By : Rusfian Solehudin,S.Pd
Rusfiansoleh75@gmail.com
a. Materi Pembelajaran :
A. Tujuan
B. Penjelasan Materi
seni rupa adalah salah satu cabang seni yang bentuknya terdiri atas unsur-unsur
rupa, yaitu garis, bidang, bentuk, tekstur, ruang dan warna. berdasarkan dimensinya, karya
seni rupa dibedakan sebagai berikut.
seni rupa dua dimensi adalahkarya seni rupa yang memiliki ukuran panjang dan
lebar. ciri-ciri karya seni rupa 2 dimensi sebagai berikut.
1. bersifat datar
2. memiliki ukuran panjang dan lebar
3. hanya dapat dilihat dari satu arah, yaitu arah depan
4. ruang atau rongga pada karya ini bersifat semu
5. memerlukan tempat/bidang lain untuk menempel
a. fungsi individual
1). fungsi pemenuhan kebutuhan fisik, seni rupa dijadikan pemenuhan fisik individu baik di
pakai langsung maupun melengkapi aktivitasnya
2). fungsi pemenuhan kebutuhan emosipnal yang dinikmati antara seniman dan apresiator.
b. fungsi sosial
1). pendidikan, sebagai sarana memperluas dan memperbagus pembelajaran
2). rekreasi, pembaharuan kondisi emosional masyarakat seperti pembuatan taman rekreasi.
3). Komunikasi, mempermudah penyebaran informasi dengan sentuhan kreasi melalui karya
sastra
4). keagamaan, mempermudah identifikasi kekhasan suatu agama
Menggambar adalah salah satu kegiatan seni rupa yang menyertakan aktivitas cipta, rasa,
dan karsa yang diwujudkan dalam bentuk karya dua dimensional. Menggambar lebih
menekankan pada cara untuk mewujudkan kembali objek gambar yang kita lihat atau kita
bayangkan secara tepat. Gambar adalah bahasa yang universal yang dikenal jauh sebelum
manusia mengenal tulisan. Secara fisik, menggambar merupakan aktifitas mengguratkan alat
gambar untuk mengekspresikan imajinasi atau gagasan yang ada di dalam pikiran manusia,
baik itu meniru alam ataupun imajinasi murni.
Pengertian menggambar adalah aktivitas kreatif dalam membentuk gambar sebagai wujud
ekspresi untuk menyampaikan ide, gagasan, serta simbol melalui berbagai teknik guratan
menggunakan alat gambar yang beraneka ragam. Menggambar tidak hanya melibatkan
aktivitas fisik semata, tetapi juga mental. Aktivitas fisik dalam menggambar berhubungan
dengan keterampilan menggunakan peralatan menggambar, sedangkan aktivitas mental
berhubungan dengan cipta, rasa, daya dan karsa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dalam melakukan aktivitas menggambar, manusia membutuhkan media, alat, serta bahan
yang senantiasa berubah sesuai perkembangan zaman. Jika pada zaman dahulu manusia
menggambar menggunakan bahan yang tersedia di alam, saat ini banyak sekali peralatan
menggambar yang telah diproduksi oleh pabrik sebagai komoditas ekonomi.
2. Perbedaan Menggambar dan Melukis
Banyak yang mengartikan kegiatan menggambar dengan melukis itu sama, namun
sebenarnya terdapat perbedaan diantara keduanya. Perbedaan mendasar antara menggambar
dan melukis antara lain sebagai berikut;
a. Menggambar
b. Melukis
1. Alat dan bahan yang digunakan biasanya berupa kuas, cat dan sejenisnya
2. Lebih mengutamakan pengolahan warna
3. Bentuk maupun bidang lukisnya terwujud dari sapuan warna
4. Garis yang dihasilkan bersifat semu, terbentuk dari pertemuan dua atau lebih warna yang
berbeda
5. Tidak mengutamakan kemiripan objek, meskipun ada juga yang dibuat mirip
6. Kebebasan ekspresi adalah hal utama
3. Jenis-Jenis Menggambar
c. Menggambar Ilustrasi
Menggambar ilustrasi adalah suatu kegiatan menggambar dengan tujuan utama adalah
menjelaskan atau menerangkan suatu maksud agar lebih mudah dimengerti. Gambar
ilustrasi biasanya digunakan untuk menerangkan sesuatu yang bersifat teks agar pembaca lebih
mudah memahami isi teks tersebut. Gambar ilustrasi banyak terdapat diberbagai media cetak,
baik berupa koran, majalah, tabloid, reklame, buku pelajaran, dan sebagainya. Selain berfungsi
untuk menjelaskan, gambar ilustrasi juga mempunyai tujuan lain, antara lain untuk menarik
perhatian orang, menambah nilai keindahan dalam perwajahan, dan sebagainya.
