas logam antar fret. Hal ini dilakukan guna
menghindari terjadinya suara berdengung, selain itu
selalu tekan senar sekuat tenaga.

J. Cara Memainkan Alat Musik Angklung


Pada umumnya untuk memainkan Angklung kita
harus memegangnya dan digoyangkan untuk
menghasilkan suara. Namun cara memegang dan
memainkan alat musik ini tidak boleh sembarangan,
harus menggunakan teknik-teknik khusus yang akan aku
bahas dibawah ini, karena jika kita salah dalam cara
memegangnya itu bisa menghasilkan suara atau kalian
tidak bisa memainkan alat musik ini dengan baik.
Adapun teknik-teknik dalam memainkan alat musik
angklung yang baik dan benar, berikut adalah cara
memainkan alat musik Angklung:
 Teknik Getaran Panjang merupakan salah satu
teknik memainkan Angklung yang cara memainkannya
adalah dengan menggetarkan Angklung dengan irama
yang panjang dan sesuai dengan nada dari lagu yang
dimainkan. Sehingga nantinya akan menghasilkan
urutan nada yang terus bersambung tanpa henti.
 Teknik Staccato yaitu teknik memainkan Angklung
dengan tidak menggetarkan Angklung seperti biasa
melainkan dengan cara diketuk / diketok. Fungsi dari
teknik ini yaitu untuk menghasilkan nada dengan
irama yang pendek, cara memainkannya adalah dengan
memiringkan sedikit Angklung-nya lalu pada bagian
tabung kecil yang berada di
bawah diketok menggunakan tangan kanan kalian.
 Teknik Tengkep merupakan teknik memainkan
Angklung dengan cara menahan dan juga menutup
tabung kecil yang ada pada Angklung agar tidak ikut
berbunyi. Teknik ini berfungsi untuk menghasilkan
nada atau suara yang halus.

K. Cara Memainkan Alat Musik Piano


Adapun cara memainkan alat musik Piano yang
baik dan benar seperti berikut :
1. Pertama yang harus diperhatikan dalam memainkan
Piano adalah menentukan bentuk atau posisi tangan
yang tepat agar nantinya bisa mempelajari teknik-
teknik yang bahkan susah sekalipun.
2. Mainkan Piano dengan gerakan yang berbeda-beda. Hal
ini dilakukan agar kita bisa menciptakan suatu
koordinasi pada saat kita pindah dari akord satu ke
akord lain, hal ini harus dilakukan secara rutin.
3. Mengenal akord pada Piano. Akord yang ada di Piano
sebenarnya sama saja seperti yang ada di Gitar yaitu C,
F, A, Em, B, dan lain sebagainya. Untuk lebih mudah
dalam mengenali akord pada Piano akan lebih baik jika
dimulai dari akord mayor sampai ke akord minor.
4. Berlatih meletakkan jari pada Piano. Hal ini dilakukan
agar jari-jari kita terbiasa untuk berada di atas Piano,
karena nantinya kita tidak selalu menggunakan 3 jari
saja, ada juga akord yang harus menggunakan lebih
dari 3 jari. Contohnya pada akord Cm7, kita
memerlukan 4 jari untuk memainkannya.
5. Berlatih melemaskan jari. Latihan untuk melemaskan
jari bisa dilakukan dengan sering memainkan Piano
dan mainkan dengan cara berpindah dari akord satu ke
akord lainnya secara terus menerus. Lakukan dengan
perlahan dan benar terlebih dahulu karena jika
kecepatan akan muncul dengan sendirinya jika kita
sudah mulai terbiasa.
6. Berlatih dengan memainkan lagu. Agar kita
lebih enjoy dalam berlatih, pilih lagu yang kalian suka,
ketahui akordnya lalu mainkan sesuai ketukan yang
tepat. Aku sarankan dalam memiliki lagu pilihlah lagu
dengan akord awalan yaitu C untuk lagu yang berjenis
mayor dan untuk lagu yang berjenis minor cari akord
awalan yaitu Am.
7. Berlatih menetapkan irama dan menghitung ketukan.
Latihan ini berfungsi agar nantinya pada saat bermain
kita akan lebih tepat untuk irama dan ketukannya dan
kita akan lebih mudah berkonsentrasi dalam
menentukan panjangnya ketukan pada sebuah lagu.
8. Berlatih secara rutin. Hal ini wajib dilakukan agar
kemampuan kita akan selalu terasah setiap saat dan
akan membuat kita semakin ahli lagi dalam bermain
Piano.
L. Cara Memainkan Alat Musik Biola

