Kompetensi Dasar
3.1 Memahami konsep, unsur, prinsip, bahan, dan teknik dalam proses berkarya seni
rupa
4.1 Membuat karya seni rupa dua dimensi menggunakan berbagai bahan dan teknik
dengan melihat model
Seni rupa menurut Nooryan Bahari (2014: 51) adalah suatu wujud hasil karya
manusiayang diterima dengan indera penglihatan, dan secara garis besar dibagi
menjadi seni murni dan seni terap.
Karya seni rupa dapat dikategorikan berdasarkan karakteristik yang dimiliki oleh
sebuah karya. Secara umum karya seni rupa dapat dibedakan berdasarkan bentuk
(dimensi) maupun fungsi penciptaannya
a. Seni Rakyat
Karya seni ini timbul dan berkembang pada suatu masyarakat yang tidak
diketahui penciptaanya. Karya seni ini dapat berupa seni pakai ataupun seni
tradisional, alat- alat upacara ataupun karya seni kriya.
b. Seni Murni (Fine Art)
Suatu cabang seni yang penciptaanya bukan untuk memenuhi kebutuhan praktis
atau segi guna, tetapi untuk memenuhi kebutuhan batin. Pembuatan karya seni
murni hanya bertujuan untuk memenuhi rasa keindahan dan kebutuhan ekspresi
seniman.
c. Seni Terapan (applied art)
Karya seni terapan diciptakan untuk memenuhi kebutuhan manusia sehingga
disebut dengan seni pakai. Seni terapan adalah seni yang digunakan terhadap
keperluan sehari- hari pada masyarakat. Contoh seni kriya, seni bangunan.
Berikut ini unsur-unsur pembentuk karya seni rupa dan penjelasan lengkapnya:
a. Titik
Unsur karya seni rupa yang paling dasar yaitu titik. Titik merupakan salah satu
unsur dasar seni rupa yang paling kecil. Titik adalah sebuah bintik yang ada pada
seni rupa, titik dapat dikembangkan menjadi garis dan bidang.
Dengan titik, seseorang bisa mendapatkan suatu ide baru untuk menciptakan unsur
seni rupa yang baru, antara lain seperti garis, bentuk bahkan ruang. Titik juga dapat
menjadi pusat perhatian tersendiri bila berkumpul atau mempunyai warna yang
berbeda dari yang lainnya.
b. Garis
Garis adalah goresan atau batas dari suatu benda, ruang, bidang, warna, tekstur dan
lain sebagainya. Garis merupakan dua titik yang dihubungkan (Dharsono Sony K.
2004 : 40).
3. Bidang
Bidang dalam seni rupa yaitu salah satu unsur karya seni rupa yang terbentuk atau
dibentuk dari hubungan beberapa garis. Bidang sendiri memiliki dimensi lebar dan
panjang atau dapat disebut juga dengan pipih.
Sedangkan jika bentuk memiliki dimensi lebar, panjang dan tinggi, oleh karena itu
bentuk selalu memiliki isi atau volume.
Kalau dilihat dari bentuknya, bidang ataupun bentuk terdiri dari berbagai macam,
diantaranya yaitu bidang geometris, bidang biomorfosis (organis), bidang tidak
beraturan dan bidang bersudut. Bidang memiliki kesan filosofi contohnya bidang
rata dan lebar berkesan luas, bidang horizontal berkesan tenang, bidang vertikal
berkesan agung dan stabil dan bidang diagonal berkesan labil.
4. Bentuk
Berdasarkan pengertian bahasa, bentuk bisa diartikan sebagai bangun (shape) atau
bentuk plastis (form). Bangun merupakan suatu bentuk yang polos, seperti apa
yang dilihat oleh mata dan hanya sekedar melihat sifatnya saja.Misalkan benda
tersebut bualat, kotak, persegi dan lain sebagainya. Sedangkan bentuk plastis
merupakan suatu benda yang tidak saja dilihat dari bentuknya saja, melainkan ada
sebuah nilai yang berharga dari benda tersebut.Misalkan lemari, meja dam kursi.
Almari tidak saja sebuah benda yang berbentuk kotak, tetapi ada suatu nilai lebih,
yaitu bidang dipakai untuk menyimpan pakaian.
Bentuk dalam seni rupa tiga dimensi dikelompokkan menjadi tiga jenis
a. Bentuk figuratif adalah bentuk yang meniru wujud yang berasal dari alam
seperti manusia, hewan, tumbuhan, dan benda.
b. Bentuk abstraktif adalah bentuk figuratif yang digayakan atau diubah
bentuknya (stilasi) contohnya wayang kulit/ golek, topeng, dekorasi, batik dll.
c. Bentuk abstrak adaalah bentuk yang menyimpang dari wujud benda- benda
atau makhluk yang ada di alam. Diantaranya adalah bentuk geomtris seperti
balok, tabung, piramid, kerucut dan bola. Karya abstrak merupakan hasil
eksplorasi lebih lanjut dari bentuk yang biasa dilihat sehingga nilai idenya lebih
tinggi.
