Anda di halaman 1dari 27

BAB I

BERKARYA SENI RUPA DUA DIMENSI

Kompetensi Dasar
3.1 Memahami konsep, unsur, prinsip, bahan, dan teknik dalam proses berkarya seni
rupa
4.1 Membuat karya seni rupa dua dimensi menggunakan berbagai bahan dan teknik
dengan melihat model

1. Pengertian seni rupa


Seni rupa merupakan ungkapan atau perasaan yang estetis dan bermakna dari
pembuatannya yang diwujudkan melalui media rupa yang bisa ditangkap dan
dirasakan dengan rabaan.

Seni rupa menurut Nooryan Bahari (2014: 51) adalah suatu wujud hasil karya
manusiayang diterima dengan indera penglihatan, dan secara garis besar dibagi
menjadi seni murni dan seni terap.

Karya seni rupa dapat dikategorikan berdasarkan karakteristik yang dimiliki oleh
sebuah karya. Secara umum karya seni rupa dapat dibedakan berdasarkan bentuk
(dimensi) maupun fungsi penciptaannya

Seni rupa dapat diklasifikasikan sebagai berikut

Cabang seni rupa berdasarkan penciptaannya

a. Seni Rakyat
Karya seni ini timbul dan berkembang pada suatu masyarakat yang tidak
diketahui penciptaanya. Karya seni ini dapat berupa seni pakai ataupun seni
tradisional, alat- alat upacara ataupun karya seni kriya.
b. Seni Murni (Fine Art)
Suatu cabang seni yang penciptaanya bukan untuk memenuhi kebutuhan praktis
atau segi guna, tetapi untuk memenuhi kebutuhan batin. Pembuatan karya seni
murni hanya bertujuan untuk memenuhi rasa keindahan dan kebutuhan ekspresi
seniman.
c. Seni Terapan (applied art)
Karya seni terapan diciptakan untuk memenuhi kebutuhan manusia sehingga
disebut dengan seni pakai. Seni terapan adalah seni yang digunakan terhadap
keperluan sehari- hari pada masyarakat. Contoh seni kriya, seni bangunan.

Cabang seni rupa menurut bentuk / wujud / dimensi

a. Seni rupa dua dimensi (Dwimatra)


Dimensi adalah ukuran yang meliputi panjang, lebar, dan tinggi, atau volume.
Seni rupa dua dimensi adalah cabang seni rupa yang mempunyai ukuran panjang
dan lebar yang berupa bidang datar dan hanya dinikmati dan dihayati dari
depan saja. Contohnya seni lukis, seni dekorasi, seni poster, seni mozaik dll.
b. Seni rupa tiga dimensi
Seni rupa tiga dimensi adalah suatu karya seni yang mempunyai ukuran panjang,
lebar, dan tebal, memiliki ruang.

2. Seni Rupa Dua Dimensi


Seni rupa dua dimensi merupakan seni rupa yang hanya memilki dimensi panjang dan
lebar dan hanya bisa dilihat dari satu arah pandang saja. Seni rupa dua dimensi adalah
seni rupa yang secara visual (penglihatan) hanya dapat dinikmati (dilihat) dari satu
arah pandangan (Setawan Sabana, 2007 : 87) .
Berdasarkan fungsinya karya seni rupa untuk memenuhi fungsi praktis yang disebut
dengan seni rupa terapan (applied art) yang dibuat bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan manusia sehari – hari. Seni terapan (Appiird Art)yaitu kelompok karya seni
rupa yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan praktis atau memenuhi kebutuhan
sehari – hari secara materil (Dharsono Soni K. 2004 : 35). Artinya bahwa karya seni
rupa terapan dibuat berdasarkan kebutuhan manusia atau masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan sehari – hari. Pembuatan karya seni rupa terapan umumnya melalui proses
perancangan terlebih dahulu. Aspek – aspek kerupaan dalam karya seni rupa terapan
berfungsi untuk memperindah bentuk dan tampilan sebuah karya serta meningkatkan
kenyamanan dalam penggunaanya. Sedangkan karya seni rupa yang dibuat untuk
tujuan hanya dinikmati keindahan dan keunikannya saja tanpa mempertimbangkan
fungsi praktisnya masuk pada kategori seni rupa murni yang umunya dibuat untuk
memperindah suatu ruangan atau tempat tertentu. Seni murni (Fine art)adalah cabang
dari seni rupa yang di buat tanpa mempertimbangkan fungsi dan kegunaanya akan
tetapi lebih mengutamakan Fungsi keindahaan atau Estetika.Seni rupa murni
cenderung lebih bebas dan biasanha memiliki nilai estetika yang sangat tinggi. Seni
rupa murni lebih mengedepankan kebebasan dalam berekspresi sehingga seringkali
kita jumpai hasil karya yang mungkin berarti simbolik.Sementara itu, Fungsi seni
rupa murni hanyalah di gunakan sebagai hiasan atau pajangan saja
Selain berdasarkan bentuk (dimensi) dan fungsinya, karya seni rupa juga digolongkan
berdasarkan karakteristik media (bahan, alat, atau tekniknya). Berdasarkan
karakteristik media maka kita mengenal berbagai jenis karya seni rupa antara lain seni
lukis, seni batik, seni grafis, seni kriya, seni kaligrafi, seni ilustrasi, sketsa, gambar
bentuk. Karya seni dua dimensi yang paling banyak dikenali adalah gambar dan seni
lukis, karena karya ini biasanya dijadikan contoh dalam pembuatan karya seni dua
dimensi. Contoh karya seni rupa dua dimensi yang dikategorikan dalam seni rupa
terapan yaitu poster, cover buku, anyaman, kriya batik dll.

