A. Jenis Seni
Pengertian seni akan terus berkembang seiring berkembangnya teknologi penciptaan rasa yang ada dalam
diri manusia, oleh karena itu sekarang ini terdapat berbagai macam jenis jenis seni yang ada. Berikut
macam macam seni saat ini.
Seni tari adalah hasil ciptaan manusia yang mengkreasikan gerakan tubuh dalam menghasilkan keindahan
bagi yang melihatnya. Dengan seni tari, manusia menggunakan bagian bagian tubuh mereka seperti
tangan, kaki, mata, badan dan lainnya dalam mengkomunikasikan ekspresi rasa dan bentuk keindahan.
Seni tari sering digabungkan dengan seni musik dan seni rupa untuk melengkapi penyampaian rasa yang
ada.
d. Seni Teater
Seni teater adalah hasil ciptaan manusia dalam menvisualisasikan imajinasi atau gambaran gambaran
yang ada dalam pikirannya yang berhubungan dengan tingkah laku manusia baik sebagai individu,
kelompok ataupun bermasyarakat. Seni teater, layaknya seni tari sering diisi oleh seni rupa dan seni musik
dan bahkan juga memasukkan seni tari sehingga pesan yang diinginkan dapat tersampaikan kepada
penikmat seni itu sendiri.
e. Seni Sastra
Seni sastra adalah segala bentuk hasil daya kreasi manusia yang dinikmati segi visual dan dari makna
yang dimilikinya. Hal ini dikarenakan seni sastra menggambarkan keindahan dalam bentuk kata kata, baik
itu dituliskan ataupun disuarakan. Contohnya tulisan, puisi dan kaligrafi.
Gambar 9. Beberapa Novel Karya Anak Bangsa
B. Fungsi Seni
a. Fungsi Religi/Keagamaan
Karya seni sebagai pesan religi atau keagamaan. Contoh : kaligrafi, busana muslim/muslimah, dan
lagu-lagu rohani. seni juga sering digunakan untuk sebuah upacara kelahiran, kematian,
pernikahan dsb. contohnya : gamelan dalam upacara Ngaben di Bali (gamelan luwang, angklung
dan gambang)
b. Fungsi Pendidikan
Seni sebagai media pendidikan dapat dilihat dalam musik, misalkan Ansambel karena didalamnya
terdapat kerjasama, atau Angklung dan gamelan pun ada nilai pendidikannya karena kesenian
tersebut terdapat nilai sosial, kerjasama dan disiplin. karya seni yang sering digunakan untuk
pelajaran/pendidikan seperti : gambar ilustrasi buku pelajaran, film ilmiah/dokumenter, poster, lagu
anak-anak, alat peraga IPA, dsb.
c. Fungsi Komunikasi
Seni dapat digunakan sebagai alat komunikasi seperti, kritik sosial, gagasan, kebijakan dan
memperkenalkan produk kepada masyarakat. bisa dilihat dalam pagelaran wayang kulit, wayang
orang dan seni teater ataupun poster, drama komedi dan reklame.
d. Fungsi Rekreasi/Hiburan
Seni yang berfungsi sebagai sarana melepas kejenuhan atau mengurangi kesedihan yang khusus
pertunjukan untuk berekspresi ataupun hiburan.
e. Fungsi Artistik
Seni yang berfungsi sebagai media ekspresi seniman dalam menyajikan karyanya tidak untuk hal
yang komersial, seperti : musik kontenporer, tari kontenporer, dan seni rupa kontenporer. (seni
pertunjukan yang tidak bisa dinikmati pendengar/pengunjung, hanya bisa dinikmati oleh para
seniman dan komunitasnya)
1. Titik
Titik merupakan unsur seni rupa paling dasar dalam seni rupa yang paling kecil. Segala wujud
dan bentuk seni rupa dimulai dari titik. Dalam membuat seni rupa dibutuhkan adanya titik yang
digunakan untuk membentuk garis, atuapun suatu bidang. Sehingga titik menjadi pusat
perhatian tersendiri.