Gambar: Illustrasi Cara Memainkan Alat Musik Biola

1. Kencangkan bow / busur (alat penggesek senar


Biola)
 Rambut (bulu) yang ada pada bow biasanya akan
dikendurkan jika sedang tidak dipakai. Oleh karena
itu, kalian harus mengencangkannya terlebih dahulu
sebelum menggunakannya. Caranya sama seperti
kita menyetel senar pada Gitar yaitu dengan
memutar skrup yang ada di bagian ujung bow. Putar
terus sampai ada jarak antara rambut dengan
tangkai bow lebih kurang selebar lingkaran pensil.
 Jangan gunakan jari kita untuk mengukur jaraknya,
karena minyak alami yang dimiliki kulit jari bisa
menempel ke rambut bow. Hal ini dikarenakan
rambut bow harus selalu kering dan jelas harus
bebas minyak agar dapat menghasilkan suara yang
baik.
2. Gosok rambut bow dengan rosin (damar)
 Rosin biasa ada dua jenis, ada yang berwarna gelap
dan ada yang berwarna cerah, tapi dua-duanya sama
aja. Tujuan langkah ini dilakukan yaitu supaya
rambut pada bow menjadi agak lengket dan ketika
digesekkan ke senar pada Biola, bow bisa
mencengkeram senar yang ada pada biola.
 Cara menggosoknya adalah gosok rambut bow
dengan rosin secara lembut dari ujung ke ujung.
Lakukan 3 sampai 4 kali saja, tidak perlu banyak-
banyak, karena jika terlalu banyak yang terjadi
adalah rambut akan menjadi sangat lengket dan
terlalu kuat mencengkeram senar biola dan akan
menghasilkan suara yang terlalu nyaring.
3. Menyetem senar biola
 Langkah selanjutnya adalah melakukan stem biola,
hal ini dilakukan agar nada yang dihasilkan pada
setiap senar tidak fals atau sesuai dengan tangga
nada. Tangga nada pada senar biola urut dari nada
yang terendah hingga tertinggi yaitu G – D – A – E.
 Untuk mempermudah saat melakukan stem
gunakanlah tuner atau peluit nada. Putar pasak
tuning yang ada di bagian ujung leher biola sampai
menemukan nada yang tepat.
4. Cara memegang bow (tongkat gesek)
 Posisikan bagian tengah dari jari telunjuk kalian di
pegangan tongkat yang tersedia (pegangan tongkat
akan terasa sedikit empuk) lalu ibu jari diletakkan di
bagian sebaliknya untuk menahannya. Dan untuk
posisi jari tengah sampai jari kelingking yaitu sejajar
dengan jari telunjuk, dengan posisi jari kelingking
lumayan dilengkungkan.
 Peganglah bow dengan santai dan jangan kaku,
sehingga akan lebih mudah ketika menggesekannya
ke senar biola.
5. Cara memegang Biola
 Memainkan Biola bisa dilakukan dengan berdiri atau
juga duduk, lalu peganglah leher Biola menggunakan
tangan kiri dan letakkan bagian bawah Biola di
tulang bahu dan tempelkan ke leher kalian.
 Jepit atau tahan bagian bawah Biola menggunakan
tulang rahang. Hal ini dilakukan agar Biola tidak
berpindah-pindah tempat dan tetap stabil.
6. Sempurnakan posisi tangan
 Posisikan tangan kiri kalian sedikit dibawah dagu,
agar posisi Biola lurus dan tidak terlalu tinggi atau
terlalu rendah.
 Peganglah Bow dengan tangan kanan dan angkatlah
lengan kalian setinggi mungkin untuk memudahkan
pada saat menggesekan bow ke senar yang bernada
rendah hingga yang tinggi.
 Jika kalian terus menjaga posisi tersebut maka
dengan sendirinya kalian akan nyaman dengan
posisi seperti itu.
7. Mulailah belajar menggesek senar biola
 Untuk pertama kali cobalah untuk menggesek senar
dalam keadaan loss (tidak dipencet). Lakukan
gesekkan yang panjang dan juga pendek secara
berulang-ulang. Lalu cobalah sambil menekan senar,
tidak perlu terlalu keras dahulu, cobalah perlahan-
lahan hingga kalian merasa suara yang dihasilkan
sudah cocok.
 Jika sudah merasa kalian bisa untuk memainkan
Biola sambil menekan senarnya maka langkah
selanjutnya adalah melatih memainkan nada
seperti do-re-mi-fa-sol-la-si baik pada setiap senar
ataupun antara senar
Pembelajaran 4

Seni Tari

A. Pendahuluan
Sekaran ini, nilai-nilai tradisional Indonesia mulai
menurun dan berubah akibat adanya globalisasi. Padahal
Indonesia secara luas dikenal sebagai negara yang
memiliki beragam jenis budaya, tradisi, bahasa, dan
arsitektur. Salah satu budaya Indonesia yang telah
diabaikan saat ini adalah tari tradisional. Generasi muda
lebih memilih untuk berlatih tari modern seperti hip hop
atau tari lainnya yang berasal dari budaya luar.

