Anda di halaman 1dari 12

Makalah Geografi

Bencana Tanah longsor

Disusun oleh kelompok 1 genap:

1. Adi Laksana (02)

2. Atikah Nailatul Aicy (04)

3. Chlarisa Adelia Alfiani (06)

4. Dhiyaaun Nahdah (08)

5. Elis Kurniesih (10)

6. Erviana Maulida (12)

Kelas X MIPA 2

SMA NEGERI 1 DUKUHWARU

Jl. Pramuka No. 48, Keplik, Dukuhwaru, Tegal, Jawa Tengah

Tahun pelajaran 2021


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita, sehingga kita dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik dan lancar tanpa halangan suatu
apapun. Tidak lupa sholawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah
SAW, keluarganya, sahabat, dan kepada kita semua selaku umatnya.

Makalah ini kita buat untuk melengkapi tugas mata pelajaran Geografi. Tugas
makalah ini bertujuan untuk meneliti bencana alam tanah longsor yang telah terjadi
di objek wisata guci, kabupaten Tegal. Diharapkan makalah ini dapat memberikan
informasi yang lebih detail.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam tugas ini sehingga kami
masih membutuhkan bimbingan, oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Rumusam Masalah..............................................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................................................1
D. Manfaat Penulisan..............................................................................................................................1
BAB II ISI......................................................................................................................................................2
A. Letak Objek Wisata guci.......................................................................................................................2
B. Faktor Penyebab Terjadinya Tanah Longsor....................................................................................2
1. Hujan Lebat......................................................................................................................................2
2. Banjir Bandang.................................................................................................................................3
C. Dampak Terjadinya tanah longsor...................................................................................................4
BAB III PENUTUP..........................................................................................................................................8

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. hujan yang mengguyur wisata guci...........................................................................................5
Gambar 2. Banjir bandangmterjang objek wisata Guci...............................................................................6

ii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Tanah longsor adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan
atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpulan besar tanah.
Tanah longsor juga merupakan jenis bencana alam terbesar ke-3 di Indonesia setelah Banjir dan
Angin utting beliung.

Seperti halnya bencana geologi lain, tanah longsor sangat sulit untuk diprediksi dan bisa
kapan saja terjadi namun tanah longsor ditimbulkan bukan hanya karena gejala geologi saja tapi
ada ulah campur tangan manusia yang juga menjadi salah satu pemicu longsoran tanah. Namun
pada umumnya tanah longsor terjadi di wilayah dataran tinggi pada musim penghujan. Salah
satunya yang terjadi di objek wisata Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah yang terjadi pada
tanggal 13 Februari 2021.

B. Rumusam Masalah
Dari latar belakang permasalahan diatas maka rumusan masalah yang akan dibahas adalah
sebagai berikut:

1. Faktor apa saja yang menyebabkan bencana tanah longsor?


2. Bagaimana dampak yang terjadi dari bencana tanah longsor?
3. Bagaimana upaya yang bisa dilakukan untuk menanggulagi bencana tanah longsor

C. Tujuan Penulisan
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui kawasan bencana tanah longsor yang terjadi di
objek wisata guci.

D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan ini adalah memberikan informasi tentang kejadian tanah longsor yang
telah melanda beberapa bulan yang lalu serta untuk melengkapi tugas makalah geografi kelas 10.

1
BAB II ISI

A. Letak Objek Wisata guci


Wisata Guci ini terletak di kaki Gunung Slamet dengan ketinggian kurang lebih 1.050 meter
di atas permukaan laut dan berbatasan dengan Kabupaten Brebes dan juga Pemalang. Menurut
data Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (disporapar) Kabupapen tegal, secara administratif
objek wisata Guci ini memiliki luas sekitar 167,44 hektare (ha) dengan panjang mencapai 2,5
kilometer(km) dan lebar 2 km.

Di kawasan objek Wisata Guci mempunyai beberapa lahan yaitu lahan hutan,
pemukiman,semak-semak, pertanian, dan ladang. Kawasan hutan merupakan penggunaan lahan
terbesar yaitu hingga mencapai 229.77 ha. Sementara untuk perkebunan sebesar 55.66 ha, untuk
pertanian 131.03 ha, dan untuk pemukiman sebesar 55.66 ha. Kawasan pemukiman di gunakan
penduduk sekitar sebagai sarana penginapan yang berupa hotel, pondok wisata atau villa

B.Faktor Penyebab Terjadinya Tanah Longsor


Ada beberapa penyebab yang dapat menimbulkan objek wisata Guci terkena musibah
bencana Tanah Longsor, yaitu sebagai berikut:

1. Hujan Lebat

Gambar 1. hujan yang mengguyur wisata guci

Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kabupaten Tegal beberapa hari terkahir ini
membuat kontur tanah semakin lapuk, sehingga menyebabkan terjadinya longsor.
Ketika hujan, air akan menyusup ke bagian yang retak sehingga tanah dengan cepat
mengembang kembali. Hujan lebat ini terjadi karena cuaca yang ekstrem sehinnga
menyebabkan longsoran tebing di objek wisata guci serta menyebabkan ruas jalan
provinsi ambles.

2
2. Banjir Bandang

Gambar 2. Banjir bandangmterjang objek wisata Guci

Cuaca ekstrem dilaporkan juga menyebabkan banjir bandang di area Guci. Banjir
bandang yang menerjang dikawasan guci ini mengakibatkan tebing pohon pinus
berjatuhan sehingga menyebabkan terjadinya bencana tanah longsor.

Penyebab Tanah Longsor Pada umumnya:


Secara umum, kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong
dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi
material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya
material tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang
memengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut
berpengaruh:

1. Erosi
Erosi adalah salah satu faktor penyebab tanah longsor. Erosi disebabkan oleh aliran air
permukaan atau air hujan, sungai-sungai atau gelombang laut, yang menggerus kaki
lereng hingga bertambah curam.
2. Lereng dari bebatuan yang lemah
Faktor penyebab tanah longsor yang berikutnya adalah lereng dari bebatuan dan tanah
yang semakin lemah karena saturasi yang diakibatkan oleh hujan lebat
3. Gempa bumi
Gempa bumi menimbulkan getaran, tekanan pada partikel-partikel, dan bidang lemah
pada massa batuan serta tanah. Oleh sebab itu, gempa bumi dapat menjadi faktor
penyebab tanah longsor.

4. Gunung berapi
Gunung berapi dapat menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat, dan aliran
debu-debu. Tanah longsor yang disebabkan oleh gunung berapi juga dapat mengandung
abu vulkanik panas dan lahar dari letusan.

3
5. Berat yang berlebihan
Berat atau beban yang berlebihan juga menjadi salah satu faktor penyebab tanah longsor,
contohnya adalah kumpulan salju.
6. Aktivitas manusia
Aktivitas manusia seperti pertanian dan kontrusi dapat meningkatkan risiko tanah
longosor. Penebangan pohon, penggalian, dan kebocoran air juga termasuk aktivitas
manusia yang membantu melemahkan lereng.

C.Dampak Terjadinya tanah longsor


Longsor di kawasan Guci terjadi di kawasan bukit dengan tinggi sekitar 10 meter.
Persisnya berada di Desa Rembul, Kecamartan Bojong.

Dampak tanah longsor yang terjadi di guci yaitu sebagai berikut :

1. Terdapat korban luka luka

Longsor pada obyek wisata guci dan sekitarnya menimbulkan banyak korban yang
terluka saat sedang berenang atau bahkan hanya menikmati pemandangan, untungnya
longsor tidak Sampai ke area hotel , jadi pengunjung hotel tidak terlalu panik.

2. Banyaknya infrastruktur yang mengalami kerusakan

Villa , rumah warga , dan area kolam renang pada guci mengalami banyak kerusakan ,
bahkan materialnya ada yang terbawa oleh arus longsor . Pada area kolam renang pun
terdapat kerusakan kecil yang masih bisa diselamatkan.

3. Sulitnya akses jalan dan air bersih

Longsornya dataran tinggi di guci juga menyebabkan tertutupnya akses jalan ,


dikarenakan tanah dari longsoran tersebut menutup jalan , dan berbahaya untuk dilewati.
Karena lokasi longsor guci berada di dekat sungai , air bersih di sungai tersebut
bercampur dengan tanah hasil longsor dan benda-benda yang terbawa saat longsor , jadi
masyarakat sekitar cukup sulit untuk mengakses air bersih.

4. Rusaknya lahan pertanian

Lokasi longsor guci juga tak jauh dari lahan pertanian yang digunakan warga untuk
bekerja sehari-hari, karena warga sekitar mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani,
lahan yang

telah terkena longsor akan susah lagi untuk ditanami tanaman , oleh karena itu warga
sekitar kehilangan lahannya yang menjadi pemasukan utama, dan harus mencari lahan
baru untuk ditanami kembali.

4
5. Pencemaran udara

Sisa-sisa tanah dari longsor mengudara di sekitar lokasi longsor dan bercampur dengan
udara , yang membuat udara menjadi tercemar dan tidak baik untuk pernapasan.

6. Munculnya berbagai jenis penyakit

Air bersih di sekitar rumah warga yang dilewati oleh longsoran , menyebabkan air
menjadi keruh , itu mengapa air menjadi kotor dan menjadi sarang penyakit , biasanya
terjadi pada orang yang kurang sadar akan kebersihan . Penyakit yang ditimbulkan biasa
seperti gatal gatal , panu , kurap air dll.

D. Upaya Menanggulangi Tanah Longsor


Ada upaya-upaya khusus menanggulagi terjadinya tanah longsor. Beberapa upaya yang
dapat dilakukan untuk menanggulangi terjadinya tanah longsor nantara lain sebagai
berikut:

1. Membuat benteng atau beton

Upaya untuk menaggulangi tanah longsor yang pertama adalah membangun semacam
benteng untuk menutupi tebing atau lereng yang terbuat dari tanah. Bentang atau beton
ini bisa berupa bangunan dari semen yang menutupi tebing atau lereng tanah tersebut. Hal
ini bisa membantu untuk meminimalisir terjadinya tanah longsor karena tanah akan
tertahan oleh semen tersebut sehingga tidak mudah longsor. Air hujan yang turun
terkadang bisa merember masuk ke dalam tanah, melewati celah- celah tanah tersebut
sehingga membuat struktur tanah menjadi rapuh dan pada akhirnya akan longsor dan
menimpa bangunan yang ada di bawahnya.

2. Tidak menebang pohon di lereng

Cara kedua untuk menanggulangi terjadinya tanah longsor adalah tidak menebangi pohon
di lereng. Akar- akar pohon sangat berguna untuk membuat struktur tanah menjadi lebih
kuat, sehingga tidak mudah terjadi longsor. Pohon- pohon yang memiliki akar ini
memiliki kemampuan untuk menyerap air dan menyimpannya di dalam tanah, sehingga
mengurangi air tanah yang mengalir dan merusak strustur tanah yang memicu terjadinya
longsor.

3. Tidak membangun rumah persis di bawah lereng atau tebing

Salah satu upaya untuk menanggulangi jatuhnya banyak korban atau kerugian material,
perlu dihimbau kepada masyarakat supaya tidak membangun rumah di bawah lerang
persis. Hal ini bertujuan untuk meminimalisasi adanya korban jiwa serta rusaknya rumah

5
dan juga bangunan yang termasuk dalam kerugian material. Pembangunan rumah di
bawah tebing sangat berbahaya dan tidak selayaknya dilakukan oleh masyarakat.

4. Selalu waspada apabila hujan deras turun terus menerus

Cara selanjutnya adalah selalu bersikap waspada ketika memasuki musim hujan. Sikap
waspada ini semakin ditingkatkan lagi apabila telah dirasakan hujan turun dengan waktu
yang lama. Terlebih lagi jika hujan tersebut deras. Hal ini akan sangat membantuk warga
untuk dapat menyelamatkan diri jika tiba- tida terjadi tanah longsor. Apabila hujan deras
telah berlangsung selama tiga jam atau lebih, maka kita harus waspada dan bertindak
cepat, salah satunya adalah dengan mengungsi atau menyelamatkan diri ke tempat yang
aman.

5. Tidak membuat sawah di lereng

Sawah yang berada di pinggir lereng juga dapat memicu terjadinya tanah longsor. Hal ini
karena tanah persawahan minim akan adanya pepohonan besar dan tanah di persawahan
tersebut bertenkstur gembur supaya mudah untuk ditanami. Akibatnya faktor inilah yang
menjadi salah satu pemicu terjadinya tanah longsor. Daripada dibuka untuk lahan
persawahan, lebih baik dijadikan hutan dengan tanaman- tahaman yang tinggi dan
berakar kuat, supaya bisa menyelamatkan kekuatan struktur tanah tersebut sehingga tidak
longsor.

6. Tidak mendirikan bangunan di tebing

Tren bangunan di atas tebing memang tidak ada matinya. Bangunan di atas tebing sangat
laku untuk tujuan pariwisata. Banyak orang yang suka dengan pemandangan di atas bukit
atau puncak sehingga banyak binsis hotel di puncak- puncak bukit. Namun teryata
pendirian bangunan di atas bukit ini tidaklah baik. Bangunan di atas bukit dapat memicu
terjadinya longsor karena ada penekanan tanah yang dilakukan oleh bangunan tersebut.
Maka dari itulah pendirian bangunan di atas tebing lebih baik diminimalkan saja karena
krang baik untuk tanah dan akan menyebabkan terjadinya longsor (resiko).

7. Tidak memotong tebing secara tegak lurus

Pemotongan tebing yang tidak benar ternyata juga bisa berpengaruh terhadap terjadinya
tanah longsor. Misalnya adalah pemotongan tebing secara tegak lurus. Pemotongan
tebing secara tegak lurus dapat meningkatkan resiko terjadinya tanah longsor. Hal ini
karena penekanan yang dihasilkan oleh potongan tersebut lebih besar. Beban yang di
bawah dengan yang di atas sama sehingga ada kemungkinan bahwa yang dibawah tidak
mampu menyangga yang diatas dan menyebabkan terjadinya tanah longsor.

6
8. Tidak mendirikan bangunan di sekitar sungai

Sungai adalah salah satu tempat yang rawan terjadi longsor. Sama halnya dengan
pendirian bangunan di atas tebing, pendirian bangunan di sekitar sungai juga akan
memicu terjadinya tanah longsor. Maka dari itulah sebisa mungkin untuk menghindari
pendirian bangunan di sekitar sungai supaya sungai tetap bersih dan juga struktur
tanahnya tetap kuat. Bila perlu justru harus ditanami pepohonan supaya tanah di pinggir
sungai kuat dan tidak mudah longsor.

9. Melakukan upaya preventif

Upaya lainnya adalah dengan melakukan berbagai upaya preventif untuk


menanggunalangi terjadinya tanah longsor. Salah satu upaya preventif untuk
menanggulangi terjadinya tanah longsor antara lain adalah mengecek keadaan tanah
apakah ada retakan atau tidak.

10. Membuat terasering

Selanjutnya adalah membuat terasering. Terasering merupakan tangga atau undak-


undakan yang biasa terdapat di sawah- sawah di dataran tinggi. Mengapa sawah di
dataran tinggi dibentuk sedemikian rupa menyerupai tangga? Hal ini karena untuk
memperkecil penekanan sehingga tanah tidak mudah longsor karena tertahan oleh bagian-
bagian yang datar. Sawah terasering selain untuk mencegah terjadinya tanah longsor,
ternyata juga bisa menyumbangkan panorama alam yang sangat menakjubkan. Dari
kejauhan pemandangan sawah dengan terasering ini selalu memberikan suguhan yang
wow daripada sawah lainnya yang tidak berada di dataran tinggi.

11. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat.

Upaya penanggulanagan kerugian karena tanah longsor selanjutnya adalah dengan cara
memberikan penyuluhan kepada masyarakat. Penyuluhan ini bisa berarti himbauan
kepada masyarakat mengenai bencana tanah longsor, waktu yang berpotensi untuk
menyebabkan tanah longsor serta tanda- tanda akan terjadinya tanah longsor, sehingga
masyarakat bisa mengambil langkah yang tepat untuk menyelamatkan diri, keluarga serta
harta benda mereka.

Nah itulah beberapa upaya yang dapat kita lakukan untuk menanggulangi bencana tanah
longor, khusunya untuk memilimalisir kerugian yang mungkin ditimbulkan dari bencana
tersebut

7
BAB III PENUTUP

8
9

Anda mungkin juga menyukai