Anda di halaman 1dari 77

LAMPIRAN:

URAIAN MATERI 1

KONSEP SENI RUPA


1.Konsep Seni Rupa meliputi: Hakikat Seni Rupa, Aspek-aspek Karya Seni Rupa,
dan Ragam Seni Rupa.

2.Dalam pengertian luas, seni rupa dapat dipahami sebagai “produk” atau
sebagai“kemahiran” atau sebagai “kegiatan mencipta atau kegiatan kreasi”. Dapat
dikatakan bahwa pengertian seni rupa bersifat majemuk karena jenis dan
cakupannya demikian beragam dan luas.

3.Dalam pengertian terbatas seni rupa atau visual art dapat didefinisikan sebagai
suatu bentuk ungkapan seni yang mengekspresikan pengalaman hidup,
pengalaman estetis atau artistik manusia dengan menggunakan beragam unsur
seni untuk menghasilkan susunan atau struktur karya seni rupa yang dapat dilihat,
diamati, diraba, didengar atau diapresiasi oleh publik atau penikmat seni.

4.Fungsi Seni Rupa: mitologis, religius, edukasi, psikologis, ekspresi personal,


praktis,sosial, ekonomis, komunikatif, dan budaya.

5.Karakteristik seni rupa ditandai oleh sifat utama seni rupa adalah sebagai
objekmaupun wahana pengembangan kreativitas, bersifat terbuka dan
bebas,mengakomodasi pembaharuan dan berbagai kecenderungan praktek seni
rupa yang pluralistik serta dipengaruhi kondisi dan situasi sosial-politik dan
budaya. Sifat khusus lainnya dari seni rupa adalah sifat relatif atau tidak absolut.
Dengan kata lainpengertian seni rupa seperti halnya seni bersifat majemuk,
dinamis, bergerak bebas.Konsep seni rupa berkembang sejalan dengan
kehidupan masyarakat yang terusberkembang,

6.Aspek-aspek dalam Seni Rupa yang terdiri dari:


a) wujud dan isi dalam seni rupa,
b)media dalam seni rupa,
c) subject matter-material-teknik dalam seni rupa.

7.Wujud atau visioplastik adalah hasil konfigurasi dari permukaan dan sisi-sisi
suatu bentuk yang dapat dilihat, diamati, dan diraba. Wujud dari karya seni rupa
dapat berupawujud visual saja atau paduan wujud visual dengan unsur bunyi dan
unsur gerak.

8.Isi atau ideoplastik adalah aspek ide atau gagasan atau tema atau makna
(meaning) dari bentuk karya seni. Isi atau makna suatu karya seni rupa sangat

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 1 | P a g e
bergantung pada persepsi penikmat atau publik seni. Makna dapat dibedakan
menjadi makna denotatif dan makna konotatif.

9.Bentuk dapat dibedakan menjadi 2 jenis: bentuk beraturan dan bentuk tak
beraturan.

10.Media berasal dari kata “medium” yang dapat diartikan sebagai sarana atau
alat untukmenyampaikan pesan kepada penikmat atau publik seni.

11.Pokok soal atau subject matter dari suatu karya seni rupa adalah apa saja
yang disajikan dalam karya itu, dapat berupa ide atau gagasan, objek-objek alami,
peristiwa,atau kejadian-kejadian, tema, simbol-simbol dan alegori yang terdapat
pada karya senirupa. (https://www.scribd.com/document/40387389/Konsep-Seni-
Rupa).

UNSUR SENI RUPA


1. Titik unsur terkecil dari seni rupa. Titik dapat dirangkai menjadi garis.

2. Garis.
Garis mempunyai dimensi memanjang dan punya arah tertentu. Garis bisa
pendek, panjamg, halus, berombak, lurus, melengkung, miring, patah,
vertikal, horizontal, dan masih banyak lagi sifat-sifatnya.
Ada yang mengatakan :
a) Garis adalah hubungan antara dua buah titik.
b) Garis adalah rangkaian sejumlah titik secara berimpit.
c) Garis adalah sebuah goresan.

3. Bidang.
Bidang terutama dalam seni lukis terbentuk karena pertautan garis yang
membatasi suatu bentuk, misalnya bidang ssegi tiga dihasilkan dari tiga
garis yang disambungkan menjadi satu. Bidang juga dapat tercipta karena
hamparan atau pulasan warna, misalny bidang merah atau bidang biru.

4. Ruang.
Ruang dalam arti yang luas adalah seluruh keluasan, termasuk didalamnya
hawa udara. Dalam pengertian yang sempit dapat dibedakan menjadi dua
bagian, yaitu:
a. Ruang negatif , yaitu ruang yang mengelilingi wujud bentuk.
b. Ruang positif, yaitu ruang yang diisi atau ditempati wujud bentuk.
Apabila ruang negatif lebih besar dari ruang positif kita akan mendapati
kesan sesuatu yang kecil. Demikian sebaliknya, apabila ruang positif
lebuh besar akan didapati kesan besar.

5. Bentuk.
Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 2 | P a g e
Bentuk dalam seni rupa terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Bentuk figuratif, yaitu bentuk yang berasal dari alam, seperti tumbuh-
tumbuhan, binatang, manusia, dan bentuk lain yang bersifat almiah
(natural).
2. Bentuk stilasi, yaitu bentuk figuratif yang digayakan atau diubah
bentuknya (stilir), misalnya wayang, topeng dan bentuk stilir lainnya.
Biasa juga disebut bentuk abstraktif.
3. Bentuk geometris, yaitu bentuk yang tercipta berdasarkan ilmu ukur.
Seperti segi tiga, segi empat, lingkaran, dan bentuk terukur lainnya.
4. Bentuk abstrak, yaitu bentuk yang lahir dari penyimpangan bentuk-
bentuk alam. Bentuk abstrak terdiri atas abstrak murni, yaitu segi tiga,
buku, kursi, dan sebagainya. Contoh abstrak simbolis yaitu huruf,
rambu-rambu, lambang, dan sebagainya, sedangkan abstrak filosofis
yaitu huruf Cina dan huruf Jepang.

6. Warna.
Ada dua tinjauan tentang warna, yakni:
1. Warna menurut ilmu fisika.
2. Waran menurut ilmu bahan.

Dalam ilmu fisika, warna adalah kesan yang ditimbulkan oleh adanya cahaya
pada mata. Menurut ilmu bahan, warna adalah pigmen. Warna menurut
Sistem Prang (Prang System) dibagi menjadi tiga bagian, yaitu hue, value,
dan intensity. 1). Hue adalah istilah yang digunakan untuk mewujudkan nama
warna, seperti merah, kuning, biru, hijau, ungu, dan jingga.Hue warna terbagi
lima bagian yaitu:
a. Warna primer, yaitu tiga warna pokok, yakni merah, kuning, dan biru.
b. Warna sekunder (biner) atau warna kedua, yaitu perpaduan antara dua
warna primer, yakni warna hijau, ungu, dan jingga.
c. Warna Intermediate, percampuran antara warna primer dengan warna
sekunder, yakni warna kuning hijau, biru hijau, biru ungu, merah ungu,
dan kuning ungu.
d. Warna Tertier yaitu percampuran antara warna sekunder dan
intermediate, yaitu sebanyak 12 warna.
e. Wrana Quarter, yaitu percampuran warna intermediate dengan tertier
menghasilkan 24 warna.
1) Value, yaitu istilah mengenai gelap terangnya warna atau harga dari hue.
2) Intensity ialah istilah mengenai cerah atau suramnya warna, kualitas atau
kekuatan warna.
- Warna monochromatic adalah tingkatan warna dari gelap ke terang
dalam urutan satu warna, misalnya merah tua, merah sedang, sampai ke
merah yang paling muda.

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 3 | P a g e
- Warna analogus adalah tingkatan warna dari geleap ke terang dalam
urutan beberapa warna. Misalnya dari biru, biru kehijauan, hijau, dan
hijau kekuningan sampai ke kuning.
- Wrana komplementer yaitu dua warna yang berlawanan dalam
kedudukan berhadapan pada lingkaran warna. Misalnya kuning kontras
ungu, biru kontras jingga, dan merah kontras hijau.

7. Tekstur.
Tekstur adalah nilai raba dan rasa dari suatu permukaan benda, atau
permukaan yang kasar dan halus.

8. Gelap Terang.
Gelap hadir karena keterbatasan cahaya dan sebaliknya terang hadir
karena banyaknya cahaya.

1. Penciptaan Seni Rupa Murni


Penciptaan seni rupa murni merupakan kegiatan berkarya seni lukis, seni
patung, seni grafis, seni serat, dan lain-lain, untuk mengungkapkan pikiran,
perasaan, dan pengalaman kehidupan menjadi perwujudan visual dilandasi
kepekaan artistik. Kepekaan artistik mengandung arti, memerlukan kemampuan
mengelola atau mengorganisir elemen-elemen visual untuk mewujudkan
gagasan menjadi karya nyata.

a. Aspek Konseptual
1) Penemuan Sumber Inspirasi
Titik tolak penciptaan karya seni rupa murni adalah penemuan gagasan. Kita
harus memiliki gagasan yang jelas dalam mengekspresikan pengalaman
artistik.
Sumbernya;
(1) berasal dari realitas internal, perambahan kehidupan spiritual (psikologis)
kita sendiri. Misalnya harapan, cita-cita, emosi, nalar, intuisi, gairah,
kepribadian dan pengalaman-pengalaman kejiwaan lain yang
kadangkala belum teridentifikasi dengan bahasa. Dengan kata lain,
gagasan seni timbul dari kebutuhan kita sebagai manusia untuk
berekspresi.
(2) berasal dari realitas eksternal, yaitu hubungan pribadi kita dengan Tuhan
(tema religius), hubungan pribadi kita dengan sesama (tema sosial:
keadilan, kemiskinan, nasionalisme), hubungan pribadi kita dengan alam
(tema: lingkungan, keindahan alam) dan lain sebagainya.

2) Penetapan Interes Seni

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 4 | P a g e
Dalam aktivitas penciptaan kita harus dapat menentukan interes seni kita
sendiri, sehingga dapat berkreasi secara optimal. Pada dasarnya terdapat
tiga interes seni:
(1) interes pragmatis, menempatkan seni sebagai instrumen pencapaian
tujuan tertentu. Misalnya tujuan nasional, moral, politik, dakwah, dan lain-
lain.
(2) interes reflektif, menempatkan seni sebagai pencerminan realitas faktual
(fakta dan kenyataan kehidupan) dan realitas khayali (realitas yang kita
bayangkan sebagai sesuatu yang ideal). dan
(3) interes estetis, berupaya melepaskan seni dari Seni Budaya 13 nilai-nilai
pragmatis dan instrumentalis. Jadi interes estetis mengeksplorasi nilai-
nilai estetik secara mandiri
(seni untuk seni). Dengan menetapkan interes seni, kita akan lebih
memahami tujuan kita menciptakan karya.

3) Penetapan Interes Bentuk


Untuk mengekspresikan penghayatan nilai-nilai internal atau eksternal
dengan tuntas, kita perlu mempertimbangkan kecenderungan umum minat
dan selera seni kita sendiri. Misalnya kita dapat mencermati karya-karya
yang telah kita buat selama studi.
Kecenderungan yang dapat kita pilih adalah
(1) bentukfiguratif, yakni karya seni rupa yang menggambarkan figur yang
kita kenal sebagai objek-objek alami, manusia, hewan, tumbuhan,
gunung, laut dan lain-lain yang digambarkan dengan cara meniru rupa
dan warna bendabenda tersebut.
(2) bentuk semi figuratif, yakni karya seni rupa yang “setengah figuratif”,
masih menggambarkan figur atau kenyataan alamiah, tetapi bentuk dan
warnanya telah mengalami distorsi, deformasi, stilasi, oleh perupa. Jadi
bentuk tidak meniru rupa sesungguhnya, tetapi dirubah untuk
kepentingan pemaknaan, misalnya, bentuk tubuh manusia diperpanjang,
atau patung dewa yang bertangan banyak, bentuk gunung atau arsitektur
yang disederhanakan atau digayakan untuk mencapai efek estetis dan
artistik.
(3) bentuk nonfiguratif, adalah karya-karya seni rupa yang sama sekali tidak
menggambarkan bentuk bentuk alamiah, jadi tanpa figur atau tanpa
objek (karenanya disebut pula seni rupa non objektif). Karya-karya seni
rupa non figuratif, jadinya merupakan susunan unsur-unsur visual yang
ditata sedemikian rupa untuk menghasilkan satu karya yang indah. Istilah
lain menyebut karya seni rupa non figuratif adalah karya seni abstrak.
Pada umumya karya abstrak yang berhasil adalah karya yang memiliki
“bentuk bermakna”. Artinya sebuah karya seni yang memiliki kapasitas
membangkitkan pengalaman estetis bagi orang yang mengamatinya.
Dengan kata lain karya seni yang dapat membangkitkan perasaan yang
menyenangkan, yaitu rasa keindahan.

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 5 | P a g e
Sumber: Buku Affandi, Suatu Jalan Baru dalam Ekspresionisme Gambar
2.2 Affandi, Potret Diri dengan Matahari, 1977, cat minyak pada kanvas,
99 x 125 cm. 14 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1

4) Penetapan Prinsip estetik


Pada umumnya karya seni rupa murni menganut prinsip estetika tertentu.
Kita harus dapat mengidentifikasi cita rasa keindahan yang melekat pada
karya-karya yang pernah kita ciptakan. Pada tahap ini, kita perlu menetapkan
prinsip estetika yang paling sesuai untuk mengungkapkan pengalaman kita.
Alternatif prinsip estetika yang dapat dipilih ialah:
(1) pramodern,
prinsip estetika yang memandang seni sebagai aktivitas merepresentasi
bentuk-bentuk alam, atau aktivitas pelestarian kaidah estetik tradisional
(2) modern,
Prinsip estetika yang memandang seni sebagai aktivitas kreatif, yang
mengutamakan aspek penemuan, orisinalitas, dan gaya pribadi atau
personality.
(3) posmodern,
prinsip estetika yang memandang seni sebagai aktivitas permaianan
tanda yang hiperriil dan ironik, sifatnya eklektik (meminjam dan memadu
gaya seni lama) dan menyajikannya sebagai pencerminan budaya
konsumerisme masa kini.

b. Aspek Visual
1) Struktur Visual.
Untuk mewujudkan aspek konseptual menjadi karya visual, perlu
ditegaskan lebih spesifik dalam subject matter, masalah pokok atau tema
seni yang akan diciptakan. Misalnya tema sosial: kemiskinan, dengan
pilihan objek “pengemis”. Tema perjuangan: dengan pilihan objek
“Pangeran Diponegoro”, tema religius: lukisan kaligrafi dengan objek “ayat
tertentu”, dan lain sebagainya. Objek-objek tersebut dapat divisualisasikan
dengan berbagai cara, pilihlah unsurunsur rupa (garis, warna, tekstur,
bidang, volume, ruang), sesuai dengan kebutuhan interes seni, interes
bentuk dan prinsip estetika yang telah ditetapkan dalam aspek konseptual.
Seni Budaya.

2) Komposisi.
Hasil seleksi unsur-unsur rupa dikelola, ditata, dengan prinsip-prinsip
tertentu, baik terhadap setiap unsur secara tersendiri maupun dalam
hubungannya dengan bentuk atau warna. Dengan memperhatikan empat
prinsip pokok komposisi, yaitu: proporsi, keseimbangan, irama, dan
kesatuan untuk memperlihatkan karakteristik keunikan pribadi kita.

3) Gaya pribadi
Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 6 | P a g e
Dalam penciptaan karya seni, karakteristik atau ciri khas seorang perupa
merupakan faktor bawaan, yang menandai sifat unik karya yang
diciptakannya. Misalnya Raden Saleh, Basoeki Abdullah dan S.
Soedjojono, meskipun sama-sama melukis dengan gaya realisme,
karyanya akan sangat berlainan karena unsur gaya pribadi. Karya Raden
Saleh menghadirkan suasana dramatis aristokratis, karya Basoeki Abdullah
memperlihatkan idealisasi keindahan yang permai, sedangkan karya S.
Soedjojono menghadirkan suasana heroisme dan nasionalisme. Dalam
aktivitas pembelajaran seni rupa, gaya pribadi akan lebih mudah terlihat
apabila kebebasan berkreasi diberikan, sehingga karya-karya siswa dengan
sendirinya memperlihatkan keberagaman gaya seni sesuai kepribadiannya
masing-masing.

c. Aspek Operasional
Langkah-langkah kerja dalam keseluruhan proses perwujudan karya dimulai
dari penetapan bahan, peralatan utama dan pendukung, serta teknik-teknik
dalam memperlakukan bahan dengan peralatannya. Seluruh proses
dikelompokkan ke dalam tiga tahap:
(1) Tahap persiapan. pengadaan dan pengolahan bahan utama, bahan
pendukung, dan pengadaan peralatan.
(2) Tahap Pelaksanaan, berkenaan dengan pengalaman artistik, aktivitas
proses kreasi dari awal hingga selesai.
(3) Tahap akhir, karya seni rupa yang sudah diciptakan, masih membutuhkan
tindakan-tindakan khusus supaya siap dipamerkan. Jenis karya seni rupa
tertentu memerlukan pembersihan menyeluruh, lapisan pengawet (coating),
atau lembaran kaca dan bingkai. Jenis lain membutuhkan kemasan.
Semuanya harus digarap dengan baik, sampai sebuah karya seni rupa
dikatakan siap pamer.

F. Pengertian Dasar Seni Lukis


Penciptaan karya seni lukis, menuntut pengetahuan dan spesialisasi bidang
keahlian, karena itu diperlukan pengetahuan dasar seni lukis sebagai fondasi
proses kreatif yang dilakukan.

1. Ruang lingkup seni lukis


Sebenarnya banyak pengertian seni lukis yang didefinisikan oleh para pakar
seni, namun pada umumnya, tidak ada satupun definisi yang dapat
memuaskan semua orang. Karena sesungguhnya seni lukis itu memiliki
keberagaman dan memiliki banyak aliran, yang satu sama lain di samping
mempunyai persamaan, juga tidak jarang saling bertentangan secara
diametral. Dari sekian banyak definisi itu, di sini dipilih salah satu definisi
sebagai bekal dasar yang cukup relevan memahami pengertian seni lukis.
Secara teknis lukisan adalah pembubuhan pigmen atau wama dengan bahan
pelarut di atas permukaan bidang dasar, seperti pada kanvas, panel untuk
Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 7 | P a g e
menghasilkan sensasi atau ilusi ruang, gerakan, tekstur, untuk
mengekspresikan berbagai makna atau nilai subjektif, baik yang sifatnya
intelektual, emosi, simbolik, relegius, dan lain-lain. Selanjutnya Herbert Read
mengatakan Seni lukis adalah penggunaan garis, warna, tekstur, ruang dan
bentuk, shape, pada suatu permukaan, yang bertujuan menciptakan
berbagai image. Image-image tersebut bisa merupakan pengekspresian ide-
ide, emosi, dan pengalaman-pengalaman, yang dibentuk sedemikian rupa
sehingga mencapai harmoni. Adapun pengalaman yang diekspresikan itu
adalah pengalaman yang berisi keindahan atau pengalaman estetik. Menurut
Edmund Burke Feldman pengekspresian itu menggunakan
(1) Unsur-unsur visual, yang terdiri dari garis, warna, bentuk, tekstur dan
ruang atau gelap terang,
(2) Organisasi dari unsur-unsur tersebut, yang meliputi
kesatuan, keseimbangan, irama dan perbandingan ukuran.
Dari sisi lain, kritikus seni rupa Dan Suwaryono mengemukakan bahwa seni
lukis memiliki dua faktor.
(1) Faktor Ideoplastis: ide, pendapat, pengalaman, emosi, fantasi, dan lain-
lain. Faktor ini lebih bersifat rohaniah yang mendasaripenciptaan seni
lukis.
(2) Faktor Fisioplastis: yang meliputi hal-hal yang menyangkut masalah
teknis, termasuk organisasi elemen-elemen visual seperti garis, warna
tekstur, ruang, bentuk (shape) dengan prinsip-prinsipnya.

Dengan demikian faktor ini lebih bersifat fisik dalam arti seni lukisnya itu sendiri.
Seni lukis adalah wujud ekspresi yang harus dipandang secara utuh. Keutuhan
wujud itu, terdiri dari ide dan organisasi elemen-elemen visual. Elemen-elemen
visual tersebut disusun sedemikian rupa oleh seorang pelukis dalam bidang dua
dimensional. Pengertian seni lukis sesungguhnya mencakup ruang lingkup yang
lebih luas dari sebuah defenisi, karena seni lukis juga mengenal istilah lukisan
dinding, lukisan Seni Budaya 17 miniatur, lukisan pottery, lukisan manuskrip,
lukisan jambangan, lukisan mosaik, lukisan potret, lukisan kaca. lukisan enamel,
lukisan teknologis yang dibuat dengan menggunakan media elektronik, seperti
komputer.

Perhatikan lukisan Gambar


2.3, dikenal sebagai vector art, dikerjakan dengan komputer, hasilnya cukup
realistis. Bandingkan dengan
Gambar 2.4, Di Depan Kelambu Terbuka karya Soedjojono, dikerjakan secara
manual dan menampilkan gaya pelukisan ekspresionisme.

Seni lukis yang lebih populer di tengah masyarakat dan di ajarkan di lembaga
pendidikan kesenian pada dasarnya adalah easel painting, jenis lukisan yang
berukuran lebih kecil dari lukisan dinding atau mural. Sejenis seni lukis yang lebih
fleksibel, karena para pelukis dapat membawa easel yang praktis itu keberbagai

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 8 | P a g e
lokasi untuk melukis di alam bebas, di samping dapat pula digunakan berkarya di
studio seni lukis. Berikut ini disajikan beberapa masalah yang berkaitan dengan
pengetahuan seni lukis.

2. Unsur Visual.
a. Ttitik
Titik merupakan unsur terkecil dari seni rupa, yang dapat dirangkai
menjadi sebuah garis.

b. Garis
Titik tunggal dalam ukuran kecil memiliki tenaga yang cukup untuk merangsang
mata kita dan dapat berperan sebagai ‘awalan’. Apabila titik digerakkan maka
dimensi panjangnya akan tampak menonjol dan sosok yang ditimbulkannya
disebut ‘garis’. Garis dapat berupa goresan yang kita buat di atas sebuah bidang,
tetapi garis dapat pula mewakili bekas roda, tiang bambu, kawat, pancaran
cahaya, ruang antara dua bangunan atau dinding, jalan yang melintasi kota,
sungai, kontur tanah yang berkelok-kelok, kontur pegunungan, bangunan, batas
dinding dengan lantai, dan seterusnya.

Sumber: media.smashing Magazine Gambar 2.3 Lukisan yang menggunakan Komputer, dikenal
sebagai vector art.