Seni tari dalam dunia pendidikan, khususnya


pendidikan Sekolah Dasar, mempunyai dampak yang
positif, bukan saja bagi upaya pelestarian seni tari, akan
tetapi juga untuk kepentingan pendidikan itu sendiri.
Pengajaran seni bertujuan untuk: (1) memperoleh
pengalaman seni berupa pengalaman apresiasi seni dan
pengalaman ekspresi seni, (2) memperoleh pengetahuan
seni, misalnya teori seni, sejarah seni, kritik seni dan lain-
lain. Pengajaran seni tari juga menanamkan pengaruh
yang bermanfaat dari kegiatan menari kreatif terhadap
pembentukan kepribadian siswa, bukan untuk
menciptakan tarian-tarian untuk pertunjukan, serta
meningkatkan kreativitas individu dan sebagai media
penggabung antar seni dan budaya serta pengalaman.
Melalui penekanan kreativitas, siswa diberi kesempatan
yang seluas-luasnya di dalam proses pengungkapan gerak
tarinya.
Selama ini pembelajaran tari tradisional lebih
diberikan melalui pola-pola baku sehingga siswa hanya
meniru tarian dari guru saja tanpa sedikit pun siswa dapat
mengeluarkan ide-ide kreativitasnya atau tarian yang
diberikan oleh guru tidak sesuai dengan usianya, sehingga
hal tersebut membuat anak cenderung lebih pasif, lebih
egois dan tidak kreatif,serta kurang percaya diri dalam
berekspresi. Sementara tari dalam pendidikan
menekankan kreativitas dan kebebasan ekspresi.
Kenyamanan psikologis siswa juga penting untuk
menumbuhkan tindakan kreatif.

Pada proses pembelajaran tari, aspek kreativitas


memiliki pengaruh yang besar dalam terciptanya suatu
karya, ditunjang oleh aspek-aspek perkembangan lain
yang sejalan dengan karakteristik yang dimiliki siswa.
Menari seperti kesenian lainnya adalah merupakan
sumber pengetahuan yang dapat diserap, akan tetapi
diperlukan guru tari yang kreatif serta kemampuan dalam
membimbing siswa dalam menanamkan pengaruh yang
bermanfaat dari kegiatan menari terhadap pembentukan
kepribadian anak dan menstimulus kecerdasan siswa. Tari
sebagai pendidikan bagi anak bukanlah merupakan tujuan
akhir, akan tetapi merupakan suatu cara membina
ekspresi artistik anak dengan baik dan kreatif, juga
berguna bagi perkembangan kecerdasan anak secara
wajar, sasaran lainnya adalah membantu proses kreatif
yang memberikan pengalaman pada anak, sehingga
menari dapat menjadi sarana untuk membantu
perkembangan anak secara utuh. Sifat dasar seni pada
umumnya bersifat kreatif, individualitas, nilai
ekspresi/perasaan, keabadian, dan semesta/universal.
Eksistensi pendidikan tidak dapat terlepas dari
adanya lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia salah
satunya adalah Sekolah Dasar (SD). Pendidikan seni tari
adalah salah satu materi yang termuat dalam mata
pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan. Sebagai seorang
calon pendidik maka diperlukan pengetahuan tentang seni
untuk anak usia SD. Keterampilan seorang guru dalam
memahami karakteristik anak usia SD sangat diperlukan
dalam menyampaikan materi ini.

B. Pengertian Seni Tari

Seni tari adalah seni yang mengekspresikan nilai


batin melalui gerak yang indah dari tubuh/fisik dan
mimik. Seni tari secara umum memiliki aspek-aspek
gerak, ritmis, keindahan, dan ekspresi. Selain itu, seni tari
memilki unsur-unsur ruang, tenaga, dan waktu. Ruang
berhubungan dengan posisi, tingkatan, dan jangkauan.
Posisi berhubungan dengan arah hadap dan arah gerak.
Arah hadap, seperti menghadap kedepan, kebelakang,
serong kanan, dan serong kiri. Sedangkan arah gerak,
contohnya menuju kedepan, kebelakang, memutar, atau
zigzag.
Tenaga sangat dibutuhkan dalam seni tari karena
dengan tenaga, tari yang ditampilkan lebih kreatif. Tenaga
dalam seni tari sangat berhubungan dengan rasa dan
emosi, bukan dengan kekuatan otot. Gerakan tari yang
dikendalikan dan diatur dengan tenaga yang berbeda-beda
akan membangkitkan kesan yang mendalam, bukan hanya
bagi penonton, juga bagi si penari.
C. Tari Tradisional

