Anda di halaman 1dari 18

Materi Pembelajaran Seni Budaya kelas VII Semester 1

By : Rusfian Solehudin,S.Pd
Rusfiansoleh75@gmail.com

a. Materi Pembelajaran :

1. Dasar-Dasar Seni Rupa


2. Menggambar flora, fauna dan Alam Benda
3. Menggambar Ragam Hias

A. Tujuan

SENI RUPA Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu


1. kompetensi sikap spiritual,
2. sikap sosial,
3. pengetahuan,
4. keterampilan.

Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,


kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler. Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah
“Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan
Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa. Penumbuhan dan
pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung,
dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa
lebih lanjut. Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut ini, yaitu siswa mampu :

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. memahami pengetahuan (faktual, 4. mencoba, mengolah, dan menyaji
Ko nseptual, dan prosedural) dalam ranah konkret
berdasarkan rasa ingin tahunya (menggunakan, mengurai,
tentang ilmu pengetahuan, merangkai, memodifikasi, dan
teknologi, seni, budaya terkait membuat) dan ranah abstrak
fenomena dan kejadian tampak (menulis, membaca, menghitung,
mata menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 memahami unsur, prinsip, teknik 4.1 menggambar flora, fauna, dan alam
dan prosedur menggambar flora, benda
fauna dan alam benda dengan
berbagai bahan
3.2 memahami prinsip dan prosedur 4.2 menggambar gubahan flora, fauna,
menggambar gubahan flora, fauna, dan bentuk geometrik menjadi
dan bentuk geometrik menjadi ragam hias
ragam hias

B. Penjelasan Materi

A. Dasar-Dasar Seni Rupa


1. Pengertian Seni Rupa

seni rupa adalah salah satu cabang seni yang bentuknya terdiri atas unsur-unsur
rupa, yaitu garis, bidang, bentuk, tekstur, ruang dan warna. berdasarkan dimensinya, karya
seni rupa dibedakan sebagai berikut.

a. Seni Rupa Dua Dimensi

seni rupa dua dimensi adalahkarya seni rupa yang memiliki ukuran panjang dan
lebar. ciri-ciri karya seni rupa 2 dimensi sebagai berikut.
1. bersifat datar
2. memiliki ukuran panjang dan lebar
3. hanya dapat dilihat dari satu arah, yaitu arah depan
4. ruang atau rongga pada karya ini bersifat semu
5. memerlukan tempat/bidang lain untuk menempel

b. Seni Rupa Tiga Dimensi


Seni rupa tiga dimensi, yaitu karya seni rupa yang memiliki ukuran panjang, lebar dan
tinggi. ciri-ciri karya seni rupa tiga dimensi sebagai berikut.
1. memiliki ukuran panjang, lebar, tinggi dan ketebalan
2. dapat dilihat dari berbagai arah
3. berdiri sendiri,tidak memerlukan bidang lan dalam penyajiannya
4. ruang atau rongga (space) yang terdapat pada karya tersbut bersifat nyata.
5. di banding karya dua dimensi, karya tiga dimensi lebih tahan  lama karena umumnya di
buat dari bahan-bahan seperti kayu, batu, semen, tanah liat yang dikeringkan, dan logam

2. Jenis Karya Seni Rupa Dua Dimensi


ada dua jenis karya seni rupa dua dimensi (visual art) berdasarkan fungsinya.

a. Seni rupa murni


seni rupa murni lebih menghususkan diri pada proses penciptaan karya seninya dilandasi
oleh tujuan untuk memenuhi kebutuhan akan kepuasan batin senimannya. misalnya seni lukis
dan seni patung.

b. seni rupa terapan


seni rupa terapan adalah seni rupa yang mengutamakan fungsi pakainya, selain juga
dinikmati mutu seni rupanya. misalnya seni kriya dan desain