Sumber: Buku Kritik Seni Rupa Gambar 2.4 S. Soedjojono, Di depan Kelambu Terbuka, cat minyak
pada kanvas.
Garis dapat memberikan kesan gerak, ide, atau simbol. Pada karya seni lukis
garis dapat mengekspresikan suasana emosi tertentu, seperti perasaan bahagia,
sedih, marah, teratur, kacau, bingung, dan lain sebagainya. Secara fisik garis
dapat dibuat tebal, tipis, kasar, halus, lurus, lengkung, berombak, memanjang,
pendek, putus-putus, patah-patah dan banyak lagi. Unsur garis juga dapat
membangun asosiasi kita kepada kesan tertentu, misalnya garis horisontal
kesannya tenang, tidak bergerak, diam, dan lebar. Sementara garis vertikal
kesannya agung, stabil, tinggi, sedangkan garis diagonal kesannya, jatuh,
bergerak. Garis adalah salah satu elemen yang penting dalam seni lukis.
Pedoman seni yang penting dan ampuh sebagaimana juga yang terdapat dalam
hidup, adalah makin nyata, tajam dan kuat garisnya, makin sempurna hasil
seninya. Garis dapat diciptakan melalui (1) kontur, garis paling luar dari benda
yang dilukis, (2) Batas pemisah antara dua warna atau cahaya terang dan gelap,
(3) lekukan pada bidang melingkar atau memanjang lurus, (4) batas antara dua
tekstur yang berlainan. Dalam Kebudayaan Timur, para pelukis sangat terpesona
oleh kekuatan garis, baik di Cina, Jepang, India, maupun Indonesia. Untuk
memahami kekuatan garis dalam seni lukis, pekritik seni rupa Sudarmaji
mengatakan: “Lukisan Cina klasik yang bersifat grafis memberikan kesan puitis,
lembut, penuh irama yang terkendali, serta menimbulkan efek perasaan tenteram.
Sebaliknya pelukis Vincent van Gogh yang menggunakan garis pendek, patah-

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 9 | P a g e
patah menimbulkan efek yang keras tegar. Ada kesan ledakan dan
pemberontakan. Jika garis begitu ditunjang juga oleh warna keras menyala,
sempurnalah kesan kekerasan dan pemberontakan itu. Di dunia Barat, Henry
Matisse, Pablo Picasso, Paul Klee, Roul Dufi sebagian dari tokoh yang kuat dalam
garis. Jika garis digoreskan dengan jujur mengikut kata batin, akan ditemukan
identifikasi seseorang. la menjadi personal. Dengan garis dapat lahir bentuk, tapi
juga bisa mengesankan tekstur, nada dan nuansa, ruang dan volume yang
kesemuanya melahirkan suatu perwatakan.” Dari penjelasan di atas kiranya dapat
dimengerti, bahwa unsur garis dalam seni lukis dapat dipergunakan sesuai
dengan kebutuhan. Teknik penguasaan dan pengendalian garis dalam seni lukis
memang memerlukan latihan yang intensif, tanpa latihan yang kontinu maka bakat
tidak akan berkembang optimal.

c. Warna
Secara fisika warna ditimbulkan oleh sinar matahari, bila kita sorotkan sinar
matahari ke sebuah kaca prisma maka Seni Budaya 19 sinar tersebut akan terurai
menjadi beberapa sinar warna, yang disebut spektrum warna. Setiap spektrum
mempunyai kekuatan gelombang yang kemudian sampai pada mata kita,
sehingga kita dapat melihat wama tertentu. Pada alam terdapat dua jenis
penerima cahaya, yakni sebagai pemantul dan sebagai penyerab cahaya. Secara
fisiologi stimulasi cahaya memantulkan warna suatu objek sehingga merangsang
mekanisme mata kita, kemudian rangsangan tersebut disalurkan melalui syaraf
optik ke otak, sehingga kita dapat mengenali warna itu. Secara psikologis telah
terbukti bahwa warna dapat mempengaruhi kegiatan fisik maupun mental kita.
Reaksi kita terhadap wama bersifat instingtif dan perseorangan, karenanya
sensitivitas setiap orang juga berbeda kepada warna-warna. Pada berbagai aliran
seni lukis dalam sejarah seni rupa telah dikenal manifenstasi tatawarna tertentu,
seperti skema warna klasik, skema warna Rembrandt, dan lain sebagainya. Peran
warna dalam kegiatan seni lukis sangat esensial, baik pada masa pra modern,
masa modem, maupun masa posmodern. Pada umumnya para pelukis
memanfaatkan warna untuk menyatakan gerak, jarak, tegangan, deskripsi rupa
alam, naturalis, ruang, bentuk, ekspresi atau makna simbolik. Untuk memahami
lebih komprehensif peran warna dalam seni lukis, bcrikut ini akan disajikan sifat
optis warna, notasi warna, warna objek, pigmen, yang kesemuanya sangat
menentukan kualitas penciptaan sebuah lukisan.

a) Sifat Warna
Dalam teori warna dikenal ada tiga sifat optis, optical property, yaitu: hue,
value, dan saturation. Hue adalah tingkat kepekatan wama, misalnya
merah, merah oranye, atau hijau, biru, biru keunguan dan seterusnya. Yang
dimaksud dengan value adalah fenomena kece-merlangan dan kesuraman
wama. Nilai rendah adalah warna yang cenderung suram atau kegelapan,
sementara nilai tinggi adalah kecenderungan warna yang terang dan
cemerlang. Misalnya gejala demikian dapat kita lihat pada skala derajat

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 10 | P a g e
warna abu-abu dari hitam ke putih. Sedangkan saturation adalah intensitas
nada warna untuk menunjukkan wama-wama menyala, dan warna-warna
yang suram. Semakin murni penggunaan warna semakin tinggi
intensitasnya, sebaliknya semakin tidak murni penggunaan warna semakin
rendah intensitasnya. Pada tahun 1940-an seni lukis Affandi dominan
menggunakan warna-wama suram atau kusam, kemudian lukisannya
berkembang kepenggunaan warnawama yang cerah.
Lihat Gambar 2.2 (halaman 11), Karya Affandi Potret Diri dan Matahari,
1977, yang menggunakan warna-warna merah, oranye, kuning dengan
warna latar belakang yang terang abu-abu keputihan.

b) Notasi Warna
Notasi warna, color notation, adalah sistem klasifikasi atau identifikasi
warna menurut sifat-sifat optisnya. Dalam konteks ini dikenal Sistem
Munsell, Sistem Ostwald, Sistem Plochere, dan Sistem Maxwell. Tatanan
warna dalam the hues of the spectrum terdapat pada warna pelangi di
alam. Sedangkan dalam lingkaran warna, color circle, dapat dilihat warna
primer, merah, biru, dan kuning. Warna skunder, adalah hijau, ungu,
oranye, ketiganya merupakan hasil pencampuran warna primer. Warna
komplementer letaknya bertolak belakang pada lingkaran warna, misalnya
merah dengan hijau, biru dengan oranye, dan kuning dengan ungu. Terang
dan gelap diungkapkan dengan warna putih dan hitam. Sedangkan wama
netral adalah warna abu-abu. Bila hue adalah nama suatu warna, value
kecerahan dan kecemerlangan wama, maka chroma adalah sifat kualitas,
intensitas, dan kejernihan warna.

c) Warna-Warna Antara
Setelah warna primer, warna skunder, dan warna komplementer, dikenal pula
warna-warna antara, intermediate color, seperti merah oranye, merah ungu,
biru ungu, hijau biru, kuning hijau, dan oranye kuning. Sebenarnya dalam
teori warna, jumlah warna ada delapan puluh warna.

d) Warna Hangat dan Warna Sejuk


Dari lingkaran wama dapat pula ditentukan warna hangatpanas dan warna
sejuk-dingin, the warm color, the cool color. Warna yang memberi efek
kehangatan adalah merah, oranye dan kuning, sementara wama hijau dan
biru memberikan efek yang menyejukkan.

Sumber: Buku Apresiasi Seni Gambar 2.5 Lingkaran Warna, memperlihatkan


warna primermerah, kuning, biru; warna sekunder hijau, oranye dan
ungu;warna tertier, hijau tua, hijau muda, orange kekuningan, ungutua dan
ungu muda.

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 11 | P a g e
Pengertian ini kita terjemahkan dari penglaman keseharian,pada saat kita
mendekati wama api yang merah, kita tentumerasa kehangatan, atau, malah jika
terlalu dekat bisa kepanasan.Sementara bila kita berada di daerah pegunungan
yang hijauatau gunung yang kebiruan kita merasakan iklim yang sejuk.Asosiasi
kita mengenai pengalaman real seperti itu menyebabkan kita mengartikan sifat
warna menjadi hangat-panas bagi warna merah, oranye dan kuning, sementara
warna hijau dan biru memberikan efek menyejukkan atau dingin.

e) Warna Kromatik dan Akromatik


Warna kromatik, chromatic color, terdiri dan warna hitam, putih, dan abu-abu,
selebihnya termasuk warna akromatik, achromatic color, seperti merah,
biru, kuning, hijau, oranye dan seterusnya. Dalam seni lukis penggunaan
warna tunggal sering diartikan sebagai warna kromatik, sementara
penggunaan warna yang meriah, menggunakan banyak warna, disebut
polychromatic.

f) Warna Objek dan Warna Pigmen


Warna objek adalah warna yang terkena sinar warna spektrum, yang
mengenai mekanisme mata pengamat adalah warna spektrum dengan
panjang gelombang tertentu yang dipantulkan oleh objek pengamatan. Jika
objeknya biru, maka warna spektrum biru panjang gelombang birulah yang
dicerap mata pengamat. Ini berarti pantulan warna tersebut adalah pantulan
warna biru, sedangkan sisanya diserap oleh permukaan objek tersebut.
Warna pigment atau coloring material yang berupa bubuk halus yang
disatukan dengan zat pengikat, atau paint vehicle merupakan warna cat
yang dikenal luas, seperti cat air, cat poster, cat gouache, cat tempera, cat
minyak, cat akrilik, dan lain sebagainya.

Sumber: Buku Apresiasi Seni


Gambar 2.6 Gradasi warna merah sampai kuning disebut warna panas,
sedangkan dari wana biru sampai hijau muda disebut warna dingin.

d. Ruang
Ruang, space, extens or area of ground, surface etc. Artinya, ruang adalah
keluasan dari suatu bidang atau permukaan. Dalam Design Elementer
disebutkan ruang bisa dikatakan bentuk dua atau tiga dimensional, bidang atau
keluasan. Keluasan positif
atau negatif yang dibatasi oleh limit. Berbeda dengan pengertian garis, ruang
mempunyai dua dimensi tambahan yaitu lebar dan dalam. Ruang mempunyai
gerakan arah dan ciri umum seperti halnya: diagonal, horisontal, bergelombang,
lurus, melengkung dan lain-lainnya. Untuk memperjelas ini, maka batasan
utama adalah yang paling sesuai, yaitu ruang adalah keleluasaan dari satu
bidang atau permukaan yang mempunyai bentuk dua dimensional.

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 12 | P a g e
e. Tekstur
Pada umumnya para pelukis memanfaatkan tekstur, texture is quality of
surface: smooth, rough, slick, grainy, soft, or hard. Kualitas taktil dari suatu
permukaan, nilai kesan raba atau berkaitan dengan indra peraba. Suatu
struktur penggambaran permukaan objek, seperti. buah-buahan, kulit, rambut,
batu, kain, barang elektronik, dan lain sebagainya. Tekstur bisa kasar, halus,
keras, lunak, berbutir, bisa juga kasar atau licin, teratur, atau tidak beraturan,
sesuai dengan kualitas yang ingin diekspresikan. Tekstur dibuat di atas kanvas,
bisa dengan cat yang dicampur dengan bahan-bahan lain, seperti modeling
paste, pasir, bubuk marmar, dan lain lain. Pada umumnya tekstur digunakan
tidak semata-mata dari segi teknis, tetapi mengacu kepada substansi lukisan,
atau ekspresi lukisan. Jika nilai ekspresi merupakan unsur pokok lukisan, maka
pemanfaatan tekstur merupakan pendukung pengejawantahan nilai ekspresi itu
sendiri. Para pelukis memanfaatkan unsur tekstur untuk variasi, fokus atau
kesatuan. Kesemuanya itu dapat terjadi dengan kesengajaan pelukisnya,
maupun karena sifat dari media yang dipakai ketika melukis. Dalam kaitannya
dengan para pelukis formalis, maka fungsi teksur dapat berubah sebagai unsur
yang berdiri sendiri, artinya tidak ada kaitannya dengan tujuan eksternal
tertentu, bagi mereka penggarapan tekstur sematamata untuk mencapai efek
estetis dalam kesatuan lukisan. Lihat pada lukisan Ahmad Sadali (gambar 2.7),
yang menggunakan tekstur nyata dengan latar pewarnaan yang kelam,
kemudian diberi aksentuasi warna-warna emas. Sedangkan pada gambar 2.8,
Fajar Sidik menyajikan latar warna cerah merah dengan menyajikan bentuk-
bentuk lingkaran, segi tiga, trapesium dan lain-lain. Bentuk-bentuk itu diisi
dengan warna merah, hijau tua, biru laut, hijau muda, merah jambu, oranye dan
kuning gading.

Seni Budaya 23 Fajar Sidik berusaha menggabungkan peralihan bentuk


dengan
warna komplementer merah-hijau dalam intensitas warna yang berlainan. Efek
pengisian warna pada motif berwarna gelap menghasilkan garis yang tegas di
sekeliling motif tadi. Hal ini menimbulkan efek ritmis yang dinamis nyaris di
seluruh bidang kanvas. Bentuk dan warna bulan sabit tampil sebagai keunikan
lukisan (singular sign). Jika seseorang mengamati permukaan lukisan dan
mendapat kesan kasar, kemudian meraba lukisan tersebut benar-benar juga
kasar. Atau sebaliknya kesan pengamatan memberi kesan halus, ketika diraba
juga halus, maka jenis tekstur seperti itu disebut tekstur nyata, actual texture,
karena antara hasil pengamatan dengan kenyataan memiliki kualitas yang
sama. Jika seseorang mendapat kesan kasar pada pengamatan permukaan
objek lukisan, sementara hasil perabaannya sesungguhnya halus, atau kesan
pengamatan halus dan kesan raba kasar, maka jenis tekstur seperti ini disebut
tekstur semu, simulated texture or synthetic texture, Karena antara hasil
pengamatan dengan kenyataan sesungguhnya tidak sama melainkan berbeda

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 13 | P a g e
alias tidak nyata. Biasanya tekstur seperti ini dihasilkan dari efek permainan
warna, pola, nada, dan garis.
Bagaimana pemanfaatan unsur tekstur ini dalam lukisan, dapat disimak pada
uraian berikut, The expressionist type of picture (see van Gogh: Night Café);
gives a violent’ and spasmodic sensation of movement through its texture, in
accord with the more powerful emotion the artist wishes to express (Meyers,
2004: 161). Dengan demikian maka pemanfaatan tekstur seiring dengan
keinginan mengekspresikan sesuatu, pada kasus van Gogh terlihat kaitan
antara tekstur dengan emosi pelukisnya.

Sumber: Buku Tokoh-Tokoh Pelukis Indonesia


Gambar 2.7 Ahmad Sadali, contoh lukisan yang memanfaatkan tekstur nyata.

Sumber: Buku Kritik Seni Rupa


Gambar 2.8 Fajar Sidik, contoh lukisan non figuratif, menampilkan kesan ritmis yang dinamis.

f. Bentuk
Semua karya seni rupa mempunyai bentuk, apakah realistik atau abstrak,
representasional atau non representasional, dirancang dengan cermat dan hati-
hati atau dihasilkan dengan spontan. Seni lukis, apapun jenis dan alirannya
semuanya merupakan pengorganisasian elemen rupa menjadi bentuk seni.
Dalam teori seni pemakaian istilah bentuk merupakan terjemahan dari shape,
sedangkan istilah wujud merupakan terjemahan dari form. Bentuk biasanya
diartikan sebagai aspek visual, bagian-bagian yang tergabung menjadi satu
yang disebut rupa atau wujud. Dalam konteks seni rupa, wujud mengandung
pengertian yang khas, yaitu yang memberikan tatanan khusus sehingga
mampu mempengaruhi persepsi pengamat. Artinya wujud atau perupaan yang
mampu merangsang pengalaman psikologis tertentu bagi pengamat. Dalam
praktiknya istilah ini sering dipertukarkan pemakaiannya. Di Indonesia pada
umumnya hanya dipergunakan istilah bentuk untuk mengartikan rupa atau
wujud karya seni. Bentuk dalam pengertian seni lukis memiliki banyak segi, ada
bentuk figuratif, bentuk semi figuratif dan bentuk non figuratif. Bentuk figuratif
bisa menghasilkan bentuk imitatif yakni berupaya meniru segala bentuk
perwujudan benda-benda alam (keindahan pegunungan, pantai, daerah
pertanian, fauna, flora, potret, dalam setting alamiahnya) atau bentuk ciptaan
manusia (seperti pabrik, kota, pelabuhan, café, dan lain-lain) objek ini di lukis

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 14 | P a g e
persis seperti keadaan aslinya). Karya-karya yang dihasilkan dengan sendirinya
cenderung menjadi naturalisme Sumber: melbournneblogger. blogspot.com
Gambar 2.9 Pablo Picasso, Guernica, satu lukisan yang menggambarkan
perang saudara di Spanyol, salah satu karya masterpiece kubisme. Perhatikan
distorsi penggambaran figur manusia atau hewan yang atraktif, contoh karya
seni dengan interes bentuk semi figuratif. Seni Budaya 25 atau realisme. Atau
jika kehadirannya dipicu oleh kehidupan bawah sadar pencipatanya, maka bisa
pula menghasilkan karyakarya surealisme seperti pada karya-karya Salvador
Dali, Sudibio, atau Ivan Sagito. Bentuk semi figuratif antara lain bentuk distorsif,
bentuk yang telah dirubah dari bentuk asal menjadi bentuk yang lebih estetis
sesuai dengan cita rasa penciptanya. Dengan gaya perseorangan yang khas
bisa dihasilkan dengan teknik pemanjangan, pemendekan, peninggian,
pemiringan, dan perubahan-perubahan lain dari objek yang dilukis, semuanya
ditujukan untuk maksud-maksud tertentu sebagai pengungkapan pengalaman
seni perseorangan. Juga dikenal bentuk geometris, teknik pelukisan yang
menghadirkan bentuk-bentuk yang tertib, teratur, dengan pengulangan objek
atau motif tertentu sesuai dengan kebutuhan. Bentuk dalam konteks ini bisa
dihasilkan dari analisis bentuk alam menjadi bentuk dasar dengan kebebasan
yang bervariasi, seperti lukisan kubisme, optical art dan sejenisnya. Karya yang
dihasilkan bisa semi figuratif, dan bisa pula menjadi abstrak geometris, apabila
bentuk lukisan tidak lagi menggambarkan bentuk-bentuk yang bisa diamati
dalam kehidupan keseharian. Jika pelukisan menjadi bidang warna yang datar
dalam karya maka bentuk-bentuk yang dihasilkan menjadi neo plastisisme,
seperti karya Piet Mondrian, atau color field painting, seperti karya Ellswort
Kelly. Sebaliknya jika pelukisannya disertai unsur emosi maka akan menjadi
abstrak ekspresionisme seperti karya Jackson Pollock. Atau jika bentuk itu tidak
berupaya mencapai efek tiga dimensional disebut bentuk dekoratif, seperti
lukisan-lukisan tradisional Bali, atau karya-karya Kartono Yudhokusumo,
Mulyadi W. Batara Lubis dan lain-lain.

A. Penciptaan Desain
Desain sebagai kata kerja berarti proses penciptaan objek baru, sedangkan
sebagai kata benda desain berarti hasil akhir sebuah proses kreatif baik
dalam wujud rencana, proposal, atau karya desain sebagai objek nyata.
Sebagai aktivitas reka letak atau perancangan, desain dikerjakan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat akan benda-benda fugsional yang
estetis.

B. Proses Kreasi
Proses kreasi desain mencakup (1) studipendahuluan (2) Profil Pasar dan
Segmen Konsumen. (3) Alternatif Desain, (4) Uji coba, dan (5) Standar
prosedur Produksi. Penciptaan desain bisa atas dasar pesanan pihak
tertentu, dan bisa pula berupa ciptaan pedesain yang ditawarkan kepada
masyarakat yang menjadi segmen pasar. Pada tahap studi pendahuluan

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 15 | P a g e
pedesain mengkaji trend produk sejenis, aspek bahan baku, teknik dan
proses kreasi, susunan rupa, gaya, fungsi, harga, dari jenis desain yang
akan diciptakan. Penciptaan alternatif desain pada umumnya
mempertimbangkan faktor kebutuhan fungsional, faktor estetis, faktor
lingkungan, dan faktor kenyamanan dan keamanan masyarakat pengguna
desain, baikdalam arti fisik maupun mental. Sedangkan uji coba merupakan
upaya mendeteksi sejauh mana alternatif desain awal telah memenuhi
kriteria standar desain. Kesimpulan dari hasil analisis dan evaluasi yang
dilakukan dipergunakan untuk memperbaiki desain awal, sehingga
diperoleh karya desain yang representatif dan memuaskan.

H. Prinsip Desain
Dalam proses kreasi seorang pedesain biasanya memerlukan pengetahuan
dasar tentang keselarasan, kesebandingan, irama, keseimbangan dan
penekanan.

1. Keselarasan (harmony)
Dalam suatu desain adalah keteraturan tatanan di antara bagian-bagian
desain, yaitu susunan yang seimbang, menjadi satu kesatuan yang padu
dan utuh, masing-masing saling mengisi sehingga mencapai kualitas yang
disebut harmoni. Faktor keselarasan merupakan hal utama dan penting
dalam penciptaan sebuah karya desain.

2. Kesebandingan (proportion)
Merupakan perbandingan antar satu bagian dengan bagian lain, atau
antara bagian-bagian dengan unsur keseluruhan secara visual
memberikan efek menyenangkan, artinya tidak timpang atau janggal baik
dari segi bentuk maupun warna. Sumber: www.griya-asri. Com Gambar
2.10 Desain Interior Modern. Menerapkan konsep bentuk mengikuti
fungsi.

3. Irama (rythme)
Dalam pengertian visual dapat dirasakan karena ada faktor pengulangan
di atas bidang atau dalam ruang, yang menyebabkan timbulnya efek optik
seperti gerakan, getaran, atau perpindahan dari unsur yang satu ke unsur
yang lain. Faktor irama ini kerap kali memandu mata kita mengikuti arah
gerakan dalam karya desain.

4. Keseimbangan (balance)
Dalam penciptaan desain adalah upaya penciptaan karya yang memiliki
daya tarik visual. Kesimbangan pada unsur dan bagian desain, maupun
pada keindahan dan fungsi desain. Keseimbangan dapat memberikan
efek formal (simetri), informal (asimetri), atau efek statik (piramid) dan
dinamik (bola) efek memusat, memencar, dan lain sebagainya. Jadi faktor
Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 16 | P a g e
keseimbangan bertalian dengan penempatan unsur visual, keterpaduan
unsur, ukuran, atau kehadiran unsur pada keluasan bidang-ruang terjaga
bila struktur rupa serasi dan sepadan, dengan kata lain bobot tatanan rupa
memberi kesan mantap dan kukuh.

5. Penekanan (emphasis)
Dalam merealisasi gagasan desain, adalah penentuan faktor utama yang
ditonjolkan karena kepentingannya, ada faktor pendukung gagasan yang
penyajiannya tidak perlu mengundang perhatian, meski kehadirannya
dalam keseluruhan desain tetap penting. Prinsip penekanan dapat
dilakukan dengan distorsi ukuran, bentuk, irama, arah, warna kontras, dan
lain-lain. Sumber: Collection J. and L. Langewis Gambar 2.12 Desain
Tekstil, motif manusia, pohon hayat, burung, dalam aneka pewarnaan.
Sumber: Buku Art of Indonesia Gambar 2.11 Keris dengan Figur Semar

Bentuk Stilasi, Deformasi, Distorsi


Gambar Stilasi adalah gambar yang disederhanakan bentuknya, mengurangi
detail dan mengurangi sedikit proporsi. Contoh penerapan stilasi adalah logo,
Gambar deformasi adalah gambar yang disesuaikan dengan keinginan
pembuat gambar tetapi tidak meninggalkan unsur utama objek gambar.
contoh hampir sama dengan stilasi
Gambar ragam hias kebanyakan mengambil dari alam karena perkembangan
ragam hias yg merupakan bagian dari elemen grafis adalah ragam yang
berkembang pada masa suatu kebudayaan tersebut terbentuk.