Tari tradisional merupakan bentuk tarian yang


sudah lama ada, diwariskan secara turun-temurun, serta
biasanya mengandung nilai filosofi, simbolis, dan religious.
Sebelum bersentuhan dengan pengaruh asing, suku
bangsa di kepulauan Indonesia sudah mengembangkan
seni tarinya tersendiri. Tari tradisional Indonesia
mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman bangsa
Indonesia. Beberapa tradisi seni tari seperti ; tarian Bali,
tarian Jawa, tarian Sunda, tarian Minangkabau, tarian
Palembang, tarian Melayu, tarian Aceh dan lain-lain.
Bentuk seni tari tradisional untuk siswa sekolah
merupakan salah satu jenis tarian yang terdiri dari
beberapa rumpun yakni ; (1) Rumpun tari permaianan, (2)
Rumpun Tari rakyat, (3) Rumpun tari kreasi, dan (4)
rumpun tari klasik. seperti tari anak rumpun tari
permainan, rumpun tari rakyat, rumpun kreasi dan
rumpun tari klasik memiliki aturan baku yang tidak bisa
dirubah. keberadaan tari anak ini sangat diperlukan
mengingat didalamnya terkandung nilai-nilai untuk
menumbuh kembangkan kepribadian siswa sekolah selain
untuk menumbuh kembangkan kecintaan sejak dini
kecintaan terhadap nilai-nilai tradisi, dan faktor-faktor
lainnya yang dinilai fositif bagi pendidikan. Akan tetapi
sifat aturan baku yang mengikat sepertinya sudah tidak
cocok dengan perkembangan pendidikan saat ini yang
bersifat children centre, namun demikian pada dasarnya
hal ini tentu saja perlu ada upaya yang serius dalam
mengembangkan tari tradisional pada pendidikan tari di
sekolah, sehingga keberadaan tari terutama kehidupan
serta perkembangan tari tradisi dapat sesuai dengan
perkembangan pendidikan yang bersifat children centre
tersebut.
D. Proses Pembelajaran Tari Tradisional
Di dalam proses pembelajaran tari, guru harus dapat
menciptakan suasana kebebasan bergerak kepada siswa
didiknya. Guru diharapkan membimbing siswa dapat
mengungkapkan cara bergerak mereka sendiri yang unik
sesuai dan cara bergerak sesuai dengan perasaannya.
Bentuk kegiatan guru dalam membimbing siswa
didiknya belajar menari, adalah: (1) latihan
mempersiapkan tubuh sebagai alat ekspresi, (2) latihan
gerak kepala, tangan, badan, dan kaki untuk
menumbuhkan kesadaran kepada siswa didiknya bahwa
seluruh anggota badan merupakan sumber gerak tari, (3)
latihan bergerak dengan ritme untuk tujuan
memperkenalkan dan membiasakan siswa menanggapi
birama, tempo dan frase dalam musik iringan tarinya, (4)
latihan bergerak dengan arah untuk tujuan membiasakan
siswa dapat cepat menyesuaikan dengan tempat menari,
(5) latihan bergerak dengan membentuk formasi untuk
tujuan melatih konsentrasi, dapat cepat menyesuaikan
dengan tempat menari dan melatih kemampuan bekerja
sama dalam kelompok.
E. Kesenangan dan Keasyikan Anak untuk Berkreasi
Kegiatan pembelajaran sebaiknya dalam memberikan
materi pelajaran khususnya seni tari harus tepat dalam
menggunakan metode penyampaian materi tari kreatif
untuk menggali sistem motorik dan aktifitas
memfungsikan seluruh gerak dan indra tubuh sesuai
dengan tahap perkembangan siswa didik dengan
berpedoman pada suatu program kegiatan yang telah
disusun sehingga seluruh perilaku dan kemampuan dasar
yang ada pada siswa dapat dikembangkan dengan sebaik-
baiknya. Masa sekolah merupakan masa yang ideal untuk
mempelajari keterampilan motorik dengan benar,
mengingat siswa lebih mudah dan cepat belajar karena
tubuhnya masih sangat lentur serta keterampilan yang
dimilikinya masih terbatas, sehingga keterampilan yang
lentur dikuasai tidak mengganggu keterampilan yang
sudah ada.
Tari kreatif merupakan tarian yang dimainkan