3. Unsur-unsur Seni Rupa


Karya seni rupa dibangun oleh sejumlah unsur yang membentuk kesatuan yang padu
sehingga karya seni tersebut bisa dinikmati secara utuh. Dalam memahami karya seni
rupa diperlukan pengetahuan tentang unsur – unsur serta obyek yang ada didalamnya.
Dalam karya seni rupa ada dua jenis unsur yang dikenal yaitu unsur fisik dan non fisik.
Unsur fisik merupakan unsur yang dapat langsung dilihat atau diraba meliputi semua
unsur visual yang terdapat pada sebuah benda seperti titik, garis, bidang, bentuk,
ruang, warna, dan gelap terang,sedangkan unsur non fisik adalah prinsip atau kaidah –
kaidah yang diguanakan untuk menempatkan unsur – unsur fisik dalam sebuah karya
seni. Unsur-unsur dasar karya seni rupa merupakan unsur-unsur yang dipakai untuk
mewujudkan sebuah karya seni rupa.

Berikut ini unsur-unsur pembentuk karya seni rupa dan penjelasan lengkapnya:

a. Titik
Unsur karya seni rupa yang paling dasar yaitu titik. Titik merupakan salah satu
unsur dasar seni rupa yang paling kecil. Titik adalah sebuah bintik yang ada pada
seni rupa, titik dapat dikembangkan menjadi garis dan bidang.

Dengan titik, seseorang bisa mendapatkan suatu ide baru untuk menciptakan unsur
seni rupa yang baru, antara lain seperti garis, bentuk bahkan ruang. Titik juga dapat
menjadi pusat perhatian tersendiri bila berkumpul atau mempunyai warna yang
berbeda dari yang lainnya.

b. Garis
Garis adalah goresan atau batas dari suatu benda, ruang, bidang, warna, tekstur dan
lain sebagainya. Garis merupakan dua titik yang dihubungkan (Dharsono Sony K.
2004 : 40).

Fungsi garis dapat menekankan makna berbeda berdasarkan teknik pengerjaan


secara visual, berbagai sifat garis yang memberi makna berbeda akan memperkaya
proses penciptaan sebuah karya. Garis sendiri mempunyai dimensi yang
memanjang dan cenderung mempunyai arah tertentu, serta memiliki beberapa sifat
yang diantaranya seperti panjang, patah, miring, halus dan banyak lagi yang
lainnya. Kesan lain dari garis ialah dapat memberikan kesan gerak, ide, simbol,
dan kode-kode tertentu, dan lain sebagainya. Pemanfaatan garis dalam desain
diterapkan guna mencapai kesan tertentu, seperti untuk menciptakan kesan kekar,
kuat simpel, megah ataupun juga agung. Penggunaan garis dalam sebuah desain
dipakai untuk mencapai kesan tertentu. Sebagai contoh, garis lurus memiliki kesan
keras, garis patah-patah memiliki kesan kaku dan lain sebagainya. Garis
mempunyai sifat formal dan non formal contohnya garis – garis geometrik yang
bersifat formal, beraturan dan resmi. Garis- garis non geometris bersifat tak resmi,
luwes, lembut, acak – acakan dan semuanya tergantung pada yang membuat garis
tersebut. Setiap garis yang tergores mempunyai kekuatan tersendiri bagi orang
yang memahaminya.

Menurut wujudnya garis berupa garis nyata dan garis semu.


a. Garis nyata adalah garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan langsung
b. Garis semu adalah garis yang muncul karena adanya kesan batas (kontur) dari
suatu bidang, warna atau ruang.