3. Fungsi Seni Rupa


secara umum fungsi seni rupa sebagai berikut.
 untuk memuaskan batin seniman atau orang yang membuat karya seni 
 untuk memuaskan batin orang lain atau amsyarakat secara luas
 untuk menyampaikan nilai-nilai budaya dan ekspresi seniman dalam kehidupan sehari-
hari
 sebagai sarana ritual keagamaan
 untuk mengenang sejarah. 
Berdasarkan cakupannya, sungsi seni rupa dapat dibedakan menjadi 2 sebagai berikut.

a. fungsi individual
1). fungsi pemenuhan kebutuhan fisik, seni rupa dijadikan pemenuhan fisik individu baik di
pakai        langsung maupun melengkapi aktivitasnya
2). fungsi pemenuhan kebutuhan emosipnal yang dinikmati antara seniman dan apresiator.

b. fungsi sosial
1). pendidikan, sebagai sarana memperluas dan memperbagus pembelajaran
2). rekreasi, pembaharuan kondisi emosional masyarakat seperti pembuatan taman rekreasi.
3). Komunikasi, mempermudah penyebaran informasi dengan sentuhan kreasi melalui karya             
sastra
4). keagamaan, mempermudah identifikasi kekhasan suatu agama 

4. Unsur-unsur dalam berkarya seni rupa


karya sni rupa dibangun oleh sejumlah unsur yang membentuk kesatuan sehingga karya
seni bisa dinikmati secara utuh. berikut unsur-unsur dalam karya seni rupa.
 Titik, unsur paling dasar yaitu berupa titik. dengan titik sesorang dapat menemukan ide
baru untuk menciptakan unsur seni rupa baru
 Garis, adalah goresan atau batas dari suatu benda, ruang, bidan, warna, tekstur dan
sebagainya.
 Bidang, yaitu salah satu unsur seni rupa yang terbentuk dari hubungan beberapa garis.
 Bentuk, bentuk merupakan salah satu unsur seni rupa yang menentukan keberhasilan
sebuah karya seni rupa.
 Tekstur, sangat menentukan keberhasilan sebuah karya seni rupa dan kriya, karena
bersamaan dengan warna, dan menentukan kualitas permukaan yang terlihatpaling awal.
 Gelap terang, menggambarkan benda berkesan tiga dimensi.
 Ruang, ruang dapat mengacu pada luas bidang gambar.
 Warna, adalah unsur seni rupa yang menimbulkan kesan dari pantulan cahaya pada mata.
5. Prinsip-prinsip karya seni rupa
Prinsip-prinsip karya seni rupa adalah cara penyusunan, pengaturan unsur-unsur rupa
sehingga membentuk suatu karya seni., prinsip karya seni rupa diantaranya sebagai berikut.
 Prinsip Kesatuan (unity), merupakan prinsip keseimbangan, irama, proporsi, penekanan,
dan keselarasan.
 Prinsip Keseimbangan, lebih ditekankan kepada bobot kualitatif atau bobot visual, artinya
berat ringannya objek hanya dapat dirasakan.
 Prinsip irama, irama dapat terjadi pada karya seni rupa dari adanya pengaturan unsur
garis, raut, warna, tekstur, gelap terang secara berulang-ulang.
 Prinsip penekanan, penekanan / pusat perhatian adalah karya yang dibuatberdasarkan
prioritas utama.
 Prinsip proporsi, seni rupa dan seni kerajinan dikatakan berhasil jika unsur-unsurnya
disusun berdasarkan suatu proporsi.
 Prinsip keselarasan, juga disebut prinsip harmoni atau keserasian
 Gradasi, susunan warna yang didasari pada tingkatan tertentu pada sebuah karya seni.
 Komposisi, menjadi hal yang paling penting dalam mendasari keindahan dari sebuah
karya seni.

B. Menggambar flora, fauna dan Alam Benda


1. Pengertian Menggambar

Menggambar adalah salah satu kegiatan seni rupa yang menyertakan aktivitas cipta, rasa,
dan karsa yang diwujudkan dalam bentuk karya dua dimensional. Menggambar lebih
menekankan pada cara untuk mewujudkan kembali objek gambar yang kita lihat atau kita
bayangkan secara tepat. Gambar adalah bahasa yang universal yang dikenal jauh sebelum
manusia mengenal tulisan. Secara fisik, menggambar merupakan aktifitas mengguratkan alat
gambar untuk mengekspresikan imajinasi atau gagasan yang ada di dalam pikiran manusia,
baik itu meniru alam ataupun imajinasi murni.