dengan pencarian ide-ide gerak dan alat yang penuh nilai-
nilai dan norma-norma yang berguna bagi anak-anak
untuk memahami dan mencari keseimbangan gerak hasil
pencarian menurut kemampuan dengan penuh kesadaran
atau tanpa adanya paksaan.
Kreativitas merupakan istilah yang banyak
digunakan baik di lingkungan sekolah maupun di luar
sekolah. Biasanya orang mengartikan kreativitas sebagai
daya cipta, sebagai kemampuan untuk menciptakan hal-
hal baru. Untuk itulah hendaknya kita mengetahui serta
memahami dengan jelas akan arti serta makna dari
kreativitas itu sendiri. Berbicara tentang kreativitas,
F. Karakteristik gerak tari siswa SD
Karakteristik siswa SD berbeda-beda sesuai dengan
tingkat perkembangannya. Perbedaan karakteristik siswa
SD tersebut secara global dibedakan antara siswa SD kelas
rendah dan tinggi. Kelompok tersebut mempunyai
perbedaan yang tampak sekali, yang dapat diamati pada
kerakteristik gerak dan karakteristik tarinya. Karakteristik
gerak anak meliputi, sebagai berikut: Menirukan,
Manipulasi, Keseksamaan, Artikulasi, dan Naturalisasi.
Salah Satu Manfaat Tari Bagi Perkembangan Anak
Tari merupakan kegiatan kreatif dan konstruktif
serta menumbuhkan intensitas emosional. Tari dapat
dijadikan aktivitas rekreasi, terapi, juga dapat menjadi alat
ekspresi dan laku estetis, inilah nilainya bagi anak.
Seorang guru yang mengajarkan tari kepada siswa sangat
perlu mengetahui berberapa hal seperti apakah
sebenarnya tarian itu, kegiatan apa saja yang menjadi
program dalam tari, apa sumbangannya bagi
perkembangan dan pendidikan anak. Pengajaran seni tari
memerlukan latihan-latihan dan teknik yang sesuai
dengan perkembangannya untuk menemukan kekuatan,
fleksibilitas, keseimbangan dan ketepatan, dengan tujuan
untuk dapat mengontrol dan mengkoordinir kegiatan gerak
anak. Pengalaman tari secara mendasar memungkinkan
anak-anak untuk menemukan kekuatan sebagai alat
komunikasi serta bagaimana ia dapat membangunnya
menjadi bentuk-bentuk yang sederhana sebagai simbol-
simbol ekspresi. Bagi anak gerak-gerak ritmis sekaligus
merupakan kebutuhan organis dan kesenangan yang
konstan. Tari bagi anak-anak adalah sangat perlu
walaupun kadang hanya untuk kesenangan saja dan bila
dikehendaki akan mudah sekali merangsang kreatif anak
yang sering kali aneh dan lucu.
Tujuan utama dari tari adalah agar anak dapat
menemukan hubungan antara tubuh dan seluruh
eksistensinya sebagai manusia. Menari seperti kesenian
lainnya adalah merupakan sumber pengetahuan, yang
dapat diserap, akan tetapi diperlukan kedisiplinan serta
kemampuan mengungkapkan irama dalam bentuk-bentuk
yang jelas, agar dapat diambil manfaatnya. Tujuan lain
dari tari adalah menanamkan pengaruh yang bermanfaat
dari kegiatan menari terhadap pembentukan kepribadian
anak, dan bukan untuk menciptakan tari untuk
kepentingan seni pertunjukan. Tari bagi anak bukanlah
merupakan tujuan akhir, akan tetapi merupakan suatu
cara membina ekspresi artistik anak dengan baik dan
kreatif, juga berguna bagi perkembangan bakat anak
secara wajar.
Tari untuk anak penilaiannya bukanlah mengenai
baik buruknya tarian, melainkan sasarannya adalah
membantu proses kreatif yang memberikan pengalaman
pada anak, sehingga dapat menjadi sarana untuk
membantu perkembangan anak secara utuh. Melalui
media tubuhnya, anak akan mendapat kepuasan dalam
proses perkembangan fisik dan jiwa anak sebagai
eksistensi dirinya dalam bersosialisasi. Disinilah peran
guru tari sangat penting dalam perkembangan anak,
melalui tari diharapkan guru dapat mengembangkan sifat
dasar anak yang aktif, kreatif dan inovatif dalam proses
belajarnya.