Gambar Deformasi
Deformasi dalam mekanika kontinuum adalah transformasi sebuah benda dari
kondisi semula ke kondisi terkini. Makna dari "kondisi" dapat diartikan
sebagai serangkaian posisi dari semua partikel yang ada di dalam benda
tersebut.
Deformasi (mekanika) - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia ...
https://id.wikipedia.org/wiki/Deformasi_(mekanika)

Gambar Distorsi
Pranala (link):https://kbbi.web.id/distorsidistorsi/dis·tor·si/n
1 pemutarbalikan suatu fakta, aturan, dan sebagainya; penyimpangan:
untuk memperoleh keuntungan pribadi tidak jarang orang melakukan --
terhadap fakta yang ada; 2 gangguan dalam siaran radio yang
mengubah mutu siaran; 3 Fis perubahan bentuk yang tidak diinginkan;
eroton; 4 Dok hal terkilir (kaki dan sebagainya); 5 ark perubahan bentuk
pada benda gerabah yang disebabkan oleh pengeringan terlampau
cepat dan tidak merata karena pencampuran bahan tidak merata waktu
pencetakan.

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 17 | P a g e
Alat dan Bahan Lukisan
Berikut ini kan dijabarkan berbagai peralatan melukis lengkap dengan penjelasannya. Bagi
Anda yang baru belajar melukis, penjelasan ini wajib dibaca untuk menuntun Anda
menjadi pelukis profesional.

Seni lukis merupakan salah satu cabang seni rupa yang banyak digeluti oleh masyarakat.
Bisa dilihat berapa banyak pelukis di Indonesia dari mulai pelukis kondang hingga pelukis
jalanan.

Nah, bagi Anda yang baru ingin terjun ke dalam dunia seni lukis, tentunya sebelum
langsung praktek membuat lukisan Anda perlu tahu mengenai teori tentang seni lukis dan
tentunya mengetahui peralatan apa saja yang digunakan dalam melukis.

Salah satu rahasia para pelukis profesional tentunya tidak hanya “berbakat” saja tapi
mereka juga tentunya tahu bagaimana teknik melukis yang benar bahkan hal dasar yang
paling penting bagi pelukis yaitu mengetahui berbagai kegunaan serta fungsi peralatan
melukis.

Mengapa? Selain agar tidak salah penggunaan tentunya peralatan yang digunakan pun
sangat mempengaruhi hasil akhir dari sebuah lukisan.

Bagi Anda yang ingin belajar mengenai teori dasar seni lukis bisa lihat disini.

Peralatan Melukis

Banyak sekali peralatan melukis yang mesti Anda siapkan sebelum Anda mengeksekusi
berbagai lukisan yang akan Anda buat. Bagi Anda yang masih awam dalam dunia seni
melukis, tentunya Anda perlu tahu apa saja perlengkapan yang harus Anda siapkan.

Bahkan yang terpenting tentunya Anda harus mengetahui apa saja kegunaan dari setiap alat
yang termasuk kedalam perlengkapan melukis Anda.

Karena setiap peralatan melukis tentunya memiliki kegunaan dan fungsi masing-masing.
Contoh saja kuas/brush tentunya memiliki banyak jenis dan memiliki fungsi masing-
masing.

Berikit ini iMural akan menjabarkan peralatan apa saja yang Anda butuhkan untuk
melukis:

1. Peralatan Melukis-Kuas

Salah satu peralatan melukis yang mesti Anda siapkan tidak lain adalah kuas. Kuas
merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menorehkan cat ke atas kanvas yang
membentuk objek atau gambar yang hendak Anda lukis.

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 18 | P a g e
Meskipun begitu, tidak sedikit juga seniman atau para pelukis yang memilih untuk tidak
menggunakan kuas melainkan langsung menggunakan jari.

Tentunya untuk melukis tanpa menggunakan kuas ini merupakan salah satu teknik yang
dipilih sesuai selera pelukis. Melukis tanpa menggunakan kuas ini biasanya menggunakan
cat akrilik ataupun cat air yang langsung dikeluarkan dari tub nya sehingga tekstur nya pun
jauh lebih kental.

Jenis-jenis kuas untuk melukis

Kuas yang Anda pakai untuk melukis akan sangat berpengaruh terhadap lukisan yang
nantinya Anda hasilkan. Namun sebelumnya, tahukah Anda bahwa kuas itu sendiri ada
banyak macam dengan fungsinya yang berbeda-beda?

Kuas untuk melukis ini bisa dibagi menjadi beberapa kelompok menurut bentuk bulu
kuasnya. Berikut ini beberapa jenis-jenis kuas untuk melukis:

Kuas lukis round

Round brush ini pada umumnya digunakan oleh para watercolorist. Hal ini dikarenakan
oleh fleksibelitas dan agrodinamisnya.

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 19 | P a g e
Salah satu alat melukis dengan cat air yang menjadi favorit ini memiliki bentuk yang bulat.
Sehingga, sangat memudahkan Anda dalam membuat garis tebal maupun tipis. Round
brush ini juga cocok untuk digunakan saat melukis di media kanvas berukuran besar.

Peralatan melukis ini pun memiliki ukuran yang beraneka ragam. Saat menggambar objek
ang kecil dan detail, Anda dapat memilih round brush yang memiliki diameter paling
kecil.

Kuas lukis flat

Jenis kuas yang satu ini memiliki bentuk ferrule yang datar, lurus, dan umumnya sedikit
pipih dan persegi. Namun, kadang ada juga yang memiliki bentuk persegi panjang.

Garis yang dihasilkan oleh flat brush ini sangat baik ketika Anda akan membuat kontur
lurus. Alat melukis jenis ini umumnya digunakan untuk melukis area tepi, khususnya yang
berukuran kecil. Dengan begitu, hasilnya tidak akan melebar seperti hasil dari round brush.

Hasil garis dari flat brush ini sangat baik ketika akan membuat kontur lurus. Jenis kuas
lukis flat umumnya digunakan untuk melukis area tepi, khususnya yang berukuran kecil.
Dengan begitu, hasilnya pun tidak akan melebar seperti round brush.

Peralatan melukis ini ternyata masih dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 20 | P a g e
Bright brush

Kuas lukis ini hampir sama dengan flat brush pada umumnya, tapi bright brush agak
sedikit melengkung ke dalam di ujung. Sehingga, berukuran sedikit lebih pendek.

Angel brush

Jenis kuas lukis flat ini berbentuk diagonal dan lebih mirip dengan round brush. Karena
cukup fleksibel, bentuk kuas ini pun menjadi salah satu alat melukis dengan cat air yang
sering dipakai. Bahkan jenis kuas yang satu ini banyak digunakan untuk hasil yang lebih
tajam.

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 21 | P a g e
Filbert brush

Ini adalah jenis kuas lukis flat yang memiliki ferrule datar dan bentuk yang oval.

Kuas lukis fan

Kuas lukis jenis ini memiliki bentuk yang melebar menyerupai kipas. Fan brush biasa
digunakan untuk membuat efek daun. Sebab, menggunakan jenis kuas ini akan lebih
mudah membentuk daun dengan efek yang lebih nyata.

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 22 | P a g e
Kuas lukis MOP

Kuas lukis jenis ini dibuat dari bulu domba atau bulu tupai. Sehingga, kuas jenis ini
memiliki bulu yang halus. Biasa digunakan untuk melukis di area yang besar. Atau, bisa
Anda gunakan untuk mewarnai dasar dari lukisan yang ingin Anda buat.

Kuas lukis rigger

Alat melukis yang memiliki ujung runcing ini bisa Anda gunakan untuk menggambar
sesuatu yang membutuhkan detail tinggi. Karena, rigger brush akan membuat Anda
memperoleh goresan garis yang tipis.

Baca Juga : Seni Lukis Mural

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 23 | P a g e
2. Peralatan Melukis-Cat

Selain kuas, alat perang bagi pelukis tentunya cat. Ya, tanpa cat tentunya Anda tidak akan
bisa melukis kecuali jika Anda ingin menjadi pelukis pasir.

Cat untuk melukis tentunya memiliki banyak sekali jenisnya. Penggunaan jenis cat ini
tentunya tidak hanya disesuaikan dengan selera dari pelukis nya sendiri tapi juga media
yang dilukis menentukan cat apa yang harus digunakan.

Jenis-jenis cat untuk melukis

Berikut ini beberapa jenis cat untuk melukis yang perlu Anda ketahui:

Cat air

Seperti namanya, cat air merupakan cat yang berbahan dasar air atau menggunakan air
sebagai bahan pegencernya. Cat air digunakan untuk melukis di atas kertas dengan bantuan
kuas. Teknik yang biasa digunakan untuk melukis dengan cat air adalah teknik transparan.

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 24 | P a g e
Kelebihan yang dimiliki oleh cat air adalah lebih cepat mongering. Sehingga,
pengerjaannya akan relatif lebih cepat.

Akan tetapi, karena menggunakan medium kertas, lukisan yang dihasilkan akan lebih
mudah rusak atau robek jika tidak memiliki kehati-hatian yang tinggi.

Cat minyak

Cat minyak adalah peralatan melukis berupa cat yang berbasis minyak. Atau,
menggunakan bahan pengencer berupa minyak. Cat minyak merupakan alat melukis yang
paling sering digunakan oleh para profesional.

Keuntungan dari menggunakan cat minyak adalah warna yang dihasilkan lebih tajam dan
tahan lama. Efek kilap yang dihasilkan juga memiliki keunikannya sendiri. Cat minyak
bisa diunggulkan untuk lukisan bergaya naturalis dan realis.

Cat akrilik

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 25 | P a g e
Jenis cat yang satu ini merupakan cat yang juga berbasis air. Namun, teksturnya lebih
pekat bila dibandingkan dengan cat air. Cat ini cocok untuk digunakan di medium kanvas,
kayu, atau styrofoam.

Cat akrilik cenderung cepat mongering. Anda dapat menerapkan berbagai teknik melukis
dengan cat ini, tetapi tidak disarankan untuk menggunakan teknik transparan.

Cat poster

Cat poster hampir sama dengan cat air. Berbahan dasar air, tetapi lebih pekat dari cat air
(opaque). Cat ini biasa digunakan di medium kertas dan cenderung cepat mengering.

Cat tekstil

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 26 | P a g e
Selaras dengan namanya, cat tekstil biasa digunakan untuk melukis di medium kain atau
tekstil. Cat ini sangat cocok untuk membuat sepatu lukis, melukis kaos, dan sebagainya.
Cat ini pun menggunakan air sebagai bahan pengencernya. Dan, cenderung mudah untuk
mengering.

Cat Semprot

Cat semprot atau spray ini atau biasa disebut dengan pilox merupakan salah satu jenis cat
yang diaplikasikan dengan cara disemprotkan. Jenis cat yang satu ini biasanya digunakan
untuk melukis dinding dengan membuat graffiti.

Namun tidak sedikit seniman dalam negeri maupun manca negara yang menggunakan cat
semprot ini untuk membuat lukisan yang begitu menawan di atas media kanvas dengan
teknik yang tidak biasa.

Baca Juga : Cat-cat terbaik untuk membuat mural

3. Peralatan Melukis-Palet

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 27 | P a g e
Alat melukis yang satu ini adalah tempat untuk mencampur cat atau tempat untuk
menyiapkan cat sebelum diaplikasikan ke mediumnya. Palet yang bagus adalah palet yang
bersifat licin. Karena, minyak tak dapat meresap ke dalamnya.

4. Peralatan Melukis-Easel

Apakah Anda masih merasa asing dengan nama ini? Namun, jika Anda sudah membaca
penjelasannya, Anda pasti sudah tidak asing lagi. Karena, easel adalah papan untuk
menjepit kanvas yang memiliki kaki dan berdiri agak miring.

Jenis-jenis media yang digunakan untuk melukis

Media ini merupakan hal yang penting dalam urusan melukis. Sebab, inilah yang akan
menjadi ruang imajinasi Anda nantinya. Beberapa jenis media untuk melukis yang sudah
tidak asing lagi di masyarakat, antara lain:

Kertas

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 28 | P a g e
Kertas adalah media lukis yang memiliki daya serap yang tinggi. Tidak memiliki pori-pori
dan sangat cocok untuk digunakan melukis dengan cat air. Ada beberapa ketebalan kertas
yang bisa Anda pilih untuk melukis sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

Namun, perlu perhatian khusus saat melukis dengan menggunakan media kertas dan cat
air. Karena untuk mendapatkan warna yang cerah, biasanya cat air dilarutkan tidak terlalu
kental.

Kanvas

Berbeda dengan kertas, kanvas merupakan media lukis berpori-pori yang telah ditutup
dengan cat dasar berwarna putih. Media ini lebih sering digunakan untuk melukis dengan
cat minyak. Karena, cat minyak membutuhkan ketebalan dalam pewarnaan.

Nah, demikian peralatan melukis yang Anda butuhkan untuk menghasilkan lukisan
layaknya profesional. Namun, bagaimanapun lengkapnya alat yang Anda miliki, harus
tetap diiringi dengan kemauan berlatih yang tinggi, ya!sumber;
(https://www.imural.id/blog/peralatan-melukis/)

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 29 | P a g e
URAIAN MATERI 2

APRESIASI KARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI

Pengertian Apresiasi

Apresiasi berasal dari Bahasa Latin, “appretiatius” yang artinya penghargaan atau
penilaian terhadap sesuatu. Kita juga mengenal “appreciate” dalam Bahasa Inggris yang
berarti melihat, menentukan nilai, menikmati, menyadari keindahan, serta menghayati
sesuatu. Sedangkan, seni adalah sesuatu yang memiliki nilai keindahan atau estetika dan
diciptakan oleh manusia—biasanya disebut dengan karya seni. Seseorang yang sedang
melakukan apresiasi biasanya disebut apresiator.

Namun, apakah seni sama seperti seni rupa? Tidak. Seni rupa sendiri adalah cabang seni
yang membentuk karya seni dengan media yang dapat dilihat oleh mata dan dapat
dirasakan dengan sentuhan. Seni rupa juga dapat diartikan sebagai karya seni yang
diciptakan suatu objek dengan kriteria tertentu seperti konsep garis, bidang, bentuk,
tekstur, warna, bahkan pencahayaannya dengan acuan estetika—sehingga, seni rupa ini
dapat dinikmati menggunakan indera mata dan peraba. Sedangkan, pencipta seni biasanya
disebut dengan seniman.

Maka, dapat diartikan bahwa apresiasi seni rupa merupakan suatu bentuk pengakuan,
penghargaan, atau penilaian untuk sebuah karya seni berupa objek yang dapat dinikmati
dengan melihat dan merasakannya.

Jenis Jenis Apresiasi


Apresiasi terhadap karya seni sendiri dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

1. Apresiasi empatik, yaitu menilai atau menghargai suatu karya seni yang dapat
ditangkap dengan sebatas indrawi saja.
2. Apresiasi estetis, yaitu menilai atau menghargai suatu karya seni dengan
melibatkan pengamatan dan penghayatan yang mendalam.
3. Apresiasi kritik, yaitu menilai atau menghargai suatu karya seni dengan melibatkan
klasifikasi, deskripsi, analisis, tafsiran, dan evaluasi serta menyimpulkan hasil
penilaian atau penghargaannya. Apresiasi yang satu ini dapat dilakukan dengan
mengamati suatu benda secara langsung dan nyata.

Menurut Brent G. Wilson dalam bukunya yang berjudul Evaluation of Learning in Art
Education, apresiasi sendiri memiliki 3 konteks utama, yakni:

 Feeling (Perasaan) : Berkaitan dengan perasaan mengenai suatu keindahan.


 Valuing (Penilaian) : Sangat erat kaitannya dengan penilaian suatu karya seni.
 Emphatizing (Empati) : Berkaitan dengan penghormatan atau penghargaian
terhadap dunia seni dan profesi seperti pelukis, pepatung, pemahat, pegrafis,
pedesain, pekria, dan lain-lain.
Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 30 | P a g e
Apresiasi juga dibedakan menjadi dua tipe, yakni:

1. Apresiasi pasif; pelaku dari apresiasi ini adalah orang yang masih awam terhadap
seni, namun memiliki minat yang baik terhadap suatu karya seni.
2. Apresiasi aktif; apresiasi yang dilakukan muncul setelah seseorang itu menilai
suatu karya seni.

Tahapan Apresiasi
Selain dari jenis-jenis apresiasi yang telah dijabarkan, untuk melakukan suatu apresiasi
seni kreatif juga memerlukan lima tahapan khusus sebagai berikut:

1. Pengamatan : Pengamatan terhadap suatu karya seni ini tidak dilakukan dengan
satu indera saja. Namun, dengan memberdayakan seluruh pribadi. Maksudnya,
apresiasi ini juga dilakukan dengan ketajaman pengamatan seseorang serta
pengetahuan ilmu seni.
2. Aktivitas Fisiologis : Aktivitas fisiologis adalah tindakan nyata dalam melakukan
suatu pengamatan.
3. Aktivitas Psikologis : Aktivitas psikologis merupakan persepsi dengan evaluasi
yang kemudian dapat menimbulan suatu interpretas imajinatif sebagai pendorong
kreativitas.
4. Aktivitas Penghayatan : Aktivitas penghayatan dapat dilakukan dengan mengamati
suatu objek karya seni secara mendalam.
5. Aktivitas Penghargaan : Aktivitas penghargaan merupakan suatu evaluasi terhadap
objek dengan menyampaikan saran atau kritikan.

Manfaat Apresiasi
Mengapa seseorang melakukan kegiatan apresiasi terhadap karya seni rupa? Tentunya
banyak sekali manfaat yang dapat kita peroleh jika kita melakukan apresiasi terhadap suatu
karya seni rupa, beberapa di antaranya adalah:

1. Agar kita dapat mengenal suatu bentuk karya seni. Artinya, kita tidak hanya tahu
bahwa itu adalah karya seni, tapi kita memahami karya seni tersebut dari segala
sisi.
2. Agar kita dapat meningkatkan serta memupuk kecintaan kita terhadap suatu karya
seni, baik itu karya seni dari bangsa sendiri maupun dari luar. Serta, juga dapat
meningkatkan dan memupuk kecintaan kepada sesama manusia.
3. Juga sebagai sarana untuk melakukan penilaian, penikmatan, empati, hiburan, serta
edukasi.
4. Apresiasi juga mampu menimbulkan hubungan timbal-balik yang positif antara
penikmat karya seni dan pencipta.
5. Selain itu, agar kita juga dapat memperoleh suatu pengalaman dan ilmu baru ketika
menikmati karya seni rupa dan sebagai suatu bekal untuk menciptakan serta
mengembangkan suatu karya seni yang lebih baik dan berkualitas di kemudian hari.

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 31 | P a g e
Tujuan Apresiasi
Dari sense of beauty atau rasa keindahan yang diberikan oleh Tuhan untuk manusia,
apresiasi seni rupa berbeda dari setiap individu yang menilai suatu karya seni tersebut.
Apresiasi yang diberikan juga tidak melulu bernilai positif saja, kadang bisa juga bernilai
negatif. Namun, mengapa ada apresiasi seni rupa?

Tujuan seseorang melakukan apresiasi seni rupa adalah menjadikan masyarakat agar tahu
apa, bagaimana, dan alasan dari karya seni tersebut diciptakan. Maka, dapat disimpulkan
bahwa agar masyarakat dapat menanggapi, menghayati, dan menilai suatu karya. Tujuan
lain dari apresiasi seni rupa adalah untuk mengembangkan nilai estetika dari suatu karya
seni, serta mengembangkan kreasi dan untuk suatu penyempurnaan hidup.

Aspek-aspek Penilaian dalam Apresiasi Karya Seni Rupa

Untuk mengadakan penilaian terhadap karya seni rupa terapan, berikut adalah beberapa
aspek yang bisa dijadikan ukuran atau kriteria sebuah penilaian. Dari aspek atau ukuran
penilaian yang akan dibahas nanti, tidak mutlak semua harus digunakan, karena tidak
semua karya seni rupa cocok dengan ukuran penilaian tersebut. Aspek-aspek atau ukuran
penilaian itu adalah:

a) Aspek Ide atau Gagasan

Proses kreatif dalam dunia kesenirupaan merupakan suatu proses yang timbul dari
imajinasi menjadi kenyataan. Proses mencipta suatu benda melalui pikiran, dan
melaksanakannya melalui proses sehingga masyarakat dapat menikmati dan
memanfaatkannya. Ekspresi yang muncul akibat adanya rangsangan dari luar dan ilham
dari dalam menciptakan suatu keunikan sendiri. Keunikan ekspresi pribadi itulah yang
disebut kreativitas.

b) Aspek penguasaan teknis

Teknik adalah cara untuk mewujudkan suatu ide menjadi hal-hal yang kongkrit dan punya
nilai. Ketidaktrampilan dalam penggunaan teknik akan berdampak pada karya yang
dihasilkan. Demikian dalam hal pemilihan teknik juga harus menjadi bahan pertimbangan
dalam pembuatan karya seni. Kesalahan dalam pemilihan teknik, juga akan berdampak
pada karya seni yang dihasilkan. Itulah sebabnya aspek penguasaan teknik perlu
dipertimbangkan dalam penilaian sebuah karya seni.

c) Aspek penguasaan bahan

Setiap bahan mempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda, misalnya sifat rotan adalah
lentur, logam adalah keras, tanah liat adalah plastis dan masih banyak lagi. Untuk itu
seorang pencipta karya seni harus tahu betul sifat dan karakter bahan yang digunakan.
Kesalahan dalam memilih bahan juga akan berakibat pada hasil karya yang dibuatnya.
Untuk itulah aspek penguasaan bahan dalam penilaian karya seni rupa terapan patut
dipertimbangkan.

d) Aspek kegunaan

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 32 | P a g e
Sebagaimana dalam aspek pertimbangan penciptaan karya seni terapan, perlu
mempertimbangkan aspek kegunaan (applied), maka dalam penilaian juga perlu
mempertimbangkan aspek tersebut. Hal ini sangat penting mengingat fungsi utama dalam
seni rupa terapan adalah kegunaan. Segi-segi penilaian yang perlu dipertimbangkan dalam
kegunaan adalah segi kenyamanan dalam penggunaan, segi keluwesan/fleksibelitas dan
segi keamanan dalam penggunaannya.
e) Aspek wujud (form)

Aspek wujud (form) adalah aspek yang berhubungan erat dengan prinsip-prinsip
komposisi. Prinsip-prinsip komposisi itu meliputi proporsi, keseimbangan (balance), irama
(ritme), kontras, klimaks, kesatuan (unity). Prinsip itulah yang menjadi ukuran untuk
menilai karya seni dari segi wujud atau form.

f) Aspek gaya atau corak

Karya seni adalah karya perseorangan, ia lahir dari cita, visi, dan interpretasi individual
seorang seniman. Seorang yang mempunyai watak yang keras akan tercermin karya-karya
yang keras baik dalam segi bentuk, pewarnaan ataupun dalam pemilihan dan pengelolahan
tema. Gaya atau corak seseorang dalam menciptakan karya seni, perlu juga
dipertimbangkan dalam penilaian pada sebuah apresiasi.

g) Aspek kreativitas

Kreativitas yang dimaksud di sini adalah kreativitas yang bersangkutan dengan karya seni.
Banyak cara untuk menemukan kreativitas, misalnya dalam penggunaan media, bahan,
alat, dan teknik yang berbeda dari yang sebelumnya. Kreativitas juga bisa didapat dengan
menampilkan bentuk-bentuk baru atau memadukan unsur baru dengan yang lama. Bila-
halhal di atas dapat dicapai pada penciptaan karya seni rupa, khususnya karya seni rupa
terapan, maka penilaian dari aspek ini menjadi penting untuk dipertimbangkan.

h) Aspek tempat

Pertimbangan tempat di mana karya itu akan diletakkan harus mendapat perhatian dari
seorang perancang karya seni rupa terapan. Seperangkat meja kursi makan dari rotan yang
dibuat untuk keperluan rumah tangga, tentunya harus berbeda dengan seperangkat meja
kursi makan dari rotan yang dibuat untuk keperluan suatu rumah makan besar.

i) Aspek selera dan agama

Seorang seniman yang ingin membuat karya seni terapan yang dapat digunakan oleh orang
banyak, harus dapat menyesuaikan karyanya dengan selera dan agama yang dianut oleh
pasar. Dalam hal ini selera harus dipertimbangkan hal-hal yang sedang menjadi tren di
masyarakat, misalnya dari segi model/bentuk, warna, ukuran, bahan yang digunakan.