3. Bidang

Bidang dalam seni rupa yaitu salah satu unsur karya seni rupa yang terbentuk atau
dibentuk dari hubungan beberapa garis. Bidang sendiri memiliki dimensi lebar dan
panjang atau dapat disebut juga dengan pipih.

Sedangkan jika bentuk memiliki dimensi lebar, panjang dan tinggi, oleh karena itu
bentuk selalu memiliki isi atau volume.

Kalau dilihat dari bentuknya, bidang ataupun bentuk terdiri dari berbagai macam,
diantaranya yaitu bidang geometris, bidang biomorfosis (organis), bidang tidak
beraturan dan bidang bersudut. Bidang memiliki kesan filosofi contohnya bidang
rata dan lebar berkesan luas, bidang horizontal berkesan tenang, bidang vertikal
berkesan agung dan stabil dan bidang diagonal berkesan labil.

4. Bentuk
Berdasarkan pengertian bahasa, bentuk bisa diartikan sebagai bangun (shape) atau
bentuk plastis (form). Bangun merupakan suatu bentuk yang polos, seperti apa
yang dilihat oleh mata dan hanya sekedar melihat sifatnya saja.Misalkan benda
tersebut bualat, kotak, persegi dan lain sebagainya. Sedangkan bentuk plastis
merupakan suatu benda yang tidak saja dilihat dari bentuknya saja, melainkan ada
sebuah nilai yang berharga dari benda tersebut.Misalkan lemari, meja dam kursi.
Almari tidak saja sebuah benda yang berbentuk kotak, tetapi ada suatu nilai lebih,
yaitu bidang dipakai untuk menyimpan pakaian.

Bentuk dalam seni rupa tiga dimensi dikelompokkan menjadi tiga jenis

a. Bentuk figuratif adalah bentuk yang meniru wujud yang berasal dari alam
seperti manusia, hewan, tumbuhan, dan benda.
b. Bentuk abstraktif adalah bentuk figuratif yang digayakan atau diubah
bentuknya (stilasi) contohnya wayang kulit/ golek, topeng, dekorasi, batik dll.
c. Bentuk abstrak adaalah bentuk yang menyimpang dari wujud benda- benda
atau makhluk yang ada di alam. Diantaranya adalah bentuk geomtris seperti
balok, tabung, piramid, kerucut dan bola. Karya abstrak merupakan hasil
eksplorasi lebih lanjut dari bentuk yang biasa dilihat sehingga nilai idenya lebih
tinggi.

5. Ruang

Ruang dan volume merupakan unsur pokok dalam seni tiga dimensi. Unsur ruang
dalam sebuah karya seni rupa dua dimensi menunjukkan kesan dimensi dari obyek
yang terdapat pada karya seni rupa tersebut. Dalam seni lukis ruang dan volume
dimanfaatkan secara ilusif karena teknik penggarisan yang perspektif atau adanya
tone (nada) dalam pewarnaan yang bertingkat dan berbeda- beda. Kesan ruang
dapat dihadirkan dalam karya dan pengolahan unsur – unsur kerupaan lainnya
seperti intensitas warna, gelap terang dan lain – lain. Unsur ruang dalam karya seni
rupa dua dimensi menunjukkan kesan dimensi dari obyek yang terdapat pada karya
seni rupa tersebut. Unsur ruang pada seni rupa dua dimensi hanya menunjukkan
ukuran (dimensi) panjang dan lebar sedangkan ruang pada karya seni rupa tiga
dimensi terbentuk karena adanya volume yang menunjukkan kedalaman. Kesan
tiga dimensional pada karya bisa terlihat secara manipulatif bahwa objek yang
dekat dengan mata pengamat berukuran lebih besar dari objek sejenis yang
letaknya lebih jauh. Pada beberapa karya seni rupa dua dimensi usaha untuk
menampilkan kesan ruang seringkali ditunjukkan dengan penumpikkan objek yang
dekat dengan pengamat dibagian bawah dan objek yang lebih jauh pada bagian
atas. Wawasan tentang ruang akan berguna pada saat merancang desain interior.
Ruang yang diisi atau ditempati oleh wujud bentuk disebut ruang positif,
sedangkan ruang yang mengelilingi wujud bentuk disebut ruang negatif. Ruang
memiliki kesan relatif. Semakin besar ruang negatif, wujud bentuk berkesan
semakin kecil dan sebaliknya.