G. Langkah-langkah dalam menyusun Tarian

Menyusun sebuah karya tari bukanlah pekerjaan


yang sulit. Namun, dalam penyusunan karya tari
diperlukan kreativitas dan keuletan. Perhatikan langkah-
langkah penyusunan karya tari berikut ini:

a. Menentukan tema

Tema merupakan sumber pembuatan karya tari.


Pada uraian subbab A, kamu telah banyak mempelajari
tema tari. Hal terpenting dalam pemilihan sebuah tema,
yaitu tema itu harus dapat ditarikan.

b. Eksplorasi gerak tari

Langkah selanjutnya adalah mengeksplorasi


berbagai gerak tari. Pada kegiatan ini, penata tari atau
penyusun tari mencari gerak-gerak untuk dibuat menjadi
gerak-gerak tari yang sesuai dengan tema tarinya. Jika
karya tari yang dibuat memerlukan alat untuk melakukan
gerak tari, pada saat bereksplorasi juga perlu
menggunakan alat. Gerak merupakan unsur utama dalam
karya tari. Jika gerak-gerak tari hasil eksplorasi telah
disusun menjadi sebuah karya tari, sebaiknya segera
berlatih untuk memperagakan.
Dalam berlatih memperagakan gerak tari harus
memerhatikan beberapa hal berikut:
1)   Sikap badan dalam melakukan gerak tari.
2)   Kesesuaian gerak dengan iringan tari.
3)   Penghayatan terhadap gerak yang dilakukan.

c. Menyiapkan iringan tari


Iringan tari merupakan unsur pendukung dalam
karya tari. Namun, tari tanpa iringan bagaikan sayur
tanpa garam. Oleh karena itu, iringan harus dipersiapkan
sungguh-sungguh. Untuk membuat iringan tari, biasanya
dibantu oleh penata iringan. Penata iringan bertugas
membuat iringan tari sesuai dengan kehendak penata tari.
Iringan tari harus sesuai dengan tema tari dan gerak-gerak
tarinya.

Berikut ini langkah-langkah membuat iringan tari:

1) Penata tari memberitahukan kepada penata iringan


tentang tema tari dan gerak-gerak tari yang telah
dibuatnya.
2) Penata iringan menentukan alat musik yang akan
digunakan untuk mengiringi karya tari.
3) Penata iringan membuat pola iringan untuk
membunyikan alat-alat musik sesuai dengan tema tari.
4) Para pemain musik untuk iringan tari berlatih
membunyikan alat-alat musik.
5) Para penari dan pemain musik menggabungkan antara
gerak dan iringan sampai sesuai.
d. Menyiapkan pendukung-pendukung lainnya
Unsur pendukung karya tari ada banyak macamnya,
sebagaimana yang sudah kita bicarakan di depan. Dalam
penyusunan sebuah karya tari, semua unsur pendukung
tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan. Semuanya harus dipersiapkan secara matang
sesuai dengan tema tarinya
Pembelajaran 5

Prakarya
A. Kerajinan Tangan dari Botol Bekas Berbentuk Pot
Bunga

blog.melindacare.com

Bahan dan Peralatan yang Dibutuhkan

 Botol plastik bekas


 Pisau
 Hiasan untuk mata
 Pupuk/tanah untuk menanam
 Tanaman

Cara Membuat Kerajinan Tangan dari Botol Bekas


Berbentuk Pot Bunga

1. Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan


2. Setelah semua sudah terkumpul, langkah
selanjutnya adalah memotong botol plasting dengan
pisau.
3. Ukurannya dikira-kira saja atau lihat pada gambar.
4. Beri sedikit hiasan sesuai keinginan. Jika ingin
sesuai contohnya, tempelkan saja tutup botolnya
sebagai mulut dan tambahkan mata boneka, lalu
tempel.
5. Jangan lupa untuk melubangi bagian bawah botol
agar air tidak mengendap di dalam botol.
6. Masukkan botol pupuk dan tanah ke dalam botol.
7. Masukkan bibit tanaman yang ingin di tanam.

B. Kerajinan Tangan dari Botol Berbentuk Sapu

solutionis.me

Bahan dan Peralatan yang Dibutuhkan

 Botol bekas
 Gunting/pisau
 Kawat/tali
 Kayu

Cara Membuat Kerajinan Tangan dari Botol


Berbentuk Sapu

1. Kumpulkan terlebih dahulu bahan dan peralatan


yang dibutuhkan.
2. Setelah terkumpul, potong botol menjadi dua sesuai
dengan contoh di atas.
3. Jika ingin sapu kuat, sediakan dua botol bekas.
4. Setelah dipotong menjadi dua, potong lagi seperti
sapu.
5. Gabungkan botol agar lebih kuat.
6. Tambahkan kayu untuk pegangannya.
7. Ikat kayu dan botolnya menggunakan kawat atau
tali. Alangkah baiknya menggunakan kawat saja biar
lebih kuat dan awet.
8. Sapu dari botol bekas siap untuk digunakan.

C. Kerajinan Tangan dari Botol Bekas Berbentuk Lampu


Hiasaksaraalam.comkeripik.co.id

Bahan dan Peralatan yang Dibutuhkan

 Botol bekas
 Sendok plastik
 Lampu lengkap
 Pisau
 Obeng
 Lem
 Cat
 Tiang untuk tempat berdirinya lampu
Cara Membuat Kerajinan Tangan dari Botol
Berbentuk Lampu Hias

1. Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan.


2. Langkah Selanjutnya, potong botol plastik sesuai
dengan gambar di atas.
3. Potong-potong sendok plastik sesuai pada gambar.
4. Satukan botol dengan sendok agar terlihat indah
menggunakan lem.
5. Cat sendok yang sudah ditempelkan.
6. Potong-potong botol membentuk seperti daun nanas
seperti gambar di atas, lalu dicat.
7. Pasang lampunya dan tiang untuk berdiri.
8. Lampu hias dari botol bekas siap untuk digunakan.