Pengertian menggambar adalah aktivitas kreatif dalam membentuk gambar sebagai wujud
ekspresi untuk menyampaikan ide, gagasan, serta simbol melalui berbagai teknik guratan
menggunakan alat gambar yang beraneka ragam. Menggambar tidak hanya melibatkan
aktivitas fisik semata, tetapi juga mental. Aktivitas fisik dalam menggambar berhubungan
dengan keterampilan menggunakan peralatan menggambar, sedangkan aktivitas mental
berhubungan dengan cipta, rasa, daya dan karsa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dalam melakukan aktivitas menggambar, manusia membutuhkan media, alat, serta bahan
yang senantiasa berubah sesuai perkembangan zaman. Jika pada zaman dahulu manusia
menggambar menggunakan bahan yang tersedia di alam, saat ini banyak sekali peralatan
menggambar yang telah diproduksi oleh pabrik sebagai komoditas ekonomi.
2. Perbedaan Menggambar dan Melukis

Banyak yang mengartikan kegiatan menggambar dengan melukis itu sama, namun
sebenarnya terdapat perbedaan diantara keduanya. Perbedaan mendasar antara menggambar
dan melukis antara lain sebagai berikut;

a. Menggambar

1. Alat yang digunakan biasanya berupa pensil, spidol, dan sejenisnya


2. Mengutamakan pengolahan garis
3. Bentuk maupun bidang gambarnya terwujud dari goresan garis linier
4. Garis bersifat nyata dan tegas
5. Mengutamakan kemiripan objek
6. Kebebasan berekspresi terbatas

b. Melukis

1. Alat dan bahan yang digunakan biasanya berupa kuas, cat dan sejenisnya
2. Lebih mengutamakan pengolahan warna
3. Bentuk maupun bidang lukisnya terwujud dari sapuan warna
4. Garis yang dihasilkan bersifat semu, terbentuk dari pertemuan dua atau lebih warna yang
berbeda
5. Tidak mengutamakan kemiripan objek, meskipun ada juga yang dibuat mirip
6. Kebebasan ekspresi adalah hal utama

3. Jenis-Jenis Menggambar

Jenis-jenis menggambar maupun jenis-jenis gambar sangatlah beragam. Jika dilihat dari


tujuan dan jenis objeknya, secara umum terdapat empat jenis kegiatan menggambar, antara
lain;

a. Menggambar Bentuk/ Model

Menggambar bentuk adalah kegiatan menggambar benda sesuai dengan sifat dan


karakternya dengan cara memindakan bentuk objek pada bidang datar (dua dimensi)
menggunakan unsur garis, warna, tekstur, bidang dan gelap terang sehingga hasilnya
merupakan bentuk potret dari apa yang dilihat (visual realistis). Sedangkan menggambar
model dapat diartikan sebagai kegiatan menggambar bentuk objek manusia. Tujuan utama
menggambar bentuk/ model adalah meniru objek, bentuk atau model yang dilihat. Hasil
gambar menunjukkan kreativitas dan keterampilan si penggambar dalam mewujudkan
ketepatan bentuk maupun jenis benda yang digambar.
b. Menggambar Ekspresif (Bebas)
Menggambar ekspresif adalah suatu kegiatan menggambar sebagai hasil ungkapan dengan
segenap perasaan (cipta, rasa, karsa), artinya kegiatan menggambar ini lebih bebas dan leluasa
dalam mengungkapkan apa yang dirasakan kemudian diwujudkan dalam bentuk atau objek
gambar yang memiliki makna, gaya, dan teknik yang bersifat individual. Unsur yang menonjol
pada gambar ekspresif adalah garis-garis yang ekspresif. Seluruh kontur dan isian warna berupa
garis. Mengandung ungkapan yang sangat pribadi, sehingga gambar yang dihasilkan
menunjukkan kreativitas dan keterampilan sesuai karakter pribadi si penggambar.