Dalam hal agama, hal-hal yang menjadi bahan pertimbangan, misalnya penerapan motif
pada karya seni yang diciptakan, motif Bali akan lebih cocok bagi mereka yang beragama
Hindu. Hal-hal seperti itu penting karena jika tidak demikian karya seni yang diciptakan
tidak akan mendapat tempat dihati masyarakat.

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 33 | P a g e
A. Jenis Karya Seni Rupa Tiga Dimensi

Jenis Karya Seni Rupa 3 Dimensi dan Contohnya

Seni rupa adalah seni yang mengutamakan nilai estetika dan keindahan suatu karya. Karya
seni rupa merupakan sesuatu yang dapat dilihat dan diraba. Contoh karya seni rupa yang
sudah kita kenal sejak dahulu adalah lukisan, kaligrafi, patung, arsitektur, dan seni kriya.
Jika dikelompokkan berdasarkan bentuk dan wujudnya, karya seni rupa dibagi menjadi
seni rupa 2 dimensi dan seni rupa 3 dimensi.

Seni rupa 2 dimensi adalah seni rupa yang dibatasi oleh panjang dan lebar. Berbeda dengan
seni rupa 2 dimensi, karya seni rupa 3 dimensi tak hanya dibatasi oleh panjang dan lebar,
tetapi juga kedalaman. Kali ini, kita akan membahas secara rinci jenis karya seni rupa 3
dimensi yang dapat dilihat dari segi fungsinya.

Baca juga:

 Seni Rupa
 Cabang Seni Rupa
 Museum Seni Rupa dan Keramik
 Pengertian Seni Rupa 2 Dimensi
 Teknik Dasar Anyaman

Seni kriya merupakan salah satu jenis karya seni rupa 3 dimensi yang juga merupakan
kombinasi seni rupa terapan dan seni rupa murni. Mengapa seperti itu? Seni kriya dibuat
tidak hanya untuk sebuah fungsi, tetapi juga memandang nilai estetika dari karya yang
dibuat. Secara singkat, seni kriya dapat diartikan sebagai seni kerajinan tangan. Orang
yang membuat seni kriya benar-benar mengandalkan keahlian tangannya agar karya yang
diciptakannya memiliki fungsi dan elok saat dilihat.

Istilah seni kriya mungkin terdengar elit, karena pada kenyataannya seni kriya itu memang
sesuatu yang bisa dianggap mewah. Biasanya, hasil seni kriya sering kita temukan di
tempat-tempat yang berhubungan dengan pariwisata, misalnya saja di lobby hotel atau
rumah makan. Kita bisa menemukan kursi, meja, atau guci yang tidak hanya dipakai sesuai
fungsinya, tetapi juga untuk kebutuhan memanjakan mata para pengunjungnya.

Selain di kedua tempat tersebut, seni kriya juga dapat dilihat pada rumah-rumah yang
memakai gaya Jawa atau Bali. Seni kriya yang dipakai pada rumah-rumah dengan gaya
tersebut biasanya terletak pada ukiran pintu, tembok, atau langit-langit rumah. Di bawah
ini akan dipaparkan beberapa contoh seni kriya 3 dimensi.

Baca juga:

 Motif Seni Ukir Nusantara


 Fungsi Seni Kriya
 Seni Rupa 3 Dimensi
 Perbedaan Seni Rupa Murni dan Terapan
 Fungsi Seni Rupa Terapan

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 34 | P a g e
1. Anyaman

Kegiatan dalam seni yang satu ini adalah mengatur bahan dasar saling tindih atau
menyilang. Bahan-bahan yang dipakai biasanya adalah bahan yang ringan, mudah
dipindahkan, dan lentur (mudah dibentuk). Bahan dasar yang dipakai dalam kerajinan ini
sangat beragam, bisa dari daun, bilahan bambu, kayu rotan, atau bisa juga bahan sintetis.

Tetapi, jika ingin anyaman dalam bentuk 3 dimensi yang ketahanannya baik, yang umum
dipakai adalah bambu, rotan, dan bahan sintetis. Hasil anyaman 3 dimensi dari bambu pada
umumnya berupa perabotan rumah tangga, tetapi seiring perkembangan zaman, kreativitas
anyaman bambu kini merambah ke dunia fashion.

Perabotan rumah tangga yang dibuat dari bahan bambu sudah kita kenal, apalagi bagi kita
yang pernah melihat dapur di pedesaan, maka kita akan banyak menjumpai perabotan
rumah tangga yang dibuat dari bilahan bambu. Contohnya :

 Nyiru
 Tempat nasi
 Tudung saji
 Topi petani
 Tempat alat-alat sembahyang

Lain dengan pedesaan, di perkotaan hasil anyaman bambu diolah menjadi lebih kreatif lagi
dan bahkan menjadi tren. Hasil anyaman bambu zaman sekarang bisa berupa :

 Topi
 Dompet
 Tudung lampu

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 35 | P a g e
 Hiasan dinding.

Selain bilahan bambu, rotan bisa menjadi alternatif dalam pembuatan kerajinan 3 dimensi.
Rotan merupakan tumbuhan menjalar, panjang, dan tumbuh liar di hutan. Kelenturan rotan
sangat mendukung untuk dapat dijadikan anyaman yang memiliki fungsi pakai, tahan
lama, dan juga indah. Hasil anyaman rotan masih banyak kita jumpai di masa sekarang ini.
Contohnya kursi, meja, keranjang, dan bahkan ada yang lebih kreatif lagi, yaitu sandal dan
sepatu.

Baca juga:

 Seni Rupa Terapan


 Pengertian Seni Rupa 2 Dimensi
 Lukisan Termahal di Dunia
 Seni Lukis
 Sejarah dan Teknik Dasar Air Brush

2. Kerajinan Keramik

Jenis karya seni rupa 3 dimensi yang satu ini dulunya terbuat dari tanah liat yang harus
diproses dengan cara dibakar, contohnya gerabah dan genteng. Tetapi dengan majunya
teknologi, bahan dasar keramik digabung dengan logam kimia tertentu, sehingga
membentuk bahan dasar yang baru. Sifat keramik bisa kita lihat dengan jelas, sifatnya
mudah pecah, kaku, dan keras. Karya seni keramik biasanya terlihat mengkilap dan
cenderung mahal.

Kerajinan keramik di Indonesia cukup mudah ditemui. Kerajinan keramik tersebut bisa kita
lihat di daerah Purwakarta, Malang, dan Minahasa. Bentuk-bentuk karya keramik di 3
daerah itu sangat beragam. Di Minahasa, tepatnya di Desa Pulutan, bentuk kerajinan
keramik di desa ini adalah beragam jenis pot, pajangan, dan wadah. Selain Minahasa,
daerah Purwakarta juga terkenal dengan kerajinan keramiknya.

Beragam bentuk kerajinan keramik dibuat di daerah ini, mulai dari yang berfungsi sebagai
pajangan hingga perabotan rumah tangga. Masih di dalam Pulau Jawa, ada daerah yang
juga eksis karena kerajinan keramiknya, tepatnya daerah Dinoyo, Malang. Pada awalnya,
keramik daerah Dinoyo menggunakan bahan dasar tanah liat. Seiring dengan berjalannya
waktu, dan masuknya budaya Cina, kerajinan keramik di daerah ini memakai kombinasi
bahan porselen.

3. Kriya Logam
Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 36 | P a g e
Seni kriya logam di negeri kita ini merupakan warisan budaya dari nenek moyang yang
sudah mendarah daging. Sejak zaman dahulu, khususnya zaman pemerintahan yang masih
berbentuk kerajaan, kriya jenis ini sudah banyak dipakai. Misalnya saja senjata untuk
penjagaan kerajaan atau saat berperang, semuanya terbuat dari logam. Contoh senjata
tersebut adalah keris, pedang, tombak, dan tameng. Ada juga alat-alat musik yang dibuat
dari logam, seperti gong dan gamelan. Perabotan rumah tangga pun ada beberapa yang
berbahan dasar logam.

Pada saat ini pun, penggunaan seni kriya logam sangatlah eksis. Tekstur yang padat dan
kuat, membuat logam dipilih sebagai bahan dasar yang cocok untuk peralatan rumah
tangga. Contoh peralatan dapur yang dimaksud adalah sendok, garpu, panci, wajan, dan
pisau. Keberadaan hasil kriya logam tersebut sangat dibutuhkan di setiap rumah tangga.

Baca juga:

 Teknik Dasar Menyulam


 Teknik Dasar Menjahit
 Unsur Seni Lukis
 Fungsi Seni Lukis
 Unsur Desain Grafis

4. Seni Patung

Patung, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online, adalah tiruan bentuk
hewan, manusia, atau sebagainya dengan cara dipahat pada batu, kayu, atau bahan lainnya.
Jenis seni rupa 3 dimensi ini memang sengaja dibuat untuk kebutuhan estetika, lebih
tepatnya pembuatan sebuah mahakarya.

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 37 | P a g e
Seni pahatan ini juga merupakan warisan budaya di Indonesia. Contoh seni patung yang
bersejarah di Indonesia adalah patung Martha Christina Tiahahu di Maluku dan patung
Dewa Wisnu di kawasan wisata Jimbaran, Bali.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, patung umumnya berbahan dasar kayu atau batu.
Patung yang dibuat dari kayu banyak digunakan sebagai cinderamata. Patung kayu bisa
dibuat berukuran kecil, medium, atau besar, tetapi jarang ada patung kayu yang besarnya
seperti mahakarya patung batu. Jenis patung yang terbuat dari kayu pada proses akhir
pembuatannya tidak diwarnai, hanya diberi pelitur saja, tetapi saat ini sudah banyak patung
kayu yang sudah mengaplikasikan teknik cat warna.

Berikutnya adalah patung batu yang keberadaanya sudah tidak diragukan lagi. Sejak zaman
dahulu kala pun, patung yang terbuat dari batu nyata ada dalam kehidupan kita. Sebagian
besar seni patung di Indonesia memiliki sejarahnya sendiri.

Selain 2 patung yang sudah disebutkan diatas, masih banyak patung bersejarah lainya,
seperti Arca Dewa Ganesha, Arca Dewi Durga, dan Arca Bhairawa. Selain difungsikan
sebagai mahakarya, beberapa seni patung dibuat sebagai media pemujaan, contohnya di
negeri India dan di provinsi Bali.

Itulah beberapa jenis karya 3 dimensi beserta contoh-contohnya. Kiranya artikel ini
berguna bagi pembaca yang butuh referensi tentang materi seni rupa.

Teknik, Alat dan Bahan Pembuatan Patung


Beberapa teknik dalam membuat Seni Patung Menurut Humar Sahman (1993)
Teknik adalah segala macam cara atau keterampilan yang digunakan dalam
mengolah segala unsur bahan menggunakan peralatan menjadi sebuah karya
seni rupa yang menarik. Adapun cara untuk membuat patung antaralain :

Menurut Humar Sahman (1993) Teknik adalah segala macam cara atau
ketrampilan yang digunakan dalam mengolah segala unsur bahan menggunakan
peralatan menjadi sebuah karya seni rupa yang menarik
Assembling (merakit)
Membuat sebuah komposisi dari bermacam-macam material seperti found objec,
kertas, kayu dan tekstil.
Modelling
Adalah proses additive / menambah, dimana material dibangun menuju ke bentuk
akhir patung. Material ini harus fleksibel/lentur, seperti lilin, tanah liat, plaster, serta
pematung menggunakan tangannya untuk membentuk pola. Pada
perkembangannya bisa dibantu alat seperti butsir.

Curving (memahat)
Memahat adalah sebuah teknik substraktif, artinya mengurangi material sampai
memperoleh bentuk akhir patung. Adapun material yang digunakan dalam metode
ini adalah: kayu, semen (cor) batu-batuan, dan material kersa lainnya.
Alat-alat yang digunakan untuk untuk membuat patung umumnya: golok, kampak,
gergaji, gergaji mesin, dan lain-lain. Untuk pembuatan patung detail: pahat (kayu

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 38 | P a g e
dan batu), pahat, kikir, pisau raut dan lain-lain. Untuk finishing : amplas, slab, cat,
furnishing, dan lain-lain

Media seni patung


Menurut G. Shidarta (1987) Media seni patung berupa bahan, alat, adapun teknik
yang diperlukan dalam pembuatan seni patung. Bahan tersebut diantaranya:
1. Bahan Pembuatan Patung
Untuk bahan seni patung dapat di bedakan menjadi tiga yakni :
a. Bahan lunak
Yang dimaksud bahan lunak adalah material yang empuk dan lentur sehingga
mudah untuk dibentuk seperti: lilin, tanah liat, sabun. untuk tanah liat yang baik
harus bersih dari kerikil, akar, rumput, atau yang lainnya. Daya susut tanah tidak
lebih dari 10%, supaya jika nanti kering tidak pecah/ hancur, tanah liat harus juga
cukup elastis artinya mudah di bentuk, tidak telalu lembek atau terlalu keras.
Untuk bahan lilin (plastisin) sangatlah mudah untuk didapat seperti di toko-toko,
tingkat plastisinya bermacam-macam, ada yang sangat lembek, cukup lembek,
dan agak lembek. Bahan sabun mudah di bentuk,akan tetapi ukuranya kecil,
namun dengan pola lilin ukuran yang dihasilkan akan sangat kesil dalam jumlah
sedikit.
b. Bahan sedang
Bahan sedang adalah bahan yang tidak terlalu lunak dan tidak pula terlalu keras.
Contohnya: kayu waru, kayu randu, kayu sengan, dan kayu mahoni.
c. Bahan keras
Bahan keras dapat berupa kayu atau batu-batuan. Contohnya dari kayu: kayu jati,
kayu sonokeling dan kayu ulin. Contoh bahan dari batu-batuan antara lain batu
padas, batu granit, batu andesit, dan batu pualam (marmer). Selain bahan-bahan
tersebut masih ada bahan yang dapat dipergunakan untuk membuat patung yaitu
semen-pasir, gips, kuningan, perunggu, emas dan sebagainya.

2. Alat Pembuatan Patung


Peralatan yang digunakan untuk membuat patung tergantung kepada bahan dan
tekniknya. Alat-alat yang digunakan dalam mematung terdiri dari:
a. Butsir adalah alat Bantu untuk membuat patung terbuat dari kayu dan kawat.
b. Meja putar adalah meja untuk membuat patung dan dapat di gerakan dengan
cara diputar, fungsinya untuk memudahkan dalam mengontrol bentuk dari
berbagai arah.
c. Pahat
d. Palu kayu
e. Cetakan berfungsi untuk mengencangkan ikatan kawat dan memotong ikatan
kawat.
f. Sendok adokan berfungsi untuk mengambil adonan dan menempelkanya pada
kerangka patung

Nah itu sedikit informasi seputar dunia seni patung, semoga artikel ini bermanfaat.
terima kasih atas kunjungannya...

Posted 2nd February 2016 by Unknown


Sumber; (http://pengetetahuan.blogspot.com/2016/02/teknik-membuat-seni-
patung-beserta-alat.html).

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 39 | P a g e
Contoh Seni Rupa

Setelah mengetahui apa serta bagaimana apresiasi karya seni rupa. Tentu, kita jadi
penasaran dengan seperti apa seni rupa yang ada di sekitar kita. Di Indonesia, karya seni
rupa ada berbagai jenis, bentuk, gaya, media, teknik, dan fungsi. Beberapa di antaranya
ada:

1. Pakaian

Dari segi bentuk dan bahan setiap pakaian yang dibuat sangatlah beragam dengan fungsi
yang juga berbeda-beda. Bahan yang digunakan bisa berasal dari budai daya tumbuhan,
seperti kapas yang dipintal menjadi benang untuk ditenun menjadi kain dan dibentuk
menjadi sebuah pakaian.

2. Perhiasan

Sejak peradapan manusia sudah ada yang namanya menghias tubuh mulai dari bagian
kepala, telinga, hidung, leher, dan lain sebagainya. Bahan yang digukana bisa dari serat
tumbuhan atau ranting atau bagian tubuh binatang seperti taring atau kulit bahkan kepala
yang diawetkan. Juga ada yang terbuat dari aneka batu dan logam.

3. Senjata

Dari jaman dulu, masyarakat juga menyenangi senjata. Terutama senjata tradisional dari
berbagai daerah. Karena senjata jenis ini memiliki keunikan tersendiri, baik dari segi
bentuk, bahan, teknik pembuatan, atau hiasannya.

4. Topeng dan Wayang

Di Indonesia juga ada jenis karya seni rupa yang berkaitan dengan seni lain seperti tari,
musik, dan teater yakni, topeng dan wayang.

Artikel lainnya :

 Kebudayaan Suku Toraja


 Pengertian Seni Batik
 Kebudayaan Suku Sunda
 Istilah Istilah dalam Seni Rupa
 Kebudayaan Suku Batak
 Kebudayaan Suku Bugis
 Kebudayaan Suku Jawa
 Kebudayaan Suku Aceh
 Kebudayaan Suku Madura
 Kebudayaan Suku Minangkabau

Selain karya seni rupa di atas, masih banyak karya seni rupa lainnya yang dapat kita
apresiasi kehadirannya. Semoga kita dapat mengapreasikan suatu karya seni rupa yang ada
di Indonesia dengan lebih baik dan berkualitas setelah mengetahui apresiasi karya seni
rupa seperti yang telah dijelaskan.

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 40 | P a g e
Pengertian, Teknik dan Jenis-Jenis Contoh Karya Seni Rupa 3 Dimensi Beserta Penjelasan
Lengkapnya
Oleh Asep Setiawan
Terdapat banyak sekali karya seni rupa 2 dimensi di sekitar kita. Setiap benda yang
dipajang di ruangan tertutup maupun terbuka merupakan sebuah karya seni rupa.

Daftar Isi
Pengertian Seni Rupa 3 Dimensi
Seni rupa 3 dimensi adalah karya seni yang dibatasi tidak saja dengan sisi panjang dan
lebar, namun juga dibatasi oleh kedalaman atau tinggi. Dalam bahasa sederhananya yaitu
karya seni yang mempunyai volume dan menempati sebuah ruang.
Sehingga unsur ruang inilah yang menjadi pembeda antara karya seni rupa 2 dimensi dan 3
dimensi. Selanjutnya seni 3 dimensi terus mengalami perubahan, baik dari sudut pandang,
model ruang, pola berkarya hingga jenisnya.
Baca juga: Pengertian, Teknik dan Jenis-Jenis Contoh Karya Seni Rupa 2 Dimensi Beserta
Keterangan Lengkapnya

Teknik-Teknik Seni Rupa 3 Dimensi


Dalam pembuatan sebuah karya seni masing-masing daerah di Indonesia memiliki bahan
dan media yang berbeda-beda, tergantung dengan lingkungan daerahnya.
Hal tersebut juga berlaku pada seni rupa 3 dimensi, berikut ini adalah teknik-teknik yang
biasa dipakai dalam proses pembuatan karya seni rupa 3 dimensi:
1. Teknik Aplikasi
Sebuah karya hias dalam seni menjahit dengan cara menempelkan bermacam-macam
guntingan-guntingan kain yang berbentuk hiasan seperti binatang, bunga maupun bentuk
lainnya pada sebuah kain lain sebagai hiasan.
2. Teknik Mozaik
Teknik membuat karya seni dengan cara menempel benda 3 dimensi yang diatur dan ditata
dengan sedemikian rupa sehingga menghasilkan lukisan.
3. Teknik Merakit
Teknik membuat sebuah karya seni dengan cara menyambung beberapa potongan bahan.
Cara ini disebut dengan merakit dan hasil karyanya disebut rakitan. Cara menggabungkan
bahan tersebut dapat dengan cara dipatri, disekrup, mengelas atau dengan cara lainnya.
4. Teknik Pahat
Teknik membentuk suatu karya seni dengan membuang bahan yang tidak dibutuhkan. Cara
membuatnya dapat memakai alat pahat, kikir dan martil. Biasanya bahan atau media yang
dipakai adalah bahan keras seperti batu, gips, kayu dan bahan lainnya.
5. Teknik Menuang atau Cor
Karya seni yang dihasilkan dengan cara menuang bahan cair yang dituang pada sebuah alat
cetakan. Setelah bahan cair tersebut mengeras, kemudian dikeluarkan dari cetakan. Bahan
cair yang dipakai biasanya seperti semen, logam, gips atau karet.

Unsur Seni Rupa 3 Dimensi


Karya seni rupa 3 dimensi mempunyai unsur yang membentuk kesatuan sehingga dapat
memperindah atau mempercantik pada karya seni rupa 3 dimensi.

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 41 | P a g e
Berikut ini unsur-unsur yang membentuk karya seni rupa:

1.Titik

Titik merupakan unsur karya seni rupa yang paling dasar dan paling kecil. Titik seperti
sebuat bintik dalam seni rupa. Dengan sebuah titik, seseorang bisa mendapatkan ide baru
dalam berkarya seperti membuat garis dan ruang. Selain itu titik mempunyai pusat
perhatian tersendiri bilang sendiri atau mempunyai warna yang mencolok berbeda sendiri
dari yang lainnya.

2.Garis

Garis merupakan goresan atau batas suatu benda, ruang, bidang, warna, tekstur dan
sebagainya. Garis mempunyai dimensi yang cenderung memanjang dan mempunyai arah
tertentu. Gari juga memiliki beberapa sifat seperti panjang, pendek, horizontal, vertikal,
tipis, lurus, berombak, melengkung, tebal, patah-patah, miring, halus dan lain-lain.

Selain itu garis juga mempunyai berbagai bentuk seperti garis mendatar, garis tegak, garis
miring, garing lengkung, garis bersilang, garis sejajar, garis zig zag, garis spiral dan garis
gelombang. Penggunaan garis dalam sebuah gambar juga memiliki kesan tertentu, seperti
garis lurus mempunyai kesan kesan keras, garis patah-patah yang memiliki kesan kaku.

3.Bidang

Salah satu karya seni rupa yang dibentuk atau terbentuk dari hubungan beberapa garis
disebut bidang. Bidang memiliki dimensi panjang, lebar atau bisa disebut juga pipih.
sedangkan bentuk memiliki dimensi panjang, lebar dan tinggi, oleh sebab itu bentuk
mempunyai isi atau volume.

Berdasarkan bentuknya, bidang dan bentuk memiliki beragam macam seperti bidang
geometris, bidang simetris, bidang organis dan lain sebagainya.

4.Bentuk

Bentuk bisa diartikan sebagai bangun atau plastis. Bangun mempunyai bentuk yang polos.
Sedangkan bentuk plastits bukan hanya dilihat dari bentuknya saja, melainkan ada nilai
dan maknanya sepeti lemari, lemari bukan hanya sebuah benda tetapi memiliki kegunaan
untuk meletakkan pakaian.