2. Garis
Garis merupakan unsur seni rupa selanjutnya yang merupakan hasil dari penggabungan daru
unsur titik. Garis ini menjadi sebuah goresan atua batasan dari suatu benda,ruang, bidang,
warna. Garis memiliki dimensi yang memanjang dan cenderung memiliki arah tertentu. Garis
memiliki bebrapa sifat, yang diantaranya seperti , panjang, pendek, tipis, lurus, horizontal,
vertika, ombak, melengkung, miring, halus, tebal, patah-patah dan jenis garis lainnya.
3. Bidang
Bidang merupakan unsur yang terbentuk atau yang dibentuk dari hubungan beberapa garis.
Dalam bidang mempunyai dimensi panjang dan lebar atau disebut dengan pipih. Bidang terdiri
dari beberapa macam, diantaranya biomorfosis (organis), bidang geometris. bidang tak
beraturan serta bidang bersudut. Bidang terbentuk karena adanya dua ujung garis yang saling
bertemu atau dapat juga terbentuk karena sapuan warna. Dalam seni rupa terdapat beberapa
bidang dasar, diantaranya yaitu bidang segiempat, segitiga, lingkaran, trapesium, oval dan
lainnya.
4. Bentuk
Bentuk adalah unsur seni rupa yang terbentuk karena gabungan dari berbagai bidang. Bentuk
terbagi menjadi dua, yaitu bentuk bangun (shape) dan bentuk plastis (form).
Bangun (shape) merupakan bentuk benda polos, seperti yang nampak oleh mata seperti
kotak, bundar, ornamental dan bentuk shape lainnya. Sedangkan bentuk plastis adalah bentuk
benda yang terlihat dan bias dirasakan karena terdapat unsur nilai (value) dari benda tersebut,
misalnya, meja,kursi, lemari dan lainnya
5. Tekstur
Tekstur adalah unsur seni rupa yang merupakan keadaan suatu permukaan bidang atau
permukaan benda pada sebuah karya seni rupa. Tekstur terdiri atas dua jenis yaitu nyata dan
semu. Tekstur semu adalah kesan yang berbeda antara penglihatan dan perabaan terhadap
sifat dan keadaan permukaan bidang benda karya seni rupa. Sedangkan tekstur nyata adalah
nilai raba yang sama antara penglihatan dan rabaan.
6. Ruang
Ruang adalah unsur seni rupa yang memiliki dua sifat, yaitu seni rupa dua dimensi dan tiga
dimensi. Dalam karya dua dimensi ruang dapat bersifat semu sedangkan dalam senirupa tiga
dimensi ruang bersifat nyata. Unsur ruang pada karya seni dua dimensi bersifat semu / maya
karena didapat melalui penggambaran yang terkesan cekung, pipih, menjorok, datar,
cembung, dan lain sebagainya.
7. Gelap Terang
Gelap terang merupakan unsur senirupa yang bergantung pada intensitas cahaya. Jadi
semakin besar intensitas cahaya yang didapat maka akan semakin terang, sedangkan jika
intensitas cahaya yang didapat kecil maka akan semakin gelap.
Warna Primer, terdiri atas merah, kuning, dan biru. Pengertian warna primer adalah
warna dasar atau warna pokok yang tidak dapat diperoleh dari campuran warna lain.
Warna Sekunder, seperti ungu, oranye dan hijau adalah jenis pigmen yang dapat
diperoleh dari mencampur kedua warna primer dalam takaran tertentu.
Warna Tersier, yakni warna yang dihasilkan melalui pencampuran warna sekunder
Warna analogus, yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan dalam lingkaran
warna, misalnya deretan dari warna ungu menuju warna merah, deretan warna hijau
menuju warna kuning, dan lain-lain,
Warna komplementer, yakni warna kontras yang letaknya berseberangan dalam
lingkaran warna, misalnya, kuning dengan ungu, merah dengan hijau, dan lain-lain.
8) Timbre adalah kualitas atau warna bunyi. Unsur seni musik satu ini keberadaannya sangat
dipengaruhi sumber bunyi dan cara bergetarnya. Timbre yang dihasilkan alat musik tiup pasti akan
berbeda dengan timbre yang dihasilkan dari alat musik petik, meskipun keduanya dimainkan dalam
nada yang sama.
Unsur Seni Tari
1. Wiraga (raga)
Wiraga dalam bahasa Jawa berarti raga, yang dalam konteks seni tari biasa dikenal dengan gerakan.