c. Menggambar Ilustrasi
Menggambar ilustrasi adalah suatu kegiatan menggambar dengan tujuan utama adalah
menjelaskan atau menerangkan suatu maksud agar lebih mudah dimengerti. Gambar
ilustrasi biasanya digunakan untuk menerangkan sesuatu yang bersifat teks agar pembaca lebih
mudah memahami isi teks tersebut. Gambar ilustrasi banyak terdapat diberbagai media cetak,
baik berupa koran, majalah, tabloid, reklame, buku pelajaran, dan sebagainya. Selain berfungsi
untuk menjelaskan, gambar ilustrasi juga mempunyai tujuan lain, antara lain untuk menarik
perhatian orang, menambah nilai keindahan dalam perwajahan, dan sebagainya.
4. Menggambar Imajinasi
Menggambar imajinasi adalah suatu kegiatan menggambar yang objek-objeknya berupa hasil
khayalan. Mata pikiran mampu malihat pandangan mendalam yang tidak terbatas pada tempat
dan waktu saat ini saja. Mata pikiran dapat membentuk dan memanipulasi serta
mentransformasikan gambar di luar batas-batas waktu dan ruang yang normal.

4. Objek Menggambar
Alam kita menyajikan beranekamacam objek sebagai sumber belajar yang tidak pernah
habis untuk digali. Keanekaragaman flora, fauna dan benda-benda yang terdapat di sekitar
kita dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi dalam menggambar. Keanekaragaman budaya
di Indonesia serta kekayaan alam, flora dan fauna yang cukup beragam merupakan
perpaduan yang lengkap dalam mendukung perkembangan seni dan budaya di Nusantara.
Objek-objek yang dapat digambar sangatlah beragam. Jika disimpulkan terdapat lima macam
objek menggambar seperti objek flora (tumbuhan), fauna (hewan), alam benda, figuratif
(manusia), dan imajinatif (khayalan). Namun, pada pembahasan ini akan kita fokuskan pada
pembahasan objek menggambar flora, fauna dan alam benda.

a. Menggambar Flora
Beraneka macam flora yang tumbuh subur di negara kita ini sering dijadikan sebagai
objek gambar yang cukup menarik. Menggambar jenis flora atau tanaman dikelompokkan ke
dalam beberapa jenis. Seperti, menggambar bunga; melati, mawar, anggrek, dan lain-lain,
menggambar pohon; beringin, bambu, kelapa, dan lain-lain, menggambar rumput, semak,
dan lain sebagainya.

b. Menggambar Fauna
Selain keanekaragaman flora negara kita juga kaya akan keanekaragaman jenis fauna yang
juga dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi dalam menggambar. Dalam menggambar fauna
atau binatang dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis. Antara lain seperti menggambar
jenis binatang ternak, menggambar binatang berkaki empat, menggambar binatang berkaki dua,
menggambar jenis burung, menggambar binatang yang hidup di air; seperti menggambar ikan,
katak, buaya, dan lain sebagainya.

c. Menggambar Alam Benda


Objek lain yang dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi dalam menggambar yaitu alam
benda. Alam benda sangat beragam jenisnya. Ada yang berukuran kecil, sedang, hingga yang
berukuran besar. Beberapa jenis objek alam benda tersebut antara lain yaitu menggambar
peralatan dapur untuk memasak, seperti; kompor, wajan, panci, dan lain-lain, menggambar
peralatan minum, seperti; gelas, porong, cangkir, termos, kendi, dan lain-lain, Menggambar alat
tulis, seperti; buku, pensil, penggaris, dan lain-lain, serta masih banyak lagi jenis-jenis objek
alam benda yang dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi dalam menggambar.
5. Komposisi Menggambar