5.Tekstur

Tekstru adalah sifat permukaan sebuah benda. Sifatnya kasar, halus, berpori, licin,
mengkilap dan sifat-sifatnya bisa dirasakan lewat indra mata dan indra peraba.
Berdasarkan jenisnya tekstur terbagi menjadi dua macam yaitu tekstur nyata dan tekstur
semu. Tekstur nyata mempunyai nilai dan kandungan yang sama dengan pengelihatan dan
perabaan, sedangkan tekstru semua tidak mempunyai nilai dan kandungan yang sama
dengan pengelihatan dan perabaan.

Contoh Karya Seni Rupa 3 Dimensi

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 42 | P a g e
Karya seni rupa 3 dimensi dengan mudah kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut ini contoh karya seni rupa 3 dimensi yang biasa kita temukan:

1. Kriya

Kriya merupakan karya seni yang menggunakan hand skill atau keterampilan tangan dan
memperhatikan segi kebutuhan fisik dan segi keindahan. Karya seni kriya termasuk
sebagai karya seni rupa terapan nusantara. Kebanyakan kriya digunakan sebagai dekorasi,
benda terapan siap pakai seperti furniture, benda mainan seperti boneka. Kriya juga
memiliki beragam jenis seperti seni kriya kayu, seni kriya tekstil, seni kriya keramik, seni
kriya logam, seni kriya kulit dan seni kriya batu.

Dalam membuat kriya


juga ada teknik-teknik pembuatan, yang biasa digunakan antara lain:
 Teknik Pahat/Ukir – Bali merupakan daerah yang paling banyak menggunakan seni
kriya pahat seperti patung arca yang menggunakan bahan baku batu andesit. Seni
Kriya selain menggunakan batu, biasa juga menggunakan logam, tulang, kayu
bahkan sampai kulit hewan sebagai bahan dasar.

 Teknik Bursir: Teknik menambah dan mengurangi objek, dengan menjadikan


bahan utamanya tanah liat dan sejenisnya karena bersifat lunak.

 Teknik Batik: Pemuatan kain batik menggunakan teknik cap,tulis, dan teknik lukis.
Orang Indonesia biasa menggunakan teknik batik tulis dalam membantik.
Keragaman batik tidak hanya ada di pulau Kawa, melainkan terdapat pula di pulau
Kalimantan, Sulawesi dan Sumatra. Batik memiliki banyak corak yang beraneka
ragam di setiap daerah, namun pada umumnya batik jawa bergaya natural, batik
sumatra bergaya merah megah.

 Teknik Tenun: Indonesia kaya akan keragaman dan corak dalam menghasilkan kain
tenun. Tenun itu terdiri dari dua jenis yaitu tenun songket dan tenun ikat. Perbedaan
tenun ini terdapat pada cara pembuatan dan bahannya. Tenun songket dibuat
dengan benang perak, emas dan benang sutra. Aceh, Sulteng, Bali, Sumatra, Nusa
Tenggara Timur, Kaltim, Kalbar dan Sulteng terkenal dengan pengahasil tenun ikat
terbesar di Inonesia. dan daerah penghasil songket yang terkenal itu ada di Sumbar,
Aceh, Riau, Sumut, Lombok, Palembang, NTB dan Maluku. Lama pengerjaan
menggunakan teknik tenun biasanya memakan waktu 2-3 bulan.

 Teknik Anyaman: Anyaman merupakan teknik dengan tindih-menindih, silang-


menyilang, lipat-melipat, bolak-balik dan lungsen dengan pola yang sudah
ditentukan. Bahan-bahan untuk membuat kriya dengan teknik anyaman adalah
rotan, bambu, pandan, lontar, mendong, enceng gondok, kertas, plasti dan tari.
Pusat kerajinan anyaman di Indonesia ada di Bali, Sulawesi, Tasikmalaya,
Kalimantan dan Papua.

 Teknik Bordir: Teknik bordir atau teknik sulam pada kriya biasa menempatkan
hiasan dari benang yang sudah dijaitkan pada kain yang fungsinya untuk menghias
tampilan kain. Pengalikasian kriya bordir biasanya pada baju, tas, kerudung, taplak

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 43 | P a g e
meja, bantal dan sebagainya. Kota Tasikmalaya merupakan penghasil bordir
terkenal di Indonesia.

2. Patung

Salah satu seni rupa 3 dimensi yang paling terkenal adalah patung. Sampai sekarang seni
patung semakin berkembang lebih baik dan memiliki nilai seni yang tinggi. Patung biasa
dibuat dengan media batu, kayu, logam dan dapat dilihat dari segala arah mata
memandang. Patung mempunyai panjang, lebar dan tinggi dan terbuat dari benda padat dan
lunak. Kebanyakan orang membuat patung dibuat serupa dengan binatang, manusia, dan
bentuk lainnya.

Berdasarkan segi bentuknya, patung memiliki dua jenis yaitu :


Berdasarkan jenisnya, teknik pembuatan patung juga terbagi menjadi dua yaitu:

1. Zonde Bosse – Zonde Bosse merupakan bentuk patung yang mampu berdiri sendiri,
tidak ada bantuan di sebelah kanan dan kirinya. Patung ini biasanya selalu
menempel pada salah satu sisinya.
2. Relief – Relief merupakan bentuk patung yang menempel pada permukaan dinding.
Biasanya relief ini menggambarkan sebuah adegan dari cerita. Salah satu contoh
relief dapat kita lihat di candi shiwa dan candi brahma di kompleks candi
prambanan yang berisi rangkaian adegan ramayana.

Relief dibagi menjadi tiga jenis:

1. Baserelief: Relief yang menampilkan bentuk yang kurang dari setengah dari bentuk
aslinya
2. Demirelief: Relief yang menampilkan bentuk setengah dari bentuk aslinya
3. Hautrelief: Relief yang menampilkan bentuk yang sama persis dengan bentuk
aslinya

3. Keramik

Karya seni rupa keramik merupakan cabang seni yang bersifat tradisional sampai
kontemporer atau perkembangan seni yang terkena dampak modernisasi. Seni keramik
mempunyai fungsi antara lain sebagai kerajinan dengan menggunakan bahan utama dari
tanah liat yang harus melalai proses dipijir, butsir, pilin sampai pembakaran dan glasir.

Karena tanah liat mempunyai sifat yang plastis, maka dibutuhkan teknik yang khusus dan
unik dalam pengolahan sampai penanganannya. Proses inilah yang mempunyai rangkaian
yang panjang dan mempunyai tahapan-tahapan kritis. Kritis disini karena tahapan dalam
membuat keramik mempunyai bnayak resiko dengan kegagalan. Ketika proses kritis atau
bagian tersulit ini berlangsung baik, maka keramik kemungkinan besar mengalamai
kegagalan produksi.

Kualitas sebuah keramik dinilai dari prosesnya, terbukti sampai saat ini seni keramik
berkembang dengan sangat pesat dengan bermacam model dan harga jual yang tinggi,
seperti guci dan hiasan dinding.

Berikut ini alat dan bahan yang dibutuhkan dalam proses pembuatan keramik:

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 44 | P a g e
 Bahan keramik pengikat: ball clay, kaolin, fire clay dan red clay
 Bahan keramik pelebur: kapur dan felsper
 Bahan keramik pengisi: silika grog (samot)
 Bahan keramik tambahan: water glass, pyrophilit, dan talk
 Bahan keramik mentah glasir: bahan keramik yang melalui proses pembakaran
dengan suhu tertentu
 Bahan keramik SiO2: pasir kuarsa, lempung dan felspar
 Bahan keramik oksida: basa-posta felsper, soda abu dan batu kapur
 Bahan tambahan: senyawa cobalt, senyawa besi, senyawa nikel, senyawa chrom
 Bahan perekat: gum
 Bahan penutup: oksida sirkon dan oksida seng
 Bahan pelebur: asam borat, Na2CO3, K2CO3, BaCO3, Pb3O4, dan borax
 Bahan opacifer: SnO2 dan ZrO

4. Arsitektur

Arsitektur merupakan seni rupa 3 dimensi dan ilmu merancang bangunan, mencakup
membangun keseluruhan mulai dari level makro seperti perencanaan kota, perancangan
kota, arsitektur lansekap sampai ke level mikro seperti desain bangunan, desain
perabot dan desain produk.

Sebagai suatu bagian dari seni, arsitektur masih memegang prinsip-prinsip keindahan yang
merupakan dasar dari bidang seni, seperti kesatuan, keseimbangan, keserasian dan irama
juga digunakan dalam aristektur. Hasil dari arsitektur merupakan perwujudan dari nilai
seni. Maka dari itu sebagaian perguruaan tinggi masih ada yang mengkelompokkan
arsitektur pada fakultas seni.

Arsitektur dikelompokkan pada applied art (seni terpakai) sedangkan seni rupa
dikelompokkan pada pure art (seni murni). Pada faktanya arsitektur memang bidang seni
yang mempunyai hubungan dengan perencanaan dan perancangan yang dignakan manusia
untuk melakukan kegiatannya. Tentu berbeda dengan seni lukis yang hasilnya merupakan
karya dua dimensi, atau seni pahat yang hasilnya merupakan karya tiga dimensi, sedangkan
arsitektur hasil dari karya ruang dan massa tiga dimensi.

Sebagai suatu ilmu, arsitektur juga mempunyai kaitan dengan bidang ilmu lainnya, karna
sifatnya yang lengkap seperti psikologi, sosiologi, antropologi, filsafat, argonomi dan
ekonomi. Oleh karena itu sebagian perguruan tinggi juga ada yang mengkelompokkan
arsitektur pada fakultas sosial atau sejenisnya.

Selain itu arsitektur yang memang pada dasarnya merupakan ilmu perencanaan dan
perancangan lingkungan yang dibangun dengan rekayasa/teknologi dan mempunyai
tanggung jawab penuh dalam keselamatan manusia yang menggunakannya, arsitektur akan
selalu merapkan ilmu teknik seperti struktur dan konstruksi, rekayasa dan teknologi
pembangunan. Oleh karena itu sebagian perguruan tinggi, juga ada yang
mengkelompokkan arsitektur ke dalam fakultas teknik atau sejenisnya.

Karya seni rupa 3 diemnsi memiliki unsur-unsur khusus seperti garis, bidang, warna dan
juga bentuk. Unsur-unsur seni rupa 3 dimensi ini dipakai untuk memperindah bentuk pada
karya seni rupa 3 dimensi.

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 45 | P a g e
Contoh dari karya seni rupa 3 diemsni yang paling mudah dikenali adalah patung. Sampai
saat ini seni patung terus berkembnag menjadi lebih baik dan nilai seni yang dimilikinya
cukup tinggi.
Pembuatan yang digunakan dengan media batu, kayu ataupun logam ini mempunyai nilai
jual yang cukup tinggi.
Baca juga : Ingin Hiburan? Inilah Cara Membuat Layang-layang Hias yang Unik dengan
Sederhana

Contoh Karya Seni Rupa 3 Dimensi


Karya seni rupa 3 dimensi dapat dengan mudah kita jumpai pada aktivitas kita sehari-hari.
Berikut ini adalah contoh karya seni rupa 3 dimensi yang umum dan sering kita temui:
1. Kriya
3.bp.blogspot.com
Seni Kriya adalah sebuah seni yang dalam membuat karyanya menitik beratkan pada
ketrampilan tangan dengan tetap memperhatikan fungsi untuk mengolah bahan baku
menjadi bahan yang mempunyai nilai guna dan juga nilai estestis.
Kriya juga lebih sering mengikuti tradisi dari pada penemuan yang sering ditemukan
secara individu oleh seorang perupa. Kriya dapat berbentuk sebuah karya dari tanah, batu,
kayu, logam ataupun kain.
2. Patung
wiratransports.com
Patung adalah contoh karya seni rupa 3 dimensi yang paling mudah. Patung merupakan
suatu contoh karya seni 3 dimensi yang terbuat dari benda padat maupun lunak yang
memiliki panjang, lebar, maupun tinggi.
Pembuatan patung dapat dibuat dengan menggunakan teknik memahat. Pada umumnya
patung dibuat dari kayu, batu atau benda keras lainnya yang dipahat sedemikian rupa
sehingga menghasilkan bentuk menyerupai binatang, manusia maupun bentuk lainnya.
3. Keramik
upload.wikimedia.org
Seni keramik adalah salah satu cabang seni rupa yang mengolah keramik menjadi sebuah
karya seni tradisional maupun kontemporer. Kerajinan keramik sangat banyak dan mudah
kita jumpai pada perabotan rumah tangga seperti gucci, vas bunga dan lainnya.

4. Arsitektur
fajarindra.web.id
Seni arsitektur adalah karya seni yang merancang suatu bentuk dari bangunan. Tidak hanya
merancang, namun juga membangun suatu bangunan.

Mari cintai kekayaan budaya dalam negeri.


Sumber, https://cara.pro/pengertian-unsur-teknik-fungsi-jenis-contoh-karya-seni-rupa-3-
dimensi-dan-keterangannya/

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 46 | P a g e
Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 47 | P a g e
Teater
LAMPIRAN:

1. Uraian Materi
BERKARYA TEATER

Konsep atau gagasan


dalam karya teater

Teknik pengungkapan
gagasan

Prosedur latihan teknik dan


produksi karya

Prosedur latihan teknik dan


produksi karya
Konsep, teknik, dan
prosedur berkarya teater
Menganalisis naskah
drama

Menginterpretasi naskah
drama

Menyusun naskah drama

Mempresentasikan naskah
drama

Tujuan:
Setelah mempelajari konsep, teknik dan prosedur berkarya teater,
peserta didik diharapkan mampu melakukan berikut:
1. Mengidentifikasi gagasan-gagasan atau ide-ide yang diusung dalam karya teater.
2. Mengidentifikasi nilai-nilai yang terkandung dalam karya teater.
3. Mengidentifikasi teknik dalam mengolah media ungkap dalam karya teater.
4. Menganalisis karya teater secara utuh.

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 48 | P a g e
5. Menunjukkan kelemahan dan kekuatan masing-masing unsurnya.
6. Membuat ulasan lisan tentang karya teater yang ditanggapinya.
7. Membuat resume pergelaran teater yang ditontonnya.
8. Mempresentasikan karya kritiknya dalam forum diskusi dengan teman sekelasnya.
9. Menyusun naskah drama.
10. Mempresentasikan hasil kreativitas dalam bentuk pergelaran.

A. KONSEP DALAM KARYA TEATER

PENGERTIAN
Teater (bahasa Inggris: theater atau theatre, bahasa Perancis théâtre, kata teater sendiri
berasal dari kata theatron (θέατρον) dari bahasa Yunani, yang berarti "tempat untuk
menonton"). Teater adalah istilah lain dari drama, tetapi dalam pengertian yang lebih luas,
teater adalah proses pemilihan teks atau naskah, penafiran, penggarapan, penyajian atau
pementasan dan proses pemahaman atau penikmatan dari public atau audience (bisa
pembaca, pendengar, penonton, pengamat, kritikus atau peneliti). Proses penjadian drama
ke teater disebut prose teater atau disingkat berteater. Teater bisa diartikan dengan dua cara
yaitu dalam arti sempit dan dalam arti luas. Teater dalam arti luas adalah sebagai drama
(kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan di atas pentas, disaksikan orang
banyak dan didasarkan pada naskah yang tertulis). Dalam arti sempit, teater adalah segala
tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak contohnya wayang orang, ketoprak,
ludruk dan lain-lain.

Arti Drama

1. Drama berarti perbuatan, tindakan. Berasal dari bahasa Yunani “draomai” yang
berarti berbuat, berlaku, bertindak dan sebagainya.
2. Drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak.
3. Konflik dari sifat manusia merupakan sumber pokok drama.

Dalam bahasa Belanda, drama adalah toneel, yang kemudian oleh PKG Mangkunegara VII
dibuat istilah Sandiwara.

Arti Teater

1. Secara etimologis: Teater adalah gedung pertunjukan atau auditorium.


2. Dalam arti sempit: Teater ialah segala tontonan yang dipertunjukkan di depan
orang banyak
3. Dalam arti luas: Teater adalah drama, kisah hidup dan kehidupan manusia yang
diceritakan di atas pentas dengan media yaitu percakapan, gerak dan laku
didasarkan pada naskah yang tertulis ditunjang oleh dekor, musik, nyanyian, tarian,
dsb.

Unsur-Unsur Dalam Teater

Pemeran

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 49 | P a g e
Pemeran merupakan orang yang memerankan tokoh tertentu. Ada tiga jenis pemain, yaitu
peran utama, peran pembantu dan peran tambahan atau figuran. Dalam film atau sinetron,
pemain biasanya disebut Aktris untuk perempuan, dan Aktor untuk laki-laki.

Sutradara

Sutradara adalah seseorang yang memimpin jalanya sebuah produksi, dari pra produksi
sampai pascaproduksi. Baik dari segi kreatif maupun teknis, dengan menggunakan sistem
single kamera maupun multi kamera, di dalam ruangan atau di luar ruangan.

Properti

Properti merupakan sebuah perlengkapan yang diperlukan dalam pementasan teater.


Contohnya kursi, meja, robot, hiasan ruang, dekorasi, dan lain-lain

Penataan

Seluruh pekerja yang terkait dengan pementasan teater, antara lain:

1. Tata Rias adalah cara mendadandani pemain dalam memerankan tokoh teater agar lebih
meyakinkan atau lebih menonjolkan karakter tokoh teater tersebut.

2. Tata Busana adalah pengaturan pakaian pemain agar mendukung keadaan yang
menghendaki. Contohnya pakaian sekolah berbeda dengan pakaian harian.

3. Tata Lampu adalah pencahayaan dipanggung.

4. Tata Suara adalah pengaturan pengeras suara.

Akting Yang Baik

Akting tidak hanya berupa dialog saja, tetapi juga berupa gerak.

Dialog

Dialog yang baik ialah dialog yang:

 Terdengar (volume baik)


 Jelas (artikulasi baik)
 Dimengerti (lafal benar)
 Menghayati (sesuai dengan tuntutan/jiwa peran yang ditentukan dalam naskah)

Gerak

Gerak yang baik ialah gerak yang:

 Terlihat (blocking baik)


 Jelas (tidak ragu ragu, meyakinkan)
 Dimengerti (sesuai dengan hukum gerak dalam kehidupan)
 Menghayati (sesuai dengan tuntutan/jiwa peran yang ditentukan dalam naskah)

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 50 | P a g e
Improvisasi

Improvisasi dalam keaktoran ialah melakukan sesuatu tanpa persiapan. Biasanya terjadi
secara serta merta karena di dukung oleh kondisi dan keadaan. Improvisasi bersifat spontan
dan refleks. Biasanya di lakukan untuk mencairkan suasana, menutupi kesalahan, atau
sebagai pengisi waktu jeda. Meski secara pengertian, definisi improvisasi dalam kehidupan
dan dalam kesenian hampir sama, namun ada sedikit beda dalam hal yang di lakukan.
Improvisasi membutuhkan spontanitas, kreatifitas, daya cipta, daya khayal serta
kepiawaian dalam menguasai keadaan. Tapi tidak selamanya improvisasi berhasil
menghadirkan hal-hal positif. Terkadang ada improvisasi yang gagal, di mana bukannya
memperbaiki situasi malah memperkeruh suasana. Terlalu banyak melakukan improvisasi
juga akan terkesan overacting.

Pengertian Seni Teater Secara Umum dan Jenisnya

Seni teater adalah salah satu jenis kesenian berupa pertunjukan drama yang dipentaskan di
atas panggung. Secara spesifik, seni teater adalah sebuah seni drama yang menampilkan
perilaku manusia dengan gerak, tari, dan nyanyian yang disajikan lengkap dengan dialog
dan akting para pemainnya. Kata teater diambil dari bahasa Yunani, theatron, yang artinya
tempat atau gedung pertunjukan.

Istilah ‘teater’ dapat diartikan secara luas dan sempit. Secara luas, pengertian seni teater
adalah seluruh adegan akting dan peran yang dipertunjukan di atas panggung di depan
banyak penonton. Contohnya ketopak, wayang, sintren, dagelan, akrobat.

Sedangkan secara sempit, pengertian seni teater adalah adegan tentang perjalanan hidup
seseorang yang dibuat sedemikian rupa sehingga patut untuk dipertontonkan kepada
khalayak umum di atas panggung pertunjukan dan didramakan sesuai dengan naskah yang
telah dibuat.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, teater adalah:

 gedung atau ruangan tempat pertunjukan film, sandiwara, dan sebagainya


 ruangan besar dengan deretan kursi-kursi ke samping dan ke belakang untuk
mengikuti kuliah atau untuk peragaan ilmiah
 pementasan drama sebagai suatu seni atau profesi; seni drama; sandiwara; drama

Sedangkan teater sering disebut juga dengan drama dan menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, drama adalah:

 komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan


dan watak melalui tingkah laku (peran) atau dialog yang dipentaskan
 cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus
disusun untuk pertunjukan teater
 kejadian yang menyedihkan.

Berikut merupakan pengertian seni teater atau drama menurut para ahli:

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 51 | P a g e
 Moulton : kisah hidup yang dilukiskan dalam bentuk gerakan.

 Balthazar Vallhagen : kesenian yang melukiskan sifat dan watak manusia dengan
gerakan.

 Ferdinand Brunetierre : sebuah kehendak yang dilakukan dengan aksi atau gerak.

 Anne Civardi : kisah yang diceritakan lewat kata-kata dan gerakan.

 Budianta : genre sastra dimana penampilan fisiknya memperlihatkan secara verbal


adanya percakapan atau dialog diantara para tokoh yang ada.

 Seni Handayani dan Wildan : bentuk karangan yang berpijak pada dua cabang
kesenian, yakni seni sastra dan seni pentas sehingga drama dibagi dia, yaitu drama
dalam bentuk naskah tertulis dan drama yang dipentaskan.

Begitu banyak pengertian seni teater. Namun, kata kunci yang dapat diambil dari
banyaknya definsi di atas: seni teater adalah sebuah kesenian yang berasal dari naskah
yang didramakan di atas panggung dan dilihat oleh khalayak umum.

Baca juga:

 Unsur Unsur Pementasan Drama


 Teknik Dasar Seni Peran
 Fungsi Seni Teater
 Pengertian Menggambar
 Pengertian Seni Menurut Para Ahli
 Pengertian Estetika Menurut Para Ahli

Sejarah Seni Teater

Sejarah seni teater diperkirakan mulai berkembang semenjak 2500 tahun yang lalu. Di
setiap negara di dunia memiliki sejarahnya masing-masing. Namun, beberapa seni teater
yang terkenal antara lain seni teater Roma, seni teater Yunani, seni teater Eropa Barat, seni
teater zaman Renaissance, seni teater English-Elizabethan, seni teater periode emas
Spanyol, seni teater Prancis gaya Baroque, seni teater Afrika, seni teater Asia, dan seni
teater Islam Timur Tengah.

Di Indonesia sendiri, seni teater sudah ada sejak lama dan dipercaya sudah ada sejak
manusia mulai melakukan interaksi. Dulunya, seni teater sering dikaitkan dengan upacara
adat diyakini sebagai bentuk syukur dan penghormatan kepada Allah karena sudah diberi
berkat makanan dari hasil perburuan. Tiap daerah di seluruh Indonesia memiliki seni teater
tradisionalnya masing-masing.

Selain untuk upacara adat, seni teater juga digunakan untuk memanggil kekuatan gaib
(mengingat masyarakat pada zaman dahulu masih menganut kepercayaan animisme dan
dinamisme), memperingati leluhur atau nenek moyang, dan masih banyak lagi yang lain.