5. Ruang
Ruang dan volume merupakan unsur pokok dalam seni tiga dimensi. Unsur ruang
dalam sebuah karya seni rupa dua dimensi menunjukkan kesan dimensi dari obyek
yang terdapat pada karya seni rupa tersebut. Dalam seni lukis ruang dan volume
dimanfaatkan secara ilusif karena teknik penggarisan yang perspektif atau adanya
tone (nada) dalam pewarnaan yang bertingkat dan berbeda- beda. Kesan ruang
dapat dihadirkan dalam karya dan pengolahan unsur – unsur kerupaan lainnya
seperti intensitas warna, gelap terang dan lain – lain. Unsur ruang dalam karya seni
rupa dua dimensi menunjukkan kesan dimensi dari obyek yang terdapat pada karya
seni rupa tersebut. Unsur ruang pada seni rupa dua dimensi hanya menunjukkan
ukuran (dimensi) panjang dan lebar sedangkan ruang pada karya seni rupa tiga
dimensi terbentuk karena adanya volume yang menunjukkan kedalaman. Kesan
tiga dimensional pada karya bisa terlihat secara manipulatif bahwa objek yang
dekat dengan mata pengamat berukuran lebih besar dari objek sejenis yang
letaknya lebih jauh. Pada beberapa karya seni rupa dua dimensi usaha untuk
menampilkan kesan ruang seringkali ditunjukkan dengan penumpikkan objek yang
dekat dengan pengamat dibagian bawah dan objek yang lebih jauh pada bagian
atas. Wawasan tentang ruang akan berguna pada saat merancang desain interior.
Ruang yang diisi atau ditempati oleh wujud bentuk disebut ruang positif,
sedangkan ruang yang mengelilingi wujud bentuk disebut ruang negatif. Ruang
memiliki kesan relatif. Semakin besar ruang negatif, wujud bentuk berkesan
semakin kecil dan sebaliknya.
Ruang dalam seni rupa dibagi atas dua macam yaitu ruang nyata dan ruang semu.
Ruang semu artinya indera penglihatan menangkap bentuk dan ruang sebagai
gambaran sesungguhnya yang tampak pada media seperti apa yang dilihat. Ruang
nyata adalah bentuk dan ruang yang benar – benar dapat dibuktikan dengan indera
peraba.
6. Warna
Warna pada dasarnya merupakan kesan yang ditimbulkan akibat pantulan cahaya
yang mengenai permukaan suatu benda. Pada karya seni rupa warna dapat berupa
wujud garis, bidang, ruang dan gelap terang. Menurut Soegeng dalam buku Seni
Rupa Modern warna merupakan kesan yang ditimbulkan cahaya pada mata
(Dharsono Sony Kartika, 2004 : 48). Sedangkan menurut Nooryan bahwa warna
adalah gelombang cahaya dengn frekuensi yang dapat mempengarui penglihatan
kita (2014 : 100). Warna merupakan elemen atau medium seni rupa yang sangat
penting baik dibidang seni murni maupun seni terapan, warna sangat berperan
dalam segala aspek kehidupan manusia hal ini dapat dilihat dari berbagai
kaebutuhan manusia yang menggunakan warna contohnya pakaian, peralatan
rumah tangga, dan kebutuhan lainnya.Menurut teori warna brewster, semua warna
yang ada berasal dari tiga warna pokok (primer) yaitu merah, kuning, biru.
Pencampuran dua warna primer akan menghasilkan warna sekunder, dan bila dua
warna sekunder digabungkan akan menghasilkan warna tertier. Dalam karya seni
rupa terdapat beberapa macam penggunaan warna yaitu harmonis, heraldis, dan
murni. Harmonis merupakan penggunaan warna yang penerapannya sesuai dengan
kenyataan contohnya langit berwarna biru, daun berwarna hijau. Sedangkan
heraldis atau simbolis adalah penggunaan warna untuk menunjukkan tanda atau
simbol, contohnya merah melambangkan keberanian, amarah, hijau
melambangkan kesuburan, hitam melambangkan duka cita, putih melambangkan
kesucian. Sedangkan penggunaan warna secara murni adalah penerapan warna
yang tidak terikat pada kenyataan objek atau simbol tertentu.
a). Warna Primer yaitu warna dasar, warna inti atau warna pokok yang tidak dapat
diperoleh dari campuran warna lain. Warna primer terdiri dari merah, kuning,
dan biru
b). Warna Sekunder yaitu warna yang diperoleh dari campuran kedua warna
primer, misalnya warna ungu, orange, dan hijau.
c). Warna Tersier yaitu warna yang meerupakan hasil pencampuran kedua warna
sekunder
d). Warna Analogus yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan dalam
lingkaran warna, misalnya deretan warna ungu menuju warna merah, deretan
warna hijau menuju warna kuning.
e). Warna Komplementer yakni warna kontras yang letaknya bersebrangan dalam
lingkaran warna, misalnya, kuning dengan ungu, merah dengan hijau dan lain-
lain.