D. Kerajinan Tangan dari Botol Bekas Berbentuk Gelas

denys-fajar.blogspot.com

Bahan dan Peralatan yang Dibutuhkan

 Botol bekas
 Pisau untuk memotong botol
 CD kepingan
 Lem/solasi
Cara Membuat Kerajinan Tangan dari Botol Bekas
Berbentuk Gelas

1. Kumpulkan terlebih dahulu bahan dan peralatan


yang dibutuhkan
2. Potong botol bekas sesuai pada gambar
(memotongnya berombak).
3. Gabungkan CD kepingan dengan botol bagian
tutupnya dengan lem atau solasi.
4. Gelas dari botol bekas siap untuk digunakan.

E. Kerajinan Tangan dari Botol Bekas Berbentuk Pohon

model-interior.com

Bahan dan Peralatan yang Dibutuhkan

 Botol bekas
 Benang
 Paku
 Cat
 Papan
 Lem
Cara Membuat Kerajinan Tangan dari Botol Bekas
Berbentuk Pohon

1. Kumpulkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan.


2. Potong terlebih dahulu papan berbentuk batang
pohon.
3. Gabungkan papan yang sudah dipotong dengan
lem.
4. Potong lagi papan yang difungsikan sebagai ranting
pohon.
5. Gabungkan papan berbentuk batang pohon dengan
papan berbentuk ranting pohon.
6. Langkah selanjutnya membuat daun-daunnya
dengan memotong botol bekas bagian ujung
bawahnya.
7. Berikan warna bagian bawah botol bekas sesuai
pada gambar.
8. Lubangi bagian bawah botol bekas tersebut dengan
paku.
9. Masukkan tali ke dalam lubang tersebut. Hal ini
untuk menempelkan ke papan yang berbentuk
seperti ranting pohon.
10. Tempelkan/ikat botol dengan ranting pohon.
11. Susunlah hingga membentuk pohon yang
sempurna.

F. Kerajinan Tangan dari Botol Bekas Berbentuk Tas

kreasitangan.com

Bahan dan Peralatan yang Dibutuhkan

 Botol bekas
 Lem
 Cutter
 Resleting
 Tali
Cara Membuat Kerajinan Tangan dari Botol Bekas
Berbentuk Tas

1. Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan.


2. Potong botol bekas seperti pada gambar
(menggunakan dua botol).
3. Lubangi bagian tengahnya untuk tali.
4. Satukan kedua potongan botol dengan resleting.
Cara menyatukannya dengan menggunakan lem.
5. Masukkan tali pada lubang yang sudah dibuat.
6. Tas dari botol bekas siap untuk digunakan.

G. Kerajinan Tangan dari Koran Bekas Berbentuk


Keranjang

www.kaskus.co.id

Bahan dan Peralatan yang Dibutuhkan


 Koran bekas
 Gunting
 Tali
Cara Membuat Kerajinan Tangan dari Koran Bekas
Berbentuk Keranjang

1. Siapkan koran bekas dalam jumlah banyak.


2. Potong memanjang koran bekas dengan ukuran yang
sama.
3. Lipat memanjang potongan koran tersebut.
4. Susun lipatan koran seperti menganyam hingga
berbentu keranjang.
5. Agar lebih kuat, ikat bagian ujung atas keranjang
menggunakan tali.

H. Kerajinan Tangan dari Koran Bekas Berbentuk Jam


Dinding

kerajinantanganbagus.blogspot.com

Bahan dan Peralatan yang Dibutuhkan


 Koran bekas atau majalah bekas
 Gunting
 Jarum
 Benang
 Kepingan CD
 Mesin jam lengkap dengan jarum jamnya

Cara Membuat Kerajinan Tangan dari Koran Bekas


Berbentuk Jam Dinding

1. Sediakan bahan dan peralatan yang dibutuhkan.


2. Gulung-gulung koran atau majalah bekas seperti
pada gambar di atas.
3. Lipat menjadi dua gulungan koran atau majalah
tersebut.
4. Lubangi dengan jarum dan masukkan benangnya.
5. Rangkai gulungan koran atau majalah tersebut
menggunakan benang hingga membentuk lingkaran
seperti pada gambar.
6. Letakkan kepingan CD tepat di tengah-tengah
lingkaran.
7. Berikan angka pada kepingan CD tersebut.
8. Pasang mesin jam beserta jarum jamnya.
9. Berikan baterai jam dan pastikan jam dinding
berfungsi dengan baik.
10. Kerajinan tangan dari koran bekas berbentuk jam
dinding siap untuk dipasang.