Tarian harus menonjolkan gerakan tubuh yang dinamis, ritmis, dan estetis. Meskipun, memang tidak
semua gerakan dalam suatu seni tari memiliki maksud tertentu. Gerak biasa atau gerak murni adalah
gerakan dalam sebuah tarian yang tidak memilki maksud tertentu, sedangkan gerak maknawi adalah
gerakan dalam sebuah tarian yang memiliki makna mendalam dan memiliki maksud tertentu.
Secara umum, melalui gerakan penari, penonton bisa menebak karakter yang dimainkan. Misalnya gerak
memutar pergelangan tangan pada tari yang dibawakan oleh wanita memiliki arti keluwesan atau
kelembutan. Begitu pula gerakan berdecak pinggang pada tari yang dibawakan oleh pria bisa memiliki arti
wibawa dan kekuasaan.
Tanpa gerakan, sebuah seni tari tidak memiliki makna dan menjadi hampa karena memang yang namanya
tari harus ada unsur gerakan. Maka dari itu, wiraga termasuk ke dalam unsur utama sebuah seni tari.
2. Wirama (irama)
Tidak mungkin sebuah seni tari hanya melulu penari bergerak kesana kemari tanpa adanya musik yang
mengiringi. Musik berfungsi untuk mengiringi gerakan penari. Dengan adanya musik, suatu gerakan akan
lebih memiliki makna karena tercipta suasana tertentu.
Seorang penari harus bisa menari sesuai dengan irama, ketukan, dan tempo pengiringnya sehingga bisa
harmonis dan estetis di mata penonton. Selain itu, irama juga bisa sebagai isyarat bagi penari kapan harus
memulai atau mengganti sebuah gerakan. Hal ini sangat berguna ketika sebuah tarian dibawakan oleh
banyak penari sehingga setiap penari tidak tergantung gerakannnya pada penari lain tetapi bisa
menyamakan sendiri dengan irama pengiring.
Irama yang digunakan bisa berupa rekaman (biasa digunakan untuk kepentingan pendidikan) ataupun
iringan langsung dari instrumen musik (seperti gamelan, kecapi, atau alat musik tradisional lain). Namun,
tidak menutup kemungkinan irama yang mengiringi tarian berupa tepukan tangan, hentakan kaki, maupun
nyanyian. Apapun bentuknya, irama digunakan sebagai pelengkap sebuah gerakan tari. Meskipun
berfungsi sebagai pengiring, irama juga termasuk ke dalam unsur utama.
3. Wirasa (rasa)
Seni tari harus bisa menyampaikan pesan dan suasana perasaan kepada penonton melalui gerakan dan
ekspresi penari. Oleh karena itu, seorang penari harus bisa menjiwai dan mengeskpresikan tarian tersebut
melalui mimik wajah dan pendalaman karakter. Sebagai contoh, apabila karakter yang dimainkan adalah
gadis desa yang lembut maka selain gerakan yang lemah gemulai, penari juga harus menampilkan mimik
wajah yang mendukung.
Unsur ini akan makin menguatkan suasana, karakter, dan estetika sebuah seni tari bila dikombinasikan
dengan irama dan gerakan yang mendukung. Dengan adanya rasa dalam sebuah tari, penonton bisa
makin mudah menangkap maksud tertentu yang ingin disampaikan oleh penari. Maka, unsur rasa ini tidak
dapat terlepas dari unsur esensial seni tari. Tanpa adanya rasa, makna tarian tidak akan dapat
tersampaikan kepada penonton.
Tidak mungkin sebuah pertunjukkan tarian menampilkan penari dengan kostum dan riasan seadanya.
Pasti ada riasan khusus dan kostum yang sesuai dengan tarian dan karakter yang dibawakan oleh penari.
Unsur ini mendukung terciptanya suasana tarian dan menyampaikan karakter serta pesan secara tersirat.
5. Pola Lantai
Tarian akan indah apabila penari bisa menguasai pola lantai. Tidak hanya melulu berada di tengah
panggung tapi juga bergerak kesana kemari sehingga tidak membuat penonton bosan karena monoton.