Suatu karya seni rupa dikatakan memiliki nilai seni atau nilai estetika karena beberapa
unsur yang dimilikinya. Unsur-unsur seni rupa adalah titik, garis, bidang, bentuk, ruang,
warna, tekstur, dan gelap terang. Pada proses menggambar, untuk menghasilkan karya
gambar yang baik dan artistik diperlukan beberapa prinsip yang sebaiknya dikuasai. Prinsip/
asas seni rupa (khususnya prinsip perancangan gambar atau desain) adalah cara penyusunan,
pengaturan unsur-unsur seni rupa. Salah satu prinsip yang paling penting adalah komposisi,
namun sebelum membahas komposisi, perlu dipahami
Di antara prinsip prinsip seni rupa yang lain. komposisi menjadi prinsip yang paling penting
dalam mendasari keindahan dari sebuah karya seni. Komposisi sendiri merupakan organisasi
dari unsur-unsur seni rupa yang disusun menjadi teratur, serasi, dan menarik.

Terdapat beberapa jenis komposisi, antara lain komposisi simetris, asimetris, sentral, diagonal,
dan segitiga. Namun secara umum terdapat dua jenis komposisi, yaitu komposisi simetris dan
komposisi asimetris.
a). Komposisi Simetris
Komposisi simetris adalah suatu penataan objek gambar yang menampilkan kesamaan atau
kemiripan bentuk antara bagian kanan dan kiri jika dibuat garis pada bagian tengah, sehingga
secara otomatis akan menghasilkan keseimbangan.

b). Komposisi Asimetris


Kebalikan komposisi simetris, komposisi asimetris tidak menampilkan kesamaan bentuk pada
bagian kanan dan kiri. Untuk menghasilkan komposisi yang baik, meskpun antara bagian kanan
dan kiri berbeda, sebaiknya tetap memperhatikan keseimbangan antara bagian kanan dan kiri.

Teknik Menggambar

Secara umum terdapat beberapa jenis teknik menggambar, antara lain:


1. Teknik Linier
Teknik linear merupakan cara menggambar objek gambar dengan garis sebagai unsur yang
paling menentukan, baik garis lurus maupun garis lengkung.

2. Teknik Blok
Teknik blok merupakan cara menggambar dengan menutup objek gambar menggunakan satu
warna, sehingga hanya tampak bentuk globalnya (siluet).

3. Teknik Arsir
Teknik arsir merupakan cara menggambar dengan garis-garis sejajar atau menyilang untuk
menentukan gelap terang objek gambar sehingga tampak seperti tiga dimensi.

4. Teknik Dusel
Teknik dusel merupakan cara menggambar yang penentuan gelap terang objek gambar
menggunakan bantuan alat penggosok, misalnya jari, kapas, atau kertas untuk menghasilkan
pewarnaan yang halus dan merata.

5. Teknik Pointilis
Teknik pointilis merupakan cara menggambar yang dalam menentukan gelap terang objek
gambar menggunakan pensil atau pena gambar dengan dititik-titikkan.

macam-macam-teknik-menggambar
6. Alat dan Media Menggambar
Pengetahuan tentang alat dan bahan menggambar sangat penting untuk diketahui. Setiap
jenis alat dan bahan memiliki fungsi dan karakter yang berbeda-beda. Dengan mengetahui
dan memahami setiap alat dan bahan gambar akan memudahkan perupa menuangkan ide dan
gagasannya dalam bentuk gambar.

Alat menggambar sebenarnya tidak terbatas apa yang sudah dipergunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Semua alat tulis bisa digunakan untuk menggambar. Namun perupa bebas mencari
dan menemukan alat dan bahan gambar yang akan menjadikan sebuah karya memiliki nilai seni
yang tinggi. Pengetahuan alat gambar mengenai karakteristiknya adalah dasar untuk melakukan
percobaan.

1. Pensil
Pensil mulai berkembang pada abad ke 26 ketika ditemukan bahan grafit. Untuk keperIuan
menggambar dianjurkan menggunakan pensil hitam yang lunak, namun bagi perupa pemula
untuk selalu

mencoba menggunakan berbagai jenis pensil. Dengan mencoba akan didapat pengetahuan
bagaimana ketepatan penggunaan pensil untuk keperIuan berbagai jenis gambar. H artinya Hard
atau keras, HB = Halfblack, B artinya black.