4. Menggambar Imajinasi
Menggambar imajinasi adalah suatu kegiatan menggambar yang objek-objeknya berupa hasil
khayalan. Mata pikiran mampu malihat pandangan mendalam yang tidak terbatas pada tempat
dan waktu saat ini saja. Mata pikiran dapat membentuk dan memanipulasi serta
mentransformasikan gambar di luar batas-batas waktu dan ruang yang normal.
4. Objek Menggambar
Alam kita menyajikan beranekamacam objek sebagai sumber belajar yang tidak pernah
habis untuk digali. Keanekaragaman flora, fauna dan benda-benda yang terdapat di sekitar
kita dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi dalam menggambar. Keanekaragaman budaya
di Indonesia serta kekayaan alam, flora dan fauna yang cukup beragam merupakan
perpaduan yang lengkap dalam mendukung perkembangan seni dan budaya di Nusantara.
Objek-objek yang dapat digambar sangatlah beragam. Jika disimpulkan terdapat lima macam
objek menggambar seperti objek flora (tumbuhan), fauna (hewan), alam benda, figuratif
(manusia), dan imajinatif (khayalan). Namun, pada pembahasan ini akan kita fokuskan pada
pembahasan objek menggambar flora, fauna dan alam benda.
a. Menggambar Flora
Beraneka macam flora yang tumbuh subur di negara kita ini sering dijadikan sebagai
objek gambar yang cukup menarik. Menggambar jenis flora atau tanaman dikelompokkan ke
dalam beberapa jenis. Seperti, menggambar bunga; melati, mawar, anggrek, dan lain-lain,
menggambar pohon; beringin, bambu, kelapa, dan lain-lain, menggambar rumput, semak,
dan lain sebagainya.
b. Menggambar Fauna
Selain keanekaragaman flora negara kita juga kaya akan keanekaragaman jenis fauna yang
juga dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi dalam menggambar. Dalam menggambar fauna
atau binatang dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis. Antara lain seperti menggambar
jenis binatang ternak, menggambar binatang berkaki empat, menggambar binatang berkaki dua,
menggambar jenis burung, menggambar binatang yang hidup di air; seperti menggambar ikan,
katak, buaya, dan lain sebagainya.
Suatu karya seni rupa dikatakan memiliki nilai seni atau nilai estetika karena beberapa
unsur yang dimilikinya. Unsur-unsur seni rupa adalah titik, garis, bidang, bentuk, ruang,
warna, tekstur, dan gelap terang. Pada proses menggambar, untuk menghasilkan karya
gambar yang baik dan artistik diperlukan beberapa prinsip yang sebaiknya dikuasai. Prinsip/
asas seni rupa (khususnya prinsip perancangan gambar atau desain) adalah cara penyusunan,
pengaturan unsur-unsur seni rupa. Salah satu prinsip yang paling penting adalah komposisi,
namun sebelum membahas komposisi, perlu dipahami
Di antara prinsip prinsip seni rupa yang lain. komposisi menjadi prinsip yang paling penting
dalam mendasari keindahan dari sebuah karya seni. Komposisi sendiri merupakan organisasi
dari unsur-unsur seni rupa yang disusun menjadi teratur, serasi, dan menarik.
Terdapat beberapa jenis komposisi, antara lain komposisi simetris, asimetris, sentral, diagonal,
dan segitiga. Namun secara umum terdapat dua jenis komposisi, yaitu komposisi simetris dan
komposisi asimetris.
a). Komposisi Simetris
Komposisi simetris adalah suatu penataan objek gambar yang menampilkan kesamaan atau
kemiripan bentuk antara bagian kanan dan kiri jika dibuat garis pada bagian tengah, sehingga
secara otomatis akan menghasilkan keseimbangan.
Teknik Menggambar
2. Teknik Blok
Teknik blok merupakan cara menggambar dengan menutup objek gambar menggunakan satu
warna, sehingga hanya tampak bentuk globalnya (siluet).
3. Teknik Arsir
Teknik arsir merupakan cara menggambar dengan garis-garis sejajar atau menyilang untuk
menentukan gelap terang objek gambar sehingga tampak seperti tiga dimensi.
4. Teknik Dusel
Teknik dusel merupakan cara menggambar yang penentuan gelap terang objek gambar
menggunakan bantuan alat penggosok, misalnya jari, kapas, atau kertas untuk menghasilkan
pewarnaan yang halus dan merata.
5. Teknik Pointilis
Teknik pointilis merupakan cara menggambar yang dalam menentukan gelap terang objek
gambar menggunakan pensil atau pena gambar dengan dititik-titikkan.
macam-macam-teknik-menggambar
6. Alat dan Media Menggambar
Pengetahuan tentang alat dan bahan menggambar sangat penting untuk diketahui. Setiap
jenis alat dan bahan memiliki fungsi dan karakter yang berbeda-beda. Dengan mengetahui
dan memahami setiap alat dan bahan gambar akan memudahkan perupa menuangkan ide dan
gagasannya dalam bentuk gambar.