Baca juga tentang:

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 52 | P a g e
 Sejarah Kuda Lumping
 Sejarah dan Teknik Dasar Airbrush
 Jenis Jenis Seni Sastra
 Jenis Jenis Seni Musik
 Pengertian Seni Batik

Jenis Teater Tradisional di Indonesia

Teater tradisional diartikan sebagai jenis seni teater yang tertua dan lahir di tengah
masyarakat, biasanya juga masih memiliki kaitan dengan upacara adat atau keagamaan.
Ada banyak sekali jenis teater tradisional di Indonesia. Berikut beberapa teater tradisional
yang masih berkembang hingga saat ini:

1. Ketoprak

Ketoprak merupakan salah seni teater asli Jawa, tepatnya Surakarta, dan berkembang pesat
di Jogjakarta. Seni teater ini pada awalnya menggunakan iringan lesung (semacam alat
untuk menumbuk padi) tetapi sekarang sudah diringi dengan gamelan.

Biasanya cerita yang dipakai untuk pementasan berupa cerita legenda/masyarakat setempat
yang mengandung nilai moral dan dapat ditonton untuk segala usia. Sayangnya, dewasa
ini, ketoprak makin jarang diminati karena majunya teknologi. Namun demikian, ada salah
satu acara di televisi yang mengambil inti dari seni teater ketoprak dan mengubahnya
menjadi seni teater kontemporer dan cukup mendapat rank di tingkat nasional.

2. Lenong

Seni teater ini berasal dari Jakarta, tepatnya suku Betawi. Pertunjukan lenong biasanya
diiringi dengan gambang kromong dan bercerita tentang hubungan sesama manusia
(mengandung pesan moral). Bahasa yang digunakan pun juga bahasa Betawi. Biasanya
pertunjukan ini bersifat komedi diiringi dengan sindiran halus.

Pada awal kemunculannya, seni teater hanya hadir di setiap acara tertentu dan bersifat
‘ngamen’ lalu para pemain meminta bayaran sukarela kepada para penonton dengan cara
mengitari penonton. Namun, seiring perkembangan, lenong mulai tampil di atas panggung
dan mulai merambah ke dunia pertelevisian.

3. Ludruk

Seni drama asli Jawa Timur ini berisi tentang kehidupan sehari-hari diiringi dengan musik
gamelan dan ditampilkan dengan bahasa khas Jawa Timur, tepatnya Surabaya. Percakapan
yang digunakan bersifat hiburan dan lawak sehingga membuat penonton tertawa. Biasanya,
ludruk diawali dengan Tari Remo. Di Jawa Tengah, ada juga seni teater yang mirip dengan
ludruk, yaitu ketoprak. Hal yang membedakan keduanya adalah cerita yang dibawakan.
Ketoprak berisi cerita rakyat atau legenda, sedangkan ludruk berisi tentang cerita
kehidupan sehari-hari, khususnya kalangan orang biasa (kampung).

Sponsors Link

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 53 | P a g e
4. Mamanda

Mamanda merupakan seni teater yang berasal dari Kalimantan Selatandan mirip dengan
lenong, di mana terdapat hubungan komunikasi langsung antara pemain dan penonton
sehingga memberikan kesan ‘hidup’ tetapi mamanda cenderung kaku dengan mengikuti
alur cerita kerajaan. Mamanda memiliki nilai budaya yang bersifat sebagai hiburan dan
pendidikan. Seni teater ini biasa diiringi dengan lagu-lagu khas Melayu. Sayangnya,
mamanda semakin tersingkir keberadaannya sekarang, mengingat perkembangan teknologi
yang pesat. Bahkan, tidak banyak anak-anak Banjar sekarang yang tahu jenis seni teater
yang satu ini.

5. Makyong

Makyong merupakan perpaduan antara seni tari dan seni teater Melayu tradisional,
tepatnya di Kepulauan Riau dan sangat berkembang pesat pada zaman Kerajaan Johor.
Seni ini menggabungkan instrumen, vokal, dialog, tari, dan unsur ritual di dalamnya.
Selain sebagai upacara persembahan, makyong juga digunakan sebagai adat istiadat di
daerah Riau.

6. Randai

Seperti makyong, randai merupakan perpaduan berbagai macam seni yaitu drama, tari,
lagu, dan silat. Kesenian ini berasal dari Minangkabau. Fungsi randai sebagai hiburan yang
mengandung pelajaran moral berisi nasihat. Cerita yang ditampilkan berupa cerita tentang
kehidupan sehari-hari atau cerita rakyat daerah Minangkabau. Pada awal kemunculannya,
randai digunakan untuk mengiringi pembacaan gurindam (semacam puisi yang terikat
dengan peraturan tertentu).

7. Wayang orang

Seni teater yang satu ini kental dengan budaya Jawa Tengah. Dalam bahasa Jawa disebut
juga wayang wong. Kesenian ini sama dengan wayang yang dimainkan oleh dalang pada
umumnya. Hanya saja dilakoni oleh pemain yang mengenakan kostum seperti wayang
sehingga bukan alat peraga. Wayang orang diciptakan oleh Sultan Hamangkurat I pada
tahun 1731. Kesenian ini memadukan beberapa unsur seni yang lain seperti seni vokal,
musik, dan tari. Selain itu, kostum juga penting untuk diperhatikan, terutama sewaktu ada
pementasan.

Baca juga:

 Sejarah Wayang Kulit


 Sejarah Wayang Golek

Pengertian Film
Film , Apa itu Film ??
Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk menyampaikan suatu
pesan kepada sekelompok orang yang berkumpul di suatu tempat tertentu. (Effendy, 1986:
134). Pesan film pada komunikasi massa dapat berbentuk apa saja tergantung dari misi
film tersebut. Akan tetapi, umumnya sebuah film dapat mencakup berbagai pesan, baik itu

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 54 | P a g e
pesan pendidikan, hiburan dan informasi. Pesan dalam film adalah menggunakan
mekanisme lambang – lambang yang ada pada pikiran manusia berupa isi pesan, suara,
perkataan, percakapan dan sebagainya.

Film juga dianggap sebagai media komunikasi yang ampuh terhadap massa yang menjadi
sasarannya, karena sifatnya yang audio visual, yaitu gambar dan suara yang hidup. Dengan
gambar dan suara, film mampu bercerita banyak dalam waktu singkat. Ketika menonton
film penonton seakan-akan dapat menembus ruang dan waktu yang dapat menceritakan
kehidupan dan bahkan dapat mempengaruhi audiens.

Dewasa ini terdapat berbagai ragam film, meskipun cara pendekatannya berbeda-beda,
semua film dapat dikatakan mempunyai satu sasaran, yaitu menarik perhatian orang
terhadap muatan-muatan masalah yang dikandung. Selain itu, film dapat dirancang untuk
melayani keperluan publik terbatas maupun publik yang seluas-luasnya.

Pada dasarnya film dapat dikelompokan ke dalam dua pembagian dasar, yaitu kategori film
cerita dan non cerita. Pendapat lain menggolongkan menjadi film fiksi dan non fiksi. Film
cerita adalah film yang diproduksi berdasarkan cerita yang dikarang, dan dimainkan oleh
aktor dan aktris. Pada umumnya film cerita bersifat komersial, artinya dipertunjukan di
bioskop dengan harga karcis tertentu atau diputar di televisi dengan dukungan sponsor
iklan tertentu. Film non cerita adalah film yang mengambil kenyataan sebagai subyeknya,
yaitu merekam kenyataan dari pada fiksi tentang kenyataan. (Sumarno, 1996:10).

Dalam perkembangannya, film cerita dan non cerita saling mempengaruhi dan melahirkan
berbagai jenis film yang memiliki ciri, gaya dan corak masing-masing. Seperti halnya
dengan film Pendekar Awan dan Angin yang saat ini dibahas penulis, film ini termasuk
film cerita karena ceritanya dikarang yang dipertunjukan ditelevisi dengan dukungan iklan.

Film cerita agar tetap diminati penonton harus tanggap terhadap perkembangan zaman,
artinya ceritanya harus lebih baik, penggarapannya yang profesional dengan teknik
penyuntingan yang semakin canggih sehingga penonton tidak merasa dibohongi dengan
trik-trik tertentu bahkan seolah-olah justru penonton yang menjadi aktor/aktris di film
tersebut.

Dalam pembuatan film cerita diperlukan proses pemikiran dan proses teknis, yaitu berupa
pencarian ide, gagasan atau cerita yang digarap, sedangkan proses teknis berupa
keterampilan artistik untuk mewujudkan segala ide, gagasan atau cerita menjadi film yang
siap ditonton.

Jenis-jenis Film
#Film Horor
Film jenis ini biasanya bercerita tentang hal-hal mistis , supranatural, berhubungan dengan
kematian, atau hal-hal di luar nalar yang lain. Film horor ini memang dibuat menyeramkan
agar pentonton ketakutan dan merasa ngeri.

# Film Drama
Film dengan kategori ini termasuk lebih ringan dibanding dengan film horor. Umumnya
bercerita tentang suatu konflik kehidupan. Macam- macam film drama bisa kita
kategorikan sesuai dengan tema atau ide ceritanya.

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 55 | P a g e
# Film Romantis.
Film yang berkisah tentang konflik percintaan antar manusia. Contohnya adalah Romeo
and Juliet (1968).

# Film Drama Keluarga (Family)


Film ini umumnya memiliki kisah yang cukup ringan, ide cerita dan konfliknya mudah
diselesaikan. Film jenis ini juga cocok untuk ditonton anak kecil.

# Film Kolosal
Kolosal sendiri berarti luar biasa besar. Film jenis ini umumnya diproduksi dengan dana
yang sangat banyak dan melibatkan banyak sekali pemain, mulai dari pemeran utama
sampai figuran. Biasanya, film kolosal hampir selalu bertema sejarah atau zaman kuno
yang menampilkan adegan peperangan besar-besaran. Contohnya adalah Gladiator (2000)
dan The Last Samurai (2003).

# Film Thriller
Tak sedikit yang mengkategorikan film thriller sebagai film horor, hal ini mungkin
dikarenakan film thriller sama-sama membuat jantung berdebar seperti saat menonton film
horor. Bedanya, film thriller tidak berkisah tentang sesuatu yang mistik atau supranatural
yang menjadi ciri khas film horor. Film thriller sendiri dapat diartikan sebagai film yang
mendebarkan. Macam-macam film thriller yang banyak beredar biasanya berkisah tentang
petualangan hidup seseorang atau pengalaman buruk tertentu yang kadang berkaitan
dengan pembunuhan.

# Film Fantasi
Tema atau konflik dari film jenis ini tak terlalu berbeda dengan jenis film yang lain. Yang
paling membedakan film fantasi dengan film lain adalah setting atau latar belakang serta
karakter tokoh unik, yang tidak ada di dunia nyata. Setting waktu film fantasi biasanya
masa lampau atau masa depan, tapi ada juga yang bersetting masa sekarang. Contohnya
adalah Harry Potter yang populer.

# Film Komedi
Sama seperti film fantasi, inti film komedi bisa sama dengan jenis film lain. Yang berbeda
adalah adanya unsur komedi atau kelucuan yang bisa membuat penonton tertawa.

# Film Misteri

Film misteri adalah film yang mengandung unsur teka-teki. Film jenis ini cukup banyak
peminatnya karena alur film yang tidak mudah untuk ditebak. Para penonton pun
dipastikan betah mengikuti cerita karena jawaban teka-teki akan disuguhkan di akhir film.
# Film Action/Laga
Seperti namanya, film ini mengandung aksi-aksi yang menegangkan. Biasanya ada banyak
adegan perkelahian, saling kejar-kejaran, atau aksi menggunakan senjata api.
# Sci Fi ( Science Fiction )
Sebenarnya Sci-Fi mencakup tema- tema yang luas dan mempunyai ‘subgenre-subgenre’
yang mengakibatkan sulit untuk didefinisikan secara jelas. Sci-Fi sendiri adalah salah satu
genre dari cerita fiksi (fiction) yang mempunyai ciri khusus yaitu elemen imajinasinya
berkaitan erat dan mempunyai kemungkinan untuk dijelaskan menggunakan science atau

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 56 | P a g e
kemajuan teknologi yag berdasarkan pada hukum alam yang dituangkan pada postulat-
postulat science.
Film Animasi / Kartun : Film kartun dalam sinematografi dikategorikan sebagai bagian
yang integral film yang memiliki ciri dan bentuk khusus. Film secara umum merupakan
serangkaian gambar yang diambil dari obyek yang bergerak. Gambar obyek tersebut
kemudian diproyeksikan ke sebuah layar dan memutarnya dalam kecepatan tertentu
sehingga menghasilkan gambar hidup. Film kartun dalam sinematografi adalah film yang
pada awalnya dibuat dari tangan dan berupa ilustrasi di mana semua gambarnya saling
berkesinambungan.
Film Pendek : Durasi film cerita pendek biasanya di bawah 60 menit. Di banyak negara
seperti Jerman, Australia, Kanada, Amerika Serikat, dan juga Indonesia, film cerita pendek
dijadikan laboratorium eksperimen dan batu loncatan bagi seseorang / sekelompok orang
untuk kemudian memproduksi film cerita panjang. Jenis film ini banyak dihasilkan oleh
para mahasiswa jurusan film atau orang/kelompok yang menyukai dunia film dan ingin
berlatih membuat film dengan baik. Sekalipun demikian, ada juga yang memang
mengkhususkan diri untuk memproduksi film pendek, umumnya hasil produksi ini dipasok
ke rumah-rumah produksi atau saluran televisi.
Film Panjang : Film dengan durasi lebih dari 60 menit lazimnya berdurasi 90-100 menit.
Film yang diputar di bioskop umumnya termasuk dalam kelompok ini. Beberapa film,
misalnya Dances With Wolves, bahkan berdurasi lebih 120 menit. Film-film produksi
India rata-rata berdurasi hingga 180 menit.
Film Dokumenter : Film dokumenter menyajikan realita melalui berbagai cara dan dibuat
untuk berbagai macam tujuan. Namun harus diakui, film dokumenter tak pernah lepas dari
tujuan penyebaran informasi, pendidikan, dan propaganda bagi orang atau kelompok
tertentu. Intinya, film dokumenter tetap berpijak pada hal – hal senyata mungkin. (Adhi
Nugroho, 25/8/2013).
Langkah Membuat Film.
Langkah yang harus ditempuh untuk membuat sebuah film harus melewati beberapa
langkah untuk tahapan proses pembuatan film agar bisa selesai. Berikut adalah tahapan
yang harus ditempuh :

1. Tahap Pra Produksi


2. Tahap Produksi
3. Tahap Pasca Produksi

A. TAHAP PRA PRODUKSI

1. Menganalisa Ide Cerita


Sebelum membuat cerita film, kita harus menentukan tujuan pembuatan film. Jika tujuan
telah ditentukan maka semua detail cerita dan pembuatan film akan terlihat dan lebih
mudah. Jika perlu diadakan observasi dan pengumpulan data.
Bisa dengan membaca buku, artikel atau bertanya langsung kepada sumbernya.

Ide film dapat diperoleh dari berbagai macam sumber antara lain:
1) Pengalaman pribadi penulis yang menghebohkan.
2) Percakapan atau aktivitas sehari-hari yang menarik untuk di film kan.
3) Cerita rakyat atau dongeng.
4) Biografi seorang terkenal atau berjasa.
5) Adaptasi dari cerita di komik, cerpen, atau novel.

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 57 | P a g e
6) Dari kajian musik, dll.

2. Menyiapkan Naskah Skenario


Jika penulis naskah sulit mengarang suatu cerita, maka dapat mengambil cerita dari cerpen,
novel atau pun film yang sudah ada dengan diberi adaptasi yang lain. Setelah naskah
disusun maka perlu diadakan Break down naskah. Break down naskah dilakukan untuk
mempelajari rincian cerita yang akan dibuat film.

3. Merekrut Pekerja Film


4. Menyeleksi kru dari tiap departemen.
5. Menentukan kru dari hasil show reel ( report produksi).
6. Menetapkan komposisi kru berdasarkan anggaran.
7. Menyusun tim produksi.

1. Tim Non Artistik yang meliputi :


Producer
Executive Producer
Line Producer
Production Manager dan Unit Manager

2. Tim Artistik yang meliputi


Sutradara, Asisten Sutradara dan Pencatat Skrip
Penata Kamera, Asisten Kamera dan Still Photo
Penata Artistik, Penata Rias dan Busana
Penata Lampu
Penata Suara da Penata Musik
Penata Editing

8. Menyusun Jadwal dan Budgeting


Jadwal disusun secara rinci dan detail, kapan, siapa saja, biaya dan peralatan apa saja yang
diperlukan, dimana serta batas waktunya. Termasuk jadwal pengambilan gambar juga,
scene dan shot keberapa yang harus diambil kapan dan dimana serta artisnya siapa. Lokasi
sangat menentukan jadwal pengambilan gambar.

Hal-hal yang perlu diperhatikan saat menyusun alokasi biaya:


Penggandaan naskah skenario film untuk kru dan pemain.
Penyediaan kaset video.
Penyediaan CD blank sejumlah yang diinginkan.
Penyediaan property, kostum, make-up.
Honor untuk pemain, konsumsi.
Akomodasi dan transportasi.
Menyewa alat jika tidak tersedia.

9. Hunting Lokasi
Memilih dan mencari lokasi/setting pengambilan gambar sesuai naskah. Untuk
pengambilan gambar di tempat umum biasanya memerlukan surat ijin tertentu. Akan
sangat mengganggu jalannya shooting jika tiba-tiba diusir dipertengahan pengambilan
gambar karena tidak memiliki ijin.

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 58 | P a g e
Dalam hunting lokasi perlu diperhatikan berbagai resiko seperti akomodasi, transportasi,
keamanan saat shooting, tersedianya sumber listrik, dll. Setting yang telah ditentukan
skenario harus betul-betul layak dan tidak menyulitkan pada saat produksi. Jika biaya
produksi kecil, maka tidak perlu tempat yang jauh dan memakan banyak biaya.
Menyiapkan kostum dan Property

Memilih dan mencari pakaian yang akan dikenakan tokoh cerita beserta propertinya.
Kostum dapat diperoleh dengan mendatangkan desainer khusus ataupun cukup membeli
atau menyewa namun disesuaikan dengan cerita skenario. Kelengkapan produksi menjadi
tanggung jawab tim property dan artistik.
Menyiapkan Peralatan

Untuk mendapatkan hasil film/video yang baik maka diperlukan peralatan yang lengkap
dan berkualitas. Peralatan yang diperlukan antara lain :
Clipboard.
Proyektor.
Lampu.
Kabel Roll.
TV Monitor.
Kamera video S-VHS atau Handycam.
Pita/Tape.
Mikrophone clip-on wireless.
Tripod Kamera.
Tripod Lampu.

10. Casting Pemain


Memilih dan mencari pemain yang memerankan tokoh dalam cerita film. Dapat dipilih
langsung atau pun dicasting terlebih dahulu. Casting dapat diumumkan secara luas atau
cukup diberitahu lewat rekan-rekan saja. Pemilihan pemain selain diperhatikan dari segi
kemampuannya juga dari segi budget/pembiayaan yang dimiliki.

B. TAHAP PRODUKSI
Tahap Produksi adalah proses yang paling menentukan keberhasilan penciptaan sebuah
karya film. proses yang dalam kata lain bisa disebut dengan shooting (pengambilan
gambar) ini dipimpin oleh seorang sutradara, orang yang paling bertanggung jawab dalam
proses ini. orang yang ikut dalam proses ini antara lain kameraman atau DOP (Director Of
Photography) yang mengatur cahaya, warna, dan merekam gambar. Artistik yang mengatur
set, make up, wardrobe dan lain sebagainya. dan Soundman yang merekam suara.
Tahapan ini dimana hampir seluruh team work mulai bekerja. Seorang sutradara, produser
atau line produser sangat dituntut kehandalannya untuk mengatasi kru dalam tiap tahap ini.
Beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan adalah :

1) Manajemen Lapangan
Manajemen lapangan mencakup beberapa hal, yaitu:
 Manajemen lokasi ( perijinan, keamanan, keselamatan )
 Talent koordinasi ( koordinasi kostum, make up dll )
 Manajemen waktu ( koordinasi konsumsi, kecepatan kerja, penyediaan alat )

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 59 | P a g e
 Crew koordinasi ( koordinasi para kru )
 Attitude dalam bekerja merupakan hal yang sangat penting. Kesabaran, pengertian
dan kerjasama merupakan attitude yang diperlukan untuk mencapai sukses. Berdoa
sebelum bekerja dan briefing sebelum memulai merupakan hal yang baik untuk
menyatukan semangat, visi dan attitude yang diinginkan. Jangan pernah kehilangan
control emosi pada saat syuting. Apalagi semua bekerja dengan keterbatasan waktu.

2) Shooting
Tahap ini adalah tahap dimana kepiawaian sutradara, DOP, dan kru sangat menentukan.
Kualitas gambar adalah selalu ingin kita capai. Oleh karena itu penguasaan kamera dan
ligthing sangatlah penting. Untuk mencapai hasil maksimal dengan alat yang kita gunakan,
ada beberapa hal yang harus kita ketahui.

a) Shooting Outdoor
Shooting outdoor biasa menekan budget, namun harus berhati-hati melakukannya karena
sangat bergantung dari keadaan cuaca saat syuting dilakukan. Beberapa yang harus
dipersiapkan saat syuting outdoor adalah :

 cahaya matahari ( hard, soft )


 reflector ( silver, gold )
 hujan buatan
 camera setting ( irish, speed, white balance, focus)
 crowd control ( working with ekstras )

b) Shooting Indoor
Shooting indoor lebih cepat terkontrol daripada shooting outdoor, namun dibutuhkan
peralatan yang cukup lengkap. Antara lain :

 penggunaan lighting sederhana


 penggunaan filter
 make up
 pemilihan back ground
 monitor

3) Visual Efek
Beberapa trik mudah untuk dilakukan untuk membuat video kelihatan lebih menarik antara
lain dengan :
 reserve motion
 fast motion ( normal lipsync )
 slow motion (normal lipsync )
 crhoma key ( blue screen )

Beberapa hal lain pada saat produksi yang juga perlu untuk diperhatikan yaitu :

 makan/ logistik
 sewa peralatan film

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 60 | P a g e
 transportasi
 akomodasi
 telekomunikasi
 dokumentasi
 medis

4) Tata Setting
Set construction merupakan bangunan latar belakang untuk keperluan pengambilan
gambar. Setting tidak selalu berbentuk bangunan dekorasi tetapi lebih menekankan
bagaimana membuat suasana ruang mendukung dan mempertegas latar peristiwa sehingga
mengantarkan alur cerita secara menarik.

5) Tata Suara
Untuk menghasilkan suara yang baik maka diperlukan jenis mikrofon yang tepat dan
berkualitas. Jenis mirofon yang digunakan adalah yang mudah dibawa, peka terhadap
sumber suara, dan mampu meredam noise (gangguan suara) di dalam dan di luar ruangan.

6) Tata Cahaya
Penataan cahaya dalam produksi film sangat menentukan bagus tidaknya kualitas teknik
film tersebut. Seperti fotografi, film juga dapat di ibaratkan melukis dengan menggunakan
cahaya. Jika tidak ada cahaya sedikitpun maka kamera tidak akan dapat merekam objek.
Penataan cahaya dengan menggunakan kamera video cukup memperhatikan perbandingan
Hi light (bagian ruang yang paling terang) dan shade (bagian yang tergelap) agar tidak
terlalu tinggi atau biasa disebut hight contrast. Sebagai contoh jika pengambilan gambar
dengan latar belakang lebih terang dibandingkan dengan artist yang sedang melakukan
acting, kita dapat gunakan reflektor untuk menambah cahaya.
Reflektor dapat dibuat sendiri dengan menggunakan styrofoam atau aluminium foil yang
ditempelkan di karton tebal atau triplek, dan ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan.
Perlu diperhatikan karakteristik tata cahaya dalam kaitannya dengan kamera yang
digunakan. Lebih baik sesuai ketentuan buku petunjuk kamera minimal lighting yang
disarankan. Jika melebihi batasan atau dipaksakan maka gambar akan terihat seperti pecah
dan tampak titik-titik yang menandakan cahaya under.