Jenis pensil berdasarkan kekerasaannya dapat di bagi menjadi tiga, yaitu:


1) Pensil Lunak, dengan tanda B, pensil ini biasanya berseri 2B, 3B, 4B, 5B, 6B, 7B, 8B, EB
2) Pensil Sedang dengan tanda HB, H, 2H, 3H
3) Pensil Keras berupa, 4H, 5H, 6H, 7H, 8H, 9H
Pensil biasanya diberi tanda kode dengan huruf B (Blackness) untuk menyatakan
kehitamannya. Semakin besar angka pada huruf B maka semakin tinggi intensitas kehitaman.
Dari jenis pensil H, B, 2B, 3B, 4B, 5B, 6B, 7B, 8B dan jenis EB, pensil H merupakan pensil
dengan kehitaman paling rendah dan jenis pensil EB memiliki intensitas kehitaman paling tinggi.
Pensil jenis HB dan 2B biasanya digunakan untuk membuat perencanaan dan sketsa, pensil 3B,
4B, 5B digunakan untuk outline dan arsiran. Pensil 6B, 7B, den 8B diperuntukan untuk
menggambar berbagai karakter tertentu seperti kaca, air, dan Iain sebagainya.

2. Pensil Warna
Pensil warna bentuknya seperti pensil biasa, namun isinya yang berbeda. Jika pensil biasa
merupakan campuran grafit dan tanah liat, pensil warna berisi leads. Leads pada pensil warna
merupakan campuran antara pigment, kaolin, carboxy methyl cellulose, wax dan serfactant.

3. Krayon
Bentuk krayon ada dua jenis yaitu pensil dan batangan. Kedua jenis bentuk krayon ada yang
berbahan lunak dan ada yang berbahan keras. Krayon dengan bahan lunak tidak banyak
mengandung minyak sehingga dapat dibalurkan dengan menggunakan tangan dan umumnya
disebut dengan istilah pastel. Kesan warna yang dihasilkan dari kedua jenis krayon ini dapat
menimbulkan kesan lembut maupun cerah.

4. Spidol
Spidol sering juga digunakan untuk menggambar. Spidol memiliki ujung yang lunak. Spidol
memiliki tinta khusus yang disimpan dalam busa. yang dapat menguap jika terpapar udara terus
menerus. Istilah spidol untuk merujuk kepada pena yang berujung tebal nampaknya hanya
dipakai oleh orang Indonesia saja, bahkan orang Malaysia dan Singapura tidak menggunakan
istilah spidol. Istilah Inggris disebut dengan Marker. Spidol biasanya dijual dengan beragam
warna yang jika dioleskan ke kertas memiliki kecemerlangan yang tinggi.

5. Kertas
Menggambar pada dasarnya membutuhkan kertas berwarna netral (putih, abu-abu, atau coklat)
dan dapat menyerap atau mengikat bahan pewarna. Kertas gambar yang dapat digunakan dengan
berbagai alat gambar misalnya kertas padalarang. Pastel khususnya memerlukan kertas dengan
permukaan agak kasar, misalnya kertas karton.

7. Langkah-Langkah Menggambar Flora, Fauna dan Alam Benda

Contoh cara menggambar flora.


Dibawah ini adalah beberapa contoh tahap-tahap cara menggambar pohon pinus, cara
menggambar pohon beringin, dan tahapan cara menggambar pohon mahoni yang dapat
kalian lakukan dengan mudah. Pohon termasuk bagian dari flora.
Contoh cara menggambar fauna
Dibawah ini adalah tahap-tahap cara menggambar binatang atau fauna, yaitu cara menggambar
katak, cara menggambar burung, dan cara menggambar ikan dengan mudah.
Contoh cara menggambar alam benda
Alam benda sangatlah beragam. Di bawah ini beberapa tahapan cara menggambar benda
seperti cara menggambar botol dan gelas, cara menggambar mobil lucu, dan cara menggambar
tas unik dan mudah digambar.