Alat menggambar sebenarnya tidak terbatas apa yang sudah dipergunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Semua alat tulis bisa digunakan untuk menggambar. Namun perupa bebas mencari
dan menemukan alat dan bahan gambar yang akan menjadikan sebuah karya memiliki nilai seni
yang tinggi. Pengetahuan alat gambar mengenai karakteristiknya adalah dasar untuk melakukan
percobaan.
1. Pensil
Pensil mulai berkembang pada abad ke 26 ketika ditemukan bahan grafit. Untuk keperIuan
menggambar dianjurkan menggunakan pensil hitam yang lunak, namun bagi perupa pemula
untuk selalu
mencoba menggunakan berbagai jenis pensil. Dengan mencoba akan didapat pengetahuan
bagaimana ketepatan penggunaan pensil untuk keperIuan berbagai jenis gambar. H artinya Hard
atau keras, HB = Halfblack, B artinya black.
2. Pensil Warna
Pensil warna bentuknya seperti pensil biasa, namun isinya yang berbeda. Jika pensil biasa
merupakan campuran grafit dan tanah liat, pensil warna berisi leads. Leads pada pensil warna
merupakan campuran antara pigment, kaolin, carboxy methyl cellulose, wax dan serfactant.
3. Krayon
Bentuk krayon ada dua jenis yaitu pensil dan batangan. Kedua jenis bentuk krayon ada yang
berbahan lunak dan ada yang berbahan keras. Krayon dengan bahan lunak tidak banyak
mengandung minyak sehingga dapat dibalurkan dengan menggunakan tangan dan umumnya
disebut dengan istilah pastel. Kesan warna yang dihasilkan dari kedua jenis krayon ini dapat
menimbulkan kesan lembut maupun cerah.
4. Spidol
Spidol sering juga digunakan untuk menggambar. Spidol memiliki ujung yang lunak. Spidol
memiliki tinta khusus yang disimpan dalam busa. yang dapat menguap jika terpapar udara terus
menerus. Istilah spidol untuk merujuk kepada pena yang berujung tebal nampaknya hanya
dipakai oleh orang Indonesia saja, bahkan orang Malaysia dan Singapura tidak menggunakan
istilah spidol. Istilah Inggris disebut dengan Marker. Spidol biasanya dijual dengan beragam
warna yang jika dioleskan ke kertas memiliki kecemerlangan yang tinggi.
5. Kertas
Menggambar pada dasarnya membutuhkan kertas berwarna netral (putih, abu-abu, atau coklat)
dan dapat menyerap atau mengikat bahan pewarna. Kertas gambar yang dapat digunakan dengan
berbagai alat gambar misalnya kertas padalarang. Pastel khususnya memerlukan kertas dengan
permukaan agak kasar, misalnya kertas karton.
Langkah-langkah secara umum dalam kegiatan menggambar flora, fauna dan alam benda di atas
antara lain:
Motif ini menampilkan ornament dengan jenis tumbuhan dari bagian daun, rumput, buah,
dan bunga. Hampir di seluruh daratan Indonesia motif flora menjadi motif mayoritas.
Motif flora banyak dijumpai pada media kain/batik, kayu/mebeler, sulam/bordir
b. Fauna
d. Figuratif
Motif figuratif adalah hiasan yang menyerupai sosok manusia dengan penggayaan
tertentu seperti disederhanakan atau diabstrakkan. Raham hias figuratif banyak ditemui
pada media kain dan ukiran kayu
2. Motif Fauna
a. Tentukan objek hewan yang dipilih dengan keistimewaannya
b. Siapkan alat dan bahan
3. Motif Geometris
a. Tentukan objek geometris yang digunakan
b. Siapkan alat dan bahan
c. Atur ukuran media dengan motif ragam hias geometris
d. Buat skesta dengan motif geometris yang berulang, dapat dibantu menggunakan
penggaris
e. Isi semua bagian media karya
f. Rapikan dan warnai ragam hias
4. Motif Figuratif
a. Tentukan objek figuratif yang digunakan
b. Siapkan alat dan bahan
c. Atur ukuran media dengan motif ragam hias figuratif
d. Buat skesta dengan motif figuratif yang berulang, dengan objek manusia yang
disederhanakan
e. Isi semua bagian media karya
f. Rapikan dan warnai ragam hias
D. Alat dan Bahan Menggambar Ragam hias
Raham hias sebelum diterapkan pada media, maka dibutuhkan pembuatan desainnya
dengan menggunakan alat dan bahan, yaitu :
1. Kertas 4. Penggaris
2. Pensil 5. Tinta/Spidol
3. Penghapus 6. Pewarna
Setelah menjadi desain motif ragam hias, kemudian dipindahkan pada media aplikasinya,
dan desain motif yang dihasilkan menjadi pedoman dalam pembuatan ragam hias pada
media penerapannya.