Ruang dalam seni rupa dibagi atas dua macam yaitu ruang nyata dan ruang semu.
Ruang semu artinya indera penglihatan menangkap bentuk dan ruang sebagai
gambaran sesungguhnya yang tampak pada media seperti apa yang dilihat. Ruang
nyata adalah bentuk dan ruang yang benar – benar dapat dibuktikan dengan indera
peraba.

6. Warna
Warna pada dasarnya merupakan kesan yang ditimbulkan akibat pantulan cahaya
yang mengenai permukaan suatu benda. Pada karya seni rupa warna dapat berupa
wujud garis, bidang, ruang dan gelap terang. Menurut Soegeng dalam buku Seni
Rupa Modern warna merupakan kesan yang ditimbulkan cahaya pada mata
(Dharsono Sony Kartika, 2004 : 48). Sedangkan menurut Nooryan bahwa warna
adalah gelombang cahaya dengn frekuensi yang dapat mempengarui penglihatan
kita (2014 : 100). Warna merupakan elemen atau medium seni rupa yang sangat
penting baik dibidang seni murni maupun seni terapan, warna sangat berperan
dalam segala aspek kehidupan manusia hal ini dapat dilihat dari berbagai
kaebutuhan manusia yang menggunakan warna contohnya pakaian, peralatan
rumah tangga, dan kebutuhan lainnya.Menurut teori warna brewster, semua warna
yang ada berasal dari tiga warna pokok (primer) yaitu merah, kuning, biru.
Pencampuran dua warna primer akan menghasilkan warna sekunder, dan bila dua
warna sekunder digabungkan akan menghasilkan warna tertier. Dalam karya seni
rupa terdapat beberapa macam penggunaan warna yaitu harmonis, heraldis, dan
murni. Harmonis merupakan penggunaan warna yang penerapannya sesuai dengan
kenyataan contohnya langit berwarna biru, daun berwarna hijau. Sedangkan
heraldis atau simbolis adalah penggunaan warna untuk menunjukkan tanda atau
simbol, contohnya merah melambangkan keberanian, amarah, hijau
melambangkan kesuburan, hitam melambangkan duka cita, putih melambangkan
kesucian. Sedangkan penggunaan warna secara murni adalah penerapan warna
yang tidak terikat pada kenyataan objek atau simbol tertentu.

Istilah- istilah dalam teori warna antara lain:

a). Warna Primer yaitu warna dasar, warna inti atau warna pokok yang tidak dapat
diperoleh dari campuran warna lain. Warna primer terdiri dari merah, kuning,
dan biru

b). Warna Sekunder yaitu warna yang diperoleh dari campuran kedua warna
primer, misalnya warna ungu, orange, dan hijau.

c). Warna Tersier yaitu warna yang meerupakan hasil pencampuran kedua warna
sekunder
d). Warna Analogus yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan dalam
lingkaran warna, misalnya deretan warna ungu menuju warna merah, deretan
warna hijau menuju warna kuning.

e). Warna Komplementer yakni warna kontras yang letaknya bersebrangan dalam
lingkaran warna, misalnya, kuning dengan ungu, merah dengan hijau dan lain-
lain.

Dalam pewarnaan sebuah karya seni dikenal juga dengan istilah polikromatik dan
monokromatik. Polilromatik merupakan pewarnaan yang menunjukkan
penggunaan lebih dari satu warna sedangkan monokromatik merupakan pewarnaan
yang menunjukkan kecenderungan penggunaan satu jenis warna.

Lingkaran Warna

7. Gelap terang
Gelap terang terjadi karena adanya perbedaan intensitas cahaya yang diterima oleh
suatu obyek. Perbedaan ini yang menyebabkan munculnya tingkat nada warna
(value) yang berbeda. Bagian yang terkena cahaya akan lebih terang dan bagian
yang kurang terkena cahaya akan tampak lebih gelap. Suatu gambar terbentuk
karena adanya gelap terang, gelap terang juga bisa menimbulkan kesan tekstur dan
kedalaman. Penerapan unsur gelap terang pada karya seni rupa dapat memberikan
kesan volume (ruang) pada obyek yang divisualisasikan ( Zackaria S., 2016. 8)

Gradasi

8. Tekstur

Menurut Yayat Nursantara tekstur adalah nilai raba dari suatu permukaan, bisa
halus, kasar, licin dll (2007:15). Tekstur adalah unsur rupa yang menunjukkan
kualitas taktil dari suatu permukaan atau penggambaran struktur permukaan suatu
objek pada karya seni rupa. Tekstur merupakan sifat suatu permukaan sebuah
benda. Sifat ini dapat berkesan kasar, halus, berpori, licin, mengkilap, kusamdan
lain sebagainya. Kesan-kesan ini dapat dirasakan lewat penglihatan serta rabaan.