Langkah-langkah secara umum dalam kegiatan menggambar flora, fauna dan alam benda di atas
antara lain:

1. Penentuan objek gambar


Tentukan objek yang akan digambar, misalnya flora, fauna, atau alam benda
2. Persiapan alat dan bahan
Alat dan bahan menggambar antara lain pensil, kertas, dan penghapus
3. Penentuan teknik
Teknik yang akan digunakan misalnya linier, arsir, dusel, atau penggabungan ketiganya
4. Pembuatan sketsa
Pada tahap ini adalah pembuatan rancangan dasar gambar menggunakan garis-garis bantu yang
tipis dengan memperhatikan proporsi, keseimbangan dan terutama komposisi
5. Pewarnaan
Pewarnaan dapat memilih berbagai macam teknik misalnya arsir, dusel, atau pointilis untuk
menghasilkan gelap terang baik pada bagian objek utama maupun latar belakang
7. Finishing
Tahap terakhir dalam menggambar objek flora, fauna dan alam benda yaitu tahap
finishing. Maksimalkan hasil akhir dari kegiatan menggambar yang kalian lakukan,
misalnya pemberian gradasi warna, isian garis, maupun detail-detai gambar lainnya.
C. Menggambar Ragam Hias
1. Pengertian Ragam Hias
Ragam hias adalah berbagai bentuk hiasan atau motif yang biasanya dibuat secara
berulang dan memiliki pola tertentu hingga mengisi seluruh bagian yang kosong pada
karya seni. Istilah ragam hias dikenal dengan ornament/hiasan. Media yang sering
dijumpai hasil ragam hias adalah kayu, guci/keramik, furniture/mebeler, kulit/wayang,
kain/batik.
Ragam hias di Indonesia dipengaruhi oleh adat dan kebiasaaan daerah setempat, seperti
lingkungan alam, flora dan fauna nusantara. Setiap daerah memiliki budaya yang menjadi
ciri khas untuk mengenalkan alam nusantara di masing-masing daerah.
Raham hias yang diulang berkali-kali mengikuti pola adalah ide kunci dari ornament.
Meskipun penerapannya sebenarnya untuk menghias karya seni lain yang memiliki
bidang permukaan kosong. Berkembang motif dekoratif juga dapat menjadi gaya yang
berdiri sendiri dalam karya seni 2 dimensi.
2. Pola Ragam Hias
Pola ragam hias memiliki pola atau susunan yang berulang, semua unsur hiasan
mengikuti pola, sehingga ornament tampak teratur dan terukur. Sebagai contoh untuk
motif geometris yang menggunakan unsur utama garis dan bidang sehingga muncul
irama dan memiliki arah serta ukuran hiasan yang berulang. Pola ragam hias dapat juga
dibuat dengan cara tidak teratur, namun tetap memperhatikan keseimbangannya,
sehingga menghasilkan pola ragam hias yang estetis.
3. Fungsi Ragam Hias
Pembuatan ornament didasarkan atas kebutuhan masyarakat baik secara praktis maupun
estetis hingga kebutuhan ritual kepercayaan/agama/adat. Kebutuhan praktis meliputi
kebutuhan manusia terhadap benda pakai yang digunakan dan layak, sebagai contoh
ragam hias pada kain batik yang digunakan. Sedangkan fungsi untuk kebutuhan estetis
berarti kebutuhan murni terhadap keinginan atau makna simbolik yang dipancarkan oleh
karyanya, sebagai contoh terdapat ragam hias yang mempunyai symbol penolak bala.