I. Kerajinan Tangan dari Koran Bekas Berbentuk


Tempat Tissue

bisnisukm.com

Bahan dan Peralatan yang Dibutuhkan

 Koran bekas atau majalah bekas


 Gunting
 Lakban hitam
 Lem kertas

Cara Membuat Kerajinan Tangan dari Koran Bekas


Berbentuk Tempat Tissue

1. Siapkan terlebih dahulu bahan dan peralatan yang


dibutuhkan.
2. Gulung-gulung koran bekas tersebut sebanyak-
banyaknya (setiap gulungannya memiliki besaran
yang sama).
3. Gulungan dibuat dengan dua ukuran. Ukuran
pertama lebih panjang untuk bagian bawah dan atas
kotak dan ukuran kedua lebih pendek untuk bagian
samping kotak.
4. Susun gulungan pertama terlebih dahulu
membentuk persegi panjang.
5. Gunakan lem agar tidak mudah lepas.
6. Buatlah dua susunan untuk bawah dan atas kotak.
7. Susunan untuk bagian atas dilubangi untuk tempat
mengambil tissue-nya.
8. Berikan lakban pada samping lubang seperti pada
gambar di atas.
9. Susun juga gulungan kedua membentuk persegi
panjang dan persegi.
10. Gunakan lem agar tidak mudah lepas.
11. Gabungkan bagian bawah dan bagian samping
menggunakan lakban.
12. Setelah itu, gabung pula bagian atasnya
menggunakan lakban juga.
13. Pastikan semuanya sudah kuat.
14. Kerajinan tangan dari koran bekas berbentuk kotak
tissue siap untuk digunakan.

J. Kerajinan Tangan dari Koran Bekas Berbentuk Pita

kerajinantanganbagus.blogspot.com
Bahan dan Peralatan yang Dibutuhkan

 Koran bekas (lebih bagus menggunakan majalah


bekas)
 Gunting
 Pewarna

Cara Membuat Kerajinan Tangan dari Koran Bekas


Berbentuk pita

1. Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan.


2. Langkah selanjutnya adalah membuat pita bagian
tengah.
3. Lipat koran bekas membentuk seperti sayap kupu-
kupu (lihat pada gambar).
4. Lipat juga koran bekas untuk pengikat bagian
tengahnya. Bentuk bagian ujungnya agar terlihat
lebih bagus (lihat gambar).
5. Ikatkan dibagian tengahnya.
6. Kerajian tanfan dari koran bekas berbentuk pita siap
untuk digunakan.

K. Kerajinan Tangan dari Koran Bekas Berbentuk


Mangkok

kerajinantanganbagus.blogspot.com
Bahan dan Peralatan yang Dibutuhkan

 Koran bekas
 Benang (untuk mempermudah dalam penyusunan)

Cara membuat Kerajinan Tangan dari Koran Bekas


Berbentuk Mangkok

1. Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan.


2. Lipat-lipat koran bekas tersebut.
3. Setiap lipatan harus memiliki ukuran yang sama.
4. Susun seperti membuat anyaman hingga
membentuk seperti mangkuk.
5. Gunakan tali untuk mempermudah dalam
penyusunan.
6. Kerajinan tangan dari koran bekas berbentuk
mangkuk siap untuk digunakan.
L. Kerajinan Tangan dari Kardus Bekas Berbentuk
Celengan

blogoinformasi.com

Bahan dan Peralatan yang Dibutuhkan

 Kardus bekas
 Gunting
 Paku
 Tali
Cara Membuat Kerajinan Tangan dari kardus
Bekas Berbentuk Celengan

1. Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan.


2. Potong kardus menggunakan gunting membentuk
seperti salib.
3. Lubangi bagian samping menggunakan paku.
4. Bentuk hingga berbentuk kotak.
5. Ikat menggunakan tali pada setiap sisi yang sudah
dilubangi.
6. Buatlah lubang pada bagian atas untuk
memasukkan uang.
7. Kerajinan tangan dari kardus bekas berbentuk
celengan siap untuk digunakan.

M. Kerajinan Tangan dari Sedotan Berbentuk Bunga

www.miung.com

Bahan dan Peralatan yang Dibutuhkan

 Sedotan
 Gunting
 Lem perekat
 Pot bunga
Cara Membuat Kerajinan Tangan dari Sedotan
Berbentuk Bunga

1. Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan.


2. Potong sedotan dengan ukuran yang sama.
3. Lipat dan gabungkan hingga membentuk bunga.
4. Berikan tangkai. Tangkainya bisa menggunakan
sedotan yang keras.
5. Gunakan lem untuk menyatukan tangkai dan
bunganya.
6. Masukkan kedalam pot bunga.
7. Bunga dari sedotan siap untuk dipajang.

Anda mungkin juga menyukai