Tesktur ini terbagi menjadi dua macam, yaitu tekstur nyata dan tekstur semu.
Tekstur nyata merupakan suatu tekstur yang memiliki nilai yang sama antara
penglihatan dengan rabaan, sedangkan tekstur semu ada sebuah kesan yang
berbeda antara penglihatan dengan perabaan. Berdasarkan wujudnya tekstur dapat
dibedakan atas tekstur asli dan tekstur buatan. Tekstur asli adalah sedangkan
tekstur buatan adalah kesan permukaan objek yang timbul pada suatu bidang
karena pengolahan unsur garis, warna, ruang, terang gelap dll.

4. PRINSIP – PRINSIP SENI RUPA

Prinsip – prinsip seni rupa adalah cara penyusunan, pengaturan unsur – unsur
rupa sehingga membentuk suatu karya seni. Penataan unsur – unsur visual pada
sebuah karya seni rupa menggunakan prinsip – prinsip dasar berupa kaidah atau
aturan baku yang di yakini oleh seniman dan perupa pada umumnya dapat
membentuk sebuah karya seni yang baik dan indah, kaidah atau aturan baku ini
disebut komposisi yang artinya menyusun atau menggabungkan menjadi satu.
Kesatuan dapat mencakup beberapa prinsip penataan yaitu

1. Komposisi
Komposisi merupakan bentuk unsur seni rupa dapat diatur sesuai kaidah seni
yang ingin ditampilkan dalam penyajian akhir dengan menggunakan kaidah
seni rupa ( Tris Neddy Santo dkk, 2012 : 90 ).
Penyusunan atau komposisi dari unsur – unsur estetik merupakan prinsip
pengorganisasian unsur dalam desain. Komposisi merupakan susunan yang
berkaitan dengan keseimbngan atau dengan kata lain adalah cara penataan
unsur- unsur visual.

2. Kesatuan
Kesatuan (unity), dalam karya seni menunjukan keterpaduan berbagai unsur
(fisik dan non fisik )dalam karakter yang berbeda dalam sebuah karya. Unsur
ysng berpadu dan saling mengisi akan mendukung terwujudnya karya seni
yang indah. Kesatuan merupakan perpaduan unsur – unsur visual harus
menjadi satu kesatuan ungkapan dan makna. Kesatuan merupakan efek yang
dicapai dalam suatu susunan atau komposisi diantara hubungan unsur
pendukung karya, sehingga secara keseluruhan menampilkan kesan
tanggapan secara utuh. Berhasil tidaknya pencapaian bentuk estetik suatu
karya ditandai oleh menyatunya unsur – unsur estetik, yang ditentukan oleh
kemampuan memadu keseluruhan. Dapat dikatakan bahwa tidak ada
komposisi yang tidak utuh.

3. Keseimbangan
Keseimbangan ( balance ) adalah penyusunan unsur – unsur yang berbeda
atau berlawanan tetapi memiliki keterpaduan dan saling mengisi atau
menyimbang.
Keseimbangan adalah sama berat dan atau dengan kekuatan yang
bertentangan. Keseimbangan adalah kesamaan bobot antara kekuatan yang
saling berhadapan sehingga memberikan kesan kestabilan (Dharsono Sony k.
2004: 59). Bobot visual ditentukan oleh ukuran, wujud, warna, tekstur dan
kehadiran semua unsur dipertimbngkan dan memperhatikan keseimbangan.
Ada dua macam keseimbangan yang di perhatikan dalam penyusunan bentuk
yaitu keseimbangan formal (formal balance) dan keseimbangan informal
(informal balance).
 Formal balance adalah keseimbngan pada dua pihak berlawanan dari satu
poros. Keseimbangan formal kebanyakan simetris
 Keseimbangan simetris : keseimbangan yang menggambarkan beberapa
unsur yang sama diletakan dalam susunan yang sama.
 Asimetris : Penyusunan unsurnya tidak ditempatkan secara sama namun
tetap menunjukkan kesan seimbang.

4. Irama
Irama ( rhythm) merupakan kesan gerak yang timbul dari penyusunan atau
perpaduan unsur – unsur seni dalam sebuah komposisi. Untuk menghasilkan
sebuah irama perlu cermat dalam memilih variasi ukuran, bentuk, warna,
jarak, maupun tekstur.
5. Proporsi, proporsi dan skala mengacu kepada hubungan antara bagian dari
suatu desain dan hubungan antara bagian dengan keseluruhan. Proporsi
adalah unsur kebandingan ideal yang dapat diserap oleh persepsi pengamat
sehingga terjadi keseimbngan harmonis objek gambar ( agus Sachari, 2006 :
69). Proporsi tergantung kepada tipe dan besarnya bidang, warna, garis, dan
tekstur dalam beberapa area.