Hal ini juga sangat penting untuk tarian yang dibawakan oleh banyak penari supaya antar penari tidak
saling bertabrakan sehingga gerakan yang ditampilakan dapat selaras, kompak, dan teratur.
6. Setting Panggung
Seni pertunjukkan tari yang baik akan memperhatikan pengaturan panggungnya. Hal ini penting karena
dengan adanya panggung yang sesuai tarian, tidak terlalu sempit, dan tertata rapi akan menimbulkan
kesan pada penonton. Setting panggung yang dimaksud juga termasuk pencahayaan. Sekiranya,
panggung sendratari tidak terlalu terang tetapi juga tidak terlalu gelap. Intinya, penata ruangan harus bisa
menyesuaikan dengan tari yang akan dibawakan.
7. Properti
Dalam tarian tertentu, penari akan membawa properti. Properti ini merupakan alat pendukung seperti
selendang, piring, payung, lilin. Meskipun memang tidak semua tarian menggunakan properti, unsur ini
juga perlu diperhatikan untuk mendukung visualisasi tarian.
Dengan adanya aksesoris penunjang, penonton makin yakin bahwa tarian yang dibawakan telah
dipersiapkan sebaik-baiknya. Selain itu, juga ada aksesoris penunjang yang memudahkan penonton untuk
mengetahui karakter tarian yang dibawakan.
Unsur intrinsik
Unsur instrinsik ialah unsur yang membangun suatu drama. Dapat dikatakan, unsur ini ialah komponen
yang terdapat di dalam suatu drama. Bagan- bagian yang membangun suatu drama.
Adapun komponen-komponen yang membangun suatu drama yang dikatakan sebagai unsur instrinsik
ialah:
Judul
Judul merupakan nama suatu drama, atau hal apapun. Dalam karya seni, judul memiliki peranan
penting yang dapat menunjukkan isi cerita secara singkat. Selain itu, dengan melihat judul, kita
akan mengetahui beberapa hal atau jalan cerita dari suatu drama. Judul dapat menunjukkan siapa
tokoh utama dalam drama tersebut, alur cerita, dan sebagainya.
Tema
Tema merupakan keseluruhan dari cerita yang dibuat tema adalah ide pokok yang menjadi dasar
atau pokok utama dari drama. Dapat dikatakan tema sebagai “akar” pada suatu drama. Dengan
bertolakkan dari tema, unsur-unsur instrinsik drama dikembangkan dan dikarang sedemikian rupa
mengikuti tema yang telah ditentukan, seperti alur, pertokohan, latar, gaya bahasa, judul, dan
lainya.
Plot
Plot atau Alur disebut juga sebagai jalan cerita yang disusun sedemikian rupa dari tahapan-
tahapan peristiwa sehingga membentuk rangkaian cerita. Tahapan-tahapan dalam alur meliputi
a. Tahapan awal, pada tahapan awal ini merupakan tahapan pengenalan tokoh- tokoh cerita
serta perwatakan, latar, dan lain sebaginya.
b. Pemunculan konflik, tahap selanjutnya penonton diajak pada pengenalan konflik. Pada tahap
ini, konflik yang merupakan bumbu agar suatu drama lebih menarik akan terjadi. Konflik-
konflik ini tentunya melibatkan semua pemain (tokoh). Dalam tahap ini pula penonton akan
mengenal alur dari cerita yang dibuat
c. Komplikasi, tahap komplikasi atau tahap peningkatan konflik, semaki banyak insiden-insiden
terjadi. Beberapa konflik pendukung akan terjadi untuk menguatkan konflik utama pada alur
cerita.
d. Klimaks, merupakan tahapan puncak dari konflik yang ada. Ditahapan ini merupakan tahap
puncak dari ketegangan yang terjadi mulai dari awal cerita.
e. Resolusi, merupakan tahap yang menujukan jalan keluar dari setiap konflik yang ada. Teka
teki pada setiap konflik yang terjadi pada awal- awal cerita akan terungkap pada tahap ini.
Sering kali, perwatakan yang aseli dari setiap tokoh akan muncul di tahapan ini.
Akhir, pada tahap ini adalahbagian the ending of the story, dalam tahap ini semua konfiks telah
terpecahkan dan merupakan akhir dari cerita.