Perlu diperhatikan juga tentang standart warna pencahayaan film yang dibuat yang disebut
white balance. Disebut white balance karena memang untuk mencari standar warna putih
di dalam atau di luar ruangan, karena warna putih mengandung semua unsur warna cahaya.

7) Tata Kostum
Pakaian yang dikenakan pemain disesuaikan dengan isi cerita. Pengambilan gambar dapat
dilakukan tidak sesuai nomor urut adegan, dapat meloncat dari scene satu ke yang lain. Hal
ini dilakukan agar lebih mudah, yaitu dengan mengambil seluruh shot yang terjadi pada
lokasi yang sama. Oleh karenanya sangat erlu mengidentifikasi kostum pemain. Jangan
sampai adegan yang terjadi berurutan mengalami pergantian kostum. Untuk
mengantisipasinya maka sebelum pengambilan gambar dimulai para pemain difoto dengan
kamera digital terlebih dahulu atau dicatat kostum apa yang dipakai. Tatanan rambut,
Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 61 | P a g e
riasan, kostum dan asesoris yang dikenakan dapat dilihat pada hasil foto dan berguna untuk
shot selanjutnya.

8) Tata Rias
Tata rias pada produksi film berpatokan pada skenario. Tidak hanya pada wajah tetapi juga
pada seluruh anggota badan. Tidak membuat untuk lebih cantik atau tampan tetapi lebih
ditekankan pada karakter tokoh. Jadi unsur manipulasi sangat berperan pada teknik tata
rias, disesuaikan pula bagaimana efeknya pada saat pengambilan gambar dengan kamera.
Membuat tampak tua, tampak sakit, tampak jahat/baik, dll.

C. TAHAP PASCA PRODUKSI


1. Proses Editing
Proses editing merupakan usaha merapikan dan membuat sebuah tayangan film menjadi
lebih berguna dan enak ditonton. Dalam kegiatan ini seorang editor akan merekonstruksi
potongan-potongan gambar yang diambil oleh juru kamera. Tugas editor antara lain
sebagai berikut:
 Menganalisis skenario bersama sutradara dan juru kamera mengenai kontruksi
dramatinya.
 Melakukan pemilihan shot yang terpakai (OK) dan yang tidak (NG) sesuai shooting
report.
 Menyiapkan bahan gambar dan menyusun daftar gambar yang memerlukan efek
suara.
 Berkonsultasi dengan sutradara atas hasil editingnya.
 Bertanggung jawab sepenuhnya atas keselamatan semua materi gambar dan suara
yang diserahkan kepadanya untuk keperluan editing.
 Review Hasil Editing

Setelah film selesai diproduksi maka kegiatan selanjutnya adalah pemutaran film tersebut
secara intern. Alat untuk pemutaran film dapat bermacam-macam, dapat menggunakan
VCD/DVD player dengan monitor TV, ataupun dengan PC (CD-ROM) yang
diproyeksikan dengan menggunakan LCD (Light Computer Display). Pemutaran intern ini
berguna untuk review hasil editing.
Jika ternyata terdapat kekurangan atau penyimpangan dari skenario maka dapat segera
diperbaiki. Bagaimanapun juga editor juga manusia biasa yang pasti tidak luput dari
kelalaian. Maka kegiatan review ini sangat membantu tercapainya kesempurnaan hasil
akhir suatu film.

Rencana Kedepan Saya Adalah :


Setelah saya menyimak dan mempelajari film-flim di Indonesia , saya merasa kecewa dan
merasa agak malu .Oleh karena itu saya ingin menjadi sutradara film untuk merubah film-
film di indonesia . Terutama kayak Sinetron yang begitu-begtu saja dan apalah semua
yang ada di Indonesia.

Karya seni berawal dari sebuah konsep berupa gagasan-gagasan atau ideide
pencipta yang akan dikomunikasikan kepada penonton. Konsep itu kemudian

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 62 | P a g e
dituangkan ke dalam media ungkap teater maka lahirlah sebuah karya teater.
Proses produksi yang diawali dengan konsep hingga terwujudnya sebuah karya
teater disebut proses kekaryaan teater.

Nilai karya teater dan karya seni lainnya terletak pada keunikannya. Istilah lain
dapat disebut orisinal. Artinya, karya seni itu tidak ada duanya dan belum pernah
diciptakan atau digagas orang lain sebelumnya. Sesuatu yang unik adalah
sesuatu yang lain daripada yang lain, utuh ciptaan sesorang (seniman) atau
kelompok seniman yang tergabung dalam suatu produk karya seni. Keutuhan,
orisinalitas, keunikan merupakan hal-hal yang menjadi target capaian dalam
proses karya cipta seni. Keunikan bukan semata-mata dambaan seorang atau
kelompok pencipta seni, melainkan juga harapan dan tuntutan apresiator seni.

Sebuah karya seni teater diproduksi untuk disajikan kepada masyarakat


(penonton). Antara karya yang diciptakan oleh penggarap dengan penonton,
terselip sebuah tujuan, yaitu komunikasi. Apa yang dikomunikasikan adalah ide-
ide atau gagasan-gagasan seni. Komunikasi dapat terwujud apabila ada
kesesuaian antara karya cipta teater dengan tingkat apresiasi penontonya.
Dengan kata lain bahwa antara karya seni teater dengan penontonnya harus ada
kesesuaian. Oleh karena demikian, dalam penyajian teater senantiasa
mempertimbangkan unsur-unsurnya hingga terwujud sebuah komunikasi.

KARYA TEATER

SENIMAN PENONTON

B. TEKNIK PENGUNGKAPAN GAGASAN


Pemain adalah unsur pokok dalam teater, sedangkan yang lainnya adalah unsur
pendukung untuk memperkuat permainan. Jika unsur pokoknya jelek maka
pertunjukan tersebut dapat dikatakan gagal. Bagi pemeran ada tiga hal yang
harus dilakukan dalam proses pencarian karakter tokoh yang sesuai dengan
lakon, yaitu: (1) memahami naskah,
(2) observasi, dan
(3) latihan.
Setelah memahami naskah yang akan digarap, kemudian mengadakan observasi
ke suatu tempat yang telah ditentukan. Maksud observasi adalah untuk
mengadakan pendekatan terhadap tokoh-tokoh cerita yang terdapat dalam
naskah. Misalnya jika cerita itu berbentuk fabel (cerita tentang binatang), maka
observasi dapat dilakukan ke kebun binatang. Kamu amati dengan cermat jenis-
jenis binatang yang diceritakan dalam lakon di kebun binatang. Bagaimana

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 63 | P a g e
perilaku binatangbinatang tersebut, bagaimana suaranya, serta seluruh gerak-
geriknya secara cermat. Setelah memahami betul tentang perilaku binatang yang
diobservasi, kemudian mengadakan latihan. Dalam proses latihan terdiri dari tiga
cara berikut.

1. Olah tubuh, yaitu melatih anggota badan agar mencapai kelenturan. Jika
sudah lentur, maka akan dengan mudah menirukan gerak-gerak apa saja tanpa
merasa kaku dan nyeri di otot. Misalnya, seorang pemain memerankan seekor
kera dengan jalannya yang merangkak, sesekali meloncat dan naik ke atas
pohon. Pemain yang memerankan tokoh kera tersebut sejak muncul di atas
panggung sampai akhir permainan harus berjalan merangkak, meloncat, bahkan
bergelayunan di atas pohon. Jika tidak berlatih dengan baik maka peran kera
tersebut tidak akan mirip dan
tidak menutup kemungkinan akan terasa sakit otot karena tidak terbiasa dalam
latihan.

2. Olah vokal (olah suara). Bagaimana jika seekor kera berdialog dengan teman-
teman kera lainnya. Apakah dibarengi dengan mengeram sambil memperlihatkan
giginya, apakah sambil menggaruk-garuk badannya karena gatal akibat banyak
kutu? Suara harus terlatih sedemikian rupa agar suara aslinya tidak nampak
terdengar lagi. Yang terdengar betul-betul suara tokoh cerita yang ada dalam
lakon. Suara juga butuh kelenturan dan butuh keterbiasaan, jika tidak maka akan
menimbulkan serak dan tidak akan mencapai tokoh cerita yang diharapkan. Pada
dasarnya seluruh panca indra harus diolah dan dilatih untuk mewujudkan peran-
peran yang sesuai dengan keinginan naskah.

3. Olah sukma, yaitu melatih daya konsentrasi agar terbiasa dalam memusatkan
pikiran terhadap sesuatu. Dengan penuh konsentrasi maka akan terhindar dari
lupa dialog atau lupa bloking (permainan tempat), serta gestur (sikap badan). Jika
terbiasa megolah sukma untuk konsentrasi, maka akan cepat hafal, cepat paham
termasuk menerima pelajaran baru. Sebaliknya jika tidak dapat konsentrasi
karena tidak terlatih, maka akan sulit untuk mengerti apapun.

C. Prosedur Berkarya Teater


Selain konsep gagasan dan teknik pengungkapan, dalam berkarya teater,
dibutuhkan prosedur yang benar menurut kekhasan karya cipta teater.
Prosedur yang dimaksud adalah:
1. Tujuan penciptaan
2. Media pengungkapan, dan
3. Tata kelola proses produksi teater.
Tujuan penciptaan teater adalah mengomunikasikan gagasan kehidupan melalui
pertunjukan teater. Media pengungkapannya terdiri atas bahasa verbal dan
bahasa nonverbal. Adapun tata kelola adalah serangkaian cara, strategi, dan
teknis produksi untuk mewujudkan gagasan artistik yang diharapkan.

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 64 | P a g e
D. Menyusun Naskah Drama
Naskah atau lakon dibuat oleh seorang penulis naskah (sastrawan). Dia adalah
seniman utama, karena dengan karya sastranya dapat mengilhami para insan
teater untuk mewujudkan sebuah karya pertunjukan. Para sastrawan membuat
naskah atau lakon drama dengan maksud untuk dipentaskan. Oleh karena itu, ada
penulis naskah yang merangkap sebagai sutradara, sebab penulis tersebut lebih
tahu tentang maksud isi naskah atau lakon yang ditulisnya. Ada pula penulis
naskah yang hanya mampu dan bagus dalam menciptakan naskah, tetapi kurang
bagus menyutradarainya dalam bentuk pertunjukan. Dengan demikian banyak
penulis naskah yang memasrahkan karyanya untuk dipentaskan kepada calon-
calon sutradara. Sebaliknya, banyak dramawan yang hebat sebagai sutradara,
tetapi tidak dapat membuat naskah. Antara penulis naskah dengan sutradara
teater memiliki hubungan timbal-balik. Kedua insan tersebut dapat saling
menguntungkan. Penulis naskah terkenal karena karyanya dipentaskan dan
ditonton oleh masyarakat. Sebaliknya sutradara juga otomatis terkenal dengan
karya pertunjukannya.

Nilai-nilai

Ide-ide

tema

cerita

Di dalam naskah ada tokoh-tokoh cerita atau peran-peran yang menghidupkan


naskah itu sendiri. Tokoh-tokoh cerita tersebut jika diklasifikasi menjadi:
1. Peran utama yang disebut protagonis.
2. Peran lawan yaitu antagonis.
3. Peran ketiga yang mendukung protagonis atau antagonis yang disebut
tritagonis.
4. Peran pembantu.

E. Analisisi Naskah Drama


Dalam menganalisis sebuah naskah drama yang harus kamu perhatikan adalah
judul naskah, pengarang, temanya, serta dimana keunikannya? Naskah atau
sastra drama merupakan karya seorang sastrawan yang memiliki bakat di bidang
penulisan naskah drama. Tidak semua sastrawan mampu membuat atau
mencipta sastra drama sehubungan dengan bakat dan minatnya. Sastra drama
adalah khayalan pengarang tentang kehidupan manusia. Para penonton drama

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 65 | P a g e
juga sadar bahwa yang ditontonnya hanyalah fiksi, bukan realitas yang
sebenarnya. Namun kadang-kadang penonton hanyut dalam jalinan cerita
sehingga ikut sedih, gembira, haru, marah, dan berbagai perasaan lainnya sesuai
dengan cerita yang disajikan. Barangkali di situlah uniknya karya sastra drama.

Nah sekarang kamu coba membuat naskah sendiri untuk mengukur kemampuan
diri. Jika tidak pernah mencoba kamu tidak akan pernah tahu potensi diri yang
sebenarnya. Hal-hal yang perlu kamu perhatikan manakala akan membuat
naskah.

Pertama yang harus kamu perhatikan adalah struktur cerita. Adegan mana yang
akan disimpan di bagian permulaan serta adegan mana yang akan disimpan pada
bagian akhir. Hal ini harus dipertimbangkan demi terwujudnya sebuah struktur
dramatik yang menarik.

Kedua adalah karakter, yaitu perwatakan yang terdapat dalam tokohtokoh cerita
yang kamu buat. Apakah akan menghadirkan tokoh jahat dengan perangai yang
buruk atau sebaliknya. Selain itu, berapa tokoh yang terdapat dalam cerita atau
naskah yang kamu buat. Apakah dalam naskah yang kamu buat itu hanya ada
satu tokoh, sehingga dimainkan oleh satu orang, atau beberapa tokoh sehingga
memerlukan beberapa orang pemain. Di samping itu, berapa babak drama yang
akan kamu buat. Apakah hanya satu babak yangmterdiri dari beberapa adegan?
Atau lebih dari satu babak yang sudah barang tentu harus disesuaikan dengan
kemampuan kerja tim. Terlalu banyak babak otomatis akan menyita waktu serta
tenaga yang banyak pula. Pertunjukan yang terlalu panjang akan membuat
penonton bosan. Selain itu, para penonton juga belum tentu siap untuk tetap
bertahan mengikuti jalannya pertunjukan.

Ketiga adalah diksi (bahasa). Diksi yang dimaksud dengan di sini adalah bahasa
verbal atau bahasa kata-kata yang diucapkan oleh pemain sebagai salah satu
bahasa ungkap dalam drama. Apakah kamu akan membuat naskah dengan
bahasa puisi? Atau dengan bahasa keseharian seperti yang kamu gunakan
sehari-hari. Dalam bahasa drama sebenarnya tidak terbatas pada bahasa
katakata, tetapi dapat juga bahasa visual (yang dapat dilihat), bahasa gerak yang
dilakukan oleh pemain, serta bahasa musik yang dimainkan oleh pemusik atau
pemain. Sekarang bagaimana naskah yang akan kamu buat? Apakah
menggunakan bahasa verbal saja, bahasa visual, bahasa gerak, atau bahasa
musik? Naskah yang baik adalah naskah yang banyak memberi keleluasaan
kepada sutradara drama untuk menggunakan aneka bahasa ungkap. Adapun
pertunjukan drama yang baik adalah pertunjukan yang memiliki keseimbangan
dalam menggunakan media ungkap. Dengan demikian di samping tidak
menjenuhkan bagi para penonton, juga karya drama tersebut akan berkesan
bervariasi.

Keempat, yang harus diperhatikan dalam menyusun naskah drama adalah ide
atau gagasan. Gagasan apa yang ingin disampaikan kepada penonton?”

Kelima, yang harus diperhatikan dalam naskah drama adalah perlengkapan. Ada
jenis perlengkapan dalam pertunjukan drama, yaitu perlengkapan yang digunakan
oleh para pemain (aktor dan aktris) dan perlengkapan panggung yang biasanya

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 66 | P a g e
disimpan di atas panggung sebagai pelengkap dalam pertunjukan,drama.
Perlengkapan yang digunakan oleh pemain lazim disebut handprop, sedangkan
perlengkapan panggung lazim disebut stageprop. Jika akan mementasakan tema
tadi, yaitu tentang murid-murid nakal, maka kira-kira apa yang mereka bawa atau
mereka pegang sebagai ciri khas wataknya yang nakal. Begitu juga perlengkapan
yang dibawa oleh anak-anak yang diganggu oleh anak-anak nakal tadi.
Perlengkapan yang terdapat di panggung untuk mendukung permainan drama
juga harus sesuai dengan tema tadi. Oleh karena peristiwanya terjadi di kelas,
maka di panggung itu terdapat barang-barang yang mengesankan kelas.
Contohnya meja dan kursi belajar, beberapa buah tas serta alat tulis di atas meja,
ada meja guru, ada papan tulis dan sebagainya. Barang-barang yang akan
dihadirkan di atas pentas tadi harus disesuaikan dengan arah pandang dari mana
kalian melihatnya. Jika dilihat dari belakang kelas, maka papan tulis akan nampak
jelas sebagai latar belakang. Sebaliknya jika dilihat dari depan kelas maka yang
akan nampak adalah jajaran-jajaran meja dan kursi belajar siswa. Jadi ketika
kalian menghayalkan sebuah peristiwa yang terjadi di kelas, jangan lupa
menghayalkan dari arah mana kalian akan melihat peristiwa itu.

Penugasan
Menonton pergelaran teater kemudian membuat resume pergelaran terutama
menyangkut konsep, teknik, dan prosedur untuk bahan diskusi kelas. Kemudian
mengkreasi naskah drama.

Tes Praktik
Mempergelarkan naskah pendek hasil kreasi sendiri yang dimainkan paling
banyak oleh 6 orang.

Proyek Pentas Seni


Pada akhir semester akan diadakan pekan seni, karya yang kamu buat akan
dipergelarkan bersama-sama dengan karya teman kamu dari kelas yang lain.
Kamu harus memilih salah satu kelompok yang dianggap paling baik untuk
mewakili kelas kamu. Pada akhir tengah semester ini, adakanlah penjaringan
kelompok garapan yang akan mewakili kelas melalui lomba antar kelompok
garapan.E.

Rangkuman
Karya seni yang unik, orisinal, dan utuh merupakan karya seni yang bernilai serta
patut mendapat penghargaan tinggi. Untuk memahami konsep kekaryaan teater
yang unik, orisinal dan utuh, harus melalui analisis berbagai unsurnya.
Adapun unsur-unsur itu adalah:
1. naskah atau lakon sebagai bahan baku pergelaran teater
2. tempat pertunjukan,
3. sutradara
4. pemain
5. propertiAnalisis Naskah Drama
Konsep kekaryaan teater adalah segugusan ide-ide atau gagasan-gagasan
tentang karya teater yang akan dibuat dan dipergelarkan. Konsep kekaryaan
teater akan dapat dikomunikasikan pada penonton manakala didukung oleh teknik
pengungkapan gagasan, baik melalui bahasa ungkap verbal, visual, maupun

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 67 | P a g e
audio. Konsep dan teknik dikelola secara khas dalam proses produksi teater.
Sutradara Sang Penggagas Pertunjukan. Dia penafsir dan penggagas pertama
untuk mentransformasikan sastra drama ke dalam bahasa pertunjukan.

Pemain sebagai Penafsir Tokoh Cerita


Pemain merupakan unsur teater yang sangat penting dalam garapan teater.
Sebab walaupun ceriteranya bagus, panggungnya bagus, sutradaranya bagus,
tetapi jika pemainnya jelek, tidak disiplin latihan, tidak punya keinginan keras
untuk berbuat yang terbaik, maka pertunjukan tersebut dapat dikatakan kurang
baik atau kurang bermutu. Kekuatan pentas yang utama berada ditangan para
pemain. Jika para pemain gagal mewujudkan kekuatan tadi, maka gagalah
pertunjukan tersebut. Pemain adalah orang-orang (aktor atau aktris) yang
menafsirkan karakteristik tokoh-tokoh ceritera dengan bimbingan sutradara.
Dengan demikian penonton akan langsung mengamati teknikteknik permainan
yang dilakukan oleh para pemain. Properti dalam permainan drama. Properti, yaitu
perkakas pelengkap permainan. Apakah benda-benda yang dihadirkan di atas
pentas sebagai pelengkap permainan sesuai dengan tema yang dibawakan?
Apakah bendabenda yang dipegang (hand prop) dan dimainkan oleh tokoh
ceritera sesuai dengan karakter dan jabatannya? Ketepatan dalam menghadirkan
bendabenda baik di atas pentas maupun dimainkan oleh tokoh dengan tema lakon
yang disajikan akan menambah kualitas permainan. Jika tidak tepat maka
sebaliknya properti hanya akan jadi benda mati yang mengganggu permainan.
Oleh karena demikian, semua insan teater dutuntut pandai dan cerdik dalam
menghadirkan properti.A/ MA/ SMK/ MAK
Belajar teater adalah belajar tentang diri sendiri. Melalui proses latihan
pengungkapan gagasan hingga mengomunikasikannya di depan penonton. Kamu
dapat mengukur potensi diri melalui tanggapan dari orang lain.
Belajar teater adalah belajar tentang orang lain. Apa yang kamu tafsirkan adalah
gagasan orang lain melalui karyanya di bidang teater. Lebih banyak mengkaji
tentang orang lain melalui karya teaternya, maka pengetahuan kamu tentang
kehidupan sosial semakin kaya.

Simbol Jenis Dan Fungsi


Dalam Karya Teater

Jenis Simbol Dalam Teater

Fungsi dan s imbol dalam


Memaknai simbol komunikasi
dalam karya teater
Ragam Teknik Ungkapan
Simbolik

Ungkapan Simbolik Dalam

Kreasi Naskah Drama

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 68 | P a g e
Belajar teater adalah belajar empati. Apa yang terungkap dalam karya teater
adalah segenap cita, karsa, dan karya orang lain. Dengan demikian kamu dapat
merasakan apa yang dirasakan orang lain dan kamu dapat berbuat sesuai dengan
keinginan orang lain. Untuk itu, harmoni dalam kehidupan sosial akan terwujud
dengan baik.

Setelah mempelajari konsep, teknik dan prosedur berkarya teater, kamu


diharapkan mampu melakukan hal berikut:
1. Memaknai simbol-simbol dalam karya teater
2. Mengidentifikasi jenis-jenis simbol dalam teater
3. Memahami fungsi simbol dalam komunikasi
4. Mengeksplorasi sarana simbolik dalam teknik pengungkapan gagasan
5. Menuangkan simbol verbal dalam bentuk naskah drama
6. Menuangkan simbol verbal dalam bentuk penampilan teater

A. Makna Simbol dalam Teater


Apa yang terjadi di atas pentas semata-mata adalah simbolisasi dari pesanpesan
seniman penggarap teater untuk mengomunikasikan gagasangasasan atau ide-
ide makna pesan penggarap. Adapun pesan adalah nilai-nilai yang
dikomunikasikan kepada publik atau penonton untuk mendapat tanggapan dan
apresiasi.

Ide
seniman penonton

simbol

B. Jenis simbol dalam teater


Jenis simbol dalam teater pada dasarnya hanya ada tiga, yaitu simbol visual,
verbal, dan auditif. Simbol visual adalah simbol yang nampak dalam penglihatan
penonton, meliputi seluruh wujud bentuk dan warna termasuk tubuh para pemain.
Simbol verbal adalah simbol yang diunkapkan dengan kata-kata, baik oleh para
pemain, narator, maupun dalang. Adapun simbol auditif adalah simbol yang
berbunyi atau simbol yang ditimbulkan oleh bunyi.