6. Penekanan karya seni ini biasanya menitikberatkan dalam pengaturan


unsur – unsur estetik pada karya
7. Keselarasan merupakan paduan unsur – unsur yang berbeda dekat. Jika
unsur – unsur estetika dipadu secara berdampingan maka akan timbul
kombinasi sehingga timbul keserasian.

5. MEDIUM ( BAHAN DAN ALAT)

Membuat karya seni rupa membutuhkan bahan, media dan teknik yang sesuai.
Pengetahuan tentang alat dan bahan sangat diperlukan sebab dengan mengetahui
tentang karakter suatu bahan dan cara menggunkannya akan dapat memudahkan
seorang perupa dapat membuat karya seni rupa yang baik.
Media merupakan bahan yang menjadi alat kongkret untuk menyatakan gagasan
yang bersifat abstrak. Media berkarya seni rupa dua dimensi meliputi bahan dan
alat untuk menggambar. Alat untuk berkarya seni rupa sangat banyak jenis dan
ragamnya, ada juga beberapa karya yang memiliki peralatan khusus yang tidak
digunakan untuk pembuatan karya lainnya.
Media berkarya seni rupa dua dimensi antara lain sebagai berikut :
 Pensil, merupakan alat yang dapat digunakan menggambar secara utuh atau
sketsa saja. Kepekatan warna pensil dibedakan dengan inisial yaitu H, B,
dan HB.

 Konte, warnanya sangat hitam dan lunak.


 Pastel dan krayon mempunyai bentuk dan bahan yang hampir sama, hanya
berbeda kandungan kapurnya. Warnanya cerah biasanya digunakan untuk
teknik dusel dan arsir.
 Drawing pen, tersedia dalam bebagai ukuran, cocok untuk teknik arsir
 Spidol, tersedia dengan berbagai ukuran. Tebal tipisnya garis dapat
diperoleh melalui tingkatan penekanan spidol pada bidang kertas.
 Cat Air adalah pewarna dengan campuran air, karakter gambar cat air
adalah dibuat secara transparan (tipis) dan dikuas secara berulang – ulang
sehingga menimbulkan efek gradasi yang unik.
 Cat poster adalah pewarna dengan campuran air sebagai pengencernya,
karakter dari cat poster adalah warna blok (merata) pada bidang gambar.
Untuk menimbulkan efek kedalaman dapat dicampur dengan warna yang
lebih muda.
 Cat minyak, terdiri dari beragam warna yang disertai dengan minyak
pengencernya. Cat untuk minyak ini biasanya digunakan untuk melukis
pada kanvas.
 Cat Akrilik adalah jenis pewarna yang memiliki tingkat kecerlangan yang
tinggi. Ada dua jenis cat akrilik yaitu cat akrilik dengan pencampuran air
dan cat akrilik dengan pencampuran minyak.
 Cat semprot adalah sejenis pewarna yang disemprotkan pada gambar pada
gambar (teknik airbrush), cat semprot memiliki efek gradasi yang lebih baik
dan presisi.
 Tinta bak atau tinta cina, ada yang berupa cairan dan ada yang berupa
batangan, warnanya pekat, sesuai untuk membuat blok dan cara
penggunaanya dengan bantuan kuas.
 Kain kanvas dan spanram, merupakan satu kesatuan bahan karena kain
kanvas menyatu dengan spanram ( bingkai kayu untuk merentangkan kain
kanvas ). Kain kanvasa adalah kain atau bidang datar yang dibuat khusus
untuk melukis.
 Kuas, alat yang digunakan untuk menguaskan cat, bentuknya ada yang
pipih dan ada yang runcing dengan berbagai ukuran, untuk cat minyak
berambut lebih kaku dari pada kuas untuk cat air.
 Palet, merupakan tempat yang dibuat untuk mencampur atau mengolah cat,
bahan untuk membuat palet ada yang dari plastik dan ada yang dari kayu.
 Komputer, media ini bisa digunakan untuk membuat gambar atau desain
dengan gambar yang beragam
1. Bahan
Bahan adalah bahan material habis pakai yang digunakan untuk mewujudkan
karya seni rupa. Bahan berkarya seni rupa banyak macam dan ragamnya, ada
yang berfungsi sebagai bahan utama dan ada yang berfungsi sebagai bahan
penunjang.
Berdasarkan sumber bahan dan proses pengolahannya bahan dikategorikan
menjadi bahan alami dan bahan sintetis.
 Bahan alami : material yang bahan dasarnya berasal dari alam
 Bahan sintetis atau olahan : bahan – bahan alam yang telah diolah melalui
proses pabriksasi atau industri tertentu menjadi bahan baru yang memiliki
sifat dan karakter khusus.
Pemilihan bahan yang diguanakan harus tepat karena fungsinya sebagai wahan
mengkomunikasikan sebuah gagasan.
Media menggambar sangat beragam bahkan bisa dilakukan pada bahan apa saja.
Ada bebrapa jenis media untuk menggambar baik berupa kertas kalkir, plastik,
karton, kain kanvas, kayu lapis, maupun bahan sintetis. Setiap media memiliki
karakteristik dan kelebihan masing – masing tergantung kebutuhan
penggunanya.
6. Teknik Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi
Dalam membuat karya seni rupa dibutuhkan ketrampilan teknis menggunakan alat
dan mengolah bahan untuk menunjukkan objek yang digarap. Beragam jenis dan
karakteristik bahan yang digunakan dalam berkarya seni rupa memerlukan beragam
alat dan teknik untuk mengolahnya.
Teknik adalah suatu cara yang digunakan untuk proses pembuatan karya seni rupa.
Jenis teknik berkarya seni rupa 2 dimensi yang biasa digunakan adalah
1. Teknik linear yaitu cara menggambar objek dengan pola garis saja menggunakan
pensil/ pena.
2. Teknik blok yaitu menutup objek lukis dengan satu warna.
3. Teknik arsir yaitu menutup objek lukis dengan pulasan garis sejajar / menyilang
dengan menggunakan pensil / pena.
4. Teknik dusel yaitu membuat gelap terang objek lukis dengan goresan miring
menggunakan pensil.
5. Teknik Pointilis, yaitu menghitamkan objke lukis dengan titik titik
6. Teknik Aquarel, yaitu menutup objke lukis dengan menyapukan cat cair secara
tipis
7. Teknik Plakat, yaitu melukis dengan sapuan cat minyak secara tebal
8. Teknik Kolase, yaitu melukis dengan menempelkan potong-potongan kertas
9. Teknik Mozaik, yaitu melukis dengan menempelkan benda-benda 3 dimensi
10. Teknik Menganyam, yaitu menumpang tindihkan / menyilangkan bahan
menjadi karya anyaman.
11. Tekniik semprot yaitu cara melukis dengan cara menyemprotkan bahan cair
dengan menggunakan sprayer.
12. teknik tempera yaitu teknik melukis yang khusus digunakan pada dinding yang
masih basah.

7. Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi


Jenis – jenis karya seni rupa dua dimensi
a. Gambar bentuk
Gambar bentuk adalah gambar dengan objek gambar yang nyata, serta memiliki
volume, efek bahan, bayangan maupun kelengkapan sebagai bentuk yang utuh.
Menggambar bentuk adalah kegiatan merekam objek diatas sebidang datar (dua
dimensi )melalui media secara tepat dan mirip sesuai dengan obyeknya dengan
memperhatikan bentuk, warna, perspektif, proporsi, komposisi, dan bayang –
bayang. Gambar bentuk adalah gambar yang nyata, serta memiliki volume, efek
bahan, bayangan maupun kelengkapan sebagai bentuk yang utuh (Agus sachari,
seni dan desain : 61 ). Pada perkembangannya istilah gambar bentuk hanya untuk
obyek – obyek dari benda mati yang dikenal dengan istilah still life, sedangkan
untuk gambar bentuk dengan objek manusia dikenal dengan istilah gambar
model.
Ciri – ciri gambar bentuk
1. Melihat objek secara langsung
2. Nyata / Tidak imajinasi
Objek menggambar bentuk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bentuk dasar
yaitu bentuk geometris dan non geometris. Bentuk geometris meliputi bentuk
kubistik, silindris, dan bentuk bola. Bentuk geometris yaitu objek – objek yang
bentuknya tidak beraturan.
Dalam membuat gambar bentuk yang baik harus diperhatikan beberapa prinsip
seni rupa yaitu perspektif, komposisi, proporsi, dan bayang – bayang, hal ini
bertujuan agar gambar yang dibuat sesuai dan mirip dengan bentuk aslinya.
b. Gambar Ekspresif
Gambar ekspresif adalah gambar yang dibuat berdasar penafsiran sesuatu
kedalam bentuk ungkap pribadi, serta subjektif atau berselaras dengan dengan
emosi. Ekspresi merupakan suatu cara menuangkan gagasan kreatif baik dalam
mewujudkan bentuk, warna atau aspek rupa lainnya. Objek gambar ekspresif
sangat bebas, bahkan dapat pula berupa gambar khayalan.
c. Gambar Tampak
Gambar tampak adalah gambar yang dilihat berdasar penampakkan (tampak atas,
tampak samping, tampak depan, tampak bawah).
d. Gambar Perspektif
Gambar perspektif adalah gambar yang dibuat berdasar kaidah- kaidah objektif
suatu gambar, dengan satu titik hilang, dua titik hilang, tiga titik hilang ataupun
titik hilang diluar bidang gambar. Jenis gambar perspektif antara lain gambar
pandangan mata katak dan pandangan mata burung.
e. Gambar isometri
Gambar isometri adalah gambar yang dibuat berdasar kaidah – kaidah objektif
suatu gambar dengan cara mengurangi kesalahan persepsi manusia.
f. Lukisan
Lukisan adalah gambar yang mengungkapkan bentuk objek dengan komposisi
dan nilai subjektif melalui ekspresi dan kreativitas.
Menggambar atau melukis adalah membuat goresan / pulasan diatas sebuah
permukaan sebagai usaha menyajikan persepsi visual (image) yang secara grafis
memiliki kemiripan dengan suatu bentuk.
- Melukis dengan krayon / pastel
Melukis dengan krayon adalah dengan membuat sketsanya terlebih dahulu
dengan pensil. Karena krayon berujung agak tumpul, kontur, goresan yang
dihasilkan cenderung tebal.
- Melukis dengan cat air
Siapkan beberapa jenis kuas (besar, sedang, kecil), penggunaan kuas disesuaikan
dengan bidang yang akan dipulas. Celupkan kuas kedalam air bersih, lalu
pulaskan pada cat yang baru keluar dari tube. Ratakan pada palet. Teteskan air
bersih secukupnya bila masih terlalu kental. Media dasar yang digunakan adalah
kertas, lalu cat dipulaskan tipis- tipis dan berulang – ulang, teknik seperti ini
disebut dengan teknik aquarel. Dalam melukis dengan diperbaiki karena sifat air
yang transparan, usahakan untuk warna pada bagian gambar yang berbeda tidak
saling menutupi. Dahulukan warna cerah. Kuas yang sudah dipakai segera
dicelupkan ke air bersih sebelum di gunakan untuk warna yang berbeda.
g. Sketsa
Sketsa adalah berupa garis sederhana yang dibuat relatif spontan namun
bermakna. Sketsa bisa merupakan rencana lukisan atau likisan bergaya sketsa.
h. Kartun
Kartun adalah gambar yang dideformasi ( diubah bentuk ) dari wujud aslinya
sehingga menjadi lucu.
i. Karikatur
Karikatur merupakan kartun sindiran yang terfokus pada karakter objek.
Walaupun sudah dideformasi, kita tetap dapat mengenal tokoh yang dibuat
karena ciri khasnya.

j. Vinyet
Vinyet merupakan Gambar dekoratif tanpa maksud yang jelas, merupakan kreasi
improvisatif pengisi halaman kosong
k. Siluet
Siluet merupakan gambar hitam bayangan suatu objek, dengan atau tanpa
modifikasi.
Dalam membuat gambar ada tiga tahapan yang harus dilalui sebelum melangkah pada
kegiatan melukis yaitu
a. Menirukan karakteristik luar dari garis dan teknik orang lain.
b. Latihan menggambar patung atau benda mati.
c. Latihan menggambar model atau benda hidup
Teknik menggambar
Ada beberapa teknik menggambar dengan pensil antara lain sebagai berikut
a. Teknik Isometri yaitu menggambar objek yang ukurannya lebih kecil dari
manusia. Teknik ini dipelajari agar dapat mengggambar tanpa distorsi.
b. Still life yaitu menggambar dengan mengamati langsung objek yang ukurannya
lebih kecil dari manusia.
c. Perspektif yaitu menggambar objek benda, ruang, dan lingkungan yang
ukurannya relatif lebih besar dari manusia dengan konsep 1,2, atau 3 titik hilang.
Penampakannya dapat dipandang dari sudut mata burung (atas), kucing
(bawah), atau normal (datar).

Contoh Jenis – jenis Karya Seni Rupa Dua Dimensi


Gambar Sketsa
Gambar Bentuk
Teknik Arsir
Gambar Bentuk
Teknik Pointilis

Batik
Motif Mega Mendung
Karya seni rupa terapan dua dimensi

Anda mungkin juga menyukai