Dalam pewarnaan sebuah karya seni dikenal juga dengan istilah polikromatik dan
monokromatik. Polilromatik merupakan pewarnaan yang menunjukkan
penggunaan lebih dari satu warna sedangkan monokromatik merupakan pewarnaan
yang menunjukkan kecenderungan penggunaan satu jenis warna.
Lingkaran Warna
7. Gelap terang
Gelap terang terjadi karena adanya perbedaan intensitas cahaya yang diterima oleh
suatu obyek. Perbedaan ini yang menyebabkan munculnya tingkat nada warna
(value) yang berbeda. Bagian yang terkena cahaya akan lebih terang dan bagian
yang kurang terkena cahaya akan tampak lebih gelap. Suatu gambar terbentuk
karena adanya gelap terang, gelap terang juga bisa menimbulkan kesan tekstur dan
kedalaman. Penerapan unsur gelap terang pada karya seni rupa dapat memberikan
kesan volume (ruang) pada obyek yang divisualisasikan ( Zackaria S., 2016. 8)
Gradasi
8. Tekstur
Menurut Yayat Nursantara tekstur adalah nilai raba dari suatu permukaan, bisa
halus, kasar, licin dll (2007:15). Tekstur adalah unsur rupa yang menunjukkan
kualitas taktil dari suatu permukaan atau penggambaran struktur permukaan suatu
objek pada karya seni rupa. Tekstur merupakan sifat suatu permukaan sebuah
benda. Sifat ini dapat berkesan kasar, halus, berpori, licin, mengkilap, kusamdan
lain sebagainya. Kesan-kesan ini dapat dirasakan lewat penglihatan serta rabaan.
Tesktur ini terbagi menjadi dua macam, yaitu tekstur nyata dan tekstur semu.
Tekstur nyata merupakan suatu tekstur yang memiliki nilai yang sama antara
penglihatan dengan rabaan, sedangkan tekstur semu ada sebuah kesan yang
berbeda antara penglihatan dengan perabaan. Berdasarkan wujudnya tekstur dapat
dibedakan atas tekstur asli dan tekstur buatan. Tekstur asli adalah sedangkan
tekstur buatan adalah kesan permukaan objek yang timbul pada suatu bidang
karena pengolahan unsur garis, warna, ruang, terang gelap dll.
Prinsip – prinsip seni rupa adalah cara penyusunan, pengaturan unsur – unsur
rupa sehingga membentuk suatu karya seni. Penataan unsur – unsur visual pada
sebuah karya seni rupa menggunakan prinsip – prinsip dasar berupa kaidah atau
aturan baku yang di yakini oleh seniman dan perupa pada umumnya dapat
membentuk sebuah karya seni yang baik dan indah, kaidah atau aturan baku ini
disebut komposisi yang artinya menyusun atau menggabungkan menjadi satu.
Kesatuan dapat mencakup beberapa prinsip penataan yaitu
1. Komposisi
Komposisi merupakan bentuk unsur seni rupa dapat diatur sesuai kaidah seni
yang ingin ditampilkan dalam penyajian akhir dengan menggunakan kaidah
seni rupa ( Tris Neddy Santo dkk, 2012 : 90 ).
Penyusunan atau komposisi dari unsur – unsur estetik merupakan prinsip
pengorganisasian unsur dalam desain. Komposisi merupakan susunan yang
berkaitan dengan keseimbngan atau dengan kata lain adalah cara penataan
unsur- unsur visual.
2. Kesatuan
Kesatuan (unity), dalam karya seni menunjukan keterpaduan berbagai unsur
(fisik dan non fisik )dalam karakter yang berbeda dalam sebuah karya. Unsur
ysng berpadu dan saling mengisi akan mendukung terwujudnya karya seni
yang indah. Kesatuan merupakan perpaduan unsur – unsur visual harus
menjadi satu kesatuan ungkapan dan makna. Kesatuan merupakan efek yang
dicapai dalam suatu susunan atau komposisi diantara hubungan unsur
pendukung karya, sehingga secara keseluruhan menampilkan kesan
tanggapan secara utuh. Berhasil tidaknya pencapaian bentuk estetik suatu
karya ditandai oleh menyatunya unsur – unsur estetik, yang ditentukan oleh
kemampuan memadu keseluruhan. Dapat dikatakan bahwa tidak ada
komposisi yang tidak utuh.
3. Keseimbangan
Keseimbangan ( balance ) adalah penyusunan unsur – unsur yang berbeda
atau berlawanan tetapi memiliki keterpaduan dan saling mengisi atau
menyimbang.
Keseimbangan adalah sama berat dan atau dengan kekuatan yang
bertentangan. Keseimbangan adalah kesamaan bobot antara kekuatan yang
saling berhadapan sehingga memberikan kesan kestabilan (Dharsono Sony k.
2004: 59). Bobot visual ditentukan oleh ukuran, wujud, warna, tekstur dan
kehadiran semua unsur dipertimbngkan dan memperhatikan keseimbangan.
Ada dua macam keseimbangan yang di perhatikan dalam penyusunan bentuk
yaitu keseimbangan formal (formal balance) dan keseimbangan informal
(informal balance).
Formal balance adalah keseimbngan pada dua pihak berlawanan dari satu
poros. Keseimbangan formal kebanyakan simetris
Keseimbangan simetris : keseimbangan yang menggambarkan beberapa
unsur yang sama diletakan dalam susunan yang sama.
Asimetris : Penyusunan unsurnya tidak ditempatkan secara sama namun
tetap menunjukkan kesan seimbang.
4. Irama
Irama ( rhythm) merupakan kesan gerak yang timbul dari penyusunan atau
perpaduan unsur – unsur seni dalam sebuah komposisi. Untuk menghasilkan
sebuah irama perlu cermat dalam memilih variasi ukuran, bentuk, warna,
jarak, maupun tekstur.
5. Proporsi, proporsi dan skala mengacu kepada hubungan antara bagian dari
suatu desain dan hubungan antara bagian dengan keseluruhan. Proporsi
adalah unsur kebandingan ideal yang dapat diserap oleh persepsi pengamat
sehingga terjadi keseimbngan harmonis objek gambar ( agus Sachari, 2006 :
69). Proporsi tergantung kepada tipe dan besarnya bidang, warna, garis, dan
tekstur dalam beberapa area.
Membuat karya seni rupa membutuhkan bahan, media dan teknik yang sesuai.
Pengetahuan tentang alat dan bahan sangat diperlukan sebab dengan mengetahui
tentang karakter suatu bahan dan cara menggunkannya akan dapat memudahkan
seorang perupa dapat membuat karya seni rupa yang baik.
Media merupakan bahan yang menjadi alat kongkret untuk menyatakan gagasan
yang bersifat abstrak. Media berkarya seni rupa dua dimensi meliputi bahan dan
alat untuk menggambar. Alat untuk berkarya seni rupa sangat banyak jenis dan
ragamnya, ada juga beberapa karya yang memiliki peralatan khusus yang tidak
digunakan untuk pembuatan karya lainnya.
Media berkarya seni rupa dua dimensi antara lain sebagai berikut :
Pensil, merupakan alat yang dapat digunakan menggambar secara utuh atau
sketsa saja. Kepekatan warna pensil dibedakan dengan inisial yaitu H, B,
dan HB.
j. Vinyet
Vinyet merupakan Gambar dekoratif tanpa maksud yang jelas, merupakan kreasi
improvisatif pengisi halaman kosong
k. Siluet
Siluet merupakan gambar hitam bayangan suatu objek, dengan atau tanpa
modifikasi.
Dalam membuat gambar ada tiga tahapan yang harus dilalui sebelum melangkah pada
kegiatan melukis yaitu
a. Menirukan karakteristik luar dari garis dan teknik orang lain.
b. Latihan menggambar patung atau benda mati.
c. Latihan menggambar model atau benda hidup
Teknik menggambar
Ada beberapa teknik menggambar dengan pensil antara lain sebagai berikut
a. Teknik Isometri yaitu menggambar objek yang ukurannya lebih kecil dari
manusia. Teknik ini dipelajari agar dapat mengggambar tanpa distorsi.
b. Still life yaitu menggambar dengan mengamati langsung objek yang ukurannya
lebih kecil dari manusia.
c. Perspektif yaitu menggambar objek benda, ruang, dan lingkungan yang
ukurannya relatif lebih besar dari manusia dengan konsep 1,2, atau 3 titik hilang.
Penampakannya dapat dipandang dari sudut mata burung (atas), kucing
(bawah), atau normal (datar).
Batik
Motif Mega Mendung
Karya seni rupa terapan dua dimensi