4. Motif Ragam Hias


a. Flora

Motif ini menampilkan ornament dengan jenis tumbuhan dari bagian daun, rumput, buah,
dan bunga. Hampir di seluruh daratan Indonesia motif flora menjadi motif mayoritas.
Motif flora banyak dijumpai pada media kain/batik, kayu/mebeler, sulam/bordir
b. Fauna

Motif fauna dihasilkan dengan


cara stilasi dari berbagai
hewan. Motif fauna biasanya dipadukan dengan motif flora dan bentuk geometris. Motif
fauna diangkat sebagai kekhasan lokal daerah tertentu, contoh burung cendrawasih
(Papua), Komodo (NTT), gajah (Lampung). Hasil ragam hias motif fauna dapat dijumpai
pada karya batik, ukiran, anyaman, dan sulam. Motif fauna banyak dijumpai di Bali,
Yogyakarta, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Papua.
c. Geometris
Ragam hias geometris dibuat dari bentuk geometris seperti garis, segitiga, lingkaran
dengan sederhana yang diatur serta mempunyai pola teratur dalam irama yang berulang
dan dinamis sehingga menghasilkan ragam hias yang estetis. Motif geometris banyak
ditemui di Jawa dan Sumatra

d. Figuratif
Motif figuratif adalah hiasan yang menyerupai sosok manusia dengan penggayaan
tertentu seperti disederhanakan atau diabstrakkan. Raham hias figuratif banyak ditemui
pada media kain dan ukiran kayu

B. Teknik Menggambar Ragam Hias


Menggambar ragam hias dengan memperhatikan komposisi, proporsi, keseimbangan dan
keharmonisan. Tahapan pembuatan ragam hias secara umum adalah :

1. Menentukan motif ragam hias (flora, fauna, geometris atau figuratif)


2. Siapkan alat dan bahan yang digunakan
3. Menentukan ukuran pola gambar, agar pola pengulangan terlihat harmonis
4. Membuat sketsa motif ragam hiasnya sesuai dengan pola pengulangannya
5. Selesaikan semua bidang pola yang masih kosong
6. Rapikan dan warnai ragam hias
Secara khusus untuk tahapan/prosedur dalam ragam hias sebagai berikut :
1. Motif Flora
a. Tentukan objek bagian tumbuhan yang dipilih
b. Siapkan alat dan bahan
c. Atur ukuran media dengan motif ragam hias floranya
d. Buat skesta dengan motif flora yang berulang
e. Isi semua bagian media karya
f. Rapikan dan warnai ragam hias

2. Motif Fauna
a. Tentukan objek hewan yang dipilih dengan keistimewaannya
b. Siapkan alat dan bahan

c. Atur ukuran media dengan motif ragam hias faunanya


d. Buat skesta dengan motif fauna yang berulang
e. Isi semua bagian media karya dengan variasi flora dan geometris
f. Rapikan dan warnai ragam hias

3. Motif Geometris
a. Tentukan objek geometris yang digunakan
b. Siapkan alat dan bahan
c. Atur ukuran media dengan motif ragam hias geometris
d. Buat skesta dengan motif geometris yang berulang, dapat dibantu menggunakan
penggaris
e. Isi semua bagian media karya
f. Rapikan dan warnai ragam hias

4. Motif Figuratif
a. Tentukan objek figuratif yang digunakan
b. Siapkan alat dan bahan
c. Atur ukuran media dengan motif ragam hias figuratif
d. Buat skesta dengan motif figuratif yang berulang, dengan objek manusia yang
disederhanakan
e. Isi semua bagian media karya
f. Rapikan dan warnai ragam hias
D. Alat dan Bahan Menggambar Ragam hias
Raham hias sebelum diterapkan pada media, maka dibutuhkan pembuatan desainnya
dengan menggunakan alat dan bahan, yaitu :

1. Kertas 4. Penggaris
2. Pensil 5. Tinta/Spidol
3. Penghapus 6. Pewarna

Setelah menjadi desain motif ragam hias, kemudian dipindahkan pada media aplikasinya,
dan desain motif yang dihasilkan menjadi pedoman dalam pembuatan ragam hias pada
media penerapannya.

------ SELAMAT BELAJAR SEMOGA MENDAPATKAN ILMU YANG


BERMANFAAT-----

Anda mungkin juga menyukai