C. Fungsi Simbol dalam Komunikasi


Simbol-simbol yang digunakan dalam pertunjukan teater berfungsi untuk
memperkuat komunikasi ide-ide yang akan disampaikan kepada penonton.
Kualitas komunikasi ditentukan oleh proses pencarian atau eksplorasi, proses
latihan, dan penjiwaan. Bahasa verbal atau bahasa dalam bentuk katakata adalah

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 69 | P a g e
sarana simbolis dalam proses komunikasi. Agar komunikasi terjadi dan berjalan
dengan lancar, maka kedua belah pihak harus saling memahami apa yang
diungkapkan melalui ucapan masing-masing. Kita dapat memahami gagasan,
keinginan, hasrat, maksud melalui ucapan seseorang yang disampaikan kepada
kita.

D. Ragam Teknik Ungkapan Simbolik


Teknik pengungkapan gagasan dalam teater sangat beragam. Media ungkap yang
digunakan biasanya tidak hanya satu media melainkan multimedia. Media tersebut
berupa bahasa ungkap sebagai sarana komunikasi yang meliputi audio dan visual.
Bahasa atau kata-kata yang diucapkan para pemain dan musik termasuk kategori
audio, sedangkan bahasa tubuh, bahasa warna, dan bentuk termasuk kategori
visual. Para penggarap teater senantiasa melakukan teknik pengungkapan secara
efektif mengingat panggung merupakan ruang yang sangat terbatas, tetapi harus
mengesankan berbagai hal.

E. Ungkapan Simbolik dalam Kreasi Naskah Drama


Seorang pengarang akan menuangkan ide-ide ceritanya melalui kata- kata yang
terhimpun dalam sebuah teks naskah drama. Teks naskah drama yang memuat
kata-kata itu adalah simbol-simbol verbal sebagai sarana untuk
mengomunikasikan gagasan cerita. Sekarang silahkan kamu coba tuangkan
pengalaman kamu ke dalam naskah drama. Angkat salah satu tema yang sedang
hangat dibicarakan masyarakat sekeliling kamu. Gunakan idiom kata, diksi, serta
gaya bahasa yang kamu sukai dan khas kamu. Setelah selesai kemudian
komunikasikan pada teman kamu untuk mendapat tanggapan.

F. Ungkapan Simbolik dalam Penampilan Teater


Penampilan teater pada dasarnya merupakan proses pemanggungan sebuah
lakon. Naskah drama yang berupa teks berisi kata-kata karya seorang pengarang
seniman penggarap maka itulah pertunjukan teater. Istilah lain untuk proses
penterjemahan bahasa ungkap yang dipanggungkan adalah transformasi. Bahasa
kata-kata dalam teks naskah yang awalnya hanya simbol-simbol verbal, kemudian
diperkaya dengan simbol-simbol audio dan visual. Seorang penggarap teater akan
selalu mencari padanan sarana simbol yang digunakan dalam teks naskah ke
dalam versi pertunjukan. Misalnya, kata “tidak” dalam teks naskah apakah
kemudian langsung diucapkan oleh pemain?

Tes Tulis
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
• Simbol
• Jenis
• Fungsi
Jawaban dilengkapi dengan contoh-contohnya !

2. Tuliskan gagasan yang diungkapkan dalam naskah yang kamu kreasikan


secara runtut !

Penugasan

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 70 | P a g e
Menontonlah kamu pergelaran teater kemudian membuat resume pergelaran
terutama menyangkut simbol, jenis, dan fungsi untuk bahan diskusi dikelas.
Kemudian coba kamu mengkreasikan naskah drama.

Tes Praktik
Buatlah pergelaran naskah pendek hasil kreasi sendiri yang dimainkan paling
banyak oleh 6 orang.

Projek Pentas Seni


Pada akhir semester akan diadakan pekan seni, karya yang kamu buat akan
dipergelarkan bersama-sama dengan karya teman kamu dari kelas yang lain.
Kamu harus memilih salah satu kelompok yang dianggap paling baik untuk
mewakili kelas kamu. Pada akhir tengah semester ini, adakanlah penjaringan
kelompok garapan yang akan mewakili kelas melalui lomba antarkelompok
garapan.

Rangkuman
Pergelaran teater merupakan pemanggungan lakon drama. Proses
pemanggungan adalah proses transformasi bahasa ungkap sastrawi ke dalam
bahasa ungkap teater. Bahasa-bahasa ungkap itu merupakan simbol-simbol yang
digunakan sebagai sarana komunikasi dengan penonton teater. Seorang
pengarang cerita gagasan-gagasannya.sementara seniman teater menafsirkan
teks naskah yang kemudian ditransformasikan ke dalam bahasa ungkap teater
secara simbolik. Penonton teater dapat menanggapi ide-ide seniman melalui
sarana simbol yang digunakan dalam proses komunikasi. Jenis-jenis simbol terdiri
atas simbol verbal (bahasa kata-kata), simbol visual (dapat dilihat), dan simbol
auditif/audio (dapat didengar). Simbol berfungsi menghantarkan makna yang
terkandung dalam seperangkat gagasan para seniman.

Refleksi
Hakikat belajar adalah menafsirkan apa yang dilihat, didengar, dan ditanggapi.
Apa yang ditafsirkan adalah makna-makna dibalik sarana simbol yang digunakan.
Semakin banyak memahami makna sesuatu dibalik simbol, maka akan semakin
cerdas. Segala sesuatu itu adalah simbol termasuk manusia.

Tokoh
Tokoh yang dipakai harus sesuai dengan karakter serta watak yang telah ditentukan
dalam cerita. Tokoh dalam cerita dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu protagonis,
antagonis, dan tritagonis.

a. Peran Protagonis
Peran protagonis atau peran utama (tokoh inti) adalah tokoh yang memiliki peranan
penting dalam pementasan teater. Untuk menjadi tokoh utama diperlukan ketekunan dan
pengalaman yang memadai. Di samping itu, tokoh protagonis merupakan pusat perhatian
para penonton dan memiliki peran sentral dalam teater. Oleh sebab itu, pemeran utama
dituntut untuk bermain semaksimal mungkin. Kadang-kadang, tokoh ini menuntut syarat
harus pemain yang berwajah sempurna seperti berwajah tampan dan cantik. Namun, hal

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 71 | P a g e
tersebut tidaklah mutlak, bergantung tuntutan cerita dan skenario. Tokoh protagonis
biasanya memerankan watak baik, ksatria, dan pahlawan.

b. Peran Antagonis
Peran antagonis adalah tokoh utama yang berseberangan atau berlawanan dengan
tokoh protagonis. Antagonis sering merupakan tokoh jahat yang menyusahkan tokoh
utama. Tokoh antagonis bisa juga seorang tokoh yang merintangi tokoh protagonis.
Dengan kata lain, tokoh antagonis ini menghalangi perjuangan atau tujuan tokoh
protagonis. Tokoh antagonis ini biasanya memerankan sesuatu yang tidak sesuai dengan
harapan atau pandangan penonton. Karakter tokoh ini biasanya jahat, pengadu domba,
atau penyebar fitnah.

c. Peran Tritagonis
Peran tritagonis adalah peran yang menjadi penengah dan pendamai antara peran
protagonis dan antagonis. Peran ini biasanya berwatak kalem, sederhana, berwibawa,
bijaksana, dan memiliki wawasan yang luas.

Untuk menguasai peran seorang tokoh atau pemeran dibutuhkan latihan keras yang
terus-menerus, penghayatan yang tinggi, dan pengalaman yang banyak. Dengan begitu,
ketika bermain, peran yang dimainkan dapat dikuasai dengan baik.

FILM PENDEK
Episode 1 !!! Contoh Naskah Film Pendek
akbarhatma October 10, 2017 Uncategorized No Comments

Contoh Naskah Film Pendek – pengalaman pertama kita dalam menulis sebuah
naskah berawal saat kami sering menontom film action, banyak film-film yang
telah kita lihat disana, berbagai macam pelajaran dan hikmah yang dapat di ambil
manfaat.

Tentang persahabatan, cinta, kerja sama tim antar anggota, dan banyak lagi yang
pelajaran yang dapat diambil.
Dengan itu lah kita terpikir untuk bisa membuat sebuah film, namun karena
terbatas banyak hal, kita hanya mencoba ingin menggarap film pendek saja
bertema action.

Hal yang paling penting dalam pembuatan film pendek adalah sebuah konsep
naskah film tersebut. kemudian inilah pengalaman pertama kita dalam menulis
naskah film pendek, karena ini pertama mohon dimaklumi.

pixabay.com
Contoh Naskah Film Pendek

Tokoh-Tokoh dalam Naskah Film Pendek

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 72 | P a g e
Abdi adalah seorang ahli silat dari kalimantan, sifat nya sedikit keras emosional
apabila yang di lakukan tidak sesuai dengan pikiran nya, kegiatanya latihan silat,
fitnes dan lain.

Razi adalah seorang pemuda yang bercita-cita ingin menjadi tentara, kebiasaan
seharinya latihan dan lain-lain, gokil selalu bercanda.

Wahyu merupakan kepala preman pasar yang baik hati, rajin menabung.hehhehe
Kegiatan menjaga keamanan pasar, namun dia dan kawan pasarnya tidak hanya
memelak, atau mengambil jatah pasar, tetapi bekerja juga membantu orang-orang
pasar untuk menambah penghasil. Apabila ada premen lain yang nakal langsung
wahyu ditegur. Sebut saja Abang.

Ozan adalah seorang mantan atlit tinju yang selalu diam, namun kuat, hebat sekali
pukuk langsung pingsan dan lain-lain heheh, kebiasan nya santai dirumah, latihan,
musuh terberat na adalah seorang yang mengalah kan nya pada pertandingan 2
tahun.

Yazid seorang rumahan yang senang bermain game online, facabook, twittee dll
sebut saja sebagai ahli teknologi lah hehehe, sifat na pendiam sedikit copoo.

Adi seorang yang ahli segala bidang dimana kenal dengan adi, dia adalah orang
yang berbanyak muka heheh maksudnya sifat yang bisa mengelabui semua
orang, tujuan nya hanya satu ingin mengahancurkan pemuda2.teman-teman
adi.ayat,ocan, hadri, dan lain-lain.

Abay :?????????

Adegan pertama “pertemuan yang buruk”


Mereka berlima lagi asek liburan ditempat mereka masing-masing, dengan segala
kegiatannya, kemudian mendapat berita berkumpul digedung kosong pada besok
hari, masing-masing tidak tahu siapa yang megirim pesan tersebut.
Ke esokan harinya , raji lah yang lebih awal datang ke gedung tersebut, yang ia
lakukan hanya bingung apakah disini tempat ia berkumpul, ia pun berkeliling
didalam gedung tersebut. dan ia menuju meja, disana terdapat foto-foto tentang
narkoba.
Dia mala makin bingung apa ini.

Beberapa saat kemudian datang lah si ozan, si mantan petinju yang pendiam.
Dengan wajah yang santai, ozan pun langsung menuju meja dan duduk. Raji
makin bingung kenapa ini orang juga ada disini, raji sangat sinis dengan ozan
karena yang sikapnya yang sok hebat.

Raji : apa yang kamu lakukan disini juga?

Ozan : (diam saja sambil menatap raji)

Raji : lo kan yang gagal dalam pertandingan tinju tahun lalu itukan.

Ozan : (ozan kesal, sambil hendak memukul raji)

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 73 | P a g e
Kemudian datang lah abdi dengan gaya yang lebih santai dari kanan gedung,
yazid dengan hp smartfren disebelah kiri, dan disusul oleh wahyu si preman
pasar.

Abdi : woooy sudah –sudah, yang kalian lakukan

Raji : ini, si orang aneh, apa yang kamu lakukan juga disini men.

Abdi : mmmmmmmm bingung ua nih bro

Yazid : siapa sih yang nyuruh kita berkumpul disini

Semua terdiam dan bingung disana, tak berapa saat kemudian datang lah wahyu
si preman pasar.

Abdi : jadi ini kah orang nya yang menyuruh kita berkumpul disini.(dengan nada
yang kesel,)
Abdi teringat kejadian dulu, saat itu hampir di pukul orang-orang pasar, (flasback)
kejadian nya seperti ini, dipasar tersebut ada seorang copet yang ketauan orang
pasar kemudian disana terjadi kejar-kejaran, termasuk masuk wahyu ikut juga
mengejar karena ia sebagai preman harus bisa menjaga keamanan pasar, ia lah
seorang preman yang tidak memeras uang dengan paksa prinsip nya tetapi harus
dengan bekerja.
Di sudut pasar abdi sedang mau membeli barang, kemudian tas yang di jambret
tersebut terjatuh, dan abdi mau mengambilkan, kemudian terlihat oleh wahyu
disana terjadi perdebatan, wahyu menuduh abdi sampai akhirnya mereka saling
pukul, beberapa teman wahyu juga ikut, namun abdi juga membela diri, sampai
keduanya lelah. Datang lah si punya tas, dan mengatakan bukan abdi pelakunya,
abdi sangat kesal atas kejadian tersebut.

Wahyu : bukan gue yang menyuruh kalian disini, gue juga dapat kabar juga.

Kemudian mereka pun berkumpul di dekat meja, sambil meliat foto-foto dimeja

Abdi : ini adi si mafia narkoba yang berkuasa didaerah dikota, yang dikatakan
tewas pada tahun lalu, akibat overdosisi.
Kejadian nya seperti ini, disuatu tempat adi berpesta narkoba bersama teman-
temannya nya, juga meoplos minuman, yang membuat overdosis, teman-teman
pun kabur sejak saaat itu adi dikatakan tewas.

Yazid : tapi ini foto didapat 3 hari yang lalu, jadi ini foto.

Hadri datang dari sudut kanan, bersama seseorang asistennya (abay)

Hadri : iyaaa betul dia(adi) masih hidup, dengan alasan itu lah, gue
mengumpulkan kalian..

Raji : kenapa jadi kami yang dikumpulkan, apalagi ada si mantan petinju ini, gue
tidak bisa kerjasama dengan dia.

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 74 | P a g e
Ozan : (diam sambil memukulkan meja)

Abay : bantulah kami, kerena dengan hal tersebut banyak anak remaja yang
terjerumus narkoba, seperti di pasar, wahyu kamu ingatkan sijambret 2 bulan lalu,
itu akibat mereka adi yang meracuni mereka.

Dan pada akhirnya mereka sepakat untuk berkerjasama dengan niat membantu
sesama kawan. Mereka merancang strategi.

Adegan II “kegiatan adi”


Ditempat lain anak buah adi sedang berjualan narkoba, secara langsung na tidak
langsung. Transaksi dipasar, digudang, lewat facebook cara mengahancurkan
nya. Kadang-kadang adi turun langsung, dan bisa juga santai sambil main game
online. Karena ia sudah berkuasa, yang dulu nya dikasih nya gratis saja sekarang
para remaja yang membeli dengan dia.

Bagaimana kelanjutanya bisa tunggu dalam waktu dekat di www.hatma.net ..


Sumber; https: //hatma.net/episode-1-contoh-naskah-film-pendek/

@#@#@#@#@#@#@#@#@

Glosarium
accapella bernyanyi tanpa iringan alat musik
adeg-adeg salah satu istilah pada gerak tari sunda yang difokuskan pada kekuatan gerakan kaki
sebagai tumpuan gerakan.
adeg-adeg salah satu istilah pada gerak tari sunda yang difokuskan pada kekuatan gerakan kaki
sebagai tumpuan gerakan.
apresiasi seni penghargaan,penghayatan dan penilaian dalam seni. rasa senang menghargai,
menilai, dan berkarya seni.
aransemen menyusun, merangkai, menata, mengubah lagu atau musik menjadi lebih indah dan
representative.
artistik segala benda yang terdapat diatas pentas atau digunakan oleh pelaku pertunjukan.
birama ayunan gerak kelompok beberapa pulsa yang pulsa pertamanya mendapat aksen kuat dan
yang lainnya tidak mendapat aksen kuat, berlangsung secara berulang-ulang dan teratur.
capang salah satu istilah pada gerak tari sunda yang difokuskan pada kekuatan gerakan tangan.
capangan salah satu istilah pada gerak tari sunda yang difokuskan pada kekuatan gerakan
tangan.
cat adalah produk yang digunakan untuk melindungi dan memberikan warna pada suatu objek
atau permukaan dengan melapisinya dengan lapisan berpigmen. cat dapat digunakan pada hampir
semua jenis objek, antara lain untuk menghasilkan karya seni (oleh pelukis untuk membuat
lukisan).
coda tambahan akhir pada aransemen lagu yang menghasilkan titik klimaks.
distorsi proses mengubah bentuk gerak yang memiliki kecenderungan berbeda dari yang aslinya.
dua dimensi biasa disingkat 2d atau bidang, adalah bentuk dari benda yang memiliki panjang dan
lebar. istilah ini biasanya digunakan dalam bidang seni, animasi, komputer dan matematika.
eksplorasi penjelajahan, penataan, penjajagan, pencarian.
ekspresi penjiwaan, ungkapan pikiran dan perasaan yang mencakup semua nuansa dari tempo,
dinamik, timbre nada dari unsur-unsur pokok musik dalam pengelompokkan frase (phrasering)
yang diwujudkan oleh seniman musik atau penyanyi disampaikan kepada pendengarnya.
ekspresi seni pengungkapan atau proses menyatakan, memperlihatkan atau menyatakan
maksud, gagasan, perasaan, dsb melalui karya seni.

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 75 | P a g e
estetis nilai keindahan.
etnik bertalian dengan kelompok social dalam system social atau kebudayaan yang mempunyai
arti atau kedudukan tertentu karena adat.
frase bagian dari kalimat lagu.
godeg salah satu istilah pada gerak tari sunda yang difokuskan pada kekuatan gerakan kepala.
harmoni paduan nada yaitu bunyi nyanyian atau permainan musik yang menggunakandua nada
atau lebih, yang berbeda tinggi nadanya dan kita dengar serentak. dasar harmoni adalah trinada
atau akor.
improvisasi karya cipta musik tidak tertulis, dimainkan secara spontanitas
dan bersifat tidak abadi.
indikator tahapan pengalaman belajar dalam satu kompetensi dasar.
irama urutan rangkaian gerak yang menjadi unsure dasar dalam seni musik. irama dalam musik
terbentuk dari perpaduan sekelompok bunyi dan diam dengan bermacam-macam lama waktu atau
panjang pendeknya suara, membentuk pola irama yang bergerak menurut pulsa dalam ayunan
birama.
jangkung ilo salah satu istilah pada gerak pokok dalam tari sunda.
jiwir sampur salah satu istilah pada gerak tari sunda yang difokuskan pada kekuatan gerakan
tangan yang memegang sampur dengan jari tangan.
kanvas adalah kain yang berlapis cat campur lem, merupakan kain kanvas terbuat dari yang kain
tipis sampai kain tebal dan kuat. bahan ini dipergunakan untuk membuat layar dan terutama dasar
lukisan.
kemampuan emosional kemampuan untuk mengatur dan menguasai emosi sendiri atau emosi
orang lain.
kemampuan estetik kemampuan atau daya yang berkaitan dengan keindahan.
kemampuan fisikal kemampuan atau daya tahan dan gerak tubuh.
kemampuan intelektual kemampuan/daya menghubungkan,menilai dan mempertimbangkan
dalam proses berfikir/kognitif.
kemampuan kreatif kemampuan/daya mencipta.
kemampuan perseptual kemampuan atau daya mengamati,mencakup pemahaman dan
mengenali atau mengetahui objek-objek serta kejadiankejadian.
kemampuan sosial kemampuan berhubungan di antara dua atau lebih individu,peka dan dapat
menyesuaikan diri pada cara hidup dan budaya di sekitarnya.
kesadaran estetis seni kesadaran terhadap keindahan seni.
keupat salah satu istilah pada gerak tari sunda yang difokuskan pada kekuatan gerakan tangan
dan langkah kaki. gerakan kepala dapat mengikuti sesuai arah gerak kaki atau sebaliknya.
keupat anca salah satu istilah pada gerakan dalam tari sunda yang difokuskan pada kekuatan
gerakan tangan yang dilakukan dalam tempo lambat.
keupat gancang salah satu istilah pada gerakan dalam tari sunda yang difokuskan pada kekuatan
gerakan tangan yang dilakukan dalam tempo cepat.
kolase komposisi artistik yang dibuat dari berbagai bahan, seperti kertas, kain, kaca, logam, kayu,
dan lainnya yang ditempelkan pada permukaan gambar. kolase merupakan karya seni rupa dua
dimensi yang menggunakan berbagai macam paduan bahan. selama bahan tersebut dapat
dipadukan dengan bahan dasar, akan menjadi karya seni kolase yang dapat mewakili persaan
estetis orang yang membuatnya.
kompetensi dasar kompetensi dasar pada anak usia dini merupakan pengembangan potensi-
potensi perkembangan anak yang diwujudkan dalam bentuk kemampuan yang harus dikuasai.
komponen bagian dari suatu keseluruhan.
komposisi karya cipta musik tertulis yang bersifat abadi. mentata atau menyusun.
konsep gagasan yang diabstrakkan,gambar mental dari objek.
koregrafi seni mencipta dan mengubah tari; atau ciptaan atau penataan tari, sedangkan orangnya
disebut koregrafer.
kreasi ciptaan, penciptaan, dan atau hasil daya cipta.
kreatif sifat yang dimiliki seseorang dan mempunyai kemampuan untuk mencipta atau berkreasi.
proposional sesuai dengan takaran atau ukuran kebutuhan geraknya.
pulsa rangkaian denyutan berulang secara teratur yang dapat dirasakan dan dihayati dalam
musik.
reproduksi dalam dunia seni rupa istilah “reproduksi” digunakan untuk merujuk pada gambar
karya seni rupa yang dimuat pada media cetak atau elektronik atau tiruan karya seni rupa dengan
keterangan bahwa karya tersebut bukan karya yang asli. berbeda dengan “pemalsuan” dimana
karya tiruan yang dibuat tetapi diakui sebagai karya yang asli.

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 76 | P a g e
sembah salah satu istilah pada gerak tari sunda yang difokuskan pada kekuatan gerakan tangan
yang memiliki makna gerak menyembah atau mengormati sesuatu.
simbol sesuatu yang biasanya merupakan tanda yang terlihat yang menggantikan gagasan atau
objek. tanda, atau isyarat, yang digunakan untuk mewakili sesuatu yang lain seperti arti, kualitas,
abstraksi, gagasan,dan objek.
sketsa lukisan cepat (hanya garis-garis besarnya) dapat digunakan juga sebagai gambar
rancangan sebelum melukis.
soder alat/proferti tari dari kain yang dipergunakan dalam menari dengan ukurang panjang 2
sampai 2,5 meter.
stilisasi proses penghalusan gerak.
tanda kromatis tanda yang dipakai untuk mengubah tinggi dan rendahnya nada.
teknik cara operasional yang digunakan dalam menggubah atau bermain musik.
tiga dimensi atau biasa disingkat 3d atau disebut ruang, adalah bentuk dari benda yang memiliki
panjang, lebar, dan tinggi. istilah ini biasanya digunakan dalam bidang seni, animasi, komputer dan
matematika.
timbre warna bunyi atau suara, warna nada.
tradisi kebiasaan yang dilakukan secara turun temurun dalam proses perjalanan waktu yang
cukup lama.
transposisi mengalihkan posisi dan kedudukan tangga nada. Pemindahan tangganada dalam
memainkan, menyanyikan, menuliskan sebuah lagu dari tangganada aslinya tetapi lagu pokoknya
sama.
ukel salah satu istilah pada gerak tari sunda yang difokuskan pada kekuatan gerakan tangan.

~~~~~&&&&&&&&~~~~~

Seni Budaya Rupa dan Teater, XII Ganjil UPT SMAN 5 Makassar, 77 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai