Anda di halaman 1dari 5

Tugas Merangkum Seni Budaya

Wafi Akbar P
XI IPA 2

- Pengembangan Sikap Apresiatif Karya Seni


Apresiasi seni adalah aktifitas mengindra karya seni merasakan, menikmati, menghayati, dan
menghargai nilai-nilai keindahan dalamn karya seni serta menghormati keberagaman konsep
dan variasi konvensi artistik, ekstensi dunia seni.
Secara teoritik menurut Brent G Wilson dalam bukunya Evaluation of Learning in Art Education,
apresiasi seni meliputi tiga aspek penting yaitu:
1. Perasaan keindahan (Feeling)
2. Penilaian seni (Valuing)
3. Empati (Empathizing)
Kemampuan mengamati karya seni dalam arti praktis adalah kemampuan mengklarifikasi,
mendeskripsi, menjelaskan, menganalisis, menafsirkan, mengevaluasi, serta menyimpulkan
makna karya seni.
Tahapan pengalaman pengindraan karya seni secara psikologis yaitu:
1. Sensasi reaksi pancaindra kita mengamati seni.
2. Emosi rasa keindahan.
3. Impresi kesan pencerapan.
4. Interpretasi atau penafsiran makna karya seni.
5. Lalu, apresiasi menerima dan menghargai makna seni.
6. Evaluasi menyimpulkan nilai seni.
Apresiasi seni ini bertujuan meningkatkan sensitivitas kemampuan mengapresiasi keindahan
serta harmoni. Harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi baik dalam kehidupan individual
sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup maupun dalam keindahan masyarakat
sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis. Pengalaman terhadap tokoh seni
budaya merupakan reputasi dan kontribusi masyarakat bangsa atau bagi kemanusiaan pada
umumnya. Ini merupakan upaya nyata pengembangan perasaan simpati jika dilakukan berulang
akan meningkatkan menjadi perasaan empati sehingga akan menumbuhkan rasa kekaguman
prestasi dan giat giat seniman atau budayawan.

- Konsep dan Prinsip Berkarya Seni Rupa


Seni rupa adalah salah satu cabang seni yang bentuknya terdiri dari unsur-unsur rupa yaitu
garis, bidang, bentuk, tekstur, ruang, dan warna. Bentuk karya seni rupa merupakan
kesuluruhan unsur-unsur rupa yang tersusun dalam sebuah struktur komposisi yang bermakna.
- Bahan/Media, Teknik dan Nilai Berkarya Seni Rupa
1. Media adalah bahan yang menjadi alat kongkrit untuk menyatakan gagasan yang
bersifat abstrak sebagai wahana untuk mengkomunikasikan sebuah gagasan media
harus dipilih secara tepat. Pemilihan media harus diikuti teknik prosedur dan keahlian
berkarya agar karya yang dihasilkan memiliki nilai seni yang tinggi. Media seni secara
umum terbagi atas dua dimensi dan tiga dimensi sebagai contoh: kertas ataupun kain
tergolong pada kelompok 2 dimensi sedangkan kayu dan batu masuk pada kelompok 3
dimensi.
2. Teknik adalah cara yang dipergunakan untuk berkarya sesuai dengan media yang dipilih.
Ada beberapa media yang memerlukan teknik khusus misalkan logam, keramik, ataupun
batu itu juga diperlukan peralatan yang tepat agar benda yang dibuat hasilnya menjadi
sesuai keinginan.
3. Prosedur adalah tata cara berkarya yang dimulai dari ide hingga terciptanya karya.
Dalam seni rupa ada beberapa proses berkarya yang harus diikuti secara bertahap
sesuai prosedur dan tidak dapat dilakukan sembarangan. Contohnya yaitu proses
penghasilan keramik atau pengecoran logam. Pada keramik yang dilapisi glasir harus
dipahami karakter kedua media tersebut. Teknik pelapisan hingga pembakarannya
harus mengikuti prosedur yang tepat karena jika tidak hasilnya tidak sesuai dengan yang
diharapkan.
dalam karya seni rupa tersebut unsur keindahan atau nilai estetis dapat dibentuk melalui
pemilihan bahan media teknik yang baik serta melalui prosedur atau proses yang panjang selain
itu dalam seni rupa terdapat unsur simbol yang digunakan berupa untuk menyampaikan pesan-
pesan secara tersirat.

- Proses Penciptaan Karya Seni Rupa


Aktivitas penciptaan seni rupa murni desain atau pria yang mementingkan kreativitas sangat
memerlukan keberanian bereksperimen. Dalam konteks proses kreatif menurut Guilford sifat
fluensi, fleksibilitas, orisinalitas, elaborasi dan redefinisi adalah kemampuan yang perlu
dikembangkan melalui aktivitas eksperimen.
Fluensi terkait langsung dengan kesigapan, kelancaran dan kemampuan melahirkan banyak
gagasan.
Fleksibilitas kemampuan untuk menggunakan bermacam macam pendekatan dalam
memecahkan masalah.
Orisinalitas adalah kemampuan mencetuskan gagasan-gagasan dengan cara yang asli.
Redefinisi adalah kemampuan merumuskan batasan batasan dari sudut pandang lain dari cara
cara yang sudah lazim.
1. Penciptaan Seni Rupa Murni
Yaitu merupakan kegiatan berkarya seni lukis, seni patung, seni grafis, seni serat, dan lain-
lainnya untuk menggunakan pikiran perasaan dan pengalaman hidup menjadi perwujudan
visual dengan dilandasi kepekaan artistik. Kepekaan artistik adalah kemampuan mengelola atau
mengorganisasi elemen-elemen visual untuk mewujudkan gagasan menjadi karya nyata.
Yang pertama dalam penciptaan seni rupa murni yaitu adalah
a. Aspek Konseptual
1. Penemuan sumber inspirasi
titik tolak penciptaan sebuah karya seni rupa adalah penemuan gagasan yang jelas
dalam mengekspresikan pengalaman artistik. Sumber gagasan ini didapat dari dalam
kehidupan spiritual atau psikologis yang disebut realitas internal. Misalnya harapan,
cita cita, emosi, nalar, intuisi, gairah kepribadian dan pengalaman-pengalaman
kejiwaan lainnya yang belum teridentifikasi dengan bahasa dengan kata lain gagasan
seni timbul dari kebutuhan kita sebagai manusia untuk berekspresi.
2. Penetapan Interes Seni
Penetapan selanjutnya adalah menentukan interest yang seni dari diri sendiri hingga
dapat berkreasi secara optimal. Terdapat tiga interest seni yaitu :
 Interest Pragmatis yaitu menempatkan seni sebagai instrumen pencapaian
tujuan tertentu. Misalnya tujuan nasional, moral, politik, dakwah, dan lain-
lainnya.
 Interest Reflektif yaitu menempatkan seni sebagai pencerminan realitas, aktual,
fakta dan kenyataan atau kehidupan dan realitas atau khayali yang dibayangkan
sebagai suatu yang ideal.
 Interest Estetis yaitu berupaya melepaskan seni dari nilai-nilai pragmatis dan
instrumentalis. Interest estetis yaitu mengeksplorasi nilai-nilai estetik secara
mandiri.
3. Penetapan Interes Bentuk
Perlu mempertimbangkan kecenderungan umum minat dan selera seni anda sendiri.
Kecenderungan yang dapat dipilih sebagai berikut:
 Bentuk Figuratif yaitu karya seni rupa yang mengembangkan figur yang dikenal
sebagai objek-objek alami seperti manusia, hewan, tumbuhan, gunung laut dan
lain-lainnya yang digunakan atau digambarkan dengan cara meniru rupa dan
warna benda-benda tersebut itulah bentuk figuratif.
 Bentuk Semifiguratif yaitu karya seni rupa yang setengah figuratif yang masih
menggambarkan figur atau kenyataan alamiah tetapi bentuk dan warnanya telah
mengalami distorsi, deformasi, dan stilasi oleh perupa jadi bentuk-bentuknya
tidak meniru rupa sesungguhnya.
 Bentuk Nonfiguratif berarti tidak menggambarakan bentuk-bentuk alamiah
tanpa figur atau tanpa objek jadi berupa susunan unsur-unsur visual yang ditata
sedemikian rupa untuk meghasilkian karya yang indah.
4. Penetapan Prinsip Estetik
Pada tahap ini kalian perlu menetapkan estetika yang paling sesuai untuk
mengungkapakan pengalaman anda alternatif prinsip-prinsip ini dapat dipilih sebagai
berikut:
 Prinsip Pramodern yaitu prinsip estetika yang memandang seni sebagai aktivitas
mempresentasikan bentuk-bentuk alam atau aktivitas pelestarian kaidah estetik
tradisional.
 Prinsip Modern yaitu prinsip estetika yang memandang seni sebagai aktivitas
kreatif yang mengutamakan aspek penemuan orisinalitas dan gaya pribadi atau
personality.
 Prinsip Postmodern yaitu prinsip estetika yang memandang seni sebagai
aktivitas permainan tanda yang hyperil dan ironic sifatnya elektrik atau
meminjam dan memadukan gaya seni lama dan sebagai pencerminan budaya
konsumerisme masa ini.
2. Aspek Visual dalam Penciptaan Karya Seni Rupa Murni
a. Struktur Visual
untuk mewujudkan aspek konseptual menjadi karya visual perlu ditentukan secara
spesifik masalah pokok atau tema seni yang akan diciptakan. Misalkan tema sosial
kemiskinan dengan pilihan objek pengemis, tema perjuangan dengan pilihan objek
Pangeran Diponegoro, dan lain-lainnya. Jadi objek tersebut dapat divisualisasikan
dengan berbagai cara memilih unsur-unsur seperti garis, warna, tekstur, bidang,
volume, dan ruang sesuai dengan kebutuhann interest seni, interet bentuk, dan prinsip
estetika yang telah ditetapkan dalam aspek konseptual.
b. Komposisi
setelah unsur-unsur rupa diseleksi nah kemudian dikelola dan ditata dengan prinsip-
prinsip tertentu baik terhadap setipa unsur secara tersendiri maupun dalam hubungan
dengan bentuk atau warna dengan memperhatikan empat pokok komposisi yaitu
proporsi, keseibangan, irama, dan kesatuan untuk memperlihatkan karakteristik
keunikan pribadi anda.
c. Gaya Pribadi
penciptaan karya seni itu sendiri memiliki karakteristik atau ciri khas seorang perupa
yang menandai sifat unik karya yang diciptakannya. Jadi harus memiliki karakter dalam
menciptakan sebuah karya seni. Karya seni ini termasuk dalam aspek visual
3. Aspek Operasional
Adalah proses perwujudan karya lukisan melalui langkah-langkah sebagai berikut.
a. Tahap Persiapan berupa pengadaan dan pengelolaan bahan utama, bahan pendukung,
dan pengadaan peralatan.
b. Tahap Pelaksanaan yaitu berkenaan dengan pengalaman artistik, aktivitas, proses kreasi
dari awal hingga selesai.
c. Tahap Akhir yaitu karya seni rupa yang sudah diciptakan tetapi masih membutuhkan
tindakan-tindakan khusus supaya siap dipamerkan.

Anda mungkin